PENGARUH KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PRODUKTIF PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI KOTA BANDUNG.

(1)

PENGARUH KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PRODUKTIF PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NEGERI JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh:

FITRI ERMASSARI 1006111

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Oleh Fitri Ermassari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Fitri Ermassari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

vi Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian... B. Identifikasi Masalah Penelitian... C. Rumusan Masalah Penelitian... D. Tujuan Penelitian... E. Manfaat Penelitian... F. Struktur Organisasi Skripsi...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Komitmen Kerja Guru... a. Konsep Komitmen... b. Komitmen Kerja Guru... 2. Kinerja Mengajar Guru... a. Konsep guru... b. Kinerja Mengajar Guru... 1) Konsep Kinerja... 2) Kinerja Mengajar Guru... 3) Penilaian Kinerja...

i ii iii vi ix x xi 1 6 6 7 8 8 10 10 11 15 15 16 16 18 25


(5)

vii Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru... 4. Penelitian Terdahulu... B. Kerangka Pemikiran... C. Hipotesis Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian... 1. Lokasi Penelitian... 2. Populasi... 3. Sampel Penelitian... B. Desain Penelitian... C. Metode Penelitian... D. Definisi Operasional... E. Instrumen Penelitian... F. Proses Pengembangan Instrumen... 1. Pengujian Validitas... 2. Pengujian Reliabilitas... G. Teknik Pengumpulan Data... H. Analisis Data... 1. Seleksi Angket... 2. Klasifikasi Data... 3. Pengolahan Data...

a. Perhitungan Uji Kecenderungan Umum (Skor Rata-Rata) Responden dengan Rumus Weighted Means Scored (WMS) ... b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku... c. Uji Normalitas Distribusi Data. ... 4. Pengujian Hipotesis Penelitian... a. Analisis Koefisien Korelasi... b. Analisis Koefisien Determinasi... c. Uji Signifikansi...

26 28 31 33 34 34 34 35 38 41 42 43 47 47 51 54 54 55 55 56 56 57 58 59 60 61 62


(6)

viii Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Analisis Regresi Sederhana...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 1. Perhitungan Uji Kecenderungan Umum (Skor Rata-Rata)

Responden... 2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku... 3. Uji Normalitas Distribusi Data... 4. Pengujian Hipotesis Penelitian... a. Analisis Koefisien Korelasi... b. Koefisien Determinasi... c. Uji Signifikansi... d. Analisis Regresi Linear Sederhana... B. Pembahasan Hasil Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan... B. Rekomendasi...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

63

66

66 76 78 80 81 81 82 83 85

94 95 98


(7)

ix Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi... Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan

Taraf Kesalahan 1%, 5%, dan 10%... Tabel 3.3 Distribusi Sampel Penelitian... Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian... Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban... Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X (Komitmen Kerja)... Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)... Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas... Tabel 3.9 Konsultasi Perhitungan WMS... Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r... Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Seleksi Angket... Tabel 4.2 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS... Tabel 4.3 Deskripsi Kecenderungan Umum Variabel X (Komitmen

Kerja) ... ... Tabel 4.4 Deskripsi Kecenderungan Umum Variabel Y (Kinerja

Mengajar Guru) ... Tabel 4.5 Skor Mentah Angket Variabel X... Tabel 4.6 Skor Baku Variabel X... Tabel 4.7 Skor Mentah Angket Variabel Y... Tabel 4.8 Skor Baku Variabel Y... Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel X (Komitmen Kerja)... Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)... Tabel 4.11 Nilai Korelasi Antar Variabel... Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi... Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi... Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Koefisien Regresi...

35 37 38 45 47 49 50 53 57 60 66 66 67 71 76 77 77 78 79 80 81 81 83 84


(8)

x Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian... Gambar 3.1 Desain Penelitian... Gambar 4.1 Nilai Kecenderungan Umum Setiap Dimensi Variabel X... Gambar 4.2 Nilai Kecenderungan Umum Setiap Dimensi Variabel Y... Gambar 4.3 Garis Regresi...

31 40 70 75 85


(9)

xi Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Administrasi Penelitian... Lampiran II Kisi-Kisi Dan Kuesioner Penelitian... Lampiran III Uji Validitas Dan Reliabilitas... Lampiran IV Data Penelitian... Lampiran V Pengolahan Data... Lampiran VI Daftar Tabel...

101 102 103 104 105 106


(10)

i

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan

Jaringan di Kota Bandung. Fitri Ermassari. 1006111 ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini mengenai seberapa besar pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di Kota Bandung. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru produktif pada SMK Negeri Jurusan TKJ di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket tertutup yang disebarkan kepada 58 guru produktif pada SMK Negeri Jurusan TKJ di Kota Bandung sebagai sampel penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted Means Scored (WMS), kecenderungan rata-rata untuk variabel X (Komitmen Kerja) berada pada kategori baik. Untuk kecenderungan rata-rata variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) berada pada kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima. Pengaruh yang diberikan dari variabel X terhadap variabel Y sebesar 42,7% dan sisanya 57,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa komitmen kerja memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung. Adapun rekomendasi dari penelitian ini yakni hendaknya guru-guru lebih meningkatkan kinerja mengajarnya terlebih dalam mengevaluasi pembelajaran, guru hendaknya menganalisis hasil pembelajaran sehingga diketahui faktor-faktor yang harus diperbaiki.


(11)

ii

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The Influence of Working Commitment towards the Productive Teachers’ Teaching Performance in Public Vocational High School, Department of Computer and Network

Engineering in Bandung. Fitri Ermassari. 1006111

This research analyzes about the influence of working commitment towards the

productive teachers’ teaching performance in Public Vocational High School,

Department of Computer and Network Engineering, in Bandung. In general, this research objective was to obtain actual description of the influence of working

commitment towards the productive teachers’ teaching performance in Public Vocational

High School, Department of Computer and Network Engineering, in Bandung. The research method used a descriptive method with quantitative approach. The data collection technique used closed questionnaire, was spread to 58 productive teachers in Public Vocational High School, Department of Computer and Network Engineering, in Bandung as the research sample.

The result of general tendency calculated with Weight Means Score (WMS) shows that Working Commitment obtain high average score that is in good category. While Productive Teachers’ Performance also in good category that obtain high average score. The result of this research indicated that hypotheses can be accepted. The influence of the variable X towards variable Y was 42.7%, the remaining 57.3% being affected by other factors.

The research conclusion was that working commitment has strong and significant

influence towards the productive teachers’ teaching performance in Public Vocational

High School, Department of Computer and Network Engineering, in Bandung. The recommendation of the research was that the teachers should enhance further their teaching performance particularly in learning evaluation, they should analysis result of the learning evaluation to find out the factors that must be improvement.


