PT Bank dan Syariah Mandiri

31 DESEMBER 2015

280 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

282 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

ASET KAS

GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

GIRO PADA BANK LAIN

Pihak ketiga

375.195.231.617 518.373.235.873 Pihak berelasi

158.204.616.191 169.097.399.528 Jumlah giro pada bank lain

533.399.847.808 687.470.635.401 Penyisihan kerugian

PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Pihak ketiga

70.000.000.000 - Pihak berelasi

125.000.000.000 50.000.000.000 Jumlah penempatan pada bank lain

195.000.000.000 50.000.000.000 Penyisihan kerugian

(1.950.000.000) (500.000.000) Bersih

INVESTASI PADA SURAT BERHARGA

Termasuk nilai bersih dari premium yang belum diamortisasi sebesar masing-masing Rp97.694.649.485 dan Rp14.044.136.972 pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp343.434.796 pada tanggal 1 Januari 2014 Pihak ketiga

Diukur pada biaya perolehan

205.320.367.968 304.994.504.003 Tersedia untuk dijual

429.755.455.568 26.405.293.949 Pihak berelasi Diukur pada biaya perolehan

1.184.565.718.738 1.150.208.992.397 Tersedia untuk dijual

- - Diukur pada nilai wajar

47.857.227.500 35.361.055.150 Jumlah investasi pada surat berharga

1.867.498.769.774 1.516.969.845.499 Penyisihan kerugian

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali (lihat Catatan 54 dan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

31 Desember 2014*) 1 Januari 2014*) PIUTANG

setelah dikurangi pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp15.303.224.631.757, Rp13.573.697.045.882 dan Rp13.374.091.179.863 pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014 Pihak ketiga

33.664.294.591.822 33.085.804.271.288 Pihak berelasi

50.343.501.874 121.571.475.843 Jumlah piutang murabahah

setelah dikurangi pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp230.565.301, Rp3.278.520.622 dan Rp14.382.619.239 pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014 Pihak ketiga

Piutang Ijarah

88.745.313.735 67.609.739.857 Jumlah piutang

Pihak ketiga

33.838.380.031.836 33.332.938.417.814 Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian

PINJAMAN QARDH

Pihak ketiga

3.667.281.372.925 5.613.054.861.843 Penyisihan kerugian

Mudharabah Pihak ketiga

2.981.550.260.940 3.811.274.743.281 Pihak berelasi

182.580.000.000 97.489.261.239 Jumlah mudharabah

3.164.130.260.940 3.908.764.004.520 Penyisihan kerugian

Pihak ketiga

7.246.315.059.775 7.197.696.504.980 Pihak berelasi

399.222.075.861 140.428.887.882 Jumlah musyarakah

7.645.537.135.636 7.338.125.392.862 Penyisihan kerugian

7.330.831.581.835 7.048.707.025.566 Jumlah pembiayaan

10.809.667.396.576 11.246.889.397.382 Penyisihan kerugian

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali (lihat Catatan 54 dan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan.

284 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

31 Desember 2014*) 1 Januari 2014*) TAGIHAN AKSEPTASI

Pihak ketiga

129.801.645.719 95.084.295.758 Pihak berelasi

4.112.386.457 - Jumlah tagihan akseptasi

133.914.036.176 95.084.295.758 Penyisihan kerugian

- - Bersih

ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH

1.041.576.384.423 456.551.018.769 Akumulasi penyusutan

Nilai perolehan

PENYERTAAN MODAL SEMENTARA

50.331.426.038 - Penyisihan kerugian

Pihak berelasi

(503.314.260) - Bersih

ASET TETAP

Nilai perolehan

1.569.850.838.612 1.435.571.842.485 Akumulasi penyusutan

(844.446.318.737) (647.700.758.574) Nilai buku

ASET LAIN

Aset pajak tangguhan - bersih

198.925.955.710 146.758.308.309 Agunan yang diambil alih

13.062.119.787 13.062.119.787 Penyisihan kerugian

- - Lainnya - bersih

66.955.670.630.245 63.965.707.645.695 LIABILITAS, DANA SYIRKAH

JUMLAH ASET

TEMPORER DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS SEGERA

Pihak ketiga

825.456.095.852 876.003.709.717 Pihak berelasi

BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali (lihat Catatan 54 dan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

31 Desember 2014*) 1 Januari 2014*) SIMPANAN WADIAH

Giro wadiah Pihak ketiga

4.979.986.100.014 7.362.822.871.941 Pihak berelasi

206.585.224.008 144.563.753.266 Tabungan wadiah Pihak ketiga

1.700.702.512.078 1.607.829.438.489 Pihak berelasi

116.827.950 120.826.446 Jumlah simpanan wadiah

SIMPANAN DARI BANK LAIN

Giro wadiah Pihak ketiga

41.407.409.741 27.681.869.683 Pihak berelasi

430.961.983 517.195.092 Jumlah simpanan dari bank lain

LIABILITAS AKSEPTASI

Pihak ketiga

126.293.007.999 95.084.295.758 Pihak berelasi

7.621.028.177 - Jumlah liabilitas akseptasi

UTANG PAJAK

PEMBIAYAAN DITERIMA

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

LIABILITAS LAIN-LAIN

JUMLAH LIABILITAS

8.663.174.197.622 11.226.243.009.245 DANA SYIRKAH TEMPORER

Bukan bank Investasi terikat Pihak ketiga Giro

2.970.106.498 3.612.062.836 Tabungan

534.109.603.480 689.174.056.925 Jumlah investasi terikat

537.079.709.978 692.786.119.761 Investasi tidak terikat tabungan

mudharabah Pihak ketiga

20.412.437.815.901 19.709.269.202.079 Pihak berelasi

37.195.441.041 94.833.053.376 Jumlah investasi tidak

20.449.633.256.942 19.804.102.255.455 Investasi tidak terikat deposito

terikat tabungan mudharabah

mudharabah Pihak ketiga

31.480.676.063.130 25.903.040.110.679 Pihak berelasi

455.230.039.620 931.213.624.913 Jumlah investasi tidak

terikat deposito mudharabah

Jumlah dana syirkah temporer bukan bank

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali (lihat Catatan 54 dan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan.

286 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

DANA SYIRKAH TEMPORER

(lanjutan) Bank

Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Pihak ketiga

163.544.397.003 144.875.521.584 Investasi tidak terikat deposito

mudharabah Pihak ketiga

Jumlah dana syirkah temporer bank

Musyarakah - giro mudharabah musytarakah Pihak ketiga

JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER

53.175.487.126.196 47.573.677.062.913 SURAT BERHARGA

SUBORDINASI YANG DITERBITKAN

Pihak ketiga

405.000.000.000 405.000.000.000 Pihak berelasi

Modal saham - nilai nominal Rp5.000 per saham Modal dasar - 500.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan 1 Januari 2014

Modal ditempatkan dan disetor penuh 397.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 297.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014

1.489.021.935.000 1.489.021.935.000 Selisih revaluasi aset tetap

- - Keuntungan/(kerugian) aktuarial

(12.739.609.205) (5.570.669.235) Keuntungan/(kerugian) yang

belum direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual

2.755.455.568 (446.029.412) Saldo laba

297.804.387.000 291.648.713.000 Belum ditentukan penggunaannya

Telah ditentukan penggunaannya

JUMLAH EKUITAS

4.617.009.306.427 4.665.787.573.537 JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH

TEMPORER, DAN EKUITAS

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali (lihat Catatan 54 dan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014*) PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA

Catatan

OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB

Pendapatan dari jual beli Pendapatan keuntungan murabahah

3.838.525.690.921 Pendapatan bersih istishna

3.843.741.124.536 Pendapatan dari sewa

Jumlah pendapatan dari jual beli

20.716.756.263 Pendapatan dari bagi hasil

Pendapatan ijarah -bersih

Pendapatan bagi hasil mudharabah

417.493.598.505 Pendapatan bagi hasil musyarakah

Jumlah pendapatan bagi hasil

1.150.851.096.388 Pendapatan usaha utama lainnya

Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER

HAK BAGI HASIL MILIK BANK

PENDAPATAN USAHA LAINNYA

Pendapatan imbalan jasa perbankan

1.001.961.606.605 Pendapatan imbalan investasi terikat

Jumlah pendapatan usaha lainnya

BEBAN USAHA

Beban kepegawaian

(1.435.306.565.044) Beban administrasi

(1.146.908.757.903) Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif

(974.558.277.516) Beban penyusutan aset tetap

(202.091.011.286) Beban bagi hasil pembiayaan diterima

(47.172.379.440) Beban bagi hasil surat berharga subordinasi yang diterbitkan

(51.170.527.434) Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif

(30.558.536.472) (Pembentukan)/pembalikan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

1.073.206.082 Beban usaha lain:

Beban bonus simpanan wadiah

(63.764.165.601) Beban lainnya

Jumlah beban usaha

LABA/(RUGI) USAHA

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan.

288 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014*) PENDAPATAN DAN BEBAN

Pendapatan non-usaha

15.597.902.968 Beban non-usaha

Jumlah pendapatan dan beban non-usaha

LABA/(RUGI) SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK PENGHASILAN

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

(BEBAN)/MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak penghasilan - bersih

LABA/(RUGI) BERSIH

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan revaluasi aset tetap

- Keuntungan/(kerugian) aktuarial

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual

4.268.646.640 Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya

Jumlah penghasilan komprehensif lain

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

LABA/(RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Pendapatan komprehensif *) Keuntungan/

(kerugian) yang belum direalisasi atas

Saldo laba*)

surat berharga

Belum

Modal saham

dalam kelompok

ditentukan

penggunaannya Catatan

ditempatkan dan

tersedia untuk

Selisih revaluasi

Telah ditentukan

disetor penuh

dijual

aset tetap

Imbalan kerja

penggunaannya

ekuitas Jumlah

Saldo per 1 Januari 2014 (sebelum disajikan kembali)

Penyesuaian saldo aset lain

(192.763.130.679) (192.763.130.679) Penyesuaian imbalan kerja - Penyesuaian - biaya jasa lalu keuntungan/(kerugian) aktuarial

Saldo per 1 Januari 2014 (disajikan kembali)

Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk

- 3.201.484.980 Imbalan kerja - keuntungan/(kerugian)

dijual

- (7.168.939.970) Pembentukan cadangan umum

(6.155.674.000) - Rugi bersih tahun 2014

Saldo per 31 Desember 2014

2.840.167.138.064 4.617.009.306.427 Penerapan awal cadangan kerugian Penurunan nilai – 1 Januari 2015 (setelah pajak)

(185.045.068.924) (185.045.068.924) Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk

- 3.196.479.113 Selisih revaluasi aset tetap

dijual

- 344.037.987.242 Penambahan modal saham

- 500.000.000.000 Imbalan kerja - keuntungan/(kerugian)

- 44.964.340.543 Laba bersih tahun 2015

Saldo per 31 Desember 2015

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan.

290 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014*) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Catatan

Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli, sewa dan usaha utama lainnya

5.556.293.809.603 Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer

(2.390.090.680.560) Penerimaan pendapatan usaha lainnya dan non-usaha

996.728.894.966 Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan

171.763.588.457 Pembayaran beban karyawan

(1.188.805.697.978) Pembayaran tansiem

(16.250.000.000) Pembayaran beban usaha selain beban karyawan

(1.479.392.105.594) (1.432.377.608.931) Pembayaran pajak

(207.450.009.834) Pembayaran zakat

(50.794.078.580) Penyaluran dana kebajikan

(3.197.147.233) Penerimaan pendapatan non-usaha

12.256.814.278 Penurunan/(kenaikan) aset usaha: Penempatan pada Bank Indonesia

(2.658.207.688.850) Surat berharga - diukur pada nilai wajar

(972.167.384.431) Pinjaman qardh

1.936.609.170.639 Pembiayaan mudharabah

551.145.063.356 Pembiayaan musyarakah

(566.816.539.826) Tagihan akseptasi

(38.829.740.418) Aset yang diperoleh untuk ijarah

(550.261.366.576) Penyertaan Modal Sementara

(50.331.426.038) Aset lain

(80.501.918.105) Kenaikan/(penurunan) liabilitas usaha: Liabilitas segera

(164.227.171.034) Simpanan wadiah

(2.227.946.226.092) Simpanan dari bank lain

13.639.306.949 Liabilitas akseptasi

38.829.740.418 Utang pajak

4.553.276.126 Liabilitas lain-lain

(78.873.849.731) Kenaikan/(penurunan) dana syirkah temporer: Investasi tidak terikat

5.761.216.196.286 Investasi terikat

(155.706.409.782) Investasi musyarakah

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi

*) Direklasifikasi (lihat Catatan 54)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014*) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Catatan

Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan

211.651.530.185 Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan

(547.156.000.000) Pembelian aset tetap

(139.624.447.445) Hasil penjualan aset tetap

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran dari pembiayaan diterima

(450.000.000.000) Penambahan setoran modal

Arus kas bersih diperoleh/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan

(PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

12.509.745.961.111 Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari:

Kas

1.513.579.952.064 Giro pada Bank Indonesia

2.723.746.752.279 Giro pada bank lain

533.399.847.808 Penempatan pada Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam periode

7.544.019.408.960 Penempatan pada bank lain yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal penempatan

3 bulan dari tanggal penempatan

*) Direklasifikasi (lihat Catatan 54)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan.

292 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014*) Pendapatan usaha utama (akrual)

Pendapatan tahun berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima: Pendapatan keuntungan murabahah

195.715.161.782 Pendapatan surat berharga

29.346.168.943 Pendapatan bagi hasil mudharabah

13.231.589.394 Pendapatan bagi hasil musyarakah

12.408.756.399 Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal

1.409.113.869 Pendapatan sewa ijarah

Jumlah pengurang

Pendapatan tahun sebelumnya yang kasnya diterima pada tahun berjalan: Penerimaan pelunasan piutang:

Keuntungan murabahah

211.075.579.212 Pendapatan sewa ijarah

67.609.739.857 Pendapatan surat berharga

31.571.994.888 Pendapatan bagi hasil mudharabah

25.645.145.406 Pendapatan bagi hasil musyarakah

51.538.883.612 Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal

Jumlah penambah

Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil

5.540.001.901.691 Bagi hasil yang menjadi hak Bank

3.088.700.033.982 Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana

2.451.301.867.709 Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana dirinci atas: Hak pemilik dana atas bagi hasil

2.390.090.680.561 Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan

yang sudah didistribusikan

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 55)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014 Sumber dana zakat

Zakat dari Bank

2.815.220.867 Zakat dari nasabah dan umum

3.202.593.072 Zakat dari pegawai Bank

9.542.412.335 Jumlah sumber dana zakat

Penyaluran dana zakat

50.794.078.580 Jumlah penyaluran dana zakat

Disalurkan melalui LAZNAS BSM

50.794.078.580 Keuntungan selisih kurs - bersih

65.433 (Penurunan)/kenaikan dana zakat

Saldo awal dana zakat

Saldo akhir dana zakat

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan.

294 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

2014 Sumber dana kebajikan

30.289.557.501 Penerimaan non-halal

441.565.158 Dana sosial lainnya

4.624.149.654 Jumlah sumber dana kebajikan

Penggunaan dana kebajikan

2.260.155.047 Jumlah penggunaan dana kebajikan

Disalurkan melalui LAZNAS BSM

2.260.155.047 Keuntungan selisih kurs

8.418.831 Kenaikan dana kebajikan

Saldo awal dana kebajikan

Saldo akhir dana kebajikan

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat di hadapan Meester Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal

6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390.

Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat di hadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd. menjadi PT Bank Maritim Indonesia.

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat di hadapan Raden Soeratman, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH 99 tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal

31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat di hadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal

16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal

31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat di hadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589.

296 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015 296 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960.

Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal

19 Juni tahun 2008, yang dibuat di hadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober 2008.

Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal

31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp199.871.000.000 atau sebanyak 39.974.200 lembar saham yang akan dikeluarkan dari saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Penyetoran saham-saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Sebesar Rp100.000.000.000 disetor penuh secara tunai ke dalam kas Bank.

b. Sebesar Rp99.871.000.000 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871.000.000 telah dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000.000.000 telah dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H. sebagai Notaris Pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Februari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri.

Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 28 tanggal 25 Juni 2009, dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, atas akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 85, tanggal 25 Oktober 2011, Tambahan No. 131/L; Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16 tanggal 29 Juni 2010, dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diambil Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal

21 Maret 2011, dibuat di hadapan Badarusyamsi, SH, MKn, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-22426.AH.01.02.TH 2011 tanggal 4 Mei 2011 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 38 tanggal

28 Desember 2012, dibuat di hadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.10- 00527 tanggal 3 Januari 2013.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013 dan dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal

22 Januari 2014, dibuat oleh Chairul Bachtiar, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp30.778.370.000 atau sebanyak 6.155.674 saham yang akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn, notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015.

Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Pada tanggal

31 Desember 2015, Bank memiliki 136 kantor cabang, 469 kantor cabang pembantu, 60 kantor kas, 145 payment point dan 50 outlet kantor layanan gadai (tidak diaudit).

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Badarusyamsi, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, susunan Dewan Pengurus Syariah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2014 Dewan Pengawas Syariah

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Anggota:

Ketua:

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.

Drs. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Anggota:

Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH.

Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009

Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.

tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri tanggal 1 April 2015 yang telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 30 tanggal

22 April 2015 dibuat oleh Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., susunan pengurus Bank pada tanggal

31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

2014 Dewan Komisaris

Ventje Rahardjo Komisaris Independen:

Komisaris Utama :

Ventje Rahardjo

Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen:

Ramzi A. Zuhdi

Bambang Widianto Komisaris Independen:

Bambang Widianto

Zulkifli Djaelani Komisaris:

Zulkifli Djaelani

Agus Fuad

Agus Fuad

Direksi

Agus Sudiarto Direktur:

Direktur Utama:

Agus Sudiarto

Agus Dwi Handaya Direktur:

Agus Dwi Handaya

Fahmi Ridho Direktur:

Fahmi Ridho

Putu Rahwidhiyasa Direktur:

Putu Rahwidhiyasa

Achmad Syamsudin Direktur:

Edwin Dwidjajanto

Kusman Yandi

Direktur:

Choirul Anwar

298 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015 298 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Jasa Keuangan (OJK). Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2014 Komite Audit

Ketua:

Zulkifli Djaelani Anggota:

Zulkifli Djaelani

Ventje Rahardjo Anggota:

Ventje Rahardjo

Ramzi A. Zuhdi Anggota:

Ramzi A. Zuhdi

Bambang Widianto Anggota:

Bambang Widianto

Tjeppy Kustiwa Anggota:

Tjeppy Kustiwa

Ferry Firmansyah Anggota:

Ferry Firmansyah

Irsyaf Firdaus

Komite Pemantau Risiko

Ketua:

Ramzi A. Zuhdi Anggota:

Ramzi A. Zuhdi

Ventje Rahardjo Anggota:

