Analisis kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi Akuntansi pengeluaran kas (studi kasus di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah)

(1)

i

ANALISIS KUALITAS INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

(Studi Kasus di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Lukas Juan Oktora Vocalistyanto NIM: 132114072

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017


(2)

(3)

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”

(Matius 21:22)

Ini kupersembahkan untuk:

Bapakku Matius Suwida S.Pd dan Ibuku Maria Agnes Kustini Kakakku Theodorus Aries Brian

Saudara-saudara ku di Jogja dan keluarga besarku My Lovely Partner in everything Maria Gracia Layan

Teman-teman seperjuanganku AKT kelas B My Afui gengs Chirstoforus, Ristyo, Dimas, dan Age

Serta geng lainnya Badminton ceria, Mas Budi, Adrianus oyen, Restu, Budi aing, Dika, Jalu, Enggar, memey, dan Mas Erick.


(5)

(6)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. J. Eka Priyatma, MSc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A., selalu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Ilsa Haruti Suryandari, SE., S.I.P., M.Sc., Ak., C.A., selaku Pembimbing Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah sabar membimbing dan memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan secretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berdinamika bersama dan berbagi ilmu pengetahuan.

6. Kepala Sekolah dan dewan Guru di Sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar yang telah bersedia memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran penelitian ini.

7. Bapak, Ibu, kakak, keluarga, dan sahabat yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat hingga skripsi ini selesai.

8. Untuk kamu, Maria Gracia Layan alias Eci yang selalu memberikan semangat, waktu, dukungan dan doa yang hingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(8)

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Sistem ... 7

1. Pengertian Sistem ... 7

2. Komponen Sistem Informasi ... 7

B. Informasi ... 9

1. Pengertian Informasi ... 9

2. Pengertian Kualitas informasi ... 10

3. Indikator untuk menilai informasi terhadap SIA ... 11

C. Sistem Informasi Akuntansi ... 14

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 14

2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 15

D. Administrasi Pendidikan dan administrasi sekolah ... 16

1. Pengertian administrasi sekolah ... 16

2. Pengertian administrasi pendidikan ... 17

3. Klasifikasi Dana Pendidikan ... 18

E. Subsidi ... 19

1. Pengertian Subsidi ... 19

F. Latar Belakang Dana BOS ... 20

G. Sistem Pengeluaran Kas ... 22

H. Sistem Teknik Dokumentasi ... 24

1. Pengertian dokumentasi ... 24

2. Bagan Alir ... 24

I. Penelitian Sebelumnya ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Objek Penelitian ... 28


(10)

x

2. Subjek Penelitian ... 28

3. Data yang diperlukan ... 28

4. Tempat dan waktu penelitian ... 29

B. Metode dan Desain Penelitian ... 29

1. Triangulasi dengan sumber ... 29

2. Triangulasi dengan metode ... 29

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 30

D. Teknik Pengumpulan data ... 30

1. Wawancara ... 30

2. Dokumentasi ... 30

3. Observasi langsung ... 31

E. Teknik analisis data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36

A. Lokasi SD Xaverius Terbanggi Besar ... 36

B. Sejarah Berdirinya SD Xaverius ... 36

C. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto SD Xaverius ... 37

1. Visi ... 37

2. Misi ... 37

3. Tujuan ... 41

4. Moto ... 42

D. Struktur Organisasi SD Xaverius ... 43

E. Uraian Tugas ... 45

1. Kepala Sekolah ... 45

2. Guru ... 46

3. Tata Usaha Keuangan ... 48

4. Pustakawan ... 49

5. Pramubakti ... 49

F. Kegiatan Sekolah ... 50

1. Kegiatan Pokok Siswa Siswi ... 50

2. Kegiatan Mulok ... 51

3. Kegiatan Ekstra ... 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Analisis Sistem Pengeluaran Kas di Sekolah ... 54

1. Deskripsi Sistem Pengeluaran Kas Dana BOS ... 54

2. Deskripsi Sistem Pengeluaran Kas Dana Subsidi dan Rutin ... 69

3. Deskripsi Dokumen-Dokumen ... 74

B. Analisis Data Untuk Kualitas Informasi dari Dana BOS 81 1. Relevance ... 82

2. Timeliness ... 84

3. Accuracy ... 86

4. Completeness ... 87

5. Summarization ... 89

C. Analisis Data Untuk Kualitas Informasi Dana Subsidi dan Rutin ... 96


(11)

xi

2. Timeliness ... 98

3. Accuracy ... 99

4. Completeness ... 100

5. Summarization ... 101

D. Penyesuaian Informasi Antara RKAS Dengan Realisasi ... 108

E. Penyesuaian Informasi Antara RAPBS Dengan Realisasi ... 111

BAB VI PENUTUP ... 113

A. Kesimpulan ... 114

B. Keterbatasan Penelitian ... 114

C. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN ... 117

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi ... 34

Tabel 5.1 Dokumen-Dokumen Terkait Dana BOS dalam Sistem Pengeluaran Kas yang Ada di SD Xaverius Terbanggi Besar ... 79

Tabel 5.2 Dokumen-Dokumen Terkait Dana Rutin dan Subsidi Dalam Sistem Pengeluaran Kas yang ada di SD Xaverius Terbanggi Besar ... 81

Tabel 5.3 Perbandingan dan Pengukuran Penilaian Kualitas Informasi Menurut Teori Dengan Hasil Analisis Data (Dana BOS) ... 91 Tabel 5.4 Perbandingan dan Pengukuran Penilaian Kualitas Informasi

Menurut Teori dan Hasil Analisis Data Dana Rutin dan Dana Rutin ... 104

Tabel 5.5 Penyesuaian Informasi RKAS Dengan Realisasi RKAS ... 110

Tabel 5.6 Penyesuaian Antara RKAPBS Dengan Realiasasinya ... 112


(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Blok Bangunan Sistem Informasi ... 22 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar 43 Gambar 5.1 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk

Siswa Kurang Mampu ... 56 Gambar 5.2 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk

Pembelian Peralatan Sekolah ... 58 Gambaar 5.3 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk

Gaji Guru Tidak Tetap ... 60 Gambar 5.4 Flowchart Pengeluaran Dana

Untuk Transport Dinas Guru... 62 Gambar 5.5 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk

Penggandaan Soal Ujian Tengah ... 64 Gambar 5.6 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk

Pengandaan Buku Cetak ... 66 Gambar 5.7 Flowchart Pengeluaran Kas Dana BOS Untuk

Biaya Internet dan Telepon ... 68 Gambar 5.8 Flowchart Pengeluaran Kas Dana Rutin

dan Subsidi Perusahaan Untuk Penggajian ... 71 Gambar 5.9 Flowchart Pengeluaran Kas Dana Rutin Untuk Biaya Rutin... 73


(13)

xvii

ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGERLUARAN KAS

Studi Kasus di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah

Lukas Juan Oktora Vocalistyanto NIM: 132114072

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pengeluaran kas di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah. Penelitian ini penting karena kualitas informasi yang akan dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) akan membantu sekolah dalam hal pengambilan keputusan juga pertanggung jawaban laporan keuangan. Selain itu, sekolah juga dapat menilai segala informasi untuk pengeluaran kas telah sesuai.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang ada di SD Xaverius belum berkualitas. Karakteristik yang telah sesuai adalah timeliness dan summarization, sedangkan karakteristik lainnya yang belum sesuai adalah relevance, accuracy, dan completeness. Oleh karena itu, informasi yang ada belum dapat membantu SD Xaverius untuk membuat keputusan dengan tepat


(14)

xviii

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE QUALITY OF INFORMATION GENERATED BY ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON CASH EXPENDITURE

A Case Study at SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah

Lukas Juan Oktora Vocalistyanto NIM: 132114072

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

The purpose of this research is to analyze the information quality produced by cash disbursement of Accounting Information System in SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah. This research is important because the quality of information generated by Accounting Information System will help school in decision making and also as the responsibility of financial report. Besides, the school can also assess whether the information of cash expenditure has been appropriate.

This research is a case study. The researcher collected the data by doing interview, observation, and documentation. The research method used was source and method triangulation. The data analysis technique was descriptive.

The study showed that the information in SD Xaverius Terbanggi Besar does not fullfil the characteristic of qualified information. The timeliness and summarization characteristics have been appropriate, while the relenvance, accuracy, and completeness characteristics are inappropriate. Therefore, the information in SD Xaverius Terbanggi Besar can not help in decision making correctly because it is unqualified yet.


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara yang maju selalu memperhatikan dan peduli terhadap pendidikan masyarakat. Pendidikan yang baik dapat mencerminkan kesejahteraan suatu negara. Di Indonesia, pendidikan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun dan berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan program wajib belajar dua belas tahun yang dimulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), sampai SMA (Sekolah Menengah Atas). Upaya tersebut juga didukung oleh fasilitas baik sarana maupun prasarana yang telah diberikan untuk membuat sekolah semakin berkembang dan maju.