(12)

1

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari suatu tempat yang bernama sekolah,

yang merupakan lembaga pendidikan formal. Lembaga pendidikan ini adalah tempat tumpuan harapan bagi para orang tua, agar anak-anaknya menjadi orang-orang yang berkualitas. Karena itu setiap kepala sekolah selalu mengupayakan agar sekolahnya menjadi sekolah yang berkualitas dan menjadi sekolah favorit di masyarakat. Berkualitas atau tidaknya suatu sekolah ditentukan oleh komponen-komponen yang ada dalam lingkungan sekolah tersebut, terutama sumber daya manusia (SDM) yakni kepala sekolah, tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Tenaga pendidik yakni guru memegang peranan yang sangat penting dalam penentuan kualitas suatu sekolah. Karena kegiatan inti di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar, maka kegiatan belajar mengajar ini haruslah efektif. Dan hal ini tidak akan terlepas dari peran guru sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab

I, Pasal I, Ayat I, menyatakan bahwa :

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah.

Pendapat lain dari Moh. Uzer Usman (1992) dalam Izzan, dkk (2012:31) yang menyatakan bahwa guru adalah profesi, jabatan, dan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Jadi tugas seorang guru ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang memiliki kemampuan di luar bidang pendidikan.

Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi seorang guru diperlukan keahlian khusus dalam bidang pendidikan, jadi tidak


(13)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semua orang dapat menjadi seorang guru. Karena tugas yang diemban seorang guru cukup berat sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk membentuk sosok guru yang ideal. Menurut Izzan (2012:40) mengemukakan ada dua fungsi seorang guru yakni 1) Guru sebagai pendidik; 2) Guru sebagai didaktikus. Guru sebagai pendidik ini maksudnya seorang guru harus mampu membentuk karakter siswa dan seorang guru harus selalu berusaha untuk mengoreksi sikap ataupun tindakan siswa yang tidak sesuai dengan aturan. Karena fungsinya sebagai pendidik ini maka seorang guru dituntut untuk menjadi inspirator bagi siswanya yang memberikan semangat tanpa memandang tingkat kemampuan ataupun motivasi belajar siswanya. Fungsi kedua guru sebagai didaktikus, didaktik merupakan seni mengajar. Jadi dengan kata lain fungsi kedua ini guru sebagai pengajar. Kualitas pengajaran sangat ditentukan oleh cara guru menyajikan materi yang akan dipelajari, strategi guru agar membuat siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan merasa terlibat dalam proses belajar. Menurut Izzan, dkk (2012:41), dalam menjalankan fungsi sebagai didaktikus seorang guru dituntut untuk 1) mampu menerangkan secara jelas dan memberikan tugas; 2) bervariasi dalam menggunakan prosedur didaktik; 3) bekerja secara sistematik; 4) mampu menanggapi pertanyaan dan gagasan siswa secara positif; dan 5) memberi umpan balik yang informatif tentang kemajuan siswa.

Dengan melihat fungsi guru di atas, terlihat jelas bahwa fungsi seorang guru tidak hanya sebagai penyampai materi namun juga harus dapat membentuk karakter siswanya. Apalagi dalam kurikulum baru yakni kurikulum 2013 yang baru diimplementasikan, dalam kurikulum ini lebih ditekankan kepada pendidikan karakter. Maka dari itu seorang guru harus terus meningkatkan kemampuannya dalam mendidik dan mengajar siswa, yang nanti pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang baik.

Wibowo (2007:2) mengemukakan bahwa “kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan pekerjaan itu”. Kinerja guru merupakan hasil kerja seorang guru untuk melaksanakan tugas


(14)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajar mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran dan tindak lanjut hasil pembelajaran.

Seorang guru yang memiliki kinerja baik akan mampu menumbuhkan motivasi dan semangat belajar bagi siswa, sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika pembelajaran di kelas. Seorang guru harus mampu mengkondisikan suatu pembelajaran yang menarik dan kreatif namun tetap harus sesuai dengan konteks materi. Pembelajaran seperti inilah yang diharapkan oleh para siswa. Oleh sebab itu, kinerja mengajar seorang guru harus terus ditingkatkan agar pembelajaran yang ideal dapat terwujud.

Dalam berita yang dimuat dalam Republika (2012), Sapa’at seorang Teacher Trainer di Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa dalam penelitiannya yang berjudul

Analysis of Mathematics Instructional Design as an instrument for Mathematics

Teaching Reform” yaitu penelitian tentang profil dokumen RPP Matematika di

kalangan guru-guru SD/MI di Bogor, mengemukakan hasil penelitiannya bahwa : 1. Sebagian besar guru tidak dapat mengintegrasikan hubungan antara tujuan

pembelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran

2. Sebagian besar guru cenderung menggunakan metode tunggal, yaitu metode ceramah sebagai sebuah strategi mengajar

3. Sebagai besar guru cenderung hanya mengevaluasi kemampuan hapalan siswa (kemampuan berpikir tingkat rendah)

Dengan melihat fenomena di atas terlihat jelas bahwa kinerja mengajar guru belum optimal dan masih harus ditingkatkan. Hal ini diperkuat dengan informasi yang diperoleh dari jurnal yang dibuat oleh Pitrawati (2013:112) bahwa kinerja mengajar guru dalam melaksanakan tugas masih kurang, hal ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi yaitu :

1. Masih ada guru yang belum melaksanakan tindak lanjut pembelajaran seperti kurangnya pengayaan dan remedial kepada siswa

2. Masih ada guru yang belum memperbarui RPP sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas

3. Sebagian guru masih ada yang kurang bersedia mengikuti atau menghadiri undangan dan pertemuan yang dilaksanakan sekolah dengan sungguh-sungguh


(15)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain fenomena-fenomena tersebut, peneliti juga mengadakan studi pendahuluan di salah satu SMK Negeri di Bandung, diperoleh informasi bahwa masih ada guru yang menggunakan metode yang monoton, selain itu juga media yang digunakan dalam pembelajaran tidak bervariasi sehingga membuat siswa merasa jenuh ketika pembelajaran di kelas, dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) masih ada guru yang tidak memperbarui RPP ketika akan melaksanakan pembelajaran dan ada beberapa guru yang jarang sekali masuk kelas, hanya memberikan tugas kepada siswanya. Dari fenomena-fenomena tersebut menunjukan masih kurang optimalnya kinerja mengajar guru dan harus terus ditingkatkan lagi secara berkelanjutan.

Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:99) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu sebagai berikut:

1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang

dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan

dukungan yang dilakukan menajer dan team leader.

3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh

rekan sekerja.

