Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Organ Tubuh Manusia Dengan Menggunakan Media Torso Pada Siswa Kelas V Semester I MI Darul Falah Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN

TUBUH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

TORSO PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI DARUL

FALAH TAWANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegururan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  

Oleh:

AHMAD MARZUQI

NIM: 11509018

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

               

              

  “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

  ” (QS. An-

  Nisa‟:53)

  

“ sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain”

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Ibu dan ayah tercinta, Bapak Muljito dan Ibu Munawiroh yang selalu memberi semangat untuk berjuang menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ibu dan ayah mertuaku, Bapak Endang Prih Riyanto dan Ibu Titin Sanjaya yang selalu mendoakanku.

  3. Istriku tercinta, Ika Riscy Jayanti yang selalu mendampingiku dan memberikan semangat.

  4. Umar, Agus yang selalu membantuku dan teman-teman SI Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang selalu memberikan dukungan.

  5. Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga terutama angkatan 2009.

  6. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah- Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Khatamul Anbiya Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

  Skripsi yang berjudul

  Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Organ

Tubuh Manusia Dengan Menggunakan Media Torso Pada Siswa Kelas V Di MI Darul Falah

Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016

   ini disusun

  untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam dalamnya kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Peni selaku Ketua Jurusan PGMI 4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan tulus, ikhlas membimbing penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

  

ABSTRAK

  Marzuqi, Ahmad. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Organ Tubuh Manusia Dengan

  Menggunakan Media Torso Pada Siswa Kelas V Semester I MI Darul Falah Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi, Jurusan

  Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institute Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Budiyono Saputro, M.Pd.

  Kata Kunci : Motivasi dan hasil belajar, IPA dan media torso

  Minimya penerapan media dalam pembelajaran IPA salah satu penyebabnya adalah kurangnya variasi media yang digunakan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan cara berceramah guru kurang efektif dalam menerapkan pembelajaran sehingga cenderung monoton, untuk mendorong motivasi belajar dan hasil belajar siswa lebih sulit dan cepat bosan. Berdasarkan hal tersebut, untuk memperbaiki kelemahan peneliti menerapkan media torso agar dapat meningkatkan hasil belajar dalam belajar IPA materi organ tubuh manusia melalui media torso pada siswa kelas V di MI Darul Falah Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah penerapan media torso dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia pada siswa kelas V MI Darul Falah Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016?.

  Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia pada siswa kelas V MI Darul Falah Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes berupa pre test dan post test.

  Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia pada siswa kelas V MI Darul Falah Tawang setelah menggunakan media torso. Dari kondisi awal siswa sebelum diadakan penelitian dengan menggunakan media torso motivasi dan hasil belajar siswa menurun. Kemudian setelah menggunakan media torso mengalami perubahan yang sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan semakin meningkatnya aktifitas siswa dari setiap siklusnya dari 15,78% pada kondisi awal, pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 15,79% menjadi 31,57%, pada siklus II meningkat 36,83% menjadi 68,4%, dan pada siklus III terjadi peningkatan sebesar 21,05% sehingga menjadi 89,45%.

  2. Faktor

  ………………………………………………………… 6

  1. Pengertian Hasil Belajar …………………………………………………. 16

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ……………………………………………………………….. 16

  H. Sistematika Penulisan ……………………………………………………….. 14

  F. Definisi Operasional …………………………………………………………. 10

  F. Definisi Operasional …………………………………………………………. 8

  E. Manfaat Penelitian …………………………………………………………… 6

  C. Tujuan penelitian…………………………………………………………..... 6 D .Hipotensis Tindakan

  DAFTAR ISI

  B. Perumusan Masalah ………………………………………………………….. 5

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………... 1

  …………………………………………………………………………. x

  ………………………………………………………………………….... ix DAFTAR ISI

  ……………………………………………………………….. vii ABSTRAK

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………………… ii PENGESAHAN KELULUSAN……………………………………………………... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………………… iv MOTTO……………………………………………………………………………… v PERSEMBAHAN……………………………………………………………………. vi KATA PENGANTAR

  • – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar……………………... 17

  B .Ilmu Pengetahuan Alam …………………………………………..…………... 18

  1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ………………………………………. 18

  2. Fungsi Mata Pelajaran IPA ………………………………………………... 19

  3. Tujuan Mata Pelajaran IPA ………………………………………………... 20

  4. Ruang Lingkup MataPelajaran IPA ……………………………………….. 20 5. Kajian Materi Organ Tubuh Manusia (Jantung, paru-paru, Hati)...

  ……… 21

  C. Media Torso …………………………………………………………………. 24

  1. Hakekat Media Torso ……………………………………………………… 24

  a. Media ……………………………...……………………………………. 24 b.Tujuan Media

  …………………...………………………………………. 25

  c. Fungsi Media ………………………..…………………………………. 25

  d. Manfaat Media ……………………...………………………………….. 26

  BAB III : PELAKSANAA PENELITIAN A. Gambaran Umum MI DARUL FALAH TAWANG SUSUKAN …….……… 28

  1. Sejarah berdiri dan letakgeografis ………………………………………… 28

  2. Visi dan misi MI DARUL FALAH TAWANG …………………………... 28

  3. Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ………………………………………... 29

  4. Tempat Penelitian …………………………………………………………. 29

  5. Keadaan Guru dan Siswa ………………………………………………….. 30

  B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ………………..…………………………… 32

  1. Perencanaan ……………………………………………………………….. 32

  2. Tindakan …………………………………………………………………... 33

  3. Observasi ………………………………………………………………….. 34

  4. Refleksi ……………………………………………………………………. 36

  C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……………………………..………………… 37

  1. Perencanaan ………………………………………………………………. 37

  2.Tindakan …………………………………………………………………… 37

  3.Observasi ……………………………………………………………………39

  4.Refleksi …………………………………………………………………….. 41

  D. DeskripsiPelaksanaan Tindakan II …………………………………………… 42

  1. Perencanaan ……………………………………………………………….. 42

  2. Tindakan …………………………………………………………………... 43

  3. Observasi ………………………………………………………………….. 45

  4. Refleksi ……………………………………………………………………. 47

  E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III …………………………………………….. 47

  1. Perencanaan ……………………………………………………………….. 47

  2. Tindakan …………………………………………………………………... 48

  3. Observasi ………………………………………………………………….. 50

  4. Refleksi ……………………………………………………………………. 52

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra siklus ……………………………………………………………………. 53

  B. Hasil penelitian siklus ………………………………………………………. 54

  BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………...…………………………. 61

  B. Saran-saran …………………………………….……………………………... 62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL DAN BAGAN

  3.1 Tabel Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran

  3.2 Daftar Nama Guru MI DARUL FALAH Tawang susukan

  3.3 Daftar Jumlah Siswa perkelas di MI DARUL FALAH Tawang susukan 3,4 Data Perolehan Nilai KKM

  3.5 Daftar Denah

  3.6 Perolehan Nilai KKM Siklus I

  3.7 Perolehan Nilai KKM Siklus II

  3.8 Perolehan Nilai KKM Siklus III

  4.1 Daftar nilai Pra siklus

  4.2 Hasil belajar pada siklus I

  4.3 Hasil belajar pada siklus II

  4.4 Hasil belajar pada siklus III BAGAN STRUKTUR ORGANISASI MI DARUL FALAH TAWANG

  DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 JANTUNGGAMBAR 2.2 PARU- PARUGAMBAR 2.3 HATIGAMBAR 4.5 PRA SIKLUS- SIKLUS III

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Daftar Pustaka Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran V Hasil Test Siklus I Lampiran VI Hasil Test Siklus II Lampiran VII Hasil Test Siklus III Lampiran VIII Lembar Pengamatan guru dan siswa Lampiran IX Surat Ijin Penelitian Lampiran X Surat keterangan penelitian Lampiran XI Lembar Konsultasi Lampiran XII Laporan SKK Lampiran XII Gambar organ Tubuh Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003,

  adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapat imbuhan berupa awalan „pe‟ dan akhiran ‟an‟ yang berarti proses atau cara perbuatan mendidik. Maka definisi pendidikan menurut bahasa yakni perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelokmpok orang dalam usahanya mendewasakan manusia lewat pelatihan dan pengajaran.

  Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan bahwa :"Pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dan Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

  Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif.

  Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan pikiran dan perasaan siswa. Guru melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan siswa, sebagai contoh : siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, diskusi, memecahkan permasalahan, melaporkan hasil kerja, membuat rangkuman, dan sebagainya. Itu semua adalah gejala yang nampak dari aktivitas mental dan emosional siswa.

  Bagaimana bila siswa hanya duduk saja pada saat guru menjelaskan? Apakah dapat dikategorikan sebagai belajar? Jawabannya adalah apabila siswa tersebut duduk sambil menyimak penjelasan guru, maka dapat dikategorikan sebagai belajar. Tetapi apabila siswa hanya duduk sambil pikiran dan perasaannya melayang - layang atau melamun diluar pelajaran yang dijelaskan guru, maka siswa tersebut tidak sedang belajar, tapi sedang melamun.

