Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI - USD Repository

  PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Frisca Rosecialine

NIM: 071334030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  i

  PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Frisca Rosecialine

NIM: 071334030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  SKRIPSI Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Fisik Keluarga, dan Lingkungan Fisik Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

  Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl. Ireda no 19A Yogyakarta

         

   

  Oleh:

  Frisca Rosecialine NIM: 071334030

  Telah disetujui oleh:

  Dosen Pembimbing Drs. FX Muhadi, M.Pd. Tanggal: 3 Agustus 2011

  ii iii

  PERSEMBAHAN KU PERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK: Tuhan Yesus dan Bunda Maria

  Papa ku Dendy Alfan Sentosa Mama ku Esther Cece ku Florence My luph > Budiman Susanto

  iv MOTTO

Keberhasilan harus mendahului nasib baik. Tidak ada orang yang bisa disebut bernasib baik,

jika dia tidak lebih dulu berhasil. Untuk berhasil, dia harus melalui proses membangun nasib

baik, yaitu: 1. Berniat untuk membaikkan kehidupan.

  2. Bersungguh-sungguh bekerja.

  3. Mensyukuri hasil kerja.

  4. Memperluas kemanfaatan bagi sesama.

  5. Memelihara kerendahan hati. Dan itu adalah cara membuktikan iman.

  • -Mario Teguh-

  v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  26 Agustus 2011 Frisca Rosecialine vi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Frisca Rosecialine Nomor Mahasiswa : 071334030 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Pengaruh Disiplin

  

Belajar, Lingkungan Fisik Keluarga, dan Lingkungan Fisik Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI” . Dengan demikian saya

  memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Agustus 2011 Yang menyatakan Frisca Rosecialine vii

  

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA,

DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI

  Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta Frisca Rosecialine

  Universitas Sanata Dharma 2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (2) pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (3) pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (4) pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.

  Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI yang berjumlah 80 siswa di SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga adalah product moment, dan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analasis regresi ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (r = -0,124; p = 0,136 > x1y α =

  0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (r = 0,130; p = 0,125 > x2y α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (r = 0,309; p = x3y

  0,309 > α = 0,05); (4) tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (R 0,25; F = 1,787; p = 0,157 > y123 = hitung α = 0,05).

   

  viii

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE, FAMILY AND SCHOOL

  

INFRASTRUCTURE ENVIRONMENT TOWARDS THE LEARNING

ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS

  A Case Study on Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta Frisca Rosecialine

  Sanata Dharma University 2011

  The purpose of the research are to identify : (1) the effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students; (2) the effect of infrastructure environment of the family towards the learning achievement of the eleventh grade students; (3) the effect of infrastructure environment of the school towards the learning achievement of the eleventh grade students; (4) the effects of the learning discipline, the family and the school infrastructure environment towards the learning achievement of the eleventh grade students.

  The research is a case study on the 80 students of the eleventh grade of Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta. The methods of collecting the data were questionnaire and documentation. The technique of analysis to test the first, second, and third hypothesis was product moment and to test the fourth hypotesis was the multiple regression.

  The results show that (1) there isn’t any effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students (r = -0,124; p = x1y

  0,136 > α = 0,05); (2) there isn’t any effect of infrastructure environment of family towards the learning achievement of the eleventh grade students (r = x2y

  0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) there isn’t any effect of infrastructure environment of school towards the learning achievement of the eleventh grade students (r = 0,309; p = 0,309 > x3y α = 0,05); (4) there isn’t any effect of learning discipline, infrastructure environment of the family and the infrastructure environment of the school collectively towards the learning achievement of the eleventh grade students (R 0,25; F = 1,787; p = 0,157 > y123 = hitung α = 0,05). ix

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan keterbatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

“PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA,

DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI”.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulisa ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:

  1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Rohandi, Ph.D.

  2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Indra Darmawan,S.E., M.Si.

  3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. x

  4. Bapak Drs. FX Muhadi, M. Pd. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  7. Kepala Sekolah dan Wakil kepala Sekolah SMK YPKK 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin validitas dan reliabilitas.

  8. Siswa SMK YPKK 1 Yogyakarta kelas X AK yang telah membantu kelancaran pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas.

  9. Kepala Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

  10. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Santa Maria Yogyakarta kelas XI yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

  11. Papa dan Mama yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan dukungan doa.

  12. Ce Floren yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat untuk menyelesaikan kuliah.

  13. Sayankq Budiman Susanto yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, perhatian, dan dukungan, dan ide selama menyusun skripsi. xi

  14. Tiksna Purnamasari (Monox) dan Andreas Kuncoro (Andro), Ratri yang membantu dalam proses menyusun skripsi.

  15. Thatiana Umi, Apriliya Wahyuning Mega, Siwi Purnawati, Monica dan semua teman angkatan 2007, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus Universitas Sanata Dharma.