4. System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi.

5. Contextual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan

dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Berdasarkan pendapat Amstrong dan Baron di atas dijelaskna bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu personal factors, leardership factor, team factors, system factors dan contextual/situational factors. Faktor intrinsik yang mempengaruhi kinerja berasal dari personal factors diantaranya tingkat keterampilan. Seseorang yang memiliki keterampilan pada suatu bidang tentu akan berkinerja lebih baik dibandingkan dengan orang yang kurang terampil dalam bidang tersebut karena orang tersebut menguasai apa yang harus dikerjakan. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja yakni kompetensi yang dimiliki, hal ini sudah menjadi keharusan ketika seseorang akan mengerjakan sesuatu misalkan seorang guru mengajar mata pelajaran Matematika, maka orang


(16)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut tentu harus paham dan menguasai mata pelajaran Matematika sehingga pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang baik dan akan berbeda jika orang tersebut tidak memiliki kompetensi, apa yang akan diajarkan kepada siswa jika dia sendiri tidak paham akan apa yang akan dia ajarkan sehingga berakibat kinerja yang rendah. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi adalah motivasi, seseorang yang memiliki motivasi tinggi tentu akan bersemangat ketika mengerjakan kewajibannya dan akan selalu memiliki keinginan untuk melakukan yang terbaik. Hal ini merupakan faktor pendorong seseorang untuk selalu berkinerja baik. Faktor terakhir dari personal factors yang mempengaruhi kinerja dalam hal ini kinerja mengajar guru adalah komitmen. Menurut Lee et all (2000) dalam Kusmaryani (2009:2), pemahaman mengenai komitmen terhadap pekerjaan penting karena beberapa alasan :

1) pekerjaan merupakan fokus yang berarti bagi beberapa orang. Hal ini sebagai akibat meningkatnya tingkat pendidikan dan pekerjaan yang lebih mengkhusus; 2) komitmen terhadap pekerjaan penting karena adanya keterikatan antara pekerjaan dan keanggotaan organisasi; 3) komitmen terhadap pekerjaan penting karena memiliki hubungan dengan performance kerja; dan 4) konstruk komitmen terhadap pekerjaan penting karena memberikan sumbangan pada pemahaman mengenai bagaimana beberapa orang mengembangkan, merasakan dan mengintegrasikan komitmen yang berkaitan dengan kerja yang meliputi batas-batas organisasi.

Di atas dijelaskan bahwa komitmen terhadap pekerjaan memiliki hubungan dengan performance kerja atau kinerja dalam hal ini kinerja mengajar guru. Jadi jelas bahwa untuk meningkatkan kinerja mengajar seorang guru, maka komitmen kerja guru tersebut harus dibangun dan ditingkatkan. Oleh karenanya untuk mencapai kinerja mengajar guru yang optimal maka diperlukan komitmen yang tinggi dari guru tersebut terhadap pekerjaannya sebagai pendidik dan pengajar. Seorang guru yang memiliki komitmen tinggi akan seoptimal mungkin dalam mengerjakan tugasnya, disiplin waktu dan juga berkontribusi untuk sekolah tempatnya bekerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Perbedaannya siswa SMK


(17)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diarahkan untuk memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk bekerja, sedangkan untuk SMA, siswanya lebih dipersiapkan untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni perguruan tinggi. Tentunya kinerja mengajar guru produktif di SMK harus optimal karena harus mengajarkan siswanya sehingga siap untuk bekerja dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan jurusannya masing-masing.

Berangkat dari hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer

dan Jaringan di Kota Bandung”.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini difokuskan pada tugas pokok

dan fungsi guru yaitu sebagai pengajar, dimana masih banyak guru yang belum menunjukan kinerja dalam mengajar yang baik misalnya masih ada guru yang tidak memperbarui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), metode yang tidak bervariasi. Padahal disisi lain, fungsi guru sebagai pengajar ini memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas pembelajaran di kelas. Dengan kata lain berkualitas atau tidaknya suatu pembelajaran ditentukan oleh seorang guru. Untuk terus meningkatkan kinerja mengajar guru khususnya dalam tugasnya sebagai pengajar, tentunya harus dipelajari berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja baik itu faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kinerja mengajar guru yakni komitmen kerja yang akan diteliti oleh penulis. Seorang guru dengan kompetensi dan keterampilan yang luar biasa, tetap akan menunjukkan kinerja yang kurang optimal ketika dalam dirinya tidak ada komitmen dalam kerjanya sebagai seorang pendidik dan pengajar, contohnya masih banyak guru yang kurang disiplin seperti datang terlambat dan pulang sebelum waktunya, kurang berkontribusi dengan kegiatan di sekolah, meninggalkan tugas mengajar tanpa izin dan tidak melaksanakan piket. Masalah tersebut menunjukkan kurangnya komitmen yang dimiliki guru.


(18)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, agar penelitian yang dilakukan tidak keluar dari permasalahan yang dibahas. Rumusan masalah membatasi, menspesifikasi dan memperjelas masalah yang akan diteliti. Kemudian masalah pokok tersebut dirumuskan ke dalam bagian-bagian yang lebih jelas agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi terhadap masalah yang diteliti. Oleh karena itu, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana komitmen kerja guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung?

2. Bagaimana kinerja mengajar guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung?

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dikategorikan menjadi

dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai :

a. Komitmen kerja guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung


(19)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kinerja mengajar guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung

c. Seberapa besar pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung.

E.Manfaat Penelitian

1. Segi teoritis

Dalam segi teoritis, penelitian ini sebagai pembuktian dari teori dalam keilmuan Administrasi Pendidikan, khususnya dalam Manajemen Sumber Daya Manusia yakni mengenai kinerja mengajar guru.

2. Segi Operasional a. Bagi pihak lembaga

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah untuk menumbuhkan komitmen kerja para guru yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja mengajarnya.

b. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan juga mengembangkan pola pikir peneliti, khususnya dalam upaya memahami komitmen kerja guru dan pengaruhnya terhadap kinerja mengajar guru.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi, peneliti

menyajikan rincian mengenai sistematika penulisannya. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling terintegrasi.

BAB I Pendahuluan merupakan bagian pertama isi skripsi yang didalamnya


(20)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

merupakan bagian kedua yang didalamnya berisi Kajian Pustaka yang menguraikan mengenai teori-teori yang mendukung komitmen kerja guru dan kinerja mengajar guru, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.

BAB III Metode Penelitian merupakan bagian ketiga yang didalamnya berisi

penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yakni Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan merupakan bagian keempat yang

didalamnya berisi hasil penelitian, dan Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi merupakan bagian kelima yang

didalamnya berisi Kesimpulan yang merupakan inti dari hasil penelitian dan Rekomendasi yang berisi masukan-masukan dari peneliti kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan guru serta kepada peneliti lain yang akan meneliti masalah kinerja mengajar guru.