Ventje Rahardjo

Zulkifli Djaelani Anggota:

Zulkifli Djaelani

Edyanto Rachman Anggota:

Edyanto Rachman

Ateng Suhaeni

Ateng Suhaeni

Komite Remunerasi dan Nominasi

Ketua:

Bambang Widianto Anggota:

Bambang Widianto

Ventje Rahardjo Anggota:

Ventje Rahardjo

Ramzi A. Zuhdi Anggota:

Ramzi A. Zuhdi

Agus Fuad

Agus Fuad

Anggota:

Zulkifli Djaelani Anggota:

Zulkifli Djaelani

Mustaslimah Sekretaris:

Mustaslimah

Achmad Fauzi Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan

Andang Lukitomo

Pengawas Syariah per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

22.102.285.772 Dewan Komisaris

6.939.136.493 Dewan Pengawas Syariah

29.909.622.265 Jumlah karyawan (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing

adalah 9.564 orang dan 9.527 orang.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Laporan keuangan Bank diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 22 Januari 2016.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2013), “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, PSAK No.110 “Akuntansi Sukuk”, dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas dan laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil.

Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2014), laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponen- komponen sebagai berikut:

(i) Laporan posisi keuangan; (ii)

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; (iii)

Laporan perubahan ekuitas; (iv) Laporan arus kas; (v)

Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; (vi) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan (viii) Catatan atas laporan keuangan.

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank sesuai prinsip syariah.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal penempatan.

Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).

Laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan dana kebajikan merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah.

Laporan sumber dan penyaluran dana zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana, penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.

300 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015 300 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank berdasarkan akad mudharabah muqayyadah (on balance sheet). Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan porsi bagi hasil atas penyaluran dana tersebut.

Akad mudharabah muqayyadah adalah suatu kegiatan penyediaan dana oleh shahibul maal untuk modal investasi atau kerja kepada mudharib untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah berasal dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai dengan prinsip syariah.

Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infak dan shadaqah dan dana kebajikan.

b. Perubahan kebijakan akuntansi

Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah diterapkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar tersebut.

Penerapan standar akuntansi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Bank dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut:

PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja” Penerapan PSAK 24 Imbalan kerja (Revisi 2013) mengakibatkan perubahan kebijakan Akuntansi

Bank sebagai berikut:

1) Perubahan metode pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial akibat penilaian kembali kewajiban imbalan pasti dari sebelumnya menggunakan metode koridor menjadi diakui seluruhnya sebagai “penghasilan komprehensif lainnya”.

2) Perhitungan biaya bunga dan imbalan hasil yang diharapkan dari aset program dirubah menjadi nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih.

3) Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya biaya jasa lalu diakui didistribusikan berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting).

Lihat Catatan 55 untuk dampak penerapan terhadap laporan keuangan. PSAK 16 – Aset tetap Bank merubah metode pengukuran aset tetap untuk kelompok tanah dari metode biaya ke metode

revaluasi. Lihat Catatan 14 untuk dampak penerapan terhadap laporan keuangan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Murabahah untuk portofolio kolektif sesuai dengan PSAK 55 – “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”. Sesuai dengan aturan transisi, pembentukan/(pembalikan) Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai

saat penerapan awal 1 Januari 2015 dibebankan/(dikreditkan) ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015. Lihat Catatan 53 untuk dampak penerapan terhadap laporan keuangan.

(CKPN) Kolektif pada

Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:

- PSAK 101 (revisi 2014) “Penyajian laporan keuangan syariah” -

PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” -

PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

- PSAK 46(revisi 2014) “Pajak Penghasilan” -

PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset” -

PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: penyajian” -

PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran” -

PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengungkapan” -

PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” -

PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” -

ISAK 26 "Penilaian ulang derivatif melekat" -

ISAK 15 (Revisi 2015) “Batas Aset Imbalan Pasti"

c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Bank menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika:

a. perusahaan di bawah pengendalian Bank;

b. perusahaan asosiasi;

c. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;

d. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir c di atas;

e. karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan;

f. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 40 atas laporan keuangan.

302 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015 302 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah BI, giro pada bank syariah lain, penempatan pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letters of credit.

Sampai dengan 31 Desember 2014, penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011. Sejak 1 Januari 2015, penyisihan kerugian dihitung berdasarkan POJK No.16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November 2014 serta POJK No.12/POJK.03/2015 tertanggal 21 Agustus 2015.

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.

b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: (1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi

agunan; (2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan;

(3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; (4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.

c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah muntahiyah bittamlik (Catatan 2m).

Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet.

Cadangan kerugian penurunan nilai liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.

Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif dikurangkan dari penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

dan Kontinjensi (lanjutan)

2) Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Properti Terbengkalai, Rekening Antar Kantor, dan Suspense Account.

AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan atau di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.

Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki dan mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA. Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap AYDA atas dasar nilai realisasi bersih:

a) pada saat pengambilalihan agunan, dan

b) pada masa-masa berikutnya setelah dilakukan pengambilalihan agunan. Penetapan nilai realisasi bersih wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan

nilai Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) atau lebih. Sementara untuk AYDA dengan nilai di bawah Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) dapat menggunakan penilai internal Bank.

Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai independen atau penilai internal Bank.

AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas:

a) Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun;

b) Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun. Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam

akun aset lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasikan dengan saldo piutang atau pembiayaan yang tidak dapat ditagih diakui sebagai penambah atau pengurang cadangan kerugian penurunan nilai piutang atau pembiayaan.

Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Suspense account adalah akun yang digunakan untuk menampung transaksi yang tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumen pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.

Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor dan suspense account. Kualitas rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:

1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari.

2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari.

304 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015 304 PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Aset keuangan Bank terdiri dari piutang murabahah. Sejak tanggal 1 Januari 2014, sesuai dengan PSAK 102 "Akuntansi Murabahah" dan PAPSI 2013, Bank menghitung CKPN individual untuk piutang murabahah sesuai dengan ketentuan di PSAK 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Pada tanggal laporan keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau marjin pembiayaan, restrukturisasi dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Bank menetapkan piutang murabahah yang CKPN dihitung secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini :

1. Piutang murabahah yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet, yang memiliki nilai piutang secara individual diatas Rp10 milyar.

2. Piutang murabahah yang direstrukturisasi yang secara individual dan memiliki nilai piutang diatas Rp10 milyar.

Bank menerapkan konsep one obligor untuk perhitungan CKPN individual. Apabila nasabah memiliki pembiayaan selain akad murabahah maka penurunan nilai untuk pembiayaan terkait dihitung dengan perhitungan CKPN individual.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Nilai tercatat aset keuangan diturunkan nilainya melalui pembentukan akun CKPN dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan marjin tetap diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat imbal hasil efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode berikutnya, jumlah estimasi penyisihan kerugian meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun CKPN. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang penyisihan kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015

Rp10 milyar dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus (tidak direstrukturisasi), pembentukan CKPN dihitung secara kolektif.

Sesuai dengan PSAK No. 102 (revisi 2013), Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 dan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-129/PB.13/2014 tertanggal 6 November 2014, perihal tanggapan atas usulan ASBISINDO, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 102 (revisi 2013) dan PAPSI 2013, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif dimana Bank dapat terus menghitung cadangan kerugian dengan menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku ”Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah” paling lambat sampai dengan

31 Desember 2014. Sejak tanggal 1 Januari 2015, cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang

dinilai secara kolektif dihitung berdasarkan PSAK 55 ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (lihat Catatan 7).

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis tiga tahun.

f. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Term Deposit Valas Syariah BI yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.

g. Giro pada Bank Lain

Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank akan tetapi digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.

h. Penempatan pada Bank Lain

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52