Deskripsi gaya belajar mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2012
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA
DHARMATAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAPUSULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Krista Br Ginting
Nim: 101114005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2012
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA
DHARMATAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAPUSULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Krista Br Ginting
Nim: 101114005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
“Hendaklah Kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat
dan lakukanlah yang baik” ( Roma 12: 9)

Kupersembahkan karya ini untuk:
 Tuhan Yesus yang selalu menjaga dan melindungiku dan
memberiku kekuatan
 Bapak Ksatria Ginting & Mamak Arlin Br Taringan yang
tercinta
 Kakak Paskawati Br Ginting & Kakak Asa Rehulina Br
Ginting yang Tercinta
 Abangku Junedy Tarigan dan Surya Dinata Sinulingga
yang Tercinta
 Adikku Desvina Br Ginting, Yedija Isakkar Ginting yang
Tercinta
 Sahabat-sahabatku terkasih
 Almamaterku yang tercinta Universitas Sanata Dharma.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 18 Agustus 2014
Penulis

Krista Br Ginting


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta :
Nama : Krista Br Ginting
NIM : 101114005
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:
DESKRIPSI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2012 PRODI

BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TAHUN AKADEMIK 2013/2014DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR, beserta perangkat yang diperlukan

(bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa
perlu meminta ijin maupun memberi royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Agustus 2014
Yang menyatakan,

Krista Br Ginting
vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI GAYA BELAJAR MAHASISWA
ANGKATAN 2012 PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA TAHUN AKADEMIK 2013/2014
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Krista Br Ginting
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki
mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Santa Dharma
Tahun Akademik 2013/2014 dan usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai
untuk para mahasiswa ini.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah
mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Tahun Akademik 2013/2014 yang berjumlah 66 orang. Alat pengumpul data
yang digunakan adalah kuesioner gaya belajar yang disusun oleh Riechmann-Grasha
yang diadaptasikan oleh peneliti. Kuesioner gaya belajar ini terdiri dari 60 item.
Dimensi didalam penelitian gaya belajar ini adalah
independent, avoidant,
collaborative, dependent, competitive, dan participant. Teknik pengujian reliabilitas
menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh hasil koefisiensi reliabilitas
adalah 0,785.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar mahasiswa dalam kategori
sangat tinggi adalah independent 53%, avoidant 12%, collaborative 62%, dependent
68%, competitive 23%,dan participant 67%. Gaya belajar mahasiswa dalam dalam
kategori tinggi adalah independent 53%, avoidant 12%, collaborative 62%,
dependent 68%, competitive 23%,dan participant 67%. Gaya belajar mahasiswa
dalam kategori sedang adalah independant 28%, avoidant 50%, collaborative 8%,
dependent 26%, competitive 39%, dan participant 15%. Gaya belajar mahasiswa
dalam kategori rendah adalah independent 0%, avoidant 33%, collaborative 0%,
dependent 0%, competitive24% dan participant 0%. Gaya belajar mahasiswa dalam
kategori sangat rendah adalah independent 0%, avoidant3%, collaborative 0%,

dependent 0%, competitive 0%, dan participant 0%. Berdasarkan paparan hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian mahasiswa telah memiliki
gaya belajar independent, collaborative, dependent, competitive, participant yang
tinggi dan hanya sebagian kecil mahasiswa memiliki gaya belajar yang avoidant
tinggi. Berdasarkan analisis item, peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan belajar
berdasarkan item gaya belajar dependent, competitive dan avoidant dalam kategori
tinggi. Usulan topik-topik bimbingan belajar yaitu kemandirian belajar, berpikir
menang-menang dalam belajar, dan motivasi belajar.
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABTRACT
THE DESCRIPTION OFLEARNINGSTYLESOF 2012 STUDENTS
GUIDANCEANDCOUNSELINGSTUDY PROGRAM

