Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

  Pelaksanaan siklus I KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya yang dilaksanakan 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:

  Perencanaan Tindakan

  Setelah melakukan pengamatan pada pra siklus, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi perkembangan teknologi untuk menyiapkan bahan yang perlu disajikan serta sebagai alat penunjang pelaksanaan. Untuk memaksimalkan pembelajaran dengan menerapkan pedekatan problem based

  learning di dalam kelas, persiapan yang dilakukan harus sangat matang.

  Adapun persiapan yang dilakukan yaitu diantaranya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran (lampiran 1) yang dibuat mengenai KD Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya yang dirancang sesuai dengan langkah-langkah pendekatan problem based learning, lembar pengamatan tindakan pendekatan problem based learning guru (lampiran 4) dan siswa (lampiran 3) dibuat untuk mengetahui apakah pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana apa tidak dan lembar pengamatan kreativitas belajar IPS siswa dibuat agar dalam pengamatan, pengamat mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan pendekatan problem based learning ke dalam pembelajaran BSE IPS kelas 4, dan membuat lembar kerja siswa (lampiran 2) yang berupa permasalahan yang akan dipecahkan oleh siswa.

  Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

  Berdasarkan tahap perencanaan siklus I, maka pelaksanaan tindakan siklus I berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui pendekatan problem based learning pada mata pelajaran IPS. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dan pengamatan kreativitas belajar IPS siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

  Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015. Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi yang lebih dikhususkan yaitu perkembangan teknologi.

  Pada saat pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama pembelajaran ini guru memasuki ruangan, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan memperlihatkan sebuah gambar alat transportasi “Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman siswa menggunakan alat transportasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan cara pemecahan masalah yang akan dilakukan siswa didalam kelompok dan memberitahukan untuk menyediakan alat tulis serta buku BSE IPS serta buku LKS IPS. Kemudian guru juga memberi motivasi agar siswa terlibat aktif dalam aktifitas pemecahan masalah.

  Dalam kegiatan inti, siswa dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa, guru memperlihatkan gambar alat-alat transportasi, guru meminta siswa tentang perkembangan alat-alat produksi, guru menunjukkan sebuah handphone, guru membimbing siswa untuk membuat gagasan tentang perkembangan teknologi komunikasi, guru meminta siswa untuk mencari informasi tentang keuntungan dan kerugian dari perkembangan teknologi, guru meminta siswa untuk merumuskan permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi, guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah, guru membagikan lembar kerja siswa dan kemudian mencari informasi tentang permasalahan yang telah dirumuskan. Pembelajaran ditutup dengan guru meminta siswa untuk belajar dirumah untuk persiapan pembelajaran selanjutnya.

  Kegiatan pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan pertama dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat/teman sejawat. Pada saat melakukan pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran pengamat mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based

  learning serta kreativitas belajar siswa.

  Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 mei 2013. Pada pertemuan kedua, guru melanjutkan pembelajaran dari pertemuan pertama. Pembelajaran disesuaikan dengan RPP pada materi dampak negatif perkembangan teknologi.

  Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar, mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran, guru mengulas kembali pembelajaran yang sebelumnya, dan memotivasi untuk bekerja sama dan ikut terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.

  Dalam kegiatan inti, siswa kembali kedalam kelompok pada pertemuan sebelumnya, siswa diminta untuk melanjutkan diskusi, guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memecahkan permasalahan. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain untuk menanggapi pendapat kelompok presentasi.

  Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi, guru mengevaluasi hasil diskusi siswa dan proses diskusi. Pada akhir pembelajaran, siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

  Selama pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan kedua, dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dengan mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learning serta lembar pengamatan kreativitas belajar IPS siswa. Dari hasil pengamatan dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning ini akan dilanjutkan ke siklus II sebagai pemantapan keberhasilan siklus I.

