PENERAPAN BIOPUKIR SKALA RUMAH TANGGA DI

1

PENERAPAN BIOPUKIR SKALA RUMAH TANGGA
DI DESA BABADAN KECAMATAN NGAJUM KABUPATEN MALANG
Mochammad Fathoni, Dian Edi Sasongko, Choirul Annisa, Gita Windanita F.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dusun Babadan Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang merupakan
salah satu daerah yang cukup terpencil. Sebagaimana desa pada umumnya, Dusun Babadan
ini sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Pada saat
kami mengikuti acara Scientific Camp 2009 yang diadakan UKM Forum Diskusi Ilmiah
Universitas Muhammadiyah pada tanggal 4-5 Juli 2009 yang kebetulan bertempat di Dusun
Babadan, kami melakukan observasi secara langsung di dusun tersebut. Asal mula muncul ide
ini adalah terganggunya indera penciuman kami dengan bau yang tidak sedap dari kotorankotoran binatang ternak penduduk Dusun Babadan. Kotoran- kotoran sapi dan kambing yang
dibiarkan begitu saja oleh penduduk.
Ide tersebut merupakan salah satu alternatif masyarakat Dusun Babadan untuk
memanfaatkan kotoran tersebut. Kami ingin mensosialisasikan program BIOPUKIR yang
belum ada di Dusun Babadan ini.
BIOPUKIR adalah Biogas dan Pupuk Cair. Biogas dan pupuk cair disini dapat
dihasilkan dari limbah kotoran ternak warga khususnya kotoran sapi dan kambing. Kotoran
sapi dan kambing tersebut nantinya akan diolah dengan teknologi khusus sehingga

menghasilkan biogas dan pupuk cair dengan program yang kami buat yaitu BIOPUKIR.
BIOPUKIR ini nantinya akan dijadikan sekaligus sebagai percontohan skala rumah tangga
untuk membantu berbagai kegiatan masyarakat yang memerlukan bahan bakar rumah tangga.
Kegiatan tersebut antara lain untuk hajatan, syukuran, maupun kegiatan masak-memasak
sehari-hari. Kami memilih skala rumah tangga karena keterbatasan biaya yang kami dapat dan
untuk digunakan secara bersama-sama di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten
Malang.
Dari awal sudah kami jelaskan bagaimana keadaan masyarakat Dusun Babadan ini.
Dengan hanya bertani dan beternak mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kami
berharap, masyarakat Dusun Babadan akan lebih menghemat pengeluaran mereka untuk
bahan bakar rumah tangga dengan biogas yang dihasilkan dari BIOPUKIR ini. Selain itu,
BIOPUKIR ini nantinya juga akan menghasilkan hasil sampingan berupa pupuk cair yang
berguna untuk memajukan potensi pertanian yang dimiliki oleh Dusun Babadan Desa
Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang ini.

1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk sosialisasi BIOPUKIR yang akan di rancang?
2. Bagaimana teknis pembuatan BIOPUKIR yang dijalankan?
3. Bagaimana pelaksanaan, perawatan, dan kelanjutan dari program BIOPUKIR ini?
4. Apa saja manfaat yang akan diperoleh dari program BIOPUKIR ini?

1.3 Tujuan Program
Dalam pengajuan proposal ini penulis memiliki tujuan :
1. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengerti akan pentingnya
program BIOPUKIR.
2. Agar mengetahui bagaimana cara pembuatan BIOPUKIR yang dijalankan.

2

3. Agar masyarakat terjun langsung dalam melaksanakan dan yang nantinya kan merawat
dan mengelola keberlanjutan program ini.
4. Agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari dijalankannya program BIOPUKIR ini.

1.4 Luaran Yang Diharapkan
Program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini, diharapkan bisa
mengurangi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh Dusun Babadan. Dusun Babadan
nantinya kami harapkan akan lebih terbantu dalam penyediaan bahan bakar rumah tangga dan
pupuk pertanian dari program BIOPUKIR ini. Mereka dapat menyisihkan uang kebutuhan
untuk bahan bakar rumah tangganya untuk memenuhi keperluan penting lainnya.
Untuk selanjutnya, kami berharap program BIOPUKIR ini dapat dilanjutkan, dikelola,
dan dirawat oleh warga Dusun Babadan sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan

bahan bakar sehari-hari dan menjdi salah satu potensi Dusun Babadan untuk dikembangkan.
1.5 Kegunaan Program
 Aspek Ekonomi
Diawal sudah dijelaskan bahwa program BIOPUKIR ini akan sangat membantu
masyarakat Dusun Babadan dalam pemenuhan kebutuhan bahan bakar rumah tangga.
Tentunya hanya dengan memanfaatkan kotoran sapi dan kambing, masyarakat sudah dapat
menghasilkan biogas sebagai bahan bakar yang sangat berguna
untuk sehari-hari.
 Aspek Kesehatan
Dari segi kesehatan, program BIOPUKIR ini akan mengurangi polusi udara yang
mengganggu indera penciuman. Selain itu, kotoran hewan ternak seperti sapi dan kambing,
apabila dibiarkan begitu saja akan menjadi bibit penyakit yang nantinya akan mengganggu
kesehatan masyarakat Dusun Babadan sedangkan gas metan dalam skala besar dapat merusak
atmosfer dengan kekuatan 21 kali lebih besar dari CO2. Jadi, alangkah baiknya apabila
program BIOPUKIR ini dijalankan di Dusun Babadan.
 Aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa disebut IPTEK, BIOPUKIR
ini tentunya akan menambah wawasan masyarakat terutama tentang teknis pembuatan,
pengelolaan, perawatan, dan kelanjutan dari BIOPUKIR itu sendiri. BIOPUKIR ini
diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Mengubah pola

pikir masyarakat, meningkatkan SDM masyarakat Dusun Babadan

II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Dusun babadan terletak di daerah kabupaten malang. Daerah ini terletak jauh dari kota
dan sulit dijangkau oleh kendaraan. Tepatnya berada di desa ngajum kecamatan Pakis Aji
Kabupaten Malang. Sebagian besar penduduk dusun ini bermata pencaharian sebagai petani
dan peternak. Setiap hari mereka melakukan aktivitas bertani dan beternak. Seperti
masyarakat desa lainnya dalam segi peternakan, mereka beternak kambing, sapi, dan ayam.
Adapun dalam segi pertanian mereka bertani cengkeh, tebu, kopi, ketela pohon, ketela rambat
dan masih banyak lagi. Setiap hari tentunya mereka akan menghasilkan sampah dalam kadar
yang tinggi dari hasil peternakan dan pertanian. Dan kebiasaan dari masyarakat disana adalah
membuang sampah tersebut di sembarang tempat. Dan pastinya jika dibiarkan terus menerus
sampah akan menimbun dan semakin banyak akan semakin mengganggu masyarakat sekitar.
Dari segi kesehatan, timbunan sampah tersebut akan mengakibatkan polusi udara yang
sangat mengganggu kesehatan masyarakat khususnya dalam proses transpirasi. Selain itu

3

timbunan sampah tersebut akan mengurangi keindahan tatanan desa tersebut. Dengan keadaan
seperti ini kami akan membuat sebuah alat yang bisa mendaur ulang sampah-sampah organik

tersebut sehingga lebih berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Disini kami
akan membuat alat yang kami namakan BIOPUKIR dimana alat ini akan menghasilkan
biogas dan pupuk cair dari hasil kotoran hewan ternak dan sampah hasil pertanian.
III. METODE PENDEKATAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini maka perlu metode yang tepat dan sistematis agar
dicapai hasil yang maksimal. Pendekatan diterapkan kepada seluruh warga desa Babadan
Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang serta Muda Mudi Karang Taruna setempat yang
mayoritas bermata pencaharian sebagai peternak Sapi dan Kambing.
Metode pelaksanaan yang kami gunakan dalam Penerapan BIOPUKIR Skala Rumah
Tangga di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang ini terdiri atas beberapa
tahap :
PERSIAPAN

PENYULUHAN

PENDAMPINGAN

MONITORING DAN
EVALUASI


PENGEMBANGAN
a) Tahap Persiapan atau Pendahuluan terdiri atas :
 Persiapan tim pelaksana yang berupa pemantapan pemahaman tentang
penggunaan dan pembuatan biogas dengan memanfaatkan kotoran hewan
ternak.
 Persiapan materi yang akan kami berikan kepada warga.
 Persiapan perlengkapan yang akan digunakan sebagai penunjang kegiatan
penyuluhan berupa sebuah prototype / alat peraga yang merupakan miniatur
instalater biogas, X Banner, konsumsi untuk warga.
 Melakukan perjanjian dengan kepala dusun desa Babadan kecamatan ngajum
kabupaten Malang
b) Tahap Penyuluhan
 Penyuluhan dilakukan selama 1 hari yaitu pada hari rabu pukul 19.00 WIB.

4



Dalam penyuluhan ini warga akan dikenalkan tentang kegunaan biogas dan
pupuk cair. Selain itu warga juga akan dikenalkan tentang bagaimana cara

pembuatan instalater Biogas dan Pupuk cair.
 Penyuluhan akan dilakukan di perkumpulan jama’ah tahlil warga desa
Babadan Kecamatan ngajum Kabupaten Malang.
 Peran aktif, partisipasi, kejasama, dan sosialisasi antar warga menjadi
perhatian utama.
c) Tahap Pendampingan
Pendampingan akan dilakukan setelah warga mengikuti penyuluhan dan
berminat untuk membuat instalater Biogas dan pupuk cair.
d) Tahap Monitoring dan Evaluasi
 Monitoring dilakukan secara terus-menerus oleh Tim PKMM mulai dari
penyuluhan sampai dengan tahap pendampingan.
 Evaluasi dilakukan untuk mengetahui minat warga sasaran yang direncanakan.
e) Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan ini diharapkan warga dapat mengembangkan
kemampuannya kaitannya dengan pembuatan instalater Biogas dan pupuk cair.
IV PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai pada minggu ketiga Maret
sampai bulan Juni 2010. Program dilaksanakan di Desa Babadan Kecamatan Ngajum
Kabupaten Malang.

4.2 Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Aktual
Jadwal kegiatan PKMM ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Bulan keNo.
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan
Persiapan
Sosialisasi
Praktek
Pendampingan
Praktek
Monitoring
dan Evaluasi
Pengembangan

Laporan Akhir

1
1 2
X X

2
3

4

1

2

3
3

4


1

2

4
3

4

1

2

3

4

X X
X X X X
X X X X X X X X

X
X X X X X X X X
X X

4.3 Instrumen Pelaksanaan
1. Instrumen selama proses pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut :
Alat dan Bahan
 Alat
1. Untuk Atap
 Bambu
 Terpal Plastik

5

2. Rumah Instalater
 Semen
 Batu bata
 Tegel 14 m2
3. Untuk Instalater
 Plastik Polyethylen
 Selang 5/8”
 Socket selang plastik
 PVC socket
 Lem PVC
 Pipa PVC 3/4”
 Karet ban dalam mobil
 Washer
 Soklet luar
 PVC 4”
4. Untuk Tangki Penampung
 Plastik Polyurethane
 Pipa ¾”
 Katup Bola
5. Untuk Botol Penjebak
 Botol Plastik air mineral
 Pipa PVC sock
6. Kompor untuk Biogas
 Bahan
 Kotoran hewan ternak warga yaitu sapi
 Air Guyangan
 Cara Pembuatan
Kebutuhan Bahan Bakar Gas per Hari
Contoh:
1 Keluarga membutuhkan untuk memasak 4 jam/hari = 1 m3
1 m3 instalater = 0,2-0,34 m3 gas
Jadi, besar instalater = 1/0,2 = 5 m3
Ketersediaan Limbah Ternak per Hari
Contoh:
1 Keluarga mempunyai 3 ekor sapi, maka limbah ternak yang
dihasilkan kurang lebih 50 kg dan air guyangan 50 lt. Jadi, totalnya kurang lebih 100 lt per
hari
Alur Proses Produksi BIOPUKIR
Material Organik
Fase Input
Fase Produksi
Fase Output
Fase Output terdiri dari biogas dan pupuk cair.
Rumah Instalater
Parit ini berukuran panjang 6m, lebar atas 95cm, lebar bawah 75cm, tinggi di ujung input
adalah 85cm, dan tinggi di ujung output 95cm.

6

Pembentukan Dinding Rumah Instalater
Pembentukan dinding parit dapat dilakukan dengan campuran semen-batu bata.
Setelahnya dengan menggunakan sendok tembok dapat dibuat dinding, persis seperti
menembok dengan semen.
Ukuran Instalater Plastik
Ukuran plastik polyethylen (PE) menggunakan plastik PE dengan lebar bentang
150cm, sehingga apabila membentuk tubular, diameternya sekitar 95 cm. Kapasitas
pembangkit yang kami buat kurang lebih 4000 liter. Parit ini memiliki inklinasi sekitar 2 – 3
derajat turun mengarah ke lubang output.
Instalater

Botol Penjebak

7

Kompor Gas

2.
3.
4.
5.
6.

Koordinasi kelompok PKMM
Sosialisasi ke masyarakat sasaran
Pengenalan model
Ketersediaan bahan baku biogas dan pupuk cair
Pertimbangan teknis
a. Operasional
b. Pemeliharaan
c. Perkembangan
7. Rincian biaya pembuatan unit gas bio
4.5 Rancangan dan Realisasi Biaya
NO

2
3
4
6

JENIS KEGIATAN
survei lokasi (2 x 4 orang x Rp 50000)
pembuatan kotak triplek
material prototype
transportasi pemateri
sewa mobil untuk pelaksanaan
snack kegiatan penyuluhan
transportasi + komunikasi peserta kegiatan (4 orang x
100000)
X Banner
FotoCopy materi penyuluhan
persiapan lahan + pembuatan BIOPUKIR
Total Biaya

BIAYA
Rp. 400.000
Rp. 75.000
Rp. 88.000
Rp. 150.000
Rp. 300.000
Rp. 300.000
Rp. 400.000
Rp. 55.000
Rp. 31.300
Rp. 1.500.000
Rp. 3.299.300

8

V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyuluhan tahap pertama dilakukan pada Muda Mudi Karang Taruna desa Babadan
sudah kami laksanakan dengan maksimal. Kami cukup puas karena kami menerima respon
positif dari muda mudi Karang Taruna. Mereka sangat antusias dalam menerima materi
tentang penerapan Biogas dan pupuk cair, hal ini dibuktikan dengan banyaknya muda mudi
yang menyampaikan beberapa pertanyaan seputar Biogas dan pupuk cair karena merasa
sumber daya alam yang ada disekitarnya perlu untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Dalam proses pelaksanaan program ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi tim
PKMM yang mampu diselesaikan setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Dari sisi
pemateri yang telah direncanakan tim PKMM, ternyata yang bersangkutan tidak dapat
mengisi materi sehingga materi penyuluhan diisi oleh dosen Fakultas Peternakan Perikanan
yang juga aktif dalam penangan reactor biogas di dalam kampus.
Dalam pendampingan dan konsultasi juga terdapat beberapa hambatan, diantaranya
jadwal kuliah yang berbeda karena anggota tim berasal dari program studi yang berbeda. Oleh
karena itu, jadwal penyuluhan dilaksanakan di akhir pekan dan bimbingan dengan
pendamping disesuaikan dengan kelonggaran waktu yang ada.
VI KESIMPULAN DAN SARAN
Sesuai dengan target luaran yang diharapkan bahwa program BIOPUKIR mampu
meningkatnya taraf hidup masyarakat di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten
Malang meskipun dalam kuantitas kecil. Meningkatnya taraf hidup masyarakat ini adalah
berupa bertambahnya gairah masyarakat setempat yang kaitannya dalam memanfaatkan
Sumber Daya Alam yang sebelumnya masih belum dimanfaatkan, sehingga dapat membuat
instalater biogas dengan memanfaatkan limbah peternakan. Selain itu dengan adanya program
ini masyarakat telah memahami proses pembuatan BIOPUKIR yang diikuti partisipasi
masyarakat yang tinggi dan dapat ikut serta memelihara kebersihan lingkungan sekitar.

9

I.

Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan I

Keterangan : Koordinasi Anggota
Kegiatan II

Keterangan : lokasi kegiatan (jalan masuk desa)
Kegiatan III

Keterangan : observasi kegiatan ke Desa Babadan
Kegiatan IV

Keterangan : Sharing kepada pemilik / pemelihara sapi

10

Kegiatan V

Keterangan : pembuatan prototype BIOPUKIR
Kegiatan VI

Keterangan : persiapan panduan untuk penyuluhan

Kegiatan VII

Keterangan : penyuluhan di Karang Taruna Desa Babadan

11

Kegiatan VIII

Keterangan : persiapan lahan.