STRATEGI BISNIS KUE BANDUNG MAKUTA DALAM

STRATEGI BISNIS KUE BANDUNG MAKUTA DALAM MENARIK KONSUMEN

Kharisma Putri Pertiwi
Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Email: Kharisma.putripertiwi@yahoo.com

Abstract

The current technological developments facilitate the access of the public in seeking information, in
addition the community is also facilitated in communicating between individuals remotely without face
to face face to face. The development of technology causes the Internet network can be useful for
people's lives. The emergence of the internet makes the artists interested in opening an online business
by utilizing their social media accounts. This research is a qualitative research with phenomenology
method.
Keywords: Business strategy, Online business, Online shopping, Attract consumers.

1.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi membuat
manusia dimudahkan dalam mencari
kebutuhan sehari-hari, baik itu dari
segi materil maupun non materil.
Masyarakat dalam mencari kebutuhan
rumah tangga biasanya mendatangi
supermarket, pasar swalayan, toko/kios
maupun warung. Namun dengan
berkembangnya teknologi informasi
dan komunikasi khususnya jaringan
internet membuat masyarakat kini
dapat dengan mudah membeli segala
sesuatu yang dibutuhkan melalui
aplikasi-aplikasi media sosial.
Berawal dari kemunculan internet
di dunia membuat perkembangan pesat
dari sisi teknologi global. Internet
menjadikan sebuah wadah bagi setiap
orang dalam membuka jaringan
komunikasi secara luas, sehingga dapat

emudahkan setiap orang dalam
berwieausaha. Seperti yang disebutkan
oleh Timothy Luke:

“an accurate census of internet users
needs to be updated daily or weekly,
not monthly or yearly, to keep track of
its exponential growth... Numbers can
be cited, but they become inaccurate
even as they are reported.”
Berdasarkan kutipan di atas,
internet merupakan ladang bagi
sebagian orang, karena internet mampu
menghasilkan keuntungan dengan
pertumbuhan yang sangat signifikan,
yang berlipat-lipat. Pendapat ini
dipertegas oleh Saskia Sassen, sebagai
berikut:
“This is a particular moment in history
of digital network, one when powerful

corporate
actors
and
highperformance
networs
are
strengthening the role of private
electronic space and altering the
structure of publikc electronic space.
Electronic space has emerged not
simply as a means for communicating,
but as a major new theatre for capital
accumulation and the operations of
global actors.”

Kutipan yang dikemukakan oleh
Saskia Sassen juga memperjelaskan
bahwa dengan kemajuan teknologi
setiap orang bukan hanya dapat
berkomunikasi secara luas akan tetapi

mereka juga dapat memuka modal
usaha yang dapat dipasarkan secara
global.

memudahkan ia memasarkan produk
yang akan dijual kepada masyarakat.

B.

1. Strategi Bisnis
Strategi adalah pola alokasi
sumber daya yang memungkinkan
organisasi-organisasi
dapat
mempertahankan
kinerjanya
(Barney,
1997). Strategi juga dapat diartikan
sebagai
keseluruhan

rencana
mengenai penggunaan sumber
daya-sumber
daya
untuk
menciptakan
suatu
posisi
menguntungkan
sehingga
perusahaan benar – benar bisa
mencapai
tujuan
yang
diinginkannya. (Grant, 1995).
Menurut Porter (1985) ada dua
jenis dasar competitive advantage
yang bisa dimiliki oleh perusahaan
yaitu low cost dan differentiation.
Atas dasar itu ada tiga strategi

generik untuk bisa mencapai hasil
yang lebih baik dari rata-rata di
dalam suatu industri. Ketiga strategi
generik itu terdiri dari: cost
leadership, differentiation dan
focus. Ditambah dengan dua variasi
dari strategi focus yaitu: cost focus
dan differentiation focus.

Kemajuan teknologi dengan
kemunculan jaringan internet membuat
ide baru di mata dunia seperti
munculnya Bisnis Online. Bisnis
online sekarang sedang banyak
diminati oleh para pembisnis muda
untuk melapakkan produk yang akan
dijual. Masyarakat tidak perlu susah
payah menyewa kios atau membeli
sebuah
ruko

dalam
mencari
tempat/lapak untuk menjualkan produk
yang dimilikinya. Kini dengan
kemajuan teknologi, masyarakat dapat
dengan mudah menjualkan produknya
melalui media sosial seperti Instagram,
Facebook, Twitter, WhatsApp, maupun
melalui Online shopping (Onlineshop)
Bukalapak,
Tokopedia,
Lazada,
Shopee, dll.

