PERSEPSI NASABAH TERHADAP SISTEM JEMPUT BOLA PADA BMT ANDA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah
PERSEPSI NASABAH TERHADAP SISTEM JEMPUT BOLA PADA BMT ANDA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah Disusun oleh: SAFITRI NUR ANNISA NIM. 20110014 PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PERSEPSI NASABAH TERHADAP SISTEM JEMPUT BOLA PADA BMT ANDA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah Disusun oleh: SAFITRI NUR ANNISA NIM. 20110014 PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
ABSTRAK
Annisa, Safitri N. 2013. Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Jemput Bola Pada BMT ANDA
Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi Perbankan Syariah. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag
Kata Kunci: Pelayanan, kepuasan, sistem jemput bola
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap sistem yang diberlakukan pada BMT ANDA Salatiga dalam pemasaran yaitu sistem jemput bola atau sistem dengan mendatangi nasabah.
Koperasi jasa keungan syariah merupakan salah satu jenis koperasi yang ada di Indonesia. Koperasi jasa keuangan syariah mempunyai tujuan utama yaitu melayani anggota. Pelayanan yang diberikan adalah untuk mencapai kepuasan anggotanya.
Untuk memberikan kepusan yang maksimal, harus diimbangi dengan pelayanan yang maksimal pula. Pelayanan bukan hanya dilakukan di dalam kantor namun juga dilapangan. Salah satu sistem yang dilakukan oleh pemasaran di lapangan adalah Sistem jemput Bola. Sistem jemput bola merupakan sistem pemasaran dimana tim marketing menghampiri anggota untuk menabung maupun mengangsur. Dalam sistem jemput bola, seorang marketing bukan hanya menjual produk namun juga menjual lembaga keuangan itu sendiri.
Koperasi jasa keuangan syariah (kjks) BMT ANDA Salatiga merupakan salah satu lembaga keuangan mikro yang menerapkan sistem jemput bola pada pemasarannya. Yang mana dalam hasil penelitian sistem jemput bola pada lembaga ini berimbas pada, kesetiaan seseorang sebagai anggota, kesesuaian tim marketing terhadap standar operasional prosedur yang diberlakukan, dan peningkatan kas masuk pada BMT ANDA Salatiga.
Motto:
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua
(Aristoteles)
Jangan pernah berhenti mempercayai hal Mahabaik dan
Mahaagung dan meyakini bahwa dunia dipenuhi dengan hal itu
(Susan Sowerby)
Persembahan
Penyusun membuat Tugas Akhir ini untuk di persembahkan kepada:
1. Kedua Orang Tua atas doa dan kasih sayang yang dilimpahkan kepada penyusun sampai saat ini.
2. Kedua Kakak Terhebat, Akbar Wicaksono yang selalu menjadi inspirasi penyusun untuk selalu berusaha. Nastiti Rokhmania yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Kalian luar biasa.
3. Keluarga besar di Salatiga dan Wonogiri.
4. Teman-teman Perbankan Syariah 2010 yang senantiasa saling memberikan semangat.
5. Teman-teman masa SD dan SMP penyusun yang selalu menghibur dan memberikan semangat. Kalian istimewa.
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga penyusun mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem jemput Bola Pada BMT ANDA
Salatiga”.Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
Ekonomi Syariah.Penyusun tidak dapat menyelesaikan tugas akhir ini tanpa bantuan dari teman-teman yang senantiasa memberikan saran dan bantuan entah dalam hal mareriil maupun formil karena penyusun juga manusia yang tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak- pihak yang terkait, yaitu :
1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
2. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M., selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
3. Bapak Drs. Mubasirun, M.Ag selaku Ketua Jurusan Bidang Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
4. Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penyusun serta selalu memberikan arahan dan masukan untuk terselesainya tugas akhir ini.
5. Bp Supardi selaku sekretaris BMT ANDA Salatiga yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Tim Marketing, Bp Arif, Bp Yazid, serta karyawan-karyawan BMT ANDA mbak Febri, mbak diyah, dan semuanya atas bantuan, pekerjaan dan makan-makannya.
