EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DESA BALAK KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR

DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS

SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA

DESA BALAK KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

FAIZATUN

11111196

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR

DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS

SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA

DESA BALAK KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

FAIZATUN

11111196

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari: Nama : Faizatun NIM : 11111196 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM

  PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DESA BALAK, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

  Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada sidang munaqosyah skripsi guna memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

  Salatiga, 12 September 2015 Pembimbing

  Dra. D jami‟atul Islamiyah, M.Ag NIP. 19570812 198802 2001

  

SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN

SURYABUANA DESA BALAK, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015.

  

DISUSUN OLEH :

FAIZATUN

NIM : 111 11 196

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agam Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 September 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Ujian Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag. __________________ Sekretaris Penguji :

  Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag. __________________ Penguji I : Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag. __________________ Penguji II

  __________________ : Drs. Juz‟an, M.Hum.

  Salatiga, 21 September 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Faizatun NIM : 11111196 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Efektivitas Metode Berdzikir dalam Penanganan Problem

  Psikologis Santri Di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Magelang, 12 September 2015 Yang menyatakan,

  Faizatun 11111196

  

MOTTO

                

  Artinya: “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada

Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka

masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan

masuklah ke dalam surga-Ku”. (Q.S. Al Fajr: 28-30)

  

PERSEMBAHAN

  Syukur Alhamdulillah terurai dari sanubari atas karunia dan rahmat Allah SWT. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan dorongan dalam mengarungi lika-liku kehidupan ini. Yaitu teruntuk:

  1. Ibunda Sriyati dan Ayahanda Ahmad tercinta yang selalu mendo‟akan penulis dengan tulus, memberikan nasehat, pengorbanan yang tak terhingga baik secara materiil maupun spiritual, you are my everything.

  2. Guru-guruku semua khususnya Ibu Ny. H. Siti Zulaikho Al Hafidzoh, Bpk Ky. H. Muhsin Al Hafidz dan Ibu Ny. H. Nur Laela Al Hafidzoh terimakasih atas segala Ilmu yang telah diberikan.

  3. Kakakku Muhammad Abdul Qofin dan adik-adikku Uswatun, Mahmudah, Abdurrohman yang senantiasa memberikan semangat dan dukungannya.

  4. Semua keluarga besarku yang senantiasa memberikan do‟a dan dukungan khususnya tanteku Siti Salbiyah dan ponakanku Amalia.

  5. Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran dari awal hingga selesainya skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan segala Ilmu Pengetahuan yang sangat berharga.

  7. Staf karyawan-karyawati IAIN Salatiga.

  8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 khususnya PAI E yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  9. Kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas yang turut membantu dalam segala hal.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang membawa kita kepada jalan yang benar dan menuntun kita dari zaman kebodohan hingga zaman yang penuh dengan Ilmu Pengatahuan.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan, motivasi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi, pengarahan, dukungan, bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penyelesaian skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen yang senantiasa memberikan Ilmu Pengatahuan dan pengalaman yang sangat berharga serta Staf-staf karyawan akademik IAIN Salatiga yang selalu memberikan layanan dan bantuan kepada penulis.

  6. Pihak Pondok Pesantren Suryabuana Magelang yang telah memberikan izin dan meluangkan waktunya untuk penelitian skripsi.

  7. Ibunda Sriyati dan Ayahanda Ahmad yang senantiasa mendo‟akan, mengarahkan dan mendukung baik secara materil maupun spiritual dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.

  8. Kakakku Muhammad Abdul Qofin, adik-adikku Uswatun, Mahmudah, Abdurrohman serta semua keluarga besar yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi.

  9. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung hingga pada tahap selesai.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga penulisan skripsi ini dapat mendekati kesempurnaan. Selanjutnya semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca yang budiman, bagi Nusa, Bangsa dan Agama, khususnya untuk penulis. Amiin.

  Magelang, 11 September 2015 Penulis

  Faizatun NIM. 11111196

  

ABSTRAK

  Faizatun. 2015. Efektifitas Metode Berdzikir dalam Penanganan Problem

  Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang . Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag.

  Kata Kunci: Metode Berdzikir dan Problem Psikologis.

  Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan non formal yang bernuansa Islam tidak hanya berkiprah dalam pendidikan dan keberagamaan saja, namun fungsi-fungsi lain juga sering menjadi tanggung jawabnya. Fungsi tersebut misalnya tindakan psikologis sekaligus religius untuk terapi berbagai gangguan kejiwaan remaja. Bertitik tolak dari situ, penulis bermaksud meneliti tentang Efektivitas Metode Berdzikir dalam Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Fokus penelitian yang ingin dikaji yaitu: (1) Bagaimana deskripsi tentang metode berdzikir di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang? (2) Bagaimana efektivitas metode berdzikir dalam penanganan problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang? apa saja faktor-faktor penghambat dan faktor pendukungnya?

  Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif maka data dari penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan trianggulasi sumber sebagai instrumen untuk mengecek validitas data.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Metode berdzikir yang diterapkan di Pondok Pesantren Suryabuana adalah dzikir ala Thareqot Qodariyah wa Naqsabandiyah dengan mengamalkan dzikir Jahr (suara keras) dan dzikir

  (dalam hati). Dengan dzikir tersebut dimaksudkan untuk melunakkan hati

  Khoffi

  santri supaya menjadi lembut dan selalu ingat kepada Allah. (2) Metode berdzikir dalam penanganan problem psikologis santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang dapat dikatakan efektif karena banyaknya perubahan yang terjadi pada santri setelah melewati masa-masa penanganan ditempat tersebut bahkan santri yang pernah ditangani oleh pihak pondok pesantren tersebut dapat sembuh total namun, ada sebagian dari mereka yang tidak dapat sembuh total karena penyakitnya yang sudah parah. Dalam prakteknya ditemui sejumlah hambatan yaitu sarana prasarana tempat khusus santri yang mengalami problem psikologis belum ada, terbatasnya dukungan dari orang tua, lemahnya motivasi untuk sembuh dari sebagian santri itu sendiri, dan belum maratanya kemampuan devisi Inabah dalam menangani santri. Sedangkan daya dukungnya adalah letak geografis yang relatif sejuk, adanya devisi Inabah yang menangani santri tersebut, sarana prasarana berupa masjid, pendopo, dan kolam untuk mandi taubat, dukungan masyarakat pada umumnya.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ............................................................................................................ i HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi MOTTO ............................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix ABSTRAK ......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis ...................................................................... 7 2. Secara Praktis ....................................................................... 7 E. Penegasan Istilah 1. Efektivitas ............................................................................. 7

  2. Metode Berdzikir .................................................................. 8 3.

  Penanganan ......................................................................... 10 4. Problem Psikologis ............................................................. 10 5. Santri ................................................................................... 11 6. Pondok Pesantren Suryabuana Magelang .......................... 12 F. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 15 2. Kehadiran Peneliti .............................................................. 15 3. Lokasi Penelitian ................................................................ 16 4. Sumber Data ....................................................................... 16 5. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 17 6. Analisis Data ...................................................................... 18 7. Pengecekan Keabsahan Data .............................................. 19 8. Tahap-tahap Penelitian ....................................................... 20 G. Sistematika Penulisan ................................................................ 21

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Berdzikir 1. Pengertian Metode Berdzikir .............................................. 24 2. Macam-macam Dzikir ........................................................ 28 3. Tujuan Dzikir ...................................................................... 33 4. Kelebihan dan Keutamaan Berdzikir .................................. 39 B. Problem Psikologis 1. Pengertian Problem Psikologis ........................................... 45

  2. Macam-macam Problem Psikologis ................................... 47 3.

  Karakteristik Orang yang Mengalami Problem Psikologis ........................................................................... 55 4. Efektivitas Metode Berdzikir dalam Penanganan

  Problem Psikologis ............................................................. 60

  BAB III PAPARAN DATA DAN PENEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Suryabuana ............ 66 2. Kondisi Pondok Pesantren Suryabuana .............................. 77 3. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Suryabuana ..... 84 4. Gambaran Informan ............................................................ 87 B. Temuan Penelitian 1. Macam-macam Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang .......................................................... 88 2. Cara-cara Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang .......................................................... 91 3. Efektivitas Metode Berdzikir dalam Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ................. 100 4. Faktor-faktor Penghambat dan Faktor Pendukung dalam Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok

  Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang .............................................. 101

  BAB 1V PEMBAHASAN A. Macam-macam Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ............................................................... 104 B. Cara-cara Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ............................................................... 106 C. Efektivitas Metode Berdzikir dalam Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ........................ 113 D. Faktor-faktor Penghambat dan Faktor Pendukung dalam Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ............................................................... 115 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 117 B. Saran ........................................................................................ 120 C. Penutup .................................................................................... 121 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xvii LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. xvii

  DAFTAR TABEL

  Tabel I Jadwal Kegiatan Harian ............................................ 79 Tabel II Jadwal Kegiatan Khusus ............................................ 80 Tabel III Sarana Prasarana ............................................ 81 Tabel IV Susunan Pengurus ............................................ 82 Tabel V Mubaligh ............................................ 84 Tabel VI Daftar Nama Informan ............................................ 85

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah memberikan dampak yang beragam bagi

  kehidupan manusia. Pada satu sisi era tersebut telah banyak memberi kemudahan melalui penemuan-penemuan terkini, namun pada sisi lain era ini juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan remaja. Terlebih karena remaja dikenal sebagai usia yang masih labil sehingga kerusakan moral di kalangan remaja semakin hari semakin meningkat dan semakin banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan perilaku dan perubahan tata nilai dalam kehidupan masyarakat. Hal ini ternyata banyak menimbulkan degradasi moral yang sudah sangat sulit untuk ditangani oleh para pakar pada umumnya.

  Oleh karena itu banyak ditemukan problem-problem psikologis yang terjadi pada remaja, seperti; depresi, stres atau penggunaan zat-zat adiktif dan hilangnya semangat hidup. Kondisi tersebut tentu tidak hanya akan membebani kehidupan remaja yang masih panjang, namun juga menjadi problem tersendiri bagi orang tua. Hal itu dikarenakan anak adalah harta dan kebanggaan bagi setiap orang tua yang tidak bisa di ukur nilainya. Karenanya setelah orang tua mengetahui putra-putri mereka mengalami problem- problem psikologis seperti yang tertulis diatas, orang tua akan mencari jalan keluar bagi kesembuhan putra-putri mereka. Salah satu diantara solusi itu adalah dengan memasukkan anak yang mengalami problem-problem psikologis tersebut kedalam pondok pesantren.

  Pondok pesantren Suryabuana adalah salah satu pondok pesantren yang menangani orang-orang yang mengalami problem-problem psikologis.

  Pondok Pesantren Suryabuana ini terletak di Desa Balak, Losari, kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Pondok Pesantren Suryabuana putri berada di daerah rumah/ndalem (istilah pesantren) Kyai di Pondok Pesantren tersebut dan di sebelah pendopo pondok tersebut. Santri yang menetap di pondok pesantren ini kurang lebih ada 25 sant ri, akan tetapi jama‟ah yang ada di pondok pesantren ini ada ribuan orang dari berbagai manca negara. Santri- santri di pondok pesantren ini biasa memanggil kyainya dengan sebutan Kanjeng Syekh Sirullah. Karena Beliau masih keturunan kerajaan Mataram. Beliau adalah Pengasuh di pondok pesantren tersebut serta termasuk salah satu murid dari Pangersa Abah Anom atau Pengasuh pondok pesantren Suryalaya Jawa Barat (Profil Pondok Pesantren Suryabuana).

  Masjid yang berada di Pondok Pesantren Suryabuana di dirikan oleh Ahmad Sirullah. Masjid tersebut diberi nama Masjid Surya Mustika Rahmat.

  Masjid tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan seperti beribadah, mengaji, berdiskusi, berthareqoh, dll. Masjid Surya Mustika Rahmat merupakan mustika bagi para ikhwan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Selang beberapa bulan setelah pembangunan Masjid tersebut, ada beberapa ikhwan dari beberapa daerah yang memasrahkan anaknya kepada Ahmad Sirrulloh untuk mendapatkan pembinaan keagamaan yang intensif. Satu anak, dua anak dan terus bertambah sehingga memerlukan pemikiran untuk menempatkan mereka. Dengan pertimbangan yang masak akhirnya dibangunlah kamar-kamar sederhana sebagai asrama bagi santri- santri Putra di dekat Masjid Surya Mustika Rahmat.

