PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAIN MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI DENGAN PENERAPAN METODE EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH KARANGANYAR KEC. SAMBUNGMACAN KAB. SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS
MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI
DENGAN PENERAPAN METODE EKSPLORATORY
DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
KEC. SAMBUNGMACAN KAB. SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RENY ELMA NURMA NINGTYAS
11513067
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS
MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI
DENGAN PENERAPAN METODE EKSPLORATORY
DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
KEC. SAMBUNGMACAN KAB. SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RENY ELMA NURMA NINGTYAS
11513067
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMAISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Reny Elma Nurma Ningtyas NIM : 11513067 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Progam Studi : Peningkatan Hasil Belajar Sains Materi Energi Panas dan Bunyi
Dengan Peneraan Metode Eksploratory Discovery pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Karanganyar kec. Sambungmacan Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2016/2017.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 11 Agustus 2017 Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
NIP. 197406302009121001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
yang bertandatangan di bawah ini saya Nama : Reny Elma Nurma Ningtyas NIM :11513067 Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
MOTTO
“Kebaikanmu Memudahkanmu”
Jadilah baik dalam segala hal yang dapat memberi manfaat dan kebahagian buat orang disekeliling kita dimanapun berada.
PERSEMBAHAN
Dengan setulus hati saya menuliskan dengan rasa haru dan senang, bahwa skripsi yang saya buat dengan penuh perjuangan ini saya persembahkan untuk :
1. Bapak wama dan ibu suminem tercinta.
2. Adik saya bagas dan luthfi yang saya sayangi.
3. Keluarga besar Mbah Mitun yang selalu mendukung saya.
4. Dosen PembimbingBapakDr.Budiyono Sautro, M.Pdterimakasih telah membimbing skripsi ini sampai selesai.
5. Dosen Pembimbing Akademik saya ibu Eni Titikusumawati, M.Pd selama kuliah di kamus tercinta IAIN Salatiga.
6. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
7. MI Muhammadiyah Karanganyar terutama wali kelas IVB dan semua siswa kelas IVB yang telah membantu penelitian ini dalam rangka penyelesaian skripsi.
8. Teman-teman PGMI angkatan 2013 yang tidak bisa penuli ssebutkan satu persatu, dan terutama PGMI kelas B.
9. Teman- teman kos Pak Eko (Sintiya, Desi, Luluk, Aisyah, Mbak Khariroh, Mbak Lia, Mbak Nur Wakhidah, Mbak Ayu, Deka, Fajri, Uli, Erza, Diyan, Diyana, Sinta, Vivi, Anggi).
10. Sahabat- Sahabat saya sedari SMA eks DAP SMANSAM masa jabatan 2011 terutama Ifah Dian Nora yang selalu memberi semangat.
11. Seseorang yang saya sayangi yaitu Mas Sidik Purnomo yang tanpa lelah memberi semangat dan selalu menguatkan saya.
12. Teman-teman KKN ( Mbak Diyan, Mbak Uswatun, Mbak Ngatini, Mbak zizah, Mas Pujo, Mas Fadil, Rino tak lupa juga Mbah Man dan Mbah Nah)
13. Teman- teman seperjuangan Dosbing Pak Dr. Budiyono Saputro,M.Pd.
14. Teman- teman remaja Gadingrejo Rt. 09 Rw. 03 15.
Sepupu saya (Mbak Dita, Sevi, Desi dll).
KATA PENGANTAR
Atasnama Allah yang Maha Pengasih danMaha Penyayang, puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena dengan segala limpahan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Keluarga, sahabat dan pengikut setianya.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga (IAIN) Salatiga beserta staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.
