PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA SMA NEGERI 3 TAKENGON TAHUN AJARAN 2011-2012.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA SMA NEGERI 3 TAKENGON

KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN AJARAN 2011-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : PITRA SUHADA

NIM. 608310171

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT Karena atas berkat dan rahmat yang diberikan kepada penulis sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Jasmani Sekolah (PJS) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi (PJKR), Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Budaya Hidup Sehat Pada Siswa SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011-2012”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan – hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun penulis berusaha seoptimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan moril berupa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Atas bantuan tersebut penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.SI. Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes. Dekan Fakultas Ilmu Keolah Ragaan UNIMED.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. Pembantu Dekan I. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes. Pembantu Dekan II. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Pembantu Dekan III.


(5)

vii

4. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes. ketua jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi (PJKR). UNIMED.

5. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M,Kes. sekertaris jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi (PJKR). UNIMED

6. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi (PJKR), UNIMED.

7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. dosen pembimbing skripsi yang selama Ini telah membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak /Ibu Dosen FIK UNIMED yang turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

9. Terkhusus buat orang tua saya, yang sangat saya cintai dan sayangi ayah saya Joni dan ibu tercinta Aminah S,Pd. dan kaka (Juwita, S.Pd, M.Pd. dan Masdiana S.Pd, M.Pd). Adik saya (Ansar Yanto ST). yang sepenuh hati telah banyak memberikan doa dan dukunganya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat pacar saya tercinta Salbiah S,Pd. terima kasih saya ucapkan berkat cinta, kasih sayang, dukungan, dan perhatianya sehingga saya selalu semangat untuk menyelesaikan skripsi ini I LOVE U.

11. Bapak Armaja, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Takengon yang telah member ijin dan fasilitas selama penelitian ini berlangsung.

12. Ibu Armayati, S.Pd selaku guru mata pelajaran pendidikan jasamani di SMA Negeri 3 Takengon yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian.


(6)

vii

13. Siswa kelas X A SMA Negeri 3 Takengon tahun pelajaran 2012/2013 yang telah bersedia membantu pelaksanaan penelitian.

14. Buat sahabat-sahabat saya (Sahabul Adri AR, Ruhdi wen koara, Aramiko Saradiwa, Almunawar Bicer Miko, Julian, Mulyani S.Pd. Muji Sembiring S.Pd. dan sahabat-sahabat lainya. Terima kasih atas dukungan,bantuan,semangat dan doa yang telah kalian berikan.

15. Rekan-rekan mahasiswa FIK UNIMED. Khususnya PJS C Ekstensi 08 yang tidak bisa saya tuliskan namanya satu persatu yang memberi banyak kenangan serta semangat selama kuliah bersama.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah ikut memberikan bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.

Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik kepada kita semua di kehidupan sekarang dan yang akan datang. AMIN.

Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT yang maha sempurna tetapi penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dan melakukan yang terbaik dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap, bskripsi ini dapat bermamfaat bagi kita semua.

Medan juni 2012

Pitra Suhada Nim 608310171


(7)

iv ABSTRAK

PITRA SUHADA. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Budaya Hidup Sehat Pada Siswa SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011-2012.

Dosen Pembimbing AFRI TANTRI.

Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). UNIMED 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah” Rendahnya Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Terutama Pada Materi Budaya Hidup Sehat” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X A di SMA Negeri 3 Takengon.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Takengon yang berada di jalan Takengon – isaq Kayu kul Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah tahun ajaran 2011-2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A di SMA Negeri 3 Takengon yang berjumlah 40 orang. Tehnik yang di gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan tes. Tes yang digunakan adalah pilihan berganda tes,tes diambil dari buku paket siswa.

Dari hasil analisis diperoleh data pre test sebagai hasil belajar awal siswa dengan 20 siswa yang tuntas dengan persentase 50%, siswa yang tidak tuntas 20 siswa dengan persentase 50 %, dengan nilai rata-rata 59,875. Data pos test siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 23 siswa dengan persentase 57,5%, 17 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 42,5%, dengan rata-rata nilai 62,88. Sedangkan data pos test siklus II jumlah siswa yang tuntas 34 siswa dengan jumlah persentase 85% siswa yang tidak tuntas 6 siswa dengan persentase 15% dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 71,125 dengan 85% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Pada Materi Budaya Hidup Sehat Terhadap Siswa SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011-2012.dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasamani.


(8)

ix DAFTAR ISI

ABSTRAK……… iv

KATA PENGANTAR……… v

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR TABEL……….. . x

DAFTAR GAMBAR………... xi

DAFTAR LAMPIRAN………... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Identifikasi Masalah ……… 7

C. Batasan Masalah ………..……… 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan penelitian ………... 8

F. Mamfaat penelitian ………. 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ………. 10

A. Kajian Teoritis ... 10

1. Hakeket Pendidikan Jasmani ... 10

2. Hakekat hasil Belajar……….. ... 12

3. Hakekat Pembelajaran Kooperatif tipe think pair share (TPS). 15 4. Hakekat Hidup Sehat ... 19

B. Kerangka Berpikir……… 24

C. Hipotesis……….. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 27

A. Lokasi Penelitian & waktu Penelitian ………... 27

B. Populasi dan sampel………. 27

C. Metode Penelitian ……… 27

D. Desain Penelitian….. ………... 28

E. Instrument Penelitian ……….. 32

F. Alat Pengumpulan Data ……….. 32


(9)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 36

A. Hasil Penelitian……….. 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian………. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 54

A. Kesimpulan……… 54

B. Saran……….. 54

DAFTAR PUSTAKA……… 56 LAMPIRAN


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Rencana Kegiatan Tindakan Kelas……… 30

2. Nilai Hasil Pre test………. 37

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I……….. 48

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II………. 39


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR Gambar

1. Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas……… 28

2. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pre Test………... 38

3. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I………... 38

4. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ……….. 39 5. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa……….………… 40


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan yang berusaha untuk membangun masyarakat dan watak bangsa secara berkesinambungan yaitu membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian dalam rangka manusia seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar, terencana umtuk mewujudkan proses belajar dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan karakteristik peserta didik. Namum, sebagai bagian dari proses pendidikan, pembelajaran penjas secara terus menerus perlu untuk dikembangkan. Dalam pengembangan itu, terdapat dua aspek penting yaitu membelajarkan siswa bagaimana belajar dan membelajarkan siswa bagaimana berpikir. (Dryden g Jeannette. 2004).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.


(13)

Pada dasarnya semua guru menginginkan kompetensi tercapai dalam setiap proses pembelajaran. Salah satu wujud kompetensi tersebut adalah keterampilan berpikir dan kerjasama siswa. Aktivitas berpikir dan kerjasama siswa. Aktivitas berpikir dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui keaktifan siswa dan kerjasama diharapkan prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan. Salah satu cara untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam kerjasama adalah melalui penerapan pembelajaran kontekstual dengan model kooperatif. Pengajaran kooperatif (kooperatif learning) berfokus pada pengunaan sekelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti menyebutkan bahwa dalam pembelajaran penjas khususnya pembelajaran materi, siswa masih terlihat kurang aktif dan cenderung bersikap individual sehinga kerja sama masih kurang. Nampak pula adanya siswa yang bersifat tertutup dan malu bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti. Hal itu mengakibatkan siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Kekurangaktifan siswa yang terlibat dalam pembelajaran dapat terjadi karena metode/model yang digunakan kurang melibatkan aktifitas siswa secara langsung. Pembelajaran dikelas masih banyak di dominasi oleh guru sehinga kurang mampu membangun persepsi, minat, dan sikap siswa yang lebih baik. Lufri (2003) menyatakan Kebanyakan anak didik mengalami kebosanan dalam


(14)

dunia pendidikan sebagian besar di sebabkan oleh faktor didaktik, termasuk metode pengajaran yang berpusat pada guru. Dengan kurangnya minat dan sikap siswa tersebut berdampak terhadap prestasi belajar secara umum kurang memuaskan

Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan tercipta suatu proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar, peranan guru sangat penting dalam melakukan usaha usaha, menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan penyimpananya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut.

Kesempatan berinteraksi dengan siswa dalam belajar seharusnya tidak hanya dipakai untuk mentransfer ilmu tetapi guru bisa mempelajari siswa, mengawasi tingkah laku dan dan kegiatanya. Mengetahui dan mengenal siswa merupakan tugas pertama guru pemahaman terhadap siswa-siswanya dalam proses belajar, pertama guru memberikan pemahaman terhadap siswa siswanya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran aktif, siswa di pandang sebagai subjek bukan objek dan belajar lebih dipentingkan dari mengajar. Disamping itu siswa ikut berpartisipasi dalam mencoba dan melakukan sendiri yang sedang dipelajari.

Salah satu faktor keberhasilan guru dalam penyampaian materi dipengaruhi oleh metode atau gaya mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehinga materi yang diajarkan dapat dikuasai anak dengan baik. Metode mengajar yang


(15)

sesuai dalam pelaksanaan pembelajaran akan membantu anak untuk menguasai materi yang diajarkan sehinga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Metode atau gaya mengajar merupakan suatu siasat untuk menggiatkan partisipasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas ajar. hal ini dikaitkan dengan upaya untuk mengelola lingkungan dan atmosfir pengajaran untuk tujuan mengoptimalkan jumlah waktu aktif berlatih dari pada siswa yang dipandang sebagai indikator terpercaya untuk melihat efektivitas pengajaran. Banyak metode atau gaya mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran penjas. Namun metode yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan, beberapa metode atau gaya mengajar dapat diterapkan selama pembelajaran berlangsung tergantung dari keadaan kelas atau siswa.

Dalam proses pembelajaran sebagai langkah awal guru harus mampu menganalisis program pengajarannya. Apakah program sudah cocok, sudah memenuhi tujuan yang ingin dicapai (baik oleh guru maupun oleh siswa). Permasalahan yang sering terjadi adalah pengelolaan kegiatan yang di sajikan oleh guru tidak membangkitkan motifasi dan kreatifitas anak sehinga kegiatan belajar mengajar bersipat pasif, itu dikarnakan sistem pembelajaran yang ada dan digunakan selama ini bersifat monoton. Peserta didik hanya diberikan pengetahuan tanpa memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, dalam konteks pendidikan tinggi, sistim pembelajaran yang lama ini juga berarti jika seseorang mempunyai pengetahuaan dan keahlian dalam suatu bidang dia pasti akan dapat mengajar, dia tidak perlu tahu mengenai proses belajar mengajar yang


(16)

tepat. Dia hanya perlu menuangkan apa yang diketahuinya kedalam botol kosong yang siap menerimanya

Banyak guru masih menganggap paradigma lama ini sebagai satu-satunya alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan siswa Duduk, Diam, Dengar, Catat dan Hafal (3DCH) serta mengadu siswa satu sama lain. Johnson & Jhonson dan Smith (1991). Dimana siswa bersifat acuh tak acuh dan kurang antusias dalam menerima pembelajaran, malas mengulang pelajaran yang dijelaskan oleh guru, dalam diskusi kelompok siswa kurang berkolaborasi dengan kawan kelompoknya Ini adalah fakta dalam dunia pendidiakan kita dimana betapa mudahnya kita terjebak dalam konsensus mengenai praktik-praktik pengajaran dan kehilangan keberanian untuk menentang dan merubah kebiasaan yang sudah berurat dan berakar dalam kegiatan belajar mengajar. Tradisi pengajaran berdasarkan paradigma yang disebutkan di atas di abadikan terus dalam dunia pendidikan walaupun korban-korban terus berjatuhan.

Dengan demikian perlu dirancang suatu pembelajaran yang mengikut sertakan seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar, mengajar dan yang membiasakan siswa untuk mengkontraksi sendiri pengetahuanya baik dengan guru, teman, maupun terhadap materi pelajaran itu sendiri dan nantinya diharapkan hal tersebut dapat membantu siswa sehinga tercapai hasil belajar yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kembangkan Frank lyman dan rekan-rakan yang berasal dari universitas Maryland. Model ini


(17)

merupakan salah satu model yang menciptakan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa lainya secara kelompok dengan model ini diharapkan dapat memacu hasil belajar siswa. Dalam Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) siswa dapat belajar dalam kelompok kecil yang hitrogen dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda, jadi setiap kelompok terdapat peserta didik yang berkemampuan rendah, sedang dan tingi. Dalam menjalankan tugas angota saling bekerja sama, dan membantu untuk memahami bahan pelajaran.