  Dekat pintu masuk menuju Masjid Surya Mustika Rahmat terdapat sebuah menara yang masih dalam tahap pembangunan. Ahmad Sirrulloh merencanakan pembangunan satu menara tersebut sebagai simbol keimanan yang kuat dan kokoh serta tingginya cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh para ikhwan dan yang paling pokok adalah sebagai mi‟rojul washiliin. Dan atas saran dan perintah dari Pangersa Abah Anom maka menara tersebut akan dibangun dengan ketinggian 27 M sebagai simbol hakekat. Peletakan batu pertama pembangunan menara tersebut dilakukan oleh Ahmad Sirrulloh pada tanggal 27 Juli 2003 M bertepatan dengan 23 Jumadil Ulaa 1424 H pada pukul 21.00 WIB. Ahmad Sirrulloh memberi nama pada menara tersebut “Menoro Kalimosodo” atau dalam bahasa Indonesia “Menara Kalimat

  Syahadat ”, yaitu tempat ditemukannya dan juga tempat bersinarnya

  . Adapun penggarapan dan

  Laailahaillallah Muhammadurrosulullah

  pembangunan menara, sampai saat ini baru sampai selesai tahap fondasi (Profil Pondok Pesantren Suryabuana).

  Selain menara, di sebelah barat masjid juga terdapat kolam/kamar mandi yang biasa digunakan untuk mandi/kungkum (dalam bahasa jawa) taubat kurang lebih pada jam 02.00 khusunya untuk santri-santri yang mengalami problem-problem psikologis. Dalam keadaan kungkum tersebut, dalam hati mereka diharuskan untuk berdzikir.

  Pondok Pesantren Suryabuana menggunakan metode Penyadaran Diri dalam menangani remaja-remaja yang mengalami problem-problem psikologis seperti tersebut di atas. Maksud penyadaran diri disini yaitu menanamkan kesadaran akan hubungan seorang hamba dengan Allah SWT.

  Kesadaran diri tersebut dapat ditanamkan dengan berdzikir kepada Allah SWT. Berdzikir adalah ibadah sunnah yang teramat mulia dan utama. Dzikir adalah peringkat do‟a yang paling tinggi, yang di dalamnya tersimpan berbagai keutamaan dan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Bahkan kualitas diri seseorang dihadapan Allah sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas dzikir seseorang tersebut kepada-Nya (Munir dan Al-Fandi, 2008: 15).

  Metode berzikir yang digunakan di pondok pesantren ini ada dua macam, yaitu dzikir jahr dan dzikir khofi. Dimana dzikir jahr yaitu dzikir yang melafalkan Laailahaillallah secara lisan dan lebih diutamakan untuk mengeraskan lafal tersebut karena lafal yang keras dan dapat menyentuh hati, berarti dapat menghapus kotoran-kotoran yang berada dalam hati. Sedangkan dzikir khofi yaitu membaca Allahu Allah yang dilakukan secara terus menerus dalam qalbu santri di setiap nafasnya.

  Dalam perspektif Agama telah diajarkan “bahwa orang yang melupakan Allah menyebabkan seseorang lupa akan dirinya dan segala potensi kebaikan dirinya”. Dengan kata lain, jika kita lalai dari mengingat Allah maka hal itu akan menyebabkan kita lupa akan fitrah kemanusiaan yang agung dan mulia, lupa akan nilai kemanusiaannya, lupa akan tugas dan tanggung jawab kita sebagai hamba. (Munir dan Al-Fandi, 2008: 19). Namun, apabila selalu mengingat Allah, maka hatinya akan menjadi tenang dan tentram sehingga orang tersebut tidak lupa dengan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah.

  Hal itu sejalan dengan firman Allah SWT.

              

  Artinya:

  “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati

menjadi tentram.

