UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN SKI SISWA KELAS III MI NEGERI KRINCING TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

  

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI

STRATEGI

  IN D E X C A R D M A T C H PADA PEMBELAJARAN SKI

SISW A KELAS III MI NEGERI KRINCING

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

M U K H A M A D S A M S U L M U ’IN

  

NIM: 11408082

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

  

2010

  KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. 323433 Kode Pos Salatiga 50721

http// www.stainsalativa. ac. id e-mail:

  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Mukhammad Samsul Mu’in NIM : 11408082 Jurusan : Tarbiyah Program Studi: Pendidikan Guru Agama Islam Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE

  INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN SKI SISWA KELAS III MI NEGERI KRINCING TAHUN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga,!I Agustus 2010 Pembimbing, Faqih Nabhan, SE, M.M NIP.197412302002121002

  

K EM EN TERIA N A G A M A RI

SEKOLAH TINGGI A G A M A ISLA M N EG ER I (STA IN ) SALA TIG A

Jl. Tentara P elajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. 323833 K ode P os S alatiga 50721 http// www. stainsalatiea. ac. id e-mail:

  PEN G ESA H A N K ELU LU SA N

Skripsi Saudara M ukham ad Sam sul M u ’in dengan N om or Induk

M ahasiswa 114 08 082 yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN

  

PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA

PEMBELAJARAN SKI SISWA KELAS III MI NEGERI KRINCING

TAHUN 2009/2010 telah dimaunaqosahkan dalam sidang panitia ujian,

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu,

28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

  Salatiga, 28 Agustus 2010

Panitia Ujian

  Pembimbing, Faqih Nabhan, SE, MM NIP. 19741230 200212 1 002 itf

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mukhamad Samsul Mu’in NIM : 11408082 Jurusan : Tarbiyah

  Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 1 Agustus 2010 Yang menyatakan,

  

MOTTO

V d i * * ' » - 'f i ' * 1 ' ^ . T « f ' ' „

  • * t * i " 4 -1 * i^-** „ '

  . x » ' ' ^ s ' 5- „ * ' <?? IjJ-9 *<[£ J ^ J J * > - *-«/•' ^ 4 ^ O ) y *

  

Barangsiapa bertakwa kepada A llah niscaya dia akan m engadakan baginya

ja la n keluar. D an m em berinya rezki dari arah ya n g tiada disangka-sangkanya.

dan barangsiapa ya n g bertaw akkal kepada A llah niscaya A llah akan

m encukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah

m elaksanakan urusan y a n g (dikehendaki)Nya.

  

Sesungguhnya A llah Telah mengadakan

ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

  PERSEMBAHAN

  I Skripsi ini saya persembahkan: 1. Bapak dan Ibu terkasih yang telah memberikan doanya dengan rasa keikhlasan.

  2. Anak dan Isteri tercinta yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayang dalam memberi warna hidup saya.

  3. Kepala Sekolah MI Negeri Krincing yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengeksplor keilmuan dan kemampuan..

  4. Rekan-rekan Guru MI Negeri Krincing yang telah saya anggap sebagai bagian keluarga sendiri.

  5. Semua teman-temanku seperjuangan angkatan 2008 ekstensi PAI.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur alhamdulillah, kepatuhan, dan kecintaan kehadirat Allah SWT yang selalu hadir dan memberikan rahmat, taufiq dan hidayah di dalam roh kita sampai malaikat maut menjemput kita, amin. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul jaza’, semoga kita termasuk ummatnya yang diberi syafa’at, amin.

  Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban penulis dalam rangka melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, jurusan tarbiyah (PAI), maka penulis membuat karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI STRATEGI

  INDEX CARD MATCH PADA

  PEMBELAJARAN SKI SISWA KELAS III MI NEGERI KRINC1NG TAHUN 2009/2010. Akhirnya dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, serta penghargaan yang setinggi- tingginya kepada yang terhormat: 1. Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Bapak Pembantu Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  3. Bapak Faqih Nabhan, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta sarannya sampai terselesaikannya skripsi ini.