Tehnik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dan bekerja sama dengan orang lain tipe Think Pair Share (TPS) memiliki prosedur yang ditetapkan secara explicit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lainya.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik memilih model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) karena penguasaan siswa dan pemahaman siswa akan materi yang disampaikan guru sangat rendah, hal itu di akibatkan penyampain materi pembelajaran yang terlalu monoton. Berdasarkan diskusi dengan guru penjas di SMA Negeri 3 Takengon mengatakan bahwa’ siswa kurang dapat memahami pembelajaran penjas pada materi budaya hidup sehat dengan baik karena mengangap teori itu tidak penting dalam pendidikan jasmani, yang identik dengan pembelajaran praktek, dalam hal ini mereka mengangap remeh terhadap teori pada materi budaya hidup sehat sehinga hasil yang diperoleh siswa kurang memuaskan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 6,00” hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa disekolah tersebut masih


(18)

rendah untuk mendapat dengan pengunaan metode pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran tipe think pair share (TPS) terhadap hasil belajar penelitian ini diberi judul:

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Budaya Hidup Sehat Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun ajaran 2011-2012”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan suatu masalah penelitian sebagai berikut ; 1) Apakah yang mempengaruhi hasil belajar siswa/siswi kelas X A SMA Negeri 3 Takengon? 2) Apakah model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dengan materi pembelajaran yang di sajikan guru? 3) Apakah cara mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa? 4) Apakah dengan mengunakan metode/model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa/siswi? 5) Berapa besarkah peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think pairs share (TPS).


(19)

C. Batasan masalah

Mengigat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya pada penerapan model pembelajaran kooperatife tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar pada materi budaya hidup sehat tentang NARKOBA terhadap siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti sebagai berikut:

“Bagaimana hasil peningkatan belajar siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)?”.

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon pada materi pokok budaya hidup sehat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pairs Share (TPS).


(20)

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat member mamfaat sebagai berikut:

1. Dapat menambah pengetahuan siswa tentang materi budaya hidup sehat 2. Agar siswa lebih memahami dampak dari narkoba.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe Think pairs share (TPS)

4. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi siswa SMA Negeri 3 Takengon khusus nya untuk meningkatkan hasil belajar

5. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa unimed agar dapat dipergunakan untuk penelitian selanjutnya.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Model pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS). efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Budaya Hidup Sehat diperoleh data pre test sebagai hasil belajar awal siswa dengan 20 siswa yang tuntas dengan persentase 50%, siswa yang tidak tuntas 20 siswa dengan persentase 50 %, dengan nilai rata-rata 59,88. Kemudian meningkat Data pos test siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 23 siswa dengan persentase 57,5%, 17 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 42,5%, dengan rata-rata nilai 62,88. Dan meningkat lagi di data pos test siklus II jumlah siswa yang tuntas 34 siswa, dengan jumlah persentase 85%, siswa yang tidak tuntas 6 siswa, dengan persentase 15%, dengan total rata-rata nilai hasil belajar siswa 71,125, dengan 85% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

B. Saran

1. Dalam menggunakan metode pembelajaran, guru sebaiknya memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa maksimal.


(22)

2. Guru yang menggunakan madel pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Hendaknya disesuaikan dengan materi pokok pembelajaran dan dapat memotivasi dan membangkitkan sikaf kritis kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar atau mau bertanya dan memberikan pendapat serta membiasakan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. 3. Kepada mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Dengan mencoba pada materi pelajaran lain.

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS). Dengan mencoba pada materi pelajaran lain.

5. Bahan masukan bagi penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran setelah menjadi guru amin.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Reneka Cipta.

2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Bahri & Zain, Aswan. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dzaki, 2010. Penelitian Tindakan Kelas

http//:www.yahoo.com.penelitiantindakankelas/dzaki.blogspot.html (diakses april 2010)

Fachruddin 2010 cooperative learning. Bandung: Alfabeta.

Hanafiah, Nanang & Suhana, cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Ibrahim, M dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Unesa.

I Wayan Santyasa. 2007. Wrokshop tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Para Guru SMP 2 Dan 5 nusa penida kelungkung

Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, Nomor 1, Desember 2006

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Lie, A. 2000. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia widia Sarana

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Penerbit Erlanga Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(24)

Sudrajat, Akhmad. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. http:// learning with me.blogspot. pembelajaran. html (06/01/2012) Suherman, E. (Maret 2010). Model belajar dan pembelajaran berorientasi kompetensi siswa. Jurnal pendidikan dan budaya edisi I, hlm. Jakarta : Departemen Pendidikan. Tersedia http://jurnal.garuda.kepdiknas.go.id// (07/01/2012)

Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka.


(1)

C. Batasan masalah

Mengigat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya pada penerapan model pembelajaran kooperatife tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar pada materi budaya hidup sehat tentang NARKOBA terhadap siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti sebagai berikut:

“Bagaimana hasil peningkatan belajar siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)?”.

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa/siswi kelas X SMA Negeri 3 Takengon pada materi pokok budaya hidup sehat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pairs Share (TPS).


(2)

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat member mamfaat sebagai berikut:

1. Dapat menambah pengetahuan siswa tentang materi budaya hidup sehat 2. Agar siswa lebih memahami dampak dari narkoba.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe Think pairs share (TPS)

4. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi siswa SMA Negeri 3 Takengon khusus nya untuk meningkatkan hasil belajar

5. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa unimed agar dapat dipergunakan untuk penelitian selanjutnya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Model pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS). efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Budaya Hidup Sehat diperoleh data pre test sebagai hasil belajar awal siswa dengan 20 siswa yang tuntas dengan persentase 50%, siswa yang tidak tuntas 20 siswa dengan persentase 50 %, dengan nilai rata-rata 59,88. Kemudian meningkat Data pos test siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 23 siswa dengan persentase 57,5%, 17 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 42,5%, dengan rata-rata nilai 62,88. Dan meningkat lagi di data pos test siklus II jumlah siswa yang tuntas 34 siswa, dengan jumlah persentase 85%, siswa yang tidak tuntas 6 siswa, dengan persentase 15%, dengan total rata-rata nilai hasil belajar siswa 71,125, dengan 85% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

B. Saran

1. Dalam menggunakan metode pembelajaran, guru sebaiknya memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa maksimal.


(4)

2. Guru yang menggunakan madel pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Hendaknya disesuaikan dengan materi pokok pembelajaran dan dapat memotivasi dan membangkitkan sikaf kritis kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar atau mau bertanya dan memberikan pendapat serta membiasakan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. 3. Kepada mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Dengan mencoba pada materi pelajaran lain.

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS). Dengan mencoba pada materi pelajaran lain.

5. Bahan masukan bagi penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran setelah menjadi guru amin.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Reneka Cipta.

2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Bahri & Zain, Aswan. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dzaki, 2010. Penelitian Tindakan Kelas

http//:www.yahoo.com.penelitiantindakankelas/dzaki.blogspot.html (diakses april 2010)

Fachruddin 2010 cooperative learning. Bandung: Alfabeta.

Hanafiah, Nanang & Suhana, cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Ibrahim, M dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Unesa.

I Wayan Santyasa. 2007. Wrokshop tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Para Guru SMP 2 Dan 5 nusa penida kelungkung

Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, Nomor 1, Desember 2006

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Lie, A. 2000. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia widia Sarana

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Penerbit Erlanga Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(6)

Sudrajat, Akhmad. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. http:// learning

with me.blogspot. pembelajaran. html (06/01/2012)

Suherman, E. (Maret 2010). Model belajar dan pembelajaran berorientasi kompetensi siswa. Jurnal pendidikan dan budaya edisi I, hlm.

Jakarta : Departemen Pendidikan. Tersedia

http://jurnal.garuda.kepdiknas.go.id// (07/01/2012)

Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 117503 PADANG MAHONDANG TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURA

0 4 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21

3 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA

0 0 22

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Hasil Belajar Siswa Sma Negeri 8 Surakarta

0 0 57

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA SMA

0 0 17