Usulan Perbaikan Sistem Kerja Pada Proses Pembuatan Pipe Frame Head Di PT. Sinar Logamjaya Bandung.

(1)

ABSTRAK

Perkembangan ekonomi nasional saat ini tak terlepas dari adanya peningkatan teknologi dan globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perindustrian dalam negeri, baik itu industri manufaktur maupun industri jasa. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi dunia usaha untuk bersaing agar dapat mempertahankan pasar potensial yang ada. Mengingat akan hal ini, maka setiap perusahaan harus memiliki suatu motivasi untuk lebih meningkatkan produktivitas kerja perusahaan sehingga dapat menjaga eksistensinya dalam dunia usaha.

PT. Sinar Terang Logamjaya merupakan salah satu industri manufaktur yang memproduksi spare part otomotif. Perusahaan ingin mengetahui apakah produktivitas perusahaan masih dapat ditingkatkan lagi dengan sistem kerja yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, dengan melakukan perbaikan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien serta memperhatikan prinsip-prinsip ergonomi sesuai dengan keterbatasan dan kemampuan perusahaan, diharapkan agar perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya.

Setelah dilakukan penelitian pendahuluan, diketahui masalah-masalah yang terdapat di dalam perusahaan diantaranya, yaitu sikap kerja operator dengan posisi berdiri yang mempengaruhi kenyamanan operator, kondisi lingkungan fisik yang kurang mendukung, masalah yang menyangkut kebersihan serta kesehatan dan keselamatan kerja.

Data-data yang dikumpulkan untuk melakukan pengolahan data, yaitu proses pembuatan pipe frame head, data waktu kerja, tata letak tempat kerja, sikap kerja, kondisi lingkungan kerja, kondisi fasilitas fisik, alat-alat kerja dan mesin, sikap kerja, material handling, keselamatan dan kesehatan kerja, elemen-elemen gerakan yang dilakukan operator dalam melakukan pekerjaannya dan komponen 5S. Adapun pengolahan data yang dilakukan adalah menghitung waktu baku cara langsung dengan menggunakan metode jam henti dan cara tidak langsung dengan menggunakan MTM–1. Perhitungan waktu baku tersebut juga memperhitungkan besarnya nilai kelonggaran dan nilai penyesuaian.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap prinsip ekonomi gerakan, tata letak tempat kerja, kondisi fasilitas fisik, sikap kerja, material handling, kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, dan 5S, maka diketahui bahwa sistem kerja yang ada sekarang dapat diperbaiki. Oleh karena itu, diberikan usulan pemakaian ventilator sebanyak 3 buah, usulan perbaikan pencahayaan dengan menambah jumlah armatur sebanyak 31 buah, memperlengkapi kotak P3K, usulan fasilitas fisik kursi dan usulan penerapan aktivitas 5S. Selain itu, diperoleh penghematan waktu baku sebesar 4.35% untuk stasiun expand, 4.88% untuk stasiun forming 2A, 2.42% untuk stasiun forming 2B dan 1.88% untuk stasiun machining.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNHATAAN HASIL KARHA PRIBADI... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah... 1 – 2 1.3 Batasan dan Asumsi... 1 – 3 1.4 Perumusan Masalah... 1 – 4 1.5 Tujuan Penelitian... 1 – 6 1.6 Sistematika Penulisan... 1 – 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknik Tata Cara Kerja... 2 – 1 2.2 Penelitian Cara Kerja... 2 – 2 2.3 Studi Gerakan... 2 – 3 2.4 Ekonomi Gerakan... 2 – 4 2.5 Metode Pengukuran Waktu... 2 – 6 2.5.1 Pengukuran Waktu Baku Dengan Cara Langsung... 2 – 6 2.5.2 Pengukuran Waktu Baku Dengan Cara Tidak

Langsung... 2 – 11 2.5.2.1Methods Time Measurement (MTM 1)... 2 –12 2.5.2.2 Tahap-Tahap Dalam Pengukuran Waktu Kerja


(3)

2.5.2.3 Elemen-elemen Gerakan Dalam MTM 1... 2 – 14 2.5.2.3.1 Reach (R) ... 2 – 14 2.5.2.3.2 Move (M)... 2 – 16 2.5.2.3.3 Turn (T) ... 2 – 16 2.5.2.3.4 Grasp (G) ... 2 – 17 2.5.2.3.5 Position (P) ... 2 – 18 2.5.2.3.6 Release (RL) ... 2 – 18 2.5.2.3.7 Disengage (D) ... 2 – 19 2.5.2.3.8 Eye Time (EF / ET) ... 2 – 19 2.5.2.3.9 Body, Leg & Foot Motion... 2 – 20 2.5.2.3.10 Crank (C) ... 2 – 23 2.5.2.3.11 Apply Pressure (AP) ... 2 – 24 2.6 Bagan Analisa... 2 – 25 2.7 Faktor Penyesuaian... 2 – 25 2.7.1 Cara Presentase... 2 – 26 2.7.2 Cara Shumard... 2 – 26 2.7.3 Cara Westinghouse... 2 – 27 2.7.4 Cara Objektif... 2 – 29 2.8 Faktor Kelonggaran... 2 – 30 2.8.1 Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi... 2 – 30 2.8.2 Kelonggaran Untuk Menghilangkan Rasa Fatique.. 2 – 31 2.8.3 Kelonggaran Untuk Hambatan-hambatan Tak

Terhindarkan... 2 – 31 2.9 Tingkat Kepercayaan dan Ketelitian... 2 – 32 2.10 Peta-peta Kerja... 2 – 32 2.11 Kondisi Lingkungan... 2 – 40 2.11.1 Pencahayaan... 2 – 40 2.11.2 Suhu... 2 – 44 2.11.3 Kebisingan... 2 – 45 2.11.4 Kelembaban... 2 – 47


(4)

2.11.6 Sirkulasi Udara... 2 – 48 2.11.7 Bau-bauan... 2 – 49 2.12 Ergonometri dan Anthropometri... 2 – 49 2.12.1 Ergonometri... 2 – 49 2.12.2 Anthropometri... 2 – 51 2.13 Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 2 – 52 2.14 Sikap Kerja 5S... 2 – 56 2.14.1 Seiri (Pemilahan)... 2 – 56 2.14.2 Seiton (Penataan)... 2 – 57 2.14.3 Seiso (Pembersihan)... 2 – 58 2.14.4 Seiketsu (Pemantapan)... 2 – 59 2.14.5 Shitsuke (Pembiasaan)... 2 – 59 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan... 3 – 4 3.2 Identifikasi Masalah... 3 – 4 3.3 Perumusan Masalah... 3 – 4 3.4 Tujuan Penelitian... 3 – 5 3.5 Studi Literatur... 3 – 5 3.6 Pengumpulan Data... 3 – 5 3.7 Pengolahan Data... 3 – 6 3.7.1 Perhitungan Waktu Baku Secara Langsung... 3 – 6 3.7.2 Perhitungan Waktu Baku Secara Tidak Langsung... 3 – 7 3.8 Analisis Data... 3 – 8 3.9 Usulan Perbaikan... 3 – 9 3.10 Kesimpulan dan Saran... 3 – 9 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan... 4 – 1 4.2 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja... 4 – 2 4.3 Struktur Organisasi dan Job Description... 4 – 2 4.4 Proses Pembuatan Pipe Frame Head... 4 – 19


(5)

4.4.2 Penjelasan Peta Proses Operasi... 4 – 22 4.4.2.1 Operasi 1... 4 – 22 4.4.2.2 Operasi 2... 4 – 22 4.4.2.3 Operasi 3... 4 – 22 4.4.2.4 Operasi 4... 4 – 23 4.4.2.5 Inspeksi 1 & Operasi 5... 4 – 23 4.5 Skenario Pekerjaan... 4 – 23 4.5.1 Stasiun Expand... 4 – 23 4.5.2 Stasiun Forming 2A... 4 – 24 4.5.3 Stasiun Forming 2B... 4 – 25 4.5.4 Stasiun Machining... 4 – 27 4.6 Data Waktu Pengerjaan Untuk Setiap Stasiun Kerja... 4 – 28 4.6.1 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Expand... 4 – 28 4.6.2 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Forming 2A... 4 – 29 4.6.3 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Forming 2A... 4 – 30 4.6.4 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Machining... 4 – 30 4.7 Tata Letak Stasiun Kerja... 4 – 31 4.7.1 Tata Letak Stasiun Kerja Keseluruhan... 4 – 31 4.7.2 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat... 4 – 32

4.7.2.1 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Expand... 4 – 32 4.7.2.2 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Forming 2A... 4 – 32 4.7.2.3 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Forming 2B... 4 – 33 4.7.2.4 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Machining... 4 – 34 4.8 Bahan Baku Hang Digunakan... 4 – 34 4.9 Mesin dan Alat Kerja Hang Digunakan... 4 – 35 4.10 Keadaan Lingkungan Fisik... 4 – 37


(6)

4.10.2 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2A... 4 – 38 4.10.3 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2B... 4 – 39 4.10.4 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Machining... 4 – 40 4.10.5 Keadaan Lingkungan Fisik Atap Ruang Produksi... 4 – 41 4.10.6 Keadaan Lingkungan Fisik Lantai Ruang Produksi... 4 – 42 4.10.7 Keadaan Lingkungan Fisik Dinding Ruang Produksi.... 4 – 42 4.10.8 Keadaan Lingkungan Fisik Ventilasi Ruang Produksi.... 4 – 42 4.10.9 Kebersihan Ruang Kerja... 4 – 42 4.10.10 Warna... 4 – 43 4.10.11 Bau-bauan... 4 – 43 4.10.12 Sikap Kerja... 4 – 43 4.11 Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 4 – 44 4.12 Penentuan Waktu Baku Secara Langsung... 4 – 45 4.12.1 Pengujian Kenormalan Data... 4 – 46 4.12.2 Pengujian Keseragaman Data... 4 – 50 4.12.3 Pengujian Kecukupan Data... 4 – 51 4.12.4 Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran... 4 – 52 4.12.4.1Faktor Penyesuaian... 4 – 52 4.12.4.2Faktor Kelonggaran... 4 – 60 4.12.5 Perhitungan Waktu Siklus... 4 – 73 4.12.6 Perhitungan Waktu Normal... 4 – 75 4.12.7 Perhitungan Waktu Baku Secara Langsung... 4 – 77 4.13 Perhitungan Waktu Baku Secara Tidak Langsung

(MTM-1) ... 4 – 79 BAB 5 ANALISIS

5.1 Analisis Ekonomi Gerakan... 5 – 1 5.1.1 Analisis Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan

Dengan Tubuh Manusia dan

Gerakan-gerakannya... 5 – 1 5.1.2 Analisis Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan


(7)

5.1.3 Analisis Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan

Dengan Perancangan Peralatan... 5 – 12 5.2 Analisis Tata Letak Kerja Keseluruhan... 5 – 15

5.2.1 Analisis Tata Letak Penempatan Mesin... 5 – 15 5.2.2 Analisis Batas Area... 5 – 15 5.2.3 Analisis Aliran Proses... 5 – 15 5.3 Analisis Stasiun Kerja Setempat... 5 – 16 5.3.1 Analisis Tata Letak Stasiun Kerja... 5 – 16 5.3.2 Analisis Jarak... 5 – 18 5.3.3 Analisis Keleluasaan... 5 – 19 5.4 Analisis Lingkungan Fisik... 5 – 19 5.4.1 Analisis Temperatur... 5 – 20 5.4.2 Analisis Kelembaban... 5 – 20 5.4.3 Analisis Kebisingan... 5 – 20 5.4.4 Analisis Pencahayaan... 5 – 21 5.4.5 Analisis Atap Ruang Produksi... 5 – 21 5.4.6 Analisis Lantai Ruang Produksi... 5 – 21 5.4.7 Analisis Dinding Ruang Produksi... 5 – 22 5.4.8 Analisis Ventilasi Ruang Produksi... 5 – 22 5.4.9 Kebersihan Ruang Kerja... 5 – 22 5.4.10 Warna... 5 – 22 5.4.11 Bau-bauan... 5 – 23 5.4.12 Analisis Material Handling... 5 – 23 5.4.13 Analisis Sikap Kerja... 5 – 24 5.5 Analisis Fleksibilitas... 5 – 26 5.6 Analisis Sensitivitas... 5 – 26 5.7 Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 5 – 27 5.8 Analisis 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)... 5 – 30 5.8.1 Seiri (Pemilahan)... 5 – 30 5.8.2 Seiton (Penataan)... 5 – 32


(8)

5.8.4 Seiketsu (Pemantapan)... 5 – 35 5.8.5 Shitsuke (Pembiasaan)... 5 – 37 BAB 6 USULAN

6.1 Waktu Baku Usulan... 6 – 1 6.1.1 Waktu Baku Tidak Langsung Usulan... 6 – 1 6.1.2 Waktu Baku Langsung Usulan... 6 – 2 6.1.3 Perhitungan Persen Penghematan Waktu... 6 – 4 6.2 Usulan Perbaikan Lingkungan Kerja Fisik... 6 – 6 6.2.1 Usulan Penggunaan Ventilator... 6 – 6 6.2.2 Usulan Pencahayaan... 6 – 9 6.2.3 Usulan Kebisingan... 6 – 14 6.2.4 Usulan Perbaikan Kebersihan... 6 – 14 6.3 Usulan Fasilitas Fisik... 6 – 15 6.4 Usulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 6 – 18 6.5 Usulan 5S... 6 – 19

6.5.1 Seiri (Pemilahan)... 6 – 19 6.5.2 Seiton (Penataan)... 6 – 20 6.5.3 Seiso (Pembersihan)... 6 – 20 6.5.4 Seiketsu (Pemantapan)... 6 – 20 6.5.5 Shitsuke (Pembiasaan).. ... 6 – 20 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan... 7 – 1 7.2 Saran... 7 – 8 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN DATA PENULIS


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul HalaIan

2.1 Lambang-lambang Gerakan Therblig 2 – 4 2.2 Tabel TMU Berdasarkan Derajat Perpindahan

Mata

2 – 19 2.3 Tabel Penyesuaian Menurut Cara Shumard 2 – 27 2.4 Tabel Penyesuaian Menurut Westinghouse 2 – 28 2.5 Tingkat pencahayaan yang direkomendasikan 2 – 43 2.6 Tabel Suhu Pada Bagian Tubuh Manusia 2 – 44 2.7 Pengaruh Suhu Terhadap Keadaan Tubuh 2 – 45

2.8 Tabel Klasifikasi Kebisingan 2 – 46

2.9 Tabel Klasifikasi Kelembaban 2 – 47

2.10 Tabel Efek Psikologis Warna 2 – 48

4.1 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Expand 4 – 29 4.2 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Forming 2A 4 – 29 4.3 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Forming 2B 4 – 30 4.4 Data Waktu Pengerjaan Stasiun Machining 4 – 31 4.5 Jumlah dan Ukuran Mesin Produksi Pipe

Frame Head

4 – 37 4.6 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Expand

Hari Ke-1

4 – 38 4.7 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Expand

Hari Ke-2

4 – 38 4.8 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Expand

Hari Ke-3

4 – 38 4.9 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2A

Hari Ke-1


(10)

Tabel Judul HalaIan

4.10 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2A Hari Ke-2

4 – 39 4.11 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2A

Hari Ke-3

4 – 39 4.12 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2B

Hari Ke-1

4 – 40 4.13 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2B

Hari Ke-2

4 – 40 4.14 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Forming 2B

Hari Ke-3

4 – 40 4.15 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Machining

Hari Ke-1

4 – 41 4.16 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Machining

Hari Ke-2

4 – 41 4.17 Keadaan Lingkungan Fisik Stasiun Machining

Hari Ke-3

4 – 41 4.18 Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun

Expand

4 – 48 4.19 Tabel perhitungan uji keseragaman data stasiun

expand

4 – 50 4.20 Faktor Penyesuaian Stasiun Expand 4 – 53 4.21 Faktor Penyesuaian Stasiun Forming 2A 4 – 55 4.22 Faktor Penyesuaian Stasiun Forming 2B 4 – 57 4.23 Faktor Penyesuaian Stasiun Machining 4 – 59 4.24 Faktor Kelonggaran Stasiun Expand 4 – 62 4.25 Faktor Kelonggaran Stasiun Forming 2A 4 – 65 4.26 Faktor Kelonggaran Stasiun Forming 2B 4 – 68 4.27 Faktor Kelonggaran Stasiun Machining 4 – 71


(11)

Tabel Judul HalaIan

4.28 Hasil Perhitungan Uji Normal, Uji Seragam, Uji Cukup dan Waktu Siklus Untuk Masing-masing Stasiun Kerja

4 – 75

4.29 Hasil Perhitungan Waktu Normal Untuk Masing-masing Stasiun Kerja Pada Proses Pembuatan Pipe Frame Head

4 – 77

4.30 Hasil Perhitungan Waktu Baku Untuk Masing-masing Stasiun Kerja Pada Proses Pembuatan

Pipe Frame Head

4 – 79

4.31 Hasil Perhitungan Waktu Baku MTM-1 Untuk Masing-masing Stasiun Kerja Pada Proses Pembuatan Pipe Frame Head

4 – 79

5.1 Tabel Analisis Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Tubuh Manusia dan Gerakan-gerakannya

5 – 7

5.2 Tabel Analisis Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja

5 – 11

5.3 Tabel Analisis Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Perancangan Peralatan

5 – 14 5.4 Tabel Analisis Aktivitas Seiri (Pemilahan) 5 – 30 5.5 Tabel Ringkasan Analisis Aktivitas Sseiri

(Pemilahan)

5 – 31 5.6 Tabel Analisis Aktivitas Seiton (Penataan) 5 – 32 5.7 Tabel Ringkasan Analisis Aktivitas Seiton

(Penataan)

5 – 33 5.8 Tabel Analisis Aktivitas Seiso (Pembersihan) 5 – 33 5.9 Tabel Ringkasan Analisis Aktivitas Seiso

(Pembersihan)

5 – 34 5.10 Tabel Analisis Aktivitas Seiketsu (Pemantapan) 5 – 35


(12)

Tabel Judul HalaIan

5.11 Tabel Ringkasan Analisis Aktivitas Seiketsu

(Pemantapan)

5 – 36 5.12 Tabel Analisis Aktivitas Shitsuke (Pembiasaan) 5 – 37 5.13 Tabel Ringkasan Analisis Aktivitas Shitsuke

(Pembiasaan)

5 – 38

6.1 Tabel Waktu Baku Usulan MTM-1 6 – 1

6.2 Tabel Ringkasan Waktu Baku Langsung Usulan Untuk Masing-masing Stasiun

6 – 4 6.3 Tabel Ringkasan Persen Penghematan Waktu

Untuk Setiap Stasiun Kerja

6 – 6 6.4 Tabel Skala Udara Hang Direkomendasikan

(A/C) Untuk Beberapa Tipe Bangunan

6 – 7 6.5 Tabel Daya Hisap Ventilator Sesuai Kecepatan

Angin

6 – 8

6.6 Perhitungan ρ cc 6 – 11

6.7 Perhitungan ρ f c 6 – 11

6.8 Perhitungan CU 6 – 12

6.9 Tabel Data Anthropometri Kursi Usulan 6 – 16 6.10 Tabel Ringkasan Usulan Perbaikan Sistem

Kerja Pada Proses Pembuatan Pipe Frame Head

6 – 21

7.1 Tabel Waktu Baku Aktual Untuk Tiap Stasiun 7 – 2 7.2 Tabel Waktu Baku Usulan Untuk Tiap Stasiun 7 – 4


(13)

DAFTAR GAMBAR

GaIbar Judul HalaIan

3.1 Tahapan Proses Penelitian 3 – 1

4.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Terang Logamjaya

4 – 3

4.2 Gambar Pipa Sebelum Diproses 4 – 19

4.3 Gambar Produk Pipe Frame Head 4 – 20

4.4 Gambar Produk Pipe Frame Head Bagian Kepala Atas

4 – 20

4.5 Peta Proses Operasi 4 – 21

4.6 Tata Letak Stasiun Kerja Keseluruhan 4 – 31 4.7 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Expand

4 – 32 4.8 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Forming 2A

4 – 33 4.9 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Forming 2B

4 – 33 4.10 Tata Letak Stasiun Kerja Setempat Stasiun

Machining

4 – 34

4.11 Mesin Press 4 – 35

4.12 Mesin Hidrolik 4 – 36

4.13 Mesin Double Borring 4 – 36

4.14 Grafik Distribusi Normal Stasiun Expand 4 – 49 4.15 Grafik BKA dan BKB Stasiun Expand 4 – 51

5.1 Gambar Material Handling 5 – 23

6.1 Gambar Tornado Roof Ventilator 6 – 9

6.2 Sketsa Ruangan Untuk Perhitungan Jumlah Sumber Cahaya


(14)

GaIbar Judul HalaIan

6.3 Gambar Ear Noise Filter Earplugs 6 – 14

6.4 Gambar Kursi Usulan Tampak Depan (Skala 1 : 10)

6 – 17 6.5 Gambar Kursi Usulan Tampak Atas

(Skala 1 : 10)

6 – 17 6.6 Gambar Kursi Usulan Tampak Samping (Skala

1 : 10)


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LaIpiran Judul HalaIan

1 Tabel Pengujian Kenormalan Data

Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun

Forming 2A

L1 – 1 Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun

Forming 2B

L1 – 4 Tabel Pengujian Kenormalan Data Stasiun

Machining

L1 – 7 2 Tabel Perhitungan Uji Keseragaman Data

Tabel Perhitungan Uji Keseragaman Data Stasiun Forming 2A

L2 – 1 Tabel Perhitungan Uji Keseragaman Data

Stasiun Forming 2B

L2 – 3 Tabel Perhitungan Uji Keseragaman Data

Stasiun Machining

L2 – 5 3 Perhitungan Uji Kecukupan Data

Perhitungan Uji Kecukupan Data Stasiun

Forming 2A

L3 – 1 Perhitungan Uji Kecukupan Data Stasiun

Forming 2B

L3 – 2 Perhitungan Uji Kecukupan Data Stasiun

Machining

L3 – 3 4 Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual”

Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Expand

L4 – 1 Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Forming 2A


(16)

LaIpiran Judul HalaIan

Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Forming 2B

L4 – 3 Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Machining

L4 – 4 5 Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan”

Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Expand

L5 – 1 Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Forming 2A

L5 – 2 Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Forming 2B

L5 – 3 Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Machining

L5 – 4

6 Peta Kerja

Peta Aliran Proses Pembuatan Pipe Frame Head

L6 – 1 Diagram Aliran Proses Pembuatan Pipe Frame

Head

L6 – 2 Peta Pekerja dan Mesin stasiun Expand L6 – 3 Peta Pekerja dan Mesin stasiun Forming 2A L6 – 4 Peta Pekerja dan Mesin stasiun Forming 2B L6 – 5 Peta Pekerja dan Mesin stasiun Machining L6 – 6 7 Tabel Waktu Kunjungan Sampling Untuk

Mengetahui Faktor Kelonggaran Tak Terhindarkan

Tabel Waktu Kunjungan Sampling Untuk Mengetahui Faktor Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun Expand


(17)

LaIpiran Judul HalaIan

Tabel Waktu Kunjungan Sampling Untuk Mengetahui Faktor Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun Forming 2A

L7 – 1

Tabel Waktu Kunjungan Sampling Untuk Mengetahui Faktor Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun Forming 2B

L7 – 1

Tabel Waktu Kunjungan Sampling Untuk Mengetahui Faktor Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun Machining

L7 – 1

8 Tabel The χ 2

Distribution L8 – 1

9 Tabel Penyesuaian Menurut Westinghouse L9 – 1

10 Tabel Kelonggaran L10 – 1

11 Tabel-tabel yang Berhubungan dengan Kondisi Lingkungan

Tabel WRKSTN-E2: Influences on Thermal Comfort Zone

L11 – 1 Tabel Relative Humidity Vs Temperature L11 – 2

Tabel Kebisingan L11 – 3

Tabel Lighting Industry Standard Practice L11 – 4 12 Tabel-tabel Perhitungan Pencahayaan

Tabel Percent Effective Ceiling or Floor Cavity Reflectance

L12 – 1 Tabel Coefficient of Utilization L12 – 2 Gambar Faktor Luminaire Dirt Depreciation

(LDD)

L12 – 10

Tabel Data Lampu Flourecent L12 – 11

Tabel Reflectance Factors for Surface Color L12 – 12 13 Tabel Data Antropometri Orang Indonesia L13 – 1


(18)

LaIpiran Judul HalaIan

15 Tabel MTM - 1 L15 – 1

16 Tabel Distribusi Normal L16 – 1

17 Tabel Perhitungan Faktor Kelonggaran “Usulan”

Tabel Perhitungan Faktor Kelonggaran “Usulan” Stasiun Expand

L17 – 1 Tabel Perhitungan Faktor Kelonggaran

“Usulan” Stasiun Forming 2A

L17 – 2 Tabel Perhitungan Faktor Kelonggaran

“Usulan” Stasiun Forming 2B

L17 – 3 Tabel Perhitungan Faktor Kelonggaran

“Usulan” Stasiun Machining

L17 – 4 18 Layout Keseluruhan Letak Pengukuran Lampu L18 – 1


(19)

LAMPIRAN 1

(

Tabel Pengujian Kenormalan nata)

Tabel Pengujian Kenormalan nata Stasiun

Forming

2A

Tabel Pengujian Kenormalan nata Stasiun

Forming

2B


(20)

Pengujian Kenormalan Data Stasiun Forming 2A

Ho : nata mengikuti distribusi normal Hi : nata tidak mengikuti distribusi normal Statistik uji : nistribusi normal

α = 1 – tingkat kepercayaan = 0.05 K = 3.3 Log n + 1 = 3.3 Log 40 + 1 = 6.28 C = 28 . 6 28 . 19 53 . 29 − = − K DataMin DataMax = 1.63 =

X = 40

2 . 957 = 23.93 S = 39 0602 . 367 1 2 = −     − Σ = N x xi = 3.06 Keterangan :

K : Jumlah kelas : 9 C : Interval kelas : 1.63 N : Jumlah data : 40


(21)

Tabel Pengujian Kenormalan nata Stasiun Forming 2A

Kelas Batas Kelas Z1 Z2 P(Z1) P(Z2) P(Z2)-P(Z1) oi ei oigab eigab

…<19.28 …-19.275 0 -1.521 0 0.0641 0.0641 0 2.5652

19.28-20.90 19.275-20.905 -1.521 -0.988 0.0641 0.1616 0.0974 7 3.8979

20.91-22.53 20.905-22.535 -0.988 -0.455 0.1616 0.3246 0.1630 7 6.5191 7 6.5191 0.0355

22.54-24.16 22.535-24.165 -0.455 0.076 0.3246 0.5303 0.2057 10 8.2294 10 8.2294 0.38094

24.17-25.79 24.165-25.795 0.076 0.609 0.5303 0.7287 0.1984 4 7.9379 4 7.9379 1.95354

25.80-27.42 25.795-27.425 0.609 1.142 0.7287 0.8733 0.1445 4 5.7814 4 5.7814 0.5489

27.43-29.05 27.425-29.055 1.142 1.674 0.8733 0.9529 0.0797 7 3.1865

29.06-30.68 29.055-30.685 1.674 2.207 0.9529 0.9863 0.0334 1 1.3363

30.69-… 30.685-… 2.207 0 0.9863 1 0.0137 0 0.54628

1 40 40 40 40 4.6581

6.4631

7 0.0446

5.0691 1.69464

8

2


(22)

Contoh perhitungan : Z1 = 06 . 3 93 . 23 275 . 19 − = − = s x

BatasBawah = -1.521

Z2 = 06 . 3 93 . 23 905 . 20 − = − = s x

BatasAtas = -0.988

Ei = [P(Z2) – P(Z1)] x Σ oi = 0.0641 x 40 = 2.5652

Ei gab : Standar penggabungan 5. Oi gab : Standar penggabungan ei gab.

2

χ

=

(

)

(

)

4631 . 6 4631 . 6 7 2 2 = − ei ei oi = 0.0446 2 hitung

χ

= 4.6581

Wilayah kritis : α = 0.05 dan v = k-r-1 = 6-2-1 = 3 maka

χ

tabel2 = 7.815 Maka

χ

hitung2 <

χ

tabel2 (4.6581 < 7.815)

4.6581 7.815 Keputusan : Terima Ho


(23)

Pengujian Kenormalan Data Stasiun Forming 2B

Ho : nata mengikuti distribusi normal Hi : nata tidak mengikuti distribusi normal Statistik uji : nistribusi normal

α = 1 – tingkat kepercayaan = 0.05 K = 3.3 Log n + 1 = 3.3 Log 40 + 1 = 6.28 C = 28 . 6 4 . 24 58 . 34 − = − K DataMin DataMax = 1.62 =

X = 40

73 . 1183 = 29.59 S = 39 0415 . 224 1 2 = −     − Σ = N x xi = 2.39 Keterangan :

K : Jumlah kelas : 9 C : Interval kelas : 1.62 N : Jumlah data : 40


(24)

Tabel Pengujian Kenormalan nata Stasiun Forming 2B

Kelas Batas Kelas Z1 Z2 P(Z1) P(Z2) P(Z2)-P(Z1) oi ei oigab eigab

…<24.4 …-24.395 0 -2.173 0 0.0149 0.0149 0 0.5956

24.4-26.01 24.395-26.015 -2.173 -1.495 0.0149 0.0675 0.0526 4 2.1027

26.02-27.63 26.015-27.635 -1.495 -0.817 0.0675 0.2070 0.1395 4 5.5803

27.64-29.25 27.635-29.255 -0.817 -0.140 0.2070 0.4443 0.2374 8 9.4946 8 9.4946 0.23528

29.26-30.87 29.255-30.875 -0.140 0.537 0.4443 0.7044 0.2600 12 10.4015 12 10.4015 0.24567

30.88-32.49 30.875-32.495 0.537 1.215 0.7044 0.8878 0.1835 8 7.3380

32.50-34.11 32.495-34.115 1.215 1.893 0.8878 0.9708 0.0830 3 3.3202

34.12-35.73 34.115-35.735 1.893 2.571 0.9708 0.9949 0.0241 1 0.9643

35.74-… 35.735-… 2.571 0 0.9949 1 0.0051 0 0.20281

1 40 40 40 40 0.4929

0.0094

0.00258 8.2786

11.8254 8

12

2


(25)

Contoh perhitungan : Z1 = 39 . 2 59 . 29 395 . 24 − = − = s x

BatasBawah = -2.173

Z2 = 39 . 2 59 . 29 015 . 26 − = − = s x

BatasAtas = -1.495

Ei = [P(Z2) – P(Z1)] x Σ oi = 0.0149 x 40 = 0.5956

Ei gab : Standar penggabungan 5. Oi gab : Standar penggabungan ei gab.

2

χ

=

(

)

(

)

2786 . 8 2786 . 8 8 2 2 = − ei ei oi = 0.0094 2 hitung

χ

= 0.4929

Wilayah kritis : α = 0.05 dan v = k-r-1 = 4-2-1 = 1 maka

χ

tabel2 = 3.841 Maka

χ

hitung2 <

χ

tabel2 (0.4929 < 3.841)

0.4929 3.841

Keputusan : Terima Ho


(26)

Pengujian Kenormalan Data Stasiun Machining

o Uji Normal :

Ho : nata mengikuti distribusi normal Hi : nata tidak mengikuti distribusi normal Statistik uji : nistribusi normal

α = 1 – tingkat kepercayaan = 0.05 K = 3.3 Log n + 1 = 3.3 Log 40 + 1 = 6.28

C = 28 . 6 95 . 26 91 . 32 − = − K DataMin DataMax = 0.95 =

X = 40

44 . 1187 = 29.69 S = 39 89 . 110 1 2 = −     − Σ = N x xi = 1.69 Keterangan :

K : Jumlah kelas : 9 C : Interval kelas : 0.95 N : Jumlah data : 40


(27)

Tabel Pengujian Kenormalan nata Stasiun Machining

Kelas Batas Kelas Z1 Z2 P(Z1) P(Z2) P(Z2)-P(Z1) oi ei oigab eigab …<26.95 …-26.945 0 -1.624 0 0.0522 0.0522 0 2.0875

26.95-27.89 26.945-27.895 -1.624 -1.062 0.0522 0.1441 0.0919 6 3.6772

27.90-28.84 27.895-28.845 -1.062 -0.500 0.1441 0.3085 0.1644 4 6.5768 4 6.5768 1.0096 28.85-29.79 28.845-29.795 -0.500 0.062 0.3085 0.5247 0.2162 9 8.6472 9 8.6472 0.0144 29.80-30.74 29.795-30.745 0.062 0.624 0.5247 0.7337 0.2090 9 8.3587 9 8.3587 0.0492 30.75-31.69 30.745-31.695 0.624 1.186 0.7337 0.8822 0.1485 6 5.9401

31.70-32.64 31.695-32.645 1.186 1.749 0.8822 0.9599 0.0777 1 3.1066 32.65-33.59 32.645-33.595 1.749 2.311 0.9599 0.9896 0.0297 5 1.1892 33.60-… 33.595-… 2.311 0 0.9896 1 0.0104 0 0.4167

1 40 40 40 40 1.2532 12 10.6525 0.17044

6 5.7647 0.0096

2


(28)

Contoh perhitungan : Z1 = 69 . 1 69 . 29 945 . 26 − = − = s x

BatasBawah = -1.624

Z2 = 69 . 1 69 . 29 895 . 27 − = − = s x

BatasAtas = -1.062

Ei = [P(Z2) – P(Z1)] x Σ oi = 0.0512 x 40 = 2.0494

Ei gab : Standar penggabungan 5. Oi gab : Standar penggabungan ei gab.

2

χ

=

(

)

(

)

7647 . 5 7647 . 5 6 2 2 = − ei ei oi = 0.0096 2 hitung

χ

= 1.2532

Wilayah kritis : α = 0.05 dan v = k-r-1 = 5-2-1 = 2 maka

χ

tabel2 = 5.991 Maka

χ

hitung2 <

χ

tabel2 (1.2532 < 5.991)

1.2532 5.991

Keputusan : Terima Ho


(29)

LAMPIRAN 2

(

Tabel Perhitungan Uji Keseragaman nata)

Tabel Pengujian Keseragaman nata Stasiun

Forming

2A

Tabel Pengujian Keseragaman nata Stasiun

Forming

2B


(30)

Pengujian Keseragaman Data Stasiun Forming 2A

Tabel Pengujian Keseragaman nata Stasiun Forming 2A Sub Grup

ke- 1 2 3 4 5

1 24.59 27.97 20.43 22.75 22.83 23.71

2 26.03 28.80 19.53 25.37 19.28 23.80

3 25.10 22.41 28.51 25.84 23.48 25.07

4 29.53 23.47 25.39 22.19 21.35 24.39

5 28.67 21.10 22.85 19.57 28.20 24.08

6 27.43 23.28 19.71 21.13 22.32 22.77

7 19.28 20.53 26.44 22.94 22.65 22.37

8 28.19 20.97 27.34 24.60 25.15 25.25

Total 191.44 rata-rata 23.93 Waktu Penyelesaian

ke-X

=

x

=

k

x

Σ

=

8 44 . 191

= 23.93

Jumlah Sub grup (k) = 8, maka n (jumlah data tiap sub grup)

= 5

8 40 = = k N 1 ) ( 2 − − Σ = = N x xi

σ = 3.06

n

x

σ σ =− =

5 06 . 3

= 1.368

BKA = x= + 2 − x

σ = 23.93 + (2)(1.368) = 26.666 BKB = x= - 2 −

x


(31)

Grafik BKA dan BKB :

DIAGRAM KESERAGAMAN DATA

0 5 10 15 20 25 30

1 2 3 4 5 6 7 8

Subgrup

N

il

a

i BKA

BKB Rata-rata

Gambar niagram Keseragaman nata Stasiun Forming 2A

Karena semua harga rata – rata waktu penyelesaian berada diantara batas kontrol atas dan batas kontrol bawah, maka semua data telah seragam.


(32)

Pengujian Keseragaman Data Stasiun Forming 2B

Tabel Pengujian Keseragaman nata Stasiun Forming 2B Sub Grup

ke- 1 2 3 4 5

1 24.40 27.99 29.46 30.42 32.15 28.88

2 24.67 28.02 29.63 30.54 32.24 29.02

3 25.02 28.18 30.02 31.08 32.67 29.39

4 26.08 29.11 30.18 31.18 33.05 29.92

5 27.34 29.15 30.24 31.46 34.58 30.55

6 27.51 29.18 30.32 31.49 30.59 29.82

7 26.09 29.18 30.25 31.44 32.51 29.89

8 25.66 28.67 29.89 30.21 31.88 29.26

Total 236.75 rata-rata 29.59 Waktu Penyelesaian

ke-X

=

x

=

k

x

Σ

=

8 75 . 236

= 29.59

Jumlah Sub grup (k) = 8, maka n (jumlah data tiap sub grup)

= 5

8 40 = = k N 1 ) ( 2 − − Σ = = N x xi

σ = 2.39

n

x

σ σ =− =

5 39 . 2

= 1.068

BKA = x= + 2 − x

σ = 29.59 + (2)(1.068) = 31.726 BKB = x= - 2 −

x


(33)

Grafik BKA dan BKB :

DIAGRAM KESERAGAMAN DATA

24 27 30 33

1 2 3 4 5 6 7 8

Subgrup

N

il

a

i BKA

BKB Rata-rata

Gambar niagram Keseragaman nata Stasiun Forming 2B

Karena semua harga rata – rata waktu penyelesaian berada diantara batas kontrol atas dan batas kontrol bawah, maka semua data telah seragam.


(34)

Pengujian Keseragaman Data Stasiun Machining

Tabel Pengujian Keseragaman nata Stasiun Machining

Sub Grup

ke- 1 2 3 4 5

1 27.93 32.66 29.94 28.89 29.92 29.87

2 29.65 27.79 32.78 28.77 27.93 29.38

3 28.85 27.81 29.85 30.85 26.95 28.86

4 30.88 28.63 28.90 31.72 28.93 29.81

5 32.79 29.88 26.95 30.82 29.89 30.07

6 29.87 28.98 29.88 32.88 28.97 30.12

7 28.88 30.78 26.99 32.91 30.89 30.09

8 29.85 29.87 26.98 30.87 28.88 29.29

Total 237.49 rata-rata 29.69 Waktu Penyelesaian

ke-X

=

x

=

k

x

Σ

=

8 49 . 237

= 29.69

Jumlah Sub grup (k) = 8, maka n (jumlah data tiap sub grup)

= 5

8 40 = = k N 1 ) ( 2 − − Σ = = N x xi

σ = 1.69

n

x

σ σ =− =

5 69 . 1

= 0.756

BKA = x= + 2 − x

σ = 29.69 + (2)(0.756) = 31.202 BKB = x= - 2 −

x


(35)

Grafik BKA dan BKB :

DIAGRAM KESERAGAMAN DATA

24 27 30 33

1 2 3 4 5 6 7 8

Subgrup

N

il

a

i BKA

BKB Rata-rata

Gambar niagram Keseragaman nata Stasiun Machining

Karena semua harga rata – rata waktu penyelesaian berada diantara batas kontrol atas dan batas kontrol bawah, maka semua data telah seragam.


(36)

LAMPIRAN 3

(

Perhitungan Uji Kecukupan nata)

Tabel Pengujian Kecukupan nata Stasiun

Forming

2A

Tabel Pengujian Kecukupan nata Stasiun

Forming

2B


(37)

Pengujian Kecukupan Data Stasiun Forming 2A

Tingkat kepercayaan = 95% dan Tingkat Ketelitian = 5%

i

x

Σ

= x1+x2+ x3+ ...+ x40 = 24.59 + 26.03+ 25.1+ … + 25.15 = 957.2

( )

2

xi

Σ = 957.22 = 916231.84 2

) (xi

Σ = 362

2 3 2

2 2

1 x x ... x

x + x + + + = 24.592+ 26.032+ 25.12+ ...+ 25.152 = 23272.8562

N'=

( )

2 2

2             Σ Σ − Σ xi xi xi N C α = 2 2 . 957 84 . 916231 ) 8562 . 23272 40 ( 05 . 0 2             x = 25.639

Karena jumlah data yang diambil lebih besar dari jumlah data yang diharuskan maka data yang diambil cukup ( N'< N) yaitu 25.639 < 40 Keterangan : C = 2 → tingkat kepercayaan = 95 %


(38)

Pengujian Kecukupan Data Stasiun Forming 2B

Tingkat kepercayaan = 95% dan Tingkat Ketelitian = 5%

i

x

Σ

= x1+x2+ x3+ ...+ x40 = 24.4 + 24.67+ 25.02 + … +31.88 = 1183.73

( )

2

xi

Σ = 1183.732 = 1401216.713 2

) (xi

Σ = 362

2 3 2

2 2

1 x x ... x

x + x + + + = 24..42+ 24.672+ 25.022+ ...+ 31.882 = 35254.4589

N'=

( )

2 2

2             Σ Σ − Σ xi xi xi N C α = 2 73 . 1183 713 . 1401216 ) 4589 . 35254 40 ( 05 . 0 2           

x

= 10.23

Karena jumlah data yang diambil lebih besar dari jumlah data yang diharuskan maka data yang diambil cukup ( N'< N) yaitu 10.23 < 40 Keterangan : C = 2 → tingkat kepercayaan = 95 %


(39)

Pengujian Kecukupan Data Stasiun Machining

Tingkat kepercayaan = 95% dan Tingkat Ketelitian = 5%

i

x

Σ

= x1+x2+ x3+ ...+ x40 = 27.93 + 29.65 + 28.85 + … + 28.88 = 1187.44

( )

2

xi

Σ = 1187.442 = 1410013.754 2

) (xi

Σ = 362

2 3 2

2 2

1 x x ... x

x + x + + + = 2 2 2 2

88 . 28 ... 85 . 28 65 . 29

2793 + + + +

= 35361.2328

N'=

( )

2 2

2             Σ Σ − Σ xi xi xi N C α = 2 44 . 1187 754 . 1410013 ) 2328 . 35361 * 40 ( 05 . 0 2             = 5.033

Karena jumlah data yang diambil lebih besar dari jumlah data yang diharuskan maka data yang diambil cukup ( N'< N) yaitu 5.033 < 40 Keterangan : C = 2 → tingkat kepercayaan = 95 %


(40)

LAMPIRAN 4

(

Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual”)

Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Expand

Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Forming

2A

Bagan Analisa MTM – 1 “Aktual” Stasiun

Forming

2B


(41)

Bagian : No :

Operasi : Expand Lembar

ke 1_ dari 1_

No. LH TMU RH No.

R10B 11.5 G1C1 7.3 M10C 13.5

P2Sn 21.8

- 7.3 EF

Rl1 2

R10B 11.5

- 9.6 R12A

- 2 G1A

- 12.9 M12A

- 7.1 LM

- 12.9 M12A

- 2 Rl1

- 8.7 R10A

- 7.3 G1C1

- 25.5 M24C

- 5.6 P1SE

- 2 Rl1

- 14.4 R14B

No Keterangan TMU Jumlah ulang Total Waktu

elemen waktu (detik)

gerakan Memasang benda kerja

2 Menarik handle 24.5 1 1.129

Menginjak pedal untuk proses Melepas benda kerja

8.52

Tangan kembali

-- Tangan kembali

- Menginjak pedal

BAGAN ANALISA ( MTM -1 )

Tanggal : 17 Oktober 2006 Analis : Fitri

Keterangan Keterangan

Tangan Kiri Tangan Kanan

1. Memasang benda kerja

Menjangkau benda kerja

-Memegang benda kerja

-- Eye focus

Membawa benda kerja

-Mengarahkan benda kerja

-Melepas benda kerja

-2. Menarik handle

- Menjangkau handle

- Memegang handle

- Membawa handle

4. Melepas benda kerja

- Membawa handle

3. Menginjak pedal untuk menggerakkan mesin

- Melepas handle

- Menjangkau benda kerja

- Memegang benda kerja

Membawa benda kerja Mengarahkan benda kerja

-- Melepas benda kerja

faktor Konversi Kelonggaran waktu (detik) detik

0.036 0.28

1.129

0.882 0.247

0.755 3.451 1 3.451

1 0.327

2.696

0.256 0.072 0.327

74.9 1

3 7.1


(42)

Bagian : No :

Operasi : Forming 2A Lembar

ke 1_ dari 1_

No. LH TMU RH No.

R12B 12.9 G1C1 7.3 M10C 13.5 P2Sn 21.8 7.3 EF Rl1 2

R10B 11.5 R7B 7.3 G1C1

6.7 M3C

21.8 P2Sn

7.3 EF

2 Rl1

R12A 9.6 R12A

G5 0 G5

APA 10.6 APA

Rl1 2 Rl1

R12B 12.9 R12B 8.7 R10A 7.3 G1C1 6.7 M3C 5.6 P1SE 2 Rl1 8.7 R10A 7.3 G1C1 25.5 M24C 5.6 P1SE 2 Rl1 14.4 R14B

No Keterangan TMU Jumlah ulang Total Waktu

elemen waktu (detik)

gerakan Memasang benda kerja

2 Menekan tombol 35.1 1 1.620567

3 Waktu proses - 1 5.62

Melepas benda kerja

17.18

Tangan kembali

Tangan kembali Tangan kembali

1 4 5.605038 4.330746 93.8 121.4 -1.235 3.377 -4.370 1 1 5.605 5.620 4.331 detik 1.264

4. Melepas benda kerja

Melepas tombol Melepas tombol

- Melepas dies

3. Waktu proses mesin forming pada benda kerja

faktor Konversi Kelonggaran waktu

0.036 0.2825 (detik)

- Melepas benda kerja

- Membawa benda kerja

-Mengarahkan benda kerja

-Menjangkau benda kerja

- Memegang benda kerja

Menjangkau dies

- Memegang dies

- Mengarahkan dies

- Eye focus

Melepas dies

-Memegang tombol

2. Menekan tombol

Menjangkau tombol Menjangkau tombol

Memegang tombol

Menekan tombol Menekan tombol

- Eye focus

Mengarahkan dies

-Memegang dies

- Membawa dies

Tangan kembali Menjangkau dies

-Melepas benda kerja

Menjangkau benda kerja

-Memegang benda kerja

-Membawa benda kerja

-Mengarahkan benda kerja

-Keterangan

Tangan Kiri Tangan Kanan

1. Memasang benda kerja

Tanggal : 17 Oktober 2006 Analis : Fitri

Keterangan

0.357 1.621

0.954

BAGAN ANALISA ( MTM -1 )


(43)

(44)

Bagian : No :

Operasi : Machining Lembar

ke 1_ dari 1_

No. LH TMU RH No.

R14B 14.4 R14B

G1C1 7.3 G1C1

M18C 20.4 M18C P2Sn 21.8 P2Sn

- 7.3 EF

Rl1 2 Rl1

R10A 8.7 R10A

G1A 2 G1A

M5A 7.3 M5A

Rl1 2 Rl1

R9A 8.3 R9A

G5 0 G5

APA 10.6 APA

Rl1 2 Rl1

R9B 10.8 R9B

R10A 8.7 R10A

G1A 2 G1A

M5A 7.3 M5A

Rl1 2 Rl1

R10A 8.7 R10A

G1C1 7.3 G1C1

M18C 20.4 M18C P1SE 5.6 P1SE

Rl1 2 Rl1

R16B 15.8 R16B

No Keterangan TMU Jumlah ulang Total Waktu

elemen waktu (detik)

gerakan Memasang benda kerja

2 Menekan tombol 51.7 1 2.364

3 Waktu proses - 1 21.170

Melepas benda kerja

30.53

Tangan kembali Tangan kembali

Tangan kembali Tangan kembali

Memegang benda kerja Membawa benda kerja Menjangkau pintu mesin

Memegang pintu mesin

BAGAN ANALISA ( MTM -1 )

Tanggal : 17 Oktober 2006 Analis : Fitri

- Eye focus

Melepas benda kerja

2. Menekan Tombol

Membawa benda kerja Membawa benda kerja

Mengarahkan benda kerja Mengarahkan benda kerja

Melepas benda kerja

Membawa pintu mesin Melepas pintu mesin Menjangkau benda kerja Mengarahkan benda kerja Mengarahkan benda kerja

Melepas benda kerja

(detik) detik

faktor Konversi Kelonggaran waktu

1.861 0.503 2.364

- - 21.170

0.712 2.635

0.036 0.27

2.873 0.776

Membawa benda kerja Memegang benda kerja

73.2 1

4 3.648 1 3.648

3.347 1

3.347

79.8

1. Memasang benda kerja

Menjangkau benda kerja Menjangkau benda kerja

Keterangan Keterangan

Tangan Kiri Tangan Kanan

Memegang tombol

Memegang benda kerja Memegang benda kerja

Melepas pintu mesin

Memegang pintu mesin Membawa pintu mesin Melepas benda kerja

Menjangkau pintu mesin Menjangkau pintu mesin

Memegang pintu mesin Membawa pintu mesin

Menjangkau benda kerja Melepas pintu mesin

4. Melepas benda kerja

Menekan tombol Memegang tombol Menjangkau tombol

Melepas pintu mesin Menjangkau tombol Menekan tombol

Menjangkau pintu mesin Memegang pintu mesin

Membawa pintu mesin

3. Waktu proses mesin machining pada benda kerja


(45)

LAMPIRAN 5

(

Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan”)

Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Expand

Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Forming

2A

Bagan Analisa MTM – 1 “Usulan” Stasiun

Forming

2B


(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

LAMPIRAN 6

(

Peta Kerja)

Peta Aliran Proses Pembuatan

Pipe Frame Head

niagram Aliran Proses Pembuatan

Pipe Frame Head

Peta Pekerja dan Mesin stasiun

Expand

Peta Pekerja dan Mesin stasiun

Forming

2A

Peta Pekerja dan Mesin stasiun

Forming

2B


(51)

PETA ALIRAN PROSES

OPERASI KEGIATAN JARAK TOTAL ringkasan PEMERIKSAAN TRANSPORTASI MENUNGGU PENYIMPANAN SEKARANG USULAN JML WKT BEnA TINnAKAN CATATAN W A K T U JU M L A H JA R A K ANALISA URAIAN KEGIATAN

Bahan diproses dengan menggunakan mesin press

Bahan dibawa ke stasiun kerja forming 2A Bahan diproses dengan menggunakan mesin hidrolik

Bahan dibawa ke stasiun kerja forming 2B

Produk dibawa ke receiving pipe frame head Produk dipacking G A B U N G UBAH

m dtk OR

A N G T E M P A T U R U T A N R U A N G B A G A IM A N A S IA P A K A P A N A P A n IM A N A P E R B A IK I LAMBANG GABUNGAN JML WKT JML WKT 5 1 6 1

-PEKERJAAN : PEMBUATAN PIPE FRAME HEAn

NOMOR PETA : 01

SEKARANG USULAN BAHAN ORANG

nIPETAKAN OLEH : FITRI. I. P. IRAWAN TANGGAL nIPETAKAN : 14 JUNI 2006

Produk disimpan

Bahan diproses dengan menggunakan mesin

double borring

Produk diperiksa

Bahan dibawa ke stasiun kerja machining

Bahan diproses dengan menggunakan mesin hidrolik

Bahan baku dibawa dari receiving pipe frame head ke stasiun expand


(52)

Area Multipart

Area Pipe Frame Head

Area Pipe Frame Head

Receiving Pipe Frame Head

A B

C D

DIAGRAM ALIRAN

Pekerjaan : Aliran Pembuatan Pipe Frame Head

Nomor Peta : 1 Sekarang Usulan nipetakan Oleh : Fitri Irawan


(53)

PETA PEKERJA DAN MESIN

ORANG MESIN

OPERATOR WAKTU MESIN

DETIK

WAKTU DETIK

Mengambil bahan dari mesin untuk disimpan dan tangan kembali

Delay

Menggerakkan mesin 1.47 1.47

Operator Mesin Waktu Menganggur

(detik) Waktu Kerja (detik) Total Waktu (detik) Presentase Penggunaan 0 14.43 14.43 100% 12.96 1.47 14.43 10.18% Waktu menganggur

Waktu kerja kombinasi Waktu kerja tak bergantungan Mengambil bahan untuk

diproses ke mesin Delay

Mesin Bekerja

7.28 7.28

8.75

5.68 5.68

7.28

PEKERJAAN : PROSES EXPAND

NAMA MESIN : MESIN PRESS

NAMA PEKERJA : SEKARANG USULAN

DIPETAKAN OLEH : FITRI TANGGAL: 10 JANUARI 2007


(54)

PETA PEKERJA DAN MESIN

ORANG MESIN

OPERATOR WAKTU MESIN

DETIK

WAKTU DETIK

Mengambil bahan dari mesin untuk disimpan

dan tangan kembali

Delay

Delay 5.62 5.62

Operator Mesin Waktu Menganggur

(detik) Waktu Kerja (detik) Total Waktu (detik) Presentase Penggunaan 5.62 18.31 23.93 76.51% 18.31 5.62 23.93 23.49% Waktu menganggur