7. Kedua orang tua dan kedua kakak penyusun yang sangat penulis cintai.
8. Semua teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir.
9. Pihak-pihak terkait yang tidak dapat penyusun sebutkan yang telah menolong dan membantu penulis dalam hal apapun.
Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karena pekerjaan manusia pasti tidak ada yang sempurna. Untuk itulah penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun.
Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga bagi para pembaca.
Salatiga, September 2013 Penyusun
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii ABSTRAK ..................................................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1 B. Rumusan Masalah .......................................................................
5 C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................
6 D. Telaah Pustaka ............................................................................
7 E. Metode Penelitian ......................................................................
9 F. Sumber Data ...............................................................................
10 G. Sistematika Penulisan ………………………………………….
10
BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Hukum …………….........................................................
12 a.1 Konsep Lembaga Keuangan dalam Al-Qur’an …………….
12 B. Peran Baitul Mal wa Tamwil …………..................................
17 C. Pengertian Pelayanan ...............................................................
19 D. Strategi Pemasaran Bank Syariah .............................................
21 E. Sistem Jemput Bola ……………………………………………
29 F. Lima Prinsip Dasar Mengenai Kepuasan pelanggan ………….
34 BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum ....................................................................
39 B. Data Deskriptif …………………………………………………
45 BAB IV ANALISIS A. Strategi Pemasaran pada BMT ANDA Salatiga .........................
62 B. Pengaruh Sistem jemput Bola Terhadap Peningkatan Pendanaan, Pembiayaan, dan Perluasan Pasar ............................
65 C. Analisis Sistem Jemput Bola Pada Anggota................
70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................
77 B. Saran ............................................................................................
79 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
81 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel Halaman
46 3. 1 Nisbah Bagi Hasil Simpanan Berjangka ………….............
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Aset …………………………………...
66
4.2 Grafik Perkembangan Simpanan Sukarela ……………………
67 4.3 Grafik Perkembangan Simpanan Berjangka ………………….
67
4.4 Grafik Perkembangan Pendapatan ……………………………
68 4.5 Grafik Perkembangan SHU …………………………………...
68 4.6 Grafik Perkembangan Hutang ………………………………...
68
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam ( syariah ). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman ( riba ), serta larangan untuk ber investasi pada usaha-usaha berkategori terlarang ( haram ).
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan tahun 2011 menerangkan bahwa, pertumbuhan industri perbankan syariah Indonesia mencapai 40% per tahun, jauh melampaui negara lain dalam lima tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan industri perbankan sayariah pada lima tahun terakhir mencapai 40% per tahun. Pertumbuhan itu jauh melampaui negara lain yang bertumbuh rata-rata 10%-15% per tahun. Melalui pertumbuhan itu, saat ini Indonesia menempati posisi keempat dari 39 negara yang memiliki industri perbankan
syariah, Indonesia lebih unggul dari pada Bahrain dan Emirat Arab, meskipun masih di bawah Iran, Malaysia,dan Arab.
Banyaknya bank-bank syariah di Indonesia dan semakin gencarnya mereka menawarkan layanan yang mereka miliki, tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan nasabah semakin meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan tidak hanya bank syariah yang nasabahnya terus meningkat, akan tetapi lembaga keuangan yang berbasis syariah pun juga mengalami peningkatan seperti asuransi yang berbasis syariah (takaful), koperasi (Bitul mal wat tamwil), pegadaian syariah, dan lembaga keuangan lainnya.
Sejalan dengan meningkatnya nasabah, menjadi tantangan tersediri bagi lembaga keuangan syariah untuk tetap mempertahankan nasabahnya dengan pelayanan semaksimal mungkin. Kepuasan konsumen jasa dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan tenaga yang memberi jasa, jenis fasilitas pelayanan, dan ciri khas dari konsumen lain yang juga menerima jasa yang sama. Maka lokasi dan penjadwalan menjadi penting kalau konsumen jasa harus hadir secara langsung pada awal/akhir transaksi jasa. Kalau konsumen jasa tidak harus hadir, maka proses pelayanan tidak begitu penting tetapi hasil dari pelayanan menjadi sangat penting. (J. Spillane, 2006 : 2)
Salah satu yang menjadi pemuas nasabah adalah sistem marketing dari sebuah lembaga keuangan. Suatu lembaga keuangan syariah, harus memiliki sistem marketing atau pemasaran yang baik untuk diterapkan di dalam lembaga. Pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dalam menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Muhammad, 2002:194).
