PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN LOCU

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara leader member
exchange, locus of control terhadap kepuasan kinerja dengan komitmen
organisasional sebagai variabel mediating.Populasi dalam penelitian ini adalah
Pemerintahan Daerah Karanganyar, dengan subyek penelitian para sumber daya
SETDA Kabupaten Karanganyar sebanyak 61 karyawan. Data yang telah
dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data yang terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
dengan uji t, uji f dan koefisien determinasi.
Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner
sebagai bahan pengujian yang disebarkan kepada responden. Dalam penelitian ini,
teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu ketersediaan
populasi untuk dijadikan sampel
Kata kunci : leader member exchange, locus of control, kepuasan kinerja,
komitmen organisasional.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu perusahaan atau organisasi, manusia merupakan aset
yang berharga, yang mana dapat membawa dampak signifikan untuk
mencapai tujuan organisasi. Adanya kaitan antara manusia dan pencapaian
tujuan ini, suatu organisasi perlu untuk memikirkan aspek pengelolaan

sumber daya manusianya. Pada era globalisasi ini, tidak dapat dipungkiri
bahwa persaingan antar perusahaan semakin ketat.
Menurut Yukl (dalam Sutanto dan Wijanto, 2013) dasar pemikiran dari
teori LMX adalah para pemimpin mengembangkan hubungan atasanbawahan yang berbeda dengan masing-masing bawahan. Menurut Luthans
(dalam Sutanto dan Wibowo, 2013) tingkat kualitas LMX yang tinggi, tenaga
kerja akan merasa kebutuhannya terhadap supervisi telah terpenuhi, karena
mereka memperoleh perhatian khusus dari pemimpinnya. Dalam diri mereka
akan timbul rasa kenyamanan dan merasa diterima dalam organisasi tersebut

serta timbul rasa puas karena dengan gaji tinggi, kenyamanan, promosi
jabatan hasil dari kerja keras mereka yang nantinya mereka akan bekerja
dengan sepenuh hati demi mancapai tujuan organisasi. Dengan begitu,
mereka cenderung mempunyai komitmen tinggi dan keinginan kuat untuk
tetap tinggal dan menjadi anggota organisasi tersebut.
Menurut pendapat Robbins (dalam Astriyani, 2011) dengan komitmen
yang tinggi, baik pimpinan maupun pegawai harus mempunyai kendali dalam
hal mengendalikan dirinya sendiri agar dapat menentukan nasib mereka
sendiri pula atau yang disebut locus of control. Yang dimaksud locus of
control adalah tingkat dimana individu meyakini bahwa mereka adalah
penentu nasib mereka sendiri. Jika menurut Sarita dan Agustia (dalam

Astriyani, 2011) locus of control merupakan salah satu aspek karakteristik
pribadi yang dimiliki oleh setiap individu dan dapat dibedakan atas locus of
control-internal dan locus of control eksternal.
Amilin dan Dewi (dalam Astriyani, 2011) kepuasan kerja adalah
kesesuaian antara harapan yang timbul dan imbalan yang disediakan
perkejaan, sehingga kepuasan kerja berkaitan erat dengan teori keadilan,
perjanjian dan motivasi. Jika menurut Robbins (dalam Kamela, et al, 2013)
kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya.
Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja dan atasan mengikuti aturan
dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup pada kondisi kerja
yang kurang ideal.

Mathis dan Jackson (dalam Salim, et al., 2014) komitmen organisasi
juga dianggap penting bagi organisasi, karena sebagai derajad dimana
karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap
tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya. Jika komitmen karyawan
tinggi maka kinerja karyawan juga akan mengalami peningkatan, sehingga
performa organisasi akan meningkat pula.
Selain itu peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel mediating terhadap variabel bebas dan terikat. Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN LOCUS OF
CONTROL TERHADAP KEPUASAN KINERJA DAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIATING”.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah leader member exchange berpengaruh terhadap kepuasan kinerja?
2. Apakah locus of control berpengaruh terhadap kepuasan kinerja?
3. Apakah komitmen organisasional memediasi hubungan antara leader
member exchange terhadap kepuasan kinerja?
4. Apakah komitmen organisasional memediasi hubungan locus of control
terhadap kepuasan kinerja?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk menguji adanya pengaruh leader member exchange terhadap
kepuasan kinerja.
2. Untuk menguji adanya pengaruh locus of control terhadap kepuasan
kinerja.
3. Untuk menguji adanya pengaruh komitmen organisasional sebagai mediasi
hubungan antara leader member exchange terhadap kepuasan kinerja.


4. Untuk menguji adanya pengaruh komitmen organisasional sebagai mediasi
hubungan antara locus of control terhadap kepuasan kinerja.