Selain program wajib belajar dua belas tahun, Pemerintah juga berupaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan melalui program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah. “Dana BOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar” (http://bos.kemdikbud.go.id). Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk meningkatkan kualitas dari sekolah seperti perawatan sekolah, pembiayaan operasional sekolah, dan pembiayaan kegiatan pengembangan siswa. Selain itu, dana bantuan operasional sekolah (BOS) digunakan untuk membantu siswa kurang mampu,


(16)

gaji honorium, dan pengembangan profesi guru. Sekolah mendapatkan dana lainnya melalui uang Setoran Pembayaran Pembangunan (SPP) dan subsidi.

Pengelolaan dari penerimaan dana yang diterima, sekolah harus mampu mengikuti setiap perkembangan yang ada, terutama dari segi informasi akuntansi. Ditinjau dari sudut pandang pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi (Bastian,2007: 53). Informasi yang berkualitas membantu dalam menghasilkan sebuah keputusan yang berkualitas untuk kelangsungan suatu organisasi. Informasi akuntansi yang berkualitas akan menjadi sumber data yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi yang ada harus dapat dikendalikan, agar penggunaannya dapat meningkatkan efektivitas dalam perkembangan kinerja organisasi. Informasi dibutuhkan untuk mempertanggungjawabkan dana yang didapatkan dari pihak luar sehingga pihak tersebut dapat mengetahui penggunaan dana yang diberikan. Informasi yang didapatkan tersebut, membuat organisasi harus secara rutin mencatat semua transaksi yang terjadi. Penggunaan dana harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga penggunaan dana dapat dipertangungjawabkan. Oleh karena itu, sekolah bisa mendapatkan sebuah informasi dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang dapat mewujudkan pertanggung jawaban yang baik.

Sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar merupakan sekolah yang berada dalam naungan yayasan Xaverius namun lokasinya di lingkungan perusahaan PT Great Giant Pinapple (GGP). SD Xaverius memiliki penerimaan dana dari


(17)

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sumbangan dari orang tua siswa dan juga subsidi dari perusahaan. Sekolah ingin selalu mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat, maka SD Xaverius perlu mempunyai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang baik dan terkontrol terutama untuk bagian pengeluaran kas. pengelolaan informasi perlu dikontrol, karena informasi merupakan hal yang sangat penting untuk sebuah tonggak perkembangan dalam hal ini di bidang sistem informasi akuntansi. Informasi yang berkualitas dapat menjadi sebuah pengendalian yang baik maka segala bentuk kas yang keluar akan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dan mampu mengurangi kemungkinan kecurangan. Tentunya, sekolah membutuhkan sebuah informasi yang berkualitas yang akan berguna untuk sekolah dalam mengambil sebuah keputusan yang meningkatkan kinerja agar menjadi lebih baik dan juga untuk keberlangsungan sekolah. Jika informasi yang ada belum berkualitas maka pihak sekolah tidak dapat mengambil keputusan secara optimal. Sedangkan, jika informasi yang ada sudah berkualitas maka pihak sekolah dapat mendukung pihak sekolah dalam mengambil keputusan yang baik. Selain itu, kurangnya penelitian tentang pengeluaran kas untuk sekolah yang berada dalam lingkungan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Analisis Kualitas Informasi yang Dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas”.


(18)

B. Rumusan Masalah

Apakah informasi yang dihasilkan oleh SIA Pengeluaran Kas SD Xaverius Terbanggi Besar sudah memenuhi karakteristik informasi yang berkualitas?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah informasi yang dihasilkan oleh SIA Pengeluaran Kas SD Xaverius Terbanggi Besar sudah memenuhi karakteristik informasi yang berkualitas.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi SD XAVERIUS TERBANGGI BESAR

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan dan juga sebagai evaluasi terhadap kualitas informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan disana.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi dan bahan untuk penelitian yang akan datang, dan menambah kepustakaan mengenai analisis kualitas informasi pada sistem informasi akuntansi pada pengeluaran kas.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menjadi sebuah penerapan dan sarana pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik yang


(19)

sesungguhnya yaitu mengenai analisis kualitas informasi sistem informasi akuntansi yang berkaitan dengan pengeluaran kas.

E. Sistematika penulisan

Penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan deskripsi sebagai berikut : BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, metode dan desain penelitian, teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang diteliti, seperti: sejarah perusahaan, bidang usaha dan sebagainya.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data, analisis data dan hasil penelitian dan interpretasi.


(20)

Bab ini menjelaskan bagian kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.


(21)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney, 2014: 2). Sedangkan dalam bukunya, Mulyadi (2001: 5) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Adanya sebuah sistem akan membuat kinerja dari sebuah organisasi ataupun perusahaan akan menjadi jauh lebih baik, karena sistem mampu membuat sebuah pekerjaan menjadi terstruktur dan ringkas.

2. Komponen sistem informasi

Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok (disebut dengan information system building block): masukan, model, keluaran, teknologi, basis data, dan pengendalian. (Mulyadi, 2001: 11)

Masukan Model Keluaran

Teknologi Basis Data Pengendalian Gambar 1.1 :Blok Bangunan Sistem Informasi


(22)

Dari tabel tersebut dapat diuraikan dengan pengertian masing-masing blok bangunan sistem informasi tersebut.

a. Blok masukan (Input Block)

Masukan adalah data yang dimasukan ke dalam informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem.

b. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari logio-mathematical models yang mengolah masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang dikhendaki atau keluaran.

c. Blok Keluaran (Output block)

Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika keluaran suatu sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan, model, teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya.

d. Blok teknologi (technology Block)

Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem informasi berbasis computer, teknologi terdiri dari tiga komponen: computer dan penyimpanan data di luar (auxiliary storage), telekomunikasi, dan perangkat lunak (software).


(23)

e. Blok Basis Data (Data Base Block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.

f. Blok Pengendalian (Control Block)

Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang dibayar unutk melakukan kejahatan (Mulyadi, 2001: 12-14).

B. Infomasi

1. Pengertian informasi

Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis, maka setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (summarizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan-laporan keuangan, dan laporan keuangan merupakan suatu informasi (Jogiyanto 2006: 17).

Menurut Romney (2014: 4) informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.

American Institute of Akuntan Publik (AICPA) menyatakan bahwa: Akuntansi sebenarnya merupakan sistem informasi dan jika dilihat lebih,


(24)

akuntansi adalah praktik teori umum tentang informasi di lapangan dari sebuah aktivitas ekonomi yang efektif dan terdiri dari bagian utama dari informasi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif.

Informasi memiliki nilai ekonomi jika informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan pengalokasian sumber daya. Jadi, informasi akan berguna jika mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuan sistem tersebut, dan informasi merupakan sumber daya organisasi yang sangat penting (Bodnar, 2006: 3).

Informasi memiliki nilai bagi perusahaan dan manajer mereka, seperti yang kita ketahui, karena informasi diperlukan untuk membuat keputusan yang baik dan mendorong tindakan yang diinginkan (Wilkinson et al., 2000: 5).

2. Kualitas Informasi

Informasi yang diperoleh akan bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi yang berkualitas (Ladjamudin, 2005: 11). Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance) (Jogiyanto, 2006: 10).

3. Karakteristik sebuah informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut: a. Relevance

Menurut James Hall (2016: 12) Isi dari lapaoran atau dokumen harus melayani sebuah tujuan. Hal ini bisa menjadi pendukung


(25)

keputusan manajer ataupun pegawai. Kami telah menetapkan bahwa hanya data yang relevan saja yang memiliki isi informasi untuk tindakan pengguna. Jadi, sistem informasi akan hanya akan menyajikan data yang relevan di dalam laporannya. Laporan yang berisi tidak relevan membuang sumber daya dan mungkin menjadi kontraproduktif bagi pengguna. Kerelevanan dapat mengalihkan perhatian dari pesan sebenarnya terhadap sebuah laporan dan mungkin menghasilkan keputusan atau tindakan yang salah. Relevan juga menunjukkan seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh pihak pengguna. Sedangkan dalam Jogiyanto (2006: 10) relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

b. Timeliness

Umur dari sebuah informasi adalah faktor yang penting dalam menentukan kegunaan sebuah informasi. Informasi seharusnya tidak lebih tua dari kerangka waktu dari tindakan pendukung. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, bila


(26)

pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi tersebut (James Hall 2016: 12). Menurut Jogiyanto (2006: 10) ketepatan waktu, berarti informasi ang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan memiliki nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi .

c. Accuracy

Menurut James Hall (2016: 12) Informasi yang akurat adalah informasi yang harus bebas dari material yang error. Material merupakan sebuah konsep yang sulit untuk diukur karena memiliki nilai yang absolut. Sehingga dalam beberapa kasus informasi harus sempurna agar dapat dinilai sebagai informasi yang berkualitas. Dalam kasus lain, tingkat akurasi yang mungkin lebih rendah terjadi ketika jumlah ketidaktepatan informasi menyebabkan pengguna untuk membuat keputusan yang buruk atau gagal untuk membuat keputusan yang diperlukan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Selain itu, akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan (Jogiyanto 2006: 10).


(27)

d. Completeness

Tidak ada sepotong informasi yang tidak penting untuk suatu keputusan atau tugas yang hilang. Misalnya, laporan harus menyediakan semua perhitungan yang diperlukan dan menyajikan pesan yang jelas dan tegas (James Hall 2016: 12). Kelengkapan juga menunjukkan bahwa informasi yang diberikan kepada pihak pengguna harus cukup dan tidak boleh kekurangan informasi (Wangpipatwong 2005: 14).

e. Summarization

Menurut (James Hall 2016: 12) informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna, manajer tingkat yang lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Informasi mengalir ke atas melalui organisasi untuk manajemen puncak, sehingga menjadi lebih diringkas.

Informasi dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan untuk dimanfaatkan oleh pengguna-pengguna intern maupun ekstern. Pengguna-pengguna intern terdiri dari para manajer dan karyawan perusahaan. Pengguna-pengguna ekstern meliputi pihak-pihak yang berkepentingan di luar perusahaan, seperti kreditor, pemasok, pelanggan, pemegam saham, badan-badan pemerintah, dan serikat pekerja (Wilkinson, 2000: 8).


(28)

C. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sebuah sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai sistem yang mengoperasikan fungsi pengumpulan data, pengolahan, dan mengkategorikan pelaporan keuangan aktivitas dengan tujuan memberikan informasi yang relevan untuk tujuan menjaga nilai, mengarahkan perhatian dan pengambilan keputusan (Sajady et al., 2008: 2).

Diana dan Setiawati (2011: 4) juga memberikan sebuah pendapat bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Pendapat lain tentang sistem juga dikemukakan oleh Romney (2014: 10) yaitu suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur, dan intruksi, data,perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. Hal ini juga yang dipaparkan oleh Bodnar (2006: 3) menjelaskan bahwa, sistem infomasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya. Sumber daya tersebut seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam infomasi.

Akuntansi selalu berkaitan dengan sistem informasi akuntansi karena akuntansi sendiri merupakan proses identifikasi, pengumpulan, dan


(29)

penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, akuntansi dapat diartikan sebagai sebuah sistem informasi dalam SIA karena terdapat proses mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan (Romney, 2014: 11). Memahami sistem informasi akuntansi, tidak dapat dilihat dari satu sisi karena sistem informasi akuntansi merupakan sebuah proses yang luas dan kompleks.

2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Romney (2014: 11) Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari enam komponen :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-akivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi

4. Software yang dipakai untuk memposes data organisasi

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA.


(30)

Keenam komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu SIA memenuhi tiga fungsi pentingya dalam organisasi, yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.

D. Administrasi Pendidikan dan administrasi Sekolah

1. Pengertian Administrasi sekolah

Pengelolaan administrasi yang baik dapat membuat kinerja sebuah organisasi berjalan dengan efektif, karena administrasi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan di dalam organisasi, dan kegiatan ini tentunya memerlukan pengawasan yang ekstra karena sangat vital dalam menentukan arus kas masuk dan keluar.

Menurut Hadari nawari (1985: 14) administrasi sekolah merupakan proses kerja sama sejumlah personil dalam memanfaatkan sumber-sumber


(31)

material dan finansial untuk mencapai tujuannya sesuai dengan jenis dan jenjangnya masing-masing.

Tujuan administrasi sekolah untuk meningkatkan daya dan hasil guna kegiatan membantu anak-anak dalam mewujudkan kedewasaan masing-masing melalui proses belajar mengajar dan kegiatan penunjang lainnya yang harus diselenggarakan secara berencana atau diprogramkan (secara sengaja), terarah dan sistematik (Nawari, 1985: 14).

2. Pengertian Administrasi pendidikan

Engkoswara & Komariah (2011: 48) mejelaskan bahwa administrasi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati.

Administrasi itu juga merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat di dalam tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu, administrasi pendidikan seyogyanya harus diketahui bukan hanya oleh kepala sekolah atau pemimpin-pemimpin pendidikan lainnya, tetapi juga harus diketahui dan dijalankan oleh para guru dan pegawai-pegawai sekolah sesuai dengan fungsi jabatannya masing-masing. Tanpa adanya pengertian bersama, sukar diharapkan adanya kerja sama untuk menuju satu tujuan yang telah digariskan (Purwanto, 2009: 5).


(32)

Salah satu kegiatan manajemen disebutkan adanya kegiatan pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian tidak dapat dipisahkan dengan fungsi lain seperti perencanaan, pembinaan atau pun pengendalian antara fungsi-fungsi ini saling padu dan saling kait satu sama lainnya.

Penyusunan struktur organisasi, pendelegasian wewenang, tata hubungan merupakan kegiatan yang saling padu dan berhubungan satu sama lain karena itu di dalam perwujudannya pada tiap-tiap bagian itu dibutuhkan informasi yaitu:

a. Informasi akan mengurangi hambatan-hambatan ketidakpastian yang dipikul oleh tiap bagian dalam struktur organisasi.

b. Informasi akan mengurangi kerumitan dan tiap-tiap bagian.

c. Informasi akan mewjudkan tata hubungan baik vertikal ataupun horizontal dan sebagai perwujudan keterpaduan dari tiap bagian atau sub-sub sistem.

d. Informasi mewujudkan koordinasi atau sub-sub sistem dalam struktur organisasi.

3. Klasifikasi Dana Pendidikan

Dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, sumber dana merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pengelolaan pendidikan..


(33)

Dalam klasifikasi dana pendidikan, pemikiran tentang dana pendidikan, paling tidak dapat difokuskan pada dana langsung, dana tidak langsung, sumber-sumber dana pendidikan, kriteria kesejahteraan sosial maksimum, kriteria keputusan, dan beberapa masalah dalam analisis keuntungan biaya. Pengertian dana langsung merupakan dana yang langsung digunakan untuk operasional sekolah dan langsung dikeluarkan untuk kepentingan pelaksanaan proses belajar-mengajar, terdiri atas dana pembangunan dan dana rutin. Untuk dana rutin digunakan untuk membiayai kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran, dan digunakan untuk menunjangpelaksanaan program belajar mengajar, pembayaran gaji guru dan personil sekolah, administrasi kantor, pemeliharaan serta perawataan sarana dan prasarana (Mulyasa, 2003: 168-169).

E. Subsidi

1. Pengertian Subsidi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) subsidi adalah bantuan uang dan sebagainya kepada yayasan, perkumpulan, dan sebagainya (biasanya dari pihak pemerintah).

Adapun menurut Nota Keuangan dan RAPBN 2014, subsidi merupakan alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yangmemproduksi, menjual barang dan jasa, yang memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa, sehingga harga jualnya dapat dijangkau masyarakat.


(34)

F. Latar belakang Dana BOS

1. Sekilas tentang Dana BOS

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak dll.

2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu, serta berperan dalam mempercepat pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah-sekolah yang belum memenuhi SPM, dan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada sekolah-sekolah yang sudah memenuhi SPM.

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1. Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SD-SMP Satap/SMPT negeri terhadap biaya operasi sekolah.


(35)

2. Membebaskan pungutan seluruh peserta didik kurang mampu dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta.

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik di sekolah swasta.

3. Tim Manajemen BOS Sekolah 1. Penanggung Jawab

Dalam hal ini orang yang memiliki tanggung jawab besar untuk mengurus dana BOS adalah Kepala Sekolah. Hal ini tidak terlepas karena kepala sekolah merupakan pimpinan dari sekolah yang tentunya juga merupakan tugasnya untuk mengembangkan sekolah yang dipimpin.

2. Anggota

a. Orang yang ditunjuk langsung untuk membantu kepala sekolah dalam mengurus tata kelola keuangan sekolah yang tentunya berkaitan pula dengan dana BOS adalah bendahara sekolah. Tugas ini biasanya diserahkan langsung oleh kepala sekolah, seperti memastikan pos-pos untuk alokasi pengeluaran yang menggunakan dana BOS.

b. Selain itu, biasanya ditunjuk dari pihak sekolah salah satu orang dari unsur orang tua peserta didik di luar Komite Sekolah yang dipilih oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitasnya, serta menghindari terjadinya konflik kepentingan.


(36)

Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian. Tujuan utama sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang benar valid menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo (Hall, 2016:218).

Dalam sistem informasi akuntansi terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil (Mulyadi, 2001:534) adalah:

1. Fungsi Kas

Dalam sistem dana kas keci, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas: (1) pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan. (2) pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil. (3) pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. (4) pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil. (5) pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.


(37)

3. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil

Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

4. Fungsi Pemeriksaan Intern

Dalam sistem kas,fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash count) secara periodik dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

Dokumen sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang digunakan dalam sistem dana kas kecil (Mulyadi, 2001:530) adalah:

a. Bukti Kas keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi pada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

b. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya. c. Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil.


(38)

H. Sistem Teknik Dokumentasi

1. Pengertian dokumentasi

Menurut Romney (2014: 59) dokumentasi menjelaskan cara sistem bekerja, termasuk siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana entri data, pengeolahan data, penyimpanan data, output informasi, dan sistem pengendalian.

Alat dokumentasi yang sangat penting yaitu:

a. Pada level minimum, harus dapat membaca dokumentasi unutk menentukan cara sistem bekerja.

b. Mengevaluasi dokumentasi guna mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pengendalian internal, dan merekomendasikan peningkatan. Selain itu, untuk menentukan jika sistem yang diajukan memenuhi kebutuhan.

c. Mempersiapkan dokumentasi yang menunjukkan cara beroperasi dari sistem yang sudah ada.

2. Bagan Alir (Flowchart) adalah teknik analisis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis.

Jenis-jenis bagan alir, menurut Romney (2014: 68) membaginya menjadi 3 jenis yaitu:

1. Bagan alir dokumen untuk mengilustrasikan dokumen dan data antar-area pertanggungjawaban dalam organisasi.


(39)

2. Bagan alir pengendalian internal digunakan untuk menjelaskan, menganalisis, dan mengevaluasi pengendalian internal.

3. Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antar-input, pemrosesan, penyimpanan, dan output sistem.

I. Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang sistem informasi akuntansi telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian mengenai efektivitas sistem informasi akuntansi yang diteliti oleh Sajady et al. (2008) pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Teheran, mejelaskan bahwa evaluasi dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengambilan keputusan oleh manager, kualitas informasi akuntansi, evaluasi kinerja, kontrol internal dan memfasilitasi transaksi pada perusahaan atau organisasi. Kualitas informasi maksudnya adalah informasi yang berkualitas dari sistem informasi akuntansi dapat mendukung pengambilan keputusan, dengan indikator yang digunakan memudahkan pengambilan keputusan, kontrol internal yang efektif, kualitas laporan keuangan, meningkatkan kinerja, dan memfasilitasi proses transaksi perusahaan.

Penelitian lain masih pada bidang yang sama, juga dilakukan oleh Onaolapo A. dan Odetayo T. (2012) pada perusahaan konstruksi di Nigeria. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kualitas informasi dari sistem informasi akuntansi memberikan peningkatan pada efektivitas kinerja suatu organisasi, yaitu mengarahkan laporan keuangan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam penelitian ini kualitas informasi dari sistem informasi akuntansi


(40)

dapat digambarkan seperti bahan utama dalam pengambilan keputusan keuangan manajerial, yang saat ini sangat memiliki nilai yang berharga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan indikator utama yaitu melihat dampak sistem informasi akuntansi terhadap efektifitas organisasi. Soudani (2012) dalam penelitiannya juga menjelaskan hal yang sama bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memberikan dampak pada kinerja keuangan, dan mewujudkan pembangunan kinerja organisasi yang efektif.

Dari penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya, peneliti dapat mengetahui bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki peran yang penting dalam efektifitas kinerja, pengambilan keputusan, kualitas laporan keuangan, evaluasi kinerja, kontrol internal dan memfasilitasi transaksi pada perusahaan atau organisasi. Dampak yang dihasilkan sejauh ini masih pada perusahaan maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian pada organisasi nirlaba yaitu sekolah.

Penelitian mengenai kualitas informasi telah dilakukan penelitian oleh Parnami & Damayanthi (2014) penelitain ini memberikan gambaran bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki keunggulan untuk mengahasilkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu, sehingga akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membuat keputusan. Dari sisi kualitas informasi telah dilakukan penelitian oleh Wangpipatwong et al. (2005) penelitian ini menjelaskan bahwa karakteristik dari aspek kualitas informasi yaitu akurasi, relevansi dan kelengkapan lebih penting dari pada tepat waktu dan ketelitian.


(41)

Sedangkan pada aspek kualitas sistem hal yang paling mempengaruhi secara signifikan adalah efisiensi.

Dari kedua penelitian yang telah dilakukan tersebut, peneliti mengetahui bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memberikan sebuah informasi yang berkualitas dan memberikan efisiensi dalam keputusan. Maka peneliti ingin mencoba untuk melihat informasi yang dihasilkan oleh SIA sekolah, menggunakan indikator informasi yang berkualitas dengan disesuaikan teori dari James A. Hall.

Sedangkan penelitian tentang sekolah dilakukan oleh Rakhmawati (2011) penelitian ini menjelaskan bahwa rencana penggunaan BOSDA telah sesuai dengan kebutuhan. Kemudian bahwa masih ada Sistem pengeluaran kas pada SPM N 6 yang belum sesuai dengan teori, yaitu terjadinya perangkapan tugas oleh bendahara sekolah yang berkaitan dengan pengendalian internal di sekolah.

Penelitian tentang sekolah yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti melihat masih fokus pada pengendalian internal saja. Dari hal tersebut peneliti berniat memperluas penelitian tentang sekolah yang berfokus pada sistem informasi akuntansi (SIA) di dalam pengeluaran kas.


(42)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

1. Objek dalam penelitian ini adalah sistem pengeluaran kas yang berkaitan dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dana subsidi, dan dana rutin. Dalam menunjang hal tersebut peneliti juga mengambil dari beberapa dokumen dan bukti pengeluaran kas, yang meliputi:

a. Dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pengeluaran kas selama triwulan IV yaitu bulan Oktober, November, dan Desember pada tahun 2016

b. Bukti-bukti transaksi yang telah digunakan oleh sekolah c. Catatan akuntansi yang telah dilakukan.

2. Dalam subjek penelitian, peneliti akan melakukan wawancara dengan beberapa orang yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diantaranya: a. Kepala sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar

b. Bendahara sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar c. Bendahara BOS SD Xaverius Terbanggi Besar

3. Beberapa data yang di perlukan untuk penelitian ini, adalah : a. Sejarah dari yayasan xaverius dan SD xaverius terbanggi besar. b. Struktur organisasi di SD Xaverius Terbanggi Besar.


(43)

4. Tempat dan waktu penelitian : a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Xaverius Umas jaya Terbanggi besar, lampung tengah, di Jl. Lintas Timur Sumatera km 77, Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober 2016 hingga Januari 2017 di SD Xaverius Terbanggi Besar.

B. Metode dan Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di organisasi nirlaba yaitu di SD Xaverius Terbanggi. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik triangulasi yaitu :

1. Triangulasi dengan Sumber

Triangulasi dengan sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda (Ghony, et.al, 2014: 322-323). 2. Triangulasi dengan Metode

Triangulasi dengan metode dilakukan dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan melakukan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Ghony, et.al, 2014: 322-323).


(44)

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel yang dilakukan adalah purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2014: 52-54).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Melakukan wawancara

Wawacara merupakan sebuah teknik penggalian informasi yang dilakukan dengan bertanya langsung kepada narasumber yang terkait dengan bidang yang akan di teliti, untuk mendapatkan data yang lengkap terutama di bagian pengeluaran kas. Dalam melakukan wawancara ini peneliti juga bertujuan untuk mendapatkan data mengenai:

a. Gambaran umum dan proses bisnis sekolah. b. Sistem pengeluaran kas.

c. Dokumen, catatan dan laporan bulanan sekolah dalam pengeluaran kas.

d. Prosedur dan alur yang terkait dengan pengeluaran kas. 2. Melakukan dokumentasi

Teknik dokumentasi yang dilakukan peneliti dengan melihat dan mengamati arsip-arsip, berkas-berkas dan catatan-catatan yang berkaitan


(45)

dengan pengeluaran kas di SD Xaverius Terbanggi Besar. Dokumentasi yang dibutuhkan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Bukti kas keluar (BKK) b. Buku harian kas

c. Catatan-catatan pengeluaran kas d. Kuitansi, nota, slip gaji.

e. Laporan bulanan sekolah 3. Melakukan Observasi Langsung

Peneliti melakukan observasi ke tempat penelitian dengan tujuan untuk memperoleh bukti tambahan yang diperlukan seperti tahap prosedur untuk pengeluaran kas di sekolah.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah teknik analisis data deskriptif dan juga dengan metode kualitatif, yaitu dengan teknik triangulasi. Langkah untuk menjawab rumusan masalah “Apakah informasi akuntansi yang dihasilkan dari SIA pengeluaran kas SD Xaverius Terbanggi Besar sudah memenuhi karakteristik informasi yang berkualitas?”

1. Mendeskripsikan sistem pengeluaran kas yang ada di sekolah dengan bagan alir (Flowchart) beserta narasi deskriptif.

2. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas.


