EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBIAYAAN DI KJKS BMT TUMANG CABANG CEPOGO Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah
EVALUASI SI SISTEM PENGENDALIAN IN
INTERN
PE PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
DI KJKS B S BMT TUMANG CABANG CEP EPOGO
TUGAS AKHIR
Disusun Guna a Memenuhi Kewajiban dan Melengka gkapi Syarat
untuk Mempe peroleh Gelar Ahli Madya Perbankan an Syariah
Disusun oleh:
ULFATU ROSYIDAH
NIM. 20110016
PROGRAM AM STUDI DIII PERBANKAN SYAR ARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH T TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI I (STAIN)
SALATIGA
2013
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
DI KJKS BMT TUMANG CABANG CEPOGO
TUGAS AKHIR
Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah
Disusun oleh:
ULFATU ROSYIDAH
NIM. 20110016
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2013
ii
ABSTRAK
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pembiayaan musyarakah dan untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian intern pada pemberian pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo.
Metode analisis yang digunakan bersifat kualitatif, yaitu metode analisis yang bersifat deskriptif dengan perbandingan antara teori dengan praktik yang dijalankan pada obyek penelitian. Penulis menggunakan empat unsur sistem pengendalian intern dalam eveluasi tersebut.
Hasil penelitian yang diperoleh dengan membandingkan antara teori dengan praktik yang terjadi pada KJKS BMT Tumang cabang Cepogo, menunjukkan bahwa sebagian penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern sudah sesuai dengan teori yang ada meski masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan yang terjadi yaitu masih adanya satu personil yang menjalankan lebih dari 1 (satu) fungsi, tidak digunakannya form dengan nomor urut tercetak dalam pelaksanaan operasionalnya, serta kurang efektifnya sistem panjaringan karyawan baru. Sehingga efektifitas kerja organisasi dalam pembiayaan kurang terjaga.
Dari hasil analisis tersebut pemecahan masalah yang terjadi dapat dilakukan dengan membenahi penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern agar sistem kerja KJKS BMT Tumang cabang Cepogo lebih terstruktur dan efektif. Dalam rangka menghindari perangkapan fungsi dari 1 (satu) personil, perlu ditambahkan karyawan dalam operasionalnya, dan perlu adanya penggunaan form bernomor urut tercetak guna mempermudah proses pencatatan dan penyimpanan data nasabah. Serta perlu diperhatikan dalam proses merekrut karyawan baru, agar mendapatkan SDM yang benar-benar berkompeten di bidangnya.
Kata Kunci: Pembiayaan musyarakah dan sistem pengendalian intern
v
MOTTO :
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ” (Q.S. Alam Nasyrah: 6) “ If there is a will, there is a way ” (Albert Einstein)
“ Hidup untuk menjadi berguna, bukan hanya menggunakan ” “ Kehormatan dan kepercayaan seseorang, tergantung kepada sikap tanggungjawabnya “
“ Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu : ‘sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi’ ” (Al-Kahfi : 23) “….. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ” (Al-Mujaadilah : 11) “ Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan. Agar kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu ” (Nuh : 19-20)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segenap jiwa raga, tanpa semuanya tidak akan ada daya. Maka Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:
Allah SWT
Atas atas izin, rahmad, berkah, ridla, dan kehendak Mu, semua ini dapat berjalan
dengan baik dan lancar
Rasulullah Muhammad SAW
Tauladan dan tuntunan umat manusia, menuju ridla Allah SWT
Ayah Tercinta
Perjuangan yang tiada henti untuk anakmu yang takkan pernah terlupakan
sepanjang masa
Ibu Tercinta
Do’amu yang selalu menaungiku dalam segala keadaan untuk mendapatkan yang
terbaik, akan menjadi prasati yang takkan pernah pudar
Saudara-saudaraku
Apresiasi yang tak pernah terlupa, bersama sebagai sahabat dan kerabat
Teman-teman dalam Perjalanan Hidup
Thanks a lot of your apresiation for my trip
Sahabat-sahabat DIII Perbankan Syariah 2010
Perjalanan bersama suka dan duka, kan menjadi kenangan dalam menggapai
sukses di masa yang akan datang
(Terimakasih atas semuanya)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan Musyarakah Di
KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo” dengan lancar guna memenuhi syarat-
syarat kelengkapan dalam memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Perbakan Syariah Jurusan Syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dalam perjalanan penyusunan penelitian ini, tentunya hambatan dan rintangan sering datang silih berganti. Pada saat itu hanya Allah SWT yang mampu menjaga motivasi dan semangat penulis untuk tetap melaju dalam menyelesaikan tugas ini. Kelancaran terselesaikannya tugas akhir ini juga berkat adanya dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih tak terhingga kepada :
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M., selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
ix
3. Bapak Taufikur Rahman, S.E.,M.Si., selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Keluarga besar KJKS BMT Tumang Cepogo yang telah mengizinkan melakukan penelitian dan pemberian data yang diperlukan.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan segala kasih dan restu, dukugan yang berupa material dan spiritual yang tak ternilai harganya.