2. Ibu Peni Susapti.M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
3. Bapak Suwardi M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
4. Bapak Dr.Budiyono Saputro,M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah tulus, sabar ikhlas dan menyempatkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
6. Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Karanganyar, guru dan karyawan serta siswa-siswi yang telah membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan oleh penulis Allah SWT sebagai amal ibadah dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Demikian kiranya, semoga skripi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana ilmu bagi para pembaca. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 11 Agustus 2017 Penulis
Reny Elma Nurma Ningtyas
ABSTRAK
Nurma, Reny Elma. Peningkatan Hasil Belajar Sains Materi Energi Panas Dan
Bunyi Dengan Penerapan Metode Eksploratory DiscoveryPada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Karanganyar Kec.Sambungmacan Kab.Sragen Tahun Pelajaran 2016/2017 . Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr.Budiyono Saputro M.Pd
Kata kunci: Hasil belajar dan Eksploratory Discovery Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari masalah yang sering dihadapi seperti ketidakberhasilan siswa mencapai taraf tuntas, kebanyakan guru masih menggunakan metode yang monoton seperti ceramah, tanya jawab, latihan dan pemberian tugas. Guru belum menggunakan metode yang inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. MI Muhammadiyah Karanganyar kelas IV dalam kegiatan pembelajaran khususnya IPA guru masih belum beranjak dari metode ceramah sehingga berpengaruh terhadap ketertarikan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru lalu siswa kurang memahami,menyerap secara maksimal materi yang disampaikan. Maka dari itu rumusan masalah peneliti ini adalah apakah metode eksploratory discovery dapat meningkatkan hasil belajar sains pada siswa kelas
IV MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017?.Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti mencoba membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVB MI Muhammadiyah Karanganyar dalam materi energi panas dan bunyidengan metode eksploratory discovery .
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian menggunakan tes, observasi dan pengamatan. Data diperoleh dari subyek penelitian siswa sebanyak 16 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.
Berdasarkan penelitian pembelajaran diperoleh hasil bahwa dengan metode eksploratory discovery dapat meningkatkan hasil belajar kelas IVB MI Muhammadiyah Karanganyar. Peningkatan hasil belajar tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan belajar siswa. pada siklus I siswa yang tuntas 12 (75%) dan pada siklus ke II siswa yang tuntas 14 (87,5%) jadi hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan 12,5%.
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ......................................................................................... i LEMBAR LOGO .......................................................................................... ii JUDUL ............................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii KATA PENGANTAR .................................................................................. x ABSTRAK ...................................................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 4 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 F. Definisi Operasional .................................................................... 5 G. Metode Penelitian ........................................................................ 8 H. Sistematika Penulisan ................................................................. 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar ................................................................. 16 2. Ciri-ciri Belajar .................................................................... 17 3. Bentuk-bentuk belajar .............................................................. 20 4. Tipe belajar............................................................................... 25 5. Prinsip-prinsip belajar .............................................................. 26 6. Faktor-faktor belajar................................................................. 27 7. Pengertian hasil belajar ............................................................ 29 8. Macam-macam hasil belajar .................................................... 30 9. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ...................... 34 10. Klasifikasi hasil belajar ............................................................ 39 11. Penilaian hasil belajar .............................................................. 40 B. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian IPA ...................................................................... 41 2. Karakteristik IPA .................................................................. 41 3. Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI ........................................ 42 4. Energi panas dan bunyi ............................................................ 43 C. Metode Eksploratory Discovery 1. Pengertian metode eksploratory discovery .............................. 48 2. Langkah-langkah metode eksploratory discovery ................... 48 3. Kelebihan dan kelemahan metode eksploratory discovery ...... 49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek penelitian ......................................................................... 51 B. Deskripsi siklus I ........................................................................... 54 C. Deskripsi siklus II ....................................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .......................................... 61 1. Deskripsi Data Pra Siklus ..................................................... 61 2. Deskripsi Data Siklus I ......................................................... 63 3. Deskripsi Data Siklus II ........................................................ 69 B. Pembahasan ................................................................................. 75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 78 B. Saran ............................................................................................ 79 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlahpendidikdantenagakependidikan …………….........52 Table 3.2 Daftarnamasiswakelas IVB tahun 2016/2017 …..................
53 Table 4.1 Hasil test formatifprasiklus ………………………..............
62 Table 4.2 Lembarpengamatan guru siklus I ……................................
64 Table 4.3 Lembarpengamatansiswapadasiklus I ………………….....
66 Tabel 4.4 Hasil test formatifpadasiklus I ……………………..........
68 Tabel 4.5 Lembarpengamatan guru siklus II ……………………......
70 Tabel 4.6 Lembarpengamatansiswapadasiklus II ………………… 72
Tabel 4.7 Hasil test formatifpadasiklus II …………………………74 Tabel 4.8 ketuntasannilai IPA persiklus …………………………
77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus PTK………………………………………………… 13
Gambar 2.1 Perpindahansecarakonduksi44 ……………………………...
