PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI MATERI KISAH NABI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III MI ASAS ISLAM KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI

MATERI KISAH NABI MELALUI MEDIA AUDIO

  

VISUAL PADA SISWA KELAS III MI ASAS ISLAM

KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ERYEN BAYU ADITYA

  

NIM: 11509004

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

  

IBTIDA’IYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Eryen Bayu Aditya NIM : 11509004 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis dari orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 20 Mei 2015 Yang menyatakan, Eryen Bayu Aditya

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  “Kejatuhan