AT SANATA DHARMA UNIVERSITY2013/2014ACADEMIC YEAR
ANDIMPLICATIONSTO THETOPICSOF STUDY GUIDANCE
Krista Br Ginting
Sanata Dharma University
2014
This research aims to know the learning styles of 2012 students Guidance and
Counselling studi program, at Santa Dharma University 2013/2014 academic Year
and implikcations to the Topics Study Guidance in.
This research is descriptive quantitative research. The subject is 2012 students
Guidance and Counselling study program at Sanata Dharma University 2013/2014
academic year consist of 66 people. The data collecting tool used is a learning style
scale questionnaire compiled by Riechmann-Grasha adopted by researcher. This
learning style questionnaire items consisted of 60 items. The dimensions in this
learning style research is independent, dependent, avoidant, collaborative,
competitive, and participant. The technique of reliability testing using Alpha
Cronbach formula and results of reliability coefficient is 0.785.
The result shows that the learning style of students in the category of very
high is independent 53%, avoidant 12%, collaborative 62%, dependent 68%,
competitive 23%, and participant 67%. The learning style of students in the category
of high is the independent 53%, avoidant 12%, collaborative 62%, dependent 68%,
competitive 23%, and participant 67%. The learning style of students in the category
of moderate is independant 28%, avoidant 50%, collaborative 8%, dependent 26%,
competitive 39%, and participant 15%. The learning style of students in the category
of low is independent 0%, avoidant 33%, collaborative 0%, dependent 0%,
competitive24% and participant 0%. The learning style of students in the category of
very low is independent 0%, avoidant 3%, collaborative 0%, dependent 0%,
competitive 0%, and participant 0%.Based on exposure to this research,it can be
concluded that some student‟s learning style is independent, collaborative, dependent,
competitive, participant in the category of high and only a small part of a student is
having the style of learning which is avoidant in the category of high. Based on the
analysis items, the researcher proposed topics of study guidance based on an item
learning style of dependent, competitive and avoidant in the category of high.The
proposed topics guidance study is independent learning, thinking win-win in learning,
and motivation to learn.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan, semangat, serta
pendampingan yang luar biasa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa hambatan.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memproleh
gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Santa Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik
tanpa ada bantuan, dukungan, dan dampingan dari banyak pihak. Oleh karena itu,
dengan ketulusan hati penulis menyampaikan banyak terimakasih khususnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Santa Dharma.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Santa Dharma dan yang bersedia member ijin untuk
melakukan penelitan.
3. Ibu A. Setyandari, S.Pd, S.Psi, M.A selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar meluangkan waktu, memberikan motivasi, mendampingin dan
memberikan ide-ide kepada penulis dalam proses penulisan skripsi.
4. Ibu Hayu Purbaning Tyas, M.Pd yang member ijin untuk peneliti dan
membantu proses penelitian.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Santa Dharma Tahun Akademik 2013/2014 atas bantuan dan
kerjasamanya sebagai responden dalam melaksanakan penelitian.
6. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis selama
menempuh studi.
7. Bapak Ksatria Ginting dan Mamak Arlin Br Tariganyang selalu memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis selama menempuh studi.
8. Kakakku Paskawati Br Ginting, Asa Rehulina Br Ginting, abangku Junedy
Tarigan dan abangku Surya Dinata Sinulingga yang telah memberikan
dukungan, doa, materi, semangat dan kasih sayang.
9. Adik-adikku, Desvina Br Ginting dan Yedija Isakkar Ginting serta
keponakan-keponakanku Yopita Gratia Br Tarigan, Gravilla Br Tarigan dan
Alvaro Jevayona Sinulingga yang selalu memberikan semangat dalam
menulis skripsi.
10. Kakakku Esma dan abangku Juliatar serta keponakanku Amsal, Juventus,
Lita, dan Rikky yang memberikan semangat dan dukungan dalam menulis
skripsi.
11. Kekasih Persadanta Barus yang sabar dalam mendampingi dan mendukung
peneliti dalam proses penulisan skripsi.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Sahabat-sahabatku, Mika, Wina, Etha, Yuven, Rio dan Eva yang selalu setia
menemani, membantu dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi.
13. Teman-teman di kost Amanda, Wila, Nina, Ririn, Bertha dan Tata.
14. Adikku Yehuda Asep Joko Widodo yang selalu memberi semangat, motivasi
ketika peneliti mulai malas dan tidak bersemangat
15. Teman-teman Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 2010
tanpa terkecuali.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang
berminat terhadap Bimbingan dan Konseling.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................

vi

ABSTRAK ..............................................................................................

vii

ABSTRACT ..............................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ............................................................................

ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

B. Rumusan Masalah .................................................................

3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

4

D. Manfaat Penelitian ................................................................

4

E. Definisi Operasional..............................................................

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Gaya Belajar ..........................................................................

7

1. Pengertian Belajar ...........................................................

7

2. Gaya Belajar ....................................................................

13

B. Jenis-jenis Gaya Belajar ........................................................

13

C. Dimensi Gaya Belajar ...........................................................

19

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar .................

22

E. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Tiap Individu ............

23

F. Bimbingan Belajar ................................................................

24

G. Mahasiswa Angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma ...................................................

26

1. Program Studi Bimbingan dan Konseling ......................

26

2. Mahasiswa Angkatan 2012 .............................................

27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................

28

B. Subjek Penelitian...................................................................

29

C. Instrumen Penelitian..............................................................

29

1. Kuesioner .......................................................................

29

2. Komponen Grasha-Reichmann Student Learning Style
Scale ...............................................................................

30

D. Validitas dan Reliabilitas ......................................................

31

1. Validitas .........................................................................

31

2. Reliabilitas kuesioner .....................................................

33

E. Analisis Data .........................................................................

34

1. Menentukan skor dan pengolahan data ...........................

35

2. Menentukan kategori .......................................................

35

3. Menentukan usulan topic-topik bimbingan belajar .........

36

F. Prosedur Pengumpulan Data .................................................

36

BAB IV HASIL PENELITIAN. PEMBAHASAN, DAN USULAN TOPIKTOPIK BIMBINGAN BELAJAR
A. Hasil Penelitian .....................................................................

38

B. PembahasanHasil Penelitian .................................................

42

C. Usulan Topik-topik Bimbingan.............................................

47

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................

52

B. Saran ......................................................................................

53

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

55

LAMPIRAN ..........................................................................................

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Komponen Grasha-Reichmann Student Learning Style Scale .

31

Tabel 2: Item-item yang tidak Direvisi dan Item-item yang Direvisi ....

33

Tabel 3: Kriteria Guilford .......................................................................

34

Tabel 4: Norma Kategorisasi Gaya Belajar ...........................................

36

Tabel 5: Kategorisasi Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan2012 .............

39

Tabel 6: Kategorisasi Skor Item Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan
2012 .........................................................................................

41

Tabel 7: Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar Mahasiswa Angkatan
2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Tahun Akademik 2013/2014 ....................................

xv

50

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1: Kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan 2012
Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Tahun Akademik 2013/2014 ...................................................................

xvi

39

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Gaya Belajar Grasha-ReichmannStudent
Learning Style Scale ...............................................................................

58

Lampiran 2 : Kuesioner Gaya Belajar .....................................................

60

Lampiran 3 : Tabulasi Data Uji Coba Kuesioner ....................................

66

Lampiran 4 : Tabulasi Data Penelitian ....................................................

69

Lampiran 5 : Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner .............................

75

Lampiran 6: Hasil Perhitungan Reliabilitas ............................................

81

Lampiran 7: Surat Ijin Uji Coba/Penelitian ............................................

82

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan secara berturut-turut latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Tidak Semua orang punya kesempatan untuk menikmati bangku kuliah.
Muhammad Nuh (menteri Pendidikan) pada tahun 2011, mengungkapkan bahwa
sebesar 23 persen lulusan SLTA (Sekolah Lanjutan Atas) yang punya kesempatan
untuk menikmati bangku kuliah sedangkan 77 persen lulusan SLTA (Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas) belum punya kesempatan menikmati bangku kuliah. Hal
ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia 250jiwa.
Sebelum memasuki perkuliahan mahasiswa baru akan mengikuti berbagai
kegiatan yang diselenggarakan oleh setiap perguruan tinggi. Universitas Sanata
Dharma misalnya, setiap tahun akan menyelenggarakan inisiasi yang lebih sering
di sebut dengan INSADA (Inisiasi Sanata Dharma). Kegiatan yang diperuntukan
bagi para mahasiswa baru ini menjadi kesempatan untuk mengenal dan
mendalami hal-hal yang ada dan harus diketahui oleh mahasiswa baru di
Universitas Sanata Dharma. Kegiatan ini menjadi semacam „kula nuwun‟ antara
pihak USD sebagai pemilik rumah dan pihak para mahasiswa baru sebagai
penghuni baru di USD yang tidak hanya menjadi mahasiswa saja, tetapi saudara,
teman dan keluarga baru dalam USD. Kesempatan para mahasiswa baru ini

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

dimanfaatkan pengenalan rektorat, struktur organisasi mahasiswa (BEMU dan
DPMU USD), menjalin keakraban bagi teman-teman se-mahasiswa baru,
pendalaman pedagogis Santo Ignatius dan nilai-nilai Driyarkara dalam 3C
(Competence, Conscience dan Compassion).
Mahasiswa walaupun sudah mengikuti perkuliahan sebagian terancam
gagal melanjutkan kuliah. Mahasiswa terancam gagal melanjutkan perkuliahan
karena mahasiswa belum mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
perkuliahan dan cara belajar di Perguruan Tinggi. Di Perguruan tinggi berbeda
cara belajarnya dengan SMA. Di Perguruan Tinggi mahasiswa dituntut untuk
aktif belajar.
Mahasiswa yang berada disemester 4 di Universitas Sanata Dharma akan
menghadapi sisip program. Peraturan akademik Universitas Sanata Dharma pada
tahun 2010 dituliskan bahwamahasiswa dapat melanjutkan studinya apabila pada
akhir semester 4 dapat mencapai sekurang-kurangnya 50 satuan kredit dengan
IPK sekurang-kurangnya 2,00 dan jumlah nilai D maksimal 15% dari 50 satuan
kredit. Oleh karena itu mahasiswa harus meningkatkan prestasi belajarnya.
Prestasibelajar mahasiswa dipengaruhi oleh cara belajar mahasiswa didalam
memahami materi perkuliahan. Cara belajar mahasiswa inilah yang disebut
dengan gaya belajar.
Gaya belajar merupakan cara yang sifatnya individual untuk memperoleh
dan menyerap informasi dari lingkungannya, termasuk lingkungan belajar (Kolb,
dalam Gufron. 2010). Gaya belajar penting diketahui oleh mahasiswa angkatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma untuk
mempermudah mahasiswa didalam memahami materi kuliah dan meningkatkan
prestasi belajarnya serta mampu berintraksi dengan mahasiswa lainnya di dalam
belajar.
Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa peneliti
tertarik untuk mengkaji mengenai “Deskripsi Gaya Belajar Mahasiswa Angkatan
2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan
Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar”. Peneliti memilih
mahasiswa angkatan 2012 dikarenakan mahasiswa angkatan 2012 akan
menghadapi sisip program dimana setiap mahasiswa yang tidak memenuhi
kriteria nilai akan di drop out. Hasil dari penelitian ini akan digunakan untuk
mengusulkan topik-topik bimbingan belajar untuk mahasiswa angkatan 2012
Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Topik-topik
Bimbingan Ini akan membantu para mahasiswa untuk mengetahui gaya
belajarnya dan mengembangkan gaya belajar yang paling efektif untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, maka masalah penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gaya belajar mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

2. Usulan topik-topik bimbingan belajar apa yang sesuai untuk para mahasiswa
angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan gaya belajar mahasiswaangkatan 2012 Prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014.
2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan belajar bagi mahasiswa angkatan
2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan
kekayaan pengetahuan konseptual berkaitan dengan gaya belajar mahasiswa
angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
tahun akademik 2013/2014.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat praktis dari penelitian ini bagi dosen BK:
1) Membantu dosen prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma untuk membimbing mahasiswa dalam belajar
2) Membantu dosen-dosen prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma untuk mengetahui gaya belajar mahasiswa, agar para

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

dosen mampu membantu mahasiswa dalam meningkatkan prestasi
belajarnya.
b. Manfaat praktis dari penelitian ini bagi mahasiswa:
1) Mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan konseling
Universitas Sanata Dharma menyadari gaya belajarnya.
2) Mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharmamampu meningkatkan prestasi belajarnya
dengan menggunakan gaya belajar yang mereka miliki.
3) Mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas

Sanata

Dharma

mampu

mengembangkan

gaya

belajarnya.

E. Definisi Operasional
1. Gaya belajar
Gaya belajar adalah cara yang sifatnya individual dalam memproleh dan
menyerap informasi dari lingkungan belajar. Ada 6 dimensi gaya belajar,
yaitu:

independent,

avoidant,

collaborative,

dependent,

competitive,

participant
2. Bimbingan belajar
Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang
tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu
institusi pendidikan.
3.

Mahasiswa angkatan 2012 adalah mereka yang terdaftar sebagai mahasiswa
semester IV di Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORITIS
Bab ini diuraikan secara berturut-turut gaya belajar, jenis-jenis gaya belajar,
dimensi gaya belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar, bimbingan
belajar, dan mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.

A. Gaya Belajar
1.

Pengertian belajar
Belajar merupakan proses yang terus menerus di dalam kehidupan
manusia yang tidak pernah ada hentinya. Alsa (2005, dalam Ghufron &
Risnawita, 2010) berpendapat bahwa

belajar adalah perubahan perilaku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi individu
dengan lingkungan. Menurut Ghufron dan Risnawita (2010), belajar
merupakan suatu proses perubahan yang cenderung menetap dan merupakan
hasil dari pengalaman, selain perubahan fisiologis, namun perubahan
psikologis yang berupa perilaku dan respresentasi atau asosiasi mental.
Menurut Gage (1984, dalam Ghufron & Risnawita,2010) belajar
adalah suatu proses perubahan prilaku pada organisme yang terjadi sebagai
akibat pengalaman. Sebagai sebuah proses menuju perubahan, belajar
memiliki karakteristik sebagai berikut:

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

a. Sebuah proses atau aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri
orang yang belajar,
b. Perubahan yang terjadi selama proses belajar harus tampak setelah proses
belajar,
c. Perubahan tersebut berlaku relatif lama atau permanen,
d. Menghasilkan inovasi baru, dan
e. Perubahan tersebut terjadi karena usaha yang disengaja.
Jadi dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
adalah proses perubahan prilaku yang terjadi pada diri individu yang
cenderung menetap dan merupakan hasil dari pengalamannya. Mahasiswa
yang belajar akan mendapatkan perubahan dalam dirinya. Perubahan yang
dimaksud adalah perubahan pada kognisis, afeksi, dan psikomotor terhadap
hal yang baru.
Ada empat faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
menurut Djamarah (2011), yaitu:
a. Faktor lingkungan.
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.
Selama hidup anak didik tidak bisa lepas menghindarkan diri dari
lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Keduanya mempunyai
pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

1) Lingkungan alami
Keadaan suhu dan kelembaban udara terpengaruh terhadap belajar
anak didik di sekolah. Anak didik akan lebih betah belajar kalau
berada pada suhu udara yang sejuk, kelas yang tenang dan indah.
2) Lingkungan sosial budaya.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak lepas dari ikatan sosial.
Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk
tunduk pada norma-norma sosial. Susila, dan hukum yang berlaku
dalam

masyarakat.

Lingkungan

sosial

banyak

hal

yang

menyebabkan anak didik kehilangan konsentrasi seperti suara
bising dari kenalpotmotor dan mobil dan suara orang bercakapcakap atau yang lainnya.
b.

Faktor instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan tentu
saja pada tingkat kelembagaan. Pencapaian tujuan tersebut diperlukan
seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
Semuanya dapat diberdayagunakan menurut fungsi masing-masing
kelengkapan sekolah. Kurikulum dapat dipakai oleh guru dalam
merencanakan program pengajaran. Program sekolah dapat dijadikan
acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan
fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya
guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

c.

Kondisi fisiologis
Kondisi

fisiologis

pada

umumnya

berpengaruh

terhadap

kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar
jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan
kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan
belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi; mereka lekas
lelah, mudah ngantuk, dan sukar menerima pelajaran. Demikian
pendapat Noehi Nasution, dkk (1993, dalam Djamarah.2011).
Selain itu menurut Noehi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah
kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh),
terutama mata sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk
mendengar. Sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) yang belajar
berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan
observasi, mengamati hasil-hasil eksprimen, mendengarkan keterangan
guru, mendengarkan ceramah, mendengarkan keterangan orang lain
dalam diskusi dan sebagainya. Karena pentingnya peranan penglihatan
dan pendengaran inilah maka lingkungan pendidikanformal orang
melakukan penelitian untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan
alat peraga yang dapat dilihat dan didengar.
d. Kondisi psikologis
Belajar pada hakekatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu,
semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari
faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor
psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang
utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski factor
luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung, maka faktor
luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu, minat, kecerdasan,
bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktorfaktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar
anak didik. Demi jelasnya, kelima faktor ini akan diuraikan satu demi
satu berikut ini:
1) Minat
Minatmenurut Slameto (1991, dalam Djamarah. 2011) adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat.
2) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar disekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

3) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses
dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada satu orang pun yang
membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat
memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.
4) Motivasi
Menurut Noehi Nasution (1993, dalam Djamarah. 2011)
motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Penemuanpenemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada
umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.
5) Kemampuan kognitif
Ranan kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan
pada

tingkatan

ini

menjadi

dasar

bagi

penguasaan

ilmu

pengetahuan. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagi
jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif,
yaitu persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

2. Gaya belajar
Gaya belajar merupakan suatu hal yang penting di dalam belajar.
Mahasiswa yang menggunakan gaya belajar yang sesuai lebih mudah didalam
memahami materi perkuliahan. Menurut Gunawan (2007)gaya belajar adalah
cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan
mengerti suatu informasi.
Gaya belajar merupakan cara yang sifatnya individual untuk
memproleh dan menyerap informasi dari lingkungannya, termasuk lingkungan
belajar (Gufron dan Risnawita,2010). Definisi lain dikemukakan oleh Kolb
(Riding dan Rayner, 2002 dalam Gufron dan Risnawita, 2010) yang
mengatakan bahwa gaya belajar merupakan metode yang dimiliki individu
untuk mendapatkan informasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan suatu cara yang
dimiliki oleh individu dalam menyerap dan menggolah informasi yang
diterima.

B. Jenis-jenis Gaya Belajar
Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama, sekalipun mereka
berada di kampus yang sama, kelas yang sama bahkan di tempat duduk yang
berdekatan. Kemampuan seseorang didalam memahami dan menyerap materi
berbeda ada yang cepat, sedang dan bahkan sangat lambat. Ada yang suka
dibacakan baru bisa mengerti pelajaran, ada yang membaca langsung dan bahkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

ada yang belajar dengan langsung melihat apa yang sedang dipelajari. Apapun
cara belajar yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat
dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar
dirinya.
Banyak ahli yang mengungkapkan gaya belajar berdasarkan hasil
penelitian mereka seperti Deporter dan Withkin. Adapun jenis jenis gaya belajar
menurut Deporter (2010) adalah
1. Gaya Belajar Visual
Menurut Astuti (2010) orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki
daya melihat (ketajaman indera mata) lebih memudahkan dalam belajar, lebih
nyaman belajar dengan warna warni, garis dan bentuk, lebih suka membaca
daripada mendengarkan, mengingat dengan gambar, teratur menulis rumusrumus dengan tinta warna-warni.
Individu yang mempunyai gaya belajar visual harus bisa melihat bahasa
tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran, dan
cenderung duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir
menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan
menggunakan tampilan-tampilan visual seperti diagram, buku pelajaran
bergambar, dan video.
Di dalam kelas, individu visual lebih suka mencatat sampai detaildetailnya untuk mendapatkan informasi. Segala sesuatunya dibuat dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

memperhatikan penampilan, termasuk kerapian catatan buku, membutuhkan
bantuan gambar dan membuat detail-detail secara lengkap.
Ciri-ciri orang-orang visual menurut Deporter (2010) adalah sebagai berikut.
a. Rapi dan teratur
b. Berbicara dengan cepat
c. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
d. Teliti terhadap detail
e. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
f. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenaranya dalam
pikiran mereka
g. Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar
h. Mengingat dengan asosiasi visual
i. Biasanya tidak terganggu dengan keributan
j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,
dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
k. Pembaca cepat dan tekun
l. Lebih suka membaca daripada dibacakan
m. Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap
waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau
proyek
n. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara selama berbicar di telepon dan
dalam rapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

o. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
p. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
q. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
r. Lebih suka seni daripada music
s. Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai
memilih kata-kata
t. Kadang-kadang

kehilangan

konsentrasi

ketika

mereka

ingin

memperhatikan.
2. Gaya Belajar Auditorial
Menurut Astuti (2010) siswa yang bertipe auditorial mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui teliga (alat pendengarannya). Siswa auditorial
dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang dikatakan guru. Siswa auditori dapat mencerna
makna yang disampaikan melalui tone suara, pith (tinggi rendahnya),
kecepatan berbicara, dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis kadangkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori. Individu seperti ini
biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset, kurang suka membuat catatan-catatan, dan lebih senang
mendengarkan temannya yang sedang belajar.
Ciri-ciri orang-orang auditorial menurut Deporter (2010) adalah sebagai
berikut.
a. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

b. Mudah terganggu oleh keributan
c. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
d. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
e. Dapat mengulangi kembali dan meniru nada, berirama dan warna suara
f. Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam berbicara
g. Berbicara dalam irama yang terpola
h. Biasanya pembicara yang pasif
i. Lebih suka musik daripada seni
j. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat
k. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
l. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
m. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
n. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
3. Gaya Belajar Kinestetik
Menurut Astuti (2010) gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan
cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Siswa yang memiliki gaya belajar
kinestetik ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka
untuk beraktivitas dan eksplorasi sangatlah kuat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

Ciri-ciri orang-orang kinestetik menurut Deporter (2010) adalah sebagai
berikut.
a. Berbicara dengan perlahan
b. Menanggapi perhatian fisik
c. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
d. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
e. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
f. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
g. Belajar melalui memanipulasi dan praktik
h. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
i. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
j. Banyak menggunakan isyarat tubuh
k. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
l. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah
berada di tempat itu
m. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
n. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot―mereka mencerminkan
aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
o. Kemungkinan tulisannya jelek
p. Ingin melakukan segala sesuatu
q. Menyukai permainan yang menyibukkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

Selain itu Withkin (dalam Gufron dan Risnawati,2010) melakukan
penelitian pada 1600 mahasiswa dan menghasilkan dua tipe gaya belajar yang
ada pada individu yaitu, gaya belajar field dependence dan gaya belajar field
independence. Gaya belajar field dependence adalah ketika individu
mempersepsikan diri dikuasai oleh lingkungan. Adapun individu yang
mempunyai gaya belajar field independence adalah apabila individu
mempersepsikan diri bahwa sebagian besar prilaku tidak dipengaruhi oleh
lingkungan.

C. Dimensi Gaya Belajar
Menurut Riechmann-Grasha (1983, dalam Gufron & Risnawita, 2012),
dimensi gaya belajar di tingkat perguruan tinggi mencakup: (a) Independent, (b)
Avoidant, (c) Collaborative, (d) Dependent, (e) Competitive, (f) Participant.
1. Independent
Suka berpikir untuk diri sendiri, memilih untuk bekerja sendiri, tetapi
mendengarkan ide orang lain, hanya mempelajari apa yang mereka anggap
penting dan percaya diri dengan kemampuan mereka, lebih memilih kelas
yang

menganut

student-centerd

karena

mereka

suka

membentuk

pengetahuan mereka sendiri. Siswa dengan tingkat gaya belajar independent
yang tinggi cenderung memiliki kreativitas dengan mencari sumber-sumber
informasi terbaru dan belajar lebih baik jika sendiri. Siswa dengan gaya
belajar independent yang tinggi akan menyelesaikan tugas dan ujian dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

sungguh-sungguh, dan hanya akan mempelajari serta mencari informasi bagi
materi yang dianggap menarik, namun ia tetap berusaha mendengarkan
pendapat dan penjelasan orang lain.
2. Avoidant
Orang yang memiliki gaya belajar avoidant ini tidak berminat atau
tertarik pada pelajaran dalam kelas tradisional. Tidak ikut berpartisipasi
dalam diskusi kelas dan menyukai evaluasi diri. Individu tipe ini juga tidak
suka membaca maupun mengerjakan tugas serta bergantung pada interaksi
guru-murid. Siswa dengan tingkat gaya belajar avoidant yang tinggi
cenderung tidak memiliki keinginan untuk belajar karena ia menganggap
bahwa apa yang ia pelajari tersebut tidak menarik, sehingga siswa dengan
tingkat gaya belajar avoidant yang tinggi cenderung jarang mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
3. Collaborative
Orang yang memiliki gaya belajar collaborative

adalah mereka dapat

belajar dengan berbagai ide dan kemampuan mereka dalam bekerja sama
dengan para guru dan suka bekerja sama dengan orang lain dan suka
berdiskusi di kelas dan tugas kelompok.
4. Dependent
Orang yang memiliki gaya belajar dependent rasa ingin tahu intelektualnya
hanya sedikit, belajar hanya apa yang dibutuhkan, melihat guru dan teman
sebaya sebagai sumber struktur dan dukungan mencari figure otoritas untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

menetapkan pedoman, serta suka menyelesaikan tugas sewaktu tenggang dan
sesuai instruksi.
5. Competitive
Orang yang memiliki gaya belajar competitive ini mempelajari materi agar
menjadi lebih baik dari yang lain, berkompetisi dengan siswa lain untuk
mendapatkan reward (misal: nilai atau perhatian guru) dan menganggap
kelas sebagai situasi menang-kalah, dimana mereka harus selalu menang.
Siswa dengan tingkatgaya belajar competitive yang tinggi cenderung suka
menarik perhatian dari guru dan teman-teman lainnya sebagai reward. Siswa
dengan tingkat gaya belajar competitive

yang tinggi akan berusaha

menyelesaikan semua tugas dan ujian dengan lebih baik dari temantemannya sehingga ia akan mendapatkan reward dari guru berupa nilai
maupun ujian.
6. Participant
Orang yang memiliki gaya belajar participant adalah warga kelas yang baik
dan menikmati kelas, mengambil bagian dalam kegiatan perkuliahan
sebanyak mungkin dan bersemangat untuk melakukan persyaratan yang
diperlukan dan termotivasi untuk belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar
Kolb (dalam Ghufron & Risnawita, 2012) menyatakan bahwa setiap
orang memiliki dan mengembangkan gaya belajar tersendiri yang dipengaruhi
oleh tipe kepribadian, kebiasaaan atau habit, serta berkembang sejalan dengan
waktu dan pengalaman. Pola atau gaya belajar tersebut dipengaruhi oleh
jurusan atau bidang yang digeluti, yang selanjutnya akan turut mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam meraih prestasi yang diharapkan.Menurut Kolb
(2005 dalam Ghufron & Risnawita, 2010) ada 5 (lima) hal yang mendasari
seseorang memilih gaya belajar tertentu yaitu tipe kepribadian, jurusan yang
dipilih, karier atau profesi yang digeluti, pekerjaan atau peran yang sedang
dilakukan, dan adaptive competencies (kompetensi adaptif).
Rita Dunn (Deporter, 2010), seorang pelopor di bidang gaya belajar,
telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi gaya belajar seseorang
yang mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan.
Sebagian orang, misalnya dapat belajar paling baik dengan cahaya yang
terang, sedang sebagian yang lain dengan pencahayaan yang suram. Ada
orang yang belajar paling baik secara berkelompok, sedangkan yang lain lagi
memilih adanya figure otoriter seperti orangtua atau guru, yang lain merasa
bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka. Sebagian
memerlukan music sebagai latar belakang, sedang yang lain tidak dapat
berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Ada orang-orang yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

memerlukan lingkungan kerja yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lagi lebih
suka menggelar segala sesuatu supaya semua dapat dilihat.

E. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar
Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2010) pada mahasiswa angkatan
2003 Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan menggunakan gaya belajar
versi David Kolb menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki gaya belajar diverger
artinya subyek menekankan pada pengalaman konkret dan observasi reflektif,
mempunyai kemampuan imajinatif dan kesadaran akan arti dan nilai-nilai, dapat
melihat situasi konkret dari berbagai macam perspektif sehingga mempunyai
kelebihan dalam hal adaptasi dan observasi dan brainstorming. Individu pada
gaya belajar diverger tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan sosial dan
imajinatif namun berorientasi pada perasaan, mempunyai ketertarikan pada
budaya terutama dalam hal seni. Prastiti (2009) yang meneliti gaya belajar
mengungkapkan bahwa gaya belajar mahasiswa D-3 Akuntansi, S-1 Akuntansi
dan S-1 Pendidikan

Akuntansi

Universitas Negeri Malang memiliki gaya

belajar colaborative/social dan sensing.
Kemampuan seseorang untuk mengetahui sendiri gaya belajarnya dan gaya
belajar orang lain dalam lingkungannya akan meningkatkan afektifitasnya dalam
belajar. Disebutkan oleh Honey & Mumford (1986, dalam Ghufron,2012)
tentang pentingnya setiap individu mengetahui gaya belajarnya sendiri adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

1. Meningkatkan kesadaran individu tentang aktivitas belajar mana yang cocok
atau tidak cocok dengan gaya belajar individu.
2. Membantu menemukan pilihan yang tepat dari sekian banyak aktivitas.
Menghindarkan kita dari pengalaman belajar yang tidak tepat.
3. Individu dengan kemampuan belajar efektif yang kurang, dapat melakukan
improvisasi.
4. Membantu individu untuk merencanakan tujuan dari belajarnya, serta
menganalisis tingkat keberhasilan seseorang.

F. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar
yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi
kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu
institusi pendidikan (Winkel & Sri Hastuti, 2010). Bimbingan belajar membantu
individu untuk menemukan apa yang menjadi hal yang diminati siswa-siswi
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Prestasi Belajar sangatlah
penting bagi siswa, jika mereka gagal mereka cenderung mengalami depresi,
frustasi dan menarik diri dari masyarakat.
Tujuan bimbingan belajar menurut Tohirin (2007) secara umum adalah
membantu individu agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak
menghambat perkembangan belajar siswa. Siswa yang perkembangannya
terhambat atau terganggu akan berpengaruh terhadap perkembangan atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

kemampuan belajarnya. Secara lebih khusus Tohirin (2007) mengatakan bahwa
tujuan bimbingan belajar adalah agar individu mampu menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah belajar. Dalam konteks kemandirian, tujuan
bimbingan belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar.
Tujuan bimbingan belajar menurut Hamalik (2007) adalah sebagai berikut:
1. Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan
menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya.
2. Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan menyiapkan
dasar kehidupan masa depannya sendiri.
3. Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputu semua aspek
pribadinya sebagai individu yang potensial.
Adapun fungsi bimbingan menurut Hamalik (2007) adalah
1. Membantu individu untuk memproleh gambaran yang objektif dan jelas
tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar ia dapat
menghindari diri dari hal-hal yang tidak diinginkan
2. Membantu indi

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Deskripsi tingkat perkembangan moral mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015 menurut teori Kohlberg dan implikasinya terhadap usulan usaha-usaha untuk meningkatkan perkemb

0 0 2

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Deskripsi motivasi belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2010 - USD Repository

0 0 92

Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

0 0 109

Tingkat kecenderungan perilaku konsumtif mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 tahun akademik 2013/2014 - USD Repository

0 0 68

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112