TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM (6)

TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU-ILMU ISLAM

Tamara Putri
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
e-mail : tamaraputri77@gmail.com

Pendahuluan
Artikel ini akan mengkaji tentang tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam. tujuan kajian ini
adalah untuk mengetahui tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam. Artikel ini menggunakan
metode pendekatan deskriptif analisis.
Tasawuf Dalam Hierarki Ilmu-Ilmu Islam
Dalam tradisi intelektual Islam, para ulama membuat spesifikasi ilmu berdasarkan sudut pandang
islam.
Dalam tradisi intelektual islam, para ulama telah membuat klasifikasi ilmu berdasarkan sudut
pandang islam. Diantaranya :
1. Pendapat Ibn Khaldun dalam Muqaddimah, yaitu :
a) Ilmu- ilmu hikmah dan filsafat (ulum al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang
diperoleh dengan akal manusia, dan
b) Ilmu yang diajarkan dan ditransformasikan (ulum al-naqliyyah alwadhiiyah) yang bersumber kepada syariat islam (Alquran dan hadis).
Ibn Khaldun mengkategorikan tasawuf sebagai salah satu dari beragam ilmu-ilmu syariah

(ulum al-naqliyyah al whadiiyah).
2.
Pendapat al- Ghazali, berdasarkan cara memperoleh ilmu, disebutkan bahwa ilmu terdiri
atas dua, yaitu :
a) Ilmu yang dihadirkan (ilm al-hudhuri/presential)
b) Ilmu yang dicapai (ilm al-hushuli/attained)
Al-Ghazali mengkategorikan tasawuf sebagai ilm al-hudhuri.
3.

Ibn al-Qayyim al-Jauziyah membagi ilmu menjadi tiga derajat :
a) Ilm jaliyun (didasari observasi, eksperimen, silogisme)
b) Ilm khafiyun (ilmu makrifat).
c) Ilm laduniyun (didasari ilham dari Allah)

Ibn al-Qayyim al-Jauziyah mengkategorikan tasawuf sebagai ilmu makrifat (ilm
khafiyyun) dan ilmu yang didasari ilham dari Allah (ilm laduniyun).
4. Syed Muhammad Naquib al-Attas membagi ilmu menjadi dua jenis:
a) Ilmu pemberian Allah (the God given knowledge) yang disebut ilmuilmu agama (the religious sciences),
b) Ilmu capaian (the acquired knowledge) yang disebut ilmu-ilmu
rasional, intelektual dan filosofis (the rational,intellectual and

philosophical sciences),
Sedangkan Syed Muhammad Naquib al-Attas mengkategorikan tasawuf sebagai metafisika
Islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama (the religious sciences).1
Dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagai bagian dari ilmu-ilmu agama,
meskipun sebagian ahli menyebutkan bahwa tasawuf dalam bentuk tasawuf falsafi dipengaruhi
oleh agama dan aliran filsafat tertentu.
Ibn khaldun telah mengulas tasawuf sebagai sebuah disiplin ilmu dalam kitab muqaddimahnya.
Terdiri dari beberapa aspek.
a. Aspek sumber, tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah, yaitu al-qur’an dan hadist
b. Aspek tujuan, pelajar sufi harus terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan beranjak dari
tingkatan terendah sampai tingkatan tertinggi.
c. Aspek pembahasan, tasawuf membicarakan empat pokok persoalan, antara lain :
a) Pembahasan tentang al-mujahadah (al-mujahadah), Zauq (al-dzawq), Intropeksi diri
(muhasabah al-nafs), Tingkatan-tingkatan spiritual (al-maqamat).
b) Penyingkapan spiritual (alam al-ghaib).
c) Keramat wali (al-karamat).
d) Istilah-istilah kaum sufi yang diungkap pasca “mabuk” spiritual (al-syathahat).
Menurut Ibn Khaldun kebanyakan fukaha menolak ajaran kaum sufi tentang tasawuf. 2 Dimana
Penolakan fukaha (Sunni) tidak serta merta ditujukan kepada semua jenis tasawuf. Menurut alTaftazani, dari abad ketiga sampai abad keempat hijriah, aliran tasawuf terbagi menjadi dua
yaitu:

1. Tasawuf Sunni, yaitu aliran yang memagari pengikutnya dengan Alquran dan Hadis,
serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan dan tingkatan rohani mereka dengan
kedua sumber ajaran Islam tersebut.
2. Tasawuf Falsafi, yaitu aliran yang cenderung kepada ungkapan-ungkapan ganjil
(syathahat), memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan banyak menggunakan
terminilogi filosofis, bahkan dipengaruhi banyak ajaran filsafat.
Penutup
Dari kajian diatas dapat dipahami bahwa kedudukan ilmu tasawuf dalam Islam adalah sebagai
bagian dari Syariah Islamiyah. Dimana akhlak tasawuf meliputi semua tingkah laku muslim, baik
1
2

Jafar, Gerbang Tasawuf Dimensi Teoretis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.22.
Jafar, Gerbang Tasawuf Dimensi Teoretis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h.23

tindakan lahir maupun tindakan batin, dalam ibadah maupun muamalah, dikarenakan tasawuf
adalah pondasi akhlakul karimah.
Daftar Pustaka
Dr. Jafar, Ma. 2016. Gerbang Tasawuf Dimensi Teoretis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi. Medan:
Perdana Publishing.