6. Saudara-saudara yang telah menemani dan memberikan dorongan serta semangat yang luar biasa.
7. Sahabat-sahabat DIII Perbankan Syariah 2010 yang telah memenuhi hari- hari penulis dengan penuh semangat.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terlibat dalam pembuatan karya tulis ini Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Boyolali, 2 September 2013 Penulis
x
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv ABSTRAK ..................................................................................................... v HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1 B. Rumusan Masalah .......................................................................
5 C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................
6 D. Metode Penelitian .......................................................................
7 E. Batasan Masalah .........................................................................
10 F. Penelitian Terdahulu ...................................................................
10 G. Penegasan Istilah .........................................................................
14 H. Sistematika Penulisan .................................................................
15
xi
xii
BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pengendalian Intern .........................................................
17 B. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ................................................
27 C. Pembiayaan ...............................................................................
33 D. Pembiayaan Musyarakah .........................................................
37 BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum ........................................................................
43 B. Pembiayaan Musyarakah di KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo.........................................................................................
65 BAB IV ANALISIS
A. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan Musyarakah di KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo................
69 B. Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Pembiayaan Musyarakah di KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo ...............
88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................
95 B. Saran ............................................................................................
96 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
99 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 3. 1 Susunan Pengurus dan Pengawas KJKS BMT Tumang...................59
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman2. 1 Skema Pembiayaan Musyarakah.........................................................
40 3. 1 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang............................................
48 4. 1 Bagan Prosedur Permohonan Pembiayaan..........................................
74 4. 2 Bagan Prosedur Persetujuan Pembiayaan............................................
75 4. 3 Bagan Prosedur Akad Pembiayaan......................................................
76 4. 4 Bagan Prosedur Realisasi Dana Pembiayaan......................................
77 4. 5 Bagan Prosedur Pencatatan Akuntansi................................................
78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 : Lembar Konsultasi Lampiran 3 : Surat Keterangan Pembimbing Lampiran 4 : Satuan Kredit Kerja Lampiran 5 : Formulir Permohonan Pembiayaan Lampiran 6 : Formulir Pendaftaran Anggota BMT Tumang Lampiran 7 : Formulir Pengajuan Pembiayaan Lampiran 8 : Surat Akad Parjanjian Pembiayaan Lampiran 9 : Slip dan Kuitansi Pembiayaan Lampiran 10 : Lembar Hasil Survei Lampiran 11 : Surat Pernyataan Menjaminkan Lampiran 12 : Surat Kuasa Menjual Lampiran 13 : Surat Tanda Terima dan Pengambilan Jaminan Lampiran 14 : Kartu Pembiayaan
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu Negara adalah
adanya dukungan dari sistem keuangan yang sehat dan stabil. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan moneter dan perbankan merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan perbankan dalam suatu negara sangat penting. Tidak ada suatu negarapun yang hidup tanpa memamfaatkan lembaga keuangan (Siamat, 1995: 47).
Indonesia memiliki beragam bentuk lembaga keuangan. Lembaga tersebut dapat berupa lembaga keuangan bank dan non bank. Misalkan bank secara umum, asuransi, koperasi, dan sebagainya. Kini banyak bermunculan lembaga keuangan syariah seperti bank syariah dan kopersi syariah (BMT) di Indonesia yang beroperasi berdasarkan syariat Islam sejak dikemukakan fatwa tentang haramnya bunga bank. Lembaga Keuangan Syariah tidak menerapkan sistem bunga, melainkan dengan sistem bagi hasil.