Pemasaran dipandang tidak jauh berbeda dengan penjualan. Banyak perusahaan yang percaya bahwa, dengan usaha dan biaya yang cukup, hampir semua produk dapat dijual lewat penjualan iklan yang agresif.
Pada dasarnya, konsep pemasaran memusatkan semua kegiatan dari organisasi dalam memuaskan kebutuhan pelanggan dengan memadukan kegiatan-kegiatan dengan pemasaran untuk mencapai sasaran jangka panjang organisasi (Joseph Gordon, 1994:5). Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran atau
marketing mix yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-
menerus mencapai tujuan pemasaran nya di pasar sasaran ( Kotler Philip, 2002:18).Pada pengertian lain, bauran pemasaran merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang telah dipilih. Dalam bauran pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsur-unsur produk, harga, ,lokasi atau sistem distribusi, dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan konsumen yang akan dituju (Muhammad, 2002:194).
Marketing mix terdiri dari 4 elemen/variabel yaitu product, price, place, promotion,
yang dalam lembaga keuangan, product merupakan macam-macam produk pendanaan, pembiayaan dan pelayanan yang diberikan. Price merupakan periode pembayaran atau angsuran yang diberikan dalam malakukan pembiayaan, bagi hasil yang diberikan berdasarkan nisbah yang disepakati. Place merupakan saluran pemasaran, cakupan pasar, lokasi lembaga keuangan. Promotion promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, dan pemasaran langsung. (Philip Kotler, 2002:18)
Dalam hal ini, salah satu strategi pemasaran yang dilakukan untuk memberikan kepuasan dan meningkatkan nasabah adalah melalui sistem jemput bola (door to door) atau melalui pemasaran langsung. Lembaga keuangan syariah mikro seperti BMT (
baitul mal wat tamwil) menggunakan sistem strategi pemasaran tersebut. Dalam sebuah
artrikel menjelaskan bahwa strategi jemput bola merupakan strategi di mana kita sebagai penyedia jasa/penjual produk melakukan secara aktif kegiatan pemasaran dengan menghubungi calon pelanggan kita satu demi satu.
Sistem jemput bola masih merupakan andalan utama dalam melayani nasabah. Sistem ini dirasakan sangat mempermudah nasabah dan nasabah cenderung mau mengadopsi terus bank syariah dengan adanya kemudahan tersebut (Muhammad, 2002: 204).
Hampir disemua lembaga keuangan syariah mikro memakai sistem strategi pemasaran jemput bola. Sebagai salah satu fasilitas untuk memberikan kemudahan kepada nasabah untuk menyimpan dana yang mereka miliki setiap harinya sebagai investasi di masa depan secara rutin. Sistem jemput bola juga merupakan salah satu pelayanan langsung yang diberikan oleh BMT baik pelayanan pendanaan, pembiayaan, maupun customer servise kepada nasabah.
Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan yang maksimal menumbuhkan sikap kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh BMT. Kualitas pelayanan sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, tekhnologi, dan manusia. Faktor manusia ini memberikan kontribusi sekitar 70%. Tidak mengherankan, kapuasan terhadap kualitas pelayanan sulit ditiru. Pembentukan attitude dan perilaku yang seiring dengan keinginan perusahaan bukanlah pekerjaan mudah. Pembenahan harus dilakukan mulai dari proses rekruitmen, training, dan budaya kerja (J. Spillane, 2006 : 66-67).
Kemudahan untuk menyimpan dan mengambil dana yang dititipkan serta kepercayaan yang tinggi nasabah terhadap BMT menjadi nilai tambah bagi pelayanan secara langsung. Atas dasar itulah, penulis akan membuat Tugas Akhir dengan judul “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Jemput Bola Pada BMT ANDA Salatiga”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja strategi-strategi pemasaran yang diterapkan di BMT Anda Salatiga?
2. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran jemput bola pada pendanaan, pembiayaan, dan perluasan pasar?
3. Bagaimana persepsi nasabah terhadap sistem jemput bola yang diterapkan di BMT Anda Salatiga? C.
Tujuan dan Kegunaan 1. Untuk mengetahui strategi-strategi pemasarna yang diterapkan di BMT Anda Salatiga.
2. Untuk mengetahui pengaruh strategi jemput bola pada pendanaan, pembiayaan, dan perluasan pasar.
3. Untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap sistem jemput bola di BMT Anda Salatiga.
Selain memiliki berbagai tujuan di atas, penulis juga menyebutkan kegunaan Tugas Akhir ini untuk penulis sendiri, STAIN Salatiga, dan bagi pembaca. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut
Adapun kegunaannya antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam pendidikan pada program diploma III Perbankan Syariah b. Memberikan pengetahuan dan informasi dari dunia praktis yang sangat berguna untuk disinkronkan dengan pengetahuan teori yang didapat di bangku kuliah.
c. Sebagai sarana untuk dapat berfikir secara sistematis agar mampu mengidentifikasi, manganalisa, merumuskan masalah, dan mencari alternatif pemecahan suatu masalah.
d. Manambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis sebagai bekal apabila sudah terjun langsung dalam dunia pekerjaan.
2. Bagi STAIN Salatiga
a. Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya Program Studi DIII Perbankan Syariah.
b. Menambah referensi untuk STAIN Salatiga yang berkaitan dengan perbankan syariah.
D. Telaah Pustaka
Terkait dengan judul tugas akhir yang akan dibuat penulis. Ada beberapa telaah pustaka yang dari penelitian-penelitian sebelumnya supaya di jadikan pembeda untuk penelitian ini.
Penelitian tentang “Penerapan Bauran pemasaran Pada Produk-Produk Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) Gradiska Kabupaten Semarang” oleh Muhammad Fatchan pada
tahun 2009, membahas mengenai alat pemasaran yang disebut juga bauran pemasaran atau marketing mix untuk memasarkan produk pelayanan jasa. Pelayanan jasa memiliki tujuh variabel bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion, people, physical
evidence, process. Dalam melaksanakan dan merencanakan tujuh variabel itu perlu dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut. Karena tujuh variabel itu sangat terkait yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut haruslah dilakukan.
Penelitian tentang “Teknik Pemasaran Marketing Mix Produk BMT Tumang
cabang Ampel” oleh Ika Fitri Widiyastuti pada tahun 2009, membahas mengenai salah
satu bagian dari teknik pemasaran adalah marketing mix yang bertujuan untuk mengetahui teknik pemasaran pada BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya kepada masyarakat dan untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Ampel dalam mennjalankan kegiatan pemasarannya. Teknik yang dilakukan meliputi : elemen-elemen marketing mix yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi, dan layout, serta strategi promosi. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala terletak pada manajemen BMT sendiri dan pesaing yang ada di wilayah Ampel.
Penelitian tentang “Penerapan Konsep Marketing Mix di KSU BMT Arafah Kec.
Bancak, Kabupaten Semarang” oleh Sistyadi pada tahun 2011, membahas mengenai alat
pemasaran atau marketing mix meliputi 4P yaitu Product (Produk), Price (Harga),
Promotion (Promosi), dan Place (Tempat). Dalam mewujudkan tujuan dari KSU BMT
Arafah untuk memajukan ekonomi local dengan merangkul semua kalangan, bauran pemasaran disesuaikan dengan pasar sasaran agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Marketing mix memiliki beberapa variabel atau elemen-elemen yang saling
berhubungan antara lain produk, harga, tempat, dan promosi. Yang tujuannya sebagai alat untuk mengetahui teknik-teknik pemasaran yang dilakukan pada suatu lembaga keuangan serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dalam operasional lembaga keuangan tersebut. Selain itu juga sebagai alat untuk mencapai tujuan sesuai dengan target pasar yang diharapkan.