Kue yang sedang booming di
kalangan pengguna media sosial
Instagram
disebut
juga
‘Kue

Kekinian’.
Diuntungkan
dengan
banyaknya followers (pengikut) pada
akun media sosial instagram yang
dimiliki artis Laudya Cynthia Bella
yang mencapai 20,4 M followers,

COMPETITIVE ADVANTAGE

COMPETITIVE
SCOPE

Kemajuan teknologi di era
milenial ini membuat banyak kalangan
artis tertarik membuka ide bisnis
mereka melakui akun media sosialnya.
Fenomena tersebut membuat jajaran
artis berlomba-loba memanfaatkan
peluang bisnis dengan membuat suatu

produk yang nantinya akan mereka
pasarkan kepada masyarakat. Sebagai
contoh penulis mengambil ide bisnis
kue yang dijalankan oleh artis Laudya
Cynthia
Bella
dengan
produk
‘Bandung Makuta’ produk kue tersebut
dipasarkan di wilayah Bandung.

Tinjauan Pustaka

Broad
Target
Narrow
Target

Lower
Cost


Differentation

Cost
Leadership

Differentation

Cost Focus

Differentation
Focus

Gambar 1.1 Generic Strategies
Sumber : M. E. Porter, Competitive
Advantage: Creating and Sustaining

Superior Performance (New York: The
Free Press, 1985).


Strategi Promosi
Strategi
promosi
adalah
perencanaan,
implementasi,
dan
pengendalian komunikasi dari suatu
organisasi kepada para konsumen serta
sasaran lainnya. Setiap perusahaan
dapat menerapkan dua strategi dalam
mempromosikan produknya, yakni:
Strategi Tarik dan Strategi Dorong.
(Sumber : Entrepreneurship Menjadi
Pembisnis Ulung hlm 293).

2. Internet
Sejarah mengenai internet
dijabarkan dengan cukup baik oleh
Reddick dan King (1996: 107-110).
Berawal
pada
tahun
1957,
Departemen Pertahanan Amerika
Serikat melalui Advanced Research
Projects Agency (ARPA), bertekad
mengembangkan
jaringan
komunikasi terintegrasi yang saling
menghubungkan komunitas sains
dan keperluan penelitian militer.
Sehingga memungkinkan para
peneliti yang tersebat di Amerika
Serikat dapat dengan mudah saling
bertukar file komputer dan saling
berkirim
surat.
Hal
ini
dilatarbelakangi oleh terjadinya
perang dingin antara Amerika
Serikat dengan Uni Soviet (tahun
1957 Soviet meluncurkan sputnik).
Kemudian pada tahun 1960
penelitian menghasilkan temuan
bernama packet switching.
Pada tahun 1969 diluncurkan
sebuah jaringan percobaan yang
bernama, ARPA-net. Maka ketika
ARPANET
menjadi
jaringan
computer nasional di Amerika
Serikat pada 1969, packet switching
digunakan secara menyeluruh
sebagai metode komunikasinya
menggantikan circuit switching
yang digunakan pada sambungan
telepon publik. Namun karena
pengembangan ARPA—net cukup
rumit dikarenakan lokasi dan

computer yang digunakan berbedabeda,
maka
kemudian
dikembangkan lagi sebuah protokol
yang dapat berjalan pada komputer
yang berbeda-beda.
Pada 1970, dikembangkan
sebuah protokol dengan nama
Transmission Control Protocol
(TCP) dan di tahun yang sama pula,
sudah lebih dari 10 komputer yang
berhasil dihubungkan satu sama
lain sehingga mereka bisa saling
berkomunikasi dan membentuk
sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson
berhasil menyempurnakan program
e-mail yang ia ciptakan setahun
yang lalu untuk ARPANET.
Program e-mail ini begitu mudah
sehingga langsung menjadi populer.
Pada tahun yang sama, icon (@)
juga
diperkenalkan
sebagai
lambang
penting
yang
menunjukkan “at” atau
“pada”. Tahun 1973, jaringan
komputer
ARPANET
mulai
dikembangkan ke luar Amerika
Serikat.
Jaringan ARPANET menjadi
semakin besar sejak saat itu dan
mulai
dikelola oleh pihak swasta pada
tahun 1984, maka semakin banyak
universitas tergabung dan mulailah
perusahaan komersial masuk.
Protokol TCP/IP menjadi protokol
umum yang disepakati sehingga
dapat saling berkomunikasi pada
jaringan internet ini. Untuk
menyeragamkan alamat di jaringan
computer yang ada, maka pada
tahun 1984 diperkenalkan sistem
nama domain, yang kini kita kenal
dengan DNS atau Domain Name
System.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen
dari Finland menemukan dan
sekaligus memperkenalkan IRC
atau Internet Relay Chat. Setahun
kemudian, jumlah komputer yang
saling
berhubungan
kembali

melonjak 10 kali lipat dalam
setahun. Tak kurang dari 100.000
komputer kini membentuk sebuah
jaringan.
Tahun 1990 adalah tahun yang
paling bersejarah, ketika Tim
Berners Lee menemukan program
editor dan browser yang bisa
menjelajah antara satu komputer
dengan komputer yang lainnya,
yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www,
atau World Wide Web. Aplikasi
World Wide Web (WWW) ini
menjadi konten yang dinanti semua
pengguna
internet.
WWW
membuat semua pengguna dapat
saling berbagi bermacam-macam
aplikasi dan konten, serta saling
mengaitkan materi-materi yang
tersebar di internet. Sejak saat itu
pertumbuhan pengguna internet
meroket.
Internet itu sendiri berasal dari
kata Interconnection Networking,
yang berarti semacam jaringan yang
mampu menghubungkan seseorang
dengan informasi dunia dan
masyarakat global (Agung, 2003:
2). Sementara menurut Reddick dan
King (1996: 100) “Internet adalah
suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan saling hubungan
antara jaringan-jaringan komputer
yang sedemikian rupa, sehingga
memungkinkan
komputerkomputer
itu berkomunikasi satu sama lain”.
Internet memberikan banyak
sekali manfaat, ada yang bisa
memberikan manfaat baik dan
buruk.
Baik bila digunakan untuk
pembelajaran informasi dan buruk
bila digunakan untuk hal yang
berbau
pornografi,
informasi
kekerasan, dan lain-lainnya yang
negatif.
Internet dapat menghubungkan
orang dari berbagai belahan dunia
baik itu yang belum mengenal atau

yang sudah mengenal, baik itu dari
suku, ras atau agama yang berbeda,
semuanya dapat berkomunikasi
langsung melalui media internet.
Sebab di dalam media internet
memang banyak sarana pendukung
bagi manusia untuk melakukan
komunikasi.
Seperti
yang
diungkapkan oleh Tracy (1997: 2)
”…internet adalah semacam jagad
raya
yang
terus
menerus
berkembang memiliki geografi,
‘cuaca’, dan budaya sendiri. Dalam
dunia cyber ini, berbagai orang
dalam penjuru dunia berkomunikasi
melalui zona waktu yang berbeda
tanpa saling bertatap muka, dan
informasinya tersedia 24 jam sehari
dari ribuan tempat”.
Dengan kemunculan jaringan
internet memudahkan masyarakat
khususnya para artis membuka
peluang bisnisnya melalui akses
yang
tersedia
dengan
memanfaatkan adanya jaringan
internet.

3. Media Sosial
Karjaluoto
(2008:
2)
mengungkapkan bahwa istilah
media sosial menggambarkan
sebuah media sehingga para
pengguna dapat dengan mudah
berpartisipasi
dan
memberi
kontribusi di dalam media tersebut.
Karakteristik umum yang dimiliki
setiap media sosial yaitu adanya
keterbukaan dialog antar para
pengguna.
Dikutip
dari
(http://digilib.uinsby.ac.id/9741/5/b
ab%202.pdf) Karjaluoto (2008: 4)
menjelaskan bahwa Media sosial
ada 6 macam yaitu:
1. Blog (blogs or web blogs),
yaitu sebuah website yang
dapat
digunakan
untuk
memasang tulisan, baik oleh
satu orang atau kelompok, dan