  \ Bapak Ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

  5. Seluruh teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu penulis baik yang berupa moral maupun materiil.

  Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali doa kepada Allah SWT, semoga amal sholeh bapak, ibu, teman-teman dan semua pihak dapat diterima Allah SWT, dan mendapatkan balasan yang mulia di sisi-Nya. Jazakumullah khoiron katsiron jazaan jaziila, Amin.

  Penulis berkeyakinan, bahwa para pembaca yang budiman tentu akan mengadakan evaluasi-evaluasi dan kritikan seperlunya. Di mana penulis sendiri menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, penulis berharap tulisan ini dapat menjadi sumbangsih yang sangat berguna, walaupun sangat sederhana, dan akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal hamba ini menjadi amal ..aleh yang berguna dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Amin.

  Salatiga, 01 Agustus 2010 Penulis

  

A B S T R A K

  Mu’in, Mukhammad Samsul. 201u. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui

  Strategi Index Card Match Pada Pembelajaran SKI Siswa Kelas III M I Negeri Krincing Tahun 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Guru Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Faqih Nabhan, SE, MM.

  Kata kunci: prestasi belajar,SKI, dan strategi index card match.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran SKI siswa, upaya untuk meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran SKI siswa kelas III MI Negeri Krincing. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Apakah Strategi Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran SKI di Ml Negeri Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang tahun 2009/2010?, (2) Apakah Strategi Index card match dapat meningkatkan prestasi belajar SKI di MI Negeri Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang tahun 2009/2010?

  Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengatahui penerapan Strategi Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran SKI di Ml Negeri Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang tahun 2009/2010, (2) Mengetahui penerapan Strategi Index card match dapat meningkatkan prestasi belajar SKI di MI Negeri Krincing, Kecamatan Secang.

  Kabupaten Magelang tahun 2009/2010. Untuk mencapai tujuan tersebut tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi penelitian tindakan kelas {research).

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penggunaan strategi index

  

card match mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan keaktifan siswa

  dalam pembelajaran SKI pada pokok bahasan Sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan silsilahnya yaitu rata-rata keaktifan siswa pada pra siklus (49,99%) dikategorikan kurang aktif pada siklus I (67,59%) mengalami kenaikan meskipun belum mencapai 70% tetapi mengalami peningkatan yang signifikan, dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan kategori aktif (75,93%).

  Penggunaan strategi index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI khususnya materi pokok sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan silsilahnya. Rata-rata kelas pada pra siklus dikategorikan cukup (60%) pada siklus I mengalami peningkatan angka rata-rata kelas dengan kategori baik (72,04%) sedangkan pada siklus II rata-rata kelas juga dikategorikan baik (78,52%).

  DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  49

  3. Siklus II

  

  

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  

  

  

  

  BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

NO JUDUL TABEL HALAMAN

  4.1 Daftar nilai pra siklus 53-56

  4.2

  56 Rekapitulasi nilai evaluasi pra siklus

  57

  4.3 Rekapitulasi keaktifan siswa pra siklus 59-60

  4.4 Daftar nilai siklus 1

  4.5

  60 Rekapitulasi nilai evaluasi siklus 1

4.6 Rekapitulasi keaktifan siswa siklus 1

  61 63-64

  4.7 Daftar nilai siklus 11

  64

  4.8 Rekapitulasi nilai evaluasi siklus 11

  4.9 Rekapitulasi keaktifan siswa siklus 11

  65

  67

  5.0 Rekapitulasi keaktifan siswa pra siklus , siklus I, dan 11

  68

  5.1 Rekapitulasi hasil belajar siswa pra siklus , siklus I, dan 11

  1 B A B I

  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan karena pendidikan merupakan suatu perantara dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa. Banyak lembaga pendidikan di Indonesia yang telah didirikan. Mulai dari tingkat pra-TK, SD, SMP, SMA, hingga tingkat Perguruan tinggi baik yang didirikan oleh pemerintah maupun lembaga swasta yang ada di Indonesia. Secara khusus pendidikan pada lembaga Islam paling tidak memiliki dua tujuan mendasar dalam perumusan kurikulumnya yaitu tujuan keagamaan dan tujuan ilmiah. Tujuan keagamaan merupakan arah dari proses pembentukan aqidah dan akhlak sehingga siswa mampu melaksanakan kewajibannya kepada Allah SWT. Sedangkan tujuan ilmiah merupakan arah dari pembelajaran yang berlangsung di sekolah sebagai modal peserta didik dalam menghadapi kehidupan.

  Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah laku positif pada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Konteks ini pada dasarnya bergantung pada guru sebagai elemen penting dalam kegiatan pembelajaran. Memang saat ini sudah menjadi tidak lazim apabila seorang guru menjadi dominator kegiatan pembelajaran di kelas, namun hal ini bukan berati guru lepas dari tanggung jawab terhadap keberhasilan siswanya dalam belajar. Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut guru harus selalu proaktif dan responsif terhadap semua fenomena - fenomena yang dijumpai di kelas.

  2 Guru merupakan k o m p o ^n penting dalam proses pendidikan. Pemerintah sering melakukan upaya peningkatan kualitas guru, antara lain melalui pelatihan, seminar dan melalui pendidikan formal dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Bahkan saat ini telah diadakan sertifikasi guru. Meskipun dalam pelaksanaan proses pendidikan masih jauh dari harapan dan belum sepenuhnya mencapai tujuan pendidikan yang diharapkapr' Salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah strategi pengajaran.

  Strategi pengajaran adalah sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untu mencapai tujuan pengajaran tertentu (Muhibbin Syah, 2004:214). Tanpa strategi, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah yang dicapai. Strategi pengajaran yang tidak tepat akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar mengajar. Oleh karena itu, strategi yang ditetapkan seorang guru baru mendapat suatu hasil yang optimal, jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

  Index Card Match

  merupakan sebuah cara yang menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memaikan kuis dengan kawan sekelas (Silberman, 2007 : 240 ). Strategi ini berpusat pada peserta didik, sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif dan guru sebagai fasilitator saja. Strategi pembelajaran Index Card Match biisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik, belajar peserta didik yang berbeda-beda. Diantaranya ada peserta didik yang lebih senang membaca, diskusi, atau praktek langsung. Agar dapat

  3 memk'\ntu peserta didik belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar itu perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi metode dan strategi pembelajaran yang beragam dengan melibatkan indra belajar yang banyak. Siswa akan lebih cepat memahami pelajaran apabila siswa dilibatkan secara aktif baik mental maupun fisik.

  Keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicermati dengan sebuah tindakan penelitian yang sering kita kenal dengan nama Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa. Guru melaporkan proses berlangsungnya proses belajar yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2006:3).

  Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2008:3). Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama guru lain melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinyad dalam proses pembelajaran. Guru secara reflektif dapat menganalisis dan mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam

  4 kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut tidak dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK), juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.

  Dari hasil survei di MI Negeri Krincing Kec. Secang pada hari Sabtu, tanggal 17 April 2010, ditemukan beberapa masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa disebabkan penggunaan metode dan strategi yang masih monoton yaitu metode ceramah, sehingga prestasi siswa pada materi pelajaran SKI belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini dibuktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar. Disamping itu rata-rata nilai mata pelajaran SKI selalu terendah dibanding mata pelajaran agama iainnya. Banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua.

  Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran berlangsung, hal ini disebabkan karena komunikasi antar guru dengan siswa banyak mengalami hambatan. Minat yang rendah mengakibatkan kurangnya pemahaman dalam pembelajaran, kurangnya pemahaman ini menimbulkan hasil yang belum maksimal. Dalam proses belajar mengajar masih ditemukan murid yang kurang menaruh minat pada beberapa mata pelajaran, padahal pada umumnya murid- murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu.