  16. Donny Jean Wahyudi Lie (Ko jean), Ko Ayin, Ko Deky yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa.

  17. Cho-Cho yang selalu setia menemaniku dalam menyusun skripsi.

  18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis, Frisca Rosecialine xii

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Batasan Masalah .............................................................................. 5 C. Rumusan Masalah ............................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

  xiii

  xiv

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik .............................................................................. 8 1. Disiplin Belajar .................................................................... 8

  2. Lingkungan Fisik Keluarga .................................................. 15

  3. Lingkungan Fisik Sekolah.................................................... 17

  4. Prestasi Belajar Siswa .......................................................... 19

  B. Kerangka Berfikir ............................................................................ 22 C.

  Model Penelitian .............................................................................. 27 D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 27

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 28 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 28 C. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ........................................ 28 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 29

  1. Variabel penelitian .............................................................. 29

  2. Pengukuran Variabel ............................................................ 30 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 31 1.

  Jenis instrumen .................................................................... 31 2. Penyusunan Kuesioner ........................................................ 31 F. Pengujian Instrumen Penelitian........................................................ 33

  1. Pengujian Validitas .............................................................. 33

  2. Pengujian Reliabilitas .......................................................... 37 G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 38 1.

  Statistik Deskriptif ............................................................... 38 2. Uji Prasyarat Analisis ........................................................... 39

  BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Sekolah .............................................................................. 43 B. Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta ................................ 44 C. Organisasi ...............................................................................

  45 D. Kurikulum ...............................................................................

  46 E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta ...................................... 47

  F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah ........................................ 49

  G. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Belajar ......................................... 53

  H. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria ..................................... 53

  I. Siswi SMA Santa Maria Yogyakarta .............................................. 57 J. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta ..... 57 K. Proses Belajar Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta ................ 60 L. Fasilitas pendidikan dan Latihan ..................................................... 61

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ................................................................................. 62 B. Analisis Data .................................................................................. 65 C. Pembahasan .................................................................................. 70 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. ...............................................................................

  73 Kesimpulan xv

  xvi B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 74 C.

  Saran ...............................................................................

  74 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

  DATA TABEL

Tabel 3.1 Pemberian Skor Disiplin Belajar ....................................................... 30Tabel 3.2 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Keluarga ..................................... 30Tabel 3.3 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah ...................................... 31Tabel 3.4 Operasional Variabel.......................................................................... 32Tabel 3.5 Deskriptif Responden ......................................................................... 38Tabel 3.6 Standar Patokan Penilaian dengan PAP II ......................................... 39Tabel 5.1 Disiplin Belajar .................................................................................. 62Tabel 5.2 Lingkungan Fisik Keluarga ................................................................ 63Tabel 5.3 Lingkungan Fisik Sekolah ................................................................ 64Tabel 5.4 Prestasi Belajar Siswa ....................................................................... 65Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas ............................................................... 66Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ........................................................ 67 xvii

  

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ................................................................. 77 LAMPIRAN II Data Induk Penelitian .............................................................. 86 LAMPIRAN III Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 98 LAMPIRAN IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji linieritas, dan Uji Hipotesis .................................................................... 115 LAMPIRAN V Uji Normalitas, Uji Normalitas, dan Uji Hipotesis .................. 118 LAMPIRAN VI Daftar Distribusi Frekuensi ..................................................... 128 LAMPIRAN VII Interprestasi Terhadap Variabel Penelitian ............................ 136 LAMPIRAN VIII Surat Ijin Penelitian .............................................................. 142 xviii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan jaman yang ditandai dengan arus globalisasi,

  perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi seperti sekarang ini selain membawa perubahan terhadap kualitas sumber daya manusia juga memberikan perubahan pada berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Untuk menghadapi perubahan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan

  kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kemampuannya baik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat.

  Untuk mencapai mutu pendidikan yang di inginkan tidak mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya: 1) disiplin belajar, dan 2) lingkungan. Menurut Rachman (1999:168), menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.