D. Tinjauan Pustaka
A. Teori Kontijensi (Contingency Theory)
Kontijensi adalah sauatu keadaan atau situasi yang diperkirakan
sebelumnya akan segera terjadi, tetapi kemungkinan juga tidak akan
terjadi (oxfort dictionary). Beberapa hasil penelitian sebelumhya
menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara peneliti satu dengan yang
lainnya dalam hal mengkaji keterkaitan antara leader member exchange
dan locus of control terhadap kepuasan kinerja. Salah satu langkah yang
ditempuh untuk menyelesaikan perbedaaan hasil penelitian tersebut yaitu
menggunakan pendekatan kontijensi.
Melalui pendekatan kontijensi, dalam mengevaluasi vaiabelvariabel lain yang kemungkinan dapat mempengaruhi hubungan antara
leader member exchange dan locus of control terhadap kepuasan kinerja
dengan komitmen organisasional sebagai variabel mediating yang akan
memberikan pengaruh lebih detail.
B. Leader Member Exchange
LMX yaitu hubungan dua arah yang dinamis antara pemimpin dan

karyawan dimana pemimpin akan memperlakukan karyawan secara berbeda
sesuai dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh atasan tersebut
(Graen dan Cashman, 1975) dalam Anggriawan (2012). Leader member
exchange merupakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara

atasan dengan bawahan, dimana atasan memberikan tipe hubungan yang
berbeda terhadap bawahan-bawahannya secara individual (Liden dan Graen,
1980) dalam Indriyaningrum (2011).
C. Locus Of Control
Menurut Gibson (dalam Julianingtyas, 2012) terkait dengan faktor
individual, locus of control menentukan tingkatan sampai dimana individu
meyakini bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi pada
mereka. Ketika

berkinerja dengan baik maka mereka yakin bahwa hal

tersebut disebabkan oleh usaha masing-masing, dan digolongkan sebagai
golongan internal. Sementara yang lain memandang diri mereka secara tak
berdaya diatur oleh nasib, dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Ketika
berkinerja dengan baik, mereka yakin bahwa itu merupakan keberuntungan,

dan tergolong golongan eksternal.
D. Kepuasan Kinerja
Dalam penelitian Romadhon dan Arifah (2015), kepuasan kerja
didefinisikan sebagai tingkat kepuasan individu dengan posisinya dalam
organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja lainnya.
Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya (Robins, 2006) dalam Romadhon dan Arifah (2015).
E. Komitmen organisasional
Komitmen organisasi menurut Gibson et.al. (1997) dalam Toryanto
(2013), adalah identifikasi rasa, keterlibatan loyalitas yang ditunjukkan oleh
pekerja terhadap organisasinya atau unit organisasi. Menurut Widianto

(2013), komitmen merupakan salah satu faktor penentu salah satu kesuksesan
sebuah organisasi, sebab dengan komitmen yang tinggi angka turn over dari
karyawan akan rendah, dana rasa memiliki organisasi tersebut akan tinggi,
sehingga visi, misi dan tujuan dari organisasi akan mudah untuk dicapai.
E. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan

menggunakan kuesioner sebagai bahan pengujian yang disebarkan kepada
responden. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden yaitu para
sumber daya manusia SETDA Kabupaten Karanganyar.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumber daya
manusia yang bekerja pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar
dalam hala ini SETDA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah sampel jenuh, yakni semua populasi digunakan sebagai sampel.
2. Sampel
Sampel yaitu bagian dari populasi, sehingga jumlahnya lebih
sedikit daripada populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh sumber daya manusia Pemerintah Daerah Kabupaten
Karanganyar dalam hal ini SETDA.
3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah
convenience sampling, yaitu ketersediaan populasi untuk dijadikan
sampel. Dalam penelitian ini menggunakan sampel seluruh sumber
daya manusia pada SETDA Kabupaten Karanganyar.

C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1.

Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer, mengenai kepuasan kinerja karyawan berupa leader member
exchange, locus of control, dan komitmen organisasional sebagai
mediasinya yang diambil langsung dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Karanganyar.

2.

Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan cara :
a. Metode studi pustaka, yakni dengan mengkaji berbagai literatur
pustaka seperti jurnal, makalah, dan sumber-sumber lainnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Kuesioner, yaitu mengambil data dari responden yang dijadikan
sampel berisi beberapa pernyataan yang mana akan dilakukan

pencatatan dan pengolahan data.

3.

Analisis Data
Pengujian data menggunakan regresi linear berganda yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (leader

member exchange, locus of control) terhadap variabel dependen
(kepuasan

kinerja)

melalui

variabel

mediating

(komitmen


organisasional). Bentuk persamaan dalam penelitian ini adalah :
KK

= a0 + a1 LMX + a2 LOC + δ ..................................(1)

KO

= b0 + b1 LMX + b2 LOC + θ .................................(2a)

KK

= c0 + c1 LMX + c2 LOC + d1 KO + e ...................(2b)

Keterangan :
KK

= Kepuasan Kinerja

LMX


= Leader Member Exchange

LOC

= Locus of Control

KO

= Komitmen Organisasi

e. δ. θ.

= Variabel pengganggu atau error

a1, a2, b1, b2, c1, c2, d1

= Koefisien korelasi variabel

F. JADWAL PENYELESAIAN SKRIPSI
N
O
1
2
3
4
5

Keterangan

Feb '16
3
4

Mei '16
Mar '16
Apr '16
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Miniplan Proposal
Pembuatan Proposal
Skripsi
Ujian Skripsi
Ujian Komprehensif

F. DAFTAR PUSTAKA
Wijanto, E.A dan Drs. Ec. Eddy M.Sutanto, M.Sc. 2013. Pengaruh Leader

Member Exchange Terhadap Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan
Komitmen Organisasional Karyawan Pada PT. X. Agora Vol. 1. Nomor 1.
Wibowo, N.C dan Eddy M.S. 2013. Pengaruh Kualitas Leader Member
Exchange (LMX) Terhadap Produktifitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja
Dan Komitmen Organisasional Pada PT. Nutrifood Surabaya. Agora Vol.
1. Nomor 1.
Astriyani, Nopia. 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Gaya
Kepemimpinan dan Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor.
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta). Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.