  Refleksi

  Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama dan kedua, selanjutnya diadakan refleksi dengan menganalisis hasil pengamatan maupun catatan yang dilakukan pengamat. Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem based learning oleh siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci disajikan melalui tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4

  

SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Siklus I ∑ P1 + P2 Pertemuan I Pertemuan II Tindakan No Kegiatan T TT T TT T TT f % f % f % f % f % F %

  Kegiatan

  1 6 31,58 4 33,33 10 32,26 Awal Kegiatan

  2 12 63,16 4 33,33 2 16,67 16 51,61 2 6,45 Inti Kegiatan

  3 1 5,26 2 16,67 3 9,68 Akhir

  Jumlah 19 100 10 83,33 2 16,17 29 93,55 2 6,45

  Sumber : Data Primer

  Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi

  = Jumlah ∑

  Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem

  

based learning oleh siswa didapatkan hasil pada siklus I yang meliputi pengamatan

kegiatan siswa pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

  Pada pertemuan pertama kegiatan awal pembelajaran siswa menunjukan kesiapan untuk belajar dengan merapikan tempat duduk, menyimak tujuan pembelajaran dari guru serta mendengarkan motivasi untuk terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah. Pada kegiatan inti, siswa dibagi kedalam kelompok masing- masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa, siswa mengamati gambar alat-alat transportasi, kemudian siswa dibimbing oleh guru untuk membuat gagasan tentang perkembangan alat-alat transportasi. Setelah siswa mengajukan gagasan, siswa mengamati gambar alat produksi, selanjutnya siswa membuat gagasan tentang kemudian siswa dibimbing untuk membuat gagasan tentang perkembangan teknologi komunikasi. Siswa mencari informasi tentang keuntungan dan kerugian dari perkembangan teknologi, kemudian siswa merumuskan permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi. Siswa dibantu guru merumuskan masalah, guru membagikan lembar kerja siswa dan kemudian mencari informasi tentang permasalahan yang telah dirumuskan. Pembelajaran ditutup dengan guru meminta siswa untuk belajar dirumah untuk persiapan pembelajaran selanjutnya. Kekurangan dari pertemuan pertama adalah beberapa siswa malas untuk mencari informasi tentang perkembangan teknologi, siswa juga belum berani membuat gagasan tentang perkembangan teknologi.

  Pada saat pertemuan kedua, siswa sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran yang dilakukan siswa. Kelebihan pada pertemuan kedua ini diantaranya adalah siswa mau mencari informasi dan membaca buku. Ketika berdiskusi sudah banyak siswa yang aktif memberikan gagasan. Namun beberapa kekurangan- kekurangan masih nampak pada pertemuan kedua yaitu siswa masih banyak yang belum berani untuk menanggapi jawaban teman yang presentasi dan belum berani membuat kesimpulan. Siswa masih merasa takut, malu dan kurang percaya diri dan banyak siswa yang kurang kreatif untuk memberikan tanggan dikarenakan terbiasa hanya mendengarkan penjelasan guru. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPS siswa mengunakan pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 siklus I secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.1.

  18

  16

  14 n a

  12 k a d

  10 in t h

  8 la m

  Terlaksana u

  6 J

  4

  2 Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Akhir Kegitan Pembelajaran Siklus 1

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  

Learning SiswaKelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun

Pelajaran 2014/2015 Siklus I Dari gambar 4.1 nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan

  sebanyak 10 tindakan terlaksanakan dengan baik, tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 16 kegiatan dan 2 kegiatan tidak dilakukan oleh siswa. Sedangkan pada kegiatan akhir 3 tindakan dilakukan dengan oleh siswa.

  Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui pendekatan problem based learning yang dilakukan oleh guru kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.2 distribusi tindakan pendekatan problem based learning .

Tabel 4.2 Distribusi Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Guru Kelas 4

  

SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Siklus I ∑ P1 + P2 Tindakan Pertemuan I Pertemuan II No Kegiatan T TT T TT T TT f % f % f % f % f % F %

  Kegiatan 1 6 31,58 4 33,33 10 32,26

  Awal

  2 Kegiatan Inti 12 63,16 4 33,33 2 16,67 16 51,61 2 6,45 Kegiatan

  3 1 5,26 2 16,67 3 9,68 Akhir

  Jumlah 19 100 10 83,33 2 16,17 29 93,55 2 6,45

  Sumber : Data Primer

  Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi

  = Jumlah ∑

  Dari tabel 4.2 didapatkan hasil tindakan pembelajaran dengan pendekatan

Problem based learning yang dilakukan oleh guru pada pertemuan pertama.

kelebihan-kelebihan pada pertemuan pertama adalah guru sudah memberikan tujuan dan memberikan apersepsi pembelajaran dengan baik. Guru juga sudah memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam memecahkan masalah. Akan tetapi dalam menyampaikan penjelasan guru seringkali hanya duduk dimeja guru.

