PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 - Test Repository

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK
MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD
SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh
DWI YAN KUNCARANI
NIM 11510011

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
i

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama

: Dwi Yan Kuncarani

NIM

: 11510011

Jurusan

: Tarbiyah

Program Studi


: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul

: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN
DENGAN TEKNIK

MIND MAPPING PADA

SISWA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO
KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN
2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 3 Februari 2014
Pembimbing

Imam Mas Arum


ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini.
Nama

: Dwi Yan Kuncarani

NIM

: 11510011

Program Studi

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Salatiga,3 Februari 2015
Yang menyatakan

Dwi Yan Kuncarani
NIM.11510011

iii

iv

Motto
“Keberadaanku adalah pengindah pada waktunya” (Mario Teguh)
“ Selalu berusaha, berdo’a dan berfikir positif kepada Allah”
“tidak ada kebaikan yang sia-sia”

v

Persembahan

1. Allah Subhanahu Wata’ala, atas taufiq dan hidayah-Nya.
2. Nabi Muhammad SAW, tauladan uswatun hasanah.
3. Bapak (Sutomo) dan Bebe (Sobhikah) yang selalu mencintaiku dan
mendukungku.
4. Mbak Wiwid yang selalu memberika support.
5. Sahabat-sahabat tercinta Siti Hakimah, Dina chusnita, Meiliaya Dewi
Indrawati, Alfiah, Ike Sulistiani yang telah memberikan semangat,
dukungan dan makasih atas tawa canda kalian.
6. Teman-teman PGMI A angkatan 2010

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allat SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Teknik Mind
Mapping Pada Siswa Kelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab.
Semarang tahun 2014/2015 guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Islam.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada penulis.
5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah
memberikan

ilmu

pengetahuan

sehingga

penulis


mampu

menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Siti Khodijah, S.Ag yang telah memberikan izin penulis untuk
mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Semowo Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.
7. Bapak sama Bebe, terima kasih yang tiada tara semoga selalu
diberkahi dan selalu menjadi keluarga yang bahagia dunia akhirat.

vii

8. Mbak wiwid yang tidak henti-hentinya mensupport and U’r the best
sista :*
9. Teman-temanku, di PGMI 2010 yang telah memberikan semangat
tiada tara. Semoga amal baik dan bantuannya tersebut memperoleh
balasan dari Allah SWT.
10. Sahabat-sahabatku. Ike, Ima, Alfi, Mely, Dina terimakasih untuk
cinta kasih, semangat doa, bantuan, dan canda tawa yang tak
terlupakan
11. Temen-temen seperjuangan IRS: selalu rame

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu peneliti dalam penelitian ini.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulisan sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk
dioperbaiki dalam skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga skripsi ini memberikan
sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnnya Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyyah.

Salatiga, 3 Februari 2015
Penulis

viii

ABSTRAK
Kuncarani.Dwi Yan. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Karangan Bebas Dengan Tehnik Mind Mapping Pada
SiswaKelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun
2014/2015 Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Imam Mas Arum M.Pd.
Kata Kunci: Bahasa Indonesia, menulis, dan teknik mind mapping
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Al Ittihad Desa
Semowo Kecamatan Pabelan telah menggunakan metode ceramah dalam pelaksanaan
pembelajarannya, tetapi cenderung kurang memperhatikan manfaat dari metode tersebut,
akibatnya minat serta perhatian siswa rendah, begitu juga dengan prestasi belajarnya.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa besar manfaat teknik Mind
Mapping mampu meningkatkan Prestasi siswa apabila digunakan sebagai tehnik dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) dengan menggunakan teknik mind mapping. Data dalam penelitian ini diambil
dengan observasi atau melihat perilaku siswa, dokumentasi, dan tes dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak tiga putaran. Setiap putaran
terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan prestasi belajar bahasa
Indonesia materi menulis karangan bebas dengan teknik mind mapping pada siswa kelas
V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015. Terjadi tingkat