  Perlu dicatat bahwa belajar tidak hanya dengan mendengarkan penjelasan dari guru saja (tidak harus selalu ada yang mengajar) karena belajar dapat dilakukan siswa dengan berbagai macam cara dan kegiatan, asal terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Misalnya dengan megamati demonstrasi guru, mencoba sendiri, mendiskusikan dengan teman, melakukan eksperimen, memecahkan persoalan, mengerjakan soal, membaca sendiri dan sebagainya. Belajar hendaknya melakukan aktivitas mental pada kadar yang tinggi. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat (Sardiman: 117).

  Sukses dan keberhasilan dalam pembelajaran peran guru sangat menujang dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Untuk memperbaiki strategi belajar, guru perlu menentukan dan membuat perencanaan pengajaran secara seksama yaitu dengan menggunakan media dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam menerapkan pengetahuannya di masyarakat dan lingkungannya. Dengan pembelajaran yang maksimal dibutuhkan suatu usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa. Salah satu usaha itu adalah dengan menggunakan sebuah media yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

  Media yang merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan dan minat kemauan siswa (audien), sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya (Asnwari & Usman, 2002: 11). Media yang digunakan disekolah harus tepat supya hasil belajar siswa meningkat, tetapi kebanyakan disekolah media yang digunakan disekolah jarang ada sehingga pembelajaran menjadi monoton dan siswa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu keunggulan penggunaan media dalam pembelajaran yaitu media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru yang mempengaruhi hasil dalam pembejaran. Dengan menggunakan media pada waktu pembelajaran pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul (Asnawir & Usman, 2002: 14)

  Pembelajaran IPA merupakan jalan yang sangat penting untuk menjalin hubungan antar manusia dengan alam serta lingkungannya. Guru dapat menyelaraskan pembelajaran IPA dengan minat dan kebutuhan siswa yang sedang dihadapi seperti topic organ tubuh manusia. anak tumbuh dan berkembang serta memperoleh konsep serta generalisasi lebih banyak dan pengetahuannya bertambah luas. Tujuan pembelajaran IPA untuk memberi pengetahuan mengenai IPA dapat berarti membimbing siswa sejauh mungkin menuju ketahap (Garnida, 2002: 10).

  Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses mengoordinasi sejumlah tujuan, bahkan metode dan alat-alat serta penilaian sehingga satu sama lain saling behubungan dan saling berpengaruh. Maka dari itu dapat menumbuhkan kegiatan belajar pada diri siswa seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada umumnya pembelajaran IPA di kelas menggunakan media konvensional yaitu papan tulis sehingga prakteknya kurang efektif, misalnya seorang guru mengajar mengajar mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan organ tubuh manusia. saat proses pembelajaran terjadi, guru bisa saja berceramah di depan siswa panjang lebar seolah-olah siswa sudah faham dan tidak perlu repot-repot menggunakan media pada saat pembelajaran. Dan hasil yang diperoleh siswa tentu berbeda dengan guru yang saat pembelajaran menggunakan media karena siswa akan lebih faham dan perhatian siswa akan lebih tinggi. Salah satunya dengan media yang digunakan guru untuk menarik perhatian siswa dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yaitu dengan menggunaan media torso.

  Menurut Musno (2004: 04) secara prinsip pengajaran sains merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan perlu sekali dikuasai oleh siswa karena berhubungan yang sangat penting dan perlu sekali dikuasai oleh siswa karena berhubungan langsung dengan salah satu aspek kecerdasan individu dalam pengertian yang luas.

  Sejalan dengan kerangka berfikir seperti di atas, guru hendaknya mampu secara reflektif memberikan penyadaran kepada siswa bahwa pada dasarnya bidang studi IPA yang dalam proses pembelajarannya dengan angka-angka sebagai obyek pembelajarannya tidaklah jauh beda dengan bidang studi dan disiplin ilmu lain.

  Di samping itu menurut permen 22 tahun 2005 menyatakan bahwa pendidikan

  IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media torso dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia pada siswa kelas V semester I MI Darul Falah Tawang, Kecamatan

  Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia dengan menggunakan media torso pada siswa kelas V semester I MI Darul Falah

  Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penerapan penggunaan media torso dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia pada siswa kelas V MI Darul FAlah Tawang,

  Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan media torso dalam pembelajaran ini dikatakan berhasil apabila indicator yang diharapkan dapat tercapai. Indicator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Indicator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2010: 43). Adapun indicator yang dirumuskan adalah: a.

  Secara individu Siswa diharapkan dapat mencapai nilai lebih dari 70 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan dari sekolah pada pelajaran IPA materi Organ Tubuh Manusia.

  b.

  Secara Klasikal Secara klasikal Persentase lebih dari 85% dari total siswa dalam satu kelas mencapai nilai KKM yaitu 70.

  Berdasarkan landasan teori di atas dapat dirumuskan hipotesis penerapan media torso dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia bagi siswa kelas V MI Darul Falah Tawang Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

E. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung diantaranya:

1. Manfaat teoritis

  Penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru tentang penggunaan media torso sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dalam hubungan penggunaan media torso terhadap motivas dan hasil belajar siswa sebagai dasar penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis a.

  Manfaat bagi siswa Dengan media torso dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

  b.

  Manfaat bagi guru 1.

  Mendorong guru supaya lebih kreatif dalam mengajar untuk meningkatkan kemajuan siswa sehingga anak akan lebih termotivasi dalam belajar.

2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.

  c.

  Bagi pihak sekolah Penelitian ini diharapkan akan memberikan contoh bagi sekolah sebagai masukan dan pertimbangan dalam melakukan pembelajaran di sekolah.

  d.

  Bagi masyarakat.

  Berguna bagi masyarakat sekitar agar mengetahui bagaimana cara pembelajaran pembelajaran di sekolah.

  e.

  Manfaat bagi peneliti 1.

  Mengetahui penerapan media torso pada mata pelajaran IPA dapat mengetahui hubungan motivasi dan hasil belajar siswa.

2. Untuk mengembangkan tindakan kelas, di dalam bidang tertentu.

F. Definisi operasional

  Untuk menghindari adanya kekurang jelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas maka disini penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan antara lain: 1.

  Hubungan Hubungan adalah keterkaitan, sangkut-paut. Dapat diartikan sebagai gambaran siswa untuk mengetahui motivasi siswa dalam materi yang disampaikan agar memperoleh hasil nelajar yang lebih baik.

  2. Media torso Menurut Purnamawati (2001: 4), media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan definisi torso adalah alat peraga yang di desain sebagai pengganti tubuh atau jasad manusia tanpa lengan dan kaki dan lebih menonjolkan penampakan organ-organ dalam (Hamalik, 1994).

  Jadi yang dimaksud hubungan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ tubuh manusia yaitu usaha guru untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi organ tubuh manusia melalui media torso pada siswa kelas V MI Darul Falah Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

  3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.

  Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto, 2011: 46).

4. Ilmu Pengetahuan Alam

  IPA dipandang sebagai studi yang banyak berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerkukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis (Garnida, 2002: 11).

G. Metode Penelitian Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas.

  Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka menggunakan beberapa metode yang dianggap relevan dan sesuai dwngan pokok permasalahan yang ada di dalam penelitian ini, dengan melalui hal-hal sebagai berikut: 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan suatu pencermatan terhadap krgiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2007: 3)

  Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas dalam prosesnya agar hasil belajar pun dapat meningkat (Bahri, 2012: 10). Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem siklus dari macam-macam kegiatan pembelajaran. Setiap siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang dicapai melalui 4 langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tiap siklus penelitian yaitu: a.

  Perencanaan siklus b.

  Pelaksanaan tindakan kelas c. Observasi d.

  Refleksi 2. Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Darul Falah Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian pada waktu pembelajaran IPA dengan pertimbangan hasil pembelajaran siswa yang sangat rendah.

3. Langkah-langkah Penelitian a.

  Tahap Perencanaan Pada tahap ini harus dilakukan sebelum rangkaian yang dilaksanakan dan sebagai dasar-dasar untuk memecahkan sagala permasalahan.

  Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1)

  Membuat skenario pembelajaran 2)

  Penelitian memggunakan media torso untuk memecahkan masalah 3)

  Membuat dan melengkapi alat-alat pembelajaran supaya siswa aktif dalam pembelajaran IPA 4)

  Membuat evaluasi b. Tahap Tindakan

  Tahap ini adalah tahap pelaksanaan dari perencanaan yang berupa model pembelajaran yang mempunyai tujuan untuk memperaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan harapan dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan efektif.

  c.