Waktu kerja kombinasi Waktu kerja tak bergantungan Mengambil bahan ke mesin, memasang dies dan menekan

tombol mesin Delay Proses oleh mesin 9.21 9.21 14.83 9.10 9.10 9.21

PEKERJAAN : PROSES FORMING2A

NAMA MESIN : MESIN HIDROLIK NAMA PEKERJA :

SEKARANG USULAN

DIPETAKAN OLEH : FITRI TANGGAL: 10 JANUARI 2007


(55)

PETA PEKERJA DAN MESIN

ORANG MESIN

OPERATOR WAKTU MESIN

DETIK

WAKTU DETIK

Mengambil bahan untuk diproses selanjutnya dan menekan tombol mesin

Delay Delay Delay 6.85 6.85 Operator Mesin Waktu Menganggur (detik) Waktu Kerja (detik) Total Waktu (detik) Presentase Penggunaan 13.70 15.89 29.59 53.70% 15.89 13.70 29.59 46.30% Waktu menganggur

Waktu kerja kombinasi Waktu kerja tak bergantungan 17.17

6.85 Mengambil bahan ke mesin

dan menekan tombol mesin Delay

Proses oleh mesin

Delay Proses oleh

mesin 5.35 5.35 12.20 4.97 4.97 6.85 5.57 5.57 24.02

Mengambil bahan untuk disimpan dan tangan kembali 5.35

PEKERJAAN : PROSES FORMING 2B NAMA MESIN : MESIN HIDROLIK

NAMA PEKERJA :

SEKARANG USULAN

DIPETAKAN OLEH : FITRI TANGGAL: 10 JANUARI 2007


(56)

PETA PEKERJA DAN MESIN

ORANG MESIN

OPERATOR WAKTU MESIN

DETIK

WAKTU DETIK

Mengambil bahan dari mesin untuk

disimpan dan tangan kembali Delay

Delay 21.17 21.17

Operator Mesin Waktu Menganggur

(detik) Waktu Kerja (detik) Total Waktu (detik) Presentase Penggunaan 21.17 8.52 29.69 28.70% 8.52 21.17 29.69 71.30% Waktu menganggur

Waktu kerja kombinasi Waktu kerja tak bergantungan

Mengambil bahan untuk diproses ke

mesin dan menekan tombol mesin Delay

Proses oleh mesin

4.30 4.30

25.47

4.22 4.22

4.30

PEKERJAAN : PROSES MACHINING

NAMA MESIN : MESIN DOUBLE BORRING

NAMA PEKERJA : SEKARANG USULAN

DIPETAKAN OLEH : FITRI TANGGAL: 10 JANUARI 2007


(57)

LAMPIRAN 7

(

Tabel Waktu Kunjungan

Sampling

untuk Mengetahui

Faktor Kelonggaran Tak Terhindarkan)

Tabel Waktu Kunjungan

Sampling

untuk Mengetahui Faktor

Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun

Expand

Tabel Waktu Kunjungan

Sampling

untuk Mengetahui Faktor

Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun

Forming

2B

Tabel Waktu Kunjungan

Sampling

untuk Mengetahui Faktor

Kelonggaran Tak Terhindarkan Pada Stasiun

Forming

2A

Tabel Waktu Kunjungan

Sampling

untuk Mengetahui Faktor


(58)

JADWAL KUNJUNGAN RANDOM

1) Hari kerja senin s/d kamis :

Jam kerja : 08.00 – 17.00 Jam istirahat : 12.00 – 13.00

Waktu kunjungan : Senin tgl.29 Mei 2006, Selasa tgl.30 Mei 2006, Kamis tgl.1 Juni 2006, Senin tgl.5 Juni 2006, Selasa tgl.6 Juni 2006 dan Kamis tgl.8 Juni 2006

Bilangan Random terbesar :

Bilangan random terbesar : pkl.08.00-17.00 = pengamatan interval 60mnt x perhari kerja jam jumlah = 6 60 9x = 90

Jam Istirahat :

Jam Istirahat : pkl.12.00 = pengamatan interval 60mnt x awal istirahat jam sd awal dari kerja Σjam = 60 60 4x =40 pk.13.00 = pengamatan interval 60mnt akhir x istirahat jam sd awal dari kerja Σjam = 60 60 5x =50

Jadi bilangan random yang tidak boleh dipakai adalah 40 s/d 50 dan 90 keatas.


(59)

Senin tgl.29 Mei 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan, Senin tgl.29 Mei 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(60)

Selasa tgl.30 Mei 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Tehindarkan, Selasa tgl.30 Mei 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(61)

Kamis tgl.1 Juni 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan, Kamis tgl.1 Juni 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(62)

Senin tgl.5 Juni 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan, Senin tgl.5 Juni 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(63)

Selasa tgl.6 Juni 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk kelonggaran Tak Terhindarkan, Selasa tgl.6 Juni 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(64)

Kamis tgl.8 Juni 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan, Kamis tgl. 8 Juni 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(65)

2) Hari kerja jumat :

Jam kerja : 08.00 – 17.00 Jam istirahat : 11.30 – 13.00

Waktu kunjungan : Jumat tgl.2 Juni 2006 dan Jumat tgl.9 Juni 2006

Bilangan Random terbesar :

Bilangan random terbesar : pkl.08.00-17.00 = pengamatan interval 60mnt x perhari kerja jam jumlah = 6 60 9x = 90

Jam Istirahat :

Jam Istirahat : pkl.11.30 = pengamatan interval 60mnt x awal istirahat jam sd awal dari kerja Σjam = 60 60 5 . 3 x = 35 pk.13.00 = pengamatan interval 60mnt akhir x istirahat jam sd awal dari kerja Σjam = 60 60 5x =50

Jadi bilangan random yang tidak boleh dipakai adalah 35 s/d 50 dan 90 keatas.

Jadwal kunjungan random sampling pekerjaan :

Jam kunjungan = Jam masuk kerja+(bil.random*interval pengamatan) Interval pengamatan = 6 menit


(66)

Jumat tgl.2 Juni 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan, Jumat tgl.2 Juni 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(67)

Jumat tgl.9 Juni 2006 :

Tabel Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan, Jumat tgl.9 Juni 2006

Keterangan :

1. Briefing.

2. Membereskan alat kerja 3. Melakukan proses produksi 4. Mengambil benda kerja 5. Membersihkan dies

6. Meminta petunjuk pada kepala seksi 7. Mengencangkan dies


(68)

3) Ringkasan perhitungan kelonggaran tak terhindarkan :

Tabel Ringkasan Waktu Kunjungan Bilangan Random Untuk Kelonggaran Tak Terhindarkan


(69)

LAMPIRAN 8

(

Tabel

The

χ 2


(70)

(71)

(72)

LAMPIRAN 9


(73)

(74)

LAMPIRAN 10


(75)

(76)

(77)

(78)

LAMPIRAN 11

(

Tabel-tabel yang Berhubungan dengan Kondisi

Lingkungan)

Tabel WRKSTN-E2:

Influences on Thermal Comfort Zone

Tabel

Relative Humidity

Vs

Temperature

Tabel Kebisingan


(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

LAMPIRAN 12

(

Tabel-tabel Perhitungan Pencahayaan)

• Tabel Percent Effective Ceiling or Floor Cavity Reflectance

• Tabel Coefficient of Utilization

• Gambar Faktor Luminaire Dirt Depreciation (Lnn) • Tabel nata Lampu Flourecent


(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

LAMPIRAN 13


(97)

(98)

LAMPIRAN 14


(99)

(100)

LAMPIRAN 15


(1)

perlengkapan kotak P3K yang kurang memadai untuk penanggulangan kecelakaan kerja. Selain itu, kurangnya kesadaran bagi sebagian pekerja yang tidak menggunakan alat kesehatan dan keselamatan kerja yang disediakan seperti : masker dan ear protectnon.

15. Pelaksanaan 5S yang diterapkan di perusahaan saat ini masih sangat kurang, karena kondisi ruang produksi yang terlihat kotor oleh sampah-sampah geram sisa proses bahan dan penyimpanan alat dnes yang baik tercampur dengan alat dnes yang tidak dapat digunakan lagi.

16. Prinsip ekonomi gerakan usulan, dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakannya tidak ada, karena urutan-urutan gerakan pengerjaan produk telah sesuai dengan proses yang dibutuhkan.

17. Prinsip ekonomi gerakan usulan, dihubungkan dengan tata letak tempat kerja tidak ada karena tata letak penempatan mesin dan alat kerja berada dalam jarak yang cukup untuk jangkauan tangan operator.

18. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan perancangan peralatan tidak diusulkan karena penggunaan alat kerja seperti : dnes telah sesuai dengan fungsinya.

19. Besarnya waktu baku usulan dan penghematan yang diperoleh dari tiap stasiun proses pembuatan pnpe frame head adalah sebagai berikut:

Tabel 7.2

Tabel Waktu Baku Usulan Untuk Tiap Stasiun

Stasiun

Waktu Baku Tak Langsung Usulan (detik)

Waktu Baku Langsung Usulan (detik)

Persen Penghematan

(%)

Expand 8.19 19.97 4.35

Formnng 2A 16.39 31.52 4.88

Formnng 2B 26.46 40.70 2.42

Machnnnng 29.98 41.07 1.88

20. Besarnya indeks yang digunakan untuk perbandingan waktu baku langsung aktual dengan waktu baku tidak langsung aktual adalah sebagai berikut:


(2)

Bab 7 Kesnmpulan dan Saran 7 - 5

Tabel 7.3 Tabel Indeks

Stasiun Indeks

Expand 0.41

Formnng 2A 0.52

Formnng 2B 0.65

Machnnnng 0.73

21. Tata letak tempat kerja setempat usulan tidak ada karena tata letak tempat kerja yang ada saat ini di perusahaan sudah cukup baik, dilihat dari operator merasa leluasa dalam menjangkau dan mengambil bahan untuk diproses ke mesin sehingga tidak menghambat kerja operator.

22. Tata letak tempat kerja keseluruhan usulan tidak ada karena penempatan mesin dan bahan, jarak antar stasiun kerja dan lebar gang dipisahkan oleh jarak yang cukup sehingga kegiatan pemindahan bahan wnp nn dan wnp out serta kegiatan produksi yang dilakukan oleh operator pada masing-masing stasiun kerja tidak terganggu.

23.Maternal handlnng tidak diusulkan karena pemindahan bahan wnp nn dan wnp out antar stasiun, sejauh ini tidak mengganggu kegiatan proses produksi pada tiap stasiun kerja.

24. Alat kerja dan mesin tidak diusulkan karena penggunaan alat kerja dan mesin yang ada di perusahaan saat ini telah sesuai dengan fungsinya dan dalam kondisi yang baik.

25. Kondisi fasilitas fisik yang diusulkan adalah pemasangan ventilator pada ruang produksi sebanyak 3 buah agar dapat mengeluarkan panas di dalam ruang produksi, penambahan jumlah armatur sebanyak 31 buah agar pencahayaan di dalam ruang produksi bertambah, penempatan tempat sampah pada area produksi pnpe frame head agar kebersihan ruang produksi terjaga dan usulan penggunaan fasilitas fisik kursi.

26. Kondisi lingkungan kerja fisik yang diusulkan adalah sebaiknya perusahaan memasang ventilator dengan tujuan untuk sirkulasi udara yang lebih baik, menurunkan kelembaban dan menurunkan suhu. Selain itu,


(3)

pencahayaan yang ada menjadi lebih baik. Kebersihan di dalam ruang produksi terjaga, maka sebaiknya perusahaan menyediakan tempat sampah pada area produksi pnpe frame head.

27. Sikap kerja operator dengan posisi berdiri secara terus menerus menyebabkan rasa pegal di pinggang dan ketegangan otot di kaki yang menimbulkan cepat lelah. Oleh karena itu, diusulkan kegiatan kerja tersebut dilakukan dengan sikap duduk di kursi, sehingga operator akan lebih merasa nyaman dan konsentrasi dalam menangani pekerjaannya. 28. Faktor kesehatan dan keselamatan kerja yang diusulkan adalah sebaiknya

pihak perusahaan melengkapi kotak P3K yang memadai, himbauan bagi setiap pekerja untuk menggunakan alat keselamatan kerja serta kesadaran dan tanggung jawab bagi setiap pihak dalam perusahaan untuk bekerjasama mendukung dan melaksanakan aturan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan.

29. Usulan pelaksanaan 5S di dalam perusahaan adalah sebaiknya sebagai berikut:

SeiriB(Pemilahan)B:

 Sebaiknya perusahaan menetapkan prioritas penyimpanan terhadap barang-barang yang masih dapat digunakan dan membuang barang yang tidak dapat digunakan lagi.

 Sebaiknya perusahaan menyediakan tempat sampah pada area produksi pnpe frame head, sehingga kebersihan dapat terjaga.  Sebaiknya pada waktu jam istirahat dan setelah selesai bekerja,

operator membuang sampah. SeitonB(Penataan)B:

 Sebaiknya menyimpan barang dikelompokkan sesuai fungsinya dan diberikan tanda agar tersusun rapi.

SeisoB(Pembersihan)B:

 Sebaiknya operator selalu membersihkan area kerjanya sewaktu istirahat dan selesai bekerja dengan cara perusahaan


(4)

Bab 7 Kesnmpulan dan Saran 7 - 7

menyediakan tempat sampah di dalam area produksi pnpe frame head.

SeiketsuB(Pemantapan)B:

 Sebaiknya melakukan pemilahan antara alat yang digunakan dan yang tidak serta memberikan petunjuk alat dan periode pengecekan alat.

 Menetapkan penjadwalan membersihkan area kerja secara teratur.

ShitsukeB(Pembiasaan)B:

 Mengingatkan operator untuk selalu menggunakan alat keselamatan kerja yaitu dengan cara menempel poster yang berisikan himbauan untuk menggunakan alat keselamatan kerja. Selain itu, diberi tindakan tegas oleh pihak perusahaan apabila ada operator yang melanggar/tidak menggunakan alat keselamatan kerja tersebut.

 Menyimpan alat sesuai fungsinya masing-masing dan diberi petunjuk.

7.2 Saran

Sebaiknya perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan yang diusulkan oleh penulis, yaitu sebagai berikut:

 Memasang ventilator  Menambah jumlah armatur

 Menggunakan alat kesehatan dan keselamatan kerja yaitu masker dan ear protectnon

 Menyediakan tempat sampah  Melengkapi persediaan kotak P3K  Penerapan komponen 5S yang lebih baik


(5)

ketiga, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1990.

2. Nurmianto, Eko.; “ERGONOMI: Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya, 1996.

3. Osada, Takashi.; “Sikap Kerja 5S”, Cetakan Kelima, PPM, Jakarta, 2004. 4. Suma’mur, Keselamatan kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Gunung

Agung 1981.

5. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1979.

6. Walpole, Ronald.E.; “Pengantar Stasistika”, Edisi ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.

7. Weimer J.; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.

8. Yudiantyo, Wawan.; “Cara Praktis Penggunaan MTM 1, 2, 3 (Methods Time Measurements)”, Cetakan Kesebelas, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2003.


(6)

GLOSSARY

1. Pipe frame head : plat besi yang dibentuk sebagai leher untuk kedudukan stang dengan shockbeker depan pada kendaraan bermotor Shuzuki Shogun.

2. Expand : proses produksi yang dilakukan pada pembentukan kepala bagian bawah pipe frame head.

3. Forming 2A : lanjutan dari proses expand pada pembentukan kepala bagian bawah pipe frame head.

4. Forming 2B : proses produksi yang dilakukan pada pembentukan kepala bagian atas pipe frame head.

5. Machining : proses produksi untuk menyempurnakan hasil pembentukan pada proses sebelumnya yang meliputi proses pemotongan, pengikisan tebal diameter dan kedalaman, pembuatan champer dalam dan champer


Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Untuk Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal Pada Bagian Penguraian UD Pusaka Bakti

1 44 166

Analisa Dan Usulan Proses Perbaikan Pencucian Botol Dengan Penerapan Konsep Kaizen Di PT. Sinar Sosro

6 74 147

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International

0 32 170

Penerapan Seven Tools Sebagai Alat Pengendalian Kualitas Pembuatan Produk Pedal Rem Suzuki Smash serta Usulan Perbaikan Menggunakan Metoda FMEA di PT. SINAR TERANG LOGAMJAYA (Stallion)

0 9 1

Usulan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Grouping Technology dengan Mempertimbangkan Faktor-Faktor Produksi (Urutan Proses, Volume Produksi, dan Kapasitas Material Handling ) di PT Sinar Terang Logamjaya Bandung.

0 1 18

Usulan Perancangan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Group Technology Dengan Pendekatan Algoritma Genetika (Studi Kasus Di PT.Sinar Terang Logamjaya, Bandung).

0 1 244

Usulan Perbaikan Sistem Kerja Pada Proses Pembuatan Baju (Ditinjau Dari Segi Ergonomi).

0 0 95

Analisis dan Usulan Perbaikan Sistem Kerja Pada Proses Pembuatan Suction Line Di PT. Kayo Surya Utama.

0 2 130

Analisis Kualitas dan Usulan Perbaikan Kualitas Di PT Sinar Terang Logamjaya (Stallion) Dengan Menggunakan Six Sigma Metode DMAIC.

0 0 72

USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI GUIDE COMP LEVEL KZl DI PT SINAR TERANG LOGAMJAYA MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PROPOSED IMPROVEMENT OF OF GUIDE COMP LEVEL KZl PROCESS PRODUCTION IN PT SINAR TERANG LOGAMJAYA USING SIX SIGMA METHODS Yandi G Adventino1 , Ma

0 0 9