perhatian siswa yang meningkat, yang diperoleh Pada Siklus I siswa yang memperhatikan
dengan baik ada 5 siswa atau 20.83%. siswa yang kurang memperhatikan ada 7 siswa
atau 29.17%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 12 siswa atau 50.00%. Pada
Siklus II siswa yang memperhatikan dengan baik ada13 siswa atau 54.17%. siswa yang
kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan siswa yang tidak memperhatikan
ada 6 siswa atau 25.00%. Pada Siklus III siswa yang memperhatikan dengan baik ada 18
siswa atau 75.00%. siswa yang kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan
siswa yang tidak memperhatikan ada 1 siswa atau 4,17%. Terjadi peningktan prestasi
belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil evaluasi, yang diperoleh pada
siklus I rata-rata pre test 12.5% sedangkan pada post tes adalah 20.83%. Dari hasil ratarata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 8.33%. Pada siklus II
rata-rata pre test 29.16% sedangkan pada post tes adalah 54.17%. Dari hasil rata-rata
antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 25%. Pada siklus III rata-rata
pre test 58.33% sedangkan pada post tes adalah 91.67%. Dari hasil rata-rata antara pre
test dan post test mengalami peningkatan sebesar 33.33%. Sampai siklus III menunjukkan
peningkatan yang signifikan yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh
pada nilai pre test dan post test setiap siklus. Meningkatnya nilai siswa ini memberi bukti
bahwa hasil belajar siswa pada materi menulis karangan bebas meningkat.

ix


DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................... ii
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................ iii
Halaman Pengesahan ................................................................................... iv
Halaman Motto ...............................................................................................v
Halaman persembahan ................................................................................. vi
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Abstrak ......................................................................................................... ix
Daftar Isi ........................................................................................................x
Daftar Tabel ................................................................................................. xi
Daftar Lampiran .......................................................................................... xii
Daftar Gambar ........................................................................................... xiii
BAB I PENDUHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................4
D. Hipotesis ......................................................................................................4
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................5
x

F. Definisi Operasional ....................................................................................6
G. Metode Penelitian ........................................................................................7
H. Sistematika Penulisan ................................................................................14
BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................18
A. Pengertian Belajar .....................................................................................18
B. Pengertian Prestasi belajar ........................................................................26
C. Pengertian Karangan .................................................................................32
D. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..............................................................35
E. Metode Mind Mapping ..............................................................................40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................48
A.

Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian .................................................48

B.

Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad ..............................62

C.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus .................................................................63

D.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...............................................................63

E.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...............................................................66

F.

Pelaksanaan Tindakan Siklus III .............................................................70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................76
A. Hasil Penelitian .........................................................................................76
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................89
BAB V PENUTUP ............................................................................................93
A.

Kesimpulan .............................................................................................93

B.

Saran .......................................................................................................94

Daftar Pustaka
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel penggunaan otak pada teknik Mind mapping
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Al Ittihad Semowo
Tabel 3.2 Daftar Sarana dan Prasarana
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V
Tabel 4.1 Nilai Bahasa Indonesia Kelas V
Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre test dan post test Siklus I
Tabel 4.3 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus II
Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus III
Tabel 4.5 Daftar Peningkatan Siklus I,II,III

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I
Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II
Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I
Lampiran 8 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II
Lampiran 9 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III
Lampiran 10 Dokumentasi
Lampiran 11 Hasil Mind mapping dan karangan siswa
Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 15 Daftar SKK
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian
Gambar 2.1 Lembar Berwarna

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran pendidikan dianggap sangat penting untuk menghasilkan
sumbar daya manusia yang beriman dan bertaqwa. Adanya kemajuan
dalam pendidikan menimbulkan dorongan melakukan berbagai inovasi
pendidikan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga
formal merupakan wadah untuk mengaktualisasi tujuan tersebut melalui
kegiatan belajar, sehingga diharapkan menghasilkan insan yang menguasai
ilmu dan teknologi juga manusia yang bertaqwa. Tujuan tersebut dapat
terwujud dengan melibatkan komponen pembelajaran, kurikulum, guru
dan sumber belajar lainnya. Dalam pendidikan peran guru menjadi kunci
keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain
itu anak didik akan lebih berhasil lagi dalam belajar bila para guru
memiliki kompetensi dan kualitas dalam pembelajaran.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang wajib dipelajari
di jenjang pendidikan dasar. Peranan Bahasa Indonesia sangat penting
yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi dalam proses belajar
mengajar. Dalam pembelajaran. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran
yang membosankan untuk di pahami oleh siswa karena rendahnya minat
belajar siswa disebabkan penggunaan metode yang masih monoton yaitu
metode ceramah, sehingga pemahaman dan penerimaan materi pelajaran
1