Gambar 2.2 Perpindahansecarakonveksi44 ……………………………...
Gambar 2.3 Perpindahansecararadiasi45 ………………………………..
Gambar 4.1 Diagram ketuntasannilaisiswakelas IVB prasiklus63 ……..
Gambar 4.2 Diagram ketuntasannilaisiswakelas IVB siklus I69 …........
Gambar 4.3 Diagram ketuntasannilaisiswakelas IVB siklus II75 ……...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I Lampiran 2 RPP Siklus II Lampiran 3 Soal Siklus I Lampiran 4 Soal Siklus II Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Hasil Nilai persiklus Lampiran 8 Dokumentasi Kegiatan Lampiran 9 Daftar Riwayat Penulis Lampiran 10 Pernyataan Publikasi Penulis Lampiran 11 Nilai Tes Siklus Lampiran 12 Nota Pembimbing Lampiran 13 Lembar Isi Konsultasi Lampiran 14 Surat Izin Penelitian Lampiran 15 Surat Pelaksanaan Penelitian Lampiran 16 Nilai SKK Mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasi pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Belajar merupakan hal yang penting dalam hidup manusia sejak mulai kecil,dewasa hingga tua aktivitas belajar sering dilakukan. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya terjadi dibangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan, dan belajar sudah terjadi sejak anak lahir bahkan sebelum lahir (prenatal) dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba.
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan guru dan murid yang harus mempunyai pola tertentu, sehingga terjadi proses belajar mengajar dan dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran (Usman, 1990: 21). Guru dan siswa adalah unsur dari kegiatan belajar mengajar di kelas, maka dari itu kedua unsur tersebut harus menjaga interaksi satu sama lain agar terjadi kegiatan belajar mengajar yang harmonis. Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari masalah yang sering dihadapi seperti ketidakberhasilan siswa mencapai taraf tuntas, kebanyakan guru masih menggunakan metode yang monoton seperti ceramah, tanya jawab, latihan dan pemberian tugas. Guru belum menggunakan metode yang inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Di MI Muhammadiyah Karanganyar kelas IV dalam kegiatan pembelajaran khususnya IPA guru masih belum beranjak dari metode ceramah sehingga berpengaruh terhadap ketertarikan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru lalu siswa kurang memahami,menyerap secara maksimal materi yang disampaikan.
IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan satuan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan kehidupan sehari- hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar secara ilmiah. Maka dari itu peran guru dalam menyampaikan materi kepada siswa juga berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa, keberhasilan guru dalam penyampaian materi pembelajaran tidak terlepas dari metode yang digunakan pada saat mengajar. Oleh karena itu sebelum guru melakukan kegiatan pembelajaran hendaknya guru menentukan metode yang sesuai dan dapat manunjang keberhasilan belajar siswa sehingga pembelajaran berjalan efektif dan siswa dapat menyerap dan memahami materi.
Metode eksploratory discovery merupakan teknik pendekatan yang mengajak siswa belajar dengan berjelajah disekitar lingkungan sekolah, agar siswa dapat mencari penemuan yang terkait dengan materi. Teknik pendekatan ini merupakan medium yang luwes sehingga maksud dan tujuan pembelajaran tercapai karena menyenangkan
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka penulis akan mencoba melakukan penelitian hasil belajar siswa dengan menerapkan metode
eksploratory discovery . Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI DENGAN PENERAPAN METODE EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH KARANGANYAR KEC. SAMBUNGMACAN KAB. SRAGEN TAHUN
PELAJARAN 2016/2017” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat
dirumuskan : apakah metode eksploratory discovery dapat meningkatkan hasil belajar sains pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun
Pelajaran 2016/2017?. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sains materi energi panas dan bunyi dengan penerapan metode eksploratory discovery pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Karanganyar kec.Sambungmacan Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah patokan, pendirian,dalil yang dianggap benar, prasangka atau dugaan yang dianggap benar untuk sementara waktu yang perlu adanya pembuktian tentang kebenarannya (Kartono, 1980). Pada penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis yaitu: Penerapan metode eksploratory discovery dapat meningkatkan hasil belajar sains pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Praktis a.
Bagi Guru Bagi guru penelitian ini bermanfaat sebagai pandangan dalam pengembangan metode belajar dalam sains (IPA) serta sebagai alternatif penggunaan metode pembelajaran dalam belajar sains (IPA) yang mudah.
b. Bagi Sekolah Bagi sekolah manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan untuk guru dalam meningkatkan profesionalisme pengajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan juga meningkatkan kualitas pendidikan sekolah terutama dalam mata pelajaran sains (IPA) serta sebagai upaya peningkatan kualitas peserta didik.
c. Bagi Siswa Bagi siswa dengan metode eksploratory discovery siswa memungkinkan dapat lebih memahami perajaran dengan lebih baik. Disamping itu dengan metode eksploratory discovery dapat memberi suasana dan tantangan baru dalam belajar sehingga kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan dan siswa lebih cepat menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru.
d. Bagi Peneliti Bagi peneliti dengan penerapan metode eksploratory discovery ini dalam pembelajaran sains (IPA) dapat menambah pengalaman dan wawasan baru.
2. Manfaat Teoritis Dengan penerapan metode eksploratory discovery diharapkan mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan hasil belajar sains (IPA) melalui penerapan metodeeksploratory discovery bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karanganyar dan juga dapat meningkatkan aset ilmu pengetahuan khususnya sains (IPA).
F. Definisi Operasional
1. Peningkatan hasil belajar
a. Peningkatan Peningkatan secara umum merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan ketrampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
b. Hasil belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolahan yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Nawawi dalam K.Brahim, 2007: 39).
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah keberhasilan siswa dalam mempelajari dan memahami materi dengan baik sehingga yang diperoleh nilai yang baik.
2. Sains (IPA).
Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes di dalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Ipa adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas yaitu melakukan observasi,penyusunan teori,eksperimentasi, penyimpulan dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan yang lain.
3. Metode Eksploratory Discovery
a. Metode Menurut Fathurrahman Pupuh (2007) metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan pembealajaran, metode didefisinikan sebagai cara- cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut J.R. David dalam
Teaching Strategies For College Class Room (1976) menyebutkan
bahwa method is away in achieving something(cara untuk mencapai sesuatu. Artinya, metode digunakan untukmerealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan sangat penting.
b. Metode Eksploratory Eksploratory berasal dari kata eksplore yang berarti penjelajahan.
Sehingga eksploratorydapat diartikan sebagai metode jelajah alam sekitar (JAS). eksploratoryadalah pendekatan pembelajaran sains yang memanfatkan objek langsung melalui kegiatan pengamatan, diskusi dan pelaporan hasil.
Metode eksploratory menitikberatkan pada konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
c. Metode Discovery discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasifilasi konsep dan prinsip-prinsip.Sedangkan menurut Sudirman dkk (1989: 168) metode discovery (penemuan) adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian Dalam hal ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas(PTK).
PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto, 1994: 4).
Penelitian direncanakan untuk mengimplementasikan tindakan kelas yang meliputi komponen-komponen perencanaan (planning), tindakan (acting), obserasi (observing) dan refleksi (reflecting). Adanya langkah- langkah dalam setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam suatu mata pelajaran terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan kompetensi dasar terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan. Guru melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan dan mencobakan alternatif tindakan untuk kemudian dievaluasi tingkat keefektifitasannya.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Karanganyar Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen.berjarak kurang lebih 5 km dari kecamatan dan 10 km dari pusat kota sragen, hampir kebanyakan siswa di MI ini adalah warga asli desa karanganyar sendiri.
3. Subjek Penelitian
a. Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Karanganyar Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
b. Guru Penelitian ini dilakukan oleh penulis yang berkolaborasi (kerjasama) dengan guru Sains (IPA) kelas IV MI Sambungmacan Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen.
4. Analisis Data
Pada penelitian ini untukmenganalisis data yang digunakan adalah deskriptif prosentase seperti berikut : a. Menghitung nilai tes siswa per siklus
ℎ
Nilai : x 100
ℎ
b. Menghitung ketuntasan klasikal P = X 100%
Keterangan : P = Prosentase ketuntasan kelas. f = Jumlah siswa yang masuk kriteria tuntas. N = Jumlah siswa dalamsatu kelas.
5. TeknikPengumpulan Data
Dalam mengumpulkan berbagai informasi dan data, penulis menggunakan : a. Tes Metode tes ini merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan seperangkat soal atau permasalahan yang harus dipecahkan oleh kelompok, soal tes ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana kerjasama siswa dalam pembelajaran. Atau dengan kata lain yaitu sebagai tes kemampuan yang menitik beratkan pada kerja sama kelompok dalam pemecahan masalah.
b. Observasi Metode observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.Pengumpulan data melalui observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Suharsimi Arikunto, 2014: 272).
c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyadiakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat.
6.Instrumen Penelitian.
Peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengumpulan data yang diperlukan.
Berikut instrumen data yang digunakan:
a. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai instrumen dalam teknik observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun di dalamnya berisi kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
c. Lembar Soal Tes Lembar soal tes disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar . Bentuk tes yang digunakan berupa soal berbentuk tes objektif dan essay singkat.
d. Dokumentasi Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah, data siswa, data guru dan lain-lain.
7. Indikator Pencapaian.
Penerapan metode eksploratory discovery dikatan berhasil apabila mencapai indikator pencapaian, dalam penelitian ini dirumuskan indikator pencapaian sebagai berikut : a. Adanya peningkatan hasil belajar yang terus berkelanjutan dari siklus I sampai siklus selanjutnya.
b. 85% siswa kelas IV mendapatkan nilai Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) ≥ 70.
5. Langkah-langkah penelitian
a. Perencanaan (Planning) Tahap ini peneliti mengadakan observasi awal dan mengadakan wawancara dengan guru berkaitan dengan permasalahan yang dialami siswa dalam pelajaran IPA. Setelah mengetahui permasalahannya kemudian mencari solusinya yaitu dengan menggunakan metode eksploratory discovery.Secara garis besar kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Menyiapkan materi sesuai kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian.
2) Membuat perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran metodeeksploratory discovery. 4) Menyiapkan lembar observasi. 5) Menyiapkan lembar pengamatan terhadap siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan(Action) Tahap ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menngunakan metode eksploratory discovery sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya
Lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya Kemmis & McTaggart.
Siklus I Planing Refleksi Acting
Observasi Planing Siklus II Refleksi
Acting Observasi Siklus III
?
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart (Arikunto, 2010: 137).Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan (Kusumah dan Dwigatama 2010: 21).
c. Pengamatan (Observation) Tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan, hasil dan respon dari siswa ketika menggunakan metode eksploratory discovery. Demi menjaga keabsahan data yang akan diperoleh dalam melakukan metode
eksploratory discovery tersebut peneliti dibantu oleh teman sejawat dalam melakukan dokumentasi terhadap kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi (Reflection) Tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak menggunakan metode eksploratory discovery dalam kegiatan pembelajaran berhasil atau gagal. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Jika tujuan pembelajaran yang diinginkan belum terwujud maka tindakan pada siklus berikutnya harus berbeda, begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, sistematika yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
BAB I Berisi pendahuluan yang mencakup Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II Dalam bab ini penulis menguraikan kajian pustaka tentang teori yang terkait dengan penelitian. BAB III Dalam bab ini penulis mengurai tantang gambaran umum MI Muhammadiyah Karanganyar, subjek penelitian, deskripsi pelaksaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II. BAB IV Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian, antara lain meliputi deskripsi per siklus dan pembahasan tiap siklus. BAB V Bab ini berisi penutup yang meliputi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang bermanfaat bagi bidang yang diteliti.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mecakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan. Menurut W.S.Winkel (2000) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Dari beberapa pengertian belajar diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya prubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa,maupun bertindak.
2. Ciri-ciri Belajar
Djamarah (2011: 15-17) menyatakan, jika hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.
a.
Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan ini atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
b.
Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa menulis menjadi dapat menulis.
Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur, dan sebagainya. Disamping itu, dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan- kecakapan lain. Misalnya, dapat menulis surat, menyalin catatan- catatan, mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.
c.
Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Ketika melakukan perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
d.
Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara (Temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti keringat, keluar air mata, menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih.
e.
Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
f.
Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya, jika seseorang anak telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis- jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.
3.Bentuk-bentuk Belajar
Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai bentuk- bentuk belajar, diantaranya adalah: a.
Menurut A. De Block A De Block menyusun sistematika bentuk-bentuk belajar berpegang pada pembagian aspek-aspek kepribadian yang lazimnya digunakan dalam ilmu psikologi, yaitu aspek kognitif yang mencakup pengetahuan dan kemahiran-kemahiran intelektual, aspek dinamik-afektif yang mencakup perasaan, minat, motivasi, sikap dan nilai-nilai, aspek sensorik-psikomotorik yang meliputi pengamatan dan gerakan-gerakan motorik.
Adapun sistematika bentuk belajar adalah sebagai berikut: 1)
Bentuk-bentuk belajar menurut fungsi psikis
a) Belajar dinamik : belajar mengehendaki sesuatu secara wajar, sehingga orang tidak menyerah pada sembarang menghendaki dan juga tidak menghendaki sembarang hal.
b) Belajar afektif : belajar menghayati nilai dari obyek-obyek yang dihadapi melalui alam perasaan, entah obyek itu berapa orang, benda atau kejadian/peristiwa.
c) Belajar kognitif : belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi, entah obyek itu orang, benda atau kejadian/peristiwa.
d) Belajar sensi-motorik : belajar menghadapi dan menangani obyek-obyek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri.
2) Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a) Belajar teoritis : bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah.
b) Belajar teknis : bertujuan mengembangkan ketrampilan- ketrampilan, dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan.
c) Belajar sosial : bertjuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama dan member kelonggaran kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
d) Belajar estetis : bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan di berbagai bidang kesenian.
3) Bentuk-bentuk belajar yang tidak sebegitu disadari a) Belajar insidental : mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi disamping itu juga belajar hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b) Belajar dengan mencoba-coba
c) Belajar tersembunyi: mempelajari sesuatu tanpa ada intense/maksud untuk belajar hal itu, namun tidak adanya maksud hanya terdapat pada pihak orang yang belajar.
b.
Menurut C. van Parreren
C. van Parreren menaruh banyak perhatian pada variasi dalam bentuk atau jenis belajar. Adapun sistematika bentuk-bentuk belajar yang dikembangkan oleh C. van Parreren adalah sebagai berikut:
1) Membentuk otomatisme: ciri khas dari hasil belajar/kemampuan yang diperoleh terletak dalam otomatisasi sejumlah rangkaian gerak-gerik yang terkoordinir satu sama lain, seperti dalam berenang atau menjahit dengan mesin.
2) Belajar insidental: belajar sesuatu tanpa mempunyai intensi atau maksud untuk mempelajari hal itu, khususnya yang bersifat pengetahuan mengenai fakta atau data.
3) Menghafal: menanamkan suatu materi dalam ingatan sehingga nantinya dapat diproduksikan kembali secara harfiah.
4) Belajar pengetahuan: mulai mengetahui berbagai macam data mengenai kejadian, keadaan, benda-benda dan orang.
5) Belajar arti kata-kata: mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
6) Belajar konsep (pengertian): mengadakan abstraksi yaitu dalam obyek-obyek yang meliputi benda, kejadian dan orang hanya ditinjau aspek-aspek tertentu saja.
7) Belajar memecahkan problem melalui pengamatan: dihadapkan pada suatu problem yang harus dipecahkan dengan berbuat sesuatu.
8) Belajar berpikir: dihadapkan pada suatu problem yang harus dipecahkan, namun tanpa melalui pengamatan dan reorganisai dalam pengamatan.
9) Belajar untuk belajar: bentuk belajar ini jauh lebih luas karena mencakup semua bentuk belajar diatas.
10) Belajar dinamik: bersifat sangat kompleks karena menyangkut lahirnya sumber-sumber energy psikis, yang seolah-olah merupakan bahan bakar, yang member dorongan kepada orang untuk melakukan berbagai aktivitas, diantaranya kegiatan belajar.
c.
Menurut Robert M. Gagne Bentuk atau jenis belajar berjumlah jauh lebih dari satu saja.
Robert M. Gagne memjabarkanya dalam sistematika “Lima Jenis Belajar”, yaitu sebagai berikut: