PENGEMBANGAN PROTOTIPE NASKAH SOSIODRAMA BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SD TEMA 3 SUBTEMA 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PROTOTIPE NASKAH SOSIODRAMA
BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SD
TEMA 3 SUBTEMA 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Kristophorus Divinanto Adi Yudono
NIM: 151134019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua, Johanes Haryo Yudono dan Maria Roseline Endah Lestari
Widi Sumiwi, yang selalu menjadi alasan di balik seluruh proses perjuangan
dan penggalian diri untuk terus menjadi manusia yang baik bagi diri sendiri,
keluarga dan sesama.
2. Ketiga adik, almarhum Maria Lidwina Putri Yudono, Katharina Dwinta
Putri Yudono dan almarhum Marcellus Denta Putra Yudono, yang selalu
menjadi sumber motivasi untuk terus gigih dan pengingat agar tidak mudah

menyerah dalam proses belajar.
3. Sahabat-sahabat jurusan Bahasa SMA Bruderan Purworejo tahun 2013,
yang memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan mulai dari soal
persahabatan, saling menjaga perasaan sampai arti jarak dan merindukan.
4. Rekan-rekan seperjuangan di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
angkatan 2015, terutama dari kelas D, yang selama tiga tahun lebih menjadi
kawan berproses dan menjalani segala kesan perkuliahan.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Ketika kamu mengalami kesulitan untuk melakukan sesuatu,
bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya sama sekali.”
(Kristophorus Divinanto Adi Yudono)

“Seberapa indah mimpi jika tetap mimpi?”
(Seno Gumira Ajidarma, dalam Kitab Omong Kosong)


“Jadilah manusia yang cerdas, dengan begitu
kamu tidak akan mudah dibodohi.”
(Johanes Haryo Yudono)

“Guru adalah mereka yang selalu menjadi murid.”
(M. Bayu Tejo Sampurno)

“Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
(Chairil Anwar, dalam puisi Aku)
“Karya itu berangkat dari keresahan.”
(Raditya Dika)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Januari 2019
Peneliti

Kristophorus Divinanto Adi Yudono

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Kristophorus Divinanto Adi Yudono

Nomor Mahasiswa


: 151134019

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGEMBANGAN PROTOTIPE NASKAH SOSIODRAMA BERBASIS
PENDIDIKAN

LINGKUNGAN

HIDUP

DALAM

PEMBELAJARAN

TEMATIK KELAS V SD TEMA 3 SUBTEMA 2”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 21 Januari 2019
Yang menyatakan

Kristophorus Divinanto Adi Yudono

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE NASKAH SOSIODRAMA
BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SD TEMA 3 SUBTEMA 2
Kristophorus Divinanto
Universitas Sanata Dharma
2019

Menurut data FAO tahun 2017, Indonesia ada di peringkat kedua penghasil
limbah makanan akibat kebiasaan menyisakan dan membuang makanan.
Penumpukan limbah makanan merupakan salah satu bentuk pemicu kerusakan
lingkungan. Permasalahan tersebut dibahas dalam Ensiklik Laudato Si’ nomor 22
dan ditegaskan Uskup Agung Semarang pada tahun 2018 melalui Surat Gembala
Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36. Pentingnya menghabiskan makanan
sebagai sumber kesehatan tubuh menjadi materi pembelajaran tematik di kelas V
tema 3, subtema 2.
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada 25 peserta didik kelas V,
peneliti mendapat data: 76% peserta didik memiliki kebiasaan menyisakan
makanan. Dari angket yang diberikan kepada empat guru SD, ada tiga guru yang
memerlukan sosiodrama untuk dijadikan metode pembelajaran tematik kelas V
materi “Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh Manusia”. Data tersebut
mendorong peneliti mengembangkan prototipe sosiodrama “Menghilangnya
Sepiring Nasi” agar peserta didik memiliki kebiasaan menghabiskan makanan.
Prosedur pengembangan prototipe menggunakan langkah penelitian menurut
Borg & Gall (2003), 1) penggalian potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3)
desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk. Tujuannya
adalah mengetahui kualitas prototipe. Prototipe naskah sosiodrama dinilai oleh
empat guru sekolah dasar dan seniman pertunjukan. Skor rata-rata hasil validasi

3.73 (rentang 1-4). Uji coba sosiodrama dilakukan di kelas V-B SDK Sang Timur
Yogyakarta yang diikuti oleh 26 peserta didik. Hasil refleksi peserta didik terkait
kebiasaan menghabiskan makanan yang menjadi salah satu cara untuk merawat
lingkungan memperoleh skor rata-rata 3.84.

Kata kunci : sosiodrama, pendidikan lingkungan hidup, pembelajaran
tematik kelas V

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
DEVELOPING THE PROTOTYPE OF SOSIO-DRAMA SCRIPT
BASED ENVIROMENTAL EDUCATION FOR THEMATIC LEARNING
CLASS V THEME 3 SUB THEME 2
Kristophorus Divinanto
Sanata Dharma University
2019
According to FAO data the year 2017, Indonesia was the second producer of

food waste due to habit leaves and discard food. The buildup of food waste is one
form of trigger environmental damage. These problems are discussed in the
Encyclical Laudato Si ' number 22 and confirmed the Archbishop of Semarang in
the year 2018 through Shepherd's Letter Warning World Food Day To-36. The
importance of food as a source of health spent body into thematic learning
material in class V theme 3, subtema 2.
Based on the results of the question form distributed to 25 students of class V,
researchers got data: 76% of learners have a habit of leaving food. From the now
given to four primary school teachers, there are three teachers who are requiring
a script sosiodrama to be thematic learning method of class V materials "The
Importance of Healthy Food for the Human Body". The data encourages
researchers develop a prototype script sosiodrama "Menghilangnya Sepiring
Nasi" in order that students have a habit of spending food.
Procedure for the development of a prototype using the research according to
Borg & Gall (2003), 1)extracting potential and problems, 2)data collection, 3)
product design, 4)design validation, 5)design revision and 6) testing products.
The aim is to know the quality of the prototypes. The sosiodrama prototype was
assessed by four primary school teachers and performing artists. An average
score of 3.73 validation results (range 1-4). Sosiodrama test is done in class V-B
in Sang Timur Catholic Elementary School, followed by 26 students. The results

of the reflection the learners spend habits related food becomes one of the ways to
take care of the environment obtained an average score of 3.84.
Key words: socio-drama, environmental education, thematic learning class V

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan ucapan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus,
yang telah memberikan berkat penyertaan serta kekuatan sehingga skripsi berjudul
“PENGEMBANGAN PROTOTIPE NASKAH SOSIODRAMA BERBASIS
PENDIDIKAN

LINGKUNGAN

HIDUP

DALAM


PEMBELAJARAN

TEMATIK KELAS V SD TEMA 3 SUBTEMA 2” ini dapat diselesaikan
dengan baik dan maksimal. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh
cinta, peneliti hendak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi.
Ucapan terimakasih peneliti panjatkan kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastusi, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing, memberi motivasi dan dukungan kepada
peneliti dalam proses pengerjaan penelitian dan skripsi ini.
5. Kelima validator yang membantu peneliti menilai kualitas prototipe
sosiodrama “Menghilangnya Sepiring Nasi”.
6. Sr. Beatta Maria PIJ, selaku Kepala Sekolah SDK Sang Timur
Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian.
7. Bapak Robertus Indarto, S.Pd., selaku wali kelas V-B SDK Sang
Timur Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian bersama peserta didik kelas V-B.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Peserta didik kelas V-B SDK Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019 yang terlibat dalam penelitian.
9. Sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
membantu dalam proses perizinan pelaksanaan skripsi.
10. Kedua orangtua, Johanes Haryo Yudono dan Maria Roseline Endah
Lestari

Widi

Sumiwi,

yang

selalu

memberikan

kesempatan,

kepercayaan, pelajaran, cinta, saran, motivasi, teguran, doa dan
semangat, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
11. Ketiga adik kandung, almarhum Maria Lidwina Putri Yudono,
Katharina Dwinta Putri Yudono dan almarhum Marcellus Denta Putra
Yudono, yang selalu menjadi sumber semangat peneliti untuk terus
belajar.
12. Rekan seperjuangan, Daniel Pandu Christian, yang selalu menjadi
teman bertukar pikiran dan diskusi dalam proses pengerjaan skripsi.
13. Margareth Jenny S, B.A., selaku pelukis gambar ilustrasi pada sampul
naskah sosiodrama dan Andreas Sotya Priatmaka Pribadi yang
membantu dokumentasi selama penelitian.
14. Sahabat yang tinggal bersama dalam satu kos selama di Yogyakarta,
Yustinus Edo dan Yohanes Benny, yang selalu memberi dukungan
dengan menciptakan suasana yang kondusif ketika proses belajar di
kos.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Peneliti meminta maaf apabila ditemukan kesalahan baik dalam
sistematika penulisan, isi, penyajian data dan kesalahan lainnya. Akhir kata,
peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfat bagi pembaca.
Yogyakarta, 21 Januari 2019
Peneliti

Kristophorus Divinanto Adi Y

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

-

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................................

vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................

5

1.5 Definisi Operasional ..........................................................................

5

1.6 Spesifikasi Produk .............................................................................

6

BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................

7

2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................

7

2.1.1 Keprihatinan Gereja Tentang Kerusakan Lingkungan Hidup .........

7

2.1.1.1 Ensiklik Laudato Si’ ................................................................

7

2.1.1.2 Surat Gembala Peringatan Hari Pangan ...................................

9

2.1.2 Pendidikan Lingkungan Hidup ..................................................... 11
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ............................... 11

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.2.2 Etika Lingkungan Hidup ......................................................... 12
2.1.2.3 Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup .................................... 15
2.1.2.4 Target Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup ................. 16
2.1.2.5 PLH Dalam Pemebelajaran Tematik SD .................................. 18
2.1.3 Pembelajaran Tematik Kelas V ..................................................... 21
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................... 21
2.1.3.2 Materi Pembelajaran Tematik Kelas V Tema 3 Subtema 2 ...... 22
2.1.4 Sosiodrama ................................................................................... 26
2.1.4.1 Pengertian Sosiodrama & Bibliodrama ..................................... 27
2.1.4.2 Tujuan Sosiodrama .................................................................. 29
2.1.4.3 Unsur-Unsur Sosiodrama ........................................................ 29
2.1.4.4 Jenis Naskah & Dramaturgi ...................................................... 31
2.1.4.5 Langkah Pelaksanaan Sosiodrama ........................................... 33
2.1.4.6 Kelebihan dan Kelemahan Sosiodrama .................................... 34
2.1.5 Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Kelas V ...................... 37
2.2 Penelitian Yang Relevan .................................................................... 39
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 41
2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 43
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 43
3.2 Setting Penelitian ............................................................................... 43
3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 43
3.2.2 Subyek Penelitian .................................................................... 44
3.2.3 Obyek Penelitian ...................................................................... 44
3.2.4 Waktu Penelitian ...................................................................... 45
3.3 Prosedur Pengembangan Penelitian ................................................... 45
3.3.1 Penggalian Potensi & Masalah .................................................. 46
3.3.2 Pengumpulan Data ................................................................... 46
3.3.3 Desain Produk ......................................................................... 48
3.3.4 Validasi Desain ........................................................................ 49
3.3.5 Revisi Desain ........................................................................... 49
3.3.6 Uji Coba Produk ...................................................................... 50