  5 Setelah peneliti berkonsultasi dengan guru pengampu SKI kelas III, peneliti mengusulkan alternatif solusi yang tepat untuk memecahkan masalah terseuut yaitu dengan merubah metode pengajaran yang selama ini di lakukan. Dengan metode ceramah dan yang sejenis dengannya, siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan mereka lebih cenderung merasakan bosan. Metode dan strategi alternatif untuk pembelajaran

  SKI adalah dengan menggunakan Strategi Index card Match, dimana strategi ini sangat mendukung untuk meningkatkan pemahaman materi siswa, karena dengan strategi tersebut siswa dapat terangsang dan termotivasi untuk mengulang dan menghafal materi yang telah diajarkan.

  Karena begitu pentingnya prestasi dalam pembelajaran pada pelajaran SKI ,maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan judul ’’UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI

  STRATEGI

  IN D E X CARD M A T C H PADA PEMBELAJARAN SKI SISWA KELAS III MI NEGERI KRINCING KEC.SECANG KAB. MAGELANG TAHUN 2009/2010”

A. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

  1. Apakah Strategi Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran SKI di MI Negeri Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang tahun 2009/2010?

  6

  2. Apakah Strategi Index card match dapat meningkatkan prestasi belajar SKI di MI Negeri Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang tahun 2009/2010?

B. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

  1. Mengetahui penerapan Strategi Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran SKI di MI Negeri Krincing kec.

  Secang tahun 2009/2010

  2. Mengetahui penerapan Strategi Index Card Match dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran SKI di MI Negeri Krincing kec.

  Secang tahun 2009/201

  C. Hipotesis Tindakan dan Indiktor Keberhasilan Sesuai dengan kajian teori di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu, akan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran SKI melalui Strategi Index Card Match di MI Negeri Krincing kec. Secang tahun 2009/2010.

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, maupun sekolah, adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

  1. Bagi Siswa

  a. Meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan keaktifan siswa dalam kelas.

  7 b. Mendoronn keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya/ informasi kepada orang lain.

  c. Mengatasi kesulitan belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran SKI.

  2. Bagi Guru Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan guru secara bertahap dapat mengetahui strategi pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dapat teratasi. Di samping itu sangat membantu bagi perbaikan pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan.

  3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah terutama dalam rangka memperbaiki pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

  E. Definisi Operasional Berikut ini akan penulis uraikan mengenai beberapa istilah yang ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pengertian judul antara lain : 1. Upaya, yaitu usaha/ ikhtiar untuk mencapai tujuan (Badudu, 2001:1596).

  Yang dimaksud disini adalah usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajran SKI di kelas.

  2. Meningkatkan, yaitu menaikkan (derajat, taraf). Dalam hal ini yaitu menaikkan tingkat prestasi belajar siswa (Kumiawan,2001:526).

  9 mengulang materi yang disampaikan guru dengan cara yang menyenangkan, sehingga dapat membantu siswa menyimpan pelajaran yang telah mereka peroleh.

F. Kajian Teori

  Dalam permasalahan ini ada beberapa skripsi yang membahas tentang hal yang hampir sama, yaitu:

  1. Intan Azizah (2006) dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Strategi Card

  Short dan Index Card Match dalam Pembeljaran Pendidikan Agama Islam di

  Kelas IV SDN Saren 2 Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2005 / 2006” menyimpulkan bahwa strategi Index Card Match lebih efektif daripada strategi

  Card Short bila diterapkan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini

  dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi dengan strategi tersebut, siswa merasa senang dan tertarik untuk belajar sehingga pembelajaran tidak membosankan selama mengikuti proses belajar.

  2. Euis Kumiawati, dalam skripsinya yang berjudul "Komparasi Strategi

  Pembelajaran ‘Make A - Matchdengan ‘Index Card Match, kelebihan index

  card match adalah adanya proses diskusi dan presentasi sehingga dapat lebih menguatkan konsep yang hendak direview maupun konsep baru yang baru dipelajari. Menurut Euis Kumiawati, dalam makalahnya berjudul "Komparasi

  Strategi Pembelajaran ‘Make A

  • M atch’ dengan ‘Index Card M atch”, kelemahan index card match yaitu hanya teridiri dari satu babak sehingga bersifat monoton, dan tidak ada poin bagi pasangan yang lebih cepat bertemu.

  10 G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran SKI kelas III MI Negeri Krincing Kec.Secang Kab. Magelang Tahun 2009/2010.

  Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah di desain dalam faktor-faktor yang telah diselidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini di lakukan mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan teman sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode yang relevan.

  Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang dilakukan dengan rekan tersebut, maka langkah yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran SKI adalah dengan strategi Index Card

  Match. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka prosedur

  pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, refleksi

  2. Subjek Penelitian

  a. Siswa Untuk mengukur seberapa jauh prestasi siswa kelas III dalam mengikuti pembelajaran SKI dan penerapan strategi index card match di MI Negeri

  Krincing Kec. Secang Kab.Magelang tahun 2009/2010.

  11

  b. Guru Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui strategi index card match agar siswa tertarik terhadap pembelajaran tersebut.

  3. Langkah-langkah penelitian

  a. Perencanaan (planning) Pada tahap ini dilakukan persiapan yang sangat matang agar pembelajaran SKI dapat tercapai. Kegiatan ini meliputi: pembuatan RPP untuk tiap siklus dan instrument lainnya (terlampir) agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis, dan dapat dikelola dengan mudah.

  b. Pelaksanan tindakan (acting) Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan proses belajar, apersepsi, pre-tes, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

  Dalam melaksanakan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, kemudian divariasi dengan metode tanya jawab dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

  c. Observasi (pengamatan) Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan

  12 siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, d. Refleksi

  Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

  Sehingga dapat disajikan landasan untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Perhatikan bagan di bawah ini:

  Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS II Pengamatan SIKLUS III

  Bagan penelitian (Arikunto, 2006:16)

  13

  4. Instrumen penelitian

  a. Tes Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa pretes maupun post tes. Dengan menggunakan lembar jawaban, siswa mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal.

  b. Pedoman Dokumentasi Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kecerdasannya,

  a. Observasi Digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi index card

  match.

  5. Pengumpulan data

  a. Tes Bentuk tes yang dipakai adalah tes objektif, tes objektif adalah tes yang hanya satu jawaban dianggap benar.

  b. Dokumentasi Merupakan salah satu alat pengumpul data. Dapat berupa buku, notulen rapat, majalah, rapor, buku transkrip, agenda, buku, kitab dan lain-lainya.

  Dokumentasi digunakan untuk menemukan karakteristik populasi dan sampel. Di samping itu juga, berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan

  14 yaitu melalui pemotretan dan untuk menemukan gambaran tentang eksistensi MI Negeri Krincing Kec. Secang Kab.Magelang tahun

  2009/2010.

  c. Observasi Digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan Strategi Index Card

  Match.

  6. Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistik sederhana yaitu:

  a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlah nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:

  Z *

  X = _______ Keterangan : x = nilai rata-rata (mean)

  ^ X = jumlah semua nilai siswa = jumlah siswa

  I " Untuk menghitung persentase ket>>ntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: y siswayangtuntasbelajar p = — -------------------------------- x 100 %

  siswa S

  Keterangan: p = Jumlah nilai dalam persen (Aqib, 2008:40)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Dari Uraian di atas dapat disusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: BAB 1: Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional dan metodologi penelitian.

  BAB II: Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi: tinjauan tentang teori belajar, strategi pembelajran modern, tinjauan tentang penerapan strategi

  index card match dalam pembelajaran, belajar tuntas, tinjauan tentang SKI, tinjauan tentang prestasi belajar.

  BAB III: Menjelaskan tentang gambaran umum subyek penelitian BAB IV: Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang meliputi hasil penelitian. BAB V: Bab ini adalah akhir dari uraian dalam penulisan skripsi yang berisi saran dan kesimpulan

  16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar dan Pembelajaran Pembelajaran akan berhasil apabila terjadi proses belajar-mengajar pada

  siswa, karena itulah guru dituntut menciptakan lingkungan yang menjadikan anak belajar. firman Allah Surat Az-Zumar ayat 9 :

  Artinya: .... Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-

  orang

  yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat

  menerima pelajaran’’ (Departemen Agama,1970:747).

  firman Allah Surat Ali-Imran ayat 159 : ArS jj- a -J

  j 'y> o 'i N ■ )a3 yJj .... i -i ° 11 Ja~Lp L p-g-J j L

  Artinya:

  Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu...

  Maksudnya setiap anak diharuskan belajar dan para pendidik harus bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif serta relefan terhadap perkembangan anak. Selain suasana belajar yang menyenangkan, seorang pendidik juga harus bisa

  17 mengubah perilaku anak didik, dari konsep yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Menurut Robert M. Gagne (1970), pembelajaran adalah suatu proses membangun yang memanfaatkan sebuah hierarki keterampilan yang meningkat kompleksitasnya. Ada 5 kategori pembelajaran yang utama yaitu: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, ketrampilan motoris, dan sikap (Smith. 2009:126). Konsep hierarki Gagne mengarah pada asumsi bahwa seseorang bisa menerima konsep yang lebih tinggi apabila sudah menguasai konsep yang lebih rendah.

  Setelah konsep-konsep terbangun, seorang pendidik juga harus memberikan penguatan-penguatan agar konsep yang telah terbangun tadi tidak hilang begitu saja..

  Seperti yang diungkapkan B.F Skinner, yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dalam Pendekatan Baru (:2004:90-92), belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Proses ini akan mendatangkan hasil optimal apabila diberi penguat

  

(reinforcer). Sedangkan menurut Reber, belajar adalah proses memperoleh

  pengetahuan. Belajar juga berarti suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagi hasil latihan yang diperkuat. Belajar merupakan peristiwa hipotesis yang hanya dapat dikenali melalui perubahan kinerja akademik yang dapat diukur. Tetapi hasil belajar ini dapat musnah atau melemah apabila tidak diberi penguatan (ireinforced).

  Sedangkan menurut Gestalt, Belajar terjadi bila seseorang mendapat insight dalam situasi yang problematik, yaitu sewaktu ia secara tiba-tiba menemukan reorganisasi baru antara unsur-unsur dalam situasi itu sehingga ia memahaminya.

  18

  Insight adalah hubungan antara unsur-unsur dalam situasi yang mengandung problem

  itu (Nasution, 2005:134). Anak didik dirangsang dengan kegiatan yang mengandung unsur pengalaman baru sehingga mereka selalu tertantang untuk menemukan hal-hal yang baru lagi. John Holt (1967) menerangkan bahwa belajar akan semakin baik jika anak didik diminta untuk melakukan hal-hal sebagai b erik u t:

  1. mengungkapkan informasi dengan bahasa mereka sendiri. 2. memberikan contoh-contoh 3. melihat hubungan antara satu fakta atau gagasan dengan yang lain.

  4. menggunakannya dengan berbagai cara. 5. mengungkapkan lawan atau kebalikannya (Silberman, 2007:5)

  Jadi secara garis besar dapat penulis simpulkan bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu secara bertahap yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut penelitian John Dewey, menyimpilkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya

  (Wardani, 2009:10.21). Agar perubahan tersebut tidak hilang/ musnah maka diperlukan penguatan (reinforced) secara berkesinambungan.

B. Strategi Pembelajaran Modern

  Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan penagajaran tertentu (Syah, 1995:214). Menurut Joni strategi pembelajaran adalah ilmu atau kiat dalam

  19 memanfaatkan segala sumber vang dimiliki dan atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Anitah, 2009:1.24). Jadi strategi pembelajaran mengacu pada metode-metode yang digunakan oleh anak didik. Sebagian strategi pembelajaran mencakup perubahan-perubahan pada desain pengajaran.

  Seiring berjalannya waktu, saat ini telah banyak berkembang sistem pembelajaran yang populer. Hampir semua teori maupun strategi pembelajaran modem mengedepankan keaktifan siswa dan cenderung memperlakukan anak didik menjadi subyek belajar. Bahkan Hartono dkk (2009:115) dalam bukunya PAIKEM menyatakan bahwa strategi pembelajaran konvensional belum mampu mengantarkan anak didik kepada tujuan pembelajaran yang diinginkan Maka sudah saatnya kita menggunakan sistem pembelajaran alternatif dan modem, karena model dan sistem ini mampu mengembangkan potensi otak kanan dan kiri anak didik.

  Beberapa Sistem strategi pembelajaran modem tersebut antara lain :

1. PAIKEM

  PAIKEM singkatan dari Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam sistem ini belajar merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif dimana anak didik hanya menerima penejelasan guru tentang pengetahuan. Belajar akan lebih bermakna apabila anak mengalami apa yang dipelajarinya, kondisi ini dapat terwujud pada suasan pembelajaran yang menyenangkan dan bersifat sepanjang hayat. (Hartono, 2009:11). Sistem pembelajaran ini menuntut guru untuk kreatif dan siswa sanat aktif serta lebih intens terhadap belajar.

  20

  2. (Pembelajaran Aktif) A ctive Learning

  Melvin L. Silberman (2007) menjelasakan bahwa pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan semua potensi anak didik, sehingga mampu mencapai hasil belajar optimal sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Juga untuk menjaga perhatian anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Dia mengelompokkan strategi active learning dalam tiga kelompok besar, yaitu: a. Bagaimana membuat peserta didik aktif sejak dini

  b. Bagaimana membantu peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif.

  c. Bagaimana Belajar agar tidak lupa.

  Salah satu strategi yang bertujuan untuk membantu agar anak didik tidak lupa dalam mempelajari materi pelajaran adalah ’’strategi index card match Tentang strategi ini akan penulis kupas dalam sub judul ’’Strategi Index Card Match dalam Pembelajaran”, dan masih dalam bab ini.

3. Quantum Learning Tokoh utama pembelajaran quantum adalah Bobbi De Porter.

  Pembelajaran ini secara panjang lebar ia paparkan dalam bukunya Quantum Learning: Unleashing The Genius In You.

  Bobbi de Porter mendefinisikan quantum learning sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Pembelajaran ini menggabungkan sugestologi (seni pengajaran sugestif), teknik pemercepatan belajar, dan NLP (program neurology= bagaimana otak

  21 mengatur informasi) dan berbagai teori dan strategi yang lain. (De Porter, 2002:14). Pembelajaran kuantum bersifat humanistis, konstruktiivis, mengintegrasikan potensi manusia dengan lingkungan. Selain itu pembelajaran kuantum juga menekankan kealamiahan dan kebemaknaan (Hartono, 2009:49).

  Pembelajaran Quantum menggabungkan aktivitas otak dengan aktivitas fisik. Dengan bantuan iringan musik klasik untuk meningkatkan konsentrasi, t dan dengan musik pop dinamis untuk mendorong aktivitas fisik. Quantum

  learnig juga menggabungkan antara bekerja dan bermain, antara rangsang internal dan eksternal (lingkungan).

4. Strategi belajar Otak Kanan dan Kiri

  Pada tahun 1960 tim ahli bedah Institut Teknologi California yang diketuai oleh Roger Sperry, memisahkan dua fungsi belahan otak kanan dan kiri.