Dengan berbagai penjelasan, bahwa penelitian tentang “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Jemput Bola Pada BMT Anda Salatiga” belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
E. Metode Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir, penulis akan menggunakan metode penelitian yaitu Metode penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif . Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Serta menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara Yaitu dengan cara melakukan tanya jawab dan dialog-dialog secara langsung dengan nasabah pendanaan maupun pembiayaan dan pegawai marketing yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian. b. Observasi.
Yaitu metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung dengan ikut melakukan aktivitas pemasaran di lokasi pasar yang menjadi ruang lingkup BMT.
F. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung melalui objeknya, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti.
G. Sistematika Penulisan
Pembahasan tugas akhir ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan penggunaan, telaah pustaka, metode penelitian,dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori, yaitu dasar hukum dan dalil dalam Al Qur’an, pengertian umum, fungsi dan tujuan lembaga keuangan, pengertian pelayanan,pengertian pemasaran, pengertian jemput bola, pengertian kepuasan. BAB III LAPORAN OBYEK
Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya BMT ANDA Salatiga, visi dan misi BMT, struktur organisasi, standar operasional pemasaran, karakteristik pegawai pemasaran yang dibutuhkan, strategi pelayanan, hasil wawancara.
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini diuraikan tentang analisis terhadap permasalahan yang di bahas. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar hukum
1. Kepmeneg KUKM no. 91 /Kep /M.KUKM /IX / 2004
2. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi, yang termasuk perangkat Koperasi adalah Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas
3. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang menentukan Kebebasan Penentuan Imbalan dan Sistem Keuangan Bagi Hasil
4. UU No. 72 tentang Memberikan Batasan Tegas Bahwa Bank Diperbolehkan Melakukan Kegiatan Usaha yang Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil
5. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penyerahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi serta Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Koperasi, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
a.1 Konsep lembaga keuangan dalam Al-Qur’an
Menurut Muhammad (2002:22) dalam hal akhlak, Al-Qur’an menyebutkan secara eksplisit, baik berupa kisah maupun perintah.
a. Konsep Accountability dan Konsep Amanah
óOçFZä. b Î)ur 4’n?tã
9
öNs9ur xÿy™ (#r ß ‰É f s? $Y 6Ï?% x. Ö ` »yd Ì
×p|Ê qç7ø sù ) ¨B ( ÷b Î*sù z` ÏBr& Nô3 ăÒ ÷ỉt/ $V Ò ÷èt/ ÏjŠxsã‹ù=sù “ Ï%© !$# z` ÏJ è?ø t $# ¼çmtFuZ»tBr& È ,
Gu‹ø 9ur © ! $# ¼çm
/u‘ (#qß 3 Ÿ w ur J çGõ3 s? noy‰»yg¤± 9$#
$ygôJ çGò6 tƒ 4 ` tBur ÿ¼çm¯RÎ*sù Ö NÏO#uä ¼çmç6ù=s% $yJ Î/ 3 ª! $#ur tb qè=yJ ÷ès? Ò OŠÎ=tæ đẹỦỉẻ
283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
b. Konsep keadilan
÷b Î)ur ÷Läêø ÿÅ z žw r& (#qäÜÅ ¡ ø ) è? ’ Îû 4‘ uK»tGu‹ø 9$# (#qß s Å $tB 3 R$$sù z> $sÛ Nä3 s9 z` ÏiB Ïä!$|¡ ÏiY9$# 4Óo_÷WtB y] »n=èOur yì »t/â‘ur ( ÷b Î*sù óOçFø ÿÅ z žw r& (#qä9ω÷ès? ¸oy‰Ïn ºuqsù ÷rr& $tB ôM s3 n=tB öNä3 ãY»yJ ÷ƒr& #’oT÷Šr& 4 y7 Ï9ºsŒ žw r& (#qä9qãès? đỉẻ
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
c. Konsep tindakan tegas
ã@÷d r& šÆ tB#uä öqs9ur 3 «! $$Î/ tb qãZÏB÷sè?ur Ì x6 Zß J ø 9$# ` tã Ç šc öqyg÷Ys?ur $ r ã Å ÷èyJ ø 9$$Î/ tb r â Dù's? ß Ä ¨ $¨Y=Ï9 ôM y_ Ì ÷z é& >p¨Bé& uŽö yz öNçGZä.