(46)

3. Mengidentifikasikan dan melakukan pengukuran terhadap kualitas informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi. Peneliti telah membuat sebuah bagan yang berisi tentang lima komponen yang merupakan karakteristik dari sebuah informasi. (Lihat pada Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi).

4. Melakukan pembandingan dan pengukuran pada segala dokumen, bukti-bukti, laporan, serta catatan-catatan yang mendukung dalam pengeluaran kas. Dalam melakukan pengukuran terhadap kualitas informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sekolah, peneliti menggunakan format penjelasan teori yang ada kemudian dicocokan dengan perolehan data dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, bendahara BOS dan bendahara sekolah

5. Melihat penyesuaian antara anggaran dengan realisasinya, dan mendeskripsikan dalam bentuk narasi.

6. Peneliti membuat kesimpulan dengan melihat indikator dan kriteria dari kualitas informasi yang telah diolah. Berikut merupakan penarikan kesimpulan untuk karakteristik informasi yang berkualitas.

a. Sekolah memenuhi karakteristik informasi yang relevance, jika informasi memenuhi kebutuhan pengguna dan berguna.

b. Sekolah memenuhi karakteristik informasi yang timeliness, jika informasi tidak boleh terlambat pada saat dibutuhkan dan informasi tidak boleh usang.


(47)

c. Sekolah memenuhi karakteristik informasi accuracy, jika informasi harus sesuai fakta dan tidak bias.

d. Sekolah memenuhi karakteristik informasi completeness, jika informasi bersifat lengkap.

e. Sekolah memenuhi karakteristik informasi summarization, jika informasi disajikan dengan ringkas.

Informasi di SD Xaverius Terbanggi Besar dikatakan berkualitas jika telah memenuhi kelima karakteristik menurut Hall (2016), yang berupa relevance, timeliness, accuracy, completeness, dan summarization. Kemudian dilengkapi oleh Jogiyanto (2006), dan jurnal-junal pendukung seperti Inger et al., Wangpipatwong et al., dan Yang et al. Dalam hal ini peneliti menuliskan deskripsi dan hasil analisis dalam bentuk narasi yang dapat dilihat pada tabel 3.1 tentang indikator penilaian kualitas informasi.


(48)

Berikut merupakan tabel tentang penjelasan indikator penilaian kualitas informasi, yang digunakan peneliti untuk menilai kualitas informasi di SD Xaverius Terbanggi Besar.

Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi Karakteristik

informasi

Indikator Kriteria Cara Penilaian Relevance 1. Memenuhi

kebutuhan pengguna 2. Berguna

1. Informasi benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan khususnya pada pengeluaran kas.

2. Mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan dapat dibuktikan oleh siapa saja.

3. Memberikan manfaat dan sesuai untuk pemakainya.

1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS.

2. Diperoleh dari observasi langsung dan menelusur dokumen rencana anggaran sekolah dan laporan keuangan bulanan sekolah.

3. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS.

Timeliness 1. Informasi tidak boleh terlambat. 2. Informasi

tidak boleh usang.

1. Informasi tidak boleh terlambat pada saat dibutuhkan.

2. Beberapa proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, serta segala laporan-laporan yang dibutuhkan juga disampaikan tepat waktu, tidak melampaui batas pelaporan.

1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS. Diperoleh dari dokumentasi laporan-laporan, catatan dan bukti-bukti di sekolah.


(49)

Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi (Lanjutan) Karakteristik

informasi

Indikator Kriteria Cara Penilaian

Accuracy 1. Informasi harus sesuai fakta. 2. Tidak bias

1. Informasi dapat mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan. 2. Informasi harus bebas

dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS.

Completeness 1. Lengkap dan jelas

1. Informasi akan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersampaikan dengan jelas dan lengkap.

1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah dan bendahara BOS. 2. Diperoleh dari menelusur dokumen rencana anggaran sekolah dan laporan keuangan bulanan sekolah.

3. Melakukan observasi langsung.

Summarization 1. Ringkas 1. Informasi yang berkualitas memiliki kalimat yang sederhana namun mampu memberika makna dan hasil yang mendalam.

1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS. 2. Diperoleh dari

menelusur laporan keuangan bulanan sekolah.


(50)

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Lokasi SD Xaverius Terbanggi Besar

SD Xaverius Terbanggi Besar merupakan sekolah swasta yang berada di dalam bagian Yayasan Xaverius. Alamat SD Xaverius yaitu di Jalan Lintas Timur Km 77, Kelurahan Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

B. Sejarah Berdirinya SD Xaverius

Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar didirikan pada tanggal 1 Juli 1986 oleh Yayasan Xaverius Tanjung Karang yang bekerja sama dengan perusahaan PT GGPC yang sekarang berganti nama menjadi PT GGF. Pada saat itu perusahaan membutuhkan pendidikan di lingkungan perusahaan, terutama untuk para karyawan. Sehingga membuat mereka melakukan survey pemilihan yayasan pendidikan dan Xaverius yang terpilih karena sesuai dengan kriteria dan standar yang dicari oleh perusahaan. Pihak yayasan yang diwakili oleh Bapak Cep Harsoyo dan pihak perusahaan, menyerahkan pengelolaan sekolah SD Xaverius kepada Sr. Rosalia selaku kepala sekolah saat itu.

Awal beridiri SD Xaverius Terbanggi Besar ini memiliki 36 murid saja, dengan 4 orang guru, dan 4 ruang kelas yang mana murid-murid tersebut utamanya merupakan anak-anak dari karyawan perusahaan. Meskipun sempat mengalami masa-masa sulit namun, sekolah tetap tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan jaman.


(51)

Semakin berkembangnya jaman SD Xaverius juga mengalami perkembangan disetiap tahunnya, dimana banyak murid yang mendaftar diluar dari perusahaan, perkembangan infrastruktur kelas, dan tenaga pengajar yang berkompeten. Pada tahun ini murid SD Xaverius tercatat sejumlah 343 orang, dengan jumlah 12 kelas dan 16 guru. SD Xaverius dalam segi prestasi juga menorehkan hasil yang membanggakan baik ditingkat kecamatan hingga kabupaten.

C. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto SD Xaverius Terbanggi Besar

1. Visi

Terwujudnya pribadi yang humanis, cerdas, jujur, disiplin dan melayani serta mencintai lingkungan alam sekitar.

2. Misi

Mewujudkan Komunitas Pendidikan yang: a. Humanis

Menghargai dan mengembangkan segenap potensi dalam setiap pribadi agar menjadi manusia yang bermartabat sebagai citra Allah: 1. Menyapa orang terlebih dahulu dengan 5 S (senyum, salam,

sapa, sopan, setulus hati). Berprilaku pantas, ramah, dan rendah hati;

2. Besyukur terhadap kebaikan dan ciptakan Tuhan : alam, sesama, melalui doa, ucapan dan prilaku;

3. Membiasakan diri mengucapkan terimakasih, tolong, maaf, dan permisi;


(52)

4. Membangun sikap persaudaraan dengan seluruh warga sekolah; 5. Menerima dan menghargai sesame dalam berbagai perbedaan; 6. Mengujungi, mendoakan, membantu warga yang sakit dan

terkena musibah;

7. Mengapresiasi hasil karya teman;

8. Menciptakan suasana yang nyaman di kelas selama pembelajaran;

9. Berani menentukan sikap dan tindakan secara benar.

10. Menunjukkan sikap dan perilaku mendahulukan kepentingan orang lain, dari pada diri sendiri;

11. Menghindari sikap egois dan apatis (masa bodoh); b. Cerdas

Membimbing setiap pribadi untuk memiliki kemampuan, berfikir, bertindak komprehensif, benar, sistematis, dan berkelanjutan :

1. Berdoa dengan sikap yang santun; 2. Cepat tanggap terhadap situasi;

3. Memiliki semangat belajar yang tinggi; 4. Mengendalikan emosi;

5. Berni menyampaikan pendapat secara lisan dan tertulis; 6. Mempersiapkan peralatan belajar/ sekolah dengan baik dan

benar;


(53)

8. Memiliki keterampilan membaca, menulis dan berhitung (calisting);

9. Gemar membaca;

10. Mampu mencari referensi dan sumber belajar; 11. Memiliki keberanian bertanya;

12. Memiliki keberanian untuk mencoba maupun mempratikan teori dan pengetahuan yang baru.

c. Jujur

Pribadi yang terbuka akan kebenaran, baik secara ilmu maupun kepribadian.

1. Berani berkata terus terang (apa adanya);

2. Menyerahkan barang yang ditemuan kepada guru, atau ke kantor;

3. Berani mengakui kesalahan sendiri dan meminta maaf; 4. Mengembalikan barang yang dipinjam setelah selesai; 5. Mengerjakan barang yang dipinjam setelah selesai; 6. Mengerjakan ulangan sesuai dengan kemampuan sendiri; d. Disiplin

Pribadi yang berkembang dan memiliki serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban.