  Pada saat pertemuan kedua, guru sudah mulai baik dalam melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan problem based learning. Dalam pertemuan kedua guru sudah mempersiapkan siswa untuk belajar dengan merapikan tempat duduk dan memeriksa kuku. Akan tetapi guru kurang memantau siswa dalam berdiskusi. Guru sudah membimbing siswa menyimpulkan tentang materi yang sudah dipelajari. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPS guru kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.2 berikut ini.

18 Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Akhir

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  

Learning Guru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun

  sebanyak 10 tindakan dilakukan dengan baik, tindakan pada kegiatan inti yang dilakukan sebanyak 16 kegiatan dan 2 kegiatan tidak dilakukan oleh guru. Sedangkan pada kegiatan akhir sebanyak 3 tindakan telah dilakukan.

  Hasil Kreativitas Belajar IPS Siklus I

  Hasil skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatan problem based learning diperoleh dari pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 12 indikator pernyataan kreativitas belajar. Kreativitas belajar tersebut diantaranya adalah mengajukan konsep esensial tentang teknologi produksi,

  2

  4

  6

  8

  10

  12

  14

  16

  J u m la h t in d a k a n Kegitan Pembelajaran Siklus 1 Terlaksana

Pelajaran 2014/2015 Siklus I Dari gambar 4.2 nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal yang dilakukan

  menyiapkan sarana yang diperlukan, bersedia mendengarkan motivasi dari guru untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, terbuka menerima teman menjadi anggota kelompok, merumuskan masalah bagaimana mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, mencari informasi tentang dampak negatif perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, memberikan gagasan cara mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, berani mempresentasikan hasil diskusi, bersedia mendengarkan pendapat teman presentasi, menanggapi pendapat teman, bersedia mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi, dan berani membuat kesimpulan.

  Secara lebih rinci hasil kreativitas belajar IPS melalui pendekatan Problem

  

Based Learrning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

  Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 akan disajikan pada tabel 4.3 berikut:

  Tabel 4.3

Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  

Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun

Pelajaran 2014/2015 Siklus I Kreativitas Siswa No Skor Kriteria Frekuensi Persentase Kreativitas

  12

  1 9-12 Tinggi 52,17%

  10

  2 5-8 Sedang 43,48%

  1

  3 1-4 Rendah 4,5%

  Jumlah 23 100

  Sumber : Data Primer Kriteria kreativitas dikelompokan menjadi 3 yaitu kriteria kreativitas rendah

  (skor 9-12), kriteria kreativitas sedang (skor 5-8) dan kriteria kreativitas tinggi (skor

  1-4). Skor kreativitas yang diperoleh dari tiga aspek kreativitas yakni aspek rasa ingin tahu, toleransi terhadap resiko, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

  Dari data diatas setelah adanya tindakan melalui pendekatan problem based

  

learning dalam pembelajaran diketahui adanya peningkatan kreativitas siswa, yaitu

  siswa dengan kriteria tinggi ada 11 siswa atau 47,83 %, siswa dalam kriteria sedang ada 11 siswa atau 77,83%, selanjutnya siswa dalam kriteria rendah ada 1 siswa atau 4,5%. Jadi pembelajaran melalui pendekatan problem based learning dapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Namun, karena belum mencapai seperti target yang ditetapkan perlu dilakukan tindakan pada siklus II. Lebih jelasnya deskripsi kreativitas pada siklus I akan ditunjukan melalui gambar 4.3 dibawah ini:

  12

  11

10 S

  IP

  9 r ja

  8 la e B

  7 s a it

  6 v ti a

  5 Siklus 1 re K

  4 r o k

  3 S

  2

  1

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 jumlah siswa

Gambar 4.3 Grafik Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem

  

Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

  Dari gambar 4.3 diagram garis diatas nampak bahwa siswa yang memiliki skor kreativitas dari yang terendah dengan skor 3 sebanyak 1 siswa, skor 5 sebanyak 2 siswa, skor 6 sebanyak 3 siswa, skor 7 sebanyak 3 siswa, skor 8 sebanyak 2 siswa, skor 9 sebanyak 2 siswa, skor 10 sebanyak 3 siswa, skor 11 sebanyak 1 siswa dan skor 12 sebanyak 6 siswa.

4.6 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dengan KD mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

  Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu melalui pendekatan problem based learning dengan rincian sebagai berikut:

  Perencanaan Tindakan

  Perencanaan dalam siklus II dilaksanakan dengan mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dari tindakan guru dan siswa yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I, selanjutnya dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Pada perencanaan ini, tahap yang dilakukan adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran mengenai KD 2.3 tentang mengenal permasalahan sosial yang ada di daerahnya menggunakan langkah-langkah pendekatan problem based learning. Selanjutnya menyiapkan sumber belajar seperti dari lingkungan sekitar, buku paket BSE IPS kelas 4, berita, lembar kerja siswa, selain itu membuat lembar pengamatan kreativitas belajar IPS dan lembar pengamatan tindakan pembelajaran melalui pendekatan problem based

  

learning untuk guru dan untuk siswa yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.

  Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

  Pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. RPP yang dibuat dibagi dalam 2 pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Mei 2015 dengan waktu 2 x 35 menit, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 28 Mei 2015 dengan waktu 2 x 35 menit. Selanjutnya secara bersamaan juga dilaksanakan pengamatan pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan problem based learning oleh guru dan siswa serta pengamatan kreativitas belajar IPS yang ditunjukkan siswa.

  Pertemuan Pertama:

  Seperti yang telah dirancang dalam RPP, rencana pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pertemuan pertama pada awal pembelajaran, Guru memasuki ruangan dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang sudah menonton berita kemudian guru bertanya jawab untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang akan dipelajari. Guru memberikan tujuan pembelajaran tentang mengenal permasalahan sosial dan menjelaskan cara penyelesaian masalah yang akan dilakukan serta sarana yang diperlukan seperti alat tulis dan buku peket BSE IPS kelas 4. Tidak lupa guru memberikan motivasi agar siswa terlibat aktif dalam aktifitas pemecahan masalah.

  Pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran diantaranya, guru membagi siswa kedalam kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Guru meminta salah seorang siswa membaca permasalahan sosial yaitu kebodohan dan siswa yang lain menyimak. Guru membimbing siswa untuk mengajukan gagasan tentang penyebab masalah kebodohan dalam kegiatan ini guru juga memberikan motivasi kemiskinan kemudian guru membimbing siswa untuk mengajukan gagasan penyebab timbulnya permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Siswa membaca permasalahan sosial yaitu kenakalan remaja, selanjutnya guru membimbing siswa untuk mengajukan gagasan penyebab terjadinya permasalahan sosial kenakalan remaja dalam kegiatan ini guru juga memberikan nasehat jika nanti siswa mulai remaja untuk bisa memilih pergaulan yang baik. Siswa di minta membaca berita. Siswa diminta untuk merumuskan permasalahan apa yang ada di dalam berita. Guru kemudian membimbing siswa untuk merumuskan upaya apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam berita. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan siswa di minta untuk mengumpulkan informasi tentang permasalahan sosial yang ada dalam berita. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memotivasi siswa untuk belajar dirumah sebagai persiapan untuk pertemuan selanjutnya.

  Selama pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan pertama pada siklus dua ini dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pada saat melakukan pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran, pengamat mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learning serta lembar pengamatan kreativitas belajar IPS siswa.

  Pertemuan Kedua:

  Dalam pertemuan kedua pada kegiatan awal guru memasuki ruangan dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mengucapkan salam dan berdo’a sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan apersepsi dilakukan guru dengan melakukan tanya jawab pada siswa tentang materi yang telah lalu, selanjutnya guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dan aktif dalam aktifitas pemecahan masalah.

  Kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan siswa diminta untuk kembali mencari informasi tentang upaya yang tepat untuk mengatasi permasalahan. Dalam kegiatan diskusi, guru memberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk berdiskusi memecahkan masalah dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Guru berkeliling untuk mengawasi siswa dan membantu siswa yang membutuhkan bantuan. Setelah siswa selesai beerdiskusi, siswa mempresentasikan hasil diskusi sedangkan kelompok lain untuk menanggapi pendapat dari kelompok presentasi.

  Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penguatan dan evaluasi dari guru terhadap hasil diskusi dan proses diskusi, selanjutnya guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

  Kegiatan pelaksaan proses pembelajaran pada pertemuan ke dua pada siklus dua ini dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pada saat melakukan pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran pengamat mengisi lembar pengamatan tindakan guru dan siswa melalui pendekatan problem based learning serta lembar pengamatan kreativitas belajar siswa.

  Reflekasi

  Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi. Kegiatan refleksi dengan menganalisis hasil pengamatan maupun catatan yang dilakukan pengamatan. Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem based

  

learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

  Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci disajikan melalui tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN

  

Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

Siklus I Pertemuan I Pertemuan II ∑ P1 + P2 Tindakan No Kegiatan T TT T TT T TT f % f % f % f % f % F %

  Kegiatan

  1 6 31,58 4 33,33 10 32,26 Awal Kegiatan

  2 12 63,16

  6

  50 18 58,06 Inti Kegiatan

  3 1 5,26 2 16,67 3 9,68 Akhir

  Jumlah 19 100 12 100 28 100

  Sumber : Data Primer

  Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi ∑ = Jumlah

  Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan melalui pendekatan problem

  

based learning oleh siswa didapatkan hasil pada siklus II yang meliputi pengamatan

kegiatan siswa pada kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

  Pada kegiatan inti siswa nampak menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Pada kegiatan apersepsi siswa menjawab pertanyaan dari guru dan seorang siswa menjawab bahwa sudah menonton berita tentang pencurian sepeda motor. Siswa nampak mendengarkan guru yang sedang menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan cara penyelesaian masalah yang akan dilakukan serta sarana yang diperlukan seperti alat tulis dan buku peket BSE IPS kelas 4. Siswa nampak mempersiapkan buku paket BSE dan buku LKS yang mereka miliki, selanjutnya siswa mendengarkan motivasi agar siswa terlibat aktif dalam aktifitas pemecahan

  Pada pelaksanaan kegiatan inti siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Salah seorang siswa membaca permasalahan sosial yaitu kebodohan yang di minta guru dan siswa yang lain menyimak. Siswa saling berebut mengajukan gagasan tentang penyebab masalah kebodohan yaitu disebabkan malas dan tidak mempunyai uang untuk sekolah dalam kegiatan ini siswa mendengarkan motivasi untuk tidak malas belajar agar tidak terjadi permasalahan sosial yaitu kebodohan. Salah seorang siswa membaca permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Siswa mengajukan gagasan penyebab timbulnya permasalahan sosial yaitu kemiskinan. Setelah siswa mengajukan gagasan tentang penyebab kemiskinan, salah satu siswa diminta membaca permasalahan sosial yaitu kenakalan remaja. Siswa mengajukan gagasan penyebab terjadinya permasalahan sosial kenalan remaja dalam kegiatan ini guru juga memberikan nasehat jika nanti siswa mulai remaja untuk bisa memilih pergaulan yang baik. Kegiatan selanjutnya, siswa membaca berita yang diberikan oleh guru. Siswa merumuskan permasalahan apa yang ada di dalam berita. Siswa merumuskan upaya apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam berita. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan siswa mengumpulkan informasi tentang permasalahan sosial yang ada dalam berita. Dikegiatan penutup siswa mendengarkan motivasi dari guru untuk belajar dirumah sebagai persiapan untuk pertemuan selanjutnya.

  Pada saat pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran melalui pendekatan

  

problem based learning sudah sangat baik dilakukan oleh siswa. Siswa sangat

antusias mencari informasi tentang upaya yang tepat untuk mengatasi permasalahan.

  Siswa bekerja sama dengan baik dalam berdiskusi. Setelah selesai berdiskusi, siswa saling berebut untuk maju mempresentasikan hasil diskusi. Beberapa siswa sudah mulai berani menanggapi presentasi meskipun siswa masih bingung mengungkapkan alasan siswa berpendapat tersebut. Dari catatan pengamat pada siklus II ini kreativitas belajar siswa sudah terlihat lebih tinggi dibanding kegiatan pembelajaran pada siklus

  

based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

  Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.4 Berikut ini.

  20

  18

  16 n

  14 a k a

  12 d in

  10 t h la

  8 m

  Terlaksana u

  6 J

  4

  2 Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan akhir Kegiatan Pembelajaran Siklus 2

Gambar 4.4 Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  

Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun

Pelajaran 2014/2015 Pada Siklus II Dari gambar 4.5 nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal sebanyak 10

  kegiatan sudah dilakukan dengan baik, pada kegiatan inti 18 kegiatan sudah dilakukan dan pada kegiatan akhir 3 tindakan sudah dilakukan dengan baik pada siklus II.

  Aktivitas kegiatan pembelajaran melalui pendekatan problem based learning yang dilakukan oleh guru kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, secara lebih rinci akan disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.5 Distribusi Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Guru Kelas 4

  

SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

Siklus I ∑ P1 + P2

  

Pertemuan I Pertemuan II

Tindakan No Kegiatan T TT T TT T TT f % f % f % f % F % F %

  Kegiatan

  1 6 31,58 4 33,33 10 32,26 Awal Kegiatan

  2 12 63,16

  6 50 18 58,06 Inti Kegiatan

  3 1 5,26 2 16,67 3 9,68 Akhir

  Jumlah 19 100 12 100 28 100

  Sumber : Data Primer

  Keterangan: T = Terlaksana TT = Tidak Terlaksana f = Frekuensi

  = Jumlah ∑

  Dari tabel 4.5 didapatkan hasil bagaimana guru melakukan tindakan melalui pendekatan problem based learning pada pertemuan pertama siklus II, guru sudah melakukan semua tindakan dengan baik. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, kemudian guru memberikan apersepsi pembelajaran dengan baik. Tujuan dan langkah-langkah pembelajaran telah disampaikan oleh guru. Guru membimbing siswa untuk berani mengajukan gagasan. Guru juga membimbing siswa untuk dapat merumuskan masalah.

  Pada saat pertemuan kedua, guru sudah melakukan semua kegiatan pembelajaran dengan baik mulai dari kegiatan awal yaitu mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa, bertanya jawab mengulas kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan memberi motivasi untuk bekerja sama dan aktif dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan inti guru dengan baik. Guru juga melakukan kegiatan akhir yamg meliputi kegiatan mengevaluasi hasil dan proses diskusi serta membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dengan baik. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Hasil yang diperoleh dari tindakan belajar IPS melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dijelaskan melalui gambar 4.5.

20 Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan akhir

Gambar 4.5 Grafik Distribusi Tindakan Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  

Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun 2014/2015

Siklus II

  Dari gambar 4.5 Nampak bahwa tindakan pada kegiatan awal sebanyak 10 kegiatan sudah dilakukan dengan baik, pada kegiatan inti 18 kegiatan sudah dilakukan dan pada kegiatan akhir 3 tindakan sudah dilakukan dengan baik pada siklus II.

  2

  4

  6

  8

  10

  12

  14

  16

  18

  J u m la h t in d a k a n Kegiatan Pembelajaran Siklus 2 Terlaksana

  Hasil Kreativitas Belajar IPS Siklus II

  Hasil skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatan problem based learning diperoleh dari pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri dari 12 indikator pernyataan kreativitas belajar. Kreativitas belajar tersebut diantaranya adalah mengajukan konsep esensial tentang permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, bersedia mendengarkan cara penyelesaian masalah dan menyiapkan sarana yang diperlukan, terbuka menerima teman menjadi anggota kelompok, merumuskan masalah bagaimana mengatasi permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, mencari informasi tentang permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, memberikan gagasan cara mengatasi permasalahan sosial kemiskinan, pengangguran dan kenakalan remaja, berani mempresentasikan hasil diskusi, bersedia mendengarkan pendapat teman presentasi, menanggapi pendapat teman, bersedia mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi, dan berani membuat kesimpulan.

  Secara lebih rinci hasil kreativitas belajar IPS melalui pendekatan problem

  

based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

  Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015akan disajikan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  

Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2

Tahun 2014/2015 Siklus II

  Kreativitas Siswa No Skor Kriteria Frekuensi Persentase Kreativitas

  20

  1 9-12 Tinggi 86,96%

  3

  2 5-8 Sedang 13,04%

  • 3 1-4 Rendah 0%

  Jumlah 23 100 Klasifikasi kreativitas, dikelompokan menjadi 3 kriteria yaitu kriteria kreativitas rendah (skor 1-4), kriteria kreativitas sedang (skor 5-8) dan kriteria kreativitas tinggi (skor 8-12). Skor kreativitas yang diperoleh dari 12 pernyataan dalam lembar pengamatan kreativitas terdiri dari tiga aspek kreativitas yakni aspek rasa ingin tahu, toleransi terhadap resiko, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

  Dari data diatas setelah adanya tindakan melalui pendekatan problem based

  

learning dalam pembelajaran diketahui adanya peningkatan kreativitas belajar IPS

  siswa, yaitu siswa dengan kriteria tinggi ada 20 siswa atau 86,96%, siswa dengan kriteria sedang ada 3 siswa atau 13,04%, selanjutnya tidak ada siswa dengan kriteria rendah atau 0%. Jadi pembelajaran melalui pendekatan problem based learning dapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa setelah adanya tindakan pada siklus II melalui pendekatan

  

problem based learning , kreativitas belajar IPS siswa sudah meningkat dan sesuai

  dengan target dibanding dengan siklus pertama. Jadi pembelajaran melalui pendekatan problem based learning dapat mengembangkan kemampuan kreativitas belajar siswa. Secara lebih rinci, deskripsi skor kreativitas belajar IPS melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 pada siklus II akan ditunjukan melalui gambar 4.6.

  12

  11

  10 S

  9 IP r ja

  8 la e B

  7 s a it

  6 v ti a

  5 Siklus 2 re rK

  4 o k S

  3

  2

  1

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 jumlah siswa

Gambar 4.6 Grafik Distribusi Skor Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem

  

Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran

2014/2015 Pada Siklus II

  Dari gambar 4.2 diagram garis diatas nampak bahwa siswa yang memperoleh skor 6 sebanyak 1 siswa, skor 7 sebanyak 2 siswa, skor 8 sebanyak 0 siswa, skor 9 sebanyak 5 siswa, skor 10 sebanyak 6 siswa, skor 11 sebanyak 3 siswa dan skor 12 sebanyak 6. Dengan demikian pencapaian kreativitas belajar IPS siklus II dapat dikatakan kreativitas belajar IPS seluruh siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 meningkat.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

  Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan penelitian terhadap kreativitas belajar IPS siswa melalui pendekatan problem based learning pada mata pelajaran komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya pada siklus I dan kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial di daerahnya pada siklus II bagi siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun 2014/2015 dapat dinyatakan berhasil. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Perbandingan Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4

  

SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus I dan Siklus II

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

  Tindakan SI SII SI SII SI SII PBL F % F % F % F % F % F %

  Terlaksana 10 100 10 100 16 88,89 18 100 3 100 3 100 Belum 2 11,11

  Terlaksana

  Jumlah 10 100 10 100 18 100 18 100 3 100 3 100 Tindakan Sumber : Data Primer Keterangan: S = Siklus f = Frekuensi

  Dari tabel 4.7 diatas nampak bahwa, dalam pembelajaran menggunakan pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang diberikan, ada peningkatan tindakan yang dilakukan siswa dari siklus I ke siklus II. Secara lebih rinci dapat juga disajikan melalui gambar 4.7 yaitu perbandingan grafik tindakan belajar IPS melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 siklus I dan 2.

  22

  20

  18

  16 an ak

  14 d

  12 in T

  10 lah

  8 Terlaksana m

  6 Ju

  4

  2 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Gambar 4.7

  

Grafik Perbandingan Tindakan Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

  

Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

Pada Siklus I dan 2

  Dari gambar 4.7 nampak bahwa pada siklus I tindakan kegiatan awal seluruh tindakan telah dilaksanakan oleh siswa . Pada siklus II juga seluruh tindakan telah dilakukan. Kegiatan inti siklus I hanya 16 tindakan yang dilakukan dan 2 tindakan tidak dilakukan sedangkan pada siklus II, 18 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan siswa. selanjutnya pada kegiatan akhir siklus I, 3 tindakan telah lakukan dengan baik dan kegiatan akhir siklus II, 3 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan.

  Adapun aktivitas tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based learning, ditunjukan melalui tabel 4.8 perbandingan tindakan pendekatan problem based learning siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran

Tabel 4.8 Perbandingan Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Guru Kelas 4

  

SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus I dan Siklus II

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

  Tindakan SI SII SI SII SI SII PBL F % F % F % F % F % F %

  Terlaksana 10 100 10 100 16 88,89 18 100 3 100 3 100 Belum 2 11,11

  Terlaksana

  Jumlah 10 100 10 100 18 100 18 100 3 100 3 100 Tindakan

  Sumber : Data Primer

  Keterangan: S = Siklus f = Frekuensi

  Dari tabel 4.8 nampak bahwa, dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan melalui pendekatan Problem based

  

learning dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan tindakan. Dari kegiatan

  awal siklus I dan siklus II seluruh aktivitas tindakan pendekatan Problem based

  

learning telah dilaksanakan. Pada kegiatan inti siklus I dari 28 tindakan, guru telah

  melaksanakan aktivitas tindakan pendekatan Problem based learning sejumlah 16 aktivitas, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 18 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan. Dalam kegiatan akhir siklus I dari 3 aktivitas tindakan guru semua telah terlaksana dengan baik, kemudian pada siklus II guru juga telah melaksanakan seluruh tindakan kegiatan akhir. Tindakan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Nur, Kurniasih dan sani, serta Amri. Secara lebih rinci dapat juga disajikan melalui gambar 4.8 yaitu perbandingan grafik tindakan belajar IPS melalui pendekatan PBL guru kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 siklus I dan

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Tindakan Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based

  10

  22 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Ju m lah T in d ak an

  20

  18

  16

  14

  12

  8

  

Learning Guru Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

Siklus I dan II

  6

  4

  2

  Skor kreativitas belajar IPS siswa menggunakan pendekatan Problem based

  awal siklus I dan siklus II seluruh tindakan pendekatan problem based learning telah dilaksanakan. Pada kegiatan inti siklus I dari 28 tindakan guru telah melaksanakan tindakan pendekatan Problem based learning sejumlah 16 aktivitas, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 18 tindakan atau seluruh tindakan telah dilakukan. Dalam kegiatan akhir siklus I dari 3 aktivitas tindakan guru sudah terlaksana, kemudian pada siklus II guru juga telah melaksanakan seluruh tindakan kegiatan akhir.

  

learning dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan tindakan. Dari kegiatan

  Dari gambar 4.8 nampak bahwa, dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan melalui pendekatan problem based

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Reservasi Lapangan Futsal Berbasis Single Page Application

0 1 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe TGT terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD N Ngrombo 3 Kecamatan Tangen Kab

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe TGT terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD N Ngrombo 3 Ke

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe TGT terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD N Ngrombo 3 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 19

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 4 SD N NGROMBO 3 KECAMATAN TANGEN KABUPATEN SRAGEN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe TGT terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD N Ngrombo 3 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality untuk Promosi Tempat Wisata di Pulau Ambon pada Platform Android

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Menggunakan Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique): Studi Kasus SMA Negeri 3 Salatiga

0 6 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS di SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan N

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester

0 0 9