HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR PRAKARYA DI SMP NEGERI 27 MEDAN.

(1)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL

BELAJAR PRAKARYA DI SMP NEGERI 27 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

KHAIRUNNISA NASUTION

5101143015

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Khairunnisa Nasution, Nim 5101143015. Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Prakarya Di SMP Negeri 27 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan: 1) Tingkat kecendrungan kecerdasan emosional siswa 2) Tingkat kecendrungan hasil belajar prakarya 3) Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 27 medan. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan random sampling yaitu pengambilannya dilakukan dengan undian pada masing-masing kelas populasi, sehingga sampel penelitian sebanyak 48 orang. Untuk variabel kecerdasan emosional (X) datanya dijaring dengan menggunakan angket, sedangkan variabel hasil belajar prakarya (Y) dijaring dengan menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan deskriptif, uji kecendrungan persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.

Hasil uji kecendrungan dari variabel kecerdasan emosional sebanyak 48 siswa atau sebesar 42% berada dalam katagori cukup, sedangkan tingkat kecendrungan untuk hasil belajar prakarya sebanyak 48 siswa atau sebesar 46% berada dalam katagori cukup. Berdasarkan uji normalitas maka didapat nilai untuk kecerdasan emosional yaitu 5,362<9,49 dan nilai hasil belajar prakarya yaitu 6,15<9,49, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penggunaan kecerdasan emosional dan hasil belajar berdistribusi normal.

Dan hipotesis yang berbunyi “Terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya pada siswa SMP Negeri 27 Medan sebagai berikut: Hasil pengujian hipotesis dengan nilai > yaitu 0,737 > 0,284 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis tersebut diterima.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Prakarya Di SMP Negeri 27 Medan”.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual, maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan ucapan rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi dan selaku ketua jurusan PKK UNIMED

2. Dra. Flora Hutapea, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik

3. Ibu Dra. Farihah, M.Pd, Ibu Dra.Rosita Carolina M.Pd, selaku Dosen Penguji Skripsi 4. Ibu Dra.Nurmaya Napitu selaku ketua prodi jurusan PKK UNIMED

5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNIMED

6. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 7. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan

8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan


(7)

ii

9. Ibu Hj. Masraya, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 27 Medan dan para guru-guru yang telah banyak membantu penulisan selama melakukan penelitian dalam menyelesaikan skripsi ini

10.IbuYuliani, S.Pd dan Ibu Agustina Laila, S.Pd, selaku Guru Prakarya SMP Negeri Perbaungan yang telah banyak membantu peneliti

11.Teristimewa penulis sampaikan begitu banyak terimakasih kepada kedua orang tua penulis. Hasan Husin Nasution dan Suhartati yang telah memberikan cinta kasih dan bantuan baik moril maupun materil serta do’a kepada penulis yang amat besar kepada penulis. Dan juga terimakasih penulis sampaikan kepada uwak H. Sayuti. B dan Hj. Marhamah Nasution yang telah memberikan begitu banyak perhatian serta abang, kakak dan adik-adikku yang telah memberikan kasih sayang serta perhatian yang sangat besar kepada penulis.

12.Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2010 PKK Reguler/Ekstensi terkhusus Ulfa Annida Damanik Tika Sundari , Dwi Surya Ningsih, Sarianti Sirait, Junion Hutabarat dan Akbar Zulman Aritonang terimakasih untuk motivasi dan kerjasamanya

13.Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat FT UNIMED terkhusus kepada Aditya Syah Putra Siagian dan terimakasih atas dukungan, motivasi dan semangatnya selama ini kepada penulis

Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada saat keadaan susah maupun senang berupa pahala di akhirat kelak. Akhir kata penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Februari 2015 Penulis

Khairunnisa Nasution 5101143015


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. PembatasanMasalah ... 6

D. PerumusanMasalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hakikat Kecerdasan Emosional ... 9

2. Unsur-unsur Kecerdasan Emosional... 13

3. Karakteristik Perkembangan Siswa Sebagai Remaja ... 16

4. Hakikat Belajar ... 21

5. Hakikat Hasil Belajar Prakarya ... 24

6. Materi Mata Pelajaran Prakarya ... 25

B. Kerangka Berfikir ... 36

C. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 38


(9)

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

E. Instrumen Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Uji Instrumen Penelitian ... 49

G. Teknik Analisa Data ... 53

BABIV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 55

B. Tingkat Kecendrungan Penelitian ... 58

C. Uji Persyaratan Analisis ... 61

D. Uji Hipotesis ... 61

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 64

B. IMPLIKASI ... 64

C. SARAN ... 65


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian ... 40

Tabel 2. Jumlah Sampel Penelitian ... 41

Tabel 3.Bobot Angket ... 43

Tabel 4. Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional ... 43

Tabel 5. Instrumen Penilaian Pembuatan Kotak Pensil ... 46

Tabel 6. Variabel Rata-rata dan Standart Deviasi ... 52

Tabel 7. Ringkasan Data Angket Kecerdasan Emosional ... 55

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional ... 56

Tabel 9. Ringkasan Data Hasil Belajar Prakarya ... 57

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Prakarya ... 57

Tabel 11. Tingkat Kecendrungan Kecerdasan Emosional ... 58

Tabel 12. Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Prakarya ... 60

Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Penelitian ... 61


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis-jenis daun ... 27

Gambar 2. Air ... 27

Gambar 3. Kardus bekas ... 28

Gambar 4. Pita perekat ... 28

Gambar 5. Lem kayu dan lem lilin... 28

Gambar 6. Lilin ... 29

Gambar 7. Buah saga, lawang, dan merica ... 29

Gambar 8. Tali rami ... 29

Gambar 9. Pernis dan Melamin ... 30

Gambar 10. Pemilihan Daun ... 31

Gambar 11. Pembersihan Daun ... 32

Gambar 12. Penirisan Daun ... 32

Gambar 13. Perebusan Daun ... 32

Gambar 14. Penirisan Daun ... 33

Gambar 15. Pengeringan Daun ... 33

Gambar 16. Penyetrikaan Daun ... 33

Gambar 17. Pola Dasar Kotak Pensil ... 34

Gambar 18. Penyatuan Badan Sisi Kotak ... 34

Gambar 19. Penempelan Pita Perekat ... 35

Gambar 20. Penempelan Daun Pada Kotak Pensil ... 35

Gambar 21. Menghias Kotak Pensil ... 35


(12)

Gambar 23. Diagram Distribusi Skor Kecerdasan Emosional Siswa ... 56 Gambar 24. Diagram Distribusi Skor Hasil Belajar Prakarya ... 58

Gambar 25. Diagram Distribusi Tingkat Kecendrungan Kecerdasan

Emosional ... 59 Gambar 26. Diagram Distribusi Tingkat Hasil Belajar Prakarya ... 60


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Angket Kecerdasan Emosional ... 68

LAMPIRAN 2. Lembar Pertanyaan Pembuatan Kerajinan Kotak Pensil ... 71

LAMPIRAN 3. Uji Instrumen Angket Kecerdasan Emosional ... 72

LAMPIRAN 4. Perhitungan Angket Kecerdasan Emosional ... 73

LAMPIRAN 5. Perhitungan Angket Kecerdasan Emosional ... 76

LAMPIRAN 6. Data Mentah Penelitian Angket Kecerdasan Emosional ... 79

LAMPIRAN 7. Data Mentah Kesepakatan Pengamat ... 80

LAMPIRAN 8. Hasil Penelitian Kecerdasan Emosional Siswa Dan Hasil Belajar Prakarya ... 81

LAMPIRAN 9. Uji Kesepakatan Pengamat ... 82

LAMPIRAN 11.Perhitungan M, SD, Distribusi Frekuensi, Dan Tingkat Kecendrungan Data Penelitian ... 84

LAMPIRAN 12. Identitas Tingkat Kecendrungan Ubahan Penelitian ... 88

LAMPIRAN 13. Perhitungan Uji Normalitas ... 90

LAMPIRAN 14. Pengajuan Hipotesis ... 93

LAMPIRAN 15. Silabus ... 96

LAMPIRAN 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 101

LAMPIRAN 17. Nilai-Nili R Product Moment ... 109

LAMPIRAN 18. Nilai Kritis Distribusi F... 110


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan prilaku. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah proses sengaja maka pendidikan harus dievaluasi hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan apakah proses yang dilakukan efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Oleh karena itu pendidikan memegang peranan yang sangat penting sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peran serta warga sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat kurang, partisipasi guru dalam pengambilan keputusan sering terabaikan, padahal terjadi atau tidak terjadinya perubahan di sekolah sangat tergantung pada


(15)

para gurunya. Oleh karena itu guru dan masyarakat sekolah harus memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan program-program sekolah. Guru perlu memahami bahwa apapun yang dilakukan di ruang kelas mempunyai pengaruh, baik positif maupun negatif terhadap motivasi siswa, cara guru menyajikan pelajaran, bagaimana kegiatan belajar dikelola di kelas, cara guru berintekrasi dengan siswa kiranya dilakukan oleh guru secara terencana dengan perbaikan dan perubahan baik dalam metode, manajemen sekolah yang terus dilakukan diharapkan dapat meningkatkan perbaikan mutu pendidikan.