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 50
3.4.1 Kuisioner ................................................................................. 50
3.4.2 Wawancara .............................................................................. 51
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 51
3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................. 51
3.5.1.1 Pedoman Wawancara .......................................................... 52
3.5.1.2 Pedoman Kuisioner ............................................................. 53
3.5.2 Instrumen Validasi Produk ....................................................... 53
3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas .................................... 54
3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 54
3.6.1 Analisis Data Kualitatif ................................................................. 55
3.6.2 Analisis Data Kuantitatif ............................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 58
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 58
4.1.1 Prosedur Pengembangan ................................................................ 58
4.1.1.1 Penggalian Potensi dan Masalah ............................................. 58
4.1.1.2 Pengumpulan Data .................................................................. 59
4.1.1.3 Desain Produk ........................................................................ 64
4.1.1.4 Validasi Desain Produk ........................................................... 67
4.1.1.5 Revisi Desain Produk .............................................................. 69
4.1.1.6 Uji Coba Produk ..................................................................... 73
4.1.2 Kualitas Produk ............................................................................. 79
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 80
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk .................................................... 83
4.3.1 Kelebihan Produk .......................................................................... 83
4.3.2 Kelemahan Produk ........................................................................ 84
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 85
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 85
5.2 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 86
5.3 Saran Penelitian ................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 87
LAMPIRAN ............................................................................................... 91

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 PLH Dalam Pembelajaran Tematik SD ......................................... 18
Tabel 2.2 Tahap Pelaksanaan Sosiodrama .................................................... 33
Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Sosiodrama ......................................... 34
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Prototipe Sosiodrama .................................................... 48
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Guru ........................................................... 52
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Peserta Didik Kelas V ................................... 53
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Produk ............................................................. 54
Tabel 3.5 Aspek Penilaian Uji Coba Terbatas .............................................. 54
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ........................................ 56
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru ............................................. 60
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Kuisioner ......................................................... 63
Tabel 4.3 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Sosiodrama .................................. 64
Tabel 4.4 Hasil Validasi Desain Produk ....................................................... 68
Tabel 4.5 Rangkuman Saran Revisi .............................................................. 69
Tabel 4.7 Rekap Hasil Uji Coba Produk ....................................................... 77

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan .............................................................. 41
Bagan 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan Borg & Gall ................... 45
Bagan 3.2 Langkah Penelitian dan Pengembangan yang Dilakukan Peneliti.. 47

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi isi Ensiklik Laudato Si’ ................................................

8

Gambar 2.2 Porsi Makanan Seimbang ‘Empat Sempurna’ ........................... 24
Gambar 4.1 Sampul Prototipe Naskah Sosiodrama........................................ 66
Gambar 4.2 Pelaksanaan Uji Coba-1 Adegan “Warung Nyai Jinawi” ........... 73
Gambar 4.3 Pelaksanaan Uji Coba-2 Adegan “Penyiar Berita” ..................... 74
Gambar 4.4 Pelaksanaan Uji Coba-2 Adegan “Adi & Bunda” ....................... 75
Gambar 4.5 Pelaksanaan Uji Coba-2 Adegan “Mimpi Adi” .......................... 75
Gambar 4.6 Pelaksaan Uji Coba-2 Adegan “Warung Nyai Jinawi” ............... 75
Gambar 4.7 Pelaksanaan Uji Coba-2 Adegan “Adi Terbangun” .................... 76
Gambar 4.8 Pelaksanaan Uji Coba-2 “Peserta Didik Menulis Refleksi” ........ 76

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Analisis Kebutuhan
Lampiran 1.1 Rekap Lembar Hasil Wawancara Guru SD .............................. 91
Lampiran 1.2 Lembar Hasil Wawancara Guru SD 1 ...................................... 93
Lampiran 1.3 Lembar Hasil Wawancara Guru SD 2 ...................................... 94
Lampiran 1.4 Rekap Lembar Kuisioner Peserta Didik .................................. 95
Lampiran 2 : Validasi Produk
Lampiran 2.1 Lembar Hasil Validasi Produk Guru Kelas V.1 ...................... 96
Lampiran 2.2 Lembar Hasil Validasi Produk Guru Kelas V.2 ...................... 99
Lampiran 2.3 Lembar Hasil Validasi Produk Guru Kelas V.3 ....................... 102
Lampiran 2.4 Lembar Hasil Validasi Produk Guru Kelas V.4 ....................... 105
Lampiran 2.5 Lembar Hasil Validasi Produk Seniman Pertunjukan............... 108
Lampiran 3 : Uji Coba Produk
Lampiran 3.1 Kriteria Penilaian Jawaban Refleksi Uji Coba ......................... 111
Lampiran 3.2 Rekap Jawaban Hasil Refleksi Peserta Didik ........................... 113
Lampiran 3.3 Hasil Refleksi Uji Coba Peserta Didik 1 ................................. 116
Lampiran 3.4 Hasil Refleksi Uji Coba Peserta Didik 2 ................................. 117
Lampiran 4 Surat Penelitian
Lampiran 4.1 Surat Izin Pelaksanaan Penelitian ............................................ 118
Lampiran 4.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ................................ 119
Lampiran 5 Biodata Penulis ....................................................................... 120
Lampiran 6 Produk yang Dikembangkan ................................................. 121