Di Indonesia, bank syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun mengalami perkembagan yang cukup lambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainya, perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang. Pada periode 1992-
2
1998 hanya ada satu Bank Syariah, kemudian pada tahun 2005 bartambah 20 Bank Syariah, yaitu 3 Bank Umum Syariah, dan 17 unit Bank Syariah. Selain itu jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) hingga tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah.
Dua fungsi utama bank syariah adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan dana. Penyaluran dana yang dilakukan perbankan syariah adalah pemberian pembiayaan kepada debitur yang membutuhkan, baik untuk modal usaha maupun untuk konsumsi. Praktik pembiayaan yang sebenarnya dijalankan oleh lembaga keuangan Islami adalah pembiayaan dengan sistem bagi hasil atau syirkah dan pembiayaan berakad/sistem jual-beli atau bai’ (Muhammad, 2002: 259). Lahirnya undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan yang merupakan hasil revisi dari undang-undang nomor 7 tahun 1998, yang berbunyi ”pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan/kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil” (undang-undang 10 tahun 1998
pasal 1 ayat 2). Hal tersebut merupakan kesungguhan pemerintah dalam memperdayakan sistem perbankan syariah di Indonesia. Masyarakat membutuhkan lembaga keuangan syariah yang tidak hanya berorientasi dalam hal bisnis, tetapi juga sosial. Tentunya bukan lagi dalam bentuk bank syariah, karena pada umumnya lembaga keungan dalam bentuk bank lebih berorientasi dalam hal bisnis dan sulit menjangkau pemenuhan
3
kebutuhan pengusaha mikro/kecil. Salah satu lembaga keuangan syariah alternatifnya adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang berupaya untuk tidak hanya berpihak pada perolehan keuntungan oleh pemilik modal saja. Tetapi juga mendistribusikan kekayaan secara adil dan merata. Lembaga keuangan syariah ini juga berfungsi untuk membantu kelompok masyarakat yang membutuhkan dana yang pada umumnya dalam menjalankan usaha mikro/kecil.
Dalam pendirian maupun operasional BMT tidak hanya melibatkan golongan-golongan tertentu namun dari semua kalangan masyarakat tanpa ada batasan ekonomi, sosial maupun agama. Semua golongan masyarakat dapat berperan serta dalam pembangunan lembaga keuangan syariah yang dapat bermanfaat bagi semua kelompok masyarakat secara merata bahkan dari kelompok masyarakat serta pengusaha kecil sekalipun.
Peran BMT dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil di lingkungannya merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi pembangunan nasional. Bank yang diharapkan mampu menjadi perantara keuangan ternyata hanya mampu bermain pada level menengah atas. Sementara lembaga keuangan non formal yang notabenenya mampu menjangkau pengusaha mikro, tidak mampu menjangkau kapitalisasi usaha kecil. Maka BMT diharapkan tidak terjebak pada dua kutub sistem ekonomi yang berlawanan tersebut (Ridwan, 2004: 73).
Salah satu peran BMT dalam masyarakat yaitu sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan atau sering disebut
4
dengan pembiayaan. Salah satu jenis pembiayaan yang ada dalam BMT adalah pembiayaan musyarakah. Pembiayaan musyarakah merupakan pembiayaan dengan pola investasi dimana kadua belah pihak memberikan kontribusi dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama (Antonio, 2001: 90). Pembiayaan musyarakah pada umumnya merupakan salah satu jenis pembiayaan yang banyak diminati oleh masyarakat. Maka dalam penyaluran pembiayaan musyarakah juga dibutuhkan sistem operasional yang baik agar tidak terjadi segala macam kesalahan ataupun penyelewengan.
Sistem pengendalian intern, mungkin menjadi salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan. Begitu pula dalam pembiayaan musyarakah pada BMT, sistem pengendalian intern sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan resiko pembiayaan yang tidak diharapkan. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008: 163).
BMT Tumang merupakan lembaga keuangan syariah yang yang memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dalam hal simpanan maupun pembiayaan. Perkembangan BMT Tumang cukup pesat yang mana sampai saat ini telah memilliki 6 kantor cabang yang tersebar di beberapa wilayah.
Dalam hal pembiayaan, KJKS BMT Tumang cukup mempunyai potensi cukup tinggi. Terlebih lagi pembiayaan musyarakah yang merupakan salah
5
satu jenis pembiayaan paling diminati masayarakat. Maka dibutuhkan sistem pengendalian intern yang baik untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kegagalan yang dapat merugikan pihak KJKS BMT Tumang yang berperan sebagai shahibul maal maupun pihak nasabah yang berperan sebagai
mudharib.
Berdasarkan latar belakang tersebut dan pentingnya sistem pengendalian intern dalam setiap kegiatan perusahaan, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul : “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan Musyarakah Di KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo”.
B. Rumusan Masalah
Menilik latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah terkait yang akan digunakan penulis sebagai bahan penelitian Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur Pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo?
2. Bagaimana Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo?
3. Apakah Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan musyarakah telah diterapkan secara efektif di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo?
6
C. Tujuan dan Kegunaan
Berdasarkan rumusan masalah yang tersusun dan tersebut, maka dapat disebutkan mengenai tujuan penelitian ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui prosedur Pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo.
2. Untuk mengetahui Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo.
3. Untuk mengetahui keefektifan Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo.
Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan juga dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi KJKS BMT Tumang, bagi penulis, bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, maupun bagi pembaca. Adapun manfaat yang diharapkan yaitu :
1. Bagi KJKS BMT Tumang
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam sistem pengendalian intern yang telah diterapkan sebelumnya.
2. Bagi Pembaca
a. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang lebih mendalam mengenai sistem pengendalian intern pada pembiayaan musyarakah.
b. Sebagai salah satu bahan referensi, khususnya yang tertarik pada bidang keuangan syariah.
7
3. Bagi Penulis
a. Untuk prasarat kelulusan diploma pada Program Studi DIII Perbankan Syariah di STAIN Salatiga.
b. Memberikan pengetahuan dan informasi lebih luas untuk disesuaikan serta dipadukan dengan pengetahuan teori yang didapat di bangku kuliah.
4. Bagi STAIN Salatiga
a. Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya Program Studi Perbankan Syariah.
b. Sebagai tambahan referensi literatur serta informasi khususnya bagi mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Perbankan Syariah.
D. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian intern pada pembiayaan musyarakah di
KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo.
2. Jenis penelitian
Jenis penelitian atau penulisan dalam tugas akhir ini menggunakan pendekatan kualitatif, karakteristik penelitian kualitatif yaitu penelitian yang hasil analisisnya berupa kata-kata yang dirancang secara deskriptif. Penjelasannya bukan berupa angka ataupun dengan penghitungan statistik, namun menggunakan paragraf-paragraf penjelas.
8
Menurut Daymon (2008: 7-9) karakteristik penelitian kualitatif yaitu: a. Kata, berfokus pada kata bukan angka.
b. Keterlibatan peneliti, peneliti terlibat dekat dengan hal-hal yang diteliti.
c. Sudut pandang partisipan, menyelidiki dan menyajikan berbagai perspektif subjektif para partisipan.
d. Riset skala kecil, mengeksplorasi penelitian secara terperinci.
e. Fokus yang holistik, tidak hanya terpaku pada satu atau dua variabel, tetapi lebih luas cakupannya.
f. Fleksibel, tidak hanya meneliti topik, tetapi juga menyelidiki hal baru yang diungkapkan informan tentang pemahaman mereka.
g. Proses, menangkap proses yang berlangsung dari waktu ke waktu.
h. Latar alami, dilakukan di lingkungan alami tempat orang berada. i. Induktif ke deduktif, mendapatkan gagasan dari hasil mengumpulkan dan meneliti data.
3. Jenis data yang dibutuhkan
Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data data primer yang menurut Supranto (2002: 20-21) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung melalui objeknya, dan data sekunder yang menurut Daymon (2008) yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti.
9
Menurut Uma Sekaran (2006), data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Data primer dapat diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan karyawan dan staff BMT Tumang cabang Cepogo untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan. Data sekunder merupakan jenis data yang tidak bisa diabaikan begitu saja, dilihat dari sumber data, data sekunder dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.
