PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KANIGORO DESA KANIGORO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

MELALUI METODE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS V

MI MA’ARIF KANIGORO DESA KANIGORO

KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

MILA SETIYANINGSIH

(115-13-090)

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

MELALUI METODE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS V

MI MA’ARIF KANIGORO DESA KANIGORO

KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

MILA SETIYANINGSIH

(115-13-090)

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  MOTTO

  “Sing penting yakin, teliti lan istiqomah“ ( K.H. Nasrul Arif ) Jadilah seperti gula, walaupun pada akhirnya harus larut dan tidak nampak tapi meninggalkan rasa manis untuk orang lain.

  PERSEMBAHAN

  Untuk Ayahanda ( Suhir Tanto) dan Ibunda tercinta ( Widarti ) yang telah memberikan kasih sayang dan do’a sertamemberikandukungan moral dan spiritual.

KATA PENGANTAR

  

الله الرحمن الرحيممسب

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Metode Time Token pada Siswa Kelas V

  MI Ma‟arif Kanigoro Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 bisa selesai.

  Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada: 1.

  Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga beserta Dosen PGMI dan stafnya, khususnya Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI.

  3. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa membimbing dan memotivasi serta mengarahkan dari awal semester hingga akhir.

  4. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku pembimbing yang telah membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak A.Rafiq, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di MI Ma‟arif Kanigoro Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

  6. Segenap guru MI Ma‟arif Kanigoro yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian dan siswa siswi kelas V MI Ma‟arif Kanigoro

  Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.

  7. Bapak Suhir Tanto dan Ibu widarti tercinta yang senantiasa mendidik dan memberikan dukungan moral dan spiritual serta adikku tersayang Akhmad Taufik,semoga menjadi anak yang sholeh.

  8. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Salatiga khususnya KH.

  Drs. Nasafi, M.Pd.I, dan Ibu Nyai Hj.Asfiyah yang mendidik dan membimbing penulis menjadi pribadi yang baik.

  9. Teman-Teman PGMI angkatan 2013 yang telah berjuang bersama – sama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga, khususnya sahabat sinyalku ( Amel, Dewi dan Rahma ).

  Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis. Aamiin.

  Salatiga, 10 Agustus 2017 Penulis

  Abstrak

  Setiyaningsih, Mila. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan

  Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Metode Time Token pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Kanigoro Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016 / 2017 . SKRIPSI. Institut

  Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

  

Kata Kunci: Time Token, Hasil Belajar, Perjuangan Mempertahankan

  Kemerdekaan Proses pembelajaran kelas V di MI Ma‟arif Kanigoro Ngablak

  Kabupaten Magelang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih menggunakan metode lama yaitu guru menerangkan dan murid mendengarkan saja. Sehingga para siswa akan menjadikan mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang tidak menarik dan membosankan. Untuk itu guru harus segera memperbaiki proses pembelajarannya dengan menggunakan metode time token.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan dengan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Model pembelajaran dengan menggunakan metode time token. Metode ini merupakan struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial. Selain itu, juga untuk menghindari siswa yang mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi.

  Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus III. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai siswa pada siklus I ketuntasan belajar siswa baru mencapai 53,33% dengan siswa yang mencapai target KKM sebanyak 8 anak. Siklus II presentase ketuntasan mengalami peningkatan menjadi 73,33% dengan siswa yang mencapai target KKM sebanyak 11 anak. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan presentase sebanyak 20%. Presentase ketuntasan pada siklus III mencapai target diatas presentase KKM minimal yaitu 93,33%. Dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan presentase sebanyak 20%. Meningkatnya nilai rata-rata menunjukkan bahwa penggunaan metode time token dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  

DAFTAR ISI

  Sampul ............................................................................................................. i Lembar Berlogo ............................................................................................... ii Judul ................................................................................................................ iii Persetujuan Pembibimbing ............................................................................. iv Pengesahan Kelulusan ................................................................................... v Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................................... vi Motto dan Persembahan .................................................................................. vii Kata Pengantar ................................................................................................. viii Abstrak ............................................................................................................. x Daftar Isi .......................................................................................................... xi Daftar Gambar.................................................................................................. xiv Daftar Tabel ..................................................................................................... xv Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 F. Definisi Operasional ........................................................................... 9 G. Metode Penelitian ............................................................................... 10 H. Sistematika Penelitian ......................................................................... 17

  BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar ......................................................................................... 18 B. Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................................... 25 C. Usaha Mempertahankan Kemerdekaan .............................................. 28 D. Metode Time Token ............................................................................ 43 E. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ............................................... 45 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ................................................................................ 49 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 51 1. Prasiklus ........................................................................................ 51 2. Siklus I .......................................................................................... 53 3. Siklus II ......................................................................................... 57 4. Siklus III ........................................................................................ 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ................................................................................... 65 1. Standar Pencapaian KKM ............................................................. 65 2. Deskripsi Pra Siklus ...................................................................... 65 3. Deskripsi Siklus I .......................................................................... 67 4. Deskripsi Siklus II ......................................................................... 72 5. Deskripsi Siklus III ....................................................................... 79 B. Pembahasan ......................................................................................... 83

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 87 B. Saran ................................................................................................... 88 Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Biografi Penulis

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

  Siklus II, dan Siklus III

Tabel 4.11 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I,Tabel 4.10 Hasil Tes Formatif Pada Siswa Siklus IIITabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus IIITabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus IIITabel 4.7 Hasil Tes Formatif Pada Siswa Siklus IITabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus IITabel 2.1 SK dan KD Kelas V Semester IITabel 4.4 Hasil Tes Formatif Pada Siswa Siklus ITabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus ITabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus ITabel 4.1 Nilai Pra SiklusTabel 3.2 Nilai Pra SiklusTabel 3.1 Data Subjek PenelitianTabel 4.12 Perbandingan Presentase Ketuntasan belajar

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 4 Soal-soal Tes Time Token Siklus I Lampiran 5 Soal-soal Tes Time Token Siklus II Lampiran 6 Soal-soal Tes Time Token Siklus III Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 10 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 12 Lembar Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 13 Foto Kegiatan Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian Lampiran 16 SK KKM Lampiran 17 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No 2 tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional,

  pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya.

  Dalam dunia pendidikan sendiri pendidikan dikategorikan menjadi dua, pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal diselenggarakan oleh lembaga resmi yang dinaungi oleh pemerintah dan memiliki kurikulum tertentu yang tentunya disetiap jenjangnya berbeda- beda sesuai dengan tingkat jenjang pendidikan. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga non pemerintah atau swasta yang kurikulumnya tidak menentu.

  Di Indonesia sendiri pendidikan formal amat sangat diminati karena sudah jelas kurikulum pembelajarannya. Apalagi sekarang ini kurikulum di Indonesia lebih mengedepankan afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan) dan yang terakhir kognitif (pengetahuan).

  Pendidikan IPS merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPS itu sendiri. Pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan di Ujian Sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran yang juga ikut menentukan predikat kelulusan setiap siswa SD. Diharapkan dari pembelajaran IPS tersebut siswa mampu meningkatkan kepekaan masalah- masalah sosial disekitarnya sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran IPS perlu mendapat perhatian khusus.

  Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di Mi Ma‟arif Kanigoro yang terletak di Desa Kanigoro Kecamatan Ngablak kabupaten Magelang.

  Madrasah ini termasuk Madrasah yang banyak diminati oleh Masyarakat Kanigoro karena dibandingkan dengan menyekolahkan putra putri mereka di Sekolah Dasar yang letaknya bersebelahan dengan MI Ma‟arif

  Kanigoro. Meskipun MI Ma‟arif Kanigoro mendapat kepercayaan dari masyarakat setempat, namun dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan metode yang seringkali digunakan yaitu hanya metode ceramah dan tanya jawab saja. Terlihat dari nilai ulangan harian siswa kelas V masih ada beberapa yng belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh Madrasah yaitu 60. Rendahnya nilai siswa disebabkan karena beberapa faktor, yaitu banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran IPS karena mata pelajaran IPS seringkali dituntut untuk banyak hafalan, didalam kelas antusiasme terhadap mata pelajaran IPS kurang, pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa cepat bosan dan malah asik sendiri dengan teman sebangkunya sehingga tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar.