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberadaan lingkungan hidup sangat penting bagi kehidupan manusia.
Salah satunya adalah lingkungan berperan sebagai sumber bahan makanan.
Apabila terjadi kerusakan lingkungan hidup, kehidupan manusia dan mahluk
hidup lainnya dipastikan akan terganggu. Namun dewasa ini permasalahan
lingkungan hidup bukan menjadi sebuah permasalahan yang asing.
Kegelisahan tentang masalah lingkungan hidup disampaikan melalui Ensiklik
Laudato Si’ (LS) yang diterbitkan di tahun 2015 dan ditulis oleh Paus
Fransiskus. Salah satu keprihatinan yang dituliskan oleh Bapa Paus Fransiskus
adalah bahwa bumi telah menjadi tempat pembuangan sampah raksasa (LS,
no. 21). Penggambaran ini dikarenakan banyaknya sampah yang sulit untuk
didaur ulang seperti plastik, alat kosmetik, alat-alat medis dan berbagai bentuk
jenis kebiasaan membuang lainnya, salah satunya adalah kebiasaan membuang
makanan. Kebiasaan membuang makanan yang telah mewarnai kebudayaan
manusia juga menjadi salah satu bentuk polusi lingkungan (LS, no. 22).
Keprihatinan tentang kebiasaan membuang makanan juga diangkat dalam
Surat Gembala Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36 Keuskupan Agung
Semarang. Di dalam Surat Gembala, Mgr. Rubi selaku uskup Keuskupan
Agung Semarang menegaskan setiap manusia perlu menanamkan sikap
ngopeni atau merawat makanan yang telah menjadi pemberian alam, dengan
cara

tidak

membuang

atau

menyisakan

makanan

yang

disediakan

(Rubiyatmoko, 2018: alinea 10). Bahkan Bapa Uskup juga menegaskan
tentang: 1) pentingnya berterima kasih kepada para petani, peternak, nelayan,
dan semua orang yang dengan tekun dan sabar telah mengupayakan
ketersediaan bahan makanan, 2) membangun habitus/kebiasaan yang baik
terkait dengan makanan dengan cara membiasakan diri untuk berdoa sebelum
dan sesudah makan dan mengusahakan pola makan makanan yang sehat.
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Amsyari (2012: 10-11) menyatakan jika Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
perlu ditanamkan sejak usia dini atau di bangku sekolah dasar karena
pembiasaan manusia hidup untuk menghormati dan menjaga lingkungan
ditentukan dari pembelajaran yang diterimanya sejak mengenyam pendidikan
awal yaitu di masa sekolah dasar.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, peneliti tertarik mengembangkan
sebuah prototipe naskah sosiodrama yang terkandung isi tentang perlunya
memiliki kebiasan tidak menyisakan dan membuang makanan di dalam
naskah tersebut. Prototipe naskah ditujukan kepada peserta didik kelas V.
Selain berangkat dari kegelisahan tentang kerusakan lingkungan yang ada di
Laudato Si’, ajakan habitus baik di Surat Gembala dan pembelajaran PLH
untuk sekolah dasar, kebiasaan untuk menghabiskan makanan sesuai dengan
pembelajaran tematik kelas V tema 3 “Makanan Sehat” Subtema 2
“Pentingnya Makanan Sehat Bagi Manusia”. Hal ini ditambah dengan
berdasarkan penelitian tentang kebiasaan makan anak yang dilakukan
Judarwanto di tahun 2017, ia menyatakan jumlah anak yang menghabiskan
makanan hanya mencapai jumlah 27.5%. Untuk mengetahui kebenaran
tersebut di tingkat sekolah dasar, peneliti kemudian memberikan angket
kepada 25 peserta didik kelas V-B di SDK Sang Timur Yogyakarta. Dari
angket tersebut, peneliti mendapatkan data bahwa 76% peserta didik di kelas
V-B memiliki kebiasaan tidak menghabiskan makanan. Data ini menunjukkan
kebiasaan menyisakan dan membuang makanan masih sering terjadi dan
dilakukan oleh peserta didik. Kebiasaan ini berlawanan dengan isi Laudato Si’
dan ajakan dalam Surat Gembala, sebab membuang makanan akan
menyebabkan penumpukan sampah limbah pangan yang berdampak pada
kerusakan lingkungan dan pencemaran alam.
Berdasarkan informasi tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian

dan

pengembangan

(Research

&

Development).