4. Metode pengumpulan data
a. Metode Wawancara Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber yang diwawancarai.
Wawancara dilakukan penulis kepada pengelola bagian pembiayaan dan pihak lain yang terkait dengan pembiayaan musyarakah di BMT Tumang untuk menggali informasi mengenai pembiayaan musyarakah di BMT Tumang.
b. Metode Observasi Peneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian. Di sini penulis ikut dalam proses pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan. Observasi yang akan dilakukan yaitu mengamati kegiatan Lembaga Keuangan Syariah secara langsung pada saat melakukan praktik magang di BMT Tumang.
10
c. Metode Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku referensi, buku panduan maupun literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada, sehingga akan membentu dalam proses penelitian.
d. Analisa dokumen Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
E. Batasan Masalah
Terkait dengan luasnya lingkup permasalahan dan waktu serta keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pembiayaan
musyarakah, maka untuk memudahkan analisa dalam tugas akhir ini
penelitian dibatasi pada pelaksanaan prosedur pembiayaan musyarakah dan penerapan unsur sistem pengendalian intern dalam pembiayaan musyarakah sampai dengan tahap realisasi dana pembiayaan di KJKS BMT Tumang cabang Cepogo.
F. Penelitian Terdahulu
Terkait dengan tugas akhir akan yang diteliti oleh penulis, ada beberapa telaah pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini.
Penelitian mengenai pengendalian intern telah dilakukan oleh Azizah pada tahun 2005, dalam tugas akhirnya yang berjudul “Internal control
Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan pada USP Swamitra Mekar
11 Ungaran”, yang mengemukakan bahwa internal control menunjukkan suatu
perusahaan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang fatal dalam lembaga tersebut. Dalam perusahaan laporan dapat dilihat apakah mengalami laba atau rugi, perusahaan tersebut melihat apakah dalam laporan tersebut sudah benar atau belum. Kebenaran dapat dilihat dengan data yang dilaporkan dan telah diaudit minimal oleh internal control. Ini menunjukkan salah satu kegunaan internal control perusahaan.
Penelitian mengenai penerapan pengendalian internal telah dilakukan oleh Renata Cynthiadevi pada tahun 2008 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Atas Sistem
Penggajian PT. Gerbang Tata Gemilang”, yang mengemukakan bahwa
keterbatasan pengendalian intern suatu entitas, meliputi kesalahan dalam pertimbangan, gangguan, kolusi, pengabaian dalam manajemen, serta biaya lawan manfaat yang sebisa mungkin semua hal tersebut harus dihindari demi kelancaran penerapan pengendalian intern. Penelitian ini jelas berbeda dengan yang akan diteliti oleh penulis, selain perbedaan lokasi, juga topik masalah yang disoroti.
Penelitian berikutnya mengenai sistem pengendalian intern juga telah dilakukan oleh Maulia Fitriasih pada tahun 2010, dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Sistem Pengendalian Intern Atas Pembiayaan
Konsumen Dalan Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR iB) Pada
KCP BRI Syariah Di Bangkalan”, yang menerangakan bahwa penerapan
Sistem Pengendalian Intern pada pemberian kredit di KCP BRI Syariah di
12
Bangkalan dapat dibilang sudah efektif yaitu dilihat dari segi elemen Sistem Pengendalian Intern yang telah diterapkan baik. Skripsi tersebut mengacu pada sistem pengendalian intern pada Kredit Kepemilikan Rumah (KPR iB), sedangkan disini penulis lebih menekankan pada pengendalian intern dari pembiayaan yang menerapkan pola investasi.
Penelitian mengenai sistem pengendalian intern yang telah dilakukan oleh Ruzanna Amanina pada tahun 2011, dalam skripsinya yang berjudul “Evaluasi Terhadap Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian
Kredit Mikro (Studi Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Majapahit
Semarang)”, menyatakan bahwa Pengujian kepatuhan dilakukan terhadap
sistem pengendalian intern dengan menggunakan metode fixed sample size. Penentuan jumlah sampel yang dipilih menggunakan bantuan tabel angka random, menetapkan tingkat keandalan (reliability level) 95% dan batas ketepatan tertinggi yang diharapkan (Desired Upper Precission Limit/ DUPL) 5%. Hasil yang diperoleh dari pengujian kepatuhan ini adalah jumlah batas ketepatan yang dicapai (Achieved Upper Precission Limit / AUPL) sebesar 3%. Dari hasil tersebut, AUPL lebih kecil atau sama dengan DUPL, maka pengendalian intern yang ada dikatakan efektif. Skripsi ini menekankan pada metode fix sample size dalam analisis sistem pengendalian internnya.
Penelitian lain mengenai sistem pengendalian intern juga dilakukan oleh Andrian Budi Prasetyo pada tahun 2011, dalam skripsinya yang berjudul “Kualitas Prosedur Pengendalian Internal : Antecedents Dan Pengaruh
Moderating Pada Keadilan Organisasional Dan Kecurangan Pegawai”,
13
yang mengungkapkan bahwa bahwa pada model pertama mengungkapkan bahwa kualitas prosedur pengendalian internal memberikan pengaruh
moderating terhadap hubungan antara persepsi keadilan organisasional
dengan kecurangan pegawai. Kemudian pada model kedua menunjukkan bahwa tiga faktor organisasional yaitu: lingkungan etika perusahaan, aktivitas internal audit dan pelatihan manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap kualitas prosedur pengendalian internal. Skripsi ini mengacu pada pembahasan mengenai prosedur pengendalian intern.
Dalam Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (2012), dengan judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Penerapan Good Corporate Governance (Gcg) Pada Perbankan Di Kota
Banda Aceh”, mengemukakan bahwa dalam rangka peningkatan penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance perusahaan perlu dilakukan peningkatan pengendalian intern. Hal tersebut didukung oleh temuan secara deskriptif oleh BPK-RI bahwa tingkat pengendalian intern relatif belum maksimal (RKAP PT. Bank BPD Aceh Tahun Buku 2007 Dan 2008 di Banda Aceh). Setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perbankan di Kota Banda Aceh.
Penelitian berikutnya mengenai sistem pengendalian intern dilakukan oleh Lidia Purnamasari pada tahun 2012, dalam tugas akhirnya yang berjudul “Sistem Pengendalian Intern Penggajian pada BMT ANDA Salatiga”, yang
14
mengemukakan bahwa prosedur penggajian di BMT ANDA Salatiga sederhana dan dikatakan baik, serta mudah dipahami. Sistem pengendalian intern yang meliputi unsur-unsur pengendalian intern sudah baik, hanya saja perlu pembenahan dalam hal pegawai yang masih merangkap beberapa bagian tugas agar operasional lebih efisien.
Berdasarkan telaah pustaka yang telah dipaparkan di atas, sejauh pengatahuan penulis penelitian tentang “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pembiayaan Musyarakah Di KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo” belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Perbedaan judul penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan menganalisis Sistem pengendalian intern dalam pembiayaan musyarakah di KJKS BMT Tumang Cabang Cepogo.
G. Penegasan Istilah
Berikut pengertian dari istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu:
1. Clerical operation merupakan kegiatan yang terstruktur berdasrkan urutan tertentu, seperti menulis, mengamati, memahami, dan seterusnya sesuai dengan hal yang bersangkutan dengan materi sebelumnya.
2. Defisit unit yaitu pihak yang dikatakan kekurangan dana, dan membutuhkan dana untuk menjalankan suatu kegiatan usaha.
3. Mark-up yaitu keuntungan dari suatu usaha atau suatu kerjasama dalam hal bisnis, atau kegiatan ekonomi lainnya.
15
4. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran.
5. Management Oversight adalah pengawasan yang dilakukan oleh manajemen kepada anggota menejemen yang menjalankan operasional perusahaan.
6. Surprised audit yaitu pemeriksaan mendadak yang dilakukan auditor kepada karyawan perusahaan yang dimaksud agar selalu bekerja dengan baik meski tanpa adanya pengawasan.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan uraian mengenai hal-hal yang akan dilaporkan bab demi bab, dari bab rencana laporan penelitian diperoleh gambaran yang berurutan dan saling terkait. Adapun rancangan sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut:
Bab I (Pendahuluan), dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metodologi laporan tugas akhir, batasan masalah, penelitian terdahulu, penegasan istilah, serta sistematika penulisannya.
Bab II (Landasan Teori), berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern, Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dan pembiayaan
musyarakah.
Bab III (Laporan Obyek), menjelaskan tentang gambaran umum dan sejarah berdirinya KJKS BMT Tumang, visi dan misi, struktur organisasi,
16
data deskriptif mengenai sistem pengendalian intern dan pembiayaan musyarakah, serta data deskriptif lain terkait dengan objek tersebut.
Bab IV (Analisis), berisi tentang studi analisis hasil penelitian mengenai pembiayaan musyarakah pada KJKS BMT Tumang dan evaluasi sistem pengendalian intern pembiayaan musyarakah pada KJKS BMT Tumang.
Bab V (Penutup), mengemukakan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem, Prosedur, dan Sistem Akuntansi
Sistem mempunyai peranan besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan. Dengan sistem yang baik maka kinerja perusahaan akan lebih teratur dan dapat dikoordinir sehingga dapat memperkecil kemungkinan adanya berbagai kesalahan ataupun penyelewengan dalam perusahaan.
Suatu sistem diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk membentuk jaringan kerja yang sistematis dan terorganisir.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- ulang (Mulyadi, 2001: 5).
Suatu sistem tersusun dan terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (clerical
operation) ini meliputi menulis, menggandakan, menghitung, memberi
kode, mendaftar, memilih (mensortasi), memindahkan, dan membandingkan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencatat informasi
18
akuntansi ke dalam buku jurnal, buku besar dan laporan keuangan yang dibutuhkan pihak yang berkepentingan.
Baridwan (2005: 3), dalam buku yang berjudul “Sistem Akuntansi”, menjelaskan bahwa prosedur adalah suatu urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Menurut Settler dalam Mulyadi (2001: 4), bahwa sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kegiatan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditor, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil.
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur sistem akuntansi pokok adalah: a. Formulir;
d. Buku Pembantu;
b. Jurnal;
e. Laporan Keuangan
c. Buku Besar;
19
2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
a. Menurut IAI yang dikutip Sukrisno Agus (2004: 79) : Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini :
1) Keandalan pelaporan keuangan 2) Efektivitas dan efisiensi operasi 3) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
b. Menurut Jogiyanto (2000: 373) dari AICPA (American Institute of
Certified Public Accountant) yaitu :
Pengendalian intern meliputi struktur suatu organisasi dan semua metode-metode yang terkoordinir serta ukuran-ukuran yang ditetapkan di dalam suatu perusahan untuk tujuan menjaga keamanan harta milik perusahaan, mmeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
c. Menurut Mulyadi (2001: 165) Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
20
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa sistem pengendalian intern adalah suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Hasil dari Laporan Jurnal Akutansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang berjudul Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Penerapan Good Corporate Governance (Gcg) Pada Perbankan Di Kota
Banda Aceh menyatakan bahwa terdapat 5 elemen sistem pengendalian
intern yang diatur daBank Indonesia Lamp. SE No.5/22/DPNP 2003. Lima elemen utama yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu Pengawasan oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian (Management Oversight and Control
Culture), Identifikasi dan Penilaian Risiko (Risk Recognition and
Assessment), Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi (Control
Activities and Segregation of Duties), Sistem Akuntansi, Informasi dan
Komunikasi (Accountancy, Information and Communication), serta Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan/Kelemahan (Monitoring Activities and Correcting Deficiencies).
21
3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Terdapat beberapa tujuan dari pengendalian intern antara lain (Mulyadi, 2001: 163):
a. Menjaga kekayaan organisasi Kekayaan milik perusahaan dapat dicuri atau disalah-gunakan jika kekayaan tersebut tidak dilindungi dengan dilaksanakannya pengendalian intern.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Pengendalian intern ini dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi yang akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan handal.
c. Mendorong efisiensi Sistem pengendalian intern dalam suatu perusahaan bertujuan untuk menghindarkan pengulangan kerja yang tidak perlu dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha serta mencegah penggunaan sumber daya secara tidak efisien.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dengan adanya sistem pengendalian intern yang dilaksanakan dalam perusahaan akan memberikan jaminan yang memadai agar kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen dipatuhi oleh karyawan.
22
4. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2001: 166):
a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.
Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi.
23
b. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan, dan Biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
c. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi.