PEMBELAJARAN AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN KITAB AKHLAK LIL BANIIN DI PONDOK PESANTREN DARUT TAUCHID AL‟ALAWIYAH AL AWWALIYAH KORIPAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PEMBELAJARAN AKHLAK DENGAN

MENGGUNAKAN KITAB AKHLAK LIL BANIIN DI

PONDOK PESANTREN DARUT TAUCHID

AL‟ALAWIYAH AL AWWALIYAH KORIPAN

TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

ROYKHAN „ABID

NIM 11109151

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

TAHUN 2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama :

  ROYKHAN „ABID NIM : 11109151 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : PEMBELAJARAN AKHLAK DENGAN

  MENGGUNAKAN KITAB AKHLAK LIL BANIIN DI PONDOK PESANTREN DARUT

TAUCHID AL‟ALAWIYAH AL AWWALIYAH

  KORIPAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 24 Agusutus 2016 Pembimbing Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.

  NIP. 19660407 199403 2 001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

  Roykhan „Abid NIM : 11109151 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 24 Agustus 2016

KEMENTERIAN AGAMA RI

  JL. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 kode pos. 50721 Salatiga Website : http//www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

  SKRIPSI PEMBELAJARAN AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN KITAB AKHLAK

LIL BANIIN DI PONDOK PESANTREN DARUT TAUCHID AL‟ALAWIYAH

  AL AWWALIYAH TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG DISUSUN OLEH ROYKHAN „ABID

  NIM: 11109151 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 26 september 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  

MOTTO

  Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

           

Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

  

PERSEMBAHAN

  Syukur Alhamdulillah terurai dari sanubari atas karunia dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan skripsi ini penulis persembahkan untuk orang-orang yang telah memberikan kisah kasih tentang makna hidup serta langkah bijak dalam meniti lika-liku kehidupan.

  Kepada.....

   Kedua Orang Tua yang selalu memberikan doa, Bpk Syhuhada‟ Fahrudin dan Ibu Siti Muslikah.  Adik-adiku Muhammad Ghufron dan Naf‟an Ahmad  Keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dan do‟a.  Lembaga IAIN SALATIGA  Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan pelajaran yang begitu berharga.  Zulfa Dewi Kartika yang sanggup menemani, memberikan motivasi dan bantuan-bantuan selama di STAIN sampai menjadi IAIN Salatiga.

   Teman-teman seperjuangan angkatan 2009, khususnya PAI E yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.  Al-Mubajirut Genk; Catur, Roji, Arif, Dul Aziz, Ambon, Roji,

  Khotim,  Wanita terhebat yang kelak akan menjadi pendamping hidup.

  

ABSTRAK

  „Abid, Roykhan. 2016. Pembelajran Akhlak dengan Menggunakan Kitab Akhlak Lil Baniin di Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah Dawung Koripan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.

  Kata kunci: Pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin

  Kitab Akhlak Lil Baniin adalah salah satu kitab akhlak paling dasar untuk pembelajaran akhlak siswa atau santri yang baru belajar di Pondok Pesantren, karena di dalam kitab ini menjelaskan beberapa akhlak yang pantas untuk ditiru dan dihindari oleh santri.

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang bagaimana pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin di Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah Dawung Koripan Tegalrejo Kabupaten Magelang, dan bagaimana hasil pembelajaran kitab akhlak lil banin dalam perubahan akhlak santri.

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden, metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

  Berdasarkan dari penelitian yang diperoleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin di Pondok Pesantren Darut Tauchid A l „Alawiyah Al Awwaliyah Koripan Tegalrejo berjalan dengan baik dibuktikan dengan adanya pembagian kelas, waktu, serta ustadz yang mengajarkan, selain itu pembelajarannya juga menggunakan beberapa metode, diantaranya bandungan, tanya jawab dan ceramah. Untuk mengetahui hasil pembelajaran, sistem evaluasi juga digunakan yaitu dengan sistem ulangan harian dan pengamatan dalam keseharian.

  Perubahan yang terjadi setelah murid (santri) mengikuti pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin ini, sudah bisa menerapkan ke dalam kehidupan sehari- hari, seperti menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, dalam berbicara juga sangat hati-hati, kitab-kitab yang digunakan juga bersih dari coretan dan bersampul dengan rapi. Demikian pula, masih ada sebagian kecil dari santri yang telah mengikuti pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin, cara bicaranya kurang sopan terlebih terhadap teman-temannya.

  

KATA PENGANTAR

ﻡﻴﺤ ّﺮﻠﺍﻥﻤﺤ ّﺮﻠﺍﷲﻡﺴﺒ

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, taufiq, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

  “PEMBELAJARAN

AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN KITAB AKHLAK LIL BANIIN DI

PONDOK PESANTREN DARUT TAUCHID AL ALAWIYAH AL

AWWALIYAH KORIPAN TEGALREJO

  . Skripsi ini merupakan salah satu

  sayarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis sadar bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Bapak Mufiq, M.Phil, yang telah membantu penulis dalam melanjutkan penulisan skripsi.

  4. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  5. Bapak Drs. A. Bahrudin, MA,. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi.

  6. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.SI, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan penuh perhatian telah meluangkan waktu, untuk memberikan pengarahan serta bimbingan sejak awal penulisan skripsi ini sampai dapat terselesaikan dengan baik.

  7. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

  8. K.H Ichsanuddin Abdan selaku pengasuh Pondok Pesantren Awwal dan seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Awwal.

  9. Pengurus, Ustadz dan seluruh santri Pondok Pesantren Awwal yang banyak membantu dalam penelitian ini.

  10. Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang telah memberikan dukungan moril dan materi il serta do‟a yang tiada henti-hentinya hingga terselesaikannya skripsi ini.

  11. Para legenda, Arya Rahmantika, Sukma Narji, Nailu F, dan semuanya.

  12. FK_WAMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Magelang).

  13. Keluarga besar SMPN 2 Mertoyudan, karena mereka skripsi ini terselesaikan.

  14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil dalam penulisan skripsi ini.

  Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 24 Agusutus 2016 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL HALAMAN LOGO HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v ABSTRAK ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7 E. Penegasan Istilah ....................................................................... 8 F. Metode Penelitian ...................................................................... 9

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 9 2.

  Kehadiran Peneliti .............................................................. 10 3. Lokasi Penelitian ................................................................ 10 4. Sumber Data ....................................................................... 11 5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 12 6. Analisis Data ...................................................................... 15 7. Pengecekan Keabsahan Temuan ........................................ 17 8. Tahap-tahap Penelitian ...................................................... 17 G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 18

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajran ............................................................................... 21 1. Pengertian ............................................................................ 21 2. Strategi Pembelajaran .......................................................... 23 3. Media Pembelajaran ............................................................. 28 4. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran ......................... 31 B. Akhlak ........................................................................................ 33 1. Pengertian ............................................................................. 33 2. Prinsip Dasar Akhlak ............................................................ 35 3. Ruang Lingkup Akhlak ........................................................ 40 4. Jenis-Jenis Akhlak ................................................................ 43 5. Manfaat Keutamaan Akhlak ................................................ 44 6. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Akhlak ........................ 46 C. Kitab Akhlak Lil Baniin .............................................................. 49

  1. Isi Kitab Akhlak Lil Baniin ................................................... 49 2.

  Metode Pendidikan Akhlak dalam Kitab Akhlak Lil Baniin 69

  BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren ........................................... 76 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren .................................... 76 2. Visi dan Misi Pondok Pesantrem .......................................... 77 3. Letak Geografis ...................................................................... 77 4. Struktur Kepengurusan ........................................................... 78 5. Sarana dan Prasarana .............................................................. 79 B. Biografi Syaikh Umar bin Achmad Baradja ................................ 79 1. Riwayat Hidup ........................................................................ 78 2. Riwayat Intelektual ................................................................. 80 3. Latar Sosial dan Kultural ........................................................ 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Akhlak Lil Baniin .................. 93 1. Tujuan Pembelajaran Kitab Akhlak Lil Baniin ..................... 93 2. Metode Pembelajaran Kitab Akhlak Lil Baniin .................... 94 3. Evaluasi Pembelajaran Kitab Akhlak Lil Baniin .................. 101 B. Hasil Pembelajaran Kitab Akhlak Lil Baniin .............................. 103 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 123

  B.