(21)

34 Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri

Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di Kota Bandung. Adapun yang termasuk dalam lokasi penelitian adalah SMK Negeri 2 Bandung, SMK Negeri 4 Bandung, SMK Negeri 5 Bandung, SMK Negeri 11 Bandung, dan SMK Negeri 13 Bandung.

2. Populasi

Populasi merupakan sekumpulan objek yang merupakan sumber data dalam

penelitian yang dilakukan. Sugiyono (2013:117) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sementara itu, Nawawi (2003) dalam Riduwan dan Akdon (2010:237) menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap. Menurut Margono (2010:118), “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Populasi tidak terbatas pada orang melainkan objek atau benda-benda lain yang ada di sekitar tergantung dengan konteks penelitian yang akan dilakukan. Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu guru produktif SMK Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung. Adapun jumlah keseluruhan SMK Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan beserta guru yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:


(22)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Nama Sekolah Jumlah Guru

Produktif TKJ

1 SMK Negeri 2 Bandung 16

2 SMK Negeri 4 Bandung 26

3 SMK Negeri 5 Bandung 6

4 SMK Negeri 11 Bandung 13

5 SMK Negeri 13 Bandung 9

Total 70

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah penelitian dan karena keterbatasan waktu, dalam

penelitian yang dilakukan ini peneliti menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Sampel ini merupakan bagian tertentu dari populasi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi (refresentatif). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:118), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pendapat lainnya dari Riduwan dan Akdon (2010:240), “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.

Sejalan dengan pendapat para ahli di atas, bahwa dalam menarik sampel digunakan cara-cara tertentu, sehingga untuk mendapatkan sampel yang refresentatif diperlukan teknik-teknik yang tepat. Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Probability Sampling, sesuai yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:120), “Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Dan cara pengambilan sampling dengan cara Simple Random Sampling karena anggota


(23)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi dianggap homogen sehingga pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Rumus yang digunakan

untuk menentukan besarnya sampel yang akan menjadi objek penelitian ini yaitu dengan rumus Isaac dan Michael (Sugiyono, 2013:126) yaitu :

=

2

.

. .

2

�−

1

+

2

. .

Keterangan:

S = Jumlah sampel yang dicari

2

= Nilai table chisquare dengan dk = 1 dan tingkat kepercayaan = 0,95

N = Jumlah populasi

P = Proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel. Harga ini diambil P = 0,50. P=Q

d = Derajat ketetapan (presisi), yang umumnya 5%-10% 1 = konstanta

Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari populasi mulai dari 10 sampai dengan 1.000.000 (lihat lampiran). Berikut ini tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% , tabel dibawah hanya sampai populasi 100 untuk tabel lengkap bisa dilihat dalam lampiran.


(24)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Taraf Kesalahan 1%, 5%, dan 10%

N S

1% 5% 10%

10 10 10 10

15 15 14 14

20 19 19 19

25 24 23 23

30 29 28 27

35 33 32 31

40 38 36 35

45 42 40 39

50 47 44 42

55 51 48 46

60 55 51 49

65 59 55 53

70 63 58 56

75 67 62 59

80 71 65 62

85 75 68 65

90 79 72 68

95 83 75 71

100 87 78 73

Sumber : Sugiyono (2013:128)

Dari tabel 3.2 terlihat bahwa makin besar taraf kesalahan maka akan semakin kecil ukuran sampel. Dan untuk penelitian ini dengan jumlah populasi sebanyak 70 dan presisi sebesar 5% sehingga diperoleh sampel sebanyak 58. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing sekolah digunakan rumus proportionate random sampling (Riduwan & Akdon, 2010:254), yaitu sebagai berikut:


(25)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� =�.�

Keterangan:

ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya Ni = Jumlah populasi secara stratum

N = Jumlah populasi seluruhnya

Untuk hasil secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Distribusi Sampel Penelitian

No Nama Sekolah =��.�

Sampel

1

SMK Negeri 2 Bandung 16 16.58

70 = 13,26 13

2

SMK Negeri 4 Bandung 26 26.58

70 = 21,54 22

3

SMK Negeri 5 Bandung 6 6.58

70 = 4,97 5

4

SMK Negeri 11 Bandung 13 13.58

70 = 10,77 11

5

SMK Negeri 13 Bandung 9 9.58

70 = 7,46 7

Jumlah 70 58

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua prosedur yang diperlukan dalam


(26)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemecahan masalah penelitian. Kerlinger dalam Noor (2011:108) mengemukakan bahwa :

Desain penelitian diklasifikasikan sebagai rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Rencana penelitian mencakup garis besar dari apa yang akan dilakukan seorang peneliti mulai dari penulisan hipotesis serta implikasi operasionalnya hingga ke analisis akhir data.

Ali (1985:72) mengemukakan “rancangan penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara masak hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian”. Jadi dapat disimpulkan desain penelitian ini bertujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil dalam melakukan penelitian sehingga diketahui prosedur yang jelas dalam memecahkan masalah penelitian. Nasution (2009:23-24) mengemukakan kegunaan desain penelitian, yaitu :

1. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi.

2. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.

3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain. Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa desain penelitian akan memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Dengan desain penelitian dapat diketahui pola mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis memaparkan desain dari penelitian ini yakni :


(27)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Peneliti mencoba menggambarkan desain dalam penelitian ini untuk menghasilkan suatu laporan penelitian. Dalam gambar di atas, penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses, dan output. Di bagian input itu menggambarkan latar belakang penelitian ini dilakukan, dimulai dari melakukan studi pendahuluan untuk menentukan masalah yang akan diteliti. Setelah ditentukan permasalahan yang akan diteliti kemudian peneliti merumuskannya ke dalam Latar Belakang Masalah yang di dalamnya menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi terkait permasalahan yang akan diteliti. Selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang nanti harus dijawab dari penelitian ini. Langkah selanjutnya peneliti mengemukakan kerangka konseptual yang dianggap sesuai dengan masalah yang diteliti dan hipotesis awal dipaparkan. Tahap kedua dari penelitian ini adalah proses, setelah mendapatkan konsep atau teori dari para ahli yang cukup kuat selanjutnya ditentukan metode dan pendekatan yang akan digunakan agar mendapatkan data yang diperlukan. Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan

Perhitungan Statistik

Kesimpulan

Rekomendasi

Metode Penelitian Pengumpulan

Data Analisis Data

Pengujian Hipotesis Studi

Pendahuluan

Masalah yang akan diteliti

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Kerangka Konseptual

Hipotesis


(28)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode dan pendekatan yang digunakan. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis dan teknik pengolahan data untuk pengujian hipotesis yang telah dipaparkan sebelumnya. Tahap selanjutnya yakni output, setelah dilakukan pengolahan data, hasil yang didapatkan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah. Dari hasil penelitian ini nantinya dapat ditarik kesimpulan serta rekomendasi dari masalah yang telah diteliti sebagai feedback dari peneliti bagi lembaga yang diteliti.

C.Metode Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan cara atau tahapan-tahapan untuk menyelesaikan penelitian, yang disebut metode penelitian. Sugiyono (2013:3) mengemukakan bahwa “metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dari pendapat Sugiyono tersebut ada kata kunci cara ilmiah. Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan cara ilmiah berarti penelitian itu berdasarkan ciri-ciri keilmuan yakni rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal atau bisa diterima oleh penalaran manusia, empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan, dan sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah yang logis. Surakhmad (1985:131) mengemukakan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara dan tahapan-tahapan tertentu yang didasarkan pada cara ilmiah untuk mencapai tujuan penelitian tersebut dengan mengumpulkan data yang relevan kemudian dianalisis sehingga menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.


(29)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Nazir (2003:54), menjelaskan bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membantu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dianalisis bahwa penggunaan metode deskriptif ini dipusatkan untuk pemecahan masalah pada masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang. Selanjutnya mengenai pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:14) bahwa :

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pendekatan kuantitatif ini digunakan dalam rangka mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu komitmen kerja terhadap variabel Y yang diteliti yaitu kinerja mengajar guru dengan cara mengukur indikator dari setiap variabel sehingga diperoleh deskripsi dan korelasi antara variabel-variabel penelitian melalui perhitungan statistika.

D.Definisi Operasional 1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang timbul dari komitmen kerja yang dimiliki oleh guru terhadap peningkatan kinerja mengajar guru produktif pada SMK Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung.


(30)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Komitmen Kerja

Komitmen merupakan suatu sikap yang mencerminkan sampai sejauh mana keterikatan individu dengan pekerjaan atau organisasi tempat individu tersebut bekerja. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutrisno (2011:296) komitmen merupakan sikap loyalitas pekerja terhadap organisasinya dan juga merupakan suatu proses mengekspresikan perhatian dan partisipasinya terhadap organisasi. Jadi, yang dimaksud komitmen kerja dalam penelitian ini adalah suatu hubungan psikologis atau keterikatan antara seorang guru dengan pekerjaannya yang ditunjukkan dengan perilaku terhadap pekerjaan tersebut yang meliputi tiga dimensi yaitu dimensi organisasi sekolah, dimensi profesi mengajar, dan dimensi siswa.(Sutrisno:2011; Insim Park: 2005; Jewell dan Siegall:1998)

3. Kinerja Mengajar Guru

Teori yang dikemukakan Robbins (1994:187) dalam Supardi (2013:47) mengemukakan bahwa kinerja merupakan fungsi dari interaksi atara ability (kemampuan dasar ) dengan motivation (motivasi) yaitu kinerja (performance) P=(A x M). Adapun yang dimaksud kinerja dalam penelitian ini adalah hasil yang tampak dari kemampuan dan motivasi yang dimiliki seorang individu yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan kinerja mengajar guru dalam penelitian ini adalah suatu hasil yang nampak dari kemampuan dan motivasi seorang guru dalam hal tugas dan tanggung jawabnya dalam mengajar siswa yang meliputi kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran (Robbins:1994;Izzan:2012).

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai dari variabel yang diteliti, sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2013:148) bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Pendapat lain dari Arikunto


(31)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2007:10) yang mengemukakan bahwa instrumen penelitian yakni “instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti untuk membantu para peneliti menilai fenomena yang terjadi. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini yaitu dengan angket. Angket merupakan cara pengumpulan data secara tidak langsung, maksudnya peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2013:199) bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dapat berbentuk pertanyaan maupun pernyataan, angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pernyataan. Dan jenis angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau tertutup.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan instrumen penelitian ini yaitu :

1) Menentukan variabel yang akan diteliti yakni Komitmen Kerja sebagai variabel X dan Kinerja Mengajar Guru sebagai variabel Y.

2) Menetapkan dimensi, indikator dan sub indikator dari setiap variabel. 3) Menyusun kisi-kisi instrumen dari setiap variabel penelitian.

4) Membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengan disertai alternatif jawaban dan petunjuk cara menjawabnya agar tidak terjadi kekeliruan dalam menjawab

5) Menentukan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban yaitu dengan menggunakan skala likert.


(32)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Butir

Komitmen kerja (Variabel X)

Komitmen terhadap organisasi sekolah

1. Keyakinan dan

penerimaan terhadap nilai dan tujuan sekolah

1-7

2. Bekerja untuk

kepentingan organisasi sekolah

8-10

3. Keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi

11-13

Komitmen terhadap profesi mengajar

1. Melaksanakan tugas-tugas sebagai guru

14 2. Perhatian terhadap

keberhasilan siswa

15&16 3. Kerajinan dalam bekerja 17-20 4. Puas dengan pekerjaan

sebagai guru

21&22 5. Mengidentifikasi profesi

sebagai guru

23-26 Komitmen terhadap

siswa

1. Rasa selalu ingin

membantu kesulitan siswa

27&28 2. Tanggung jawab terkait

dengan kondisi emosi siswa 29&30 Kinerja Mengajar Guru (Variabel Y) Merencanakan kegiatan pembelajaran 1. Merencanakan pengelolaan pembelajaran 1

2. Menetapkan metode pembelajaran yang bervariatif

2&3

3. Menentukan media pembelajaran yang bervariatif

4-6

4. Menentukan teknik dan alat evaluasi hasil belajar

7&8 Melaksanakan

kegiatan

1.Membuka kegiatan pembelajaran


(33)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran 2.Menguasai bahan ajar 12 3.Menyampaikan materi

pelajaran

13&14

Variabel Dimensi Indikator Butir

4.Menggunakan metode mengajar sesuai dengan rencana pembelajaran

15

5.Mengelola pembelajaran 16-21 Mengevaluasi hasil

pembelajaran

1. Menggunakan teknik dan alat evaluasi yang

bervariasi

22&23

2. Melaksanakan evaluasi formatif

24 3. Melaksanakan evaluasi

sumatif

25 4. Melaksanakan penilaian

proses pembelajaran

26

5. Melaksanakan program pengayaan

27&28 6. Melaksanakan program

remidial

29&30 7. Melaporkan hasil evaluasi 31&32

Instrumen penelitian ini akan digunakan untuk melakukan pengukuran mengenai variabel yang diteliti, dengan tujuan untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 133) bahwa :

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Teknik pengukuran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Sugiyono (2013: 134) mengemukakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5


(34)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gradasi atau skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Adapun analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert, tertera dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

Adapun cara untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini dengan cara checklist yakni memberikan tanda centang pada alternatif jawaban.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket, angket tersebut tidak

langsung digunakan untuk pengumpulan data namun diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat akurasinya. Untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas, angket disebar di SMK Merdeka Bandung yang memiliki karakteristik yang sama dengan objek penelitian yang digunakan dengan jumlah responden sebanyak 13 orang guru.

Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Ukuran memadai atau tidaknya instrumen sebagai alat pengumpul data dan sebagai alat pengukur variabel penelitian harus memenuhi syarat yaitu syarat validitas/kesahihan dan syarat reliabilitas/keajegan. Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti dan angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.


(35)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kebenaran suatu instrumen. Sugiyono (2013:173) mengemukakan bahwa:

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui instrumen penelitian ini dapat digunakan atau tidak maka dilakukan uji validitas pada setiap item pernyataan dalam instrumen. Rumus yang digunakan dalam pengujian validitas instrumen penelitian ini adalah rumus Pearson Product Moment yaitu sebagai berikut:

= � ∑ − ∑ . (∑ )

�.∑ 2−()2 ..∑ 2−()2

(Riduwan dan Sunarto, 2013:80)

Keterangan :

rxy = kofisien korelasi

n = jumlah responden (subyek) X = skor setiap item

Y = skor total

(∑X)² = kuadrat jumlah skor item ∑X² = jumlah kuadrat skor item ∑Y² = jumlah kuadrat skor total (∑Y)² = kuadrat jumlah skor total

Setelah diketahui rxy, maka selanjutnya dihitung dengan Uji Signifikansi (Uji-t)

dengan rumus:

� = � −

2 1− 2


(36)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

thitung = Nilai t

r = Koefisien Kolerasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) kaidah keputusan : Jika thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya thitung < ttabel berarti tidak

valid. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 (rincian terlampir), ditunjukan dalam tabel 3.6 untuk variabel X terdapat 30 item dan dalam tabel 3.7 untuk variabel Y terdapat 32 item.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X (Komitmen Kerja) No.

Item

Koefisien Korelasi

Harga thitung

Harga ttabel

Keterangan Keputusan

1 0,135 0,453 1, 796 tidak valid dibuang

2 0,615 2,585 1,796 valid diambil

3 0,096 0,321 1,796 tidak valid direvisi

4 0,550 2,186 1,796 valid diambil

5 0,698 3,233 1,796 valid diambil

6 0,716 3,402 1,796 valid diambil

7 0,887 6,373 1,796 valid diambil

8 0,667 2,967 1,796 valid diambil

9 0,425 1,555 1,796 tidak valid direvisi

10 0,809 4,571 1,796 valid diambil

11 0,498 1,903 1,796 valid diambil

12 0,446 1,654 1,796 tidak valid direvisi

13 0,858 5,544 1,796 valid diambil

14 0,846 5,254 1,796 valid diambil

15 0,737 3,612 1,796 valid diambil

16 0,752 3,781 1,796 valid diambil

17 0,876 6,027 1,796 valid diambil


(37)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 0,746 3,720 1,796 valid diambil

20 0,769 3,990 1,796 valid diambil

21 0,518 2,010 1,796 valid diambil

22 0,328 1,152 1,796 tidak valid direvisi

23 0,952 10,365 1,796 valid diambil

24 0,714 3,383 1,796 valid diambil

25 0,880 6,139 1,796 valid diambil

26 0,676 3,047 1,796 valid diambil

27 0,840 5,140 1,796 valid diambil

No. Item Koefisien Korelasi Harga thitung Harga

ttabel Keterangan Keputusan

28 0,609 2,546 1,796 valid diambil

29 0,754 3,806 1,796 valid diambil

30 0,855 5,456 1,796 valid diambil

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X, dapat disimpulkan bahwa dari 30 item yang diujikan, sebanyak 25 item dinyatakan valid dan 5 item dinyatakan tidak valid. Item-item yang dinyatakan tidak valid peneliti memutuskan untuk item 1 dibuang karena sudah terwakili oleh item lainnya sedangkan untuk item 3,9,12,22 peneliti memutuskan untuk merevisi agar dapat mengukur secara lebih rinci indikator tersebut. Kemudian setelah melakukan konsultasi kepada pembimbing untuk indikator yang diwakili oleh item 30 ditambah satu item lagi menjadi dua agar dapat mengukur lebih rinci, sehingga jumlah item untuk angket variabel X (komitmen kerja) berjumlah 30.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) No. Item Koefisien Korelasi Harga thitung Harga ttabel

Keterangan Keputusan

1 0,449 1,664 1, 796 tidak valid direvisi

2 0,803 4,465 1,796 valid diambil

3 0,722 3,458 1,796 valid diambil

4 0,785 4,199 1,796 valid diambil

5 0,736 3,610 1,796 valid diambil

6 0,576 2,338 1,796 valid diambil


(38)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 0,791 4,285 1,796 valid diambil

9 0,709 3,333 1,796 valid diambil

10 0,699 3,243 1,796 valid diambil

11 0,800 4,420 1,796 valid diambil

12 0,850 5,346 1,796 valid diambil

13 0,913 7,430 1,796 valid diambil

14 0,930 8,406 1,796 valid diambil

15 0,950 10,042 1,796 valid diambil

16 0,919 7,745 1,796 valid diambil

17 0,395 1,427 1,796 tidak valid dibuang

No. Item

Koefisien Korelasi

Harga thitung

Harga ttabel

Keterangan Keputusan

18 0,573 2,321 1,796 valid diambil

19 0,748 3,740 1,796 valid diambil

20 0,856 5,501 1,796 valid diambil

21 0,778 4,113 1,796 valid diambil

22 0,848 5,311 1,796 valid diambil

23 0,710 3,345 1,796 valid diambil

24 0,857 5,515 1,796 valid diambil

25 0,760 3,884 1,796 valid diambil

26 0,728 3,526 1,796 valid diambil

27 0,762 3,907 1,796 valid diambil

28 0,937 8,931 1,796 valid diambil

29 0,707 3,315 1,796 valid diambil

30 0,729 3,532 1,796 valid diambil

31 0,555 2,212 1,796 valid diambil

32 0,821 4,773 1,796 valid diambil

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel Y, dapat disimpulkan bahwa dari 32 item yang diujikan, sebanyak 30 item dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid. Item-item yang dinyatakan tidak valid, peneliti memutuskan untuk item 1 direvisi karena mewakili satu indikator, dan untuk item 17 peneliti memutuskan untuk membuangnya karena sudah terwakili oleh item sebelumnya. Kemudian setelah peneliti melakukan bimbingan, untuk item 11 walaupun dinyatakan valid peneliti memutuskan untuk membuangnya karena sudah terwakili oleh item sebelumnya sehingga jumlah item untuk angket variabel Y (kinerja mengajar) berjumlah 30.