bahasa Indonesia belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini di buktikan
dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar.
Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis suatu topik
kita

harus

berfikir,

menghubung-hubungkan

berbagai

fakta,

membandingkan dan sebagainya (Akhadiah, 1998: 41). Ketrampilan
menulis memerlukan perhatian yan lebih. Perhatian yang lebih saja kadang
hasilnya masih kurang memuaskan, apabila jika kurang mendapatkan
perhatian bisa mengecewakan. Pada kenyataan kegiatan menulis itu
kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai menulis.
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih
sangat rendah, maka peneliti melakukan observasi dengan guru bahasa
Indonesia kelas V, dibuktikan dengan masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70
untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Kebanyakan nilai siswa belum
memenuhi KKM, hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang
belum menguasai materi. Hal ini karena pelajaran bahasa indonesia
dianggap membosankan. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan,
menemukan beberapa hal yang menyebabkan prestasi belajar siswa dalam
bahasa Indonesia rendah. Diantaranya yaitu pertama, siswa menganggap
pelajaran bahasa Indonesia pelajaran yang membosankan. Kedua, siswa
malas dalam menulis karangan. Ketiga, penulisan sebuah paragraf harus
sesuai ketentuan.

2

Untuk mengembangkan kreatifitas dan kecakapan diperlukan suatu
alat pembelajaran yang tidak hanya semata-mata bertujuan menguasai
materi melainkan juga bertujuan untuk mengembangkan kecakapankecakapannnya yang diperlukan dalam kehidupan yang nyata. Harus
disadari bahwa banyak parameter yang mempengaruhi hasil pendidikan,
seperti intelegensi peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana belajar,
latar

belakang

pendidikan

guru,

kemampuan

guru

dalam

mengorganisasikan pembelajaran, dan lain sebagainya. Tetapi yang sangat
penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan perangkat
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Atas keadaan tersebut, penulis merasa perlu melakukan sebuah
penelitian yang menggunakan teknik mind mapping untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran diatas, yakni untuk mengembangkan potensi
menulis karangan. Berdasarkan latar belakang yag diuraikan di atas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang dengan judul
“PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEKNIK MIND
MAPPING

KELAS V PADA MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC.

PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut:
3

Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui
bagaimana penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang tahum 2014/2015?
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
(Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis yang akan dilaksanakan
adalah:” teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang tahum 2014/2015”.
Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya
dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:

4

Indikator Keberhasilan
Peningkatan prestasi belajar bahasa

Sub Indikator Keberhasilan
-

Indonesia menggunakan teknik mind

dapat

kreatif

dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.
-

mapping.

Siswa

Siswa mampu memperoleh nilai
belajar sesuai ketuntasan yang
ditentukan.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan
strategi dan memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia,
terutama meningkatkan prestasi belajar menulis karangan bebas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar menulis
karangan bebas dengan baik dan benar.
b. Bagi guru
Dapat memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dapat memperoleh strategi pembelajaran yang efektif sehingga
siswa daat meningkatkan hasil belajar menulis karanga bebas
dengan baik dan benar.

5

F. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahpahaman anatara yang dimaksudkan
peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti
memberikan definisi operasional sebagai berikut:
1. Peningkatan
Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan usaha, prestasi dsb.
2. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah di capai, di lakukan, di kerjakan.
(Poerwadarmita, 2006: 910), dapat diartikan sebagai gambaran siswa
untuk meningkatkan kemampuan dirinya yang belum memahami
materi yang disampaikan agar lebih baik.
3. Menulis
Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan
pena (pensil, kapur dan sebagainya) (Poerwadarminta, 2006:1304).
4. Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah
karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya
suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya
seperti dalam puisi. (Eci: 2012)
5. Teknik Mind Mapping (Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu
cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas
atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis non6

linier. Teknik mind mapping pada umumnya menyajikan informasi
yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci,
gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari
dan diingat secara cepat dan efisien. (Sudrajat: 2013)
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan
kegiatan tertentu sehingga mencapai tujuan, dengan hal ini menulis
karangan bebas. Menulis karangan bebas adalah membuat huruf
dengan pena dijadikan karangan yang tidak terikat oleh banyaknya
baris, banyaknya suku kata dalam setiap baris, dan akan lebih tepat
jika menggunakan teknik mind mapping. Teknik mind mapping adalah
suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide,
tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis
non-linier.
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian
tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Bahasa Inggris
disebut Classroom Action Research yaitu suatu action research yang
dilakukan dikelas.
Beberapa alasan peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala
sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran dikelasnya.

7

b. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangakaian kegiatan
untuk memgkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya.
1. Subjek, Lokasi, dan Penelitian
a) Subjek penelitian
Yang menjadi subjek peneliti dalam melakukan benelitian
adalah siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab.
Semarang, dengan jumlah siswa 24 siswa, yang terdiri dari 12
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
b) Lokasi penelitian
Lokasi yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah di
MI Al-Ittihad Semowo Rt : 01 Rw : 05 Kec. Pabelan Kab
Semarang.
c) Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 1 bulan yaitu mulai
tanggal 1- 17 Desember 2014.
2. langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah tindakan kelas atau sering
disebut dalam bahasa Inggris classroom action research, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses
dalam pembelajaran. (Susilo, 2010: 16).

8

Sedangkan menurut Arikunto dalam bukunya mengungkapkan
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya (Arikunto, 2006:58).
Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan
masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan
terus menerus.
Peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan
guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian.
PTK akan dilaksanakan dalam tiga siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan
sebagai berikut:

9

Perencanaan
SIKLUS I

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

?
Gambar.1.1, Tahap Penelitian (Arikunto, 2006:16)
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation
(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai
berikut:
a. Perencanaan
1. Pembuatan rencana pembelajaran.
2. Menyiapkan sumber belajar yang meliputi: Buku Bahasa
Indonesia untuk Kelas V.
3. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana
situasi pembelajaran.
10

4. Membuat soal tes.
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan

implementasi

isi

rancanagan,

yaitu

melakukan

pembelajaran dengan teknik mind mapping. Hal yang harus diingat
bahwa pemeliti harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam
rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan
ini berjutuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan
siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru. Pengamatan
guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam
menerapkan teknik mind mapping.
d. Refleksi
Refleksi

merupakan

kegiatan

untuk

mengemukakan

kembali data ataupun informasi yang telah diperoleh pada tahap
sebelumnya. Hasil refleksi inilah yang menjadi landasan untuk
menentukan perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus
berikutnya, dengan demikian tindakan siklus II mkerupakan
perbaikan dari siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan
berbaikan dari siklus II.

11

3. Instrumen Penelitian
Beberapa Instrumernt yang diugunakan dalam penelitian yaitu:
a. Pedoman Pengamatan
Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman
pengamatan untuk mengamati peningkatan keterampilan
berbicara siswa.
b. Soal Tes
Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan
materi, guna mengukur hasil keterampilan berbicara siswa.
c. RPP dan Silabus
4. Pengumpulan Data
Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi
dalam PTK, maka penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
diantaranya:
a. Observasi
Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada
siswa untuk mengetahui peningkatan pembelajaran.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil
pelajaran siswa, dalam hal ini adalah karangan siswa.

12

c. Dokumentasi
Dokumentasi untuk mengumpulkann data yang bersifat
dokumen seperti lembar observasi, lembar hasil tes dan
sebagainya.
5. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunnakan maka
analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam
dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan
peneliti bersama guru kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan,
Kab. Semarang, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada
siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas
ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis
deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai
berikut:

PF

N

 100%

Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226)

13

H. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo,
Halaman Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan,
Moto dan Persembahan, Kata Pengangantar, Abstrak, Daftar Isi dan
Daftar Lampiran.
2. Bagian Inti:
BAB I PENDUHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
J. Rumusan Masalah
K. Tujuan Penelitian
L. Hipotesis
M. Manfaat Penelitian
N. Definisi Operasional
O. Metode Penelitian
1.

Rancangan Penelitian

2.

Langkah-Langkah Penelitian

3.

Instrument Penelitian

4.

Tehnik Pengumpulan Data

5.

Analisis Data

P. Sistematika Penulisan

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA
F. Belajar
1. Pengertian Belajar
2. Ciri-ciri Belajar
3. Prinsip-prinsip Belajar
4. Tujuan belajar
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
6. Hambatan-hambatan dalam belajar
G. Prestasi belajar
1. Pengertian belajar
2. Fungsi prestasi belajar
3. Kegunaan prestasi belajar
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
5. Prinsip dasar pengukuran prestasi
H. Pengertian Karangan
1. Pengertian Karangan
2. Ciri-ciri Karangan
3. Manfaat Karangan
4. Tujuan Karangan
I. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian Bahasa Indonesia
2. Fungsi Bahasa Indonesia
3. Tujuan Bahasa Indonesia
15

J. Teknik Mind Mapping
1. Pengertian teknik Mind Mapping
2. Langkah-langkah teknik Mind Mapping
3. Kelebihan-kelebihan teknik Mind Mapping
4. Kelemahan-kelemahan teknik Mind Mapping

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
G. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian.
1. Gambaran Umum Madrasah
2. Waktu Penelitian
H. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
I. Deskripsi Penelitian Tindakan
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
2. Siklus I
3. Siklus II
4. Siklus III
D. Pembahasan
16

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

17

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.

Belajar
1.

Pengertian Belajar
Belajar menurut Gagne, dalam buku the Conditios of Learning
(1997) menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian
rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami
situasi tadi. (Purwanto Ngalim, 1988:85). Sedangkan Menurut kamus
umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006: 121) belajar adalah
berusaha (melatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian. Berbeda
dengan Good dan Brophy, belajar merupakan suatu proses yang tidak
dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang
yang sedang mengalami belajar. (Purwanto Ngalim, 1988: 87)
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang di
dalamnya

mengkaitkan

empat

keterampilan

yaitu

menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah
suatu progam untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri
serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

18

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan dengan
belajar adalah sebuah proses berusaha untuk berubah dari waktu
sebelum hingga sesudah. Proses ini terjadi dalam diri seseorang.
Kemudian tujuan dari belajar ini adalah prestasi belajar.
2.

Ciri-ciri belajar
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah
sebagai berikut (Slameto, 1991: 3-4)
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang – kurangnya seseorang telah terjadi suatu perubahan
dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang
terjadi secara terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar, perubahan – perubahan itu senantiasa
bertambah dan bertujuanuntuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya.

19

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa
berubahan itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicai. Perubahan
belajar terarah kepada berubahan tingkah laku yang benar – benar
disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahn yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan,
pengetahuan, dan sebagainya.
Dalam proses belajar terhadap karakteristik yang harus terpenuhi
sehingga proses belajar dinyatakan berhasil. Belajar dicirikan dengan
menyadari proses tersebut, belajar harus kontinu karena belajar
bertujuan dan terarah. Sehingga belajar mampu merubah aspek
tingkah laku.

20

3.

Prinsip – prinsip belajar
Dari beberapa teori yang ditemukan oleh para ahli bisa dirangkum
prinsip-prinsip balajar antara lain:
1) Belajar akan berhasil jika disertai nkemauan dan tujuan
tertentu. 2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat,
latihan dan ulangan. 3) Belajar lebih berhasil jika memberi
sukses yang menyenangkan. 4) Belajar lebih berhasil jika
tujuan belajar berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. 5)
Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang di pelajari
dipahami, bukan sekedar menghafal fakta. 6) Dalam proses
belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. 7)
Haisl belajar dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan
dalam diri si pelajar. 8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi
harus didahului oleh pemahaman (Mustaqim, M, Drs. 2012:
69)
Dalam kenyataan belajar merupakan proses unik, prinsip
tersebut harus dipenuhi. Namun belajar juga memerlukan pengalaman
yang dilampaui seseorang secara kontinu.
Berdasarkan uraian diatas prinsip belajar merupakan azas. Cara
yang dikembangkan agar belajar menjadi proses yang berhasil.
Sehingga untuk mendapatkan keberhasilan perlu menjalankan prinsip
dengan baik. Belajar pada anak merupakan awal dimana belajar itu

21

dimulai, anak yang sedang mengalami proses belajar dapat dilihat,
dikembangkan dan juga diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki.
4. Tujuan belajar
Robert M Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar
sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dari
beberapa tujuan belajar ada 5 (lima) kemampuan yang secara nyata
dapat dicapai melalui proses belajar, yaitu: (Departemen Agama
RI,2002: 57)
1) Ketrampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem belajar skolastik)
2) Strategi kognitif secara luas, termasuk kemampuan memecahkan
masalah: yang meliputi adaptasi, animasi, akomodasi.
3) Infirmasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
4) Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, misalnya
mengerik, menulis, menggambar.
5) Memikili sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang bersifat
emosi pribadi misalnya berbuat baik terhadap orang lain,
menghargai pendapat orang lain, percaya diri, mandiri, mempunyai
inisiatif, memiliki jati diri, dan yang lebih penting merasa
terintegritas dengan lingkungannya.
Pada intinya tujuan belajar aadalah untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan kecekatan, pembentukan sikap dan perbuatan.
(Surakhmad,1994: 65)
22

Berdasarkan uraian diatas tujuan belajar merupakan sekumpulan
hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya.
Jika seorang anak mampu menjawab pertanyaan guru dengan jawaban
yang tepat maka proses belajar dikatakan berhasil.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu
sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan minat dan
sebagainya.
Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu.
b. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.
Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkunga dan
sebagainya.
Menurut

(Purwanto

Ngalim,1988:

106)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 2 (dua) golongan:
a. Faktor yang ada pada diri itu sendiri yang kita sebut faktor
individual
b. Faktor yang ada di luar individual yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor
kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara
lain faktor keluarga/keadaan, rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
23

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi belajar ada yang
dari dalam dan ada luar individu. Oleh karena itu belajar selain
mengandalkan beberapa prinsip didepan juga melihat faktorfaktor individu yang mempengaruhinya.
6. Hambatan-hambatan dalam belajar
Dalam proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar
seperti apa yang diharpakan. Kadang-kadang mereka mengalami
kesulitan atau hambatan dalam belajar. Hambatan-hambatan dalam
belajar dapat digolongkan demikian:
a. Endogen, ialah hambatan yang dapat dapat timbul dari diri anak
sendiri.
Hal ini dapat bersifat:
a) Biologis ialah hambatan yang bersifat kejasmanian seperti
kesehatan,cacad badan, kurang makan, dan sebagainya.
b) Psikologis, ialah hambatan yang bersifat psikis seperti
perhatian, minat, bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud
emosi dan gangguan psikis.
b. Exogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luarr diri
anak.Seperti dari orang tua, yang berwujud cara mendidik,
hubungan orang tua dengan anaknya, suasana rumah, keadaan
sosial-ekonomi dan latar belakang kebudayaan. (Roestiyah,1982:
157)

24

Dari beberapa hal diatas hambatan belajar banyak terjadi pada
seorang anak. Sehingga untuk mengurangi keterlambatan anak
yang berhasil dalam proses belajar, hambatan-hambatan harus
ditekan. Bila dilihat hambatan endogen akan sulit ditekan. Namun
hambatan eksdogen bisa ditekan dihindari dan dicegah.
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang
di dalamnya mengkaitkan empat keterampilan yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan pengertian bahasa
Indonesia diatas dapat disimpulkan belajar adalah sebuah proses
berusaha untuk berubah dari waktu sebelum hingga sesudah. Proses
ini terjadi dalam diri seseorang. Kemudian tujuan dari belajar ini
adalah prestasi belajar.Belajar dicirikan dengan menyadari proses
tersebut, belajar harus kontinu karena belajar bertujuan dan terarah.
Belajar mampu merubah aspek tingkah laku.Belajar pada anak
merupakan awal dimana belajar itu dimulai, anak yang sedang
mengalami proses belajar dapat dilihat, dikembangkan dan juga
diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki. Sedangkan tujuan belajar
merupakan sekumpulan hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari
proses belajar sebelumnya.
B.

Prestasi Belajar
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatic sedangkan dalam
Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin,1998:
2). Pendapat lain mengemukakan prestasi belajar adalah penguasaan atau
25

ketrampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, yang biasanya di
tujukkan dengan nilai tes berupa angka yang diberikan guru.
(Poerwadarminta. 2006: 787)
1. Fungsi prestasi belajar
Prestasi memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut:
a. Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal
ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikolog biasanya
menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan
kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik
dalam suatu program pendidikan.
d. Prestasi belajar dapat menjadi indikator terhadap daya serap anak
didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan
masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang
diharapkan dapat menyerap.
e. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan sebagai
pendorong

bagi

anak

didik

dalam

meningkatkan

ilmu

pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dan
meningkatkan mutu pendidikan.(Arifin,1988: 3)
26

2. Keguanaan prestasi belajar
Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada
ahli. Namun diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam belajar
b. Untuk memperluas diagnostik
c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan
d. Untuk keperluan seleksi
e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan
f. Untuk menentukan isi kurikulum
g.

Unutk menentukan kebiasaan kurikulum

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut
(Ahmadi, 2004:138). Adalah sebagai berikut:
Prestasi belajar yang dicapai seseorang individu merupakan
hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari
dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)
individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid
dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
Yang tergolong faktor internal adalah:
1. Faktor jasmaniah

merupakan faktor kesehatan seseorang yang

dapat mengganggu proses belajar, diantaranya dalam bentuk cacat
tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu. Selain itu ia akan cepat lelah kurang
27

bersemangat, mudah pusing, mengantuk dsb. Sehingga proses
belajar dapat berjalan baik maka kesehatan badannya juga harus
baik. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar sehingga
belajarnya menjadi terganggu.
2. Faktor psikologis, terdiri atas:
a. Faktor intelektif yang meliputi:
1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat
2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.
b. Faktor nonintelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
dan lain-lain.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
1.

Faktor sosial yang terdiri atas:
a. Lingkungan keluarga
Cara orang tua mendidik anak sangat berpengaruh pada
belajar dan hasil belajar anaknya. Apakah orang tua itu
mendidik anak secara otoriter atau secara demokratis
dimana segala sesuatu dibicarakan bersama ataupun
secara bebas dimana orang tua tidak peduli terhadap apa
yang dilakukan anak. Faktor lain dalam keluarga yaitu
keadaan ekonmi keluarga.
b.

Lingkungan sekolah
28

a) Metode mengajar
Cara-cara mengajar harus tepat, efisien dan seefektif
mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran
dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang baik.
b) Sarana dan prasarana
Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana
dan prasarana yang dapat memperlancar penerimaan
materi pelajaran yang diberikan pada siswa dan
siswapun lebih giat dan maju sehingga akan
berpengaruh pada hasil belajarnya.
c) Metode belajar
Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat
yaitu dengan belajar teratur setiap hari dengan
pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar
yang

tepat

dan

cukup

istirahat

maka

akan

meningkatkan hasil belajar.
c. Lingkungan masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa karena siswa berada dalam suatu lingkungan
masyarakat. Hendaknya siswa memilih teman dalam
bergaul yang baik, karena pengaruh dari teman sangat
kuat sehingga apabila temannya baik maka siswa

29

tersebut juga akan baik yang juga berpengaruh pada
prestasi belajarnya.
2. Faktor budaya seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan,
tehnologi dan kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar, dan iklim.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Faktor-faktor diatas saling berinteraksi secara langsung
maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
Yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar ialah
beberapa sifat peserta didik dalam belajar, yaitu:
a. Cepat dalam belajar
b. Lambat dalam belajar
c. Anak dropout
d. Anak kurang berprestasi
Perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa disebabkan
oleh faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap
dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang
diberikan, dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan
tujuan pembelajaran dipngaruhi oleh siswa dan pengelolaan
seperangkat pembelajaran oleh guru.

30

5. Prinsip dasar pengukuran prestasi
Hasil tes prestasi menjadi salah satu informasi utama dalam
pengambilan

keputusan-keputusan

pendidikan.

Informasi

yang

diperoleh dari test prestasi dapat berupa informasi yang terpercaya
tetapi dapat pula berupa informasi yang tidak tepat, tergantung pada
sejauh mana test yang digunakan merupakan test yang layak. Suatu
test prestasi yang baik tentulah didasari oleh prinsip-prinsip
pengukuran yang jelas sehingga dapat menjadi alat yang positif dalam
proses belajar mengajar.
Azwar (1997: 15) dalam bukunya mengenai penyusunan test
prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran
prestasi sebagai berikut:
1. Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi
secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional.
2. Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari
hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi
atau pengajaran.
Sampel yang representatif dalam hal ini adalah perwujudan soal
test dalam bentuk item-item yang mewakili kesemua pertanyaan
yang mungkin dibuat.
3. Test prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok
guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

31

4. Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan
penggunaan hasilnya.
5. Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus
ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.
6. Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar pasa
siswa.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang harus dicapai dan
dikerjakan atau dilakukan dengan benar. Dalam proses belajar anak
didik sering menjadi masalah sebab anak didik yang diharapkan
dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah ditentukan
tidak dapat dicapai. Dilihat dari fungsi prestasi belajar maka
penting pula untuk mengetahui prestasi belajar baik peorangan dan
kelompok.

Prestasi

belajar

tidak

hanya

sebagai

indikator

keberhasilan dalam suatu bidang studi. Ada berbagai faktor yang
mempengaruhi proses tersebut. Sehingga prestasi belajar dinilai
dalam suatu bentuk tes yang disesuaikan dengan tipe pembelajaran
tiap item tes mempunyai kegunaan tertentu. Dalam memilih item
tes tersebut mempengaruhi hasil belajar.
C. Karangan
6. Pengertian Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis
32

kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah
Karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya
suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya
seperti dalam puisi. (Eci: 2012)
7. Ciri-ciri karangan
a. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi
kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat
mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan
manfaat langsung bagi pembaca.
b. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai
dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan
pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin
mudah diikuti.
c. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu
menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik
ditandai

oleh

mudahnya

pembaca

memahami

karangan.

Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan
tidak berbelit-belit.
d. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien
adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan
efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan
kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang
luas.
33

e. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga
ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang
baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang
tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk
memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat.
Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan
kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
f. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan
bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan
pendek secara berselang-seling.
g. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya
dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu
menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam
karangan yang ditulisnya.
h. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan.
Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele
apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika
memilih kata maupun menyusun kalimat.
i. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur,
tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan
teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang
benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang
diuraikannya. (student, homework. 2011)
34

8. Manfaat Karangan
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: a.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
c. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; d. Meningkatkan
pengorganisasian

fakta/data

secara

jelas

dan

sistematis;

e.

Memperoleh kepuasan intelektual; f. Memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan; g. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya. (Ilmika. 2012)
9. Tujuan Karangan
Tujuan dari karangan antara lain sebagai berikut: 1) Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. 2)
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak
hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang
ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. 3) Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang
yang berminat membacanya. 4) Membuktikan potensi dan wawasan
ilmiah

yang

dimiliki

mahasiswa

dalam

menghadapi

dan

menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan

memperoleh

pengetahuan
35

dan

pendidikan

dari

jurusannya. 5) Melatih keterampilan dasar u

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAHOMAN

0 14 20

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 - Test Repository

0 4 124

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 106

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODESNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 157

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA SISWA KELAS V MI AL MAHMUD KUMPULREJO 01 KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 136

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN BANYUBIRU 04 KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 - Test Repository

8 56 120