  Saran ............................................................................................. 123 C. Penutup ......................................................................................... 124

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 125 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah melanda dunia, di mana nilai-nilai yang selama

  ini mapan mudah berubah akibat tidak ada batas lagi antar ruang dan waktu, sehingga nilai-nilai tersebut berubah menjadi relatif dan subyektif.

  Semua berkaitan perilaku, budi pekerti, etika dan moral tidak bisa dikatakan obyektif karena nilai yang dianggap sebagai landasan perilaku itu sendiri mudah berubah. Hal-hal yang belakangan ini muncul seperti batasan antara pornografi dan pornoaksi dengan seni sangat tipis, apakah berpakaian ketat dan minim termasuk pornoaksi atau bagian daripada seni. Ini sangat sulit dibedakan. Oleh karena nilai-nilai tersebut mudah luntur maka dibutuhkan penguatan kembali nilai-nilai yang berdasarkan al- Qur‟an dan al-Hadis yang disebut akhlak. Akhlak ini merupakan cermin setiap pribadi apakah ia punya rasa malu, muru‟ah, amanah, jujur, adil, lemah-lembut, rasa kasih sayang terhadap sesama, dermawan, ikhlas dalam berbuat, suka menolong, dan sebagainya. (Alwan Khiri, dkk, 2005:2).

  Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh-bangunnya, jaya-hancurnya, sejahtera-rusaknya suatu bangsa dan masyarakat, tergantung kepadabagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik (berakhlak), akan sejahtera lahir batin, akan tetapi apabila akhlaknya buruk (tidak berakhlak), maka rusaklah lahir dan batinnya.(Rachmat Djatnika, 1996:11).

  Dari kenyataan tersebut, ditarik sebuah pemahaman bahwa akhlak manusia adalah sesuatu yang harus diusahakan, diikhtiarkan, dibiasakan dan dilatih terus-menerus. Jika hanya mengandalkan potensi alamiah saja, tidak cukup untuk menjadi seorang yang berakhlak. Tetapi perlu latihan, pembelajaran, penggemblengan dan usaha tanpa henti sehingga seorang terbiasa berakhlak yang baik.

  Jadi, akhlak itu sendiri bukan perbuatan, melainkan gambaran bagi jiwa yang tersembunyi. Akhlak dapat dikatakan sebagai nafsiah (bersifat kejiwaan) atau maknawiyah (sesuatu yang abstrak), dan bentuknya yang kelihatan kita namakan muamalah (tindakan) atau suluk (perilaku), dengan kata lain akhlaksebagai sumbernya dan perilaku adalah bentuknya.

  Perlu dijelaskan pula bahwa perbuatan itu memang sering dilakukan secara kebetulan tanpa ada kemauan dan tanpa dikehendaki, atau sesuatu perbuatan yang dilakukan sekali atau beberapa kali saja, begitu pula suatu perbuatan yang dilakukan tanpa ada ikhtiar dan kebebasan, dalam arti dilakukannya perbuatan tersebut dengan terpaksa, maka perbuatan-perbuatan seperti tersebut di atas tidak dapat dikatagorikan ke dalam akhlak.

  Dapat dicontohkan, seorang tidak dikatakan berakhlak dermawan, apabila dalam pemberian harta/uangnya (dalam bersedekah) itu dilakukan hanya sekali dua kali saja atau mungkin dalam pemberian itu karena terpaksa (gengsi, dan sebagainya). Jadi pemberian tersebut mesti tidak dikehendaki, atau mungkin dalam pemberian itu masih memerlukan perhitungan dan pemikiran (masih merasa berat). Padahal faktor kehendak atau kemauan ini memegang peran yang penting, karena dengan kehendak tersebut menunjukkan adanya unsur ikhtiar dan kebebasan, yang karenanya dapatlah disebut dengan akhlak.(Mustofa,1997:16).

  Usaha dan pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus dinamakan pendidikan. Pendidikan inilah yang nantinya akan menanamkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupannya, sehingga akan membentuk sebuah kepribadian dan perilaku yang berakhlak baik dalam kehidupan sehari-hari.

  Pembentukan akhlak melalui penanaman nilai bagi peserta didik akan lebih efektif jika peserta didik berada dan berintraksi dalam lingkungan pendidikan non-formal yang terpantau. Lingkungan pendidikan non-formal yang terpantau merupakan lingkungan yang lebih dominan yang akan membentuk akhlak secara alami, karena lingkungan tersebut, dapat berinteraksi, bersikap, dan bertindak sesuai dengan nilai yang dipahami dan tertanam dari diri, lingkungan pondok pesantren sebagai penganti lingkungan keluarga sangatlah efektif bagi pembentukan akhlak, mengingat zaman modern ini yang semakin menghawatirkan, banyak keluarga yang tidak memperhatikan anaknya karena alasan pekerjaan.

  Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyahmerupakan lembaga pendidikan non-formal yang menggunakan sistem asrama. Santri yang menuntut ilmu di sana disediakan asrama, walaupun ada sebagian santri yang tinggal di luar asrama dengan alasan dekat dengan tempat tinggal. Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyahsecara teoritis memberikan lingkungan yang efektif bagi para santri, selain masih tetap eksis menggunakan metode khalaf yang mana dengan dibuktikan adanya penggunaan kurikulum madrasah diniyah serta diperbolehkanya santri mengenyam pendidikan formal lain diluar Pesantren akan tetapi tidak meningalkan metode salaf yakni dengan adanya metode pengajian sorogan dan bandongan di dalamnya. Lingkungan Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah merupakan lingkungan yang sangat mendukung untuk pembentukan akhlak para santri sehingga akan menjadi manusia yang berakhlakul karimah bisa sebagai teladan ketika berada di masyarakat. Baik tutur katanya, maupun tingkah lakunya. Salah satu bentuk Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah dalam menggembleng akhlak santrinya yaitu dengan pembelajaran kitab

  Akhlak Lil Baniin.

  Dengan adanya pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin ini Pondok Pesantren berharap dan mengupayakan agar semua santri memiliki akhlak mulia, yang mana semua santri ini datang dari latar belakang berbeda-beda antara santri satu dengan yang lain baik dalam hal komunikasi, tingkah laku, serta sikap dalam pergaulan sehari-hari. Juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi akhlak santri di antaranya adalah: santri berasal dari keluarga, desa, kota, provinsi, bahkan pulau yang berbeda dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, adat istiadat, dan lingkungan yang berbeda. Ada santri yang sopan santun ketika diajak bicara ada pula santri yang terkesan menghiraukan ketika diajak bicara. Ada santri yang mendengarkan dengan tekun dan penuh sopan ketika pembelajaran sedang berlangsung ada pula yang asyik berbicara dengan teman sebelahnya. Oleh karena itu, bisakah para santri menerapkan akhlak dalam kesehariannya seperti dalampembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin.

  Dari pernyataan di atas jelas bahwa ada ketidaksamaan antara akhlak santri satu dengan santri yang lainnya, ada santri yang berakhlak dan ada santri yang kurang berakhlak. Dengan adanya pembelajaran kitab

  

Akhlak Lil Baniin apakah akan merubah perilaku atau akhlak santri dalam

  bertutur kata dan tingkah laku dalam keseharian. Akhlak dalam kitab

  

Akhlak Lil Baniin akan dijelaskan pada skripsi ini. Pembelajarankitab

Akhlak Lil Baniin

  di Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah diselenggarakan pada malam Kamis dan Sabtu pada pukul 20.00-21.00 WIB. Kitab Akhlak Lil Baniinmerupakan salah satu pelajaran yang ditetapkanoleh Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah. Di samping mata pelajaran lain yang telah ditetepkan dalam pesantren yaitu antra lain: Nahwu,Shorof, Taqrib, Al-Mutammimah, dll. Dari pernyataan di atas, menjadi latar belakang penulis untuk mengadakan penelitian tentang PEMBELAJARAN AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN KITAB AKHLAK LIL BANIIN DI PONDOK AL PESANTREN DARUT TAUCHID AL „ALAWIYAH AWWALIYAH KORIPAN TEGALREJO. Semoga penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

B. Fokus Penelitian

  Fokus penelitian menyatakan pokok persoalan yang menjadi pusat penelitian, agar penelitian ini tidak melebar dan terlalu luas. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana proses pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin di Pondok pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah?

2. Bagaimana akhlak peserta didik Pondok pesantren Darut Tauchid Al

  „Alawiyah Al Awwaliyahsetelah mengikuti pembelajaran akhlak menggunakan kitab Akhlak Lil Baniin?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kitab Akhlak Lil Baniin di Pondok Pesantren Darut

  Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah.

2. Untuk mengetahui akhlak peserta didik Pondok Pesantren Darut

  Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah setelah mengikuti pembelajaran akhlak dengan menggunakan kitab Akhlak Lil Baniin.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif untuk semua kalangan masyarakat, baik manfaat secara teoritis maupun secara praktis.

  1. Secara teoritis Secara teori, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi cabang ilmu pendidikan khususnya mengenai pendidikan keagamaan dan sosial di Panti Asuhan, serta dapat memperkaya kepustakaan.

  2. Secara praktis a.

  Agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap lembaga lembaga pendidikan Islam; b.

  Agar dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam melaksanakan program pendidikan akhlak bagi peserta didik; c.

  Memperkaya khasanah keilmuan, pengetahuan, dan pemahaman nilai-nilai pendidikan akhlak; d.

  Menjadi bekal bagi para calon guru agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan dengan akhlak secara baik dan benar; dan e.

  Menambah kepustakaan dalam dunia pendidikan, khususnya di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan maksud yang terkandung dalam istilah-istilah pada judul skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah pokok dalam skripsi sebagai berikut: 1.

  Pembelajaran Pembelajaran adalah sesuatu proses yang kompleks yang didalamnya melibatkan berbagai unsur yang dinamis. (Aunurrahman,

  2009:143). Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai interaksi antara ustadz (pengajar) dan santri (pembelajar), yaitu membicarakan suatu materi atau melakukan suatu aktifitas guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pembelajaran merupakan suatu proses, cara, dan menjadikan makhluq hidup belajar. Sedangkan belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkahlaku, atau tanggapan yang disebabkan oleh pengamalan.

2. Akhlak

  Secara etimologi (lughatan) akhlak (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berarti dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (penciptaan), makhluq (yang diciptakan) dan khalaq (penciptaan).

  Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak

  khaliq (Tuhan) dengan prilaku makhluq (manusia). Atau dengan kata

  lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau prilaku tersebut didasarkan kepada kehendak kholiq (Tuhan). (Yunahar Ilyas, 1999:1).

3. Kitab Akhlak Lil Baniin

  Kitab Akhlak Lil Baniin adalah karya Syaikh Umar bin Achmad Baradja, yang terdiri dari empat juz. Diterbitkan oleh Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabhan Waauladuha di kota Surabaya Indonesia. Kitab ini ditulis untuk semua peserta didik Islam di Indonesia. Isi kitab ini sangatlah komprehensif dalam konteks keseluruhan kehidupan insan, adanya pelajaran tentang pendidikan akhlak, baik melalui jalur komunikasi vertikal maupun horizontal.

F. Metode Penelitian

  Dalam penulisan metode skripsi ini, penulis mengunakan beberapa metode penelitian, baik untuk memperoleh data maupun untuk menganalisis data-data yang ada, antara lain:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Dalam penelitian ini digunakan Metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yang esensial. Menurut Lexy Moleong dalam bukunya Metodologi Kualitatif (2002) pendekatan kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat dialami”.

2. Kehadiran Peneliti

  Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. (Lexy Moleong, 2002 : 117).

  Untuk itu, dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci, partisipasi penuh sekaligus pengumpul data. Sedangkan instrumen yang lain, seperti catatan dokumen dan foto adalah sebagai penunjang.

  Lokasi Penelitian 3.

  Penelitian ini berlokasi di Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah, karena dilandaskan beberapa pertimbangan, antara lain ; a)

  Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah yang masih tetap eksis dengan menggunakan metode khalaf ini dibuktikan dengan adanya penggunaan kurikulum madrasah diniyah dengan tidak meninggalkan metode salaf yakni dengan adanya metode pengajian sorogan dan bandongan di dalamnya. b) Adanya pembelajaran akhlak dengan menggunakan kitab Akhlak

  Lil Baniin karangan ulama asli Indonesia sehingga dapat dikatakan

  materi yang ada di dalam kitab tersebut merupakan materi akhlak yang bersifat budaya Indonesia.

  c) Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya dilihat dari keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran di kelas dan keaktifan mengikuti kegiatan lain, tapi harus dilihat juga dari meningkatnya pengendalian diri pada santri dalam kehidupan sehari-hari.

  Sumber data 4.

  Sumber data yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: a.

  Sumber data primer.

  Sumber data primer adalah Sumber data yang langsung memberikan informasi kepada pengumpul data (peneliti). Dalam penelitian ini sebagai sumber primernya adalah kata-kata dan tindakan dari sumber informan atau sebjek penelitian di Pondok Pesantren

  Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah dengan segala fasilitasnya di antaranya Pengasuh beserta kepengurusannya, ustadz dan santri (peserta didik) Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah.

  b.

  Sumber data sekunder.

  Yaitu sumber data yang mengandung dan melengkapi sumber data primer (peneliti). Adapun sumber data sekunder dalam penyusunan skripsi ini adalah dokumentasi diantaranya: sumber data tertulis, foto, inventaris serta data-data yang lainnya yang diperlukan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data secara serempak. (Sugiyono, 2006 : 241). Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat di mengerti maknanya secara baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui wawancara mendalam dan observasi pada latar, dimana fenomena tersebut berlangsung dan di samping itu untuk melengkapi data diperlukan dokumentasi (tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek).

  a) Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Maksud digunakannya wawancara antara lain adalah (a) mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain, (b) mengkonstruksikan kebulatan-kebulatan demikian yang dialami masa lalu.

  Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan. Sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat terkumpul secara maksimal. Dan kemudian hasil wawancara di catat dalam bentuk transkrip wawancara.

  Sedangkan subjek peneliti dengan teknik Purposive yaitu pengambilan sampel bertujuan, sehingga

  Sampling memenuhi kepentingan peneliti.

  Adapun jumlah informan sebagai subjek peneliti yang diambil terdiri dari: 1). Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah; 2).Ustadz yang mengajar kitab

  ; 3). Santri/Peserta didik yang mengikuti

  Akhlak Lil Baniin pengajian kitab Akhlak Lil Baniin.

b) Teknik Observasi.

  Dalam penelitian kualitatif observasi diklarifikasikan menurut tiga cara. Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai partisipan atau non partisipan. Kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang atau penyamaran. Ketiga, observasi yang menyangkut latar penelitian.

  Dalam penelitian ini digunakan teknik observasi yang pertama di mana pengamat bertindak sebagai partisipan. Kemudian hasil observasi dicatat dalam bentuk transkrip observasi. (Lexy Moloeng, 2002 : 135).

  Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana letak geografis Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al

  Awwaliyahdan kegiatan pembelajaran akhlak di Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah.

c) Teknik Dokumentasi.

  Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non insani, sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.

  Rekaman sebagai setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa atau memenihi accounting. Sedangkan dokumen digunakan untuk mengacu atau bukan selain rekaman, yaitu tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti: surat-surat, buku harian, catatan khusus, foto-foto dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 1998 : 229-236).

  Metode ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai sejarah dan perkembangan Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyah, struktur organisasi Pondok Pesantren Darut Tau chid Al „Alawiyah Al Awwaliyah, jumlah santri/peserta didik dan ustadz Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyahserta keadaan sarana prasarana.

  Dalam penelitian ini digunakan dokumen berupa catatan khusus (hasil wawancara), foto-foto dan kemudian hasil dokumen di catat dalam bentuk transkrip dokumentasi.

6. Analisis Data

  Setelah semua data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah pengelolahan dan analisa data. Yang dimaksud dengan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh dirinya sendiri atau orang lain.

  Analisis data dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif, maka dalam analisis data dilakukan secara terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian yang di lakukan dengan menggunakan salah satu model milik Spradley, yaitu melalui teknik analisa domain.(Jonathan Sarwono, 2006 : 240). Kemudian di proses dengan menggunakan model milik Miles & Huberman, yaitu:

  reduction, display dan conclusion .(Sugiyono, 2006 : 247).

  a) Proses reduction

  Pada tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour question, yakni pertama dengan memilih situasi sosial (place, actor, activity). Kemudian setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang informan

  “key informant” yaitu Pengasuh, Ustadz akhlak dan

  beberapa santri/peserta didik Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyahyang merupakan informan dapat dipercaya dan mampu “membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara.

  Karena data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu di catat secara teliti dan rinci. Seperti di kemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakin banyak, komplek dan rumit. Sehingga dilakukan analisis data dengan mereduksi data yakni merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

  Setelah itu perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain. b) Proses display

  Proses display adalah proses penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan teks yang bersifat naratif yang merupakan hasil dari pencarian domaian pada proses awal yang datanya akan selalu dan terus menerus di uji melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terfokus sehingga akan menjadi teori yang grounded.

  Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus- menerus.

  c) Proses conclusion

  Proses conclusion adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Setelah data yang terkumpul sudah dapat di display dan telah di dukung oleh data-data yang mantap, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang terseleksi maka dapat di sajikan kesimpulan yang kredibel. Pengecekan Keabsahan Temuan 7.

  Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaruhi dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas) dapat diadakan pengecekkan dengan teknik pengamatan yang tekun, dan tringulasi.

  Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari.

8. Tahapan-tahapan Penelitian

  Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah (1) tahap pra lapangan, yang meliputi menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut persoalan etika penelitian; (2) tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data, (3) tahap analisis data, yang meliputi analisis selama dan setelah pengumpulan data; (4) tahap penulisan hasil laporan penelitian.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Agar terdapat kejelasan secara garis besar dan mudah dimengerti, maka dalam pembahasannya secara berurutan penulis membagi dalam lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian pustaka, Bab III Paparan data dan hasil temuan penelitian, Bab IV Pembahasan, Bab V Penutup.

  BAB I : Pendahuluan

  Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini dijelaskan mengenai telaah pustaka dan kerangka teoritik yang membahas tentang pembelajaran, meliputi: pembelajaran akhlak, strategi dalam pembelajaran akhlak dan media yang digunakan dalam pembelajaran akhlak; Tinjauan tentang akhlak meliputi definisi, prinsip dasar akhlak, jenis dan dasar akhlak, manfaat akhlak serta pentingnya akhlak dalam perkembangan muslim; Kitab Akhlak Lil Baniin.

  BAB III : Gambaran umum Pondok Pesantren Darut Tauchid Al „Alawiyah Al Awwaliyahdan Biografi Syaikh Umar Bin Achmad Baradja.

  Gambaran umum berisi tentang sejarah singkat, letak geografis, visi-misi, sarana dan prasarana, serta biografi Syaikh Umar bin Achmad Baradja, yang meliputi karangan beliau, guru-guru beliau, dan pemikiran beliau dalam kitab Akhlak Lil Baniin.

  BAB IV : Analisi Data

  Dalam bab ini tujuan diberlakukannya pembelajaran akhlak dengan kitab Akhlak Lil Baniin, strategi yang digunakan serta perubahan yang terjadi pada santri/peserta didik setelah mengikuti pembelajaran akhlak tersebut, definisi akhlak hubungan dengan metode pendidkan jiwa.

  BAB V : Penutup Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian dan saran dalam penulisan skripsi. Bagian akhir dari skripsi ini berisi lampiran-lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran 1. Pengertian pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

  pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. ( Undang- Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang pendidikan, 2006 : 7 ).

  Pembelajaran diartikan sebagai acara dari peristiwa eksternal yang dirancang oleh pendidik guna mendukung terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik. ( Abdurrahman Saleh, 2006 : 217 ). Sedang menurut Djasuri, “pembelajaran adalah metode atau cara yang digunakan untuk mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran. Dalam interaksi ini pendidik berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan peserta didik berperan berperan sebagai penerima atau yang dibimbing.” (Djasuri, 1999 : 122)

  Pembelajaran adalah cara-cara pendekatan yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan agar tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. Kegiatan pembelajaran lebih menekankan kepada semua peristiwa yang dapat berpengaruh secara langsung kepada efektivitas belajar peserta didik, dengan kata lain pembelajaran adalah upaya pendidik agar terjadi peristiwa belajar yang dilakukan oleh peserta didik. ( Mahmud, MM, 2006 : 31 ) Pembelajaran ialah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak didik mengenai segi kognitif dan psikomotor semata- mata, yaitu supaya anak didik lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis dan objektif serta terampil dalam mengerjakan sesuatu, misalnya terampil menulis, membaca, lari cepat, loncat tinggi, berenang, membuat pesawat radio dan sebagainya. ( Ahmad Tafsir, 1996 : 7 )

  Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Pembelajaran adalah proses yang berfungsi membimbing peserta didik di dalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang mencakup kebutuhan hidup baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

  Adapun yang dimaksud dengan metode pembelajaran akhlak ialah: suatu cara untuk menyampaikan materi pendidikan akhlak dari seorang pendidik kepada peserta didik dengan memilih satu atau beberapa metode mengajar sesuai dengan topik pokok bahasan. Dalam interaksi ini pendidik berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan peserta didik berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Oleh Karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar.

2. Strategi Pembelajaran

  Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan pendidik- peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran. Pengertian strategi dalam hal ini menunjukkan pada karakteristik abstrak perbuatan pendidik peserta didik dala peristiwa belajar aktual tertentu.

  (Basyirudin Usman, 2002 : 22 ).

  Strategi pembelajaran adalah rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Strategi pembelajaran tidak sama dengan metode pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan, sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan.

  Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi pembelajaran dapat dibedakan dalam dua jenis:

  1. Strategi pembelajaran ekspositori di mana pendidik mengolah secara tuntas pesan/materi sebelum disampaiakan di kelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja.

  2. Strategi pembelajaran kuriorstik, dimana peserta didik mengolah sendiri pesan/materi dengan pengarahan dari pendidik.( W.Gulo, 2002 : 11 ).

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

PENGARUH KEWIBAWAAN PENGASUH TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DESA GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 103

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI (Studi Analisis Kitab Ihya’ Ulumuddin) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 1 90

HUBUNGAN AKTIVITAS TADARUS AL-QURAN DENGAN AKHLAK SISWA MTS NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 92

PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF MENURUT SYAIKH ABDULLAH BIN HUSAIN BA’ALAWI (TELAAH KITAB SULLAM TAUFIQ) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

1 2 130

EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DESA BALAK KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 187

IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN HUMANISME RELIGIUS PADA PONDOK PESANTREN BAGI MASYARAKAT (STUDI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO, GEDANGAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 134

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAISIRUL KHALAK KARYA HAFIDZ HASAN AL MAS’UD SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 3 104

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA MUHAMMAD KHUDHARI BEK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2 5 115