  ” (ar-Ra‟d :28) Ayat diatas menjelaskan bahwa kedekatan kita kepada Allah akan menghilangkan perasaan dari rasa takut. Sehingga apabila kita selalu mengingat Allah dan berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya, maka hati merasa tenang, tentram dan jauh dari kecemasan sehingga tidak akan timbul problem-problem psikologis.

  Untuk itu penulis menganggap bahwa masalah kaitan agama dan ketenangan jiwa penting untuk diteliti dan di publikasikan sebagai motivasi bagi mereka yang mempunyai masalah supaya dapat menyelesaikannya secara mudah karena keunikan di Pondok Pesantren tersebut, berdasarkan latar belakang dan sedikit paparan pendek diatas penulis mengambil judul sebagai berikut, “EFEKTIVITAS METODE BERDZIKIR DALAM

  

PENANGANAN PROBLEM PSIKOLOGIS SANTRI DI PONDOK

PESANTREN SURYABUANA DESA BALAK KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG”.

  B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimanakah Metode Berdzikir di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang? 2. Bagaimanakah efektivitas metode berdzikir dalam penanganan problem

  Psikologis Santri di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang? apa saja faktor-faktor penghambat dan faktor pendukungnya?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1.

  Mengetahui Bagaimanakah metode berdzikir di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

2. Mengetahui Bagaimanakah Efektivitas Metode Berdzikir dalam

  Penanganan Problem Psikologis di Pondok Pesantren Suryabuana Desa Balak Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang dan mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung dalam penanganan tersebut.

D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis a.

  Memberikan kejelasan secara teoritis tentang efektifitas metode berdzikir dalam penanganan problem psikologis santri di pondok pesantren Suryabuana Balak, Pakis, Magelang.

  b.

  Menambah dan memperkaya khasanah keilmuan di dunia pendidikan dalam hal penanganan problem psikologis.

  c.

  Memberi sumbangan data ilmiah di bidang pendidikan bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam di IAIN Salatiga.

2. Secara Praktis a.

  Untuk menambah wawasan bagi penulis mengenai efektivitas metode berdzikir pada penanganan problem psikologis santri di pondok pesantren Suryabuana Pakis, Magelang.

  b.

  Untuk memberikan masukan atau motivasi dalam penanganan problem psikologis pada masyarakat sekitar.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis akan mengemukakan beberapa istilah pokok, yakni: 1.

   Efektivitas Efektivitas yaitu suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan.

  Dengan kata lain bahwa sesuatu dapat dikatakan efektif apabila terdapat keberhasilan yang maksimal dalam menjalankannya. Efektivitas dalam penelitian ini yaitu suatu keberhasilan dalam menangani orang-orang yang mengalami problem-problem psikologis dengan metode berdzikir. Sehingga mereka dapat sembuh seperti semula bahkan tingkat keagamaan mereka menjadi lebih baik.

2. Metode Berdzikir

  Terdapat beberapa pengertian tentang dzikir. Dzikir adalah ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat akan Tuhan dengan hati, dengan ucapan atau ingatan yang mempersucikan Tuhan dan membersihkannya dari pada sifat-sifat yang tidak layak untuknya, selanjutnya memuji dangan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian (Aboe Bakar, 1996: 276).

  Sedangkan Subandi berpendapat dalam bukunya “ Psikologi Dzikir” bahwasannya dzikir adalah suatu bentuk kesadaran yang dimiliki oleh seorang makhluk akan hubungan yang menyatukan seluruh kehidupannya dengan Sang Pencipta (Subandi, 2009: 33).

  Amaliah dzikir dapat dibagi menjadi dua. Pertama, dzikir yang dipahami dan dilaksanakan oleh orang muslim pada umumnya. Disini dzikir dianggap sebagai ibadah sunnah yang dilaksanakan setelah sholat lima waktu dalam bentuk kegiatan pengajian berjamaah. Kedua, amalan dzikir yang dilaksanakan oleh umat Islam yang tergabung dalam kelompok tarekat atau sufi sebagai kelompok “mistik” dalam Islam (Subandi, 2009: 34).

  Firman Allah S.W.T dalam Al Qur‟an :

  

          

     

  Artinya: “Dan berdzikirlah (Ingatlah Rabb-mu) dalam hatimu

  dengan rendah hati penuh rasa takut, dengan suara perlahan

  • – lahan di waktu pagi dan petang hari, dan janganlah menjadi orang
  • – orang yang lalai

  ” (Q.S. Al A‟raf : 205)

  ً ََِشَكَراَرِا ُهَعَي بَََاَو , ًِث يِذْجَع ٍَِّظ َذُِْع بَََا

  Artinya: “Aku senantiasa berada di samping hamba-Ku yang

  

berbaik sangka dan Aku tetap bersamanya selama ia tetap ingat

kepada-Ku ” (H.R. Bukhori dan Muslim) (Hawari, 1998: 8).

  Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, do‟a dan dzikir mengandung unsur psikoterapeutik yang mendalam. Psikoreligius tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan psikoterapi psikiatrik, karena ia mengandung kekuatan spiritual/kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme (harapan kesembuhan). Dua hal ini yaitu rasa percaya diri (self confident) dan optimisme, merupakan dua hal yang sangat esensial bagi penyembuhan suatu penyakit disamping obat-obatan dan tindakan medis yang diberikan (Hawari, 1998: 8).

  Metode atau suatu cara yang digunakan dalam penanganan problem psikologis dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan Metode Dzikir khofi dan Dzikir Jahr. Dimana dzikir jahr yaitu dzikir yang melafalkan Laailahaillallah secara lisan dan lebih diutamakan untuk mengeraskan lafal tersebut karena lafal yang keras dan dapat menyentuh hati, itu berarti dapat menghapus kotoran-kotoran yang berada dalam hati. Sedangkan dzikir khofi yaitu membaca Allahu

  Allah yang dilakukan secara terus menerus dalam qalbu individu itu sendiri di setiap nafasnya.

  3. Penanganan Suatu cara yang dilakukan dalam penyelesaian suatu masalah.

  Penanganan dalam penelitian ini mempunyai maksud untuk menyembuhkan orang-orang atau santri yang mengalami gangguan kejiwaan seperti setres, depresi, gila, pecandu narkoba dan obat- obatan terlarang menurut syariat Islam.

  4. Problem Psikologis

  Definisi-definisi Problem Psikologis menurut para ahli, yaitu: 1.

  Menurut Jaelani, problem psikologis/gangguan kejiwaan berarti kumpulan dari keadaan tidak yang normal, baik yang berhubungan dengan kejiwaan maupun jasmani (Jaelani, 2001: 81).

  2. Menurut Fattah, problem psikologis adalah sifat dan sikap dalam hati yang buruk, yang cenderung mendorong pribadi melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan merusak serta merintangi pribadi memperoleh keridhaan Allah SWT (Fattah, 1984: 11).

  3. Menurut Zakiyah, problem psikologis adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Keabnormalan ini dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu gangguan jiwa (neurose) dan sakit jiwa (psychose) (Daradjat, 1983: 33). gangguan jiwa (neurose) dan sakit jiwa (psychose) adalah akibat dari tidak mampunya orang menghadapi kesukaran

  • – kesukarannya dengan wajar, atau tidak sanggup ia menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya (Daradjat, 1983: 24).

  Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Problem Psikologis adalah kumpulan dari suatu keadaan- keadaan yang tidak normal, baik secara fisik maupun mental seseorang. sehingga orang tersebut tidak mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri ketika bertingkah laku dan segala aktivitas-aktivitas individu tersebut terganggu karena tidak seperti kehendaknya sendiri.

  Sehingga dengan keadaan seperti itu bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang lain yang berada di sekitarnya.

5. Santri

  Kata santri sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, yaitu

  Cantrik yang berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru

  kemana guru ini menetap (Madjid, 1997 : 20). Maksud dari mengikuti seorang guru yaitu untuk menuntut ilmu keagamaan yang lebih mendalam seperti halny a mempelajari Al Qur‟an dan kitab-kitab kuning. Santri-santri tersebut biasanya tinggal bersama dengan gurunya di suatu lembaga tertentu yang sering disebut dengan Pondok Pesantren.

6. Pondok Pesantren Suryabuana Magelang a.

  Pondok Pesantren Dalam pemakaian sehari-hari, istilah peantren bisa disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini digabung menjadi pondok pesantren. Secara esensial, semua istilah ini mengandung makna yang sama, kecuali sedikit perbedaan. Asrama yang menjadi penginapan santri sehari-hari dapat dipandang sebagai pembeda antara pondok dan pesantren.

  Terdapat beberapa definisi pondok pesantren menurut para ahli, diantaranya yaitu,

  1. Menurut zamakhsyari, Pondok Pesantren adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana para siswanya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih dikenal dengan sebutan “kyai” (zamakhsyari, 1978: 44).

  2. Menurut M Arifin, Pondok Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (komplek) dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasyah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seseorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal (Abd. Muin, dkk, 2007: 16).

  3. Menurut Madjid, Pondok Pesantren yaitu lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Dari segi historis pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian indonesia (indigenous). Sebab, lembaga yang serupa pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak pada masa kekuasaan Hindu-Budha. Sehingga Islam tinggal meneruskan dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada (Madjid, 1997: 3).

  4. Menurut lembaga research Islam (pesantren luhur), pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran-pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya (Qomar, 2010: 2).

  Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren merupakan sebuah asrama atau tempat tinggal santri-santri yang sedang menuntut ilmu keagamaan kepada kyai atau ustadz/ustadzahnya di lingkungan kediaman kyainya.

  Sehingga memberi kemudahan kepada kyai untuk pemantaun santri-santrinya dalam perkembangan pembelajarannya dan tingkah laku santri tersebut. b.

  Pondok Pesantren Suryabuana Magelang Pondok Pesantren Suryabuana Magelang merupakan suatu lembaga keagamaan pondok pesantren yang berada di Desa

  Balak, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Di Pondok Pesantren ini yang telah mengajarkan santri-santrinya untuk mendalami ilmu keagamaan seperti halnya pondok-pondok lainnya. Akan tetapi terdapat keunggulan tersendiri di pondok pesantren Suryabuana karena seorang kyai di pondok pesantren ini dapat membantu menyembuhkan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan hingga sembuh seperti semula. Di pondok pesantren ini tidak mengajarkan teori-teori pembelajaran keagamaan seperti di pondok-pondok pesantren yang lain, akan tetapi langsung praktek syariat Islam dengan menggunakan metode thariqoh qodariyah wanaqsabandiyah dari ilmu-ilmu agama Islam yang telah di dapat pada waktu sebelumnya.

  Kyai atau kanjeng (sebutan kyai di pondok tersebut)

  mengunakan beberapa metode dalam proses penyembuhan orang yang mengalami problem-problem psikologis tersebut. Salah satunya dengan menggunakan metode berdzikir.

  Penyembuhan dengan metode seperti inilah yang menjadi menarik untuk diteliti dan dikembangkan sebagai pengetahuan dalam penanganan problem-problem psikologis sehingga tidak terdapat kesalah pahaman dalam penanganan orang-orang yang mengalami problem-problem psikologis.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

  Jenis pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moloeng, 2011: 4).

  Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan secara jelas. Dalam hal ini penulis akan mengkaji permasalahan secara langsung dengan sepenuhnya melibatkan diri pada situasi yang diteliti dan mengkaji buku- buku yang berhubungan dengan permasalahan tersebut.

2. Kehadiran Peneliti

  Sesuai dengan pendekatan yang digunakan, yakni deskriptif kualitatif maka kehadiran peneliti di kancah menjadi mutlak adanya.

  Karena dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi “key instrumen” atau alat peneliti utama. Peneliti mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara. Selain itu guna menunjang perolehan informasi yang valid, peneliti menggunakan alat rekam atau kamera, dan peniliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

  3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Suryabuana Pakis, Magelang dengan alasan belum pernah ada yang melakukan penelitian serupa di Pondok Pesantren tersebut. Alasan lain yaitu ketertarikan penulis terhadap fenomena keagamaan yang terjadi pada santri di pondok pesantren tersebut yang notabene adalah bukan santri-santri yang normal seperti yang lainnya.

  4. Sumber Data

  Sumber data ialah situasi yang wajar atau “natural setting”. Penulis mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi yang wajar sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi dengan sengaja. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data, yakni: a.

  Sumber Data Primer (utama) Sumber data utama adalah sumber informasi yang langsung mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan dan penyimpanan data (Ali, 1993: 42). Merupakan sumber pokok yang memuat ide-ide awal tentang suatu bahan kajian. Dalam hal ini yang menjadi sumber data utama adalah pengasuh, pengurus dan santri di Pondok Pesantren Suryabuana. Untuk menggali data tentang kegiatan keagamaan santri, metode yang dipakai dalam penanganan problem-problem psikologis, serta hambatan dan daya dukung dalam proses penanganan problem-problem psikologis santri di Pondok Pesantren Suryabuana tersebut. b.

  Sumber Data Sekunder (pendukung) Sumber data pendukung merupakan data-data yang digunakan untuk memperkuat sumber data utama atau data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya. Sumber data pendukung di sini adalah buku-buku yang terkait keefektivitasan, metode berdzikir, dan penanganan problem-problem psikologis. Selain itu, alumni santri yang mengalami problem psikologis di pondok pesantren tersebut juga menjadi sumber data pendukung yang akan melengkapi kajian pustaka di atas.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Data diperoleh dengan cara : a.

  Wawancara Wawancara yaitu suatu proses interaksi dan komunikasi yang bertujuan mendapatkan informasi dengan cara bertanya jawab langsung kepada responden. Penulis akan melakukan wawancara kepada pengasuh, pengurus dan santri di pondok pesantren Suryabuana. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi tentang model keefektivan metode berdzikir dalam penanganan problem psikologis santri di Pondok Pesantren Suryabuana Magelang.

  Secara garis besar terdapat dua macam pedoman wawancara, yaitu Pedoman wawancara tidak terstruktur dan terstruktur. Pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya membuat garis besar yang akan ditanyakan sedangkan Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai (Arikunto, 2010: 270). Penelitian ini menggunakan kedua pedoman wawancara tersebut sebagai validitas temuan penelitian.

  b.

  Observasi atau pengamatan Pengamatan terhadap situasi yang terjadi di lokasi penelitian.

  Pengamatan dilakukan sebagai pembuktian atas keterangan atau informasi yang didapatkan dari wawancara.

  c.

  Dokumentasi Catatan kegiatan yang menunjukkan sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan penelitian yang bisa berbentuk gambar foto, video atau rekaman wawancara, naskah, atau berkas-berkas dan dokumentasi pendukung lainnya. Seluruhnya dapat digunakan sebagai penguat seluruh informasi.

6. Analisis Data

  Analisis data kualitatif (Bogdan & Taylor 1992) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Display data, peneliti menyajikan semua data yang diperolehnya dalam bentuk uraian atau laporan terinci.

  b.

  Reduksi data, peneliti memotong data-data yang tidak perlu untuk dibuang. Laporan-laporan yang diambil hanya yang pokok saja, difokuskan pada hal-hal yang penting.

  c.

  Verifikasi data, sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkannya, kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Sebagai upaya membuktikan bahwa data yang diperoleh adalah benar-benar valid, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi.

  Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2008: 330). Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan, yaitu sumber, metode, penyidik, dan teori.

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN TAUBAT DALAM AYAT AYAT AL QUR’AN PADA PIMPINAN JAMAAH TARIQOH QODIRIYYAH NAQSYABANDIYAH DI DUSUN WEKAS DESA KAPONAN KECAMATAN PAKIS SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 71

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DUSUN BALAK DESA LOSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI

0 1 181

PENGARUH KEWIBAWAAN PENGASUH TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DESA GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 103

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PERINDUSTRIAN DESA KLEPU KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 98

PERAN PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI TERHADAP KEBERAGAMAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DUSUN BARAN DESA KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 117

PENGARUH INTENSITAS MEMBACA AL-QUR’AN BERDZIKIR DAN MENJAGA WUDHU TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI SANTRI DI PONDOK PESANTRENTARBIYATUL ISLAM (PPTI) AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 149