  Kemudian Winkel (1987:36), menyebutkan belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

  1 yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib untuk menghasilkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan. Dengan keteraturan dan disiplin belajar yang diterapkan dengan baik di dalam keluarga maupun di sekolah akan membuat seorang peserta didik memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik dan merupakan suatu proses arah pembentukan watak yang baik, sehingga disiplin belajar akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, karena seorang yang memiliki disiplin yang tinggi dalam belajarnya maka Ia mempunyai sikap yang positif akan hal tersebut.

  Selain faktor disiplin belajar, mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pendidikan sebagai usaha yang disengaja dan terencana untuk membina potensi dan kemampuan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga orangtua, sekolah, dan masyarakat.

  Disini, lingkungan keluarga yaitu ayah dan ibu yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dan berperan sebagai pendidik paling utama dari anak- anaknya, pemberi dukungan pertama untuk belajar di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menyediakan peralatan dan fasilitas pendidikan anak dan lain-lain. Namun menyadari bahwa orangtua tidak mungkin sanggup mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk bekal hidup anaknya, maka usaha pendidikan dalam keluarga perlu dibantu. Berkaitan dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang membantu orangtua dalam usaha mendidik anak-anaknya.

  Usaha untuk membantu pendidikan tersebut, akhirnya diusahakan dengan membentuk suatu lembaga pendidikan. Pembentukan lembaga pendidikan (sekolah-sekolah), ada yang diusahakan oleh pemerintah dan ada juga yang diusahakan oleh swasta. Kegiatan-kegiatan di suatu lembaga pendidikan (sekolah) ditujukan untuk mendidik dan membekali anak dengan berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya.

  Faktor guru, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana yang memadai, sangat mendukung pendidikan anak di lingkungan sekolah. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Purwanto (2004:102) berpendapat, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, disebut faktor individual, dan 2) Faktor yang ada di luar individu, yang disebut faktor sosial.

  Yang termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. Diantara dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, menurut peneliti terdapat satu faktor yang sangat menarik untuk diteliti yaitu faktor sosial khususnya lingkungan karena lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar dalam perkembangan prestasi belajar siswa itu sendiri, misalkan lingkungan keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi siswa untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Dengan penjumpaan dan interaksi tersebut diharapkan orangtua dapat memberikan perhatian dan semangat belajar siswa. Selain lingkungan keluarga, juga terdapat lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar.

  Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik ingin menganalisis tentang pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Alasan peneliti mengangkat judul tersebut karena disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang diperkuat dengan siswa lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga dan sekolah.

B. Batasan Masalah

  Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian penulis adalah disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah siswa secara fisik, seperti: 1) disiplin belajar, yaitu disiplin keluarga: tepat waktu dalam belajar, belajar secara teratur disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, belajar secara teratur; dan disiplin di sekolah: disiplin siswa dalam masuk sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, 2) lingkungan fisik keluarga, yaitu ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan, dan 3) lingkungan fisik sekolah, yaitu: penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung.

C. Rumusan Masalah

  Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka atas dasar alasan itulah kemudian dirumuskan pertanyaan permasalahannya sebagai berikut:

  1. Apakah disiplin belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?

  2. Apakah lingkungan fisik keluarga mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?

  3. Apakah lingkungan fisik sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?

  4. Apakah disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI? D.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1. Pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.

2. Pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.

  3. Pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.

  4. Pengaruh disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun bagi sekolah, antara lain:

  1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh lingkungan fisik internal dan eksternal terhadap prestasi belajar siswa.

  2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan informasi dan tinjauan dalam mengambil kebijakan sekolah.

  3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan pembaca dan merupakan referensi yang dapat membantu penelitian sejenis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik Perumusan tinjauan teoritik diambil dari buku-buku atau literatur yang

  berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti. Dalam tinjauan teoritik penulisan ini, penulis menguraikan tentang; 1) disiplin belajar, 2) lingkungan fisik dan 3) prestasi belajar.

1. Disiplin Belajar a. Pengertian Disiplin

  Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat di berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Kita mengenal adanya beberapa istilah disiplin, yaitu: disiplin kerja, disiplin lalu lintas, dan disiplin belajar. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini hanya difokuskan mengenai disiplin belajar, berikut beberapa pengertian menurut para ahli tentang disiplin belajar:

  Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11), menyebutkan makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan, dan sistem aturan tata laku.

  Selanjutnya menurut Imam Bernadib (1986:26), disiplin adalah menyangkut pengawasan diri (self control). Yang dimaksud dengan pengawasan diri adalah pengendalian tingkah laku seseorang sehingga

  8 tercapai kepercayaan terhadap diri sendiri. Dengan disiplin yang dilandasi oleh rasa percaya diri akan dapat mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan sehingga tercapai hasil kerja yang efektif.

  Kemudian menurut pendapat J. Ravianto (dalam Suarman 1989:45), mengemukakan bahwa disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan yang telah ditetapkan. Dengan disiplin akan terbentuk kesadaran diri untuk mentaati nilai norma dan aturan yang berlaku di lingkungannya.

  Sedangkan menurut Maman Rachman (1999:168), menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.

  Dari pendapat-pendapat diatas dapat peneliti simpulkan disiplin adalah sikap ketaatan seseorang dalam mengikuti atau mematuhi peraturan, norma dan tata tertib yang berlaku di lingkungannya.

b. Pengertian Belajar

  Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi (Purwanto, 1984:81).

  Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:13) belajar dapat diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, dan juga tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

  Sedangkan menurut Slameto (1988:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri. Sementara menurut Winkel (1987:36), belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

  Dari pendapat para ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses aktifitas secara mental atau psikis yang dilakukan individu untuk memperoleh dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap.

c. Pengertian Disiplin Belajar

  Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, seorang pelajar perlu meencanakan terlebih dulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.

  Menurut The Liang Gie (1982:82), bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Jadi menurut peneliti, pengertian disiplin belajar adalah melaksanakan pedoman-pedoman yang baik agar memperoleh keteraturan di dalam usaha belajar untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.

d. Unsur-unsur disiplin belajar Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa.

  Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin. Dalam penelitian ini disiplin belajar dibagi menjadi dua ( Hadisubrata, 1998:58-62), yaitu: 1) Disiplin belajar siswa di keluarga adalah suatu tingkat konsistensi dan konsekuensi serta keteraturan dalam kegiatan belajar untuk memperoleh tingkah laku yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar dengan mentaati dan melaksanakan tugasnya sebagai siswa di rumah dengan dukungan orangtua yang mengawasi, mengarahkan, serta berupaya untuk membuat anak menyadari kesadaran untuk berdisiplin diri. Serta memberikan fasilitas belajar kepada anak agar dapat belajar di rumah dengan lebih baik. Beberapa indikator yang dapat dikemukakan agar disiplin belajar siswa di keluarga dapat dibina dan dilaksanakan (Cece Wijaya (1996:18-19), yaitu: a) Tepat waktu dalam belajar, Belajar merupakan kewajiban bagi seorang siswa karena untuk mengetahui dan mendapatkan berbagai kecakapan disiplin dalam belajar akan membuat siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik. Dengan disiplin siswa akan dapat menghargai waktunya dengan sebaik baiknya. Untuk membagi waktu belajar siswa harus membuat jadwal yang tepat untuk membatasi kegiatan lain yang tidak berguna yang dapat mengganggu kegiatan belajar. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menegakkan kedisiplinan belajar. Karena sebagian besar waktu yang dimiliki siswa yaitu berada dirumah; b) Disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, Pemanfaatan waktu secara efisien dan efektif merupakan salah satu cara terbaik untuk melatih sikap disiplin terutama disiplin dirumah. Pekerjaan rumah misalnya bila dikerjakan secara mendadak tidak banyak menguntungkan karena pelatihan diri tercapai. Kalau anak di biasakan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya khususnya waktu belajar maka anak tersebut akan mampu melaksanakan tanpa merasa berat dan tertekan; c) Belajar secara teratur, Keteraturan dalam belajar merupakan usaha untuk menghasilkan atau untuk memperoleh suatu prestasi yang maksimal, karena dengan keteraturan kita akan lebih disiplin dalam belajar. 2) Disiplin belajar siswa di sekolah adalah keseluruhan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar,

dengan mentaati dan melaksanakan sebagai siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya di sekolah, sesuai dengan peraturan yang ada.

