ADMINISTRASI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN arsip

ADMINISTRASI MANAJEMEN
DALAM
PENGELOLAAN PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu
dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas usaha untuk
memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan untuk melakukan
pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan tugas dan tanggung
jawab dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka
terbentuklah kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi.
Pada dasarnya manajemen itu penting sebab pekerjaan itu berat dan sulit
untuk dikerjakan sendiri sehingga itu perlu pembagian kerja, tugas dan
tanggung jawab dalam penyelesaiannya. Manajemen yang baik akan
meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama dalam sekelompok
orang.
Setiap manejer dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya, dan
keterampilannya untuk mencapai tujuan harus melaksanakan perencanaan
pengorganisasian, penngarahan, dan pengendalian dengan baik.

Dalam tataran nilai, pendidikan mempunyai peran vital sebagai pendorong
individu dan warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini
kehidupan. Di samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting
bagi proses transformasi personal maupun sosial. Dan sesungguhnya inilah
idealisme pendidikan yang mensyaratkan adanya pemberdayaan.
Namun dalam tataran ideal, pergeseran paradigma yang awalnya
memandang lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial, kini dipandang

sebagai suatu lahan bisnis basah yang mengindikasikan perlunya
perubahan pengelolaan. Perubahan pengelolaan tersebut harus seirama
dengan tuntutan zaman.

BAB II
PEMBAHASAN

1. A.
Administrasi Pendidikan
Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas
kata ad dan ministare.Kata ad mempunyai arti yang sama dengan
kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”.

Dan ministare sama artinya dengan kata to surve atau toconductyang
berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa
inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after),
dan mengarahkan.[1]
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan
didalam mencapai suatu tujuan. Meskipun peraktek administrasi sejak
dahulu kala telah dilaksanakan orang, bahkan sejak manusia bermasyarakat
dan bernegara, administrasi sebagai ilmu baru muncul pada permulaan
pertengahan kedua abad ke-19.
Frederick Taylor (1856) sering disebut sebagai bapak dari gerakan
manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ia dapat pula
dikatakan sebagai pelopor dari timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah
bekerja sebagai buruh rendahan sampai tingkat yang paling tinggi di dalam
perusahaan.[2]
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan
pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spritual maupun material
yang bersangkut paut dengan pendidikan, jadi dalam proses administrasi
pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan

dikioordinasi secara efektif, dan semateri yang diperlukan dan yang telah
ada dimanfaatkan secara efesien.

Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai prioses produk, adalah
masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat
perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang di kehendakinya. Proses
pendidikan terjadi dalam diri individu, dan dari produk pendidikan
menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan tidak
sama dengan pendidikan.
Engkoswara (1987:1) mengemukakan bahwa “ administrasi pendidikan
dalam arti seluas-luasanya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”.
Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur,
manajemen, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya
yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau
membina”. Sumber dayanya terdiri dari; (1) sumber daya manusia (peserta
didik, pendidik, dan pemakai jasa pendidikan), (2) sumber belajar atau
kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk
mencapai tujuan), dan (3) fasilitas (peralatan, barang, dan keuangan yang
menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). Tujuan pendidikan yang

produktif berupa prestasi yang efektif, dan suasana atau proses yang
efisien. Selanjutnya keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang
produktif dapat dilihat dari sudut administratif, psikologis, dan ekonomis.[3]
Secara dingkatnya administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan
dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusanurusan sekolah.
Beberapa unsur pokok didalam administrasi yang dimaksudkan. Ialah:[4]
1. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang)
2. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.
3. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Semua unsur tersebut harus diatur dan dikelola sedemikian rupa sehingga
mengarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Proses administrasi pendidikan diperlukan berbagai pendekatan untuk
mencapai tujuan, salah satu pendekatan yaitu pendekatan terpadu. Konsep
pendekatan administrasi terpadu ialah suatu pendekatan yang dilandasi
oleh norma dan keadaan yang berlaku, menelaah ke masa silam dan
berorientasi ke masa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai

dimensi. Pendekatan terpadu melibatkan dimensi serta optimalisasi fungsi
koordinasi,dan pelaksanaannya ditunjang dengan konsep manajemen

partisipatif. Konsep manajemen partispasif, mempunyai dimensi konteks,
tujuan dan lingkungan. Hal itu dikembangkan menjadi suatu proses dalam
administrasi pendidikan terpadu yang intinya ada keterlibatan semua pihak
yang terkait dalam organisasi pendidikan.
John M.Cohen dan Norman T.Uphoff (1977:6-8) mengungkapkan bahwa
kerangka kerja secara koordinasi dalam suasana partisifasif mempunyai
tiga dimensi yakni; Kerangka kerja tersebut, menunjukkan bagaimana suatu
pengembangan program dilakukan, melalui pendekatan partisipasi.
Partisipasi dari instrumental yang ada seperti konstitusi, keterlibatan
masyarakat, kelompok atau personal. Kondisi ini,tergantung pada
keterlibatan dalam ; (a) pengambilan keputusan; (b) pelaksanaan
keputusan; (c) manfaat adanya partisipasi; dan (d) keterlibatan dalam
evaluasi. Berrdasarkan dari uraian tersebut, tampak bahwa proses
administrasi merujuk pada aktivitas pencapaian tujuan. Proses tersebut,
diperlukan berbagai pendekatan yang selaras dengan karakteristik suatu
organisasi, yang mempunyai visi, misi, fungsi dan tujuan serta strategi
pencapaiannya.[5]
1. B.
Manajemen Pendidikan
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan

dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
manajemen itu. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan.
G.R. Terry berpendapat bahwa manajement is a distinck process of
planning, organizing, actuating, and controling performed to determine and
accomplish stated objectivies by the use of human being other
recourses. Artinya manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaransasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.
Sedangkan menurut Haroid dan cyrilo Donnel mengemukakan managament
is getting things done throug people in bringing about tjis coordinating of
group activity the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct,
and control the acktivities other people. Artinya manajemen adalah usaha

mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajemen mengadakan kordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan
pengendalian.[6]
Jika kita simak defenisi-defenisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

1.
2.

Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.
A. Manajemen merupakan proses yang sistematik, terkordinasi,
koferatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya.
B. Manajemen baru dapat diterapakan jika ada dua orang atau
lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.
C. Manajemen harus didasarkan dengan pembagian kerja, tugas,
dan tanggung jawab.
D. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.
E. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Reiguluth dan Garfinkel (1993) menjelaskan guru adalah sebagai fasilitator
dan manajemen pendidikan. Peran ini mensyaratkan sistem yang berbasis
sumber data dan penggunaan kekuatan alat-alat dengan kemajuan
tekhnologi dari pada berbasis kepada guru.
Tugas propesional guru adalah melakukan kegiatan mengajar, dan
selanjutnya murid melakukan respon-respon yang disebut belajar. Menurut
Dauis (1991:35) peran guru sebagai menejer dalam proses pengajaran:

1.
2.

Merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar mengajar (pengajaran).
Mengorganisasikan, yaitu menghubungnkan atau menggabungkan
seluruh sumber daya belajar mengajar dalam mencapai tujuan secara
efektif dan efesien.
3. Memimpin, yaitu apakah pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar
mencapai tujuan pengajaran, sehingga diketahui hasil yang dicapai.
Fungsi manajemen pembelajaran yaitu: perencanaan pengajaran,
pengorganisasian pengajaran, dann evaluasi pengajaran. Dalam
menjalankan fungsi manajemen dimaksud, seorang guru harus
memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resouces) yang ada
didalam kelas maupun diluar kelas.[7]
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembagian
fungsi-fungsi manajemen ini adalah:

1.
2.
3.


Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur.
Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam.
Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi
manejer.[8]
Fungsi-fungsi manajemen antara lain:
1. Planning
Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelopok
untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan
pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan-pemilihan alternatifalternatif keputusan.
2. Organizing
Organizing ialah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan.
1. Actuating
Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang
dilakukan seseorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan
yang ditetapkan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang
ditetapkan oleh unsur perencana dan pengorganisasian agar tujuan-tujaun
tersebut dapat dipahami.
1. Motovating

Motivating merupakan sebuah kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak
dari pada kata actuating. Beberapa pihak yang lain menganggap arti dari
kedua kata tersebut adalah sama.
1. Staffing
Mencakup mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota
pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.
1. Directing
Merupakan pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka
menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja aktif menuju
sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
1.

Controling

Mencakup kelanjuatan tugas untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan
sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan yang
tidak di inginkan diperbaiki supaya tujuan dapat tercapai dengan baik
1. Inovating
Mencakup pengembangan gagasan baru, mengkombinasikan pemikiran
baru dengan yang lama, mencari gagasan dari kegitan lain dan

melaksanakannya atau dapat juga dilakukan dengan cara memberi stimulai
kepada rekan sekerja untuk mengembangkan gagasan baru dalam
pekerjaan mereka.
1. Representing
Mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi dari sebuah
perusahaannya dalam urusannya dengan pihak pemerintahan, kalangan
swasta bank, penjual, langganan, dan kalangan luar lainnya.
1. Coordinating
Merupakan sunkronisasi yang teratur dalam usaha individu yang
berhubungan dengan jumlah waktu dan tujuan mereka, sehingga diambil
tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.[9]

1. C.
Efektifitas Manajemen dalam Lembaga Pendidikan
Dalam ranah aktivitas, implementasi manajemen terhadap pengelolaan
pendidikan haruslah berorientasi pada efektivitas terhadap segala aspek
pendidikan baik dalam pertumbuhan, perkembangan, maupun keberkahan
(dalam perspektif syariah). Berikut ini merupakan urgensi manajemen
terhadap bidang manajemen pendidikan:[10]
1. Manajemen Kurikulum
1)
Mengupayakan efektifitas perencanaan
2)

Mengupayakan efektifitas pengorganisasian dan koordinasi

3)

Mengupayakan efektifitas pelaksanaan

4)

Mengupayakan efektifitas pengendalian/pengawasan

1.

