PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENULIS PANTUN DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV MI TEGALSARI KEC. KARANGGEDE KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

P EN IN G K A TA N H A SIL B ELA J A R B AH A SA IN D O N ESIA

MENULIS PANTUN DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)

P A D A S I S W A K E L A S I V M I T E G A L S A R I

KEC. KARANGGEDE KAB. BOYOLALI

  

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

SITI NUR CHASANAH

  

115-13-002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

P EN IN G K A TA N H A SIL B ELA J A R B AH A SA IN D O N ESIA

MENULIS PANTUN DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)

P A D A S I S W A K E L A S I V M I T E G A L S A R I

KEC. KARANGGEDE KAB. BOYOLALI

  

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

SITI NUR CHASANAH

  

115-13-002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

MOTTO

Sedikit lebih baik dari pada tidak sama sekali

  ( اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِاَف ٥ )

  “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al Insyirah: 5)”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua sosok terhebat yang telah merawat dan mendidikku dari kecil hingga sekarang ini, ibuku Siti Bariah dan bapakku Suparno.

  2. Dua laki-laki yang sudah mau aku repotkan dan mau mendengar keluh kesahku serta mau membantuku, masku Eko Pujo Nurnanto dan adikku Sabilla Abi Nur Ibrahim.

  3. Keluarga besar PGMI 2013, terima kasih atas segala warna yang kalian beri, kalian luar biasa.

  4. Untuk teman-teman UKM Racana, Brigsus, JQH Al Furqon, dan HMJ PGMI.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menulis Pantun Dengan Model Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas IV MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.Suatu kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang membangun kepada penulis.

  4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen pembimbing yang telah memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  Bapak Sri Guno Najib Caqoqo, S.Pd.I,. M.A selaku pembimbing akademik dari semester awal yang telah memberikan arahan selama ini.

  6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  7. Bapak Maksudin, S.Pd.I selaku Kepala MI Tegalsari, Karanggede, Boyolali yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin.

  8. Ibu Siti Mahmudah, S.Pd.I selaku wali kelas IV MI Tegalsari, Karanggede, Boyolali yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian.

  9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia akhirat, amin.

  ABSTRAK

  Chasanah, Siti Nur. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menulis

  Pantun Dengan Model Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas IV MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.

  

Kata Kunci: Model Pembelajaran Think Pair Share, hasil belajar, pantun

  Penelitian ini dilaksanakan karena rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis pantun kelas IV MI Tegalsari, Karanggede, Boyolali yang diperoleh dari data observasi awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia menulis pantun pada siswa kelas IV MI Tegalsari, Karanggede, Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. Dengan demikian dilakukan tindakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Tegalsari yang berjumlah 21 siswa, 13 laki-laki dan 8 perempuan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model

  Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan

  dari hasil pra siklus sebelum menerapkan model Think Pair Share hanya 28,57% (6 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 71,42% (15 siswa) belum memenuhi KKM. Peningkatan pada siklus I yang menunjukkan bahwa siswa mencapai kriteria ketuntasan klasikal 61,90% (13 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 73,33 sedangkan pada siklus II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 90,47% (19 siswa yang tuntas) dengan nilai rata- ratanya adalah 82,85. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebanyak 28,57%.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ....................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v DEKLARASI ................................................................................................ vi PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... vii MOTTO ........................................................................................................ viii PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x ABSTRAK .................................................................................................... xiii DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..........................................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian .....................................................................

  5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................

  5 1. Hipotesis Tindakan ..............................................................

  5 2. Indikator Keberhasilan .........................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................

  6 1. Manfaat secara Teoritis ........................................................

  6 2. Manfaat secara Praksis .........................................................

  6 F. Definisi Operasional .. ...............................................................

  7 1. Hasil Belajar ........................................................................

  8 2. Bahasa Indonesia .................................................................

  8 3. Model Pembelajaran ............................................................

  8 4. Think Pair Share ..................................................................

  9 G. Metode Penelitian .......... ...........................................................

  9

  1. Rancangan Penelitian ...........................................................

  29 1. Pengertian Bahasa Indonesia ................... ............................

  36 3. Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran TPS ......

  35 2. Manfaat dan Langkah-langkah Model Pembelajaran TPS....

  35 1. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share ..............

  33 D. Model Pembelajaran Think Pair Share ....................................

  4. Jenis-jenis Pantun ................................................................ 32 5. Langkah-langkah dalam Menulis Pantun .. ..........................

  32

  31 3. Cir-ciri Pantun ......................................................................

  31 2. Pengertian Pantun ................................................................

  31 1. Pengertian Sastra ..................................................................

  30 C. Materi Menulis Pantun .............................................................

  30 4. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia .................

  29 3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ..............................

  29 2. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar ...............................

  27 B. Bahasa Indonesia .....................................................................

  9 2. Subyek Penelitian ................................................................

  25 7. Faktor-faktor yang Mempenaruhi Hasil Belajar ..................

  24 6. Wujud Hasil Belajar .............................................................

  23 5. Pengertian Hasil Belajar ......................................................

  21 4. Prinsip-prinsip Belajar .........................................................

  20 3. Bentuk-bentuk Belajar .........................................................

  19 2. Ciri-ciri Belajar ....................................................................

  19 1. Pengertian Belajar .................................................................

  19 A. Pengertian Belajar dan Hasil belajar ........................................

  17 BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................

  15 H. Sistematika Penulisan ..............................................................

  14 6. Analisis Data ........................................................................

  13 5. Teknik Pengumpulan Data ...................................................

  11 4. Instrumen Penelitian ............................................................

  10 3. Langkah-langkah Penelitian ................................................

  37

  4. Penelitian yang Relevan .......................................................

  38 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................

  40 A. Gambaran Umum sekolah .......................................................

  40 1. Perbatasan Wilayah Sekolah ................................................

  40 2. Fasilitas Sarana dan Prasarana .............................................

  40 3. Tenaga Pendidik ..................................................................

  41 4. Subyek dan Karakteristik Obyek Penelitian ........................

  41 5. Pelaksanaan Penelitian .........................................................

  42 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................

  43 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................

  43 a. Perencanaan Tindakan .....................................................

  43 b. Pelaksanaan Tindakan ......................................................

  44 c. Pengamatan/Observasi .....................................................

  46 d. Refleksi .............................................................................

  51 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...........................................

  52 a. Perencanaan Tindakan .....................................................

  53 b. Pelaksanaan Tindakan ......................................................

  53 c. Pengamatan/Observasi ......................................................

  55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 61 A. Hasil Penelitian ........................................................................

  61 1. Deskripsi Pra Siklus .............................................................

  61 2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................

  63 3. Deskripsi Data Siklus II ........................................................

  69 B. Pembahasan ..............................................................................

  74 BAB V PENUTUP ....................................................................................

  76 A. Kesimpulan ...............................................................................

  76 B. Saran ........................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbatasan Wilayah MI Tegalsari .................................................... 40Tabel 3.2 Fasilitas dan Prasarana ..................................................................... 40Tabel 3.3 Daftar Guru dan Staff ....................................................................... 41Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas IV...................................................................... 41Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................... 47Tabel 3.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I.....................................................48Tabel 3.7 Nilai Siklus I .................................................................................... 49Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus II.....................................................56Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................... 57Tabel 3.10 Nilai Siklus II ................................................................................. 58Tabel 4.1 Nilai Pra-Siklus ................................................................................ 61Tabel 4.2 Nilai Siklus I .................................................................................... 63Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................... 65Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................... 67Tabel 4.5 Nilai Siklus II ................................................................................... 69Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................... 72Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................... 73Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa ............................................... 75

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan masih menjadi masalah yang utama bagi Indonesia. Pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal jauh di banding

  negara-negara barat, bahkan dibandingkan dengan negara tetangga yang dulunya memiliki kualitas dibawah Indonesia kini mulai naik meninggalkan Indonesia. Menurut Triwiyanto (2014: 23) pendidikan merupakan nonformal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

  Lembaga pendidikan memiliki tugas mempersiapkan terbentuknya individu-individu yang cerdas dan berakhlak mulia. Terbentuknya kedua kriteria ini memungkinkan terwujudnya kehidupan sosial dan ideal yang diwarnai semangat mengembangkan potensi diri, untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin serta keselamatan dunia akhirat (Zuchdi, 2008: 141). Lembaga pendidikan sebagai wahana yang mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

  Dalam kehidupan sehari-hari baik anak- anak maupun orang dewasa tidak akan pernah lepas dengan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Dalam masyarakat modern sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Komunikasi secara langsung seperti halnya kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), sedangkan komunikasi tidak langsung adalah kegiatan menulis dan membaca. Salah satu keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis, yang memiliki peranan penting didalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.

  Seperti yang telah diketahui bahwa konsep dasar Bahasa Indonesia terdiri atas empat komponen yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan satu komponen yang memiliki peran penting dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah kemampuan menulis. Kemampuan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, tetapi melalui latihan dan praktek yang teratur sehingga menghasilkan tulisan yang tersusun dengan baik. Jika murid pandai menulis, dan kelak menjadi guru yang terus menulis, maka iklim intelektual di negeri ini akan berkembang dengan pesat dan produktif, bisa sejajar dengan bangsa lain yang sudah kuat tradisi kepenulisannya (Asmani: 2012: 183).

  Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Sehingga inti dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai. Hasil belajar merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran. Menurut Nana Sudjana (2008: 147) dalam proses pembelajaran di sekolah, guru hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan, metode, strategi dan teknik yang dapat melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.

  Berdasarkan hasil observasi di MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali menunjukkan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran khususnya ketika mata pelajaran Bahasa Indonesia, daya dan perhatian siswa terhadap penjelasan guru juga kurang, sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru.

  Keadaan tersebut menunjukkan kurangnya motivasi yang dimiliki siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga mengakibatkan pada rendahnya kemampuan menulis siswa. KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditentukan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Dari jumlah 21 siswa, laki-laki berjumlah 13 dan perempuan berjumlah 8 di kelas

  IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang nilainya sudah memenuhi KKM hanya ada 6 siswa (29%). Jadi bisa dikatakan bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah.

  Salah satu inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan pembelajaran yang semua berpusat pada guru beralih berpusat pada siswa adalah ditemukannya dan diterapkannya model-model pembelajaran kreatif dan inovatif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali siswa secara kongkrit dan mandiri dibidang akademik dan sosial, maka sangatlah penting bagi para pendidik terutama guru untuk memahami materi, siswa dan model pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama terkait dalam pemilihan model-model pembelajaran yang modern.

  Dengan demikian penulis akan mencoba menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis pantun. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah gagasan tentang waktu „tunggu atau berpikir‟ (wait or think time) pada elemen ampuh dalam meningkatkan respons siswa terhadap pertanyaan (Miftahul Huda, 2014: 206).

  Dari uraian di atas penulis tertarik utuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia menulis pantun dengan model Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas IV MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali tahun pelajaran 2016/2017 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan K elas ini adalah: “Apakah dengan penggunaan model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

  IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis pantun di MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali tahun ajaran 2016/2017?

  ”

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia menulis pantun dengan model Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas IV MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali tahun ajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  diduga dapat mengatasi permasalahan, Soehartono (2004: 36) mengemukakan hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, yang kebenarannya akan diuji berdasarkan data yang dikumpulkan.

  Sesuai dengan paparan di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu akan terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia menulis pantun dengan model Think Pair Share (TPS) di MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali tahun ajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian tujuan dari hipotesis tindakan. Adapun indikatoor keberhasilan antara lain sebagai berikut: a.

  Secara Individu Siswa telah melampaui batas minimal dari niali Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan Madrasah yakni deng an nilai ≥

  70.

  b.

  Secara Klasikal Indikator keberhasilan guru dalam mengajar adalah 85% dari jumlah Minimal (KKM).

E. Manfaat Hasil Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada guru/pengajar dalam memberikan pelajaran- pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.

2. Manfaat Praktis

  Dari hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan diharap memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru, sekolah maupun penulis sendiri.

  a.

  Manfaat Bagi Siswa Memberikan semangat dan motivasi kepada siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan membantu siswa meningkatkan hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada menulis pantun.

  b.

  Manfaat Bagi Guru Menambah pengetahuan kepada guru tentang pemanfaatan model pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajar dapat teratasi. Di samping itu juga menjadikan guru lebih termotivasi untuk menerapkan model-model pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi c.

  Manfaat Bagi Sekolah Memberikan sumbangan yang baik dan bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

  d.

  Manfaat Bagi Peneliti Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas tentang model pembelajaran serta memiliki ketrampilan untuk menerapkannya khusus dalam kegiatan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

  Berikut ini penulis akan menguraikan mengenai beberapa istilah yang ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalah pahaman dalam pengertian judul, antara lain: a.

  Hasil Belajar Hasil belajar merupakan gabungan dari kata hasil dan belajar.

  Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia, hasil artinya sesuatu yang dapat diraih dari jerih payah. Belajar menurut Morgan dalam bukunya Purwanto (1990: 84) mengungkapkan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

  b.

  Bahasa Indonesia bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.

  Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar. Bahasa Indonesia merupakan ilmu yang mengarahkan peserta didik meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan (Zulela, 2012: 4).

  c.

  Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Hamruni, 5: 2012). d.

  Think Pair Share (TPS)

  Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk

  mempengaruhi pola interaksi siswa. Think (berpikir), Pair (berpasangan), Share (berbagi).

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilakukan secara seksama antara peneliti dengan pihak yang

  Share (TPS) dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis pantun di kelas IV MI Tegalsari Kec.

  Karanggede Kab. Boyolali.

  Dalam bukunya Arikunto (2008: 2) dijelaskan pengertian PTK yaitu: a.

  Penelitian Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi bermanfaatdalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b.

  Tindakan Suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c.

  Kelas Tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk timdakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

2. Subjek Penelitian a.

  Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.

  Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas IV MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali yang berjumlah 21 anak, dengan jumlah siswa laki-laki 13 anak dan siswa perempuan 8 anak.

  b.

  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Tegalsari Kec. Karanggede

  Kab. Boyolali yang bertempat di Dusun Kerep RT 03/RW 04, Desa Tegalsari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

3. Langkah-Langkah Penelitian

  Langkah-langkah atau siklus yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Secara rinci berikut prosedur pelaksanaan PTK digambarkan.

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

  Pengamatan perencanaan Refleksi

  SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan ?

Gambar 1.1. Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010: 50)

  Langkah-langkah atau siklus I yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

  a.

  Perencanaan (planning) Kegiatan yang disiapkan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:

  1) Menyiapkan perangkat pembelajaran/ skenario pembelajaran/ rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  2) Menyiapkan media, bahan dan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

  3) Menyiapkan soal yang akan digunakan untuk test. 4)

  Menyiapkan instrumen penelitian/alat pengumpulan data penelitian.

  5) Menyiapkan hadiah untuk stimulus.

  b.

  Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini peneliti menyusun pembelajaran dengan tiga tahap penelitian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir/ penutup. Kegiatan pembuka terdiri dari doa, absensi dan apersepsi eksplorasi, elaporasi, dan konfirmasi. Di dalam eksplorasi guru memberi penjelasan dan pengarahan secara umum sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian elaborasi, guru membagi siswa kedalam kelompok. Ada dua kategori kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok ahli diberi materi oleh guru dan kemudian didiskusikan bersama. Seteah selesai setiap anak yang berada dikelompok ahli kembali ke kelompok asal. Di dalam kelompok asal terdiri dari beberapa siswa yang memiliki materi yang berbeda yang kemudian mendiskusikannya lagi secara bergantian tentang materi masing- masing. Dan di konfirmasi siswa diberi lembar kerja dengan posisi siswa tetap bersama kelompok ahli.

  Kegiatan akhir atau penutup merupakan penguatan-penguatan kembali yang diberikan oleh guru, mengevaluasi hal-hal yang terjadi saat pembelajaran, motivasi kepada siswa dan kemudian ditutup dengan doa. Selama pembelajaran berlangsung peneliti menggunakan RPP yang telah disusun sebagai panduan. Kemudian berkonsultasi kepada guru kelas untuk mendapatkan informasi.

  c.

  Pengamatan (Observing) Pengamatan dilaksanakan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar pengamatan tersebut digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dengan d.

  Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, yaitu dari lembar pengamatan, hasil catatan lapangan maupun dari wawancara atau diskusi yang dilakukan dengan guru wali kelas yang bersangkutan. Diskusi sendiri dilakukan untuk mengevaluasi hasil yang telah diperoleh, yaitu dengan cara melakukan penilaian selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mengamati masalah yang muncul dan hal lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Setelah itu peneliti merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

4. Instrumen Penelitian

  Dalam instruktur penelitian berisikan alat yang digunakan untuk mengambil data penelitian, misalkan dari: a.

  Lembar Pengamatan Lembar pengamatan berupa lembar data yang digunakan untuk mencatat kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan lembar pengamatan dapat diketahui kendala-kendala dan kekurangan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.

  b.

  Soal Test Berupa sejumlah soal test yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Selain itu juga digunakan untuk mengukur dan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Soal test digunakan saat pembelajaran yaitu dikerjakan secara individu.

  c.

  Dokumentasi Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui data-data dan informasi yang terkait dengan siswa sebagai pendukung penelitian.

  Dokumentasi juga menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data yang dilihat dari lembar pengamatan, wawancara, tes, dokumentasi dan sebagainya.

6. Analisis Data

  Dalam proses analisis data ini dimulai dari menelaah data keseluruhan yang telah tersedia dari berbagai macam sumber, baik dari pengamatan, tes dan sebagainya. Analisis data sendiri digunakan untuk membandingkan prestasi belajar sebelum dan sesudah penerapan model

  Think Pair Share (TPS).

  Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data siswa secara individu dan klasikal, dengan rumusan sebagai berikut: Ketuntasan Individu

  Siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu ≥ 70. Untuk mengetahui masing-masing siswa mencapai kategori tuntas atau belum tuntas, peneliti menggunakan analisis data dengan rumus sebagai berikut: Nilai = b. Ketuntasan Klasikal

  Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas mencapai 85 % dari jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh nilai ≥ 70. Adapun rumus untuk menganalisis data secara klasikal dalam satu kelas adalah sebagai berikut:

  Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

  P = Keterangan: P : Jumlah nilai dalam presentase F : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar N : Jumlah seluruh siswa

  (Djamarah, 2000: 226) Pengolahan hasil setiap masing-masing siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan rata-rata untuk mengetahui perubahan rata-rata dari pra siklus, siklus I sampai pada siklus II. Perhitungan rata-rata dapat dirumusan sebagai berikut:

  M = Keterangan: M : Mean (nilai rata-rata)

  : Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil ƩX penjumlahan nilai setiap siswa N : Jumlah/banyaknya siswa (Djamarah, 2000: 264).

  Dengan analisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia menulis pantun dengan model Think Pair Share (TPS).

H. Sistematika Penulisan

  Secara garis besar sistematika penulisan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

  1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran.

  2. Bagian inti terdiri dari: 1.

  Latar Belakang Masalah 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 4. Hipotesis Penelitian 5. Manfaat Penelitian 6. Definisi Opeasional 7. Metode Penelitian 8. Sistematika Penulisan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar B. Konsep Bahasa Indonesia C. Materi Menulis Pantun D. Pengertian Model Pembelajaran TPS

  BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali B. Pelaksanaan Penelitian C. Penelitian yang Relevan BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Hasil Observasi pada Tahap Pra siklus B. Diskripsi per Siklus Pembahasan Hasil Penelitian BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir terdiri dari: Daftar Pustaka dan Lampiran- lampiran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Istilah belajar sudah dikenal luas di berbagai kalangan walaupun

  sering disalahartikan atau diartikan secara common sense atau pendapat umum saja. Misalnya seorang ibu meminta anaknya “ kau belajar dulu sebelum tidur, nak”, maksudnya mungkin membaca dulu buku pelajaran dari sepeda motor karena kelalaiannya, dengan mengatakan “ Lain kali kamu harus belajar dari pengalaman”, yang maksudnya jangan mengulangi kesalahan serupa pada masa mendatang. Dengan kedua contoh tersebut, kita dapat menangkap makna konkret dan praktis dari belajar.

  Dalam Udin.S. W, dkk (2012: 1.5) pengertian belajar yang komprehensif diberikan oleh Bell- Gredler (1986: 1) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes.

  Kemampuan (competencies), Keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua memalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal adan atau pendidikan nonformal. Kemampuan belajar inilah yang membedakan manusia dari makhluk lain.

  Menurut Lilik Sriyanti (2011: 16-17) para ahli belum seragam dalam memberikan definisi belajar. Berikut akan diuraikan berbagai definisi belajar: a.

  Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian ilmu (Baharuddin & Esa N.W, 2007).

  b.

  Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru.

  c.

  Syah (2003) menyimpulkan, belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

2. Ciri- ciri Belajar

  Dari semua pengertian tentang belajar, sangat jelas pada kita bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh kemampuan individu.

  Pertama, belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanaya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor).

  Kedua, perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Di samping melalui interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungan.

  Ketiga, perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat melakukan lompat galah melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen (Udin. S. W, dkk: 2012: 1.9).

3. Bentuk-bentuk Belajar

  Menurut Ratna Wilis. D (2011: 4-5) bentuk-bentuk secara umum terdapat 5 bentuk, yaitu: a.

  Belajar Responden Salah satu bentuk belajar disebut belajar responden. Dalam belajar semacam ini, suatu respons dikeluarkan oleh suatu stimulus yang telah dikenal. Contoh belajar responden adalah hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi Rusia yang terkenal, Ivan Pavlov. b.

  Belajar Kontiguitas Asosiasi dekan (contiguos) sederhana antara suatu stimulus dan suatu respons dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku.

  Kekuatan belajar kontiguitas sederhana dapat dilihat bila seseorang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap.

  c.

  Belajar Operant Belajar sebagai akibat penguatan merupakan bentuk belajar lain yang belajar ini disebut terkondisi operant sebab perilaku yang diinginkan timbul secara spontan, tanpa dikeluarkan secara naluriah oleh stimulus apa pun, saat organisme “beroperasi” terhadap lingkungan.

  d.

  Belajar Observasional Bentuk belajar ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

  Bila kita untuk pertama kalinya belajar mengendarai mobil, kita akan mengamati seorang instruktur untuk mengetahui urutan tindakan- tindakan yang dibutuhkan misalnya menghidupkan, kemudian menjalankan mobil. Konsep belajar observasional memperlihatkan bahwa orang dapat belajar dengan mengamati orang lain melakukan hal yang akan dipelajari.

  e.

  Belajar Kognitif Beberapa ahli psikologi dan pendidikan berpendapat bahwa pada konsepsi-konsepsi tentang belajar yang telah dikeenal, tidak satu pun yang mempersoalkan proses kognitif yang terjadi selama belajar. Proses semacam itu menyangkut antara lain berpikir menggunakan logika deduktif dan induktif.

4. Prinsip-prinsip Belajar

  Menurut Dimyati (2002: 42) prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a.

  Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Dari adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

  b.

  Keaktifan Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif.

  c.

  Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah megalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain.

  d.

  Pergaulan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya.

  Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan sebagainya.

  e.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 140

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KANIGORO DESA KANIGORO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 1 167

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR AND SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF WATUAGUNG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 106

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAIN MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI DENGAN PENERAPAN METODE EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH KARANGANYAR KEC. SAMBUNGMACAN KAB. SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 2 147