ÇÊÊÉÈ tb qà)Å ¡ »xÿø 9$# ãNèd çŽsYò2 r&ur šc qãYÏB÷sß J ø 9$# ãNß g÷ZÏiB
4 Nß g© 9 #Z Žö yz tb % s3 s9 É = »tGÅ 6 ø 9$#
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
d. Konsep teguran
ẽŽữ9đạ 9$$ẽ/ (#öq|¹ #uqs?ur È d,ys ø 9$$Î/ (#öq|¹ #uqs?ur éM Íys ẽ=Íđạ 9$# (#qè=ÏJ tã ur (#qãZtB#uä tûïÏ%© !$# žw Î) đẹẻ Žô£ äz A ’ Å " s9 z` »|¡ SM } $# ¨b Î) ÇÊÈ ÎŽóÇ yèø 9$#ur
đỉẻ1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Penekanan al-Qur’an terletak bukan pada bentuk lembaga yang merupakan bangunan dari sebuah fungsi, tetapi pada akhlak/etika lembaga tersebut. Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah mencari keridhoan Allah untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama, harus dihindari :
a. Menjauhkan diri dari unsur riba, caranya
1. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan di muka secara pasti keberhasilan suatu usaha (QS Luqman : 34)
2. Menghindari penggunaan sistem pewrsentasi untuk menghindari pembebanan biaya terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap sismpanan yang mengandung unsure melipatgandakan sacara otomatis gutang/simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu. (QS Ali Imron : 130)
3. Menghindari penggunaan sistem perdagangan/penyawaan barang ribawai dengan barang ribawi lainnya dengan memperoleh kelebihan baik kualitas maupun kuantitas.
4. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka tambahan atas hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara sukarela b. Menetakan sistem bagi hasil dan perdagangan, dengan mengacu pada Al-Qur’an surat Al-
Baqarah 275
öNß g¯Rr'Î/ y7 Ï9ºsŒ 4 Ä b§ yJ ø 9$# z` ÏB ` »sÜø ß ‹¤± 9$# çmäܬ6y‚ tFtƒ ” Ï%© !$# ãPqà)tƒ $yJ x. žw Î) tb qãBqà)tƒ Ÿ w (#4qt/Ìh 9$# tb qè=à2 ù'tƒ šú ïÏ%© !$#
¼ã&s#sù 4‘ ygtFR$$sù ¾ÏmÎn/§‘ ` ÏiB ×psà Ïã öqtB ¼çnuä!% y` ` yJ sù 4 (#4qt/Ìh 9$# tP§ ymur yì ø ‹t7ø 9$# ª! $# ¨@ymr&ur 3 (#4qt/Ìh 9$# ã@÷WÏB ß ì ø ‹t7ø 9$# $yJ ¯RÎ) (#þqä9$s%
đẹƯịẻ šc r à$Î#»yz $pkŽÏù öNèd ( Í‘ $¨Z9$# Ü = »ys ô¹ r& y7 Í´¯»s9'r é'sù yŠ$tã ïÆ tBur ( «! $# ’ n<Î) ÿ¼çnã ø Br&ur y# n=y™ $tB
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
4 öNä3 ZÏiB <Ú #t s? ` tã ¸ot »pgÏB šc qä3 s? b r& w Î) H È @ÏÜ»t6ø 9$$Î/ Mà6 oY÷ t/ Nä3 s9ºuqø Br& (#þqè=à2 ù's? w Ÿ (#qãYtB#uä šú ïÏ%© !$# $yg•ƒr'¯»tƒ
đẹồ È $V J ŠÏmu‘ öNä3 Î/ tb % x. ! $# © ¨b Î) 4 öNä3 |¡ àÿRr& (#þqè=çFø ) s? Ÿ w ur
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama- suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Maka setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi atas dasar sistem bagi hasil dan perdagangan atau transaksinya didasari oleh adanya pertukaran antar uang dengan barang.
Menurut Muhammad (2002:13) menyatakan bahwa bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
B. Peran Baitul Mal wat Tamwil
Menurut Ahmad Sumiyato (2008:24-25) BMT adalah lembaga yang memadukan fungsi antara BM (baitul mal) dan BT (baituu tamwil). Yaitu lembaga kemasyarakatan yang mengumpulkan dana masyarakat baik berupa simpanan maupun ZIS untuk disalurkan kepada usaha-usaha kecil dengan sistem bagi hasil atau kepada kaum dhuafa melalui sistem pinjaman kebaikan dan hibah. Secara operasional BMT dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan syariah yang memadukan fungsi pengelolaan ZIS dan penyadaran umat akan nilai-nilai islam dengan fungsi bisnis.
Dengan hadirnya Kepmen KUKM No. 91 Tahun 2004, maka yang menjadi tujuan pengembangan KSPS, KJKS, dan UJKS yang merupakan wadah BMT, harus diarahkan pada :
1. Peningkatan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi melalui sistem syariah.
2. Pemberian dorongan bagi kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya.
3. Peningkatan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
BMT memiliki visi, misi, dan peran dalam masyarakat. Menurut Muhammad Ridwan (2004:127-128) visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Misi BMT adalah bukan semata-mata mencari keuntungan dan penumpukan laba pada segolongan orang saja, tetapi lebih berorientasi pada pendistribusian laba yang merata dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam. Masyarakat ekonomi kelas bawah harus didorong untuk berpartisipasi dalam modal melalui simpanan penyertaan modal, sehingga mereka dapat menikmati hasil-hasil BMT.
Sedangkan peran BMT dalam masyarakat menurut Ahmad Sumiyato (2008:28-29) adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dana dan menyalurkan kepada anggota maupun masyarakat luas.
2. Mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian anggota secara khusus dan mayarakat secara umum.
3. Membantu baitul al-maal dalam menyediakan kas untuk alokasi pembiayaan non komersial atau biasa disebut qard al hasan.
4. Menyediakan cadangan pembiayaan macet akibat terjadinya kebangkrutan usaha nasabah bait at-tamwil yang berstatus al-gharim.
5. Menjadi lembaga sosial keagamaan dengan pemberian beasiswa, santunan kesehatan, sumbangan pembangunan sarana umum, peribadatan, dll. Disisi lain hal ini juga bisa membantu bait at-tamwil dalam kegiatan promosi produk-produk penghimpunan dana dan penyaluran kepada masyarakat.
C. Pengertian Pelayanan
Pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikian sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Menurut Philip Kotler pada buku J Spilane (2006 : 66-67) Konsep kualitas pelayanan diyakini mempunyai beberapa dimensi:
1. Reliability (keandalan) : meliputi prestasi yang konsisiten dan dapat dipertanggung jawabkan. Perusahaan berarti melaksanakan jasa yang betul atau cocok pada kali pertama, juga berarti bahwa perusahaan dapat memenuhi semua janjinya.
2. Responsiveness ( responsive) : pelayanan atau respon yang cepat dan kraetif terhadap permintaan atau permasalahan yang dihadapi konsumen.
3. Acces (akses) : jasa tersebut mudah didapatkan pada tempa-tempat, waktu yang tepat tanpa banyak menungggu.
4. Communication (komunikasi) : jasa tersebut dijelaskan dengan tepat dalam bahasa konsumen. Perusahaan harus menyesuaikan bahasanya untuk para pelanggan yang berbeda,
5. Competence (kompetrensi) : para pegawai memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan.
6. Courtesy (kesopan-santunan) : para pegawai ramah, cepat tanggap dan tenang.
7. Credibility (dapat dipercaya) : perusahaan dan pegawai dapat dipercaya dan mempunyai tempat di hati konsumen.
8. Security (keamanan) : jasa yang diberikan bebas dari bahaya, resiko dan keraguan.
9. Tengibles (nyata) : bagian-bagian dari jasa yang berbentuk fisik benar-benar mencerminkan kualitas jasa tersebut.
10. Knowing the customer (memahami konsumen) : karywan benar-benar membuat usaha untuk memahami kebutuhan konsumen dan memberikan perhatian secara individual.
Menurut J Spillane (2006:25-26) tiga kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi antara lain:
1. Keamanan : kebutuhan merasa aman dan tidak diancam oleh bahaya jasmani/fisik, psikologi dan atau ekonomi.
Kadang-kadang ada situasi dimana kita harus mencoba meyakinkan pelanggan bahwa apa yang mereka inginkan atau minta sebetulnya tidak sesuai dengan apa yang terbaik bagi keamanan jasmani, psikologi, atau ekonomis mereka. Untuk memenuhi kebutuhan akan keamanan, pengantar jasa harus:
· Memberikan tanda-tanda atau isyarat-isyarat bahwa konsumen adalah aman,
Meyakinkan stabilitas dan kemampuan meramalkan (predictability) dalam
· tawaran jasa-jasa.
Mempersiapkan diri untuk krisis-krisis yang mungkin akan mengancam
· konsumen.
Mencari cara untuk memberi tahu konsumen bahwa mereka mungkin tidak
·
benar tentang cara terbaik untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan- kebutuhannya akan keamanan.
2. Penghargaan diri : kebutuhan untuk menahankan dan meningkatkan atau meninggikan penghargaan diri. Pengahrgaan diri adalah konsep atau citra diri atau identitas diri seseorang. hal ini meliputi konsep diri yang positif dan harga diri yang positif.
3. Keadilan : kebutuhan untuk diperlakukan secara adil dan jujur.
D. Strategi pemasaran bank syariah
Pemasaran menurut Kotler dalam buku Muhammad (2002:194) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dalam menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran menurut Standar Operasional Prosedur KJKS BMT ANDA adalah suatu proses kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Menurut Ilham Prisgunanto (2006:58) dalam kutipannya menyatakan sebagai berikut. pemasaran merupakan sebuah komunikasi yang didefinisikan sebagi sebuah hubungan mengumpulkan keanekaragaman ide-ide, desain, pesan-pesan, media, format, dan warna untuk mengkomunikasikan maksud dan menstimulasikan persepsi khusus dari produk dan layanan, yang kemudian dihimpun ke dalam target pasar. Sarana komunikasi pemasaran menurut Ilham (2006:58-59) antara lain
1. Penjualan personal
2. Periklanan
3. Promosi penjualan
4. Public relation
5. Penjualan langsung
6. Desain pemasaran Istilah-istilah mendasar dalam pemasaran antara lain:
1. Kebutuhan (needs) Suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu atau hakikat biologis. Contohnya dalm bank syariah : produk-produk yang ditawarkan oleh bank syariah.
2. Keinginan (wants) Hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik. Contoh, nilai tambah yang diperolah seseorang pada saat bersinggungan dengan bank syariah.
3. Permintaan (demands) Keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan kalau didukung oleh daya beli.
Contoh : produk yang ditawarkan bank syariah
4. Produk (product)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pada dasarnya sebuah obyek fisik hanyalah suatu cara untuk mengemas sebuah jasa. Sehingga tugas seorang pemasar adalah menjual jasa atau manfaat yang diwujudkan dalam produk fisik. Contohnya: berbagai jenis produk funding maupun financing atau bahkan produk jasa yang dikembangkan bank syariah.
5. Nilai (value) Perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.
6. Biaya (cost) Sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan/memuaskan kebutuhan.
7. Kepuasan (satisfaction) Perasaan senag atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya.
8. Pertukaran (exchange) Tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
9. Pasar (market) Terdiri dari semua pelanggan potensial yang memilki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. Secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga keuangan/jasa keuangan ialah:
a. Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan di masa yang akan datang. b. Menilai kebutuhan nasabah/anggota saat ini dan masa yang akan datang.
c. Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk mencapai sasarn tersebut.
d. Promosi untuk mencapai sasaran.