  Beberapa indikator yang dapat dikemukakan agar disiplin belajar siswa di keluarga dapat dibina dan dilaksanakan (Slameto, 1997:27), yaitu: a) Disiplin siswa dalam masuk sekolah, Yang dimaksud disiplin siswa dalam masuk sekolah ialah keaktifan, kepatuhan dan ketaatan dalam masuk sekolah. Artinya seorang siswa dikatakan disiplin masuk sekolah jika ia selalu aktif masuk sekolah pada waktunya, tidak pernah terlambat serta tidak pernah membolos setiap hari. Kebalikan dari tindakan tersebut yaitu yang sering datang terlambat, tidak masuk sekolah, banyak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, dan hal ini menunjukkan bahwa siswa yang bersangkutan kurang memiliki disiplin masuk sekolah yang baik; b) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, Mengerjakan tugas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam belajar, yang dilakukan di dalam maupun di luar jam pelajaran sekolah. Tujuan dan pemberian tugas biasanya untuk menunjang pemahaman dan penguasaan mata pelajaran yang disampaikan di sekolah, agar siswa berhasil dalam belajarnya. Agar siswa berhasil dalam belajarnya perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu mencakup pengerjaan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, ulangan harian, ulangan umum dan ujian; c) Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, Siswa yang memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari keteraturan dan ketekunan belajarnya. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah menuntut adanya keaktifan, keteraturan, ketekunan dan ketertiban dalam mengikuti pelajaran, yang terarah pada suatu tujuan belajar; d) Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, Disiplin siswa dalam menjalankan tata tertib di sekolah adalah kesesuaian tindakan siswa dengan tata tertib atau peraturan sekolah yang ditunjukkan dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata tertib sekolah dengan penuh kesadaran.

2. Lingkungan fisik

a. Pengertian lingkungan fisik

  Definisi lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:526), lingkungan adalah bulatan yang melingkari atau melingkungi, dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah yang termasuk didalamnya. Sedangkan fisik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:242), adalah jasmani atau badan, atau dapat diartikan sesuatu yang nyata dan dapat dilihat. Berdasarkan pengertian tersebut maka lingkungan fisik adalah kawasan atau daerah untuk melakukan sesuatu (kegiatan belajar-mengajar) yang dapat dilihat atau nyata.

  Yang termasuk dalam lingkungan fisik internal/keluarga adalah kondisi fisik keluarga dan lingkungan fisik eksternal/sekolah adalah kondisi sekolah.

b. Faktor lingkungan fisik keluarga

  Lingkungan fisik keluarga yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan para siswa di dalam keluarga. Hal ini meliputi: ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan. Dibawah ini akan dijelaskan hal mengenai lingkungan fisik keluarga tersebut menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution (1995): (1) ruang belajar, yaitu ruangan yang dapat digunakan untuk belajar siswa, dimana sebaiknya ruang belajar jauh dari kebisingan berbagai aktifitas di rumah. Akan lebih baik jika ruang belajar disediakan tersendiri oleh orangtua anaknya dalam kegiatan belajar, agar dengan ruang belajar sendiri anak dapat berkonsentrasi dalam belajar, (2) meja dan kursi belajar, merupakan sarana belajar yang diperlukan anak. Dengan adanya meja belajar sendiri, maka anak akan lebih nyaman dalam belajar. Kenyamanan belajar anak akan mempengaruhi konsentrasi belajar anak, (3) penerangan, merupakan sarana penting yang dapat mendukung belajar anak. Sumber penerangan yang baik adalah lampu meja pijar (bukan neon) yang cukup terang (40-60 watt), dan posisi lampu sebaiknya diletakkan di sisi kiri atas (kalau dapat dari arah belakang) anak, sehingga bayangan tangan yang menulis tidak menghalangi pandangan dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar. Dengan penerangan yang cukup, maka anak dapat belajar lebih lama, karena dengan lampu yang terang maka mata anak akan lebih jelas dalam membaca buku dan mata anak tidak terganggu, (4) ventilasi, dengan adanya ventilasi, maka sirkulasi udara dalam ruangan belajar tidak lembab dan siswa dapat merasa nyaman dalam belajar, (5) peralatan sekolah, merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan sekolah ini bisa berwujud buku pelajaran, buku tulis, pulpen, pensil, karet penghapus. Siswa yang memiliki peralatan sekolah yang lengkap akan cenderung dapat berkonsentrasi dalam belajarnya karena alat-alat yang dimilikinya dapat menunjang belajarnya, (6) media massa, merupakan salah satu alat untuk menambah pengetahuan anak, terutama pengetahuan umum selain dari mata pelajaran yang di dapat dari sekolah. Yang dimaksud media massa yaitu seperti surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik adalah televisi dan radio, (7) buku bacaan, orangtua hendaknya perlu menyadari bahwa anak-anak perlu disediakan buku-buku yang dapat menunjang kegiatan belajarnya. Hal ini dikarenakan anak juga memerlukan suatu selingan dalam belajar, karena anak merasa bosan apabila ia hanya mempelajari buku pelajaran saja. Oleh sebab itu orang tua jangan merasa enggan mengeluarkan uang untuk membelikan buku bacaan ringan kepada anaknya, karena hal ini akan menambah semangat anak dalam belajar.

c. Faktor lingkungan fisik sekolah

  Lingkungan fisik sekolah yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan para siswa di sekolah. Hal ini meliputi: penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung. Dibawah ini akan dijelaskan hal mengenai lingkungan fisik sekolah tersebut (The Liang Gie, 1984:160): (1) Penerangan (cahaya), merupakan faktor yang penting karena hampir tiap kegiatan di sekolah itu merupakan pekerjaan melihat, seperti membaca dan menulis yang membutuhkan penerangan yang baik. Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi belajar siswa. Pada umumnya, sekolah-sekolah di Indonesia mengandalkan penerangan cahaya matahari. Dalam merangsang pencahayaan tata ruang kelas, hendaknya cahaya jatuh diatas meja siswa dari arah kiri meja, sebaiknya jangan diatur/disusun menghadap jendela karena akan menyebabkan kesilauan pada siswa. (2) Suhu udara/ventilasi, yang paling penting adalah suhu udara dan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara tersebut. Tubuh manusia secara terus menerus akan mengeluarkan panas agar dapat hidup untuk dapat memancarkan panas, diperlukan udara yang mempunyai suhu yang relatif rendah daripada suhu badan manusia. Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab sehingga orang tidak dapat memancarkan panas dari tubuhnya dengan baik. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan kurang bersemangat, (3) Warna, bersama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang tidak kalah penting untuk memperbesar efisiensi. Warna secara khusus akan mempengaruhi jiwa para peserta didik. Dengan

memakai warna yang tepat pada dinding ruangan, akan memberikan kegembiraan dan ketegangan belajar siswa terpelihara, (4) suara, suara gaduh seringkali mengurangi efisiensi belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya dalam meletakkan alat-alat yang dapat menimbulkan suara gaduh perlu diperhatikan dengan baik. Usaha yang dapat dijalankan untuk menguasai hal ini dapat dilaksanakan dengan memasang penyerap suara pada dinding ataun langit-langit, (5) fasilitas kesehatan, kamar kecil, toilet dan sebangsanya harus disediakan untuk para siswa, guru, karyawan serta dipeliharanya kebersihan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah kebersihan kamar kecil tidak bau, jaraknya jangan terlalu jauh/dekat dengan ruang kelas, (6) lantai dan tangga, lantai harus dijaga agar tidak mudah tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan dan bagian-bagian terbuka diberi pagar, (7) sarana dan prasarana, meja, kursi dan alat-alat yang mendukung proses pembelajaran harus diesediakan untuk keperluan belajar, (8) gedung, bangunan menjadi sangat penting bagi pelaksanaan proses pembelajaran. Jadi bangunan yang kurang memadai akan dapat menjadi ancaman bagi para siswa, guru, dan karyawan.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Menurut Suryabrata (1984:3), Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari sesuatu keterampilan yang telah dikembangkan dan dicapai oleh siswa pada suatu mata pelajaran. Lazimnya prestasi belajar ditunjukkan dari nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam wujud angka-angka tersebut diperoleh dari hasil pengukuran berdasarkan ulangan, ujian, dan tugas-tugas. Menurut pengalaman, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor. Jadi, prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang berupa nilai tes/angka dan tercantum dalam rapor yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu.

  Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976:766), prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai, dilakukan, dan kerjakan.

  Sementara menurut Nawawi (1981:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Dari pendapat para ahli di atas, pengertian prestasi belajar merupakan suatu kemampuan siswa dalam menguasai pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dengan hasil belajar berupa nilai dari kuis, ujian, dan tugas-tugas yang diberikan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

  Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor- faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut (Ahmadi, 1998:72): a.

  Faktor Internal Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: (1) Intelegensi, berperan penting bagi prestasi belajar siswa, dalam arti sempit intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan, (2) Minat, adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu akan menghambat dalam belajar, (3) Keadaan fisik dan psikis, keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya.

  Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas/labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

  b. Faktor eksternal Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: (1) Lingkungan, lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting. Karena sebagian besar pada waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orangtua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

Dokumen yang terkait

Pengaruh motivasi belajar, kemandirian belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.

1 8 139

Hubungan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

1 5 159

Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.

3 12 170

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

1 1 149

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan antara lingkungan belajar mahasiswa, motivasi belajar, dan disiplin belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa

0 0 142

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa - USD Repository

0 0 165

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi - USD Repository

0 0 174

Korelasi antara lingkungan tempat tinggal siswa dan sekolah dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 160