(39)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian untuk mengetahui tingkat konsistensi dan

kestabilan instrumen penelitian. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2013:173), “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, untuk penelitian ini digunakan metode Alpha. Seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2013:115) bahwa “Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha”. Rumus Alpha sebagai berikut :

��� = � − � � . � −∑� � �

Dimana:

11 = Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

� = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha yaitu:

 Langkah 1

Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus

=∑

2 ∑ 2

Keterangan :

Si = Varians skor tiap-tiap item

∑ 2 = Jumlah kuadrat item X

i

∑ 2 = Jumlah item X


(40)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N = Jumlah responden

 Langkah 2

Kemudian menjumalh varians semua item dengan rumus: ∑Si = S1 + ... + Sn

∑Si = Jumlah varians semua item  Langkah 3

Menghitung varians total dengan rumus

=∑

2 ∑ 2

Keterangan :

St = Varians skor total

∑ 2 = Jumlah kuadrat skor total ∑ 2 = Jumlah skor total dikuadratkan

N = Jumlah responden

 Langkah 4

Menghitung menggunakan rumus alpha yaitu :

��� = � − � � . � −∑� � �

Setelah diketahui nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus di atas, langkah selanjutnya adalah mencari nilai tabel r Pearson Product Moment. Diketahui signifikasi untuk α=0,05dan dk = N – 1 = 13 – 1 = 12, maka diperoleh rtabel =

0,576. Selanjutnya, setelah diketahui nilai r11 dan rtabel, kemudian membuat

keputusan dengan membandingkan nilai r11 dengan rtabel yang kaidah

keputusannya sebagai berikut: a. Jika r11 > rtabel maka reliabel.


(41)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jika r11 < rtabel maka tidak reliabel

Hasil perhitungan uji reliabilitas (terlampir) kedua variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel r11 rtabel Kesimpulan

Variabel X

(Komitmen Kerja) 0,999 0,576

Reliabel r11> rtabel

Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

1,016 0,576 Reliabel

r11> rtabel

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan metode yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan mengumpulkan data-data sebagai bahan informasi yang akan dianalisis. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Sugiyono (2013:193) yaitu:

...kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

Jadi jelas bahwa pengumpulan data berperan penting dalam sebuah penelitian, sehingga harus menggunakan teknik yang tepat agar diperoleh data yang sesuai. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan instrumen berupa angket/kuesioner. Sugiyono (2013:199) mengemukakan bahwa:

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yamg efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.


(42)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban dari alternatif yang telah disediakan dan tidak bisa memberikan jawaban diluar alternatif yang ada.

H.Analisis Data

Analisis data merupakan suatu tahapan yang dilakukan peneliti setelah semua

data yang diperlukan terkumpul untuk kemudian dimaknai untuk menjawab permasalahan penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan dan Akdon (2010:147) bahwa :

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam mengungkapkan makna dari data yang telah diperoleh dari proses penelitian yang telah dilakukan. Analisis data dalam penelitian ini adalah upaya menyelidiki secara mendalam tentang data yang berhasil diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung, sehingga akan diketahui makna dan keadaan yang sebenarnya dari apa yang telah diteliti

Berdasarkan pendapat tersebut, untuk membuat data yang telah terkumpul dapat diolah maka peneliti harus melakukan langkah-langkah yang sistematis. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahapan ini, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memeriksa dan

menyeleksi data yang telah terkumpul. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul tersebut sudah memenuhi syarat untuk dapat diolah. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

a. Memeriksa jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah ketika angket tersebut disebarkan

b. Memeriksa semua item pertanyaan telah dijawab oleh responden sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan dalam petunjuk pengisian

c. Memeriksa data yang telah terkumpul tersebut layak atau tidak untuk diolah, dalam artian data tersebut sudah memenuhi poin-poin di atas


(43)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah angket pada saat penyebaran kepada responden yaitu sebanyak 58 buah kepada guru produktif Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.

2. Klasifikasi Data

Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yakni variabel X (Komitmen Kerja) dan variabel Y (Kinerja Mengajar Guru). Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu dengan menggunakan skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari responden tersebut merupakan skor mentah dari setiap variabel yang juga merupakan sumber pengolahan data untuk lebih lanjut.

3. Pengolahan Data

a. Perhitungan Uji Kecenderungan Umum (Skor Rata-Rata) Responden dengan Rumus Weighted Means Scored (WMS)

Teknik Weighted Means Scored (WMS) ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan umum atau skor rata-rata dari tiap variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Adapun rumus WMS yaitu :

=

(Sudjana, 2005:67)

Keterangan :

= nilai rata-rata skor responden

= jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif kategori)


(1)

95

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara komitmen kerja terhadap kinerja mengajar guru produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer Jaringan di Kota Bandung.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan data, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi terkait hasil penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini. Adapun rekomendasi tersebut, sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah SMK Negeri Jurusan TKJ di Kota Bandung

Secara umum kinerja mengajar guru produktif pada SMK Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di Kota Bandung sudah baik, namun akan lebih baik jika secara terus-menerus ditingkatkan. Dalam hal ini kepala sekolah hendaknya untuk lebih fokus dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru, dapat dilakukan dengan melakukan supervisi secara rutin (Suhardan, 2010) dan mengikutsertakan guru-guru dalam seminar atau pelatihan yang dapat menunjang kepada perbaikan kinerja. Selanjutnya untuk komitmen kerja, secara umum komitmen kerja guru berada dalam kategori baik, namun akan lebih baik untuk lebih ditingkatkan lagi komitmen kerjanya. Disini, Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah harus terus meningkatkan komitmen kerja guru. Karena dengan komitem kerja yang tinggi, tanggung jawab dan kesungguhan guru-guru dalam menjalankan tugasnya akan semakin optimal. Tentunya untuk dapat mewujudkan komitmen kerja dari para guru yang tinggi tersebut harus dilakukan usaha-usaha, diantaranya dengan melakukan kumpul bersama

(gathering) dengan semua warga sekolah terutama guru dan kepala sekolah

bisa melalui kegiatan outbond ataupun dengan kegiatan hanya makan bersama sambil saling bertukar pikiran mengenai permasalahan yang dihadapi di sekolah. Dengan kegiatan seperti itu, diharapkan semua warga sekolah, khususnya guru-guru ada rasa memiliki kepada lembaga tempatnya


(2)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bekerja dalam hal ini sekolah. Selanjutnya, setelah ada rasa keterikatan antara guru dengan sekolah maka guru tersebut akan bekerja dengan optimal dan bersungguh-sungguh mengupayakan yang terbaik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar.

2. Bagi Guru Produktif SMK Negeri Jurusan TKJ di Kota Bandung

Secara umum kinerja mengajar guru produktif pada SMK Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di Kota Bandung dikategorikan baik. Tentunya kinerja mengajar ini harus secara terus-menerus ditingkatkan menjadi lebih baik, terlebih dalam merencanakan dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Seperti yang kita ketahui bahwa kegiatan merencanakan kegiatan pembelajaran merupakan suatu tahapan yang sangat penting sebelum seorang guru mengajar, karena disini guru akan merencanakan secara rinci apa saja yang akan disampaikan di kelas, metode dan media apa yang cocok sehingga pembelajaran pun terencana dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Karena itu, membuat dan memperbarui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan suatu keharusan bagi masing-masing guru sebelum mengajar. Selanjutnya mengenai evaluasi hasil pembelajaran, dalam indikator melakukan program remidial harus lebih ditingkatnya. Maksudnya guru harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang remidial dan menganalisis faktor apa yang menyebabkannya, yang tujuannya tidak lain adalah sebagai bahan koreksi bagi metode yang digunakan guru. Selain itu, untuk lebih memacu kinerja yang lebih baik guru bisa mengikuti seminar-seminar atau pelatihan yang meningkatkan kemampuan guru tersebut sehingga dapat berkinerja dengan lebih optimal. Selain itu hendaknya guru-guru lebih meningkatkan lagi komitmen kerja terutama dalam dimensi komitmen terhadap siswa, guru harus lebih menunjukkan kepeduliannya terhadap siswa dengan cara melakukan pendekatan. Dari kedekatan itu akan muncul rasa keterikatan sehingga dari dalam diri guru ada keinginan untuk memberikan yang


(3)

97

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbaik bagi siswa-siswanya dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja mengajar guru tersebut.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya lebih mengkaji dan memperdalam lagi mengenai komitmen kerja guru, akan lebih baik jika menggunakan metode kualitatif sehingga didapatkan data yang lebih jelas dan akurat dari responden. Selain itu, peneliti selanjutnya akan lebih baik untuk mencoba meneliti faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja mengajar guru selain komitmen kerja.


(4)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

98

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, S. (2005) Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian Untuk

Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, M. (1985) Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, S. (2007) Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asroi. (2013) Study Tentang Kinerja Mengajar Guru (Analisis Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Madrasah, Motivasi Kerja, dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Madrasah Aliyah Se-kota Bekasi). Disertasi, Sekola Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Daryanto. (2008) Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djazari, S.M. (2010) Pengaruh Kepuasan Guru terhadap Komitmen Kerja Guru

Akuntansi SMA Se-Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal

Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. VIII No. 1.

Endah, T. (2012) Pengaruh Supervisi Klinis oleh Kepala Sekoalh terhadap

Kinerja Mengajar Guru di SMAN 10 Bandung. Skripsi, Jurusan Administrasi

Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Izzan, A., Dzanuryadi, M & Artyasa, U.S. (2012) Membangun Guru Berkarakter. Cetakan Pertama. Bandung: Humaniora.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. (www.kbbi.web.id).

Kusmaryani, R.E. (2009) Komitmen Terhadap Pekerjaan dan Kinerja Guru

Pembimbing di Kabupaten Bantul. Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Pemerintah Provinsi DIY Vol. 1 No. 1.

Mangkunegara, A.P. (2009) Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan Keempat. Bandung; Refika Aditama.

Margono, S. (2010) Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mukhyi, M.A. (2007) ”Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen

Organisasi Dalam Lingkungan Institusi Pendidikan di Kota Depok”. Proceeding


(5)

99

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa. (2005) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.

Nasution, S. (2009) Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, M. (2003) Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Noor, J. (2011) Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Pitrawati, M. (2013) Komitmen Guru SMP Negeri Kecamatan 2x11 Enam

Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Bahana Manajemen Pendidikan Volume

1 Nomor 1 Oktober 2013. Jurnal Administrasi Pendidikan. Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP.

Purwanto, M.N. (2008) Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Cetakan Ke-18. Bandung: Rosdakarya.

Riduwan dan Akdon. (2010) Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto.(2013) Pengantar Statistika : Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Cetakan Ke-6. Bandung: Alfabeta.

Ruky, A.S. (2002) Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Sahertian, P.A. (1994) Profil Pendidikan Profesional. Jakarta: Andi Offset Yogyakarta.

Saondi, O. dan Suherman, A. (2010) Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama.

Sapa’at, A. (2012) RPP-ku Untukku, RPP-mu Untukmu. [Online] Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/12/03/19/m142ef-rppku-untukku-rppmu-untukmu (28 April 2014).

Soni, J. (2012) Studi tentang Gambaran Komitmen dan Kompetensi Guru Di

SMA/SMK Kota Medan. Mahasiswa Prodi AP Konsentrasi Kepengawasan PPs.

Unimed.

Sopiah. (2008) Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.


(6)

Fitri Ermassari, 2014

Pengaruh Komitmen Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru Produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan diKota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan Ke-18. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, D. (2010) Supervisi Profesional. Cetakan Ke-4. Bandung: Alfabeta.

Suhardiyono. (2013) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Kompetensi Keahlian,

Budaya Kerja Bengkel dan Komitmen Guru Produktif Terrhadap Kinerja Guru Produktif Di SMK Se Kabupaten Rembang. Tesis, Program Pascasarjana, IKIP

PGRI Semarang.

Suharsaputra, U. (2010) Administrasi Pendidikan. Cetakan Pertama. Bandung: Refika Aditama.

Supardi. (2013) Kinerja Guru. Cetakan ke-1. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suprianto, J. (1996) Penilaian Kinerja dan Pengembangan Guru. Yogyakarta: BPFE.

Surakhmad, W. (1985) Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsido.

Suryosubroto, B. (2002) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno, E. (2011) Budaya Organisasi. Cetakan Ke-2. Jakarta: Kencana.

Tim Dosen. (2010) Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Usman, U. (2011) Menjadi Guru Profesional. Edisi Kedua. Cetakan Ke-26. Bandung: Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA DI KOTA METRO

0 20 19

PENGARUH KOMITMEN KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CIMAHI SELATAN.

0 2 70

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KOTA BANDUNG.

0 7 57

PENGARUH PEMANFAATAN ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN TERHADAPKINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN OTOMOTIF DI KOTA BANDUNG.

3 7 65

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG.

1 2 71

PENGARUH KUALITAS LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 78

HUBUNGAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 72

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK) DI KOTA SEMARANG.

0 0 103

PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN KEJURUAN DI KECAMATAN PRAMBANAN.

0 2 136

PENGARUH KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PRODUKTIF PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI KOTA BANDUNG - repository UPI S ADP 1006111 Title

0 0 3