Manajemen Personalia

Manajemen ini berkisar pada staff development (teacher development),
meliputi:
1)
Training
2)

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

3)

Inservice Education (Pendidikan Lanjutan)

1. Manajemen Siswa
1)
Penerimaan Siswa (Daya Tampung, Seleksi)
2)
Pembinaan Siswa (Pengelompokkan, Kenaikan Kelas, Penentuan
Program, Ekskul)
3)

Pemberdayaan OSIS

1. Manajemen Keuangan
Dalam keuangan pengelolaan pendidikan, manajemen harus berlandaskan
pada prinsip: efektivitas, efisiensi dan pemerataan .
1. Manajemen Lingkungan
Urgensi manajemen terhadap lingkungan pendidikan bertujuan dalam
merangkul seluruh pihak terkait yang akan berpengaruh dalam segala
kebijakan dan keberlangsungan pendidikan. Manajemen ini berupaya
mewujudkan cooperation with Society dan stake holder identification.

BAB III
KESIMPULAN
Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas
kata ad dan ministare.Kata ad mempunyai arti yang sama dengan

kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”.
Dan ministare sama artinya dengan kata to surve atau toconductyang
berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa
inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after),
dan mengarahkan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan
pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spritual maupun material
yang bersangkut paut dengan pendidikan, jadi dalam proses administrasi
pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan
dikioordinasi secara efektif, dan semateri yang diperlukan dan yang telah
ada dimanfaatkan secara efesien.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
manajemen itu. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan
Fungsi-fungsi manajemen antara lain
v

Planning

v

Organizing

v

Actuating

v

Motovating

v

Staffing

v

Directing

v

Controling

v

Inovating

v

Representing

v

Coordinating

[1] Ngalim Purwanto, Administarasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 1.
[2] Ibid., hlm. 2
[3] R. Fred David, Konsep Manajemen Strategis, (Jakarta: PT Indeks, 2004),
hlm. 54.
[4] Ngalim Purwanto, Op.Cit., hlm. 5
[5] S.P. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT
Toko Gunung Agung, 1995), hlm. 13.

[6] Malayu, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 1-3.

[7] Syafaruddin, Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta:
Quantum Teaching,2005), hlm. 71.
[8] Malayu, Op.Cit., hlm. 37.
[9] George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumu Aksara
1990), hlm. 17.
[10] Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan. (Bandung: Angkasa,
1985), hlm. 20.

http://feryntina.blogspot.co.id/2008/10
/pengertian-administrasimanajemen.html

PENGERTIAN ADMINISTRASI / MANAJEMEN
PENDIDIKAN

PENGERTIAN ADMINISTRASI / MANAJEMEN PENDIDIKAN
1. Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124” Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua
faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu”
2. Soebagio Atmodiwirio. (2000:23) “Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan…”
3. Engkoswara (2001:2) “Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata
sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan
suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama”
4. Djam’an Satori, (1980: 4) “Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien…”
5. Sondang P. Siagian. 1997 : 5 “Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan
demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi”
6. George R. Terry, 1986:4 “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakantindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia serta sumber-sumber lain”
7. Made Pidarta, (1988:4) “Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya”
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/04/administrasi-manajemenpendidikan.html
Administrasi Manajemen Pendidikan
Administrasi pendidikan dan manajemen Pendidikan adalah dua istilah yang hampir sama
artinya, hanya dewasa ini istilah manajemen lebih lebih dikenal dan umum dipakai di dalam

dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan
dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses
administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga
personal dan spiritual.

A. Pendahuluan
Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulismenulis belaka. Pandangan
orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi
memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat
tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan
administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi
hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada
di lapangan. Tidak semuanya pandangan demikian itu benar.
Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah
lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum,
sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting
fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat
dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika
akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut
kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi
yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang
pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai
dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan
maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan pelayanan
yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir
administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem
pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu
format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.

B. Ciri-ciri Administrasi Manajemen Pendidikan
Administrasi pendidikan dan manajemen adalah dua istilah yang hampir sama artinya,
hanya dewasa ini istilah manajemen lebih lebih dikenal dan umum dipakai di dalam dunia
perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam
proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses administrasi
pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga personal dan
spiritual.[1]

Dalam pengenalan ilmu administrasi pendidikan dan manajemen, kiranya sangat perlu
pembahasan kali lebih dispesifikkan. Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a)
pengelompokan yang bersifat administrasi umum, (b) pengelompokan di bidang
pembangunan, (c) pengelompokan yang bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas
dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir yaitu
pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor
(Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas
membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi
Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas

melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan,
Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).
[2] Untuk menemukan ciri-ciri admnistrasi manajemen pendidikan yang ideal tentunya
harus ditentukan dulu ruang lingkup, tujuan fungsi administrasi manajemen pendidikan. di
bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana sebenarnya peranan administrasi pada
lembaga pendidikan :
Pengertian, dasar-dasar administrasi manajemen pendidikan
Administrasi pendidikan seringkali diartikan adalah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
pendidikan dan pelayanan belajar yang dikelola atau diurus secara sistematik untuk
mencapai tujuan pendidikan. Di sekolah, administrasi merupakan sebagai unit yang
memberikan pelayanan belajar dan bertanggung-jawab atas kualitas alumninya sekolah
tersebut.[3]Administrasi manajemen pendidikan sebagai sebuah system yang terkait
dengan suatu institusi pendidikan didalamnya tentunya ada serangkaian kegiatan atau
proses kerjasama sejumlah orang yang mengkoordinasikan kegiatan yang saling
bergantung satu-sama lainnya untuk mencapai atujuan secara optimal
Scope Administrasi Manajemen Pendidikan
Pada dasarnya, ilmu admnistrasi merupakan ilmu terapan dari sosiologi, psikologi serta
antropologi. Dimana administrasi pendidikan erat hubungannya dengan metode pengelolaan
sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya. Di sekolah, guru
sebagai tenaga pengajar akan menjalankan fungsi administrasi pembelajaran, mengelola
murid, mengukur kemajuan murid dan kegiatan belajar lainnya yang dilaksanakan di sekolah
formal.

Setiap kegiatan di dalam proses administrasi pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. tujuan pendidikan tergambar di dalam kurikulum sekolah masing-masing.
Adanya unsure tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum
yang menjadi tugas dan tanggung-jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai
sekolah
lainnya.[4]

Melihat uraian tersebut, bahwa ranah administasi manajemen pendidikan adalah focus
kegiatan pada kegiatan administrasi pendidikan. Dimana para pelaksananya adalah :
1)pemerintah sebagai pelayan kebutuhan sekolah dan, 2). Sekolah sebagai pelaksana
tekhnis kegiatan pembelajaran. Kerjasama antara pemerintah dengan fihak sekolah ( guru,
pegawai, kepala sekolah ) merupakan kontak administrasi manajemen pendidikan dan
nantinya akan menciptakan suasana manajerial yang beroreintasi kepada meningkatkan
mutu
pendidikan
di
sekolah.

Dari uraian di atas, bahwa ranah admnistrasi manajemen pendidikan harus didukung oleh
ilmu pengetahuan tentang tujuan pendidikan serta berbagai wahana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Wahana pendukung tersebut meliputi : ilmu-ilmu yang berkaitan seperti,
psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, antropologi, ilmu komukasi, dan bimbingan. Ilmuilmu tersebut akan memberikan dasar dalam pengelolaan murid yang menjadi bidang
garapan admnistrasi pendidikan.[5]

3. Administrasi Manajemen Sekolah

Pentingnya administrasi dalam sebuah instansi menjadikan bagian yang penting dalam roda
tata administrasi sekolah. Administrasi itu sendiri merupakan sebuah upaya menjadikan
kegiatan dan kerjasama anggota organisasi serta komponen – komponen lainnya menjadi
efektif dan efisien. Tanpa disadari manusia selalu dikaitkan dan dibingungkan dengan
prosedur masalah administrasi, karena tata administrasi itu sendiri berhubungan dengan
sebuah “purpose”, cara – cara individu bekerja, serta pemanfaatan sumber – sumber yang
ada secara efektif dan efisien.

4. Fungsi-fungsi Manajemen Administrasi pendidikan
Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara singkat fungsi-fungsi manajemen administrasi
dalam pendidikan yang diantaranya adalah:

Perencanaan organisasi

koordinasi

komunikasi

oraganisasi

supervisi-kepegawaian-pembiayaan

evaluasi[6].
Dengan eksisnya sebuah tata administrasi yang tertib dan teratur serta kuat menjadikan
daya kerja dalam sebuah instansi lebih efektif dan efisien. Adapun untuk menguatkan hal
tersebut tata administrasi dalam sebuah sekolah diklasifikasikan sebagai berikut [7]:

Administrasi Kesiswaan

Adapun job dari tenaga adminsitrasi kesiswaan meliputi;

Mengisi buku induk siswa

Mengisi nilai raport pada buku induk siswa

Mencatat kondisi siswa, berkenaan dengan presensi siswa

Pengisian buku klapper

Pelayanan administrasi kesiswaan

Mencatat dan membukukan mutasi siswa

Administrasi Kurikulum

Menyusun sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar
dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang eksis di
instansi tersebut.[8]

Administrasi Kepegawaian

Adapun job dari tenaga administrasi kepegawaian meliputi ;

Membuat buku induk pegawai

Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti
pegawai, dan lain – lain.

Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun
tenaga tata administrasi.

Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

Membuat laporan data sekolah dan pegawai.

Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.

Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas,
surat kuasa, dan lain – lain.[9]
Administrasi Keuangan
Adapun job dari tenaga administrasi keuangan meliputi:

Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.

Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.






















Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS ).
Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).
Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
Membagikan gaji atau rapel.
Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
Administrasi Perlengkapan/Inventerisasi
Job dari tenaga administrasi yang berkecimpung dalam inventarisasi meliputi
Mengklasifikasikan setiap item yang akan diinventasisasi.
Mengisi golongan inventaris.
Mengisi golongan non inventaris.
Memberikan kode ataupun nomor pada barang inventaris.
Memberikan kode ataupun nomor pada barang non inventaris.
Mencatatkan dan mengisi barang inventaris apa saja pada buku induk inventaris.
Mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris.
Membuat daftar penggunaan barang inventaris.
Mencatat daftar penggunaan barang inventaris.
Membuat rencana penambahan barang inventaris.
Membuat laporan setiap tribulan atau tahunan.

ADMINISTARASI MANAJEMEN NON PENDIDIKAN

Dalam administrasi manajemen, tentunya bukanya hanya dalam aspek pendidikan saja yang
berkembang, namun masih banyak macam dan ragam administrasi manajemen. Di bawah
ini akan diuraikan secara singkat beberapa bidang-bidang administrasi

A. Beberapa Kelompok-kelompok Administrasi Manajemen Non-pendidikan
Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a) pengelompokan yang bersifat administrasi
manajemen umum, (b) pengelompokan di bidang pembangunan, (c) pengelompokan yang
bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative
services). Pengelompokan yang terakhir yaitu pelayanan administratif dilakukan oleh satuan
kerja yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran).
Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan
Organisasi/Badan Usaha. Administrasi Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat”
atau “Tata Usaha” yang bertugas melakukan pelayanan administratif, berupa urusan:
Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat
pelayanan intern (internal services).

Manajemen administrasi juga merupakan bagian dari manajemen yang memberikan
informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya. Kegaitan manajemen
administrasi antara lain :

Pengadministrasian seluruh kegiatan

Menginventarisasi peralatan kantor


Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.

Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang
membutuhkan.[10]
Perkembangan ilmu administrasi manajemen tidak bisa terlepas dari seorang ekonom yang
melakukan risset penting dalam mengembangkan ilmu administrasi manajemen. Beliau
adalah Hennry Fayol[11], seorang peneliti yang berpengalaman dalam mengembangkan
lmu Administrasi. Dibawah ini ada beberapa alas an beliau dalam mengembangkan ilmu
administrasi manajemen, yang diantaranya adalah :

Upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol dalam usaha menyelamatkan industri
pertambangan yang mengalami kemunduran.

Diperlukan latihan dan teori Administrasi, serta upaya yang dilakukan oleh Henry
Fayol untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Perlunya pengajaran Administrasi yang bersitat umum, menurut Henry Fayol. Beliau
menganjurkan latihan Administrasi bagi jabatan pimpinan.

A. Administrasi Negara dan Administrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan timbul karena adanya tuntutan dan kebutuhan bagi negaranegara yang sedang berkembang, yang berusaha mengatasi masalah-masalah
keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh prinsipprinsip dan teori-teori dari Administrasi Negara yang tradisional, yang dikembangkan di
negara-negara Barat, terutama di negara Amerika Serikat dirasakan tidak sesuai lagi
negara-negara yang sedang berkembang.
Oleh karena itu Administrasi Pembangunan adalah Administrasi Negara yang berorientasi
terhadap pembangunan. Di samping itu Administrasi Pembangunan juga masih
mendasarkan diri atas prinsip-prinsip dan analisis Administrasi Negara. Beberapa pendapat
dan definisi Administrasi Pembangunan telah dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai
bahan perbandingan dan untuk memperluas wawasan. Selanjutnya dikemukakan perbedaan
antara Administrasi Negara dan Administrasi Pembangunan untuk lebih memperjelas batasbatas dan ruang lingkupnya[12].
Lihat footnote di sini ya
DAFTAR FUSTAKA

Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA,
2005

Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Gunung (Jakarta: Agung. 1996

Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003

Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in
Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000

Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004

Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004

Sri Sujati Kadarisman, Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Aditya Utama, 1994

M. Ngalim Purwanto, administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya,
1987

www.google.com.

http://fauzi2000.blogspot.co.id/2011/07/pengertian-administrasi-pendidikan.html
1. Pengertian Administrasi
Tiap-tiap bentuk usaha, besar atau kecil, memerlukan cara-cara pengaturan
dan penyelenggaraan yang efektif dan efisien agar tercapai hasil yang
maksimal. Segala sumber daya yang digunakan harus diatur penggunaannya,
sehingga tidak terjadi pemborosan yang berarti, dalam rangka mencapai
tujuan atau keuntungan yang dinginkan untuk diperoleh. Inilah yang menjadi
titik perhatian ilmu administrasi.
Secara etimologis, administrasi berarti penyelenggaraan, pengaturan atau
pengurusan.
Dalam pengertian sempit, administrasi biasanya dimaksudkan orang dengan
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan surat menyurat yang lazim
terdapat di kantor-kantor. Misalnya : menulis atau mengetik surat, tabel,
daftar mengagendakan, mengirimkan atau mengekspedisikan, mengarsipkan
atau mendokumentasikannya.
Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan ilmu administrasi, ruang lingkup
administrasi jauh lebih luas daripada sekedar urusan surat menyurat seperti
ditunjukkan di atas.
Menurut Burrup, administrasi adalah totalitas proses penyediaan dan
penggunaan secara efektif sumber daya manusia dan sumber daya material
yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan suatu bentuk usaha.
Administrasi dapat pula di definisikan sebagai suatu siklus tindakan-tindakan

yang memungkinkan organisasi atau lembaga mencapai tujuannya dengan
cara-cara yang efektif dan efisien.
Berdasarkan rumusan pengertian di atas ini, nyatalah bahwa :
a. Administrasi terdapat di dalam suatu bentuk organisasi atau lembaga.
b. Organisasi atau lembaga mempunyai seperangkat tujuan.
c. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi atau lembaga dibutuhkan
berbagai sumber-daya insani dan material, sebagai sarana penunjang atau
contributing inputs.
d. Administrasi adalah alat bagi organisasi atau lembaga dalam rangka
mencapai tujuan-tujuanya.
e. Segala kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan
organisasi atau lembaga.
f. Segala kegiatan administrasi harus berlangsung secara efektif dan efisien
agar tujuan-tujuan organisasi atau lembaga tercapai secara optimal.
g. Karena tiap-tiap organisasi atau lembaga melibatkan sedikitnya dua orang
yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama, maka kerjasama di antara
anggauta-anggauta organisasi atau lembaga mutlak perlu dikembangkan
secara harmonis.
2. Pengertian Administrasi Pendidikan
Fungsi utama tiap-tiap lembaga pendidikan adalah menyelenggarakan proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Ditinjau dari sudut personil lembaga pendidikan (sekolah)
kegiatan ini ditangani oleh guru-guru. Dengan demikian, guru-guru selaku
personil mengajar (teaching personnel) menjalankan fungsi
pengajaran (teaching function).
Disamping kegiatan belajar-mengajar, beragam lagi kegiatan lain yang
diselenggarakan di sekolah. Pada galibnya kegiatan-kegiatan ini termasuk ke
dalam kategori kegiatan administratif, yang dilaksanakan oleh tenaga non
pengajar (nonteaching personnel). Dengan kata lain mereka menjalankan
fungsi administrasi yang berguna untuk menunjang fungsi yang disebut
pertama.
Di dalam Encyclopedia of Education Research dikatakan bahwa administrasi
pendidikan adalah proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan personil dan
pendayagunaan sumber-sumber material yang sesuai sedemikian rupa guna
meningkatkan secara efektif erkembangan kualitas manusia.
Knezevich merumuskan administrasi sekolah sebagai proses yang berkenaan
dengan upaya menciptakan, membina, merangsang, dan memadukan segala
energi yang terlibat di dalam lembaga pendidikan ke arah perwujudan tujuantujuan yang ditentukan sebelumnya.
Sekali lagi tampak kepada kita bahwa titik orientasi administrasi pendidikan
adalah tujuan-tujuan pendidikan. Titik orientasi administrasi sekolah adalah

tujuan-tujuan pendidikan sekolah (tujuan pendidikan tingkat institusional).
Titik orientasi administrasi atau manajemen kelas adalah tujuan-tujuan
instruksional. Olah karena tujuan-tujuan pendidikan akan diwujudkan dalam
diri para siswa, maka dapatlah dikatakan bahwa pada akhirnya komponen
lembaga pendidikan yang paling penting adalah siswa. Konsekuensinya,
segala fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang diselenggarakan di sekolah
diperuntukkan bagi kepentingan angkatan manusia didik ini. Kalau komponen
ini diabaikan, berarti lembaga pendidikan yang bersangkutan telah
mengingkari hakekat dan identitasnya sendiri.
Disamping para pelajar (siswa), sumber-daya insani yang ikut serta dalam
penyelenggaraan lembaga pendidikan antara lain meliputi guru, kepala
sekolah, pegawai administrasi, konselor, penilik (pengawas) sekolah dan para
pejabat lain yang duduk di dalam instansi yang membawahi lembaga
pendidikan. Di samping kategori personil yang disebut terakhir ini, anggotaanggota masyarakat dapat dan perlu juga memberikan sumbangannya untuk
lebih mensukseskan program lembaga pendidikan (sekolah).
Sumber daya material yang digunakan di dalam lembaga pendidikan
bermacam-macam, diantaranya adalah gedung sekolah, perabot sekolah
seperti meja, bangku, kursi, lemari, mesin tik, fasilitas atau sarana
instruksional seperti buku-buku, alat-alat peraga, proyektor, alat perekam
suara dan/atau gambar, dan perlengkapan laboratorium. Di sini termasuk juga
fasilitas finansial (uang).
FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1. Perencanaan
Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan
pengambilan keputusan. Melalui peramal kita memperkirakan apa yang akan
terjadi di masa datang berdasarkan apa yang terjadi di masa datang
berdasarkan informasi yang diperoleh dari masa lalu dan masa kini. Semakin
lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran
terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita.
Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang diingin kan.
Oleh karena itu perencanaan melibatkan kegiatan pengambilan keputusan
dari sejumlah alternatif.
Informasi mengenai keadaan masa lampau dan sekarang perlu dihimpun
secara tepat, lengkap, dan dapat dipercaya. Berdasarkan informasi ini kita
mengadakan taksiran tentang kondisi sekarang atau prediksi di masa depan.
Berdasarkan taksiran inilah kita mengemukakan sejumlah alternatif tindakan.
Dan dari antara alternatif-alternatif ini kita mengambil salah satu yang paling
menguntungkan. Inilah keputusan yang kita ambil, dan yang akan
dilaksanakan.

Demikian kita lihat bahwa perencanaan selalu berorientasi ke depan (future
oriented).
Dalam rangka melakukan perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip berikut
perlu diperhatikan.
a. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan.
b. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif.
c. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis.
d. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan.
e. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif
dan kualitatif pendidikan.
f. Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan yang jelas,
terarah, dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas.
g. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena
pendidikan yang sedang terjadi.
2. Pengorganisasian.
Pada dasarnya, fungsi pengorganisasi berkenaan dengan upaya
mengembangkan mata rantai hubungan-hubungan kerja (formal) dan
pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Untuk mencapai maksud ini
pengorganisasian melibatkan usaha identifikasi tugas-tugas tersebut yang
akan dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas sehingga merupakan
satuan-satuan, dan menetapkan wewenang yang diperlukan.
Secara umum dapat dikatakan, melalui pengorganisasian dicoba
mempertemukan pekerja tertentu dengan pekerjaan dan fasilitas kerja yang
spesifik. Di lingkungan sekolah, umpamanya, setiap guru mendapat tugas
yang jelas serta wewenang yang sepadan. Dia harus mengetahui fasilitas
belajar-mengajar yang perlu dan dapat digunakannya.
Menurut Blau, setiap organisasi formal mengandung ciri-ciri pembagian kerja
yang jelas, hierarki wewnang dan tanggung jawab, sistem aturan dan
kebijakan, interaksi yang bersifat nonpribadi, penugasan yang didasarkan
pada kualifikasi teknis, dan efisiensi secara teknis. Namun demikian di
lingkungan lembaga pendidikan pengembangan hubungan-hubungan antar
pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu. Kita ketahui bahwa dengan
hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu. Kita ketahui
bahwa dengan hubungan formal saja interaksi akan sangat terbatas dan
berlangsung kaku, dan jarak sosial terlalu besar.
3. Perangsangan
Untuk maksud yang sama dengan perangsangan (stimulasting), sering juga
digunakan istilah pendorongan (motivating), pengaktifan, pengarahan dan
lain-lain.
Perangsangan dilakukan dengan maksud agar para pekerja melaksanakan
tugas-tugasnya dengan menggunakan kemampuannya semaksimalmaksimalnya.

Tidak ada resep perangsangan yang dapat digunakan dengan berhasil dalam
setiap situasi. Namun demikian pedoman umum yang dapat digunakan adalah
:
a. Motivasi kepada anak didik, bawahan, pegawai, dan sebagainya
b. Komunikasi yang efektif
c. Mengembangkan partisipasi aktif dikalangan pekerja.
d. Pemberian tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuan pekerja
e. Perbaikan iklim organisasi dan kondisi-kondisi pekerja.
4. Pengkoordinasian
Koordinasi berarti sinkronisasi kegiatan-kegiatan ke arah pencapaian tujuantujuan. Jika semua pekerja mendapat hak untuk melaksanakan pekerjaan
dengan cara yang dikehendaki masing-masing, maka setiap orang dari
mereka biasanya dituntun oleh pikiran dan gagasan sendiri-sendiri mengenai
apa yang diperbuatnya dan bagaimana akan dilakukannya.
Menurut Newport, koordinasi merupakan alat untuk mengkonsentrasi-kan dan
menggunakan usaha-usaha kooperatif untuk melaksanakan tugas-tugas
dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis. Dengan koordinasi yang efektif
para pekerja tidak akan melaksanakan pekerjaannya masing-masing tanpa
memperhatikan akibat-akibatnya terhadap pekerjaan dan bagian lain serta
terhadap pekerjaan sebagai suatu keseluruhan. Dengan koordinasi pekerjaan
akan dimulai dan diselesaikan tepat pada waktunya.
5. Penilaian
Di dalam fungsi penilaian ini terlihat kegiatan-kegiatan monitoring, kontrol,
dan supervisi. Monitoring dilakukan selama berlangsung proses pelaksanaan
pekerjaannya untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan. Demikian
kita lihat bahwa penilaian, monitoring, kontrol dan supervisi berkaitan sangat
erat dan mempunyai tujuan yang sama ialah untuk lebih memperbaiki
pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.
Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah
direncanakan semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim
instruksional disebut evaluasi sumatif. Penilaian juga dilakukan selama
berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini disebut formative evaluation.
Pendek kata, penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan dan
mengenai segi kehidupan organisasi atau lembaga.



Latar Belakang
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia
yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja
menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada
administrasi. Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu
pelajaran yang akhirnya mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka distu
ada administrasi pendidikan. Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu










organisasi yang tersusun baik ataupun terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah
manajemen, dan disetiap lingkungan mempunyai proses pengelolaan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari administrasi ?
2. Apa pengertian dari administrasi pendidikan ?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
4. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari rumusan masalah di atas, yaitu untuk mengetahui pengertian
dari administrasi, administrasi pendidikan, manajemen, dan pengeolan pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
























A. Pengertian Administrasi
Secara sederhana administrasi itu berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad
mempunyai arti “kepada” dan ministro beraarti “melayani”. Secara bebas dapat diartikan
bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek
tertentu. Administrasi dalam arti sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa
penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi
dalam arti luas yaitu: Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama, Identik dengan organisasi yaitu
sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, Sub sistem dari organisasi itu sendiri, dengan unsur, tujuan, orangorang, sumber dan waktu, Upaya agar semua unsur organisasi bisa berfungsi secara
efektif dan efisien, produktif dan optimal. Beberapa sarjana telah memberikan pengertian
antara lain sebagai berikut: (Kencana Syafiie, 2006: 13).
Menurut Herbert A. Simonn:
Administration can be defined as the activities of groups cooperating to accomplish
common goals. Jadi baginya admnistrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan-kegiatan
kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Simon, 1959: 3).
Menurut Leonard D. White:
Administration is a process common to all groups efforts, public or private, civil or
military. Jadi baginya administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha
kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik
dalam ukuran besar maupun kecil (White, 1955: 1).
Menurut Prajudi Atmosudirdjo:
Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu perwujudan tertentu di dalam
masyarakat modern. Eksistensi daripada administrasi ini berkaitan dengan organisasi,
artinya administrasi itu terdapat di dalam suatu organisasi. Jadi barang siapa hendak
mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu
organisasi yang masih hidup, di situ terdapat administrasi (Atmosudirdjo, 1982: 39-40).
Menurut The Liang Gie:
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sondang P. Siagian:
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang telah
diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih
untuk mencapai tujuan yang telah ditentkan sebelumnya.
Menurut Hadart Nawawi:
























Administrasi adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha
kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
sebelumnya (Kencana Syafiie, 2006: 14).
Definisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak karena pada prinsipnya
mempunyai pengertian yang sama yaitu antara lain:
a. Kerja sama;
b. Banyak orang;
c. Untuk mencapai tujuan bersama (Kencana Syafiie, 2006: 15).
Artian di atas dimaksudkan sebagai administrasi dalam arti luas, sedangkan pengertian
dalam arti sempit adalah administrasi sebagaimana yang sering kita dengar sehari-hari
yait tata usaha. Memang tata usaha merupakan unsur daripada administrasi dalam arti
luas, secara lengkap unsur-unsur pelaksanaannya tersebut sebagai berikut: (liang Gie,
1983: 12).
a. Pengorganisasian;
b. Manajemen;
c. Tata hubungan;
d. Kepegawaian;
e. Keuangan;
f. Perbekalan;
g. Tata usaha;
h. Perwakilan.
Dalam buku petunjuk administrasi terbitan Universitas Gajah Mada administrasi
disebutkan sebagai berikut:
1. Suatu aktivitas yang terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan
tujuan yang telah ditentukan semula.
2. Suatu proses yang lazim terdapat dalam segenap usaha bersama, baik usaha
pemerintah maupun swasta, baik usaha sipil maupun usaha militer, baik usaha berskala
besar maupun usaha kecil-kecilan.
3. Suatu pengorganisasian dan bimbingan orang-orang agar dapat melaksanakan suatu
tujuan kusus.
4. Suau proses penyelengaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia,
untuk mencapai tujuan tertentu (Kencana Syafiie, 2006: 16-17).





B. Pengertian Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih
dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu administrasi. Pengertian dasar
tentang administrasi itu akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi pendidikan
seutuhnya. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa administrasi secara bebas dapat
diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek




















tertentu. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Untuk memperluas
pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan
beberapa batasan atau definisi, yaitu:
1. Hadari Nawawi (1989:11) : administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan
tertentu, terutama b