Proses pembelajaran tidak hanya menekankan pada guru didalam kelas, tetapi melibatkan siswa secara aktif didalamnya, sehingga siswa memperoleh tidak hanya pengetahuan, tetapi keterampilan dan pengalaman langsung dari pembelajaran yang diselenggarakan. Menurut Purwanto (2011), belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran memerlukan banyak pengetahuan dalam mengarahkan dan menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan suatu kesalahan antara orang tua, guru dan siswa.

Banyak contoh membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja belum tentu sukses dalam pembelajaran. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal atau sering disebut dengan Intelligence Quotient(IQ) padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana


(16)

mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, dan kemampuan beradaptasi.

Kecerdasan emosional sangat menentukan potensi kita untuk mempelajari keterampilan, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Kecerdasan emosional dengan beberapa kecakapan utama yang dimilikinya tidaklah mudah diperoleh karena tidak hadir dan dimiliki secara tiba-tiba atau langsung jadi, sebaliknya kemampuan tersebut harus dipelajari sejak dini.

Menurut Goleman (2006), setinggi tingginya Intelligence Quotient (IQ) menyumbang kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80% diisi oleh kekuatan-kekuatan lain. Keberhasilan seseorang bukan hanya dilihat dari kecerdasan intelektual saja namun dari faktor lainnya. Orang dengan tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi umumnya berhasil dan memiliki prestasi yang baik dalam kegiatan pendidikan namun orang dengan tingkat kecerdasan intelektual yang rendah ataupun sedang juga dapat berhasil apabila mampu menggunakan kecerdasan lainnya termasuk kecerdasan emosional.

Setiap siswa akan berbeda-beda dalam pengelolaan emosinya, perbedaan tersebut tentu akan menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran, terutama bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tidak mampu mengelola emosinya. Sementara dalam proses pembelajaran, guru memberikan pelayanan yang sama kepada setiap siswa tanpa dapat membedakannya padahal siswa memiliki karakter yang berbeda. Masalah-masalah yang dihadapi


(17)

dapatdiungkapkan melalui emosional dalam wujud senang, rasa ingin tahu, sedih, marah, cemas, malu, takut, iri hati dan lain-lain. Bentuk-bentuk emosi tersebut akan berdampak pada sikap belajar siswa. Pada saat seorang siswa takut kepada guru, dampaknya telihat siswa tidak ingin mengikuti jam pelajaran guru tersebut, diam didalam kelas atau justru berontak kepada guru tersebut.

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 27 Medan salah satu mata pelajarannya adalah prakarya yang menuntut kompetensi siswa dalam mengembangkan pengetahuan tentang apa yang harus direncanakan dan dipersiapkan dalam pembuatan suatu prakarya (ranah pengetahuan), bagaimana membuatnya (ranah keterampilan), dan kompetensi sikap yang perlu dimiliki peserta didik untuk dapat menghasilkan prakarya, salah satunya yaitu karya kerajinan yang sesuai untuk peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi dari wawancara dengan salah satu guru bidang studi prakarya di SMP Negeri 27 Medan tahun 2014, bahwa guru tidak pernah melihat sifat-sifat siswa secara satu persatu. Sehingga guru tidak mengetahui bagaimana tingkat emosional dari setiap siswa, sementara siswa aktif dan bersemangat dalam memberikan pendapat maupun ide dalam karya yang akan dibuat. Tetapi dalam pratikum pembuatan karya siswa cepat merasa bosan dalam membuat karya, dan tidak semua siswa tepat waktu dalam menyelesaikan hasil karya yang telah dibuat sehingga siswa membutuhkan waktu lebih lama dari siwa lainnya untuk menyelesaikan hasil karya. Sementara Hasil belajar prakarya kurikulum 2013 sebelumnya mengampuh mata pelajaran pariwisata


(18)

dalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kecendrungan memiliki hasil belajar yang baik.

Berdasarkan uaraian diatas salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari tingkat emosional siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung didalam kelas. Anak yang berhasil dalam belajar yaitu siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan intruksional, karena hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak itu sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya orangtua dan juga para guru, bahwa kesuksesan seorang anak di dalam belajar bukan hanya di pengaruhi oleh kecerdasan intelektual (IQ) tetapi juga di pengaruhi oleh kecerdasan emosional (EQ) anak itu sendiri. Hal ini lah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini yang berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Prakarya di SMP Negeri 27 Medan”.


(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini, adalah:

1. Siswa tidak antusias dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran prakarya kelas VII SMP Negeri 27 Medan.

2. Siswa cepat merasa bosan dalam mengerjakan tugas mata pelajaran prakarya kelas VII SMP Negeri 27 Medan

3. Siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan belum mampu untuk mengelola emosinya.

4. Kecerdasan emosional diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar prakarya siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Kecerdasan emosional yang diteliti adalah kecerdasan emosional yang ditinjau dari lingkungan sekolah yang meliputi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar dalam kerajinan memodifikasi bahan alam, yaitu limbah daun dalam pembuatan kotak pensil pada siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.


(20)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana tingkat kecendrungan kecerdasan emosional siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan ?

2. Bagaimana hasil kecendrungan belajar prakarya siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan ?

3. Apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya siswa SMP Negeri 27 Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungankecerdasan emosional siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.

2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan hasil belajar prakarya siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.


(21)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah kecerdasan emosional dan hubungannya dengan hasil belajar.

2. Sebagai masukan bagi pihak sekolah khususnya dalam upaya peningkatan hasil belajar.

3. Sebagai referensi dan masukan untuk peneliti selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan emosional siswa.


(22)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kecerdasan emosional siswa berada pada tingkat kecendrungan kategori cukup (42%).

2. Hasi belajar pembuatan kotak pensil dari limbah daun berada pada tingkat kecendrungan kategori cukup (46%).

3. Kecerdasan emosional siswa disekolah ini mempunyai hubungan yang positif dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran prakarya. Pada taraf kepercayaan 5% dengan jumlah sampel 48 orang diperoleh harga rtabel =

0,284. Setelah harga rhitung, dikonsultasikan terhadap rtabel ternyata rhitung> rtabel

(0,737> 0,284. Maka hipotesis penelitian : “Terdapat Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Prakarya Di SMP Negeri 27 Medan”.

B. Implikasi

Hasil belajar Prakaryadengan menggunakan media kotak pensil berada pada kategori kecenderungan cukup. Oleh karena itu sebaiknya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan (drill) khususnya dalam pembuatan keterampilan yang akan dipraktekkan, menambah pengetahuan dan keterampilan siswa dan mengarahkan siswa untuk dapat mengenali bahkan memotivasi diri


(23)

dengan segala upaya sehingga motivasi dalam diri akan mencul, dengan begitu proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan bersifat efektif.

C.Saran

Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang diberikan, antara lain:

1. Guru mata pelajaran Prakarya perlu memberikan latihan-latihan kepada siswa dalam pembuatan keterampilan, sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. 2. Guru mata pelajaran Prakarya perlumemperhatikan kecerdasan emosional

siswa sebagai salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kecerdasan emosional yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu guru juga harus menerapkan memperhatikan kecerdasan yang lain agar pembelajaran berjalan dengan efektif sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat.

4. Bagi siswa diharapkan untuk lebih cerdas dalam mengenal, mengendalikan/memahami emosi pada diri sendiri, karna hal ini termasuk penting dan sangat memberikan pengaruh dalam aktivitas belajar.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdurrahman, Mulyono. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta .

Azwar, Saifuddin. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustakastaka pelajar

B.Uno, Hamzah. (2002). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Akasara.

Cooper, Robert. (1998). Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan Dan Organisasi. Jakarta: Gramedia.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Goleman, Daniel. (2003). Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.

Ginanjar, Ari. Rahasia Sukses Membngun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: Arga. Maret 2001

Kartono, Kartini. (1990). Psikologi Anak. Bandung: cv. Mandar Maju.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Prakarya. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Mashar, Riana. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mundir. (2013). Statistik Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Noor, Juliansyah.(2011). Metode Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Sukmadinata, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana 2005. Metode Statitika. Tarsito. Bandung.


(25)

Sugiono. 2011. Metode Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sukardi.2008.Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasional. Yogyakarta: Bumi Aksara

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

http: // yoga cinta indonesia. wordpress. Com / 2014 / 02 / 19/ makalah-emosi- psikologi -umum/diakses 10 Oktober 2014.

http: // s-idolaku. blogspot. Com / 2012 / 04 / makalah - emosi. Htm l / diakses 10 Oktober 2014.

http://www.anneahira.com/05/48/14 /daun-kering.htm/ diakses 14 Oktober 2014. Error! Hyperlink reference not valid..

Error! Hyperlink reference not valid..

Error! Hyperlink reference not valid. 11 November 2014. .


(1)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana tingkat kecendrungan kecerdasan emosional siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan ?

2. Bagaimana hasil kecendrungan belajar prakarya siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan ?

3. Apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya siswa SMP Negeri 27 Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungankecerdasan emosional siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.

2. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan hasil belajar prakarya siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar prakarya siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Medan.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah kecerdasan emosional dan hubungannya dengan hasil belajar.

2. Sebagai masukan bagi pihak sekolah khususnya dalam upaya peningkatan hasil belajar.

3. Sebagai referensi dan masukan untuk peneliti selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan emosional siswa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kecerdasan emosional siswa berada pada tingkat kecendrungan kategori cukup (42%).

2. Hasi belajar pembuatan kotak pensil dari limbah daun berada pada tingkat kecendrungan kategori cukup (46%).

3. Kecerdasan emosional siswa disekolah ini mempunyai hubungan yang positif dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran prakarya. Pada taraf kepercayaan 5% dengan jumlah sampel 48 orang diperoleh harga rtabel = 0,284. Setelah harga rhitung, dikonsultasikan terhadap rtabel ternyata rhitung> rtabel (0,737> 0,284. Maka hipotesis penelitian : “Terdapat Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Prakarya Di SMP Negeri 27 Medan”.

B. Implikasi

Hasil belajar Prakaryadengan menggunakan media kotak pensil berada pada kategori kecenderungan cukup. Oleh karena itu sebaiknya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan (drill) khususnya dalam pembuatan keterampilan yang akan dipraktekkan, menambah pengetahuan dan keterampilan siswa dan mengarahkan siswa untuk dapat mengenali bahkan memotivasi diri


(4)

dengan segala upaya sehingga motivasi dalam diri akan mencul, dengan begitu proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan bersifat efektif.

C.Saran

Sebagai bahan perbaikan dan penelitian, ada beberapa saran yang diberikan, antara lain:

1. Guru mata pelajaran Prakarya perlu memberikan latihan-latihan kepada siswa dalam pembuatan keterampilan, sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. 2. Guru mata pelajaran Prakarya perlumemperhatikan kecerdasan emosional

siswa sebagai salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kecerdasan emosional yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu guru juga harus menerapkan memperhatikan kecerdasan yang lain agar pembelajaran berjalan dengan efektif sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat.

4. Bagi siswa diharapkan untuk lebih cerdas dalam mengenal, mengendalikan/memahami emosi pada diri sendiri, karna hal ini termasuk penting dan sangat memberikan pengaruh dalam aktivitas belajar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdurrahman, Mulyono. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta .

Azwar, Saifuddin. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustakastaka pelajar

B.Uno, Hamzah. (2002). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Akasara.

Cooper, Robert. (1998). Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan Dan Organisasi. Jakarta: Gramedia.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Goleman, Daniel. (2003). Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.

Ginanjar, Ari. Rahasia Sukses Membngun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: Arga. Maret 2001

Kartono, Kartini. (1990). Psikologi Anak. Bandung: cv. Mandar Maju.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Prakarya. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Mashar, Riana. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mundir. (2013). Statistik Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Noor, Juliansyah.(2011). Metode Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Sukmadinata, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana 2005. Metode Statitika. Tarsito. Bandung.


(6)

Sugiono. 2011. Metode Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sukardi.2008.Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasional. Yogyakarta: Bumi Aksara

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

http: // yoga cinta indonesia. wordpress. Com / 2014 / 02 / 19/ makalah-emosi- psikologi -umum/diakses 10 Oktober 2014.

http: // s-idolaku. blogspot. Com / 2012 / 04 / makalah - emosi. Htm l / diakses 10 Oktober 2014.

http://www.anneahira.com/05/48/14 /daun-kering.htm/ diakses 14 Oktober 2014. Error! Hyperlink reference not valid..

Error! Hyperlink reference not valid..

Error! Hyperlink reference not valid. 11 November 2014. .