HIERARKI TASSAWUF DALAM ILMU ILMU ISLAM
HIERARKI TASSAWUF DALAM ILMU-ILMU ISLAM
MEIDY ALFARAZI LUBIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
E-MAIL : meidy.lubis@gmail.com
PENDAHULUAN
Artikel ini akan membahas tentang Hierarki Tassawuf dalam ilmu-ilmu Islam. Tujuan
pembahasan ini atau kajian kali ini untuk mengetauhi Hierarki Tassawuf dalam ilmu-ilmu
Islam . Pembahasan ini atau kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis.
TASSAWUF DALAM HIERARKI ILMU-ILMU ISLAM
Dalam peletakkan atau golongan ilmu-ilmu yang temasuk dalam ilmu Tassawuf dapat
diutarakan Oleh para ahli-ahli Tassawuf yaitu sebagai berikut :
Ibn Khaldun : membagi menjadi menjadi dua jenis. Pertama, ilmu-ilmu hikmah dan
filsafat (ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh dengan akal manusia, dan
ilmu yang ditransformasikan (ulu al-naqliyyah al-wadhiyah) yang bersumber kepada
syariat Islam (Al-Qur’an dan Hadist). Ibn Khaldun mengkhatagorikan Tassawuf
sebagai salah satu dari beragam ilmu-ilmu Syariah(ulum al-naqliyyah al-wadhiiyah).
Al-Ghazali : berdasarkan perolehan ilmu, disebutkan bahwa ilmu terdiri atas dua :
ilmu yang dihadirkan (ilm al-hudhuri/presential) dan ilmu yang dicapai (ilm alhushuli/attained), sedangkan Tassawuf dikategorikan sebagai ilm al-hudhuri.
Ibn al-qayyim al-Jauhiyah : membagi ilmu menjadi tiga derajat :ilm jaliyun(didasari
observasi, eksperimen, dan silogisme), ilm khafiyun (ilmu makhrifat), dan ilm
laduniyun (didasari ilham dari Allah), dan Tassawuf dikelompokkan kepada ilm
khafiyun dan ilm laduniyah.
Syed Muhammad Naquid al-Attas : membagi menjadi ilmu menjadi dua jenis : ilmu
pemberian Allah (the God given knowledge) yang disebut ilmu-ilmu agama (the
religious sciences), dan ilmu capaian (the acquired knowledge) yang disebut ilmuilmu rasional, intelektual dan filosofis, sedangkan Tassawuf dikategorikan sebagai
metafisika Islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama.
Dari para pendapat ilmu Tassawuf tentang penggolongan atau pengkategorikan ilmuilmu, tassawuf digolongkan didalam ilmu-ilmu agama, dan menyimpulkan
bahwasannya Ilmu Tasswauf digolongkan didalam Fardu a’in yang diwajibkan kepada
setiap individu-individu yang lainnya.1
1 Ja’far, GERBANG TASSAWUF DIMENSI TEORETIS DAN PRAKTIS AJARAN KAUM SUFI
(PERDANA PUBLISHING : JL.SOSRO NO.16-A MEDAN 20224, SEPTEMBER 2016) HAL.21-24.
PENUTUP
Pada artikel ini telah membahas tentang gimana pembagian ilmu-ilmu islam
menurut para ahli Tassawuf, bahwasannnya Ilmu-ilmu Islam tentang Ilmu Tassawuf
terbagi dalam kelompok Ilmu Ketuhanan. Ilmu-ilmu Islam telah membuktikan
bahwasannya Ilmu Tassawuf yang sebagai Ilmu ketuhanan dan sebagai Fardu a’in,
yang setiap Hamba atau setiap seseorang wajib mempelajarinya.
MEIDY ALFARAZI LUBIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
E-MAIL : meidy.lubis@gmail.com
PENDAHULUAN
Artikel ini akan membahas tentang Hierarki Tassawuf dalam ilmu-ilmu Islam. Tujuan
pembahasan ini atau kajian kali ini untuk mengetauhi Hierarki Tassawuf dalam ilmu-ilmu
Islam . Pembahasan ini atau kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis.
TASSAWUF DALAM HIERARKI ILMU-ILMU ISLAM
Dalam peletakkan atau golongan ilmu-ilmu yang temasuk dalam ilmu Tassawuf dapat
diutarakan Oleh para ahli-ahli Tassawuf yaitu sebagai berikut :
Ibn Khaldun : membagi menjadi menjadi dua jenis. Pertama, ilmu-ilmu hikmah dan
filsafat (ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh dengan akal manusia, dan
ilmu yang ditransformasikan (ulu al-naqliyyah al-wadhiyah) yang bersumber kepada
syariat Islam (Al-Qur’an dan Hadist). Ibn Khaldun mengkhatagorikan Tassawuf
sebagai salah satu dari beragam ilmu-ilmu Syariah(ulum al-naqliyyah al-wadhiiyah).
Al-Ghazali : berdasarkan perolehan ilmu, disebutkan bahwa ilmu terdiri atas dua :
ilmu yang dihadirkan (ilm al-hudhuri/presential) dan ilmu yang dicapai (ilm alhushuli/attained), sedangkan Tassawuf dikategorikan sebagai ilm al-hudhuri.
Ibn al-qayyim al-Jauhiyah : membagi ilmu menjadi tiga derajat :ilm jaliyun(didasari
observasi, eksperimen, dan silogisme), ilm khafiyun (ilmu makhrifat), dan ilm
laduniyun (didasari ilham dari Allah), dan Tassawuf dikelompokkan kepada ilm
khafiyun dan ilm laduniyah.
Syed Muhammad Naquid al-Attas : membagi menjadi ilmu menjadi dua jenis : ilmu
pemberian Allah (the God given knowledge) yang disebut ilmu-ilmu agama (the
religious sciences), dan ilmu capaian (the acquired knowledge) yang disebut ilmuilmu rasional, intelektual dan filosofis, sedangkan Tassawuf dikategorikan sebagai
metafisika Islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama.
Dari para pendapat ilmu Tassawuf tentang penggolongan atau pengkategorikan ilmuilmu, tassawuf digolongkan didalam ilmu-ilmu agama, dan menyimpulkan
bahwasannya Ilmu Tasswauf digolongkan didalam Fardu a’in yang diwajibkan kepada
setiap individu-individu yang lainnya.1
1 Ja’far, GERBANG TASSAWUF DIMENSI TEORETIS DAN PRAKTIS AJARAN KAUM SUFI
(PERDANA PUBLISHING : JL.SOSRO NO.16-A MEDAN 20224, SEPTEMBER 2016) HAL.21-24.
PENUTUP
Pada artikel ini telah membahas tentang gimana pembagian ilmu-ilmu islam
menurut para ahli Tassawuf, bahwasannnya Ilmu-ilmu Islam tentang Ilmu Tassawuf
terbagi dalam kelompok Ilmu Ketuhanan. Ilmu-ilmu Islam telah membuktikan
bahwasannya Ilmu Tassawuf yang sebagai Ilmu ketuhanan dan sebagai Fardu a’in,
yang setiap Hamba atau setiap seseorang wajib mempelajarinya.