juga
menyediakan
ruang
sehingga pembaca tulisan dapat
memberi komentar. Banyak
macam-macam blog di dunia,
dan blog menjadi popular
karena menyediakan perspektif
yang utuh dan asli mengenai
topik-topik tertentu.
2. Forum (Forums), yaitu sebuah
situs
dimana
beberapa
pengguna
(users)
dapat
menyusun
topik
dan
mengomentari topik yang
dibuat. Semua orang yang
mengunjungi situs tersebut
dapat memberikan komentar.
Selain itu, biasanya forum ini
dijadikan rujukan bagi mereka
yang tertarik pada suatu topik.
Contoh dari forum yang cukup
popular adalah kaskus. Di
dalam kaskus terdapat berbagai
topik yang diciptakan oleh para
pengguna situs atau diusulkan
oleh para pengunjung situs
tersebut.
3. Komunitas Konten (content
communities), yaitu situs yang
memungkinkan
pengguna
(users) untuk memasang atau
menyebarkan konten. Konten
yang dipasang dan disebarkan
biasanya berupa video atau foto
untuk bercerita dan berbagi.
Beberapa situs ini menyediakan
layanan untuk voting, sehingga
pengunjung
dapat
ikut
menentukan relevansi konten
yang akan dipasang dan
disebarkan.
4. Dunia virtual (virtual worlds),
merupakan sebuah situs yang
menyediakan dunia virtual bagi
para pengunjungnya. Yaitu
dunia yang seolah-olah nyata,
dikarenakan pengunjung bisa
saling berinteraksi dengan
pengunjung lainnya, namun
pada dasarnya dunia tersebut
hanya ada di dalam internet.
Salah satu contoh yang cukup

popular dari dunia virtual
adalah situs game on-line.
Pengunjung dapat berinteraksi
dan berjuang bersama dengan
pengunjung lain atau dapat juga
bersaing dengan pengunjung
lain.
5. Wikis, yaitu situs penghasil
data-data
atau
dokumendokumen. Dalam situs ini,
pengunjung yang telah diterima
sebagai pengguna (users) resmi
dapat
mengganti
atau
menambah konten yang ada
dalam situs dengan sumber
yang lebih baik. Wikipedia
merupakan salah satu contoh
dari situs wikis.
6. Jejaring
Sosial
(social
networks), yaitu komunitas
virtual yang memungkinkan
pengguna
(users)
untuk
berkoneksi dengan pengguna
(users) yang lainnya. Beberapa
situs jejaring sosial dibuat
untuk memperluas jaringan
kelompok
(contohnya
Instagram, Facebook, Twitter,
dll), sementara ada beberapa
yang
dibuat
berdasarkan
wilayah
tertentu
saja
(contohnya Linkedln).
4. Pengertian E-Bussiness
Ada beberapa definisi dari para
ahli mengenai e-business. Berikut
adalah beberapa definisi E-business
menurut para ahli:
1. E-business adalah praktek
pelaksanaan dan pengelolaan
proses bisnis utama seperti
perancangan
produk,
pengelolaan pasokan bahan
baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan
pesanan,
dan
penyediaan
servis
melalui
penggunaan
teknologi
komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi.
(Steven Alter. Information

System: Foundation of EBusiness. Prentice Hall. 2002).
2. Penggunaan
internet
dan
teknologi digital lainnya untuk
komunikasi, koordinasi, dan
manajemen
organisasi.
(Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon. 2001. Esssentials of
Management
Information
Systems: Organization and
Technology
in
Networked
Enterprise. Prentice Hall).
3. E-business adalah mengenai
penggunaan teknologi internet
untuk melakukan transformasi
proses bisnis yang dilakukan.
Bentuk e-business yang paling
mudah terlihat adalah pembelian
barang secara online baik retail
maupun grosir. (Samantha
Shurety.1999. E-business with
Net.Commerce. Prentice Hall).
Dari beberapa definisi para
ahli maka dapat disimpulkan bahwa
E-Business adalah penggunaan
teknologi
informasi
untuk
memudahkan proses bisnis dalam
melakukan
e-commerce,
dan
menyediakan kerjasama untuk
mendukung
komunikasi
perusahaan.
5. Bisnis Online
Dikutip
dari
https://ariefdar.wordpress.com/20
13/01/29/pengertian-bisnis-online/
bahwa bisnis online saat ini bukan
lagi menjadi istilah asing di
Indonesia,
baik
kita
yang
kesehariannya
terbiasa
menggunakan internet ataupun
tidak. Bahkan yang luar biasa
adalah, jika kita memiliki
kemampuan
memasarkan
di
internet,
sangat
terbuka
kesempatan luas untuk dapat
membantu memasarkan produkproduk orang lain baik perorangan
maupun perusahaan-perusahaan

dengan
pendapatan
yang
menggiurkan.
Bisnis Online terdiri dari 2 kata
yakni Bisnis dan Online. Bisnis
adalah suatu usaha atau aktivitas
yang dilakukan oleh kelompok
maupun
individual,
untuk
mendapatkan laba dengan cara
memproduksi produk maupun
jasanya
untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumennya.
Sedangkan kata Online menurut
kamus.web.id
adalah
suatu
kegiatan yang terhubung melalui
jaringan komputer yang dapat
diakses melalui jaringan komputer
lainnya.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa Bisnis Online adalah proses
aktifitas dimana seorang produsen
(pedagang)
mendistibusikan
dagangannya (produk) melalui
bantuan kecanggihan teknologi
internet, bisa melalui online
shopping, maupun jejaring sosial
media
Instagram,
facebook,
twitter, dll.
C. Rumusan Masalah
 Bagaimana
Strategi
Bisnis
Bandung Makuta?
 Bagaimana Cara Promosi Bandung
Makuta?
 Bagaimana Respon Konsumen
dari strategi bisnis Bandung
Makuta?
D. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulis
adalah sebagai berikut:
1.

