TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEDESTRIAN D
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Nur Faiz dkk.
TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEDESTRIAN
DI SIMPANG EMPAT KANTOR POS BESAR YOGYAKARTA
Nur Faiz Budiawan dan Sukarno
Alumni Teknik Sipil UII Yogyakarta dan Staf Pengajar Teknik Sipil UII Yogyakarta
Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta telp. 0274-896440
email: [email protected])
Abstract: Post office four leg intersection is the center of trade and tourism that makes pedestrian facilities
have high activities. At rush hour pedestrian queues frequently occur that cause a loss of time and reduce
the comfort of pedestrians. The purpose of research is to determine the level of pedestrian facilities services
currently using HCM 2000. Characteristics of pedestrians is an important factor in the planning and
operation of the transportation system. The principles of pedestrian movement analysis based on the
effective width of pedestrian, flow, speed, density, pedestrian space, and pedestrian flow ratio per capacity
(V/C). The analysis showed that the existing level of service of pedestrian facilities, in 2014, was < C.
Improvements made to relocate street vendors, bans motorcycle parking on the road pavement, creating
pedestrian street alternative paths, and pedestrian signs to restrict the group produces a level of service > C
Keywords: Level of service (LOS) and pedestrian facilities.
PENDAHULUAN
Simpang empat Kantor Pos Besar
Yogyakarta (Gambar 1) merupakan tempat
bertemunya arus lalu lintas dari kawasan
Malioboro dan kawasan pariwisata lain di
Yogyakarta. Tempat ini sering terjadi konflik
akibat pergerakan arus lalu lintas. Selain arus
kendaraan yang melewati simpang empat ini,
jumlah pejalan kaki baik wisatawan yang
akan mengunjungi tempat-tempat wisata
maupun orang yang melakukan aktifitas
ekonomi di daerah Malioboro sangat banyak
terutama saat adanya musim liburan karena
wisatawan dari luar daerah yang berwisata ke
Yogyakarta meningkat.
Pedagang yang berjualan, becak yang parkir,
dan tempat parkir motor pada fasilitas
pejalan kaki (pedestrian) juga mengurangi
kenyamanan bagi pejalan kaki. Padatnya arus
pejalan kaki yang beraktifitas di simpang
empat Kantor Pos Besar menyebabkan
kebutuhan sarana untuk pejalan kaki yang
memadai, seperti trotoar dan zebra cross,
tidak dapat dihindari.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah
menganalisis tingkat pelayanan (LOS)
fasilitas trotoar yang ada di sekitar simpang
empat Kantor Pos Besar menggunakan
panduan dari buku HCM (Transportation
Research Board, 2000), dan meningkatkan
ISSN: 1441-1152
tingkat pelayanan (LOS) bila kondisi
eksisting tidak memenuhi syarat HCM
(Transportation Research Board, 2000).
Gambar 1. Denah Lokasi Penelitian
LANDASAN TEORI
Bentley dkk (1988:70) menyatakan bahwa
hampir semua jalan dirancang untuk
penggunaan gabungan dari kendaraan
bermotor dan pejalan kaki. Jalan hendaknya
dirancang terperinci sehingga kendaraan
bermotor tidak akan mengalahkan pejalan
kaki.
1
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Standar pelayanan pejalan kaki harus
didasarkan atas kebebasan untuk memilih
kecepatan
normal
untuk
melakukan
pergerakan, kemampuan untuk mendahului
pejalan kaki yang bergerak lebih lambat, dan
kemudahan untuk melakukan pergerakan
persilangan dan pergerakan berlawanan arah
pada tiap-tiap pemusatan lalu lintas pejalan
kaki (Fruin, 1971).
Fasilitas Pedestrian
Fasilitas pedestrian adalah seluruh bangunan
pelengkap yang disediakan untuk pejalan
kaki guna memberikan pelayanan demi
kelancaran, keamanan dan kenyamanan,
serta keselamatan bagi pejalan kaki (Dirjen
Bina Marga, 1999). Keberadaan pejalan kaki
sebagai salah satu bagian dari sistem dan
jaringan transportasi perlu memiliki fasilitas
yang baik dan terencana. Fasilitas pejalan
kaki dapat dibedakan menjadi dua (2) jenis
yaitu:
1. Trotoar merupakan jalur pejalan kaki
yang umumnya sejajar dengan jalan dan
lebih tinggi dari permukaan perkerasan
jalan untuk menjamin keamanan pejalan
kaki.
2. Fasilitas penyeberangan adalah suatu
fasilitas pejalan kaki di jalan untuk
mengkonsentrasikan pejalan kaki yang
menyeberang. Setiap pejalan kaki yang
menyeberang
pada
fasilitas
penyeberangan ini memperoleh prioritas
beberapa saat untuk berjalan lebih dahulu
(Transportation Research Board, 2000).
Di dalam SK Menteri Perhubungan
(1993), fasilitas penyeberangan jalan
dapat berupa.
a. Zebra cross
b. Jembatan penyeberangan
c. Terowongan penyeberangan
d. Pelican crossing
Pejalan Kaki (Pedestrian)
Dirjen Perhubungan Darat (1999:205)
menyatakan bahwa pejalan kaki adalah suatu
bentuk transportasi yang penting di daerah
perkotaan. Pejalan kaki merupakan kegiatan
yang cukup penting dari sistem angkutan dan
harus mendapatkan tempat yang selayaknya.
Pejalan kaki pada dasarnya lemah, mereka
terdiri dari anak-anak, orang tua, dan
masyarakat yang berpenghasilan rata-rata
kecil.
Karakteristik Pejalan Kaki
Karakteristik pejalan kaki merupakan faktor
penting
dalam
perencanaan
dan
pengoperasian
sistem
transportasi.
Karakteristik pejalan kaki dapat dirasakan
melalui aktifitas pejalan kaki yang terjadi.
Prinsip-prinsip analisis pergerakan pejalan
kaki (Transportation Research Board, 2000)
mendasarkan pada lebar efektif pedestrian
(effective sidewalks width, Gambar 2), arus
(flow), kecepatan (speed), kepadatan
(density), ruang pejalan kaki (pedestian
space), dan rasio arus pejalan kaki per
kapasitas (pedestrian V/C ratio).
Lebar efektif pedestrian (effective sidewalks
width) didapatkan dengan menggunakan
rumus seperti pada formula 1 berikut
(Transportation Research Board, 2000).
WE = W T – W o
(1)
dengan:
WE: lebar efektif fasilitas pedestrian (meter)
WT: lebar total fasilitas pedestrian (meter)
Wo: lebar hambatan / halangan pada
fasilitas pedestrian (meter)
Arus (flow) didapatkan dengan menggunakan
rumus seperti pada formula 2 berikut.
v P=
V 15
15¿ W E
(2)
dengan:
vP: arus
pejalan
kaki
(pejalan
kaki/menit/meter)
V15: jumlah pejalan kaki tiap interval waktu
15 menit (pejalan kaki/15 menit)
WE: lebar efektif fasilitas pedestrian (meter)
Gambar 2.
Gambaran
Lebar
Fasilitas Pedestrian
(Sumber: TRB, 2000)
Efektif
/Lebar Efektif
2
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Kecepatan pejalan kaki didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti pada formula 3
(Mannering dan Kilareski, 1997 dalam
Munawaroh, 2009) berikut.
V rt =
( V P x N P )+(V w x N w )
(3)
N P+ N w
dengan:
Vrt:
kecepatan rata-rata (m/detik)
Vp:
kecepatan pejalan kaki pria (m/detik)
Vw: kecepatan pejalan kaki wanita (m/detik)
Np:
jumlah pejalan kaki pria
Nw: jumlah pejalan kaki wanita
Kepadatan pejalan kaki didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti pada formula 4
berikut.
D=
Q
V rt
1
D
(5)
Rasio antara arus dengan kapasitas pejalan
kaki didapatkan dengan rasio formula 6
berikut:
v
C
(6)
dengan:
r: rasio arus dengan kapasitas pejalan kaki
v: arus
pejalan
kaki
(pejalan
kaki/menit/meter)
c: kapasitas pejalan kaki (75 pejalan
kaki/menit/meter)
ISSN: 1441-1152
Arus Fasilitas Pedestrian Tidak Terganggu
Tingkat pelayanan (level of service) pada
fasilitas pedestrian tidak terganggu dibagi
berdasarkan jalur pejalan kaki dan trotoar,
efek pengelompokan pejalan kaki pada
terminal transportasi, dan area antrian.
1. Jalur pejalan kaki dan trotoar (walkways
and sidewalks)
Tingkat pelayanan ini berdasarkan dari
arus, kecepatan rata-rata, ruang, dan rasio
v/c dari pejalan kaki. Tingkat pelayanan
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 1.
Tingkat
Pelayanan
(LOS)
Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki
dan Trotoar
Arus
(P.K./mn
≤ 16
Kec ratarata (m/s)
> 1,30
Rasio v/c
A
Ruang
(m²/p)
> 5,6
B
> 3,7-5,6
> 16-23
> 1,27-1,30
> 0,21-0,31
C
> 2,2-3,7
>23-33
> 1,22-1,27
> 0,31-0,44
D
> 1,4-2,2
> 33-49
> 1,14-1,22
> 0,44-0,65
E
> 0,75-1,4
> 49-75
> 0,75-1,14
> 0,65-1,0
F
≤ 0,75
Variabel
≤ 0,75
Variabel
LOS
dengan:
S: ruang pejalan kaki (m2/pejalan kaki)
D: kepadatan (pejalan kaki/ m2)
r=
Hasil penelitian mendefinisikan tingkat
pelayanan untuk pejalan kaki berdasarkan
interval dari rata-rata modul area untuk suatu
pejalan kaki (Papacostas, 1993).
(4)
dengan:
D:
kepadatan (pejalan kaki/ m2)
Q:
arus
pejalan
kaki
(pejalan
kaki/menit/meter)
Vrt:
kecepatan rata-rata (m/detik)
Dalam HCM (Transportation Research
Board, 2000), ruang pejalan kaki didapatkan
dengan menggunakan rumus seperti pada
formula 5 berikut.
S=
Nur Faiz dkk.
≤ 0,21
Sumber: TRB (2000)
LOS: tingkat pelayanan
2. Efek pengelompokan pejalan kaki
(platoons effect)
Tingkat pelayanan berdasarkan efek
pengelompokan pejalan kaki (platoons
effect) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Pelayanan (LOS) Berdasarkan Efek Pengelompokan
LOS
Ruang (m²/p)
A
B
C
D
E
F
> 49
> 8-49
> 4-8
> 2-4
> 1-2
≤1
Arus
(P.K./mnt/mtr)
≤ 1,6
> 1,6-10
>10-20
> 20-36
> 36-59
> 59
Catatan: rerata arus dihitung tiap 5 - 6 menit
Sumber: TRB (2000)
3. Area antrian (queuing areas)
3
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
LOS ini berdasarkan dari ruang (space)
pejalan kaki. LOS dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3.
Tingkat Pelayanan (LOS)
Berdasarkan Area Antrian
LOS
A
B
C
D
E
F
Ruang (m²/p)
> 1,2
> 0,9-1,2
> 0,6-0,9
> 0,3-0,6
> 0.2-0,3
≤ 0,2
Sumber: TRB (2000)
Kondisi Pejalan Kaki Berdasarkan
Tingkat Pelayanan
Tingkat
pelayanan
kondisi
fasilitas
pedestrian yang nyaman digunakan oleh
pejalan kaki yaitu tingkat pelayanan A
sampai C, karena pejalan kaki masih lebih
bebas
untuk
menentukan
kecepatan
berjalannya dan konflik yang terjadi antar
pejalan kaki kecil.
Gambaran kondisi pejalan kaki yang melalui
fasilitas
pedestrian
menurut
tingkat
pelayanan (LOS) fasilitas pedestriannya
dapat dilihat pada Gambar 3. Dalam gambar
dapat dilihat kondisi pejalan kaki tiap tingkat
pelayanan fasilitas pedestriannya mulai dari
tingkat pelayanan A sampai F.
Gambar 3. Kondisi Pejalan Kaki Menurut
Tingkat pelayanan (LOS) Dari
Fasilitas Pedestrian
Sumber: TRB (2000)
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian adalah deskriptif sedangkan
pengambilan sampel dilakukan secara non
acak karena keterbatasan waktu, tenaga, dan
biaya.
Data yang diambil meliputi:
4
1. Waktu tempuh pejalan kaki
2. Jumlah pejalan kaki
3. Geometri lokasi penelitian
Waktu pengamatan dalam pengambilan
sampel ini dilakukan pada pagi hari (9.30—
11.30) dan sore hari (13.30—15.30) karena
pada waktu tersebut banyak aktivitas pejalan
kaki yang melewati trotoar yang akan
diamati.
Penelitian
telah
dilakukan
berdasarkan kondisi di lapangan, yaitu hari
Senin dan hari Minggu. Pelaksanaan
pengambilan data pada 2 interval dalam
sehari yang masing-masing dilaksanakan
selama 2 jam yang dibagi menjadi beberapa
interval waktu tiap 15 menit, khusus pada
area trotoar yang mengalami efek
pengelompokan pejalan kaki (platoons)
dibagi interval waktu tiap 5 menit.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Formulir penelitian dan alat tulis untuk
mencatat hasil penelitian,
2. Hand counter yang digunakan untuk
menghitung jumlah pejalan kaki.
3. Stop watch yang digunakan untuk
menghitung waktu tempuh pejalan kaki.
4. Handycam yang digunakan untuk
merekam pejalan kaki yang melintas di
lokasi penelitian selama penelitian
dilaksanakan,
5. Jam digunakan untuk mengukur interval
waktu yang diambil selama penelitian.
6. Perlengkapan penunjang lainnya yang
digunakan untuk mencari data yang
dibutuhkan, seperti: peta, meteran, dan
lain-lain.
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan di
lapangan kemudian digunakan sebagai bahan
masukan berbagai perhitungan untuk
menentukan tingkat pelayanan (level of
service) dari fasilitas pedestrian di
persimpangan Kantor Pos Besar. Cara
menganalisis data dengan cara:
1. Metode HCM (Highway Capacity
Manual 2000)
2. Analisis Statistik Data Karakteristik
Pejalan Kaki
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data geometrik dan hambatan dapat
dilihat pada Tabel 4. Dan 5.
Tabel 4. Data Geometri Segmen Trotoar
Penelitian
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Nama
jalan
A.Yani
Arah
Utara
KHA
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Barat
Lebar
Trotoar
Total
3.9
m
8.75
m
Timur
3.9
m
8.75
m
Utara
Selatan
Barat
2.95
1.76
3.75
m
m
m
0
0
4.07
m
m
m
Timur
1.72
m
4.25
m
Segmen
Lebar Bahu
jalan
Utara
3.61
m
0
Selatan 4.6
m
4.5
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
m
m
Senopati
Data lebar hambatan yang ada pada segmen
trotoar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Data Lebar Hambatan
Segmen Trotoar
Pada
Lebar hambatan yang ada pada segmen trotoar
Hambatan
Motor (Panjang)
Motor (Lebar)
Becak (Panjang)
Becak (Lebar)
Gerobak PKL (Panjang)
Gerobak PKL (Lebar)
Pot Tanaman
Kotak Surat
Kotak minuman dingin
Tiang lampu merah
Tiang lampu penerangan
Lebar
1.9
0.74
2.3
1.2
1.75
0.7
1
1
0.6
0.45
0.5
Tiang bendera
0.65
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
Satuan
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
Evaluasi Tingkat Pelayanan Fasilitas
Pedestrian Simpang Empat Kantor Pos
Besar
Perhitungan tingkat pelayanan pada fasilitas
pedestrian simpang empat Kantor Pos Besar
Yogyakarta
diselesaikan
menggunakan
metode dalam buku panduan HCM 2000
(Transportation Research Board, 2000).
Perhitungan lebar efektif trotoar yaitu
sebagai berikut:
Lebar total (WT) trotoar Jalan A.Yani arah
Utara segmen timur = 3.9 m
Lebar hambatan-hambatan yang ada
Hambatan yang sejajar
Motor (Panjang): 1.9 m
ISSN: 1441-1152
Nur Faiz dkk.
Becak (lebar): 1.2 m
Gerobak PKL (Panjang): 1.75 m
Hambatan yang tidak sejajar
Gerobak PKL (Lebar): 0.7 m
Lebar hambatan yang diambil (Wo)=
Hambatan yang sejajar diambil yang
paling besar + hambatan tidak sejajar
= Motor (Panjang) + Gerobak PKL (Lebar)
= 1.9 m + 0.7 m = 2.6 m
Lebar efektif (WE) trotoar Jalan A.Yani arah
Utara segmen timur :
WE = W T – W o
WE = 3.9 meter - 2.6 meter = 1.3 m
Data lebar efektif tiap segmen trotoar dapat
dilihat pada Tabel 6. Berikut.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Lebar Efektif
Tiap Segmen Trotoar
3.9
Lebar
HamBatan
(m)
1.75
Lebar
efektif
trotoar
(m)
2.15
3.9
2.95
1.76
3.75
2.6
1.85
0.45
1.94
1.3
1.1
1.31
1.81
0.6
1.7
3.1
1.12
1.91
1.5
Segmen
Trotoar
Segmen
Lebar
(m)
A.Yani
Arah
Utara
Barat
Timur
Utara
Selatan
Barat
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Timur 1.72
Utara 3.61
Senopati
Selatan 4.6
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Data jumlah pejalan kaki maksimum per 15
menit terdapat pada Tabel 7. dan data jumlah
pejalan kaki maksimun per 5 menit pada
Tabel 8.
Data waktu tempuh pejalan kaki berdasarkan
jumlah pejalan kaki maksimum per 15 menit
terdapat pada Tabel 9. dan data waktu
tempuh pejalan kaki berdasarkan jumlah
pejalan kaki maksimum per 5 menit pada
Tabel 10.
Perhitungan kecepatan pejalan kaki yaitu
sebagai berikut :
Panjang segmen trotoar untuk penelitian (S)
= 10 meter
Waktu (T) tempuh pejalan kaki per 10 meter
pada trotoar Jalan A.Yani arah Utara segmen
timur :
Waktu tempuh P.K Pria
= 7.8 dt
Waktu tempuh P.K Wanita = 9.4 dt
Tabel 7. Jumlah Pejalan Kaki Maks per
15 Menit
5
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Trotoar
Seg
men
Jumlah Pejalan
Kaki Maksimum
P.K
Wa Jum
P.K
Pria
ni- Lah
ta
P.K
19
140
339
9
A.
Yani
Arah
Utara
B
T
333
37
3
706
KHA
Dahlan
U
43
67
110
S
147
16
8
315
B
177
16
0
337
280
30
7
587
212
28
4
496
A.
Yani
Arah
Selatan
T
U
Seno
pati
Pukul
15:45-16:00
(Minggu,27/6/
10)
15:45-16:00
(Minggu,27/6/
10)
11:00-11:45
(Senin,28/6/10
)
15:15-15:30
(Minggu,27/6/
10)
14:45-15:00
(Minggu,27/6/
10)
16:00-16:15
(Minggu,27/6/
10)
16:00-16:15
(Minggu,27/6/
10)
10:30-10:45
(Minggu,27/6/
10
13
271
7
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
S
134
Tabel 8. Data Jumlah Pejalan Kaki Maks
per 5 Menit
Trotoar
A.
Yani
Ara
h
Utar
a
KH
A
Dah
lan
A.
Yani
Ara
h
Sela
tan
Sen
opati
S
e
gm
e
n
B
Jumlah Pejalan Kaki Maksimum
P.K
Jm
Wa
P.K
l
Pukul
Pria
P.
niK
ta
14 15:50-15:55
(Minggu,27/6/1
56
90
6 0)
T
152
156
30
8
U
14
36
50
S
79
65
14
4
B
88
69
15
7
T
133
147
28
0
163
24
8
U
S
85
53
69
12
2
15:55-16:00
(Minggu,27/6/1
0)
10:30-10:35
(Senin,28/6/10)
15:55-16:00
(Minggu,27/6/1
0)
14:50-14:55
(Minggu,27/6/1
0)
16:05-16:10
(Minggu,27/6/1
0)
10:40-10:45
(Minggu,27/6/1
0)
11:50-11:55
(Minggu,27/6/1
0)
Tabel 9. Data Waktu Tempuh Pejalan
Kaki per 15 Menit
Waktu tempuh
pejalan kaki
P.K
WaP.K
NiPria
ta
7.2
8.03
Trotoar
Segmen
A.
Yani
Arah
Utara
B
T
7.8
9.4
KHA
Dahlan
U
S
B
7.14
6.76
7.12
8.01
9.17
8.38
A.
Yani
Arah
Selata
n
Keterangan
dt
dt
dt
dt
dt
dt
T
8.07
9.46
dt
U
7.16
8.43
dt
S
7.51
7.79
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
Senopati
Tabel 10. Data Waktu Tempuh Pejalan
Kaki per 5 Menit
Trotoar
Segmen
A.
Yani
Arah
Utara
B
Waktu tempuh
pejalan kaki
P.K
P.K
Pria Wanita
7.2
8.03
T
U
S
B
7.8
7.34
10.7
7.12
9.4
8.63
7.84
8.38
dt
dt
dt
dt
T
U
8.07
7.16
9.46
8.43
dt
dt
S
8.2
9
9.49
dt
KHA
Dahlan
A.
Yani
Arah
Selatan
Senopati
Keterangan
dt
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
6
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Kecepatan (V) pejalan kaki pada segmen
trotoar Jalan A.Yani arah Utara segmen
timur:
Vpria=S/T
Vpria=10 m/7.8 detik=1.28 m/s
Vwanita=10 m/9.4 dt=1.06 m/s
Data kecepatan pejalan kaki untuk analisis
per 15 menit pada Tabel 11. dan data
kecepatan pejalan kaki untuk analisis per 5
menit pada Tabel 4.12.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kecepatan
Pejalan Kaki Untuk Analisis
Data per 15 Menit
Kecepatan pejalan kaki
Trotoar
P.K
Wanita
Segmen
P.K
Pria
1.3
A.
B
1.25
9
Yani
Arah
1.2
T
1.06
Utara
8
1.4
U
1.25
0
KHA
Dahlan
1.4
S
1.09
8
1.4
A.
B
1.19
0
Yani
Arah
1.2
T
1.06
Selatan
4
1.4
U
1.19
0
Senopati
1.3
S
1.28
3
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Keterangan
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
Tabel 12. Hasil Perhitungan Kecepatan
Pejalan Kaki Untuk Analisis Data
per 5 Menit
Trotoar
Segmen
A.Yani
Arah
Utara
B
Kecepatan
pejalan kaki
P.K
P.K
WaPria
nita
1.39
1.25
T
1.28
1.06
m/dt
KHA
Dahlan
U
S
B
1.36
0.93
1.40
1.16
1.28
1.19
m/dt
m/dt
m/dt
T
1.24
1.06
m/dt
U
1.40
1.19
S
1.21
1.05
Sumber: Hasil Analisis (2014)
m/dt
m/dt
A.Yani
Arah
Selatan
Senopati
ISSN: 1441-1152
Keterangan
m/dt
Nur Faiz dkk.
Perhitungan arus pejalan kaki dihitung untuk
analisis data per 15 menit dan per 5 menit.
Perhitungan arus pejalan kaki yaitu sebagai
berikut.
Perhitungan per 15 menit pada trotoar Jl.
A.Yani arah Utara segmen timur:
Jumlah pejalan kaki maksimum (V15) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 7.)
V15 = 706 pejalan kaki/15 menit
Lebar efektif (WE) dari fasilitas pedestrian /
trotoar (Tabel 6.)
WE = 1.3 meter
Arus pejalan kaki per 15 menit (vP) :
v P=
V 15
15¿ W E
vP = 706 / (15 x 1.3) = 36.21 pejalan
kaki/menit/meter
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Perhitungan kecepatan rata-rata pejalan kaki
per 15 menit pada trotoar Jl. A.Yani arah
Utara segmen timur :
Jumlah pejalan kaki pria (NP) tiap interval
waktu 15 menit (Tabel 6.)