  Tahap pengamatan Penelitian ini mempunyai maksud untuk mengetahui keaktifan siswa, minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan kegiatan- kegiatan siswa disekolah dan di kelas untuk mengumpulkan data dari siswa.

  d.

  Tahab Refleksi Data-data yang didapat dari tahap hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan, guru dapat mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus selanjutnya (Tahir, 2011: 93)

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a.

  Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran ini yaitu RPP, sebagai pedoman guru dalam mengajar.

  b.

  Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengjar Lembar observasi pengolahan data dengan media torso, untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran c.

  Tes formatif Tes ini dibuat berdasarkan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai.

  Tes ini diberikan setiap akhir pembelajaran, dan bentuk soal yang diberikan yaitu soal tertulis.

  5. Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan: a. Metode observasi

  Melakukan pengamatan kepada siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran berlansung sesuai rencana dan juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran IPA dengan media torso.

  b.

  Metode Wawancara Metode ini dilakukan pada setiap siswa dengan menggunakan pertanyaan yang langsung dijawab siswa secara lisan.

  c.

  Metode Dokumentasi Gambaran untuk mengumpulkan informasi dari proses pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, kondisi guru, kondisi siswa dan dapat juga mengetahui prestasi belajar masing-masing siswa.

  d.

  Tes Dengan menggunakan lembar soal yang dikerjakan siswa yang berupa pre-test dan post-test.

  6. Analisa Data

  Data-data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif yaitu data yang diolah dengan gambaran presentase nilai siswa dan dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan siswa susuai yang telah ditetapkan. Dalam menganalisis data juga dilakukan secara kualitatif yaitu dengan nilai hasil tes yang telah dilaksanakan dengan pembelajaran tentang hubungan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V MI Darul Falah Tawang.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memperjelas dan mempermudah pembaca dalam memahami yang dibahas sesuai dengan konsep yang disusun ini dibagi menjadi lima bab.

  Adapun sistematika penulisan proposal ini sebagai berikut :

  Bab I Pendahuluan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan

  terdahuli yang memberi gambaran posisi penelitian terhadap penelitian lain, kerangka teori yang berhubungan dengan bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis hipotesis yaitu telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis.

  Bab III Metode penelitian berisi tentang lokasi, populasi dan sampel, teknik

  pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrument penelitian, uji instrument penelitian dan ala tapa yang digunakan untuk menganalisis.

  Bab IV Analisa penelitian menguraikan tentang deskripsi objek penelitian dan analisa data.

Bab V Penutup berisi tentang uraian yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan

  perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto, 2011: 46).

  Ada pendapat lain mengemukakan bahwa hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2003: 155).

  Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

  Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

  Dari penjelasan pendapat para ahli di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

  a.

  Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Ada tiga faktor yang menjadi faktor intern yaitu :

  1. Faktor jasmaniah Faktor-faktor yang tergolong dalam faktor jasmaniah yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh.

  2. Faktor psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor ini adalah : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

  3. Faktor kelelahan Faktor kelelahan ditinjau dari dua aspek yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

  b.

  Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

  1. Faktor keluarga

  Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

  2. Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan guru, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

  3. Faktor masyarakat Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar yaitu berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian Mata Pelajaran IPA

  Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Hal ini tentu saja berimplikasi terhadap kegiatan pembelajaran IPA. IPA dan pembelajaran IPA tidak hanya sekedar pengetahuan yang bersifat ilmiah saja, melainkan terdapat muatan IPA, keterampilan proses dan dimensi yang terfokus pada karakteristik sikap dan watak ilmiah. (BSNP, 2006).

  Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung maksud bahwa sains selain menjadi sebagai produk juga sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut (Maslichah,2006: 7).

  Selain itu ada ahli lain yang berprndapat bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa (Iskandar, 1997: 2).

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA a.

  Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupn untuk diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

  b.

  Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep IPA.

  c.

  Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

  d.

  Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala keindahanya sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Pencipta-Nya.

  e.

  Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.

  f.

  Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam bidang IPTEK.

  g.

  Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA (Sumaji, 2006: 35).

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Power Point Siswa Kelas 5 SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Power Point Siswa Kelas 5 SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Power Point Siswa Kelas 5 SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Power Point Siswa Kelas 5 SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015

0 0 17

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 170

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada Siswa Kelas IV Melalui Media Audio-Visual di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 132

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan Melalui teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 156

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 122

Peningkatan Hasil Belajar IPA materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps Pada Siswa Kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 150