Peneliti

mengembangkan prototipe sosiodrama berjudul “Menghilangnya Sepiring
Nasi” yang disusun berdasarkan materi tematik kelas V Tema 3 “Makanan
Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makanan Sehat” dan pembelajaran Pendidikan
2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lingkungan Hidup (PLH). Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan
pengetahuan, muatan pelajaran dan kompetensi ajar yang mengandung cara –
cara penanganan permasalahan lingkungan yang ditujukan kepada peserta
didik Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Lansh, 2016: 2). Pendidikan
lingkungan hidup mempunyai tiga target ketercapaian pembelajaran yaitu, 1)
sukses kognitif, 2) sukses afektif, dan 3) sukses psikomotor (Suaedi, 2016:
50). Ketiga tujuan ini relevan dengan tujuan pembelajaran pendidikan karakter
yang termuat dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013. PLH juga
memiliki tujuan untuk membentuk peserta didik memiliki etika lingkungan
hidup. Tujuan dan etika pendidikan lingkungan hidup menjadi acuan peneliti
dalam mengembangkan prototipe sosiodrama dalam penelitian.
Peneliti memberikan instrumen wawancara kepada empat guru kelas V
SD, yang terdiri dari dua guru dari regional Yogyakarta dan dua guru dari
regional Jawa Tengah. Angket wawancara diberikan dengan tujuan
menanyakan pendapat tentang pengemasan pembelajaran tematik tema 3
subtema 2 dalam bentuk sosiodrama. Dari hasil wawancara guru, tiga (3) dari
empat (4) guru mengatakan pembelajaran tematik dapat dikemas dengan
metode sosiodrama karena akan memunculkan ketertarikan pada peserta didik
dan guru juga membutuhkan naskah untuk melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode sosiodrama. Roestiyah (2001: 90) menyatakan,
sosiodrama adalah sebuah proses bermain peran yang mendramatisasikan
tingkah laku, gerak-gerik ataupun ekspresi wajah berkaitan dengan kehidupan
sosial sehari-hari. Selain sebagai metode pembelajaran di dunia pendidikan,
drama juga digunakan gereja sebagai pengenalan dan pendalaman Kitab Suci
yang dikenal dengan Bibliodrama. Bibliodrama adalah sebuah pendalaman
tentang ajaran Kitab Suci yang dikemas secara kreatif dengan mengadaptasi
dari seni pertunjukan. Dalam hal ini, terdapat dua persamaan di dalam lingkup
pendidikan dan gereja yaitu keduanya sama-sama menggunakan drama atau
permainan peran sebagai cara untuk menanamkan kesadaran untuk
menanggapi suatu permasalahan atau peristiwa (Pitzele, 1998: 2). Hal ini
semakin mendorong peneliti untuk mengembangkan prototipe naskah
3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sosiodrama dalam penelitian dan pengembangan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran tematik SD kelas V dan berisi pesan untuk memiliki kebiasaan
baik yaitu menghabiskan makanan.
Peneliti terinspirasi oleh penelitian sebelumnya yang dilakukann
Mardiyatun (2011), yang berjudul “Metode Sosiodrama Dalam Pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar Kelas IV”. Penelitian Mardiyatun mengembangkan
metode sosiodrama dalam muatan pembelajaran IPS kelas IV. Perbedaannya
dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah, peneliti melakukan
sosiodrama dalam pembelajaran tematik kelas V pada tema 3 subtema 2. Hasil
penelitian Mardiyatun menunjukkan bahwa metode sosiodrama yang
diterapkan dengan langkah-langkah yang benar dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, keaktifan peserta didik, keterampilan proses, serta pemahaman
peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Dengan adanya prototipe naskah
sosiodrama, guru memiliki pengetahuan memberikan pembelajaran tematik
dengan menggunakan metode sosiodrama dan peserta didik memiliki
pengalaman bermain peran dalam proses pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana

mengembangkan

sosiodrama

berbasis

Pendidikan

Lingkungan Hidup sebagai metode pembelajaran tematik kelas V
Tema 3 “Makanan Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makanan Sehat
Bagi Tubuh”?
1.2.2 Bagaimana kualitas sosiodrama berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup sebagai metode pembelajaran tematik kelas V Tema 3
“Makanan Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makanan Sehat Bagi
Tubuh”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengembangkan sosiodrama berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup
sebagai metode pembelajaran tematik kelas V Tema 3 “Makanan
Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makan Sehat Bagi Tubuh”.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3.2 Mengetahui kualitas sosiodrama berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup sebagai metode pembelajaran tematik kelas V Tema 3
“Makanan Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makan Sehat Bagi Tubuh”.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Peneliti

memperoleh

pengetahuan

serta

pengalaman

dalam

mengembangkan metode sosiodrama berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup yang ditulis berdasarkan materi tematik kelas V dan digunakan
sebagai metode pembelajaran.
1.4.2 Bagi Guru
Guru memperoleh pengetahuan tentang metode sosiodrama yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran tematik kelas V Tema 3 “Makanan
Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh”.
1.4.3 Bagi Peserta Didik
Peserta didik memiliki kebiasaan menghabiskan makanan sebagai salah
satu cara untuk menjaga lingkungan.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Prototipe adalah bentuk awal atau rancangan sebuah produk sebelum
disempurnakan.
1.5.2 Sosiodrama adalah proses belajar kelompok atau individu dengan
memberikan sebuah alur cerita yang berkaitan dengan materi
pembelajaran untuk diperankan.
1.5.3 Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah sebuah pendidikan yang
bertujuan untuk menanamkan kesadaran pentingnya menjaga dan
merawat lingkungan.
1.5.4 Tematik Tema 3 “Makanan Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makanan
Sehat Bagi Tubuh” adalah salah satu materi tematik yang terdapat di
kelas V semester ganjil yang mengandung muatan pembelajaran IPS,
PKn, Bahasa Indonesia, IPA dan SBdP.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6 Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan adalah sosiodrama berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) yang disusun berdasarkan materi tematik kelas V
Tema 3 Subtema 2. Prototipe naskah ini dapat digunakan dalam pembelajaran
di kelas maupun pengembangan diri dalam lomba atau acara khusus bertajuk
kesenian yang diadakan oleh. Adapun spesifikasi produk sebagai berikut.
1.6.1 Sosiodrama dikembangkan berdasarkan materi tematik kelas V Tema 3
“Makanan Sehat” Subtema 2 “Pentingnya Makanan Sehat Bagi Tubuh”
dan kegelisahan kerusakan lingkungan akibat kebiasaan menyisakan
makanan yang dibahas dalam Laudato Si’ nomor 22 dan ditegaskan
dalam Surat Gembala Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36 tahun
2018.
1.6.2 Sampul naskah sosiodrama memuat judul “Menghilangnya Sepiring
Nasi” dengan ilustrasi sampul berupa lukisan karya Margareth Jenny S,
B.A yang berjudul “Maaf”. Lukisan diciptakan di tahun 2018 dan
menggambarkan

kedekatan

seorang

ibu

dan

anak

sebagai

penggambaran relasi manusia dengan alam. Halaman sampul dicetak
menggunakan kertas Buffalo.
1.6.3 Naskah sosiodrama dilengkapi dengan desain latar tempat yang
diharapkan dalam cerita. Kemudian berisi keterangan jumlah aktor dan
aktris, penjelasan penokohan masing-masing karakter, dan peran kru di
balik panggung.
1.6.4 Naskah sosiodrama berbentuk buku dengan ukuran 21,0 x 29,7 cm
(A4). Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman dengan
ukuran font 12.
1.6.5 Naskah sosiodrama dilengkapi dengan satu CD berisikan instrumen dan
suara yang digunakan sebagi pendukung sosiodrama “Menghilangnya
Sepiring Nasi”. CD tersebut dapat digunakan guru sebagai pendukung
pelaksanaan sosiodrama.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan,
dan kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
Uraian dalam bab ini menjelaskan beberapa teori yang digunakan sebagai
pendukung dalam penelitian. Adapun beberapa teori tersebut ialah
keprihatinan gereja tentang lingkungan hidup, pendidikan lingkungan hidup,
pembelajaran tematik kelas V SD, sosiodrama dan karakteristik peserta didik
kelas V.
2.1.1 Keprihatinan Gereja Tentang Kerusakan Lingkungan Hidup
Uraian dalam subbab ini menjelaskan keprihatinan gereja sebagai wadah
umat Kristiani, dalam menanggapi permasalahan-permasalahan lingkungan
hidup melalui seruan dalam Ensiklik Laudato Si’ yang ditulis Paus Fransiskus
dan Surat Gembala Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36 yang ditulis Mgr.
Rubiyatmoko.
2.1.1.1 Ensiklik Laudato Si’
Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di bumi sudah sangat
mengkhawatirkan. Permasalahan ini telah mengundang perhatian semua
kalangan untuk menemukan solusi dan pencegahan, salah satunya adalah
gereja sebagai wadah umat Kristiani. Chang (2001: 62) menyatakan bahwa
gereja selalu terlibat dalam memberikan perhatian kepada segala jenis
bidang kehidupan seperti moral, perdamaian antar bangsa dan lain-lain.
Gereja pun memiliki perhatian terhadap bidang lain yakni tentang
lingkungan hidup. Salah satu tokoh gereja terdahulu yang sangat
memperhatikan lingkungan hidup adalah Paus Paulus VI. Beliau
merupakan paus pertama yang sungguh-sungguh mengangkat keprihatinan
tentang lingkungan hidup dan ditulis ke dalam teks-teks penting gereja
seperti dalam Ensiklik Populorum Progressio di tahun 1967 dan pesan
pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ke V yang diperingati di
tahun yang sama. Keprihatinan tentang krisis lingkungan hidup terus
7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menerus gereja angkat melalui ensiklik-ensiklik dan dokumen gereja
sampai saat ini. Salah satunya adalah Ensiklik Laudato Si’ di tahun 2015.
Ensiklik Laudato Si’ adalah ensiklik yang ditulis Paus Fransiskus dan
diterbitkan pada 18 Juni 2015. Laudato Si’ mengangkat tentang perawatan
rumah kita bersama sebagai tajuknya. Paus Fransiskus memberikan
gambaran bumi telah menjadi tempat pembuangan sampah raksasa (LS:
no. 21). Seruan dari Paus Fransiskus mengenai kerusakan lingkungan
mengarisbawahi beberapa hal penting seperti polusi, limbah, budaya
buang sampah, masalah air, kualitas hidup manusia, kemerosotan sosial,
ketimpangan global, tanggapan-tanggapan yang lemah, dan keragaman
pendapat. Isi dari Ensiklik Laudato Si’ yang ditulis oleh Paus Fransiskus
secara garis besar digambarkan dalam gambar ilustrasi berikut.

Gambar 2.1: Ilustrasi isi Ensiklik Laudato Si’

Berdasarkan ilustrasi yang dibuat oleh Divisi Lingkungan Hidup dari
Komisi Keadilan Perdamaian Keuskupan Agung Jakarta, dari sekian
permasalahan yang disoroti oleh LS, salah satu bentuk kerusakan

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lingkungan adalah polusi pangan. Di dalam ilustrasi gambar, polusi
pangan terdapat pada bagian dari permasalahan solidaritas pangan. Di
dalam Ensiklik Laudato Si’, Paus Fransiskus menekankan polusi pangan
yang terjadi akibat kebiasaan membuang makanan atau “throw away
culture”. Polusi pangan akibat menumpuknya sisa makanan telah menjadi
masalah yang serius. Hal ini dikatakan oleh Bapa Paus Fransiskus bahwa
sepertiga makanan yang telah diproduksi di seluruh dunia terbuang
percuma (LS: no. 50). Angka ini dikonfirmasi kebenarannya dan
disebutkan pula oleh Badan Pangan PBB (Food and Agriculture
Organization of The United Nations/FAO). Badan Pangan PBB
mengutarakan bahwa makanan terbuang ini terjadi selama proses produksi,
distribusi, dan karena perilaku konsumsi manusia. Meskipun terlihat
sederhana, sampah makanan ini menyumbang 10% dari gas emisi yang
dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri
berakibat pada perubahan iklim yang ekstrem, meningkatnya permukaan
air laut dan meningkatnya suhu bumi yang mengakibatkan pemanasan
global/global

warning

(FAO

&

FMH,

2017:

6-8).

Mengingat

berbahayanya dampak kebiasaan membuang makanan tersebut, Paus
Fransiskus memberikan seruan sebagai antisipasi atau cara yang
mengurangi dampak dari kerusakan lingkungan akibat polusi pangan
adalah adalah dengan cara tidak menyisakan makanan. Keprihatinan
tentang kebiasaan menyisakan makanan yang menjadi salah satu faktor
penyebab kerusakan lingkungan, bukan hanya diungkapkan dalam
Ensiklik Laudato Si’ saja, melainkan dipertegas kembali dan menjadi
pembahasan yang lebih spesifik dalam Surat Gembala Peringatan Hari
Pangan Sedunia ke-36 Keuskupan Agung Semarang di tahun 2018.
2.1.1.2 Surat Gembala Peringatan Hari Pangan
Maraknya food waste atau terbuangnya makanan juga terjadi di
Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan FAO untuk
Indonesia dan Timor Leste, Mark Smulders. Beliau mengungkapkan, di
Indonesia sendiri sebanyak 13 juta metrik ton makanan terbuang di setiap
9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tahunnya. Mark Smulders menambahkan jika jumlah tersebut mampu
memberi makan 11% populasi Indonesia atau sekitar 28 juta penduduk
setiap tahunnya. Angka-angka ini menunjukkan betapa tingginya
kebiasaan manusia dalam menyisakan makanan yang bersumber dari
lingkungan. Keprihatinan pangan yang diungkapkan dalam Laudato Si’
kemudian diangkat oleh Keuskupan Agung Semarang dalam Surat
Gembala Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36.
Surat Gembala ini ditulis oleh Mgr. Rubiyatmoko selaku uskup
Keuskupan Agung Semarang. Surat ini dibacakan dalam perayaan ekaristi
di seluruh Keuskupan Agung Semarang pada tanggal 27 September 2018.
Di dalamnya, Mgr. Rubi mengajak umat sekalian untuk mensyukuri
profesi petani, pelayan, peternak dan melihat profesi itu sebagai profesi
yang sangat bermanfaat karena jasanya dalam penanam, pengolah dan
perantara makanan yang berasal dari lingkungan. Tanpa profesi-profesi itu
manusia tidak akan memenuhi kebutuhan makanan pokok. Kemudian
ajakan selanjutnya adalah ajakan untuk menghargai profesi-profesi
tersebut dengan cara tidak menyisakan dan membuang makanan. Perilaku
ini merupakan ajakan yang diteruskan dari Ensiklik Laudato Si’ tentang
kecenderungan throw-away culture atau “budaya membuang” yang sedang
marak di dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki dampak yang besar
dalam kerusakan lingkungan hidup. Ajakan dalam Surat Gembala adalah
membiasakan diri memiliki habitus (kebiasaan) yang baik, diantaranya: 1)
membiasakan diri untuk berdoa sebelum dan sesudah makan sebagai
wujud ucapan syukur atas makanan yang telah diberikan alam dan Tuhan,
2) mengusahakan pola makan yang sehat, 3) mengadakan gerakan
mengkonsumsi makanan lokal, dan 4) membangun kebiasaan untuk tidak
menyisakan dan membuang-buang makanan (Rubiyatmoko: alinea 10).
Ensiklik Laudato Si’ dan Surat Gembala yang membahas tentang
kebiasaan buruk menyisakan makanan sebagai bentuk perilaku tidak
mencintai lingkungan, telah menunjukkan keprihatinan tentang kerusakan
lingkungan hidup bukan lagi hanya sebuah keresahan segelintir orang saja,
10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melainkan

oleh

seluruh

elemen

masyarakat

domestik

maupun

mancanegara. Diperlukan sebuah usaha untuk melakukan penanggulangan
dan pencegahan mengenai kerusakan lingkungan hidup dari semua lini,
mulai dari cara pandang, cara berpikir, kebijakan, gaya hidup, spiritualitas
dan program pendidikan (LS: no. 111). Pendidikan menjadi salah satu cara
alternatif untuk menumbuhkan kesadaran dan budaya menjaga lingkungan
(LS: no. 209). Berdasarkan hal tersebut, munculah sebuah cabang ilmu
baru yang mengandung ilmu perawatan lingkungan hidup yang dikenal
sebagai Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
2.1.2 Pendidikan Lingkungan Hidup
Uraian dalam subbab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan
dalam penelitian terkait dengan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
Pembahasan dalam subbab ini terdiri dari pengertian pendidikan
lingkungan hidup, etika lingkungan hidup, tujuan pendidikan lingkungan
hidup, target ketercapaian pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan
lingkungan hidup dalam pembelajaran tematik SD.
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Akar kemunculan pendidikan lingkungan hidup berawal dari Konvensi
UNESCO di Tbilisi pada tahun 1977 (Simbolon, 2010: 6) yang
menyebutkan, bahwasanya pendidikan lingkungan hidup merupakan
sebuah proses belajar yang membentuk suatu masyarakat yang peduli
terhadap lingkungan kemudian memiliki kemampuan, keinginan dan
pengetahuan guna mengatasi permasalahan lingkungan dan mencegah
permasalahan lingkungan yang baru.
Pengertian selanjutnya menyatakan bahwa pendidikan lingkungan
hidup adalah upaya perubahan perilaku dan sikap yang dilakukan di
berbagai elemen masyarakat tanpa mengenal elemen usia untuk
menanamkan keterampilan, pengetahuan dan kesadaran tentang nilai-nilai
lingkungan dan isu permasalahan lingkungan, yang nantinya akan
mengarah pada gerakan pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang (Tim PLH Uness,
2014: 4).
Pengertian pendidikan lingkungan hidup dalam lingkup sekolah dasar
berasal dari pernyataan Baharudin (2009: 11), yakni pendidikan yang
menanamkan kesadaran, nilai-nilai, sikap, keterampilan dan tanggung
jawab terhadap masalah lingkungan hidup sebagai keperihatinan bersama,
dalam pembelajaran keseharian baik secara spesifik maupun integratif.
Dari uraian pengertian yang telah disebutkan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pendidikan lingkungan hidup adalah sebuah proses pembelajaran
yang menanamkan keprihatinan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup
melalui pengetahuan, perasaan dan keterampilan. Dalam penelitian ini,
proses pembelajaran ditekankan untuk mengajak peserta didik untuk
mencintai lingkungan dan menghargai alam sebagai penyedia bahan
makanan mentah. Selain itu, menanamkan kesadaran kepada peserta didik
tentang pentingnya menghabiskan makanan. Proses pembelajaran dari
pendidikan lingkungan hidup diarahkan agar manusia menyadari dan
kembali memiliki etika lingkungan hidup (Stanford, 2008: 3).
2.1.2.2 Etika Lingkungan Hidup
Etika lingkungan hidup merupakan pedoman-pedoman yang digunakan
sebagai dasar merumuskan tujuan pelaksanaan pendidikan lingkungan
hidup (Stanford, 2008: 4). Etika lingkungan hidup mencakup pembahasan
mengenai perilaku manusia dalam berelasi dengan alam, baik secara
langsung maupun tindakan-tindakan yang berdampak pada alam. Keraf
(2005: 143-159) menjabarkan empat (4) etika lingkungan hidup yang
harus dimiliki setiap manusia sebagai individu yang terlibat secara
langsung dengan alam. Empat etika lingkungan hidup itu antara lain:
1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)
Lingkungan memiliki hak untuk dihormati. Bukan hanya karena
manusia membutuhkan alam, melainkan karena manusia sendiri
merupakan bagian dari alam itu sendiri. Manusia sebagai makhluk
yang mempunyai kedudukan paling tinggi, mempunyai kewajiban
12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghargai hak semua mahkluk hidup untuk berada, hidup, tumbuh,
dan berkembang secara alamiah sesuai dengan tujuan penciptanya.
Manusia menghormati lingkungan dengan memelihara, merawat,
menjaga, melindungi, dan melestarikan lingkungan beserta seluruh
isinya. Manusia tidak diperbolehkan merusak, menghancurkan, dan
sejenisnya bagi lingkungan alam sekitar beserta seluruh isinya. Sikap
hormat kepada alam ini pun dapat diwujudkan dalam bentuk karya
seperti lukisan, patung, poster atau karya yang bercerita tentang
lingkungan. Dengan adanya karya-kerya tersebut, manusia akan
merasa dirinya dekat dan memiliki kecintaan pada alam itu sendiri
yang diwujudkan dalam bentuk karya seni. Dalam kaitannya dengan
pembelajaran, etika ini berkaitan dengan aspek kognitif/pengetahuan
dan afektif/perasaan.
2. Tanggung Jawab kepada Alam (Responsibility for Nature)
Tanggung jawab disini bukan hanya manusia sebagai individu,
melainkan juga dalam sebuah kelompok. Setiap manusia perlu
memiliki sikap bertanggung jawab kepada alam melalui rasa memiliki
yang tinggi. Rasa memiliki pun bukan berarti seluruh alam bebas
untuk dikuasai. Manusia perlu menyadari bahwa alam bukanlah milik
individu atau segelintir orang terdekat, melainkan milik bersama.
Melalui rasa memiliki inilah yang akan muncul dorongan untuk
memelihara, merawat, melestarikan lingkungan yang menjadi rumah
huni manusia bersama. Selain itu, sikap merawat, memelihara dan
melestarikan akan membawa dampak baik kepada alam itu sendiri dan
orang-orang sekitar yang bergantung pada alam sebagai alat
pemenuhan kebutuhan. Sebagai contoh adalah petani. Menghabiskan
makanan yang berasal dari jerih payah petani ketika menanam dan
menjaganya menjadi salah salah satu bentuk sikap tanggung jawab
manusia terhadap alam berdampak baik pada orang di sekitarnya.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, etika ini berkaitan dengan
aspek afektif/perasaan.
13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Kepedulian kepada Alam (Caring for Nature)
Keraf menyatakan peduli terhadap lingkungan menjadi sebuah
prinsip moral yakni memberi apapun untuk pelestarian alam untuk
kepentingan alam itu sendiri, bukan kepentingan pribadi. Ketika
hendak mengambil keputusan yang berkaitan dengan alam, manusia
perlu juga memikirkan dampak yang terjadi pada alam. Bukan hanya
memikirkan kepentingan dan ambisi pribadi dalam pemenuhan
kebutuhan. Manusia perlu menyadari tindakannya sehari-hari akan
berpengaruh kepada alam. Contoh sederhana ialah ketika manusia
memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan, sampah yang
lambat laun menumpuk akan menimbulkan bau tidak sedap dan
mengganggu manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,