1. Datang ke sekolah dan masuk kelas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan;


(54)

2. Berbaris dengan tertib dan rapi menjelang masuk kelas; 3. Berdoa sebelum dan sesudah belajar;

4. Berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan; 5. Membawa peralatan belajar sesuai dengan jadwal; 6. Menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat waktu; 7. Mengikuit proses pembelajaran dengan tertib;

8. Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan;

9. Membayar dan menyelesaikan keuangan sekolah sesuai dengan waktu yang ditentukan;

10. Mematuhi tata tertib. e. Melayani

Mengarahkan setiap pribadi untuk belajar menjadi rendah hati, menghargai, dan menghormati orang lain, serta siap melayani tanpa pamrih dengan penuh kasih.

1. Memperlakukan teman tanpa pilih kasih; 2. Rea membantu teman yang membutuhka;

3. Rela membantu teman yang sedang kesulitan dalam belajar; 4. Menjadi tutor sebaya;

5. Menjalankan piket sesuai dengan jadwal; 6. Mengantarkan teman yang sakit ke UKS;

7. Rela berbeagi dengan teman yang sedan kesulitan (memberi pinjaman alat tulis);


(55)

9. Rela terliat dalam kegiatan social di sekolah (APP,Aksi Natal Hari Pangan,dll.).

f. Mencintai Alam Sekitar

1. Mempu mengelola lingkungan supaya menjadi tempat belajar dan tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan;

2. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan yang kurang bersih (membuang sampah pada tempatnya);

3. Menyiram tanaman yang kekurangan air;

4. Menjaga kerindangan dan kehijauan lingkungan. 3. Tujuan

a. Membiasakan diri dengan etika dan komitmen yang berlaku; b. Mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki siswa sehingga dapat

berkembang seutuhnya sebagai pribadi yang lebih baik;

c. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bekal melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi;

d. Menjadikan sekolah yang diminati oleh masyarakat;

e. Menanamkan budaya tertib dan disiplin kepada seluruh warga sekolah.


(56)

4. Motto “ XAVERIUS SMART ”

Berikut penjelasan mengenai moto tersebut :

X : X-ray (sinar) : SD Xaverius selalu memancarkan sinar menerangi masyarakat.

A : Aktif : Cekatan dan terampil serta lincah, dalam berbagai kegiatan pengembangan diri.

V : Variatif : Melalui berbagai metode dan pendekatan dalam pendampingan dan pengembangan minat/bakat peserta didik.

E: Ekspolratif : Mengembangkan sikap keingintahuan yang tinggi sebagai tantangan untuk maju dan berkembang. R : Responsif : Memiliki kepekaan terhadap panggilan tugas dan

panggilan sosial.

I : Ikhlas : Memiliki sikap jujur, tulus dan terbuka untuk maju. U : Unggul : Memiliki keunggulan dalam ketaqwaan beribadah,

kepribadiaan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

S : Supel : Mudah bergaul dengan semua orang dengan hati yang gembira.

S: Skill : memiliki keterampilan yang dapat di pasarkan dan kompetitif.


(57)

A : Attitude : Memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam kehidupan.

R : Relation : Memiliki hubungan yang baik dalam lingkungan kehidupan, baik relasi dalam hubungan sebagai makhluk beragama, makhluk pribadi, dan makhluk sosial.

T : Target : Memiliki tujuan hidup yang jelas dalam kehidupannya.

D. Struktur Organisasi SD Xaverius Terbanggi Besar

Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar merupakan bagian dari Yayasan Xaverius Terbanggi Besar, dimana terdapat 5 Sekolah Dasar yang berada dibawah Yayasan Xaverius Tanjung Karang, antara lain: SD Xaverius Way Halim, SD Xaverius Panjang, SD Xaverius Terbanggi Besar, SD Xaverius Kota Bumi dan SD Xaverius Gunung Batin. Pimpinan tertinggi di SD Xaverius Terbanggi Besar adalah Kepala Sekolah. Kepala Sekolah memiliki tanggung jawab terhadap seluruh kebijakan sekolah selama masa jabatannya. Kepala sekoah langsung membawahi para guru, tata usaha, pustakawan, dan pramubakti serta satpam.


(58)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar


(59)

E. Uraian Tugas

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar, sehingga kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang menyeluruh terhadap kegiatan operasi sekolah dan keberhasilan mewujudkan visi dan misi sekolah. Berikut tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kurikulum sesuai dengan petunjuk yang berlaku.

b. Mengatur tata tertib sekolah, guru, dan siswa.

c. Mengatur segala kegiatan sepanjang tahun ajaran sekolah. d. Membina guru dan karyawan yayasan maupun pegawai honorer

agar melaksanakan tugas dengan baik. e. Memantau kegiatan siswa.

f. Menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa dan masyarakat. g. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah.

h. Mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). i. Memberi pertanggungjawaban tentang kegiatan sekolah dan

penggunaan dana kepada Yayasan Xaverius, kepada Perusahaan, dan kepada Pemerintah daerah.


(60)

2. Guru / Wali Kelas

Guru memiliki tanggungjawab langsung kepada Kepala Sekolah maupun kepada orang tua siswa. Selain itu mempunyai tugas untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Bentuk tugas dan tanggungjawab dari guru adalah sebagai berikut: a. Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar

mengajar semesteran/tahunan)

b. Membuat satuan pengajaran (persiapan pengajaran) c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

d. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar (semester/tahunan) e. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang

menjadi tanggungjawabnya

f. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran g. Membuat dan menyusun ulangan untuk mata pelajaran

h. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

i. Mengatur kebersihan ruangan tempat belajar/praktik,

pengembalian alat pinjaman, pemeliharaan dan keamanan sarana pelajaran

j. Memeriksa apakah siswa sudah paham cara penggunaan masing-masing peralatan untuk menghindari kerusakan dan kecelakaan


(61)

k. Mengadakan pemerikasaan, pemeliharaan, dan pengawasan kebersihan masing-masing dan alat-alat pelajaran pada setiap akhir pelajaran.

Selain tugas pokok tersebut, ada beberapa guru yang ditunjuk Kepala Sekolah untuk membantu dalam pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah sebagai: a. Wali Kelas

Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Pengelolaan kelas

2. Penyelnggaraan administrasi kelas yang meliputi: denah tempat duduk siswa, absensi siswa, daftar pelajaran kelas, dafar piket kelas, buku absensi siswa, buku kegiatan belajar mengajar, dan tata tertib kelas. 3. Penyusunan/ pembuatan statistik bulanan siswa 4. Pengisian daftar nilai siswa

5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa 6. Pencatatan mutasi siswa

7. Pengisian Buku Laporan Pendidikan (Rapor) 8. Pembagian Buku Laporan Pendidikan (Rapor) b. Tim Pengembang sekolah


(62)

I. Bidang Kurikulum, tugasnya menjadi koordinator pengembangan kurikulum selama tahun pelajaran berjalan.

II. Delapan standar pendidikan, terdiri dari : A. Pengembang kopetensi lulusan B. Pengembang standar isi

C. Pengembang standar proses

D. Pengembang pendidik dan Tenaga kependidikan E. Pengembang sarana prasarana

F. Pengembang standar pengelolaan G. Pengembang standar pembiayaan

H. Pengembangan dan implementasi penilaian III. Kegiatan ekstra kulikuler

B. Kordinator A.1 Bina prestasi A.2 Pengembangan diri C. Kepramukaan

3. Tata Usaha Keuangan

a. Menerima pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) dari para siswa

b. Menerima sumbangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membantu siswa tidak mampu membayar SPP


(63)

d. Menyiapkan gaji guru dan karyawan

e. Membuat laporan bulanan ke Yayasan, Sekolah, dan Perusahaan 4. Tata Usaha Administrasi

a. Mengurus surat menyurat (surat keluar dan surat masuk)

b. Membuat laporan bulanan tenaga pendidik dan kependidikan ke Yayasan dan Dinas Pemerintah

c. Membuat laporan bulanan data siswa

d. Membuat data berkaitan dengan kearsipan sekolah

e. Membuat rekap presensi (setiap bulan) tenaga pendidik dan kependidikan.

4. Pustakawan

Tugas-tugas pustakawan berkaitan dengan urusan kepustakaan sekolah.

5. Pramubakti

Tugas pramubakti menjaga dan merawat : a. Kebersihan lingkungan sekolah

b. Kerapihan dan kebersihan ruangan kelas dan kantor guru c. Menjaga dan memelihara kehijauan lingkungan sekolah d. Menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman (snack


(64)

6. Penjaga sekolah

Tugas penjaga sekolah :

a. Membantu penyebrangan para siswa saat hadir dan pulang b. Menyambut dan memandu tamu sekolah

F. Kegiatan Sekolah

1. Kegiatan Pokok siswa dan siswi a. Kegiatan Belajar Mengajar

Di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar, kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.15 untuk anak-anak kelas I, III, IV, V dan VI, sedangkan anak-anak kelas II memulai proses belajar mengajar pukul 09.45. Kurikulum yang digunakan untuk proses belajar mengajar adalah kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia.

b. Pekerjaan Rumah

Pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa, dimaksudkan untuk memperdalam dalam penguasaan materi pelajaran yang telah diajarkan atau diberikan di sekolah. Bagi siswa-siswi yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, maka akan mendapatkan saksi atau hukuman dari guru kelas.