NP = 333 pejalan kaki pria /15 menit
Jumlah pejalan kaki wanita (NW) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 6.)
NW = 337 pejalan kaki wanita /15 menit
Kecepatan pejalan kaki pria (V P) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 11.)
VP = 1.28 meter / detik
Jumlah pejalan kaki wanita (VW) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 7.)
VW = 1.06 meter / detik
Kecepatan rata-rata pejalan kaki per 15
menit (Vrt) pada segmen trotoar Jalan
A.Yani arah Utara segmen timur :
V rt =
( V P x N P )+(V w x N w )
N P+ N w
Vrt = ((1.28x333)+(1.06x337)) /
(333+337) = 1.17 m/dt
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Perhitungan kepadatan pejalan kaki yaitu
sebagai berikut.
Perhitungan kepadatan pejalan kaki per 15
menit pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara
segmen timur:
Arus pejalan kaki (Q) tiap interval waktu
15 menit
Q = 36.21 pejalan kaki/menit/meter
7
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Kecepatan rata-rata tiap interval waktu 15
menit
Vrt = 1.17 m/dt
Kepadatan pejalan kaki per 15 menit (D)
pada segmen trotoar Jalan A.Yani arah
Utara segmen timur :
Q
D=
V rt
= 36.21/1.17
D = 0.52 pejalan kaki/m
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Perhitungan ruang pejalan kaki per 15 menit
pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara segmen
timur :
Kepadatan pejalan kaki (D) tiap interval 15
menit
D = 0.52 pejalan kaki / m2
Ruang pejalan kaki per 15 menit (S) pada
segmen trotoar Jalan A.Yani arah Utara
segmen timur :
S = 1/D = 1 / 0.52 = 1.93 m2 / pejalan kaki
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Rasio arus pejalan kaki per kapasitas didapat
dari perbandingan kedua faktor tersebut.
Perhitungan rasio arus pejalan kaki per
kapasitas pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara
segmen timur :
Arus pejalan kaki (v) pada interval waktu
tiap 15 menit
v = 36.21 pejalan kaki/menit/meter
Kapasitas pejalan kaki (c)
c = 75 pejalan kaki/menit/meter
Rasio v/c (r)
r = v/c = 36.21 / 75 = 0.48
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Hasil perhitungan tersebut kemudian
dianalisis dengan tabel tingkat pelayanan
(LOS) berdasarkan jalur pejalan kaki dan
trotoar (Tabel 1.). Dari hasil analisis
didapatkan tingkat pelayanan masing-masing
trotoar yang dapat dilihat pada Tabel 13.
Berikut.
Tabel 4.13. Hasil Analisis Level Of Service
Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki
dan Trotoar
8
Seg
me
n
Vp
arus
V
rt
K
ec
.
ra
ta
D
Ke
padat
an
S
Rua
ng
B
T
U
2
Trotoar
A.Yani
Arah
Utara
v/c
Rasio
v/c
LO
S
KHA
Dahlan
S
A.Yani
Arah
Selatan
B
T
U
Senopati
S
Satuan
10.
51
36.
21
6.6
7
16.
03
12.
41
34.
94
17.
31
12.
04
ra
ta
1.
3
0
1.
1
7
1.
3
1
1.
2
7
1.
3
0
1.
1
4
1.
2
8
1.
3
1
P.K./menit/M
0.1
3
7.45
0.14
A
0.5
2
1.93
0.48
D
0.0
8
11.7
7
0.09
A
0.2
1
4.76
0.21
B
0.1
6
6.30
0.17
A
0.5
1
1.96
0.47
D
0.2
3
4.42
0.23
B
0.1
5
M/
S
6.51
PK
/m2
0.16
A
2
m /K
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Hasil perhitungan tersebut kemudian
dianalisis dengan tabel tingkat pelayanan
(LOS) berdasarkan area antrian (Tabel 3.).
Dari hasil analisis didapatkan tingkat
pelayanan masing-masing trotoar yang dapat
dilihat pada Tabel 14. berikut.
Tabel 14. Hasil Analisis Level Of Service
Berdasarkan Area Antrian
Trotoar
Segmen
S
Ruang
A.Yani
Arah
Utara
B
7.45
LOS
Level Of
Service
A
T
KHA
Dahlan
U
S
B
1.93
11.77
4.76
6.30
A
A
A
A
A.Yani
Arah
Selatan
T
1.96
4.42
6.51
Satuan
m2/ P.K.
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Senopati
U
S
A
A
A
Hasil perhitungan tersebut kemudian
dianalisis dengan tabel tingkat pelayanan
(LOS) berdasarkan efek pengelompokan
pejalan kaki (Tabel 4.). Dari hasil analisis
didapatkan tingkat pelayanan masing-masing
trotoar yang dapat dilihat pada Tabel 15.
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
dengan
trotoar.
Tabel 15. Hasil Analisis Level Of Service
Berdasarkan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki
A.Yani
Arah
Utara
B
S
Ruang
5.74
T
1.48
47.38
E
KHA
Dahlan
U
S
B
8.02
2.97
4.54
9.09
21.98
17.35
B
D
C
T
1.37
50
E
U
S
2.91
4.13
25.97
16.27
PK/
menit/
m
D
C
Trotoar
A.Yani
Arah
Selatan
Senopati
Segmen
m2/
PK
Satuan
vp
arus
13.58
Nur Faiz dkk.
nyaman
melewati
segmen
Untuk hasil analisis yang lebih lengkap dari
perhitungan perbaikan tingkat pelayanan
(LOS) fasiltas pedestrian, dapat dilihat pada
Tabel 16. dan 17.
Setelah
dilakukan
perbaikan
tingkat
pelayanan pada fasilitas pedestrian yang
belum memenuhi syarat, didapatkan
gambaran fasilitas pedestrian di simpang
empat Kantor Pos Besar yang dapat dilihat
pada Gambar 4.
Tabel 16. Hasil Perbaikan Tingkat Pelayanan
Berdasarkan Jalur Pejalan
Kaki dan Trotoar
LOS
C
Keterangan
Segmen
Trotoar
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Untuk meningkatkan tingkat pelayanan
fasilitas pedestrian yang belum memenuhi
syarat HCM 2000 agar lebih baik dari
pelayanan yang sudah ada sebelumnya, maka
diberikan alternatif antara lain.
1. Merelokasi pedagang-pedagang kaki
lima yang berjualan disepanjang segmen
trotoar untuk menghilangkan hambatan
pejalan kaki,
2. Melarang parkir sepeda motor yang ada
diatas trotoar, dan
3. Membuat
jalur alternatif lain bagi
pejalan kaki yang berjalan berkelompok
untuk mengantisipasi adanya efek
pengelompokan orang /platoon effect
dari tempat parkir kendaraan pariwisata
dan dari Malioboro menuju Taman Pintar
maupun sebaliknya (Gambar 4.).
4. Memasang rambu-rambu petunjuk arah
dan keterangan bagi pejalan kaki.
5. Memperbaiki segmen trotoar yang rusak
dan tidak rata agar pejalan kaki dapat
Eksisting
A.Yani A.Yani
Arah
Arah
Utara
Selatan
Segmen Segmen
Timur
Timur
Hasil Perbaikan
A.Yani A.Yani
Arah
Arah
Utara
Selatan
Segmen segmen
Timur
Timur
Lebar efektif
(m)
1.3
1.12
Jumlah
Pejalan
706
587
kaki max/
15 menit
Arus
Vp
36.21
34.94
Kecepatan
rata-rata
Vrt
1.17
1.14
Kepadatan
D
0.52
0.51
Ruang
S
1.93
1.96
Rasio
0.48
0.47
V/C
D
D
LOS
Sumber: Hasil Analisis (2014)
3.9
3.5
706
587
12.07
11.18
1.17
1.14
0.17
0.16
5.8
6.14
0.16
A
0.15
A
Tabel 17. Hasil Analisis Perbaikan Tingkat Pelayanan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki
Keterangan
Segmen
Trotoar
Jl.
A.Yani
Arah
Utara
segmen
Timur
Lebar
efektif
1.3
ISSN: 1441-1152
Eksisting
Jl.
Jl.
A.Yani
K.H.A.
Arah
Dahlan
Selatan
segmen
segmen
Selatan
Timur
1.31
1.12
Jl.
Senopati
segmen
Utara
Jl.
A.Yani
Arah
Utara
segmen
Timur
1.91
3.9
Hasil Perbaikan
Jl.
Jl.
A.Yani
K.H.A.
Arah
Dahlan
Selatan
segmen
segmen
Selatan
Timur
1.31
3.5
Jl.
Senopati
segmen
Utara
3.61
9
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Jumlah
pejalan
Kaki
308
144
max/5
menit
Arus
47.38
21.98
Vp
Ruang
1.48
2.97
S
E
D
LOS
Sumber: Hasil Analisis (2014)
280
248
308
100
max
280
248
50
25.97
15.79
15.27
16
13.74
1.37
2.91
4.45
4.34
4.29
5.5
E
D
C
C
C
C
Gambar 4. Fasilitas Pedestrian di Simpang Empat Kantor Pos Besar Yang Telah
Dilakukan Perencanaan Perbaikan Tingkat Pelayanannya
Analisis Perilaku Fasilitas Pedestrian
untuk Masa yang Akan Datang
Data jumlah penduduk dalam
penelitian ini digunakan untuk menghitung
pertumbuhan penduduk dan memperkirakan
jumlah penduduk untuk 5 tahun mendatang
dari tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Pertumbuhan Penduduk Daerah
Istimewa Yogyakarta
No.
10
Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Pertumbuhan
Penduduk per
Tahun (%)
1
2005
3.365.506
2
2006
3.400.107
1,0281
3
2007
3.434.534
1,0125
4
2008
3.468.502
0,9890
5
2009
3.501.900
0,9629
Sumber: Badan Pusat Statistik Daerah
Istimewa Yogyakarta (2014)
Perhitungan pertumbuhan penduduk rata-rata
per tahun (i),
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
irata-rata
1,0281+1,0125+0,9890+ 0,9629
4
=
= 0,9981
Menghitung
Jumlah
Pertumbuhan
Pejalan Kaki 6 Tahun Mendatang
Dari data statistik di atas, rata-rata
pertumbuhan penduduk 5 tahun terakhir
adalah 0,9981.
Dari rumus 4.1 tersebut dihitung
pertumbuhan pejalan kaki maksimum per 15
menit pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara
segmen timur,
Pn
P2015
P2015
= Po × (1 + irata-rata)n
0,9981 6
= 706 × (1 +
)
100
= 749 pejalan kaki/15 menit
Hasil perhitungan pertumbuhan
pejalan kaki maksimum per 15 menit dan per
5 menit dapat dilihat pada Tabel 19 dan
Tabel 20.
Tabel 19. Hasil Perhitungan Pertumbuhan
Pejalan Kaki Maksimum per 15
Menit
Nama Jalan
Jalan A.Yani
Arah Utara
Jalan
K.H.A.Dahla
n
Jalan A.Yani
Arah Selatan
Jalan
Senopati
Segme
n
Jumlah
Pejala
Jumlah
Pejalan
Timur
706
749
Utara
110
117
Selatan
315
334
Barat
337
358
Timur
587
623
Utara
496
526
Selatan
271
288
Barat
339
360
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Tabel 20. Hasil Perhitungan Pertumbuhan
Pejalan Kaki Maksimum per 5 Menit
Jumlah
Pejalan
Jumlah
Pejalan
Timur
308
327
Utara
50
53
Selatan
144
153
Barat
157
167
Timur
280
297
Nama Jalan
Segmen
Jalan A.Yani
Arah Utara
Barat
Jalan
K.H.A.Dahla
n
Jalan A.Yani
Arah Selatan
ISSN: 1441-1152
146
155
Nur Faiz dkk.
Pn = Po × (1 + irata-rata)n dengan Po tahun 2009
(4.1)
Keterangan:
Pn
= keadaan akhir, yaitu tahun 2015,
Po
= keadaan awal atau permulaan,
yaitu tahun 2009,
irata-rata = pertumbuhan rata-rata tiap satuan
waktu (tahun), dan
n
= satuan waktu yang digunakan
(tahun).
Jalan
Senopati
Utara
248
263
Selatan
122
129
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Analisis Tingkat Pelayanan Fasilitas
Pedestrian di Masa Mendatang
Perbedaan hasil analisis tingkat
pelayanan LOS pada tahun 2014 yang sudah
mengalami perbaikan dan hasil analisis tahun
2015 berdasarkan jalur pejalan kaki dan
trotoar serta berdasarkan area antrian dapat
dilihat pada Tabel 4.18.
Perbedaan hasil analisis tingkat
pelayanan LOS pada tahun 2014 yang sudah
mengalami perbaikan dan hasil analisis tahun
2015 berdasarkan efek pengelompokan
pejalan kaki dapat dilihat pada Tabel 4.19
berikut ini
Perbaikan yang dilakukan pada
trotoar K.H.A.Dahlan segmen Selatan
dengan cara menghilangkan hambatanhambatan yang ada pada segmen trotoar,
agar lebar efektif trotoar yang sebelumnya
hanya 1.5 meter bertambah menjadi 4.6
meter. Hasil perbaikan tingkat pelayanan dari
trotoar Jalan K.H. A. Dahlan segmen Selatan
dan trotoar Jalan Senopati segmen Selatan
pada tahun 2015 dapat dilihat dalam Tabel
4.20 berikut.
Gambaran fasilitas pedestrian di
simpang empat Kantor Pos Besar yang telah
dilakukan perencanaan perbaikan tingkat
pelayanannya untuk tahun 2015 dapat dilihat
pada Gambar 4.2 berikut
5. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Tingkat pelayanan (LOS) dari beberapa
fasilitas pedestrian di simpang empat
Kantor Pos Besar belum memenuhi syarat
11
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
kriteria berdasarkan buku HCM 2000
(Transportation Research Board).
2. Untuk alternatif perbaikan tingkat
pelayanan yaitu dengan merelokasi
pedagang-pedagang kaki lima yang
berjualan disepanjang ruas trotoar dan
menertibkan parkir sepeda motor yang
ada diatas trotoar, hal ini dilakukan untuk
membuat lebar efektif trotoar bertambah.
Pada ruas trotoar yang mengalami efek
pengelompokan pejalan kaki dibuat jalur
alternatif pejalan kaki lainnya, alternatif
ini dilakukan untuk membatasi jumlah
pengelompokan pejalan kaki yang lewat.
Dengan perbaikan-perbaikan yang telah
dilakukan tersebut tingkat pelayanan
fasilitas pedestrian LOS>C.
3. Untuk
tingkat
pelayanan
fasilitas
pedestrian pada tahun 2015 alternatif
perbaikan yang digunakan adalah dengan
menjaga agar fasilitas pedestrian bebas
dari hambatan-hambatan seperti pedagang
dan parkir motor, serta mengefektifkan
penggunaan jalur trotoar alternatif yang
telah
dibuat
sebelumnya
Dengan
penerapan alternatif tersebut didapatkan
nilai tingkat pelayanan diseluruh ruas
trotoar LOS>C (memenuhi persyaratan
HCM 2000).
Saran
1. Pengambilan data penelitian selama satu
minggu, lebih mewakili untuk sampel
penelitian yang dilakukan.
2. Pengambilan data lapangan sebaiknya
diambil jarak pengamatan yang lebih
panjang atau lebih dari 10 meter. Ini
dilakukan agar waktu tempuh yang dicari
lebih mewakili untuk menghitung
kecepatan pejalan kaki.
3. Untuk kedepannya penelitian tingkat
pelayanan fasilitas pedestrian yang akan
dilakukan dapat juga menggunakan arus
fasilitas
pedestrian
terganggu
(interrupted flow pedestrian facilities)
agar penelitian lebih lengkap
4. Untuk penelitian-penelitian berikutnya
perlu menggunakan metode dalam HCM
2014(Transportation Research Board)
yang terbaru.
Tabel 21. Perbandingan Tingkat Pelayanan Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki dan Trotoar Serta
Berdasarkan Area Antrian Tahun 2014 dan 2015
Tahun
Nama
Jalan
A.Yani
Arah
Utara
2014/
Setelah
perbaik
an
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Senopati
2015
A.Yani
Arah
Utara
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
12
Kepadatan/
D
Ruang/
S
Rasio
v/c
LOS
Jalur
Pejalan
Kaki &
trotoar
LOS
Area
Antri-an
A
Segmen
arus/
vp
Kecepatan
rata-rata/
Vrt
Barat
10.51
1.30
0.13
7.45
0.14
A
Timur
12.07
1.17
0.17
5.8
0.16
A
Utara
6.67
1.31
0.08
11.77
0.09
A
A
Selatan
16.03
1.27
0.21
4.76
0.21
B
A
Barat
12.41
1.30
0.16
6.30
0.17
A
A
Timur
11.18
1.14
0.16
6.14
0.15
A
Utara
17.31
1.28
0.23
4.42
0.23
B
A
Selatan
Barat
12.04
11.16
1.31
1.32
0.15
0.14
6.51
7.08
0.16
0.15
A
A
A
Timur
Utara
Selatan
Barat
Timur
12.8
7.09
17
13.19
11.87
1.17
1.32
1.28
1.3
1.15
0.18
0.09
0.22
0.17
0.17
5.5
11.21
4.54
5.91
5.81
0.17
0.09
0.23
0.18
0.16
A/B
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Senopati
Utara
Selatan
18.36
12.8
Nur Faiz dkk.
1.29
1.31
0.24
0.16
4.22
6.14
0.24
0.17
A
A
B
A
Tabel 22. Perbandingan Tingkat Pelayanan Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki dan Trotoar Serta
Berdasarkan Area Antrian Tahun 2014 dan 2015
Tahun
Nama
Jalan
A.Yani
Arah
Utara
2014/
Setelah
perbaik
an
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Senopat
i
A.Yani
Arah
Utara
2015
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Senopat
i
Kepadatan/
D
Ruang/
S
Rasio
v/c
LOS
Jalur
Pejalan
Kaki &
trotoar
LOS
Area
Antrian
Segmen
arus/
vp
Kecepatan
rata-rata/
Vrt
Barat
10.51
1.30
0.13
7.45
0.14
A
Timur
12.07
1.17
0.17
5.8
0.16
A
Utara
6.67
1.31
0.08
11.77
0.09
A
Selatan
16.03
1.27
0.21
4.76
0.21
B
Barat
12.41
1.30
0.16
6.30
0.17
A
Timur
11.18
1.14
0.16
6.14
0.15
A
Utara
17.31
1.28
0.23
4.42
0.23
B
Selatan
12.04
1.31
0.15
6.51
0.16
A
Barat
11.16
1.32
0.14
7.08
0.15
A
Timur
12.8
1.17
0.18
5.5
0.17
A/B
Utara
7.09
1.32
0.09
11.21
0.09
A
A
Selatan
17
1.28
0.22
4.54
0.23
B
A
Barat
13.19
1.3
0.17
5.91
0.18
A
A
Timur
11.87
1.15
0.17
5.81
0.16
A
Utara
18.36
1.29
0.24
4.22
0.24
B
A
Selatan
12.8
1.31
0.16
6.14
0.17
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Tabel 23. Perbandingan Tingkat Pelayanan Berdasarkan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki Tahun
2014 dan 2015
Tahun
Nama Jalan
Segmen
arus / vp
Ruang/ S
LOS
A.Yani Arah Utara
K.H.A.Dahlan
2014
A.Yani Arah Selatan
Senopati
2015
A.Yani Arah Utara
ISSN: 1441-1152
Barat
5.74
13.58
C
Timur
15.79
4.45
C
Utara
8.02
9.09
B
Selatan
15.27
4.34
C
Barat
4.54
17.35
C
Timur
16
4.29
C
Utara
13.74
5.5
C
Selatan
Barat
Timur
4.13
16.27
C
14.42
16.77
5.48
4.2
C
C
13
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
K.H.A.Dahlan
A.Yani Arah Selatan
Senopati
Utara
Selatan
Barat
Timur
Utara
Selatan
9.64
23.36
18.45
16.97
14.57
17.2
7.85
2.84
4.22
4.06
5.32
3.94
B/C
D
C
C
C
C/D
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Tabel 24. Hasil Analisis Perbaikan Tingkat Pelayanan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki Pada
Tahun 2015
Tahun
Nama Jalan
Segmen
arus / vp
Ruang/ S
2015
Eksisting
2015 Hasil
Perbaikan
K.H.A.Dahlan
Senopati
K.H.A.Dahlan
Senopati
Selatan
Selatan
Selatan
Selatan
23.36
17.2
15.27
5.61
2.84
3.94
4.34
12.09
Level Of
Service
/LOS
D
C/D
C
B
Sumber: Hasil Analisis (2014)
14
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Nur Faiz dkk.
Menghilangkan seluruh
hambatan-hambatan yang
ada pada segmen trotoar
pada tahun 2015, sehingga
lebar efektif trotoar yang
digunakan pejalan kaki
lebih besar.
Gambar 5. Fasilitas Pedestrian di Simpang Empat Kantor Pos Besar yang Telah Dilakukan
Perencanaan Perbaikan Tingkat Pelayanannya Untuk Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA
Bentley, Ian dkk. (1988). Lingkungan yang
Tanggap
Pedoman
untuk
Perancangan. Abdi Widya.
Bandung.
Departemen Perhubungan RI. (1993).
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun
1993 Tentang Prasarana dan
ISSN: 1441-1152
Lalu Lintas Jalan Umum.
Departemen
Perhubungan
Darat. Jakarta. Hubdat. web. Id/
peraturan-pemerintah/ 79-PPNo-43-tahun-1993-tentangprasarana-dan-lalu-lintas–jalanumum/ download.
Direktur Jenderal Bina Marga. (1995). Tata
Cara Perencanaan Fasilitas
Pejalan Kaki di Kawasan
Perkotaan No:011/T/Bt/1995.
Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.
Direktur Jenderal Bina Marga. (1999).
Pedoman Perencanaan Jalur
Pejalan Kaki Pada Jalan
Umum
No:032/T/BM/1999.
15
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.
Fruin, John. (1971). Pedestrian Planning
and
Design,
Metropolitan
Association Urban Designor an
Environment Planners. New
York.
Mannering, F.L. dan Kilareski, W.P. (1997).
Principles
of
Highway
Enginnering
and
Traffic
Analysis. Wiley. New Jersey.
Menteri Perhubungan RI. (1993). Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor
KM 65 Tahun 1993 Tentang
Fasilitas Pendukung Kegiatan
Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Hubdat.web.id/km/tahun1993-124/km-65-tahun1993/download.
Munawaroh,
Siti.
(2009).
Analisis
Karakteristik
dan
Kinerja
Pedestrian
(Studi
Kasus
Simpang Empat Manahan Solo).
Tugas
Akhir.
(Tidak
Diterbitkan).
Universitas
Muhammadiyah Solo, Solo.
Supranto, J. (1997). Metode Riset. Edisi
Revisi. PT. Rineka cipta.
Jakarta.
Transportation Research Board. (1994).
Highway Capacity Manual.
National Research Council.
Washington DC.
Transportation Research Board. (2000).
Highway Capacity Manual.
National Research Council.
Washington DC.
Wibowo, Lukman. (2006). Studi Tentang
Kenyamanan Pejalan Kaki
Terhadap
Pemanfaatan
Pedestrian di Jalan Protokol
Kota Semarang (Studi Kasus
Jalan MT. Haryono Semarang).
Tugas
Akhir.
(Tidak
Diterbitkan). Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
16
ISSN: 1441-1152
Nur Faiz dkk.
TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEDESTRIAN
DI SIMPANG EMPAT KANTOR POS BESAR YOGYAKARTA
Nur Faiz Budiawan dan Sukarno
Alumni Teknik Sipil UII Yogyakarta dan Staf Pengajar Teknik Sipil UII Yogyakarta
Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta telp. 0274-896440
email: [email protected])
Abstract: Post office four leg intersection is the center of trade and tourism that makes pedestrian facilities
have high activities. At rush hour pedestrian queues frequently occur that cause a loss of time and reduce
the comfort of pedestrians. The purpose of research is to determine the level of pedestrian facilities services
currently using HCM 2000. Characteristics of pedestrians is an important factor in the planning and
operation of the transportation system. The principles of pedestrian movement analysis based on the
effective width of pedestrian, flow, speed, density, pedestrian space, and pedestrian flow ratio per capacity
(V/C). The analysis showed that the existing level of service of pedestrian facilities, in 2014, was < C.
Improvements made to relocate street vendors, bans motorcycle parking on the road pavement, creating
pedestrian street alternative paths, and pedestrian signs to restrict the group produces a level of service > C
Keywords: Level of service (LOS) and pedestrian facilities.
PENDAHULUAN
Simpang empat Kantor Pos Besar
Yogyakarta (Gambar 1) merupakan tempat
bertemunya arus lalu lintas dari kawasan
Malioboro dan kawasan pariwisata lain di
Yogyakarta. Tempat ini sering terjadi konflik
akibat pergerakan arus lalu lintas. Selain arus
kendaraan yang melewati simpang empat ini,
jumlah pejalan kaki baik wisatawan yang
akan mengunjungi tempat-tempat wisata
maupun orang yang melakukan aktifitas
ekonomi di daerah Malioboro sangat banyak
terutama saat adanya musim liburan karena
wisatawan dari luar daerah yang berwisata ke
Yogyakarta meningkat.
Pedagang yang berjualan, becak yang parkir,
dan tempat parkir motor pada fasilitas
pejalan kaki (pedestrian) juga mengurangi
kenyamanan bagi pejalan kaki. Padatnya arus
pejalan kaki yang beraktifitas di simpang
empat Kantor Pos Besar menyebabkan
kebutuhan sarana untuk pejalan kaki yang
memadai, seperti trotoar dan zebra cross,
tidak dapat dihindari.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah
menganalisis tingkat pelayanan (LOS)
fasilitas trotoar yang ada di sekitar simpang
empat Kantor Pos Besar menggunakan
panduan dari buku HCM (Transportation
Research Board, 2000), dan meningkatkan
ISSN: 1441-1152
tingkat pelayanan (LOS) bila kondisi
eksisting tidak memenuhi syarat HCM
(Transportation Research Board, 2000).
Gambar 1. Denah Lokasi Penelitian
LANDASAN TEORI
Bentley dkk (1988:70) menyatakan bahwa
hampir semua jalan dirancang untuk
penggunaan gabungan dari kendaraan
bermotor dan pejalan kaki. Jalan hendaknya
dirancang terperinci sehingga kendaraan
bermotor tidak akan mengalahkan pejalan
kaki.
1
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Standar pelayanan pejalan kaki harus
didasarkan atas kebebasan untuk memilih
kecepatan
normal
untuk
melakukan
pergerakan, kemampuan untuk mendahului
pejalan kaki yang bergerak lebih lambat, dan
kemudahan untuk melakukan pergerakan
persilangan dan pergerakan berlawanan arah
pada tiap-tiap pemusatan lalu lintas pejalan
kaki (Fruin, 1971).
Fasilitas Pedestrian
Fasilitas pedestrian adalah seluruh bangunan
pelengkap yang disediakan untuk pejalan
kaki guna memberikan pelayanan demi
kelancaran, keamanan dan kenyamanan,
serta keselamatan bagi pejalan kaki (Dirjen
Bina Marga, 1999). Keberadaan pejalan kaki
sebagai salah satu bagian dari sistem dan
jaringan transportasi perlu memiliki fasilitas
yang baik dan terencana. Fasilitas pejalan
kaki dapat dibedakan menjadi dua (2) jenis
yaitu:
1. Trotoar merupakan jalur pejalan kaki
yang umumnya sejajar dengan jalan dan
lebih tinggi dari permukaan perkerasan
jalan untuk menjamin keamanan pejalan
kaki.
2. Fasilitas penyeberangan adalah suatu
fasilitas pejalan kaki di jalan untuk
mengkonsentrasikan pejalan kaki yang
menyeberang. Setiap pejalan kaki yang
menyeberang
pada
fasilitas
penyeberangan ini memperoleh prioritas
beberapa saat untuk berjalan lebih dahulu
(Transportation Research Board, 2000).
Di dalam SK Menteri Perhubungan
(1993), fasilitas penyeberangan jalan
dapat berupa.
a. Zebra cross
b. Jembatan penyeberangan
c. Terowongan penyeberangan
d. Pelican crossing
Pejalan Kaki (Pedestrian)
Dirjen Perhubungan Darat (1999:205)
menyatakan bahwa pejalan kaki adalah suatu
bentuk transportasi yang penting di daerah
perkotaan. Pejalan kaki merupakan kegiatan
yang cukup penting dari sistem angkutan dan
harus mendapatkan tempat yang selayaknya.
Pejalan kaki pada dasarnya lemah, mereka
terdiri dari anak-anak, orang tua, dan
masyarakat yang berpenghasilan rata-rata
kecil.
Karakteristik Pejalan Kaki
Karakteristik pejalan kaki merupakan faktor
penting
dalam
perencanaan
dan
pengoperasian
sistem
transportasi.
Karakteristik pejalan kaki dapat dirasakan
melalui aktifitas pejalan kaki yang terjadi.
Prinsip-prinsip analisis pergerakan pejalan
kaki (Transportation Research Board, 2000)
mendasarkan pada lebar efektif pedestrian
(effective sidewalks width, Gambar 2), arus
(flow), kecepatan (speed), kepadatan
(density), ruang pejalan kaki (pedestian
space), dan rasio arus pejalan kaki per
kapasitas (pedestrian V/C ratio).
Lebar efektif pedestrian (effective sidewalks
width) didapatkan dengan menggunakan
rumus seperti pada formula 1 berikut
(Transportation Research Board, 2000).
WE = W T – W o
(1)
dengan:
WE: lebar efektif fasilitas pedestrian (meter)
WT: lebar total fasilitas pedestrian (meter)
Wo: lebar hambatan / halangan pada
fasilitas pedestrian (meter)
Arus (flow) didapatkan dengan menggunakan
rumus seperti pada formula 2 berikut.
v P=
V 15
15¿ W E
(2)
dengan:
vP: arus
pejalan
kaki
(pejalan
kaki/menit/meter)
V15: jumlah pejalan kaki tiap interval waktu
15 menit (pejalan kaki/15 menit)
WE: lebar efektif fasilitas pedestrian (meter)
Gambar 2.
Gambaran
Lebar
Fasilitas Pedestrian
(Sumber: TRB, 2000)
Efektif
/Lebar Efektif
2
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Kecepatan pejalan kaki didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti pada formula 3
(Mannering dan Kilareski, 1997 dalam
Munawaroh, 2009) berikut.
V rt =
( V P x N P )+(V w x N w )
(3)
N P+ N w
dengan:
Vrt:
kecepatan rata-rata (m/detik)
Vp:
kecepatan pejalan kaki pria (m/detik)
Vw: kecepatan pejalan kaki wanita (m/detik)
Np:
jumlah pejalan kaki pria
Nw: jumlah pejalan kaki wanita
Kepadatan pejalan kaki didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti pada formula 4
berikut.
D=
Q
V rt
1
D
(5)
Rasio antara arus dengan kapasitas pejalan
kaki didapatkan dengan rasio formula 6
berikut:
v
C
(6)
dengan:
r: rasio arus dengan kapasitas pejalan kaki
v: arus
pejalan
kaki
(pejalan
kaki/menit/meter)
c: kapasitas pejalan kaki (75 pejalan
kaki/menit/meter)
ISSN: 1441-1152
Arus Fasilitas Pedestrian Tidak Terganggu
Tingkat pelayanan (level of service) pada
fasilitas pedestrian tidak terganggu dibagi
berdasarkan jalur pejalan kaki dan trotoar,
efek pengelompokan pejalan kaki pada
terminal transportasi, dan area antrian.
1. Jalur pejalan kaki dan trotoar (walkways
and sidewalks)
Tingkat pelayanan ini berdasarkan dari
arus, kecepatan rata-rata, ruang, dan rasio
v/c dari pejalan kaki. Tingkat pelayanan
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 1.
Tingkat
Pelayanan
(LOS)
Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki
dan Trotoar
Arus
(P.K./mn
≤ 16
Kec ratarata (m/s)
> 1,30
Rasio v/c
A
Ruang
(m²/p)
> 5,6
B
> 3,7-5,6
> 16-23
> 1,27-1,30
> 0,21-0,31
C
> 2,2-3,7
>23-33
> 1,22-1,27
> 0,31-0,44
D
> 1,4-2,2
> 33-49
> 1,14-1,22
> 0,44-0,65
E
> 0,75-1,4
> 49-75
> 0,75-1,14
> 0,65-1,0
F
≤ 0,75
Variabel
≤ 0,75
Variabel
LOS
dengan:
S: ruang pejalan kaki (m2/pejalan kaki)
D: kepadatan (pejalan kaki/ m2)
r=
Hasil penelitian mendefinisikan tingkat
pelayanan untuk pejalan kaki berdasarkan
interval dari rata-rata modul area untuk suatu
pejalan kaki (Papacostas, 1993).
(4)
dengan:
D:
kepadatan (pejalan kaki/ m2)
Q:
arus
pejalan
kaki
(pejalan
kaki/menit/meter)
Vrt:
kecepatan rata-rata (m/detik)
Dalam HCM (Transportation Research
Board, 2000), ruang pejalan kaki didapatkan
dengan menggunakan rumus seperti pada
formula 5 berikut.
S=
Nur Faiz dkk.
≤ 0,21
Sumber: TRB (2000)
LOS: tingkat pelayanan
2. Efek pengelompokan pejalan kaki
(platoons effect)
Tingkat pelayanan berdasarkan efek
pengelompokan pejalan kaki (platoons
effect) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Pelayanan (LOS) Berdasarkan Efek Pengelompokan
LOS
Ruang (m²/p)
A
B
C
D
E
F
> 49
> 8-49
> 4-8
> 2-4
> 1-2
≤1
Arus
(P.K./mnt/mtr)
≤ 1,6
> 1,6-10
>10-20
> 20-36
> 36-59
> 59
Catatan: rerata arus dihitung tiap 5 - 6 menit
Sumber: TRB (2000)
3. Area antrian (queuing areas)
3
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
LOS ini berdasarkan dari ruang (space)
pejalan kaki. LOS dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3.
Tingkat Pelayanan (LOS)
Berdasarkan Area Antrian
LOS
A
B
C
D
E
F
Ruang (m²/p)
> 1,2
> 0,9-1,2
> 0,6-0,9
> 0,3-0,6
> 0.2-0,3
≤ 0,2
Sumber: TRB (2000)
Kondisi Pejalan Kaki Berdasarkan
Tingkat Pelayanan
Tingkat
pelayanan
kondisi
fasilitas
pedestrian yang nyaman digunakan oleh
pejalan kaki yaitu tingkat pelayanan A
sampai C, karena pejalan kaki masih lebih
bebas
untuk
menentukan
kecepatan
berjalannya dan konflik yang terjadi antar
pejalan kaki kecil.
Gambaran kondisi pejalan kaki yang melalui
fasilitas
pedestrian
menurut
tingkat
pelayanan (LOS) fasilitas pedestriannya
dapat dilihat pada Gambar 3. Dalam gambar
dapat dilihat kondisi pejalan kaki tiap tingkat
pelayanan fasilitas pedestriannya mulai dari
tingkat pelayanan A sampai F.
Gambar 3. Kondisi Pejalan Kaki Menurut
Tingkat pelayanan (LOS) Dari
Fasilitas Pedestrian
Sumber: TRB (2000)
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian adalah deskriptif sedangkan
pengambilan sampel dilakukan secara non
acak karena keterbatasan waktu, tenaga, dan
biaya.
Data yang diambil meliputi:
4
1. Waktu tempuh pejalan kaki
2. Jumlah pejalan kaki
3. Geometri lokasi penelitian
Waktu pengamatan dalam pengambilan
sampel ini dilakukan pada pagi hari (9.30—
11.30) dan sore hari (13.30—15.30) karena
pada waktu tersebut banyak aktivitas pejalan
kaki yang melewati trotoar yang akan
diamati.
Penelitian
telah
dilakukan
berdasarkan kondisi di lapangan, yaitu hari
Senin dan hari Minggu. Pelaksanaan
pengambilan data pada 2 interval dalam
sehari yang masing-masing dilaksanakan
selama 2 jam yang dibagi menjadi beberapa
interval waktu tiap 15 menit, khusus pada
area trotoar yang mengalami efek
pengelompokan pejalan kaki (platoons)
dibagi interval waktu tiap 5 menit.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Formulir penelitian dan alat tulis untuk
mencatat hasil penelitian,
2. Hand counter yang digunakan untuk
menghitung jumlah pejalan kaki.
3. Stop watch yang digunakan untuk
menghitung waktu tempuh pejalan kaki.
4. Handycam yang digunakan untuk
merekam pejalan kaki yang melintas di
lokasi penelitian selama penelitian
dilaksanakan,
5. Jam digunakan untuk mengukur interval
waktu yang diambil selama penelitian.
6. Perlengkapan penunjang lainnya yang
digunakan untuk mencari data yang
dibutuhkan, seperti: peta, meteran, dan
lain-lain.
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan di
lapangan kemudian digunakan sebagai bahan
masukan berbagai perhitungan untuk
menentukan tingkat pelayanan (level of
service) dari fasilitas pedestrian di
persimpangan Kantor Pos Besar. Cara
menganalisis data dengan cara:
1. Metode HCM (Highway Capacity
Manual 2000)
2. Analisis Statistik Data Karakteristik
Pejalan Kaki
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data geometrik dan hambatan dapat
dilihat pada Tabel 4. Dan 5.
Tabel 4. Data Geometri Segmen Trotoar
Penelitian
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Nama
jalan
A.Yani
Arah
Utara
KHA
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Barat
Lebar
Trotoar
Total
3.9
m
8.75
m
Timur
3.9
m
8.75
m
Utara
Selatan
Barat
2.95
1.76
3.75
m
m
m
0
0
4.07
m
m
m
Timur
1.72
m
4.25
m
Segmen
Lebar Bahu
jalan
Utara
3.61
m
0
Selatan 4.6
m
4.5
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
m
m
Senopati
Data lebar hambatan yang ada pada segmen
trotoar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Data Lebar Hambatan
Segmen Trotoar
Pada
Lebar hambatan yang ada pada segmen trotoar
Hambatan
Motor (Panjang)
Motor (Lebar)
Becak (Panjang)
Becak (Lebar)
Gerobak PKL (Panjang)
Gerobak PKL (Lebar)
Pot Tanaman
Kotak Surat
Kotak minuman dingin
Tiang lampu merah
Tiang lampu penerangan
Lebar
1.9
0.74
2.3
1.2
1.75
0.7
1
1
0.6
0.45
0.5
Tiang bendera
0.65
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
Satuan
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
Evaluasi Tingkat Pelayanan Fasilitas
Pedestrian Simpang Empat Kantor Pos
Besar
Perhitungan tingkat pelayanan pada fasilitas
pedestrian simpang empat Kantor Pos Besar
Yogyakarta
diselesaikan
menggunakan
metode dalam buku panduan HCM 2000
(Transportation Research Board, 2000).
Perhitungan lebar efektif trotoar yaitu
sebagai berikut:
Lebar total (WT) trotoar Jalan A.Yani arah
Utara segmen timur = 3.9 m
Lebar hambatan-hambatan yang ada
Hambatan yang sejajar
Motor (Panjang): 1.9 m
ISSN: 1441-1152
Nur Faiz dkk.
Becak (lebar): 1.2 m
Gerobak PKL (Panjang): 1.75 m
Hambatan yang tidak sejajar
Gerobak PKL (Lebar): 0.7 m
Lebar hambatan yang diambil (Wo)=
Hambatan yang sejajar diambil yang
paling besar + hambatan tidak sejajar
= Motor (Panjang) + Gerobak PKL (Lebar)
= 1.9 m + 0.7 m = 2.6 m
Lebar efektif (WE) trotoar Jalan A.Yani arah
Utara segmen timur :
WE = W T – W o
WE = 3.9 meter - 2.6 meter = 1.3 m
Data lebar efektif tiap segmen trotoar dapat
dilihat pada Tabel 6. Berikut.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Lebar Efektif
Tiap Segmen Trotoar
3.9
Lebar
HamBatan
(m)
1.75
Lebar
efektif
trotoar
(m)
2.15
3.9
2.95
1.76
3.75
2.6
1.85
0.45
1.94
1.3
1.1
1.31
1.81
0.6
1.7
3.1
1.12
1.91
1.5
Segmen
Trotoar
Segmen
Lebar
(m)
A.Yani
Arah
Utara
Barat
Timur
Utara
Selatan
Barat
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Timur 1.72
Utara 3.61
Senopati
Selatan 4.6
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Data jumlah pejalan kaki maksimum per 15
menit terdapat pada Tabel 7. dan data jumlah
pejalan kaki maksimun per 5 menit pada
Tabel 8.
Data waktu tempuh pejalan kaki berdasarkan
jumlah pejalan kaki maksimum per 15 menit
terdapat pada Tabel 9. dan data waktu
tempuh pejalan kaki berdasarkan jumlah
pejalan kaki maksimum per 5 menit pada
Tabel 10.
Perhitungan kecepatan pejalan kaki yaitu
sebagai berikut :
Panjang segmen trotoar untuk penelitian (S)
= 10 meter
Waktu (T) tempuh pejalan kaki per 10 meter
pada trotoar Jalan A.Yani arah Utara segmen
timur :
Waktu tempuh P.K Pria
= 7.8 dt
Waktu tempuh P.K Wanita = 9.4 dt
Tabel 7. Jumlah Pejalan Kaki Maks per
15 Menit
5
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Trotoar
Seg
men
Jumlah Pejalan
Kaki Maksimum
P.K
Wa Jum
P.K
Pria
ni- Lah
ta
P.K
19
140
339
9
A.
Yani
Arah
Utara
B
T
333
37
3
706
KHA
Dahlan
U
43
67
110
S
147
16
8
315
B
177
16
0
337
280
30
7
587
212
28
4
496
A.
Yani
Arah
Selatan
T
U
Seno
pati
Pukul
15:45-16:00
(Minggu,27/6/
10)
15:45-16:00
(Minggu,27/6/
10)
11:00-11:45
(Senin,28/6/10
)
15:15-15:30
(Minggu,27/6/
10)
14:45-15:00
(Minggu,27/6/
10)
16:00-16:15
(Minggu,27/6/
10)
16:00-16:15
(Minggu,27/6/
10)
10:30-10:45
(Minggu,27/6/
10
13
271
7
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
S
134
Tabel 8. Data Jumlah Pejalan Kaki Maks
per 5 Menit
Trotoar
A.
Yani
Ara
h
Utar
a
KH
A
Dah
lan
A.
Yani
Ara
h
Sela
tan
Sen
opati
S
e
gm
e
n
B
Jumlah Pejalan Kaki Maksimum
P.K
Jm
Wa
P.K
l
Pukul
Pria
P.
niK
ta
14 15:50-15:55
(Minggu,27/6/1
56
90
6 0)
T
152
156
30
8
U
14
36
50
S
79
65
14
4
B
88
69
15
7
T
133
147
28
0
163
24
8
U
S
85
53
69
12
2
15:55-16:00
(Minggu,27/6/1
0)
10:30-10:35
(Senin,28/6/10)
15:55-16:00
(Minggu,27/6/1
0)
14:50-14:55
(Minggu,27/6/1
0)
16:05-16:10
(Minggu,27/6/1
0)
10:40-10:45
(Minggu,27/6/1
0)
11:50-11:55
(Minggu,27/6/1
0)
Tabel 9. Data Waktu Tempuh Pejalan
Kaki per 15 Menit
Waktu tempuh
pejalan kaki
P.K
WaP.K
NiPria
ta
7.2
8.03
Trotoar
Segmen
A.
Yani
Arah
Utara
B
T
7.8
9.4
KHA
Dahlan
U
S
B
7.14
6.76
7.12
8.01
9.17
8.38
A.
Yani
Arah
Selata
n
Keterangan
dt
dt
dt
dt
dt
dt
T
8.07
9.46
dt
U
7.16
8.43
dt
S
7.51
7.79
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
Senopati
Tabel 10. Data Waktu Tempuh Pejalan
Kaki per 5 Menit
Trotoar
Segmen
A.
Yani
Arah
Utara
B
Waktu tempuh
pejalan kaki
P.K
P.K
Pria Wanita
7.2
8.03
T
U
S
B
7.8
7.34
10.7
7.12
9.4
8.63
7.84
8.38
dt
dt
dt
dt
T
U
8.07
7.16
9.46
8.43
dt
dt
S
8.2
9
9.49
dt
KHA
Dahlan
A.
Yani
Arah
Selatan
Senopati
Keterangan
dt
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
Sumber: Pengamatan Lapangan (2014)
6
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Kecepatan (V) pejalan kaki pada segmen
trotoar Jalan A.Yani arah Utara segmen
timur:
Vpria=S/T
Vpria=10 m/7.8 detik=1.28 m/s
Vwanita=10 m/9.4 dt=1.06 m/s
Data kecepatan pejalan kaki untuk analisis
per 15 menit pada Tabel 11. dan data
kecepatan pejalan kaki untuk analisis per 5
menit pada Tabel 4.12.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kecepatan
Pejalan Kaki Untuk Analisis
Data per 15 Menit
Kecepatan pejalan kaki
Trotoar
P.K
Wanita
Segmen
P.K
Pria
1.3
A.
B
1.25
9
Yani
Arah
1.2
T
1.06
Utara
8
1.4
U
1.25
0
KHA
Dahlan
1.4
S
1.09
8
1.4
A.
B
1.19
0
Yani
Arah
1.2
T
1.06
Selatan
4
1.4
U
1.19
0
Senopati
1.3
S
1.28
3
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Keterangan
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
Tabel 12. Hasil Perhitungan Kecepatan
Pejalan Kaki Untuk Analisis Data
per 5 Menit
Trotoar
Segmen
A.Yani
Arah
Utara
B
Kecepatan
pejalan kaki
P.K
P.K
WaPria
nita
1.39
1.25
T
1.28
1.06
m/dt
KHA
Dahlan
U
S
B
1.36
0.93
1.40
1.16
1.28
1.19
m/dt
m/dt
m/dt
T
1.24
1.06
m/dt
U
1.40
1.19
S
1.21
1.05
Sumber: Hasil Analisis (2014)
m/dt
m/dt
A.Yani
Arah
Selatan
Senopati
ISSN: 1441-1152
Keterangan
m/dt
Nur Faiz dkk.
Perhitungan arus pejalan kaki dihitung untuk
analisis data per 15 menit dan per 5 menit.
Perhitungan arus pejalan kaki yaitu sebagai
berikut.
Perhitungan per 15 menit pada trotoar Jl.
A.Yani arah Utara segmen timur:
Jumlah pejalan kaki maksimum (V15) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 7.)
V15 = 706 pejalan kaki/15 menit
Lebar efektif (WE) dari fasilitas pedestrian /
trotoar (Tabel 6.)
WE = 1.3 meter
Arus pejalan kaki per 15 menit (vP) :
v P=
V 15
15¿ W E
vP = 706 / (15 x 1.3) = 36.21 pejalan
kaki/menit/meter
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Perhitungan kecepatan rata-rata pejalan kaki
per 15 menit pada trotoar Jl. A.Yani arah
Utara segmen timur :
Jumlah pejalan kaki pria (NP) tiap interval
waktu 15 menit (Tabel 6.)
NP = 333 pejalan kaki pria /15 menit
Jumlah pejalan kaki wanita (NW) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 6.)
NW = 337 pejalan kaki wanita /15 menit
Kecepatan pejalan kaki pria (V P) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 11.)
VP = 1.28 meter / detik
Jumlah pejalan kaki wanita (VW) tiap
interval waktu 15 menit (Tabel 7.)
VW = 1.06 meter / detik
Kecepatan rata-rata pejalan kaki per 15
menit (Vrt) pada segmen trotoar Jalan
A.Yani arah Utara segmen timur :
V rt =
( V P x N P )+(V w x N w )
N P+ N w
Vrt = ((1.28x333)+(1.06x337)) /
(333+337) = 1.17 m/dt
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Perhitungan kepadatan pejalan kaki yaitu
sebagai berikut.
Perhitungan kepadatan pejalan kaki per 15
menit pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara
segmen timur:
Arus pejalan kaki (Q) tiap interval waktu
15 menit
Q = 36.21 pejalan kaki/menit/meter
7
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Kecepatan rata-rata tiap interval waktu 15
menit
Vrt = 1.17 m/dt
Kepadatan pejalan kaki per 15 menit (D)
pada segmen trotoar Jalan A.Yani arah
Utara segmen timur :
Q
D=
V rt
= 36.21/1.17
D = 0.52 pejalan kaki/m
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Perhitungan ruang pejalan kaki per 15 menit
pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara segmen
timur :
Kepadatan pejalan kaki (D) tiap interval 15
menit
D = 0.52 pejalan kaki / m2
Ruang pejalan kaki per 15 menit (S) pada
segmen trotoar Jalan A.Yani arah Utara
segmen timur :
S = 1/D = 1 / 0.52 = 1.93 m2 / pejalan kaki
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Rasio arus pejalan kaki per kapasitas didapat
dari perbandingan kedua faktor tersebut.
Perhitungan rasio arus pejalan kaki per
kapasitas pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara
segmen timur :
Arus pejalan kaki (v) pada interval waktu
tiap 15 menit
v = 36.21 pejalan kaki/menit/meter
Kapasitas pejalan kaki (c)
c = 75 pejalan kaki/menit/meter
Rasio v/c (r)
r = v/c = 36.21 / 75 = 0.48
Perhitungan yang sama dilakukan untuk
Perhitungan per 5 menit.
Hasil perhitungan tersebut kemudian
dianalisis dengan tabel tingkat pelayanan
(LOS) berdasarkan jalur pejalan kaki dan
trotoar (Tabel 1.). Dari hasil analisis
didapatkan tingkat pelayanan masing-masing
trotoar yang dapat dilihat pada Tabel 13.
Berikut.
Tabel 4.13. Hasil Analisis Level Of Service
Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki
dan Trotoar
8
Seg
me
n
Vp
arus
V
rt
K
ec
.
ra
ta
D
Ke
padat
an
S
Rua
ng
B
T
U
2
Trotoar
A.Yani
Arah
Utara
v/c
Rasio
v/c
LO
S
KHA
Dahlan
S
A.Yani
Arah
Selatan
B
T
U
Senopati
S
Satuan
10.
51
36.
21
6.6
7
16.
03
12.
41
34.
94
17.
31
12.
04
ra
ta
1.
3
0
1.
1
7
1.
3
1
1.
2
7
1.
3
0
1.
1
4
1.
2
8
1.
3
1
P.K./menit/M
0.1
3
7.45
0.14
A
0.5
2
1.93
0.48
D
0.0
8
11.7
7
0.09
A
0.2
1
4.76
0.21
B
0.1
6
6.30
0.17
A
0.5
1
1.96
0.47
D
0.2
3
4.42
0.23
B
0.1
5
M/
S
6.51
PK
/m2
0.16
A
2
m /K
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Hasil perhitungan tersebut kemudian
dianalisis dengan tabel tingkat pelayanan
(LOS) berdasarkan area antrian (Tabel 3.).
Dari hasil analisis didapatkan tingkat
pelayanan masing-masing trotoar yang dapat
dilihat pada Tabel 14. berikut.
Tabel 14. Hasil Analisis Level Of Service
Berdasarkan Area Antrian
Trotoar
Segmen
S
Ruang
A.Yani
Arah
Utara
B
7.45
LOS
Level Of
Service
A
T
KHA
Dahlan
U
S
B
1.93
11.77
4.76
6.30
A
A
A
A
A.Yani
Arah
Selatan
T
1.96
4.42
6.51
Satuan
m2/ P.K.
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Senopati
U
S
A
A
A
Hasil perhitungan tersebut kemudian
dianalisis dengan tabel tingkat pelayanan
(LOS) berdasarkan efek pengelompokan
pejalan kaki (Tabel 4.). Dari hasil analisis
didapatkan tingkat pelayanan masing-masing
trotoar yang dapat dilihat pada Tabel 15.
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
dengan
trotoar.
Tabel 15. Hasil Analisis Level Of Service
Berdasarkan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki
A.Yani
Arah
Utara
B
S
Ruang
5.74
T
1.48
47.38
E
KHA
Dahlan
U
S
B
8.02
2.97
4.54
9.09
21.98
17.35
B
D
C
T
1.37
50
E
U
S
2.91
4.13
25.97
16.27
PK/
menit/
m
D
C
Trotoar
A.Yani
Arah
Selatan
Senopati
Segmen
m2/
PK
Satuan
vp
arus
13.58
Nur Faiz dkk.
nyaman
melewati
segmen
Untuk hasil analisis yang lebih lengkap dari
perhitungan perbaikan tingkat pelayanan
(LOS) fasiltas pedestrian, dapat dilihat pada
Tabel 16. dan 17.
Setelah
dilakukan
perbaikan
tingkat
pelayanan pada fasilitas pedestrian yang
belum memenuhi syarat, didapatkan
gambaran fasilitas pedestrian di simpang
empat Kantor Pos Besar yang dapat dilihat
pada Gambar 4.
Tabel 16. Hasil Perbaikan Tingkat Pelayanan
Berdasarkan Jalur Pejalan
Kaki dan Trotoar
LOS
C
Keterangan
Segmen
Trotoar
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Untuk meningkatkan tingkat pelayanan
fasilitas pedestrian yang belum memenuhi
syarat HCM 2000 agar lebih baik dari
pelayanan yang sudah ada sebelumnya, maka
diberikan alternatif antara lain.
1. Merelokasi pedagang-pedagang kaki
lima yang berjualan disepanjang segmen
trotoar untuk menghilangkan hambatan
pejalan kaki,
2. Melarang parkir sepeda motor yang ada
diatas trotoar, dan
3. Membuat
jalur alternatif lain bagi
pejalan kaki yang berjalan berkelompok
untuk mengantisipasi adanya efek
pengelompokan orang /platoon effect
dari tempat parkir kendaraan pariwisata
dan dari Malioboro menuju Taman Pintar
maupun sebaliknya (Gambar 4.).
4. Memasang rambu-rambu petunjuk arah
dan keterangan bagi pejalan kaki.
5. Memperbaiki segmen trotoar yang rusak
dan tidak rata agar pejalan kaki dapat
Eksisting
A.Yani A.Yani
Arah
Arah
Utara
Selatan
Segmen Segmen
Timur
Timur
Hasil Perbaikan
A.Yani A.Yani
Arah
Arah
Utara
Selatan
Segmen segmen
Timur
Timur
Lebar efektif
(m)
1.3
1.12
Jumlah
Pejalan
706
587
kaki max/
15 menit
Arus
Vp
36.21
34.94
Kecepatan
rata-rata
Vrt
1.17
1.14
Kepadatan
D
0.52
0.51
Ruang
S
1.93
1.96
Rasio
0.48
0.47
V/C
D
D
LOS
Sumber: Hasil Analisis (2014)
3.9
3.5
706
587
12.07
11.18
1.17
1.14
0.17
0.16
5.8
6.14
0.16
A
0.15
A
Tabel 17. Hasil Analisis Perbaikan Tingkat Pelayanan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki
Keterangan
Segmen
Trotoar
Jl.
A.Yani
Arah
Utara
segmen
Timur
Lebar
efektif
1.3
ISSN: 1441-1152
Eksisting
Jl.
Jl.
A.Yani
K.H.A.
Arah
Dahlan
Selatan
segmen
segmen
Selatan
Timur
1.31
1.12
Jl.
Senopati
segmen
Utara
Jl.
A.Yani
Arah
Utara
segmen
Timur
1.91
3.9
Hasil Perbaikan
Jl.
Jl.
A.Yani
K.H.A.
Arah
Dahlan
Selatan
segmen
segmen
Selatan
Timur
1.31
3.5
Jl.
Senopati
segmen
Utara
3.61
9
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Jumlah
pejalan
Kaki
308
144
max/5
menit
Arus
47.38
21.98
Vp
Ruang
1.48
2.97
S
E
D
LOS
Sumber: Hasil Analisis (2014)
280
248
308
100
max
280
248
50
25.97
15.79
15.27
16
13.74
1.37
2.91
4.45
4.34
4.29
5.5
E
D
C
C
C
C
Gambar 4. Fasilitas Pedestrian di Simpang Empat Kantor Pos Besar Yang Telah
Dilakukan Perencanaan Perbaikan Tingkat Pelayanannya
Analisis Perilaku Fasilitas Pedestrian
untuk Masa yang Akan Datang
Data jumlah penduduk dalam
penelitian ini digunakan untuk menghitung
pertumbuhan penduduk dan memperkirakan
jumlah penduduk untuk 5 tahun mendatang
dari tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Pertumbuhan Penduduk Daerah
Istimewa Yogyakarta
No.
10
Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Pertumbuhan
Penduduk per
Tahun (%)
1
2005
3.365.506
2
2006
3.400.107
1,0281
3
2007
3.434.534
1,0125
4
2008
3.468.502
0,9890
5
2009
3.501.900
0,9629
Sumber: Badan Pusat Statistik Daerah
Istimewa Yogyakarta (2014)
Perhitungan pertumbuhan penduduk rata-rata
per tahun (i),
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
irata-rata
1,0281+1,0125+0,9890+ 0,9629
4
=
= 0,9981
Menghitung
Jumlah
Pertumbuhan
Pejalan Kaki 6 Tahun Mendatang
Dari data statistik di atas, rata-rata
pertumbuhan penduduk 5 tahun terakhir
adalah 0,9981.
Dari rumus 4.1 tersebut dihitung
pertumbuhan pejalan kaki maksimum per 15
menit pada trotoar Jl. A.Yani arah Utara
segmen timur,
Pn
P2015
P2015
= Po × (1 + irata-rata)n
0,9981 6
= 706 × (1 +
)
100
= 749 pejalan kaki/15 menit
Hasil perhitungan pertumbuhan
pejalan kaki maksimum per 15 menit dan per
5 menit dapat dilihat pada Tabel 19 dan
Tabel 20.
Tabel 19. Hasil Perhitungan Pertumbuhan
Pejalan Kaki Maksimum per 15
Menit
Nama Jalan
Jalan A.Yani
Arah Utara
Jalan
K.H.A.Dahla
n
Jalan A.Yani
Arah Selatan
Jalan
Senopati
Segme
n
Jumlah
Pejala
Jumlah
Pejalan
Timur
706
749
Utara
110
117
Selatan
315
334
Barat
337
358
Timur
587
623
Utara
496
526
Selatan
271
288
Barat
339
360
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Tabel 20. Hasil Perhitungan Pertumbuhan
Pejalan Kaki Maksimum per 5 Menit
Jumlah
Pejalan
Jumlah
Pejalan
Timur
308
327
Utara
50
53
Selatan
144
153
Barat
157
167
Timur
280
297
Nama Jalan
Segmen
Jalan A.Yani
Arah Utara
Barat
Jalan
K.H.A.Dahla
n
Jalan A.Yani
Arah Selatan
ISSN: 1441-1152
146
155
Nur Faiz dkk.
Pn = Po × (1 + irata-rata)n dengan Po tahun 2009
(4.1)
Keterangan:
Pn
= keadaan akhir, yaitu tahun 2015,
Po
= keadaan awal atau permulaan,
yaitu tahun 2009,
irata-rata = pertumbuhan rata-rata tiap satuan
waktu (tahun), dan
n
= satuan waktu yang digunakan
(tahun).
Jalan
Senopati
Utara
248
263
Selatan
122
129
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Analisis Tingkat Pelayanan Fasilitas
Pedestrian di Masa Mendatang
Perbedaan hasil analisis tingkat
pelayanan LOS pada tahun 2014 yang sudah
mengalami perbaikan dan hasil analisis tahun
2015 berdasarkan jalur pejalan kaki dan
trotoar serta berdasarkan area antrian dapat
dilihat pada Tabel 4.18.
Perbedaan hasil analisis tingkat
pelayanan LOS pada tahun 2014 yang sudah
mengalami perbaikan dan hasil analisis tahun
2015 berdasarkan efek pengelompokan
pejalan kaki dapat dilihat pada Tabel 4.19
berikut ini
Perbaikan yang dilakukan pada
trotoar K.H.A.Dahlan segmen Selatan
dengan cara menghilangkan hambatanhambatan yang ada pada segmen trotoar,
agar lebar efektif trotoar yang sebelumnya
hanya 1.5 meter bertambah menjadi 4.6
meter. Hasil perbaikan tingkat pelayanan dari
trotoar Jalan K.H. A. Dahlan segmen Selatan
dan trotoar Jalan Senopati segmen Selatan
pada tahun 2015 dapat dilihat dalam Tabel
4.20 berikut.
Gambaran fasilitas pedestrian di
simpang empat Kantor Pos Besar yang telah
dilakukan perencanaan perbaikan tingkat
pelayanannya untuk tahun 2015 dapat dilihat
pada Gambar 4.2 berikut
5. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Tingkat pelayanan (LOS) dari beberapa
fasilitas pedestrian di simpang empat
Kantor Pos Besar belum memenuhi syarat
11
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
kriteria berdasarkan buku HCM 2000
(Transportation Research Board).
2. Untuk alternatif perbaikan tingkat
pelayanan yaitu dengan merelokasi
pedagang-pedagang kaki lima yang
berjualan disepanjang ruas trotoar dan
menertibkan parkir sepeda motor yang
ada diatas trotoar, hal ini dilakukan untuk
membuat lebar efektif trotoar bertambah.
Pada ruas trotoar yang mengalami efek
pengelompokan pejalan kaki dibuat jalur
alternatif pejalan kaki lainnya, alternatif
ini dilakukan untuk membatasi jumlah
pengelompokan pejalan kaki yang lewat.
Dengan perbaikan-perbaikan yang telah
dilakukan tersebut tingkat pelayanan
fasilitas pedestrian LOS>C.
3. Untuk
tingkat
pelayanan
fasilitas
pedestrian pada tahun 2015 alternatif
perbaikan yang digunakan adalah dengan
menjaga agar fasilitas pedestrian bebas
dari hambatan-hambatan seperti pedagang
dan parkir motor, serta mengefektifkan
penggunaan jalur trotoar alternatif yang
telah
dibuat
sebelumnya
Dengan
penerapan alternatif tersebut didapatkan
nilai tingkat pelayanan diseluruh ruas
trotoar LOS>C (memenuhi persyaratan
HCM 2000).
Saran
1. Pengambilan data penelitian selama satu
minggu, lebih mewakili untuk sampel
penelitian yang dilakukan.
2. Pengambilan data lapangan sebaiknya
diambil jarak pengamatan yang lebih
panjang atau lebih dari 10 meter. Ini
dilakukan agar waktu tempuh yang dicari
lebih mewakili untuk menghitung
kecepatan pejalan kaki.
3. Untuk kedepannya penelitian tingkat
pelayanan fasilitas pedestrian yang akan
dilakukan dapat juga menggunakan arus
fasilitas
pedestrian
terganggu
(interrupted flow pedestrian facilities)
agar penelitian lebih lengkap
4. Untuk penelitian-penelitian berikutnya
perlu menggunakan metode dalam HCM
2014(Transportation Research Board)
yang terbaru.
Tabel 21. Perbandingan Tingkat Pelayanan Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki dan Trotoar Serta
Berdasarkan Area Antrian Tahun 2014 dan 2015
Tahun
Nama
Jalan
A.Yani
Arah
Utara
2014/
Setelah
perbaik
an
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Senopati
2015
A.Yani
Arah
Utara
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
12
Kepadatan/
D
Ruang/
S
Rasio
v/c
LOS
Jalur
Pejalan
Kaki &
trotoar
LOS
Area
Antri-an
A
Segmen
arus/
vp
Kecepatan
rata-rata/
Vrt
Barat
10.51
1.30
0.13
7.45
0.14
A
Timur
12.07
1.17
0.17
5.8
0.16
A
Utara
6.67
1.31
0.08
11.77
0.09
A
A
Selatan
16.03
1.27
0.21
4.76
0.21
B
A
Barat
12.41
1.30
0.16
6.30
0.17
A
A
Timur
11.18
1.14
0.16
6.14
0.15
A
Utara
17.31
1.28
0.23
4.42
0.23
B
A
Selatan
Barat
12.04
11.16
1.31
1.32
0.15
0.14
6.51
7.08
0.16
0.15
A
A
A
Timur
Utara
Selatan
Barat
Timur
12.8
7.09
17
13.19
11.87
1.17
1.32
1.28
1.3
1.15
0.18
0.09
0.22
0.17
0.17
5.5
11.21
4.54
5.91
5.81
0.17
0.09
0.23
0.18
0.16
A/B
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Senopati
Utara
Selatan
18.36
12.8
Nur Faiz dkk.
1.29
1.31
0.24
0.16
4.22
6.14
0.24
0.17
A
A
B
A
Tabel 22. Perbandingan Tingkat Pelayanan Berdasarkan Jalur Pejalan Kaki dan Trotoar Serta
Berdasarkan Area Antrian Tahun 2014 dan 2015
Tahun
Nama
Jalan
A.Yani
Arah
Utara
2014/
Setelah
perbaik
an
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Senopat
i
A.Yani
Arah
Utara
2015
K.H.A.
Dahlan
A.Yani
Arah
Selatan
Senopat
i
Kepadatan/
D
Ruang/
S
Rasio
v/c
LOS
Jalur
Pejalan
Kaki &
trotoar
LOS
Area
Antrian
Segmen
arus/
vp
Kecepatan
rata-rata/
Vrt
Barat
10.51
1.30
0.13
7.45
0.14
A
Timur
12.07
1.17
0.17
5.8
0.16
A
Utara
6.67
1.31
0.08
11.77
0.09
A
Selatan
16.03
1.27
0.21
4.76
0.21
B
Barat
12.41
1.30
0.16
6.30
0.17
A
Timur
11.18
1.14
0.16
6.14
0.15
A
Utara
17.31
1.28
0.23
4.42
0.23
B
Selatan
12.04
1.31
0.15
6.51
0.16
A
Barat
11.16
1.32
0.14
7.08
0.15
A
Timur
12.8
1.17
0.18
5.5
0.17
A/B
Utara
7.09
1.32
0.09
11.21
0.09
A
A
Selatan
17
1.28
0.22
4.54
0.23
B
A
Barat
13.19
1.3
0.17
5.91
0.18
A
A
Timur
11.87
1.15
0.17
5.81
0.16
A
Utara
18.36
1.29
0.24
4.22
0.24
B
A
Selatan
12.8
1.31
0.16
6.14
0.17
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Tabel 23. Perbandingan Tingkat Pelayanan Berdasarkan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki Tahun
2014 dan 2015
Tahun
Nama Jalan
Segmen
arus / vp
Ruang/ S
LOS
A.Yani Arah Utara
K.H.A.Dahlan
2014
A.Yani Arah Selatan
Senopati
2015
A.Yani Arah Utara
ISSN: 1441-1152
Barat
5.74
13.58
C
Timur
15.79
4.45
C
Utara
8.02
9.09
B
Selatan
15.27
4.34
C
Barat
4.54
17.35
C
Timur
16
4.29
C
Utara
13.74
5.5
C
Selatan
Barat
Timur
4.13
16.27
C
14.42
16.77
5.48
4.2
C
C
13
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
K.H.A.Dahlan
A.Yani Arah Selatan
Senopati
Utara
Selatan
Barat
Timur
Utara
Selatan
9.64
23.36
18.45
16.97
14.57
17.2
7.85
2.84
4.22
4.06
5.32
3.94
B/C
D
C
C
C
C/D
Sumber: Hasil Analisis (2014)
Tabel 24. Hasil Analisis Perbaikan Tingkat Pelayanan Efek Pengelompokan Pejalan Kaki Pada
Tahun 2015
Tahun
Nama Jalan
Segmen
arus / vp
Ruang/ S
2015
Eksisting
2015 Hasil
Perbaikan
K.H.A.Dahlan
Senopati
K.H.A.Dahlan
Senopati
Selatan
Selatan
Selatan
Selatan
23.36
17.2
15.27
5.61
2.84
3.94
4.34
12.09
Level Of
Service
/LOS
D
C/D
C
B
Sumber: Hasil Analisis (2014)
14
ISSN: 1441-1152
Tingkat Pelayanan Fasilitas ……………. Yogyakarta
Nur Faiz dkk.
Menghilangkan seluruh
hambatan-hambatan yang
ada pada segmen trotoar
pada tahun 2015, sehingga
lebar efektif trotoar yang
digunakan pejalan kaki
lebih besar.
Gambar 5. Fasilitas Pedestrian di Simpang Empat Kantor Pos Besar yang Telah Dilakukan
Perencanaan Perbaikan Tingkat Pelayanannya Untuk Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA
Bentley, Ian dkk. (1988). Lingkungan yang
Tanggap
Pedoman
untuk
Perancangan. Abdi Widya.
Bandung.
Departemen Perhubungan RI. (1993).
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun
1993 Tentang Prasarana dan
ISSN: 1441-1152
Lalu Lintas Jalan Umum.
Departemen
Perhubungan
Darat. Jakarta. Hubdat. web. Id/
peraturan-pemerintah/ 79-PPNo-43-tahun-1993-tentangprasarana-dan-lalu-lintas–jalanumum/ download.
Direktur Jenderal Bina Marga. (1995). Tata
Cara Perencanaan Fasilitas
Pejalan Kaki di Kawasan
Perkotaan No:011/T/Bt/1995.
Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.
Direktur Jenderal Bina Marga. (1999).
Pedoman Perencanaan Jalur
Pejalan Kaki Pada Jalan
Umum
No:032/T/BM/1999.
15
JURNAL TEKNIK Vol. 5 No. 1 April 2015
Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.
Fruin, John. (1971). Pedestrian Planning
and
Design,
Metropolitan
Association Urban Designor an
Environment Planners. New
York.
Mannering, F.L. dan Kilareski, W.P. (1997).
Principles
of
Highway
Enginnering
and
Traffic
Analysis. Wiley. New Jersey.
Menteri Perhubungan RI. (1993). Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor
KM 65 Tahun 1993 Tentang
Fasilitas Pendukung Kegiatan
Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Hubdat.web.id/km/tahun1993-124/km-65-tahun1993/download.
Munawaroh,
Siti.
(2009).
Analisis
Karakteristik
dan
Kinerja
Pedestrian
(Studi
Kasus
Simpang Empat Manahan Solo).
Tugas
Akhir.
(Tidak
Diterbitkan).
Universitas
Muhammadiyah Solo, Solo.
Supranto, J. (1997). Metode Riset. Edisi
Revisi. PT. Rineka cipta.
Jakarta.
Transportation Research Board. (1994).
Highway Capacity Manual.
National Research Council.
Washington DC.
Transportation Research Board. (2000).
Highway Capacity Manual.
National Research Council.
Washington DC.
Wibowo, Lukman. (2006). Studi Tentang
Kenyamanan Pejalan Kaki
Terhadap
Pemanfaatan
Pedestrian di Jalan Protokol
Kota Semarang (Studi Kasus
Jalan MT. Haryono Semarang).
Tugas
Akhir.
(Tidak
Diterbitkan). Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
16
ISSN: 1441-1152