SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA KOBER

SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA
KOBER MIE SETAN
DI BATUBULAN

Kelas : Manajemen Eksekutif IV. A

Oleh :
Putu Dika Prasetia -1402612010204 (08)
Putu Kiki Simadewi – 1402612010207 (10)
Kadek Dwik Adnyani Putri – 1402612010225 (28)

Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen Eksekutif
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik
itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler
(2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk
mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan
dari suatu perusahaan. Dari definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran
merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan
kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang
diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari
konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang
ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan
untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui
adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep
pemasaran (marketing concept).

Konsep


pemasaran

tersebut

dibuat

dengan

menggunakan

tiga

faktor

dasar

yaitu:

1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya

volume

untuk

kepentingan

volume

itu

sendiri.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan
secara organisasi.
Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam
rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume
penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk
telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya
berbeda.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumusukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana konsep pemasaran yang ditawarkan oleh Kober Mie Setan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam makalah ini yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep pemasaran Kober Mie Setan
2. Untuk mengetahui lingkungan pemasaran Kober Mie Setan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pendahuluan
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yang bergerak dalam bidang makanan siap

saji / junk food mempunyai tujuan yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga
ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
makanan yang memuaskan dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah

satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena
bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan
untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan
salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini
pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh
untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi
pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik,
hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
2.2

Profil
Bisnis kuliner menjadi sektor yang cukup menjanjikan untuk digeluti. Pangsa pasar yang

luas membuat potensi balik modal usaha ini relatif cepat. Namun, agar memiliki diferensiasi,
pengusaha kuliner harus memiliki inovasi produk agar bisa bertahan di tengah persaingan usaha.

Inilah yang dijalankan oleh Genny Kober, pemilik usaha Kober Mie Setan asal Malang,

Jawa Timur. Dia menjalankan usaha tempat makan berkonsep resto sejak 2011 dengan menu
utama mie pedas dengan level kepedasan yang bisa dipilih. Menu makanan dan minuman di
tempat ini pun dibuat unik, seperti mi iblis, mi setan, es pocong, es tuyul, dan banyak nama unik
lainnya.
Agar usahanya cepat berkembang, Genny Kober menawarkan kemitraan di tahun 2012.
Saat ini, dia sudah memiliki lima gerai mitra yang tersebar di Gresik, Jember, Surabaya, Malang,
dan Bali. Khususnya di Bali terdapat 5 cabang salah satunya di Batubulan yang dijalankan oleh
Bpk. Haji Abdullah.
2.3
Konsep Kober Mie Setan

Konsep yang ditawarkan oleh rumah makan Mie Setan & Mie Iblis adalah semi-Urban
Restaurant. Konsep ini sangat cocok karena letak geografis Kabupaten Gianyar. Bertempat di
jalan Batuyang no. 72,Batubulan. Dipasang musik keras-keras dan diisi dengan lukisan-lukisan
yang mendukung keantikan bangunan tua lokasinya.
Rumah makan ini cukup simpel dalam penataan ruangnya, namun yang unik pada rumah
makan ini adalah bangunannya yang dulunya sebuah museum dan sekarang dimodifikasi
menjadi rumah makan.Setelah hidangan tersaji di meja. Dari tampilannya kober Mie Setan tak
beda jauh dengan spageti yang dijual di resto lainnya. Pemilihan nama yang cukup unik dan
kreatif . Kedua, pemilihan lokasi yang sangat strategis, yaitu di tengah kota.Harga yang relatif


murah dan harga sama pada setiap level mie setan yaitu Rp.9.000,- sehingga konsumen akan
tergoda untuk membeli level tinggi, dan pada saat itu terdapat ekploitasi konsumen. karena
memilih level yang tinggi, otomatis hanya dengan segelas kecil Lemon Tea tidak akan sanggup
untuk meredakan rasa pedasnya, sehingga memaksa konsumen membeli lagi minuman yang jika
dibandingkan dengan harga mienya itu sendiri tak terpaut cukup jauh yaitu Rp.6.000,- (high cost)
sehingga secara tidak langsung mengubah barang yang harusnya elastis menjadi inelastis dan
tidak mengindahkan hukum permintaaan itu sendiri. Dimana ketika barang naik maka
permintaan akan turun. Hal itu terjadi karena intensitas barang sangat dibutuhkan pada saat itu
juga. Dengan Manajemen yang luar biasa tersebut. Tak khayal jika rumah makan ini selalu
dipenuhi dan di minati oleh konsumen.
Tempat ini berbangga dengan gayanya sendiri, tidak memasang nama 'warungnya' di
setiap outletnya dimanapun. Pemasaran hanya lewat words of mouth. Dan melalui juga dalam
akun jejaring sosial Twitter. Sistem pesanan dibuat dengan komputerisasi, dimana layar
touchscreen seperti di toko roti memungkinkan pendataan pelanggan. Pelanggan disini memang
didata dengan meminta nomor teleponnya masing-masing. Setiap pelanggan baru ditanya nomor
ponsel untuk didata ketika melakukan proses pemesanan. Sehingga setiap pelanggan lama
datang, namanya akan dikenali dan bisa tercatat track record pesanannya. Selain itu, karena ada
database nama, pesanan bisa memudahkan petugas untuk memanggil para pemesan ketika
makanan selesai disiapkan.

Dari cita rasa memang Mie ini mie ‘bermerek’ paling enak yang saya rasakan, sehingga
wajarlah banyak orang siap mengantri berlama-lama untuk menikmatinya. Hebatnya, ternyata
mie ini tanpa micin alias vetsin alias MSG.

Meski menjual bebagai makanan tambahan seperti dimsum dan siomay, namun bintang
utamanya tetap mie. Mie disini berjenis ‘mie goreng’ karena tanpa kuah. Secara umum, mie ini
memiliki rasa pedas yang bisa dipilih sesuai kemampuan perut dan kekuatan mulut Anda
menahan membaranya cabe Indonesia.
Mienya ada dua jenis yaitu mie setan dan mie iblis. Mie Setan cenderung berwarna pucat,
dengan dilengkapi siomay putih rebus dan taburan abon putih. Mie setan dibandrol seharga
Rp.9.000,-. Mie ini memiliki beberapa level seperti level umum diatas, namun Anda masih boleh
memesan dengan jumlah cabe yang Anda suka, diluar level umum diatas. Misalnya cabe 2 yang
setara dengan dua cabe, atau cabe 9 yang setara dengan sembilan cabe. Sedangkan Mie Iblis
cenderung lebih manis dan berwarna coklat. Mungkin karena ada tambahan kecap manis.
Tambahan si manis legit ini membuat harganya dibandrol lebih mahal seribu rupiah dengan
harga Rp. 10.000,-. Taburan abon putih di Mie Setan diganti dengan taburan bawang goreng, dan
siomay goreng yang kecoklatan menemaninya. Sayangnya, mie ini memiliki kriteria pedas yang
terbatas sesuai kriteria yang ditetapkan. Tidak lagi bisa sesuka hati seperti yang ada pada mie
setan. Kriterianya adalah :
1.


Small setara dengan 5 cabe,

2.

Medium setara dengan 10 cabe

3.

Large setara dengan 15 cabe
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1

Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat
memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus
mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa

yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.
3.2

Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting

dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas
yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting dalam
perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
https://gresensiariskaapriliani.wordpress.com/2015/05/10/tugas-makalah-manajemen-pemasaran/
http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html
http://www.piesusubliman.com/kober-mie-setan-denpasar/


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25