(65)

2. Kegiatan Mulok

Kegiatan Mulok atau biasa disebut muatan local, bertujuan untuk menambah keunggulan dan nilai tambah sekolah. Kegiatan Mulok di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar antara sebagai berikut:

a. Pelajaran Computer

Kegiatan belajar computer diberlakukan wajib diikuti oleh setiap siswa dari kelas satu sampai dengan kelas enam (sudah dimulai sejak tahun ajaran 2003/2004). Pemberlakukan tersebut, bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dasar computer atau teknologi sejak dini sehingga siswa tidak gagap teknologi, untuk meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap sekolah sesuai dengan tuntutan zaman, untuk meningkatkan mutu pendidikan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan, serta meningkatkan daya saing yang sehat terhadap sekolah-sekolah lainnya.

b. Pelajaran Bahasa Inggris

Pelajaran Bahasa Inggris merupakan pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap siswa dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Tujuannya agar siswa dapat memperoleh wawasan International yang berguna untuk bekal siswa di masa depan.

c. Pelajaran Bahasa Daerah

Pelajaran daerah di SD Xaverius yaitu Bahasa Lampung, yang wajib diikuti dari kelas satu sampai kelas enam. Tujuannya adalah


(66)

agar siswa tetep dapat mengerti bahasa daerah, sehingga nantinya dapat menjadi lestari.

3. Kegiatan Ekstra

Kegiatan Ekstra bertujuan untuk mempersiapkan siswa dan siswi secara sungguh-sungguh agar dapat membentuk nilai-nilai sikap, pribadi yang utuh dan jujur, sehingga tujuan utama pendidikan dapat tercapai sesuai dengan kemampuan anak. Kegiatan–kegiatan ekstrakulikuler di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar, antara lain :

a. Pramuka Siaga dan Penggalang

Kegiatan pramuka wajib diikuti oleh siswa kelas III (tiga) sampai dengan kelas VI (enam). Kegiatan pramuka bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif, menambah pengetahuan dan pengalaman, menguasai keterampilan dan kecakapan.

b. Kegitan Drum Band

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa didalam kecintaan terhadap seni, untuk menumbuh kembangkan kedisiplinan, kerajinan, kekompakan. Melalui latihan yang diadakan dua kali dalam satu minggu, untuk menambah pengetahuan tentang musik, alat-alat musik dan pemeliharaanya, untuk menambah pengalaman dan meningkatkan prestasi siswa dalam perlombaan yang diadakan oleh instansi lain maupun pemerintah.


(67)

c. Kegiatan Tari

Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan bakat, mencintai kebudayaan dan pengembangan prestasi siswa siswi di bidang seni.


(68)

54

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Sistem Pengeluaran Kas di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi

Besar

1. Deskripsi sistem pengeluaran kas dana BOS (Bantuan Operasional sekolah) yang ada di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar.

Ada beberapa aktivitas yang membuat Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar melakukan pengeluaran kas dengan dana BOS, yaitu:

a. Dana Bantuan Untuk Siswa yang tidak mampu

Dana bantuan ini merupakan bagian dari pos yang ada di dalam Dana BOS (Bantuan Operational Sekolah), yang memiliki tujuan untuk membantu meringankan atau membiayai biaya sekolah dari siswa yang membutuhkan. SD Xaverius setiap bulannya mengeluarkan biaya sejumlah Rp 3.000.000,- untuk sejumlah 300 anak, hal ini dikarenakan kebijakkan sekolah dalam memberikan bantuan untuk semua siswa.

Langkah-langkah untuk membiayai siswa yang tidak mampu adalah pertama, kepala sekolah membuat daftar siswa yang menerima bantuan. Kemudian daftar tersebut akan diberikan ke bendahara BOS, yang akan diikuti dengan pengeluaran BKP dari bendahara BOS sejumlah uang terkait. Setelah itu, daftar bersama dengan uang akan diberikan langsung ke bendahara unit sekolah, dan bendahara unit akan mencatat di dalam pengeluaran kas rutin sekolah.


(69)

Bendahara unit sekolah akan mengeluarkan bukti kuitansi pembayaran kas yang diserahkan kepada bendahara BOS sebagai bukti arsip. Kemudian, BKP akan diberikan ke tata usaha administrasi untuk diarsipkan. Kuitansi yang telah diterima akan dicatat pada buku catatan harian kas, dan kemudian buku tersebut akan diberikan ke tata usaha administrasi untuk di pindahkan ke komputer (Lihat gambar 5.1).


(70)

Gambar 5.1

Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk Siswa Kurang Mampu


(71)

b. Pembelian Peralatan Sekolah

Peralatan Sekolah merupakan salah satu bagian dari pengeluaran penggunaan dana BOS. Pengeluaran ini rutin dilakukan setiap bulan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan serta untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya guru.

Langkah-langkah untuk melakukan pembelian peralatan di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar adalah pertama Kepala Sekolah akan melihat RAKBS tentang pembelian peralatan sekolah untuk melihat keperluan-keperluan yang harus dibeli oleh sekolah. Kemudian Kepala Sekolah memberitahu Bendahara BOS untuk mengeluarkan dana dan memerintahkan guru atau bagian sarana prasana untuk membeli peralatan sekolah yang dibutuhkan. Setelah melakukan pembelian, bagian sarana dan prasarana memberikan bukti nota ke bendahara BOS, kemudian melakukan pencatatan pada buku pengeluaran kas. Bagian sarana dan prasarana melakukan verifikasi barang dan melakukan input daftar barang ke pencatatan inventaris sekolah di computer. Bukti nota akan diarsipkan oleh tata usaha administrasi (Lihat gambar 5.2).


(72)

Gambar 5.2

Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk Pembelian Peralatan Sekolah


(73)

c. Membayar gaji guru dan karyawan tidak tetap

Dalam petunjuk teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) membayar gaji guru honor merupakan komponen dari pengeluaran kas. Pengeluaran ini tidak bias dikatagorikan sebagai pengeluaran rutin karena dilakukan jika perlu atau mempunyai guru atau pegawai honorer.

Langkah-langkah untuk melakukan penggajian guru honor di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar adalah pertama, bendahara BOS memberikan uang kepada bendahara unit sekolah sebagai gaji guru honor sejumlah yang ada dalam RKAS (Rencana Keuangan Anggaran Sekolah). Bendahara unit memberikan tanda tangan sebagai bukti terima uang pada BKP yang diberikan oleh bendahara BOS. Kemudian, bendahara unit melakukan verifikasi dan melakukan pencatatan di database penggajian kemudian memasukan uang beserta slip gaji dan memberikannya ke kepala sekolah. Setelah itu kepala sekolah melakukan penggajian dengan memberikan amplop uang beserta slip gaji yang diterima.

Pada bagian bendahara BOS bukti BKP yang telah di tanda tangani oleh bendahara unit disimpan dan dilakukan pencatatan untuk pengeluaran penggajian dan setelah itu bukti akan diarsipkan di tata usaha administrasi. (Lihat gambar 5.3)


(74)

Gambar 5.3

Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk Gaji Guru Tidak Tetap


(75)

d. Transport Guru

Transport Guru merupakan ongkos dari sebuah perjalanan karena mendapatkan perintah dari Kepala Sekolah untuk melakukan perjalanan dinas seperti rapat ke sekolah xaverius lain, rekoleksi dan rapat di Dinas. Hal ini juga merupakan bagian kegiatan operasional sekolah sehingga termasuk dalam pengeluaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Langkah-langkah untuk melakukan pengeluaran kas transport Guru di Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar adalah pertama, Kepala Sekolah membuat sebuah surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang bertujuan mengutus salah seorang guru untuk melakukan tugas yang mewakili sekolah. Setelah surat perintah perjalanan dinas tersebut diterima oleh guru, kemudian guru tersebut akan memberikan surat perintah perjalanan dinas ke bendahara BOS sambil meminta dana sejumlah terkait. Setelah itu, bendahara akan mengeluarkan kuitansi sebagai bukti pengeluaran kas dan guru memberikan tanda tangan sebagai bentuk tanda terima uang. Bukti pengeluaran akan diarsipkan oleh tata usaha administrasi. (Lihat Gambar 5.4)


(76)

Gambar 5.4

Flowchart Pengeluaran Dana Untuk Transport Dinas Guru


(1)

125 Wawancara untuk dana BOS

Pewawancara : Bagaimana pengelolaan keuangan dana BOS untuk pengeluaran sekolah? Untuk apa saja dana bos itu?

Narasumber : Berdasarkan RKAS (rencana kegiatan anggaran sekolah), pemenuhan 8 stndar pendidikan nasional

Pewawancara :Berapa kali sekolah mendapatkan dana BOS dalam setahun? Narasumber : Setiap triwulan sebanyak 4 triwulan

Pewawancara :Berapa lama waktu penyusunan untuk dana BOS?

Narasumber :Seminggu setiap akhir bulan. Harus selesai setiap akhir triwulan, Batas pengumpulannya minggu pertama pd triwulan berikutnya. SD Xaverius mengumpulkan tanggal 5. Pernah lewat tanggal 10 sebanyak 2-3 kali Sanksinya tidak bisa ngambil dana untuk triwulan berikutnya. Tidak ada batas pengambilan dana BOS.

Pewawancara :Bagaimana pencatatan untuk pembiayaan dana BOS?

Pengeluaran untuk dana siswa kurang mampu

Dari bnk ke kepala sekolah trus ke bendahara BOS, semua siswa sejumlah 300 dari bendahara dibayarkan ke bendara sekolah, dapat kuitansi pmebayaran utk bukti pembayaran. Diarsipkan ke bendahara.

Peralatan sekolah

Dari kepala sekolah memberikan rencana belanja RKAS ke bendahara, bendahara memberikan uang ke guru. Barang didata oleh bidang sarana prasana, laporan barang nota, dan daftar inventaris ke kepala sekolah diverifikasi kemudian di arsipkan di bendahara.

Gaji guru

Daftar absen guru yg dibuat oleh TU adm selama satu semester,kemudian minta setiap akhir bulan ke kepala sekolah TTD, kemudian ke bendahara unit, kemudian menghitung transpot atau uang kehadiran menerbitkan 4 rangkap slip gaji (penghasilan kotor 4, 1 bersih) sejumlah guru sebanyak 16 dan TU 1, pramubakti 3. Kemudian diserahkan ke kapala sekolah bersama uang, trus dibagikan ke guru sambil guru


(2)

126 memberikan TTD. 3 slip yng penghasilan kotor dikembalikan ke bendahara unit, 1 penghasilan kotor dan 1 penghasilan bersih dibawa oleh guru. Sisanya di arsipan.

Transport guru

Lomba O2SN kepala sekolah surat perintah perjalanan dinas, ke guru trus ke bendahara minta duit, trust ttd kwitansi.

Pembangunan sarana kendaharaan guru

Kepala sekolah membuat RAB memberikan ke bendahara, kemudian bendahara mengeluarkan dokumen verifikasi ke bagian pelaksana dan memberikan uang, menerbitkan kwitansi utk TKL, menerim kwitansi/nota pembayaran bahan baku 4.

Dari duit rutin, Bendahara mengeluarkan kuitansi untuk ongkos tenaga, yang memberi ttd penerima.

Gaji Guru Honor

Daftar perincian gaji guru dan karyawan honor, Bukti Kas Pengeluaran (BKP), dicatat di pengeluaran kas harian, diberikan ke kapala sekolah (veriferikasi). Bendahara BOS memberikan uang ke bendara unit dan bendahara unit sebagai pemberi ttd utuk BKP. Bendahara unit menyiapkan gajian termasuk slip gaji dengan memasukan amplop kemudian diberikan ke kepala sekolah yang diberikan kepada guru honor. Slip diarsipkan oleh kepala sekolah 4 arsip.

Ujian tengah Semester dan semester

Biaya penggandaan soal dari kelas 1-6: Kepala sekolah membuat RKAS, mendapatkan tagihan dari panitia kecamatan, kemudian kepala sekolah menyuruh bendahara untuk membayarkan tagihan, kemudian Bendahara mendapatkan bukti pembayaran, nota dari panita BKP dari panitia, masing-masing dua rangkap.

Beli Buku pegangan siswa

Penerbit erlangga ke sekolah menawarkan buku, kepala sekolah memanggil 2 guru untuk berunding, kemudian pihak erlangga mengeluarkan dokumen bukti pemesanan rangkap 2 (satu untuk kepala sekolah dan satunya untuk pihak erlangga), setalah buku dikirim ke sekolah, kepala sekolah meminta bendahara untuk mengeluarkan uang


(3)

127 sejumlah terkait dan melakukan pencatatan manual di buku, kemudian pihak erlangga memberikan BKP sebagai bukti pembayaran.

Bayar internet dan telpon

Sebelum tanggal 20, Kepala sekolah meminta uang dari bendahara, kemudian bendahara melakukan pencatatan, kepala sekolah melakukan pembayaran ke Telkom, mendapatkan nota 2 (telpon dan internet) setelah itu diberikan ke bendahara. Setelah itu pengetikan computer dan pengarsipan oleh Tata usaha administrative

Pewawancara :Apakah Pencatatannya dilakukan setiap hari? Narasumber :Iya, setiap terjadi transaksi.

Pewawancara :Apakah Pencatatanya dibuku atau computer?

Narasumber : Pencatatan dilakukan dibuku dulu oleh bendahara kemudian diserahkan ke tata usaha administrative untuk di ketik di computer.

Pewawancara :Bagaimana procedure untunk menggunakan dana bos? Narasumber : sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan.


(4)

Narasumber : Iya, karena dalam sudah diatur dalam petunjuk teknis penggunaan dan pelaporan dana BOS

Pewawancara :Apakah dana BOS sudah memberikan manfaat yang berguna untuk pengembangan sekolah?

Narasumber : Iya, dilihat dari ketersediaan dana untuk membantu pengembangan sekolah, terutama untuk kebutuhan anak-anak.

Pewawancara :Apakah terdapat perbedaan dalam penyusunan laporan dana BOS

dengan laporan Yayasan dan Laporan pada perusahaan?

Narasumber : Beda, untuk Laporan BOS sesuai dengan petunjuk teknis dan Laporan bulanan sesuai petunjuk dari yayasan

Pewawancara :Apakah informasi yang dihasilkan pada laporan dana BOS sudah jelas dan dapat dipertanggungjawabkan?

Narasumber : Iya, dengan didukung bukti yang lengkap dan juga hasil monitoring yang bagus dari pihak dinas. Monitoring setiap akhir triwulan, dengan kuisioner.

Pewawancara : Apakah kepala sekolah menggunakan informasi dari dana BOS untuk pengambilan sebuah keputusan?

Narasumber : Iya, berdasarkan petunjuk teknis dana BOS. Contohnya setiap belanja harus memperhatikan RKAS. Misalnya, Diluar RKAS, tidak menganggarkan alat olahraga. Tapi pertengah bulan harus beli, misalnya membeli tp harus dengan melihat porsi pengeluaran lain di RKAS untuk dibagi atau dirubah,


(5)

kalau tidak memungkinkan tidak jadi, atau mengambil dari uang rutin.

Pewawancara :Siapa pengguna laporan bos? Narasumber :Dinas Pendidikan.

Pewawancara :Apakah pengambilan keputusan selalu berdasarkan dari hasil laporan- laporan sebelumnya?

Narasumber : tidak ada, Dari RKAS selama setahun, rapat komite dan rapat dewan guru.

Pewawancara :Tanggal berapa SD xaverius melaporkan laporan BOS ?

Narasumber : Tanggal 5 bulan oktober, untuk batasnya tanggal 10 januari, tgl 12 jan kecamatan. Kesepakatan 10 januari selesai, 11-12 januari kecamatan

Pewawancara : Apakah anggaran dari dana Bos dapat membantu pembiayaan operasional sekolah? Apa saja?

Narasumber : Iya untuk menunjang belanja rutin.

Pewawancara : Apakah laporan yang dihasilkan sudah bebas dari kesalahan- kesalahan?

Narasumber : Tidak ada untuk yang triwulan IV. Tp pernah ada misalnya yg tidak sesuai dengan RKAS. Karena tidak anggarkan, tetapi sangat mendesak dan harus dilakukan.

Pewawancara :Apakah isi dari laporan BOS SD Xaverius dapat dipercaya? Narasumber : Tentu saja karena sesuai dengan petunjuk teknis yang ada.


(6)

Pewawancara : Apa yang diberikan oleh baik yayasan maupun perusahaan untuk laporan keuangan yang telah benar?

Narasumber : Memberikan keberlanjutan pemberian dana BOS.

Pewawancara : Bagaimana penyesuaian antara RKAS dengan realisasinya? Narasumber : Selama triwulan IV ini penyesuaian antara RKAS dengan realisasinya

sudah dapat dikatakan cukup sesuai yaitu sekitar 85-90 %. Beberapa

ketidaksesuaian yang terjadi dilatarbelakangi oleh beberapa pengeluaran yang mendadak dan harus dipenuhi oleh pihak sekolah. Misalnya untuk triwulan IV ini, pengeluaran mendadak yang terjadi adalah pengadaan buku untuk cetak siswa khusus agama, kegiatan siswa yang tidak terjadwalkan, bagian pengembangan saran dan prasarana sekolah, dan pada bagian sektor pengembangan standar pengelolaan.