  Otak kiri bersifat analitis, temporal, menyandikan pembicaraan dan angka dengan matematika dan music. Sedangkan otak kanan lebih bersifat spatial, musikal, simultan, dan cenderung bersifat psikologis. Teori ini dapat mengarakan dan mengidentifikasi semua factor yang perlu dikembangkan dalam proses belajar.

  Strategi belajar kemampuan otak kiri bersifat logis, maka cara penyampaiannya bersifat sequensial (materi diajarkan secara berurutan sesuai dengan ukuran logika). Sedangkan Strategi belajar kemampuan otak kanan bersifat psikologis dan emosional. Strategi ini sangat cocok untuk merangsang anak didik untuk belajar (Wijaya, 2007:107).

  Menurut Makoto Shichida, Ed.D (2009:82), jika memori otak kanan dikembangkan, maka kita tidak akan pernah lupa terhadap apa yang kita lihat atau

  23

  3. Memperkirakan kemampuan siswa ^ n memberikan umpan balik yang sesuai.

  4. Menguji bahwa kriteria pembelajaran akhir telah tercapai

C. Pembelajaran dengan Strategi

  Index C ard M atch

  Mel Silberman (2007) menjelaskan bahwa strategi index card match adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiw a kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas. Strategi ini bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai.

  1. Kelebihan strategi index card match :

  a. Menurut Mel Silberman (2007:238-240), strategi ini bersifat sebagai peninjauan ulang (review) terhadap materi yang telah diajarkan. Sehingga siswa diajak untuk mengingat ulang apa yang telah mereka pelajari. Mendorong dan membantu siswa untuk menyimpan pelajaran yang telah mereka peroleh. Siswa dapat mengingat sampai 5 kali lebih kuat dari materi yang tidak direview. Strategi ini dapat mengevaluasi penguasaan materi dan kemampuan yang sudah dicapai siswa.

  b. Siswa dapat belajar sambil bermain. Quantum learning telah

  24 dengan indera dan kegembiraan (De Porter, 2002:214). Jadi dengan strategi ini siswa dapat mengingat materi sulit dengan gembira, tanpa merasa dipaksa. Dengan demikian siswa menjadi lebih mudah menghafalnya dan selalu teringat dalam memorinya.

  2. Penerapan Strategi Index Card Match dalam Pembelajaran a. Perencanaan dan persiapan strategi index card match.

  Hal-hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melaksanakan Strategi

  index card match antara lain (Silberman, 2007:239): 1) Penentuan tujuan/materi yang akan dilakukan disampaikan/ditinjau.

  2) Buatiah potongan kertas lalu dibagi menjadi dua sehingga cukup untuk sejumlah siswa atau satu setengah jumlah siswa..

  3) Sebagian kertas ditulis pertanyaan tentang materi. Separuh bagian kertas yang lainnya ditulis jawaban materi.

  4) Campurlah dua lembar kartu dan kocok beberapa kali sampai benar- benar tercampur.

  b. Pelaksanaan Strategi Index Card Match.

  Setelah segala sesuatu direncanakan dan disiapkan, langkah berikutnya adalah mulai melaksanakan kegiatan Beberapa hal yang perlu diperhatikan (Zaini, 2007:69) antara lain: 1) Terangakan kepada siswa aturan permainannya dengan jelas.

  25 2) Beri setiap siswa satu kertas dan jelaskan bahwa kertas mereka memiliki pasangannya. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh lainnya akan mendapatkan jawaban. 3) Untuk menghindarkan ketegangan, ciptakanlah suasana yang humoris. 4) Perintahkan kepada siswa untuk menemukan kartu pasangannya.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 116

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN SURAT-SURAT PENDEK DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V MI NURIL HUDA LOSARI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 103

PENERAPAN METODE DRILL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH PADA SISWA KELAS III MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 80

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 13 108

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 106

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI MATERI KISAH NABI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III MI ASAS ISLAM KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 129

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153