  Permasalahannya kondisi siswa dipembelajaran Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan seringkali didominasi oleh kegiatan menulis, membaca dan mendengarkan guru. Semua itu adalah aktivitas yang dilakukan oleh otak kiri saja. Sehingga siswa cenderung cepat bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan kurang memiliki inisiatif aktif dalam kegitan pembelajaran.

  Problem lainnya yang sering nampak pada sebuah momen pembelajaran ketika guru memanggil siswa untuk maju tampil di depan teman

  • – temannya pemandangan yang terjadi adalah sebagian siswa yang selalu sulit untuk memberanikan diri tampil di depan kelas. Hal lain lagi yang sering terlihat para siswa kurang terkondisi dalam keadaan bahwa tiap individu memiliki peluang yang sama untuk dilibatkan secara aktif, seharusnya tidak siswa yang pandai saja yang aktif di kelas.

  Oleh karena itu peneliti mengusulkan penggunaan metode pembelajaran yang memungkinkan semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang didominasi oleh guru melalui metode ceramah seperti biasa hanya akan medapatkan siswa dalam kondisi tertekan karena pemusatan belajar hanya kepada guru yang berakibat pemusatan perhatian tidak optimal termasuk juga aktifitas siswa yang kurang maksimal dalam pembelajaran.

  Salah satu metode pembelajaran IPS yang dapat diterapkan adalah metode time token. Dengan model pembelajaran time token peserta didik akan melakukan diskusi kelompok yang akan dipimpin oleh Guru. Dimana masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Setiap kelompok diskusi akan diberikan kupon berbicara sesuai jumlah anggota dengan waktu yang telah ditentukan. Model pembelajaran ini mengajak siswa untuk cenderung lebih aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan keberanian siswa.

  Untuk memahami persoalan di atas, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Metode Time

  Token Pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Kanigoro Desa Kanigoro Kec.

  Ngablak, Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah melalui metode time token dapat meningkatkan hasil belajar

  IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang Tahun Pelajaran

  2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui apakah melalui metode time token dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V MI

  Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis Tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011:3). Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan metode time token dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode time token dapat dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut: a.

  Secara Individu Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS materi perjuangan memepertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V minimal 6,0.

  b.

  Secara Klasikal Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai minimal 6,0.

E. Manfaat penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkaan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.

  Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut: 1.

  Manfaat secara teoritis Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan membuat para peserta didik lebih senang dalam mengikuti pelajaran. Sehingga dapat meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik serta materi yang diajarkan dapat diterima dan hasil belajar peserta juga dapat menuntaskan criteria minimal.

2. Manfaat Praktis a.

  Manfaat bagi Guru 1)

  Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

  Adanya inovasi penerapan metode Time Token yang

  2)

  diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di Mi Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang.

  b.

  Manfaat bagi Siswa 1)

  Menumbuhkan minat siswa untuk berperan aktif sebagai pelaku pembelajaran dengan sukarela, riang dan gembira.

  2) Proses pembelajaran IPS tidak monoton hanya mendengarkan ceramah guru.

3) Mempermudah siswa dalam menangkap ilmu yang diajarkan.

  4) Meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  c.

  Manfaat bagi Sekolah

  1) Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang menyenangkan.`

2) Dapat meningkatkan mutu pendidikan.

  3) Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru-guru yang kreatif, inovatif, dan profesional.

  d.

  Manfaat bagi Peneliti 1)

  Mempersiapkan diri menjadi guru yang professional dalam menghadapi situasi apapun dalam pembelajaran.

  2) Memberikan wawasan baru kepada peneliti tentang cara yang efektif dalam menerapkan metode Time Token.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di atas maka dijelaskan di bawah ini : 1.

  Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

  Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebuah mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran sosial lainnya yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Sapriyadi, 2014:7). Ilmu sosial dasar dapat diartikan pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep,teori) yang bersal dari berbagai bidang keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social (FIP- UPI, 2007:274).

3. Metode Time Token

  Pembelajaran ini merupakan struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial. Selain itu, juga untuk menghindari siswa yang mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali (Aqib, 2013:33). . Guru memberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa. Sebelum berbicara, siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu pada guru. Satu kupon adalah untuk satu kali kesempatan berbicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh berbicara lagi. Sedangkan siswa yang masih memegang kupon harus berbicara sampai kuponnya habis (Miftahul, 2014:240).

G. Metodologi Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2007:3).

  Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah tindakan guru dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan metode time token sehingga hasil belajar siswa meningkat.

2. Subjek Penelitian a.

  Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V MI Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari laki-laki 3 siswa, perempuan 12 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran IPS.

  b.

  Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MI

  Ma‟arif Kanigoro yang terletak di desa Kanigoro kecamatan Ngablak kabupaten Magelang. MI

  Ma‟arif Kanigoro memiliki letak yang sangat strategis yaitu berada di pinggir jalan yang membelah desa tersebut. Sehingga mudah untuk dijangkau dari seluruh penjuru desa Kanigoro. Disamping itu MI Ma‟arif Kanigoro merupakan salah satu sekolah swasta yang mendapat apresiasi dari warga setempat dikarenakan proses belajar mengajar yang dilakukan sudah terbilang cukup baik dari sekolah dasar lainnya yang ada didaerah tersebut, sehingga para orang tua menyekolahkan anak- anak mereka di sana.

  c.

  Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama ± 3 bulan yang dimulai dari akhir bulan Maret- Mei 2017 semester 2 tahun ajaran 2016/2017 dengan alasan bertepatan dengan materi yang akan diajarkan.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan, yaitu 1. Perencanaan,

  2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi. Adapun gambar tahapan penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK (Suharsimi, 2007:16).

  a.

  Perencanaan Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah :

  1) Mengumpulkan data dengan cara observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas mengenai masalah-masalah yang ada pada mata pelajaran IPS.

  2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. 4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati siswa.

  Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

  

SIKLUS I

  Pengamatan Refleksi Pelaksanaan

  Pengamatan

  ?

  Perencanaan

SIKLUS II

  5) Menyiapkan lembar observasi kegiatan yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran.

6) Menyusun soal evaluasi untuk siswa.

  b.

  Pelaksanaan Merupakan perencanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP dan tahap perencanaan.

  c.

  Pengamatan atau observasi Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas ini akan mengamati bagaimana siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang akan diamati berupa keaktifan dan inisiatif siswa dalam pembelajaran. Guru yang melakukan pembelajaran dan bagaimana dayaserap siswa dalam menerima materi yang diajarkan.

  d.

  Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Meliputi : 1)

  Mencatat hasil pengamatan dan proses pembelajaran 2)

  Melakukan evaluasi terhadap hasil pengamatan

3) Melakukan evaluasi terhadapa hasil pembelajaran.

  Memperbaiki kelemahan yang terdapat pada siklus I yang nantinya akan digunakan untuk siklus II dan seterusnya.

  4. Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut : a.

  Lembar Observasi Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di MI Ma‟arif Kanigoro

  Ngablak Kabupaten Magelang tahun ajaran 2016/2017.

  b.

  Lembar Evaluasi Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan dengan menggunakan metode Time Token. Lembar evaluasi yang digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah diajarkan.

  5. Teknik Pengumpulan Data Sumber data adalah dari subjek penelitian itu sendiri, yakni peserta didik Kelas

  V MI Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang, hasil refleksi dari peneliti dan dari hasil tes. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode: a.

  Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. b.

  Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang – barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda

  • – benda tertulis seperti buku
  • – buku,catatan harian siswa dan lain sebagainya. Melalui metode ini peneliti mengumpulkan data mengenai daftar sasaran penelitian, yaitu daftar nama peserta didik kelas

  V MI Ma‟arif Kanigoro Ngablak Magelang. Peneliti juga mengumpulkan berbagai bahan kajian yang dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian ini, yakni berupa gambar-gambar saat proses pembelajaran.

  c.

  Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Suharsimi, 2015:45) Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa saat proses belajar mengajar menggunakan metode time

  token .

6. Analisi Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya. Nilai KKM mata

pelajaran IPS di MI Ma‟arif Kanigoro adalah 60. Oleh karena itu jika

  nilai yang diperoleh siswa 60 atau lebih maka bisa dikatakan tuntas belajar. Sebaliknya jika nilai yang diperoleh siswa kurang dari 60 maka siswa diakatakan belum tuntas belajar.

  Rumus dan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Mencari nilai rata-rata kelas

  Nilai rata-rata siswa dapat dihitung dengan rumus:

  ∑

  ̅

  ∑

  Keterangan: = Nilai rata-rata.. ̅ ∑ = Jumlah nilai total yang diperoleh siswa ∑ = Banyaknya individu

  Dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan KKM yang ada yaitu

  60.

  b.

  Mencari presentase ketuntasan belajar Menurut Daryanto (2011:192), menghitung presentase ketuntasan belajar dapat menggunakan rumus :

  

  Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal ditentukan jika rata

  • – rata nilai yang diperoleh lebih dari nilai KKM dan minimal

  85% dari jumlah peserta didik dikelas tersebut mendapatkan nilai minimal 60.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menulis dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian , hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II Kajian pustaka berisi tentang pengertian peningkatan hasil belajar

  IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui metode Time Token.

  BAB III Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang gambaran umum MI Ma‟arif Kanigoro Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan tentang deskripsi per siklus yang meliputi data hasil pengamatan (observasi) dan wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan.

  BAB V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Islam sebagai agama rahmah li al-

  ‘alamin sangat mewajibkan

  umatnya untuk selalu belajar. Bahkan, Allah mengawali menurunkan Al-

  Qur‟an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang memerintahkan rosul-Nya, Muhammad SAW., untuk membaca dan membaca (iqra‟). Beberapa ayat pertama surat Al „Alaq yang diwahyukan kepada Rasulullah :

  ۡۡ ٣ ۡ ۡ ۡۡ ٢ ۡ َۡقَلَخ ۡۡ ١ َۡقَلَخ ۡ يِذَّلٱ ۡ ِۡن ۡسٱ ُۡم َزۡكَ ۡلۡٱ ۡۡأَزۡقٱ ٍۡقَلَعۡ ۡنِه َۡنََٰسنِ ۡلۡٱ ۡ َكِّب َر ِۡۡب ۡۡأَزۡقٱ ۡ َكُّب َر َو

  ٥ ۡ ۡ ۡ ٤ ۡ ۡ يِذَّلٱ ِۡنَلَقۡلٱ ۡ ۡنَلۡعَيۡ ۡنَلۡاَه َۡنََٰسنِ ۡلۡٱ َۡنَّلَع ِۡبَۡنَّلَع

  Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS Al „Alaq [96]: 1-5).

  Sejak turunnya wahyu yang pertama kepada Muhammad Saw., Islam telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama juga menjadi bukti bahwa Al Qur‟an memandang penting belajar agar manusia dapat memahami seluruh kejadian yang ada di sekitarnya, sehingga meningkakan rasa syukur dan mengakui akan kebesaran Allah (Baharuddin, 2008:29).

  Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar mulai dalam masa kecil ketika bayi memperoleh sejumlah kecil keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol dan mengenali ibunya. Selama masa kanak-kanak dan masa remaja, diperoleh sejumlah sikap, nilai, dan keterampilan hubungan sosial, demikian pula diperoleh kecakapan dalam berbagai mata ajaran di sekolah, ( Margaret, 1994:1).

  Menurut ( Slameto, 1991:2) Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah arti dari stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian, belajar merupakan seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru ( Dimyati, 2006 : 10 )

  Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Hasil kegiatan belajar mengajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material-substansial, struktural-fungsional, maupun secara behavior (Syaiful, 1997:11).

  Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas dapat dipahami tentang makna hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar ( Dimyati : 2006 : 3).

  Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikimotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),

  

valuing (nilai), organization (organisasi), characterization

  (karakterisasi). Domain psikimotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikimotor juga mencakup keterampilan poduktif, teknik, fisik, sosial, manajeril, dan intelektual (Agus, 2011:6).

  Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yangberusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan- tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Ahmad, 2013:4).

  Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dati tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan (Asep, 2012: 15).

2. Klasifikasi Hasil Belajar

  Menurut pendapat Gagne bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori, yang disebut “The Domains Of Learning” yaitu : a.

  Keterampilan Motoris (Motor Skill) Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan, misalnya melempar bola, main tenis, mengemudi mobil dan sebagainya.

  b.

  Informasi Verbal Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar; dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu ini perlu intelegensi. c.

  Kemampuan Intelektual Manusiai mengadakan interaaksi dengan dunia luar dengan menggunakan simbol-simbol. Kemampuan belajar cara inilah yang disebut “kemampuan intelektual”, misalnya membedakan huruf “m” dan “n”, menyebut tanaman yang sejenis.

  d.

  Strategi Kognitif Ini merupakan organisasi ketrampilan yang internal (internal organized skill ) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.

  Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual, karenaditujukan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan-perbaikan dan terus

  • – menerus.

  e.

  Sikap Kemampuan ini tidak dapat dipelajari dengan ulangan- ulangan, tidak tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti domain yang lain. Sikap ini penting dalam proses belajar; tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik (Slameto, 1991:15).

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

  1) Faktor Nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2)

  Faktor Sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungansekolah dan lingkongan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya. b.

  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari : a)

  Keadaan Tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonusjasmani secara jasmani ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.

  b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diriindividu.

  2) Faktor psikiologis

  Faktor psikiologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antar lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya (Lilik, 2009:23).

B. Ilmu Pengetahuan Sosial 1.

  Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi sosial (social studies), atau di Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ). Social studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah ( Abu, 1991:2).

  Ilmu sosial dasar dapat diartikan pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian- pengertian (fakta,konsep,teori) yang bersal dari berbagai bidang keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Pendidikan IPS adalah penyerdehanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisir, disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan (FIP-UPI, 2007:274).

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek cabang ilmu-ilmu sosial. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari materi cabang-cabang ilmu sosial (yulia, 2016:7).

  Masih banyak definisi tentang IPS (Social Study) yang telah disampaikan para ahli. Namun, pada umumnya definisi-definisi tersebut menunjukkan pengertian bahwa IPS sebagai program pendidikan atau bidang studi dalam kurikulum sekolah yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta hubungan atau interaksi antara manusia dengan lingkungannya (fisik dan sosial).

  Isi atau materi IPS diambil dan dipilih dari bagian-bagian pengetahuan/konsep dari ilmu-ilmu sosial disesuaikan tingkat pertumbuhan dan usia siswa (Yulia,2016:7).

  Proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial berarti proses belajar-membelajarkan segala aspek, fenomena, perkembangan dan permasalahan kehidupan sosial manuisa di masyarakat. Oleh karena itu masyarakat menjadi sumber utama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012:47).

  Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Etin, 2007:15).

  2. Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI Mata pelajaran IPS di SD/Mi bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut : a.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HAi I MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA OBLAS V MI AR ROSYIDIN NGANDONG KEC. GivABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 3 76

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 106

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 152

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI MUHAMMADIYAH KRADENAN DAN MI MA’ARIF NGABLAK I KEC. SRUMBUNG KAB. MAGELANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 1 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE SNOWBALL DRILLING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memp

0 2 124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE ROLE-PLAYING PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF ARROSYIDIN PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI TRANSPORTASI MELALUI PENDEKATAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI BONOMERTO KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 151