Naskah Publikasi Ilmiah Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD N Pajang III No. 206 Surakarta Tahun 2014/2015.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR
IPA SISWA KELAS IV SD N PAJANG III NO. 206 SURAKARTA
TAHUN 2014/2015

Naskah Publikasi Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Derajat Sarjana S-1

Oleh:
RIZKA KAGUM IRAWAN
A 510110068

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrahim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama
NIM
Fakultas/Jurusan
Jenis
Judul

: RIZKA KAGUM IRAWAN
: A 510110068
: FKIP/PGSD
: Skripsi
:PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N PAJANG III
NO. 206 SURAKARTA TAHUN 2014/2015.
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak beban royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkannya
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS,
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
perpustakaan UMS dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 7 Februari 2015
Yang Menyatakan

Rizka Kagum Irawan
NIM. A 510110068

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N PAJANG III NO. 206 SURAKARTA
TAHUN 2014/2015
Oleh:
Rizka Kagum Irawan, A510110068, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh
penggunaan media video terhadap Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Pajang III
No. 206 Surakarta Tahun 2014/2015, (2) besarnya pengaruh penggunaan media video
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Pajang III No. 206 Surakarta Tahun
2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD N Pajang
III No. 206 Surakarta tahun 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah metode observasi dan metode tes. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi sederhana yang didahului dengan uji prasyarat analisis yaitu uji
normalitas, dan uji kelinieran . Berdasarkan analisis data dengan taraf signifikansi 5%
diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,310 > 2,33126 dan koefisien determinasi sebesar 32%.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) ada pengaruh yang
signifikan antara penggunaan media video terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV
SD N Pajang III No. 206 Surakarta Tahun 2014/2015, (2) penggunaan media video
memberikan sumbangan atau pengaruh sebesar 32% terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas IV SD N Pajang III No. 206 Surakarta Tahun 2014/2015.
Kata kunci: media video, hasil belajar IPA

A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang ini memerlukan usaha dan dana
yang cukup besar, hal ini diakui oleh suatu bangsa demi kelangsungan masa
depannya. Begitu juga dengan Indonesia yang sangat menaruh harapan besar
terhadap

pedidikan.

Karena

pendidikan

merupakan

pondasi

awal

untuk

mencerdaskan suatu bangsa dan dengan pendidikan pula generasi penerus bangsa

akan terbentuk.
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat (1) : “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, mayarakat, bangsa dan negara.” Dari
pengertian pendidikan tersebut, maka peran dari guru dan siswa dalam menigkatkan
mutu dari pendidikan sangat penting.
Pembelajaran dalam KTSP adalah pembelajaran di mana hasil belajar atau
komponen yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator
pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan di mulai.
Kurikulum KTSP sendiri merupakan standar program pendidikan yang bertujuan
menghantarkan siswa menjadi kompeten dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam
kurikulum ini siswa dituntut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Guru harus dapat melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
sehingga pembelajaran akan berkualitas dalam proses dan hasilnya. Salah satunya
pada mata peljaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Kegiatan belajar mengajar khususnya dalam belajar IPA di Sekolah Dasar,
diharapkan guru bisa menggunakan model pembelajaran yang kreatif dengan


1

penggunaan media yang tepat agar konsep-konsep yang akan disampaikan dapat
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kenyataannya siswa masih
mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang dijelaskan oleh
guru. Guru memberikan materi IPA dengan metode ceramah, di mana konsep IPA
disampaikan dengan ceramah., tentunya sebagai guru harus mengetahui hal-hal
yang mengakibatkan pembelajarannya tidak maksimal. Pembelajaran yang inovatif
dan kreatif akan tercipta dengan adanya penggunaan media pembelajaran yang
menarik dan kreatif juga.
Dengan memberdayakan media belajar tersebut di samping lebih
meningkatkan pemahaman siswa juga diharapkan anak dapat berprestasi di sekolah.
Hal ini terjadi karena media belajar adalah sarana yng memuat bahan-bahan belajar
dan dapat digunakan sebagai acuan dalam mengelola materi pelajaran, sehingga
kegiatan hasil belajar dpat mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan.
Media adalah salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan ( Criticos, 1996 dalam Drs. Daryanto,
2010:4). Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran

merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh guru untuk memudahkan
penyampaian materi pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat digunakan
sangatlah bervariasi, salah satunya yaitu media video.
Penggunaan video sebagai bahan bantu mengajar memberikan pengalaman
baru kepada siswa. Menurut Daryanto, media video adalah segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara
sekuensial. ( 2010:88 ). Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk
membantu proses pembelajaran , baik untuk pembelajaran massal, individual,
maupun berkelompok.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan di SD N Pajang III
Surakarta, bahwa hasil belajar siswa masih rendah terutama mata pelajaran Ilmu
2

Pengetahuan Alam ( IPA ). Masih banyak nilai siswa yang di bawah KKM
khususnya kelas IV , dikarenakan siswa kurang memahami materi yang telah di
sampaikan.
Berdasarkan permasalahan yang ada di SD N Pajang III Surakarta, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “ Pengaruh Penggunaan
Media Video Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N Pajang III No. 206
Surakarta Tahun 2014/2015”.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahannya
yaitu : (1) Hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD N Pajang III Surakarta No. 206
Tahun 2014/2015 rendah, dikarenakan siswa kurang memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru (2) Motivasi siswa kurang dalam menerima pembelajaran
dikarenakan media pembelajaran yang kurang menarik dan (3) Siswa sering ramai
saat pembelajaran berlangsung. Supaya penelitian ini berjalan terarah dan sesuai
yang diharapkan, maka penelitian terbatas pada : siswa kelas IV SD N Pajang III
Surakarta,

dengan

mata

pelajaran

Ilmu

Pengetahuan

Alam


(IPA)

dan

menggunanakan media video.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dibuat perumusan masalah
yaitu : (1) Apakah ada pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar IPA
siswa Kelas IV SD N Pajang III No. 206 Surakarta tahun 2014/2015 ? (2) Seberapa
besar pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar IPA siswa Kelas IV
SD N Pajang III No. 206 Surakarta tahun 2014/2015 ?.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain : (1) Untuk mengetahui
adakah pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV
SD N Pajang III No. 206 Surakarta Tahun 2014/2015. (2) Untuk mengetahui
besarnya pengaruh penggunaan media video terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
IV SD N Pajang III No. 206 Surakarta Tahun 2014/2015.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: (1)
Memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya Progdi PGSD untuk
mendukung efektivitas pemberian pembelajaran dengan menggunakan media video.
3


(2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang
bermanfaat bagi SD N Pajang III Surakarta dari hasil yang diperoleh. (3) Sebagai
masukan untuk mengembangkan dan memvariasikan pembelajaran dengan
penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan menarik. (4) Memberikan
masukan kepada siswa SD N Pajang III Surakarta dalam meningkatkan hasil belajar
siswa melalui penggunaan media video.
Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk memunjang penelitian dan
dijadikan dasar dalam penelitian. Teori tersebut terdapat dalam tinjauan pustaka
yang berisi mengenai : pengertian media pembelajaran, pengertian media video,
kelebihan dan kekurangan media video,pengertian hasil belajar, dan pembelajaran
IPA di SD.
Menurut Ibrahim dkk (dalam Daryanto, 2010:4) kata media merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau
pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. (Azhar
Arsyad,2007 :3)
Sedangakan Pengertian media secara terminologi cukup beragam, sesuai
sudut pandang para pakar media pendidikan. Menurut Sadiman ( dalam cecep &
Bambang 2011 : 7 ), media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim

ke penerima pesan. Dijelaskan pula oleh Raharjo (dalam Cecep & Bambang 2011:7)
bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Dikatakan media pembelajaran, bila segala sesuatu tersebut membawakan
pesan untuk suatu tujuan pembelajaran. pembelajaran merupakan suatu usaha sadar
guru/pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah suatu alat atau perantara baik berupa fisik maupun non fisik
yang dapat membantu proses belajar mengajar yang di dalamnya terkandung
4

informasi dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan kepada
peserta didik dengan menciptakan suasana yang dapat menarik antusiasme siswa
dalam mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
Video sebenarnya berasal dari bahasa latin, video-vidi-visum yang artinya
melihat. Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas
karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Di samping itu, video
menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran, hal ini karena karakteristik
teknologi video yang dapat menyajikan gambar bergerak pada siswa, di samping
suara menyertainya. Sehingg siswa merasa seperti berada disuatu tempat yang sama
dengan program yang ditayangkan video.tingkat retensi siswa terhadap materi
pelajaran dapat meningkat secara signifikan jika proses pemerolehan informasi
awalnya lebih besar melalui indera pendengaran dan penglihatan. (Daryanto,
2010:87)
Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Program video dapat
dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman
kepada siswa.
Media video dapat digunakan untuk penyampaian materi dalam proses
pembelajaran, dengan media video ini juga dapat menarik perhatian siswa dan
menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Media
video ini mempunyai beberapa kelebihan. Menurut Arief S. Sadiman ( 2011:74),
kelebihan media video antara lain :
a) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
luar lainnya.
b) Dengan alat perekam pita videosejumlah besar penonton dapat memperoleh
informasi dari ahli-ahli/spesialis;
c) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang;

5

d) Kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak atau
objekyang berbahaya seperti harimau;
e) Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi
komentar yang akan didengar;
f)

Gambar proyeksi biasa di-“beku”-kan untuk diamati dengan seksama. Guru
bisa mengatur di mana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut;
control sepenuhnya di tangan guru; dan

g) Ruangan tak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
Selain mempunyai banyak kelebihan, video juga mempunyai kekurangan.
Menurut Arief S. Sadiman (2011:75), kelemahan penggunaan media video dalam
proses belajar mengajar adalah :
a) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan;
b) Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain;
c) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara
sempurna; dan
d) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
Media video merupakan salah satu media yang digunakan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam mata pelajaran IPA. Menurut
Arikunto dalam Samino (2011:48), “ Hasil belajar adalah hasil yang dicapai
seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai
seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang
diajarkan sudah diterima siswa”.
Sedangkan Pendidkan IPA merupakan suatu langkah yang harus ditempuh
seorang guru SD dalam pembelajaran yaitu menciptakan pengalaman-pengalaman
baru bagi peserta didik dalam pelajaran IPA baik pengalaman secara langsung
maupun tidak langsung. Jadi guru harus mampu memahami hakikat pembelajaran

6

dengan cara memahami karakteristik pada anak sehingga dapat menyesuaikan
dengan materi yang akan disampaikan.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Pajang III No. 206 Surakarta yang
terletak di Jalan Transito No. 18, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Tahap –
tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan
penelitian secara keseluruhan dilakukan kurang lebih lima bulan yaitu sejak bulan
Oktober 2014 sampai Februari 2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa SD N Pajang III No. 206 Surakarta dengan sampel penelitian
adalah kelas IV.
Pada penelitian kuantitatif ini terdapat dua variabel yaitu Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah penggunaan media video (X). Sedangkan Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA (Y) siswa kelas IV SD N
Pajang III Surakarta. Penelitian ini menggunakan soal tes dengan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi perubahan kenampakan bumi. Soal tes
yang diberikan berupa tes obyektif yaitu pilihan ganda.
Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
antara lain: tes dan dokumentasi. Untuk mengukur instrumen penelitian dibutuhkan
uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji validitas item dengan menggunakan korelasi product
moment. Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan teknik analisis reliabilitas
rumus Spearman-Brown.
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan kelinieran data. Uji nomalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh memiliki sebaran normal atau tidak. Sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.

7

Sedangkan Uji linieritas dilakukan guna mengetahui apakah bentuk gabungan antara
satu variabel bebas dan satu variabel terikat berbentuk linier atau non linier.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan penelitian, untuk mengetahui soal tes yang digunakan
valid dan reliabel, maka harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji validitas digunakan
untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrument dalam pengumpulan data.
Instrumen dalam penelitian ini meliputi soal tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
( IPA ). Materi soal tes terdiri 25 soal obyektif yang telah disesuaikan dengan kisikisi yang telah disusun. Selanjutnya, dilakukan uji coba (try out) instrument di SD
Negeri Sawahan 1 Ngemplak, Boyolali. Uji coba instrument ini di lakukan kepada
siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Tujuan uji coba ini untuk mendapatkan soal
yang valid dan reliabel.
Uji validitas soal tes IPA ini menggunakan rumus korelasi product moment.
Kriteria pengujian adalah item dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan taraf
signifikansi 5% (0,361). Begitu pula sebaliknya, item dinyatakan tidak valid apabila
apabila rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 5% (0,361).
Uji validitas soal tes ini, diketahui n= 30 dan taraf signifikansi 5% diperoleh
hasil 20 item dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan 5 item dinyatakan tidak valid
karena rhitung < rtabel. Selanjutnya, 20 item yang valid tersebut digunakan untuk
mengambil data sampel penelitian, sedangkan 5 item yang tidak valid tidak
digunakan untuk mengambil data sampel. Berdasarkan perhitungan manual dengan
bantuan microsoft excel diperoleh hasil uji reliabilitas soal tes sebesar 0,93, sehingga
dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel karena rhitung > 0,361.

8

Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal Tes
No Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

rhitung
0,117
0,507
0,768
0,538
0,537
0,378
0,093
0,544
0,527
0,485
0,375
0,216
0,386
0,375
0,443
0,544
0,381
0,520
0,605
0,481
0,588
0,377
0,635
-0,783
-0,088

rtabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361

Keterangan
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument, maka selanjutnya
melakukan uji prasyarat analisis. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui
apakah data sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak (Budiyono, 2013: 168). Uji normalitas dilakukan menggunakan rumus chi
kuadrat. Kriteria pengujian dari uji normalitas adalah apabila harga X2hitung > harga

9

kritik X2tabel maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Sebaliknya, jika
harga X2hitung <

harga X2tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal

(Sugiyono, 2008: 172). Uji normalitas penggunaan media video menunjukkan bahwa
X2hitung < X2tabel yaitu 7,01 < 11,1, sehingga didapat kesimpulan bahwa data tersebut
berdistribusi normal.

Tabel Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Belajar
Interval

fo

fh

fo-fh

(fo-fh)2

50-57

1

1,11

-0,11

0,01

58-65

6

5,47

0,53

0,28

0,05

66-73

8

13,92

-5,92

35,0

2,5

74-81

15

13,92

1,08

1,17

0,08

82-91

8

5,47

2,53

6,40

1,17

92-99

3

1,11

1,89

3,57

3,2

Jumlah

41

40

0

46,43

7,01

(fo − fh )2
�ℎ
0,01

Setelah itu dilakukan uji linieritas yang dilakukan guna mengetahui apakah
bentuk gabungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat berbentuk linier
atau non linier. Uji linieritas penggunaan media video terhadap hasil belajar IPA
diperoleh Fhitung sebesar 4,3298 pada taraf signifikansi 5% db (1,47) sebesar 4,0912.
Karena Fhitung > Ftabel (4,3298 > 4,0912), maka regresi antara penggunaan media video
terhadap hasil belajar IPA adalah linier.
Hasil analisis regresi linier pengaruh penggunaan media video terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas IV diperoleh persamaan garis regresi Ŷ = 25,67 + 0,48 � .

Selain itu, kesalahan baku taksiran sebesar 5,3921. Nilai koefisien korelasi (rxy)
10

antara penggunaan media video (X) dengan hasil belajar IPA siswa kelas IV (Y)
sebesar 0,568. Dari nilai koefisien korelasi tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat
korelasi yang positif dan kuat. Artinya besar kecilnya

penggunaan media video

terhadap memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas IV.
Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh penggunaan media video terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas IV menggunakan rumus koefisien determinasi.
Koefisien determinasi yang didapat sebesar 32 %. Artinya penggunaan media video
memberikan sumbangan sebesar 32 % terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV.
Hasil uji hipotesis dengan uji t diperoleh nilai thitung sebesar 4,310 dan ttabel sebesar
2,33126. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media video
terhadap hasil belajar IPA.

D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan:
1. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara penggunaan media video terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas IV SD N Pajang III Surakarta tahun 2014/2015. Hal ini terbukti
dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis uji t,
diperoleh nilai thitung sebesar 4,310 dan ttabel sebesar 2,33126. Karena thitung > ttabel,
maka Ho ditolak
2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar 32%.
Artinya penggunaan media video memberikan sumbangan atau pengaruh sebesar
32% terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Pajang III Surakarta tahun
2014/2015.

11

E. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar . 2007 . Media Pengajaran . Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Cecep & Bambang . 2011 . Media Pembelajaran . Bogor : Ghalia Indonesia
Arief S.Sadiman, dkk. 2011 . Media Pendidikan pengertian, pengembangan, dan
pemanfaatannya . Jakarta : Rajawali Pers
Daryanto . 2010 . media pembelajaran . Yogyakarta : Gava Media
Samino & Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan belajar.Surakarta : Fairuz
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 Ayat (1)

12