Maksud Penulisan
Untuk mengetahui bagaimana
Strategi Bisnis Kue Bandung
Makuta
dalam
Menarik
Konsumen.

2.

2.

Tujuan Penulisan
Tujuan dari adanya tulisan ini
adalah:
 Untuk mengetahui bagaimana
Strategi
Bisnis
Bandung
Makuta?
 Untuk mengetahui bagaimana
Cara
Promosi
Bandung
Makuta?
 Untuk mengetahui bagaimana
Respon
Konsumen
dari
strategi
bisnis
Bandung
Makuta?

METODE RISET
Metode yang digunakan dalam tulisan
ini ialah metode penelitian kualitatif dengan
menggunakan dasar teori fenomenologi.
Dimana saat ini ‘Kue Kekinian’ yang
dimiliki Laudya Cynthia Bella dengan
brand Bandung Makuta sebuah produk kue
yang pertama kali diperkenalkan melalui
media online dari akun sosial medianya
hingga terkenal (booming) di kalangan
masyarakat sekitar khususnya oleh para
pengguna sosmed (sosial media) instagram.
Fenomena
tersebut
seolah-olah
menyadarkan kita bahwasanya efek yang
ditimbulkan dari keberadaan media sosial
terlihat sangat jelas karena dengan
memposting produk yang akan kita jual di
media sosial yang kita miliki, masyarakat
dapat tahu dan tertarik atau tidak terhadap
produk tersebut. Subjek dari tulisan karya
ilmiah ini adalah brand kue Bandung
Makuta. Penulis juga melihat komentarkomentar dari para netizen (pengguna sosial
media Instagram dan Facebook) sebagai
subjek pendukung (informan key) karya
ilmiah dan bahan acuan penulis dalam
menunjang tulisan ini.
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh penulis ialah menggunakan
studi pustaka. “Menurut J. Supranto, studi
pustaka adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan materi data atau
informasi melalui jurnal ilmiah, buku-buku
referensi dan bahan-bahan publikasi yang
tersedia diperpustakaan (Ruslan, 2003:31).”

Adapun studi pustaka yang dilakukan
oleh penulis untuk memperoleh data yang
berkenaan dengan tulisan yang dilakukan
mencakup beberapa cara yang diantaranya:
1. Studi Literatur
Pengambilan data dengan cara membaca
dan mempelajari berbagai buku,
dokumen-dokumen yang ada kaitannya
dengan tulisan ini dan pencarian suatu
usaha untuk mendapatkan informasi
dengan cara mencari sumber-sumber
dari literatur yang relevan dan
berhubungan dengan masalah dari
tulisan ini.
2. Penelusuran Data Online
Penulis mencari referensi acuan melalui
alamat
website
e-journal
yang
berhubungan dengan kebutuhan penulis.
Dalam tulisan ini, penulis menggunakan
layanan internet dengan cara membuka
alamat pada mesin pencari (search
engine).
Penelusuran data online menurut Burhan
Bungin yaitu: “Tata cara melakukan
penelusuran data melalui media online
seperti internet atau media jaringan
lainnya yang menyediakan fasilitas
online, sehingga memungkinkan peneliti
dapat memanfaatkan data informasi
online yang berupa data maupun data
informasi teori, secepat atau semudah
mungkin dan dapat dipertanggung
jawabkan secara akademis (Bungin,
2008:148).
Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah pengumpulan
data selesai pengumpulan dalam periode
tertentu. Teknik analisa data merupakan
suatu kegiatan yang mengacu pada suatu hal
dalam rangka mengetahui bagianbagian,
hubungan dan hubungan bagian dengan
keseluruhan. “Menurut Bogdan Biklen
mengatakan bahwa, analisis data kualitatif
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensistensikannya,
mencari
dan
menemukan pola, menentukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain (Moleong, 2005:248).”

Gambar 2.1
Komponen-komponen analisis data
Sumber : Miles & Huberman (1992:20)
Dalam penelitian diperlukan tahaptahap penelitian yang memungkinkan
peneliti untuk tetap berada pada jalur yang
benar dan memiliki langkah-langkah yang
akan diambil dalam penelitian. Tahapantahapan ini berguna sebagai sistematika
proses penelitian yang akan mengarahkan
peneliti dengan patokan jelas sebagai
gambaran dari proses penelitian dan
digunakan sebagai analisis data. Data yang
diperoleh dari lapangan dilakukan analisis
melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data reduction):
Kategorasasi dan mereduksi data, yaitu
melakukan pengumpulan terhadap
informasi penting yang tekait dengan
arah penelitian, selanjutnya data
dikelompokkan sesuai topik masalah.
Dalam pelaksanaan di lapangangan
peneliti mengumpulkan beberapa data
langsung dari informan, karena peneliti
melakukan wawancara secara langsung.
2. Pengumpulan Data (Data collection):
Data yang dikelompokkan selanjutnya
disusun dalam bentuk narasi-narasi,
sehingga terbentuk rangkaian informasi
yang bermakna sesuai dengan masalah
penelitian. Setelah mereduksi data,
memilah
data-data
yang
sesuai
selanjutnya peneliti mengkelompokan
data-data tersebut, contohnya peneliti
melakukan sesi tanya jawab sesuai
dengan topic permasalahan yang di
tentukan oleh peneliti.
3. Penyajian
Data
(Data
display):
Melakukan interpretasi data yaitu

menginterpretasikan apa yag telah
diintepretasikan informan terhadap
masalah
yang
diteliti.
Menjabarkan/menyajukan data sesuai
yang peneliti butuhkan melakukan
interpretasi dari komunikasi antarpribadi
saudara kembar yang akan di teliti.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion
Drawing/verification):
Pengambilan
kesimpulan berdasarkan susunan narasi
yang telah disusun pada tahap ketiga,
sehingga dapat memberi jawaban atas
masalah
penelitian.
Melakukan
verifikasi hasil analisis data dengan
informan yang didasarkan pada
kesimpulan tahap keempat. Tahap ini
dimaksudkan
untuk
menghindari
kesalah interpretasi dari hasil wawancara
dengan
informan
yang
dapat
mengaburkan
makna
persoalan
sebenarnya dari fokus penelitian.
Menyimpulkan keseluruhan data serta
mengecek kembali dari hasil wawancara
dari informan, guna memberikan hasil
yang valid, tahap akhir ketika data telah
diperoleh dari kedua saudara kembar
tersebut.
Teknik analisis data yang dilakukan
penulis yakni mengamati/observasi akun
media sosial Insagram dari brand (produk)
Bandung Makuta @bandungmakuta. Selain
mengamati dua akun media sosial Bandung
Makuta, penulis juga mengamati dari media
sosial Facebook produk tersebut. Sehingga
pada akhirnya penulis dapat menaik benang
merah dari maksud serta tujuan yang
diinginkan penulis dalam menyusun karya
ilmiah mengenai Strategi Bisnis Bandung
Makuta dalam Menarik Konsumen.
Strategi Bisnis Bandung Makuta
 Profil Bandung Makuta
Bandung merupakan jantung
Jawa Barat yang menjadi kota dengan
cerita yang beragam. Di Bandung, kita
bukan hanya menemukan kota serta
bangunan, namun Bandung juga akan
menemukan sejuta cerita penuh pesona,
mulai dari wisata, kuliner, sejarah,
hingga fasilitas-fasilitas yang semakin
maju. Hawa dan udara Bandung yang

selalu sejuk juga seolah menjadi
pelengkap dan alasan utama kerinduan
orang-orang terhadap kota ini. Tak
heran, banyak yang hilir mudik kembali
ke kota ini hanya karena ingin
merengkuh memori yang kerap
memanggil untuk kembali.
Atas alasan itulah, Laudya
Cynthia Bella yang notabene berasal dari
Bandung, ingin menghadirkan sesuatu
yang baru—yang merepresentasikan dan
menjadi “mahkota” kota Bandung.
Menurutnya, Bandung memiliki kesan
tersendiri yang selalu membuatnya ingin
pulang, membuatnya selalu merasa
bahwa Kota Bandung merupakan rumah
yang “ngangenin”.
Kata
“ngangenin”
tersebut
kemudian diselipkan ke dalam tagar khas
Makuta, yaitu #initehngangenin, yang
menyiratkan makna bahwa Makuta akan
menjadi salah satu alasan orang-orang
rindu pada kota Bandung. Makuta
sendiri memiliki arti “mahkota”, yang
diharapkan dapat menjadi mahkota dan
ikon kota Bandung. Sehingga, ketika
mengingat “Bandung”, orang-orang
akan mengingat Makuta juga sebagai
oleh-oleh khas Bandung—sesuatu yang
paling melekat dengan kota Bandung.
Lokasi toko kue Bandung Makuta
pertama kali muncul di Jl. Vandenter No.
02 Kebon Pisang, Sumur Bandung.
Kemudian Laudya Cynthia Bella
membuka toko keduanya yang berlokasi
di Jl. Aruna No. 15 Bandung.

Gambar 2.2
Strategi Marketing Bandung Makuta
Sumber : @bandungmakuta (Instagram)
Pada Gambar 2.2 Bandung
Makuta melalkukan give away bagi
konsumen (pembeli) yang melalukan
capture foto (dalam sebuah video) pada
saat Bandung Makuta tepat berada di
posisi depan Gedung Sate Bandung.
Capture foto tersebut kemudian akan
diundi siapa yang akan menjadi
pemenangnya dengan melakukan syarat
dan ketentuan yang berlaku. Maka akan
dipilih 3 orang pemenang yang akan
mendapatkan merchandise dari pihak
Bandung Makuta.
Kemudian strategi bisnis yang
dilakukan oleh Bandung Makuta yakni
membuka sunatan massal secara gratis.
Selain kegiatan amal yang dilakukan
oleh pihak bandung makuta. Hal tersebut
juga bertujan agar citra dan brand dari
Bandung Makuta lebih dikenal oleh
masyarakat luas. Selain itu agar
masyarat membeli produk kue yang
dijual.

 Strategi Pemasaran Bandung Makuta
Strategi
pemasaran/marketing
yang dilakukan oleh pihak manajemen
Bandung Makuta sangat menarik hati
para konsumen. Seperti dua contoh
strategi marketing yang penulis ambil
sebagai sample yang dilakukan oleh
Bandung Makuta demi menarik minat
konsumen.
Gambar 2.3
Program Sunatan Massal
Sumber : @bandungmakuta (Instagram)

 Promosi Bandung Makuta
Dikutip dari buku Bamford,
Charles E dan Garry D Bruton,
Enrepreneurship: A Small Business
Approach (New York: McGraw-Hill,
2011 hlm 227) menjelaskan bahwa:
“Promotion is the means by which we
make our product or service known to
potential costumers. The most readly
seen versions of such promotion are the
visual advertisements seen in a
newspaper, viewed on the internet, heard
on a radio station, or seen on television.”
Promosi merupakan bagian dari
strategi marketing pemasaran suatu
produk. Penjualan kue Bandung makuta
pertama kali di publikasikan oleh
pemiliknya yakni artis tersohor Laudya
Cynthia Bella. Dengan memanfaatkan
jumlah followers (pengikut) akun
instagramnya mencapai 20,4 Miliar
Bella memperkenalkan produk kuenya
yang dengan cepat dapat dikenal oleh
masyarakat luas.
Berbagai macam promosi yang
dilakukan brand Bandung makuta demi
menarik minat para konsumennya.
Sebagai salah satu contoh Bandung
makuta akan mempromosikan produk
kuenya di Jakarta. Karena notabene-nya
Bandung makuta hanya di produksi di
Bandung sehingga strategi promosi yang
dilakukan oleh pihak manajemen
Bandung Makuta membuat ide dengan
membuka booth di Kota Kasablanka
tersebut. Seperti caption yang tertulis di
akun instagram @bandungmakuta:
“Di tahun 2018 ini @bandungmakuta
bakal datang Ke Jakarta, Spesial buat
kamu. Temukan rasa Rindu yang
diberikan Bandung makuta Urang
bandung aja suka apalagi Jakarta pasti
doyan dah.”

Gambar 2.4
Promosi Bandung Makuta
Sumber : @bandungmakuta (Instagram)
 Respon Konsumen Bandung Makuta
Setelah beragam promosi yang
dilakukan pihak Bandung Makuta
menimbulkan respon/komentar dari para
netizen (masyarakat pengguna media
sosial) yang telah mencoba produk kue
Bandung Makuta. Salah satu contoh
penulis mengambil dai media sosial
facebook Bandung Makuta Cake.

Gambar 2.5
Respon Konsumen
Sumber : Bandung Makuta Cake
(Facebook)
Dituliskan oleh akun facebook
Nyayu Erin Nisrina yang menyatakan
bahwa: “Bandung makuta cake emang
paking the best deh gak ada yang bisa
nandingin rasanya, muantep dah
pokonya jadi yang belum coba mending
cobain deh sekarang dn semoga bandung
maukta cake makin sukses, aamiin.”
Nyayu merasa puas dengan produk kue
Bandung makuta, ia juga menyarankan

3. Promosi merupakan bagian dari strategi
marketing pemasaran suatu produk.
Penjualan kue Bandung makuta
pertama kali di publikasikan oleh
pemiliknya yakni artis tersohor Laudya
Cynthia Bella. Dengan memanfaatkan
jumlah followers (pengikut) akun
instagramnya mencapai 20,4 Miliar
Bella memperkenalkan produk kuenya
yang dengan cepat dapat dikenal oleh
masyarakat luas. Berbagai macam
promosi yang dilakukan brand Bandung
makuta demi menarik minat para
konsumennya.
4. Produk kue Bandung Makuta telah
berhasil
memikat
hati
para
konsumennya dalam hal pemasaran,
strategi pasar, dan dari segi kualitas
produk tidak mengecewakan para
konsumen.

agar masyarakat turut mencoba kue
tersebut.
Tidak jauh bersebeda dengan
Nyayu, komentar netizen yang bernama
Vhtry Clau juga memberi respon positf
mengenai produk kue Bandung Makuta
ia menuliskan: “Nih kue sumpah demi
apapun enaknya luarbiasa apalagi yang
rasa cheese, karamel favorit banget.
Pulang dari Bandung kalo ga bawa
Bandung makuta nyesel sampai Jakarta
melekat di hati manis dan mumernya.”
Kedua komentar tersebut dapat
disimpulkan bahwa produk kue Bandung
Makuta telah berhasil memikat hati para
konsumennya dalam hal pemasaran,
strategi pasar, dan dari segi kualitas
produk tidak mengecewakan para
konsumen.

3.

KESIMPULAN
Hasil kesimpulan mengenai Strategi
Bisnis Kue Bandung Makuta dalam
Menarik Konsumen menunjukkan bahwa:
1. Kemajuan
teknologi
dengan
kemunculan jaringan internet membuat
ide baru di mata dunia seperti
munculnya Bisnis Online. Bisnis online
sekarang sedang banyak diminati oleh
para pembisnis muda untuk melapakkan
produk yang akan dijual. Masyarakat
tidak perlu susah payah menyewa kios
atau membeli sebuah ruko dalam
mencari
tempat/lapak
untuk
menjualkan produk yang dimilikinya.
2. Kemajuan teknologi di era milenial ini
membuat banyak kalangan artis tertarik
membuka ide bisnis mereka melakui
akun media sosialnya. Fenomena
tersebut
membuat
jajaran
artis
berlomba-loba memanfaatkan peluang
bisnis dengan membuat suatu produk
yang nantinya akan mereka pasarkan
kepada masyarakat. Sebagai contoh
penulis mengambil ide bisnis kue yang
dijalankan oleh artis Laudya Cynthia
Bella dengan produk ‘Bandung
Makuta’
produk
kue
tersebut
dipasarkan di wilayah Bandung.

4.

REFERENSI
A. Sumber Buku:
M. E. Porter, Competitive Advantage:
Creating and Sustaining Superior
Performance (New York: The
Free Press, 1985)
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2014.
Enterepreneurship:
Menjadi
Pembisnis Ulung. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Bamford, Charles E dan Garry D Bruton,
Enrepreneurship:
A
Small
Business Approach (New York:
McGraw-Hill, 2011)
B. Internet Searching:
Isma, Lathifah. "Online Shop di Era
Multi Teknologi". 10 Januari
2018.
http://catatanilmukomunikasi.blo
gspot.co.id/2014/08/online-shopdi-era-multi-teknologi.html
Muhamad Arief Darmawan. "Pengertian
Bisnis Online". 10 Januari 2018.
https://ariefdar.wordpress.com/2013/01/
29/pengertian-bisnis-online/
https://web.facebook.com/bandungmak
uta/?_rdc=1&_rdr (diakses pada tanggal
11 Januari 2018)

https://www.instagram.com/bandungma
kuta/?hl=id (diakses pada tanggal 11
Januari 2018)
http://digilib.uinsby.ac.id/9741/5/bab%2
02.pdf (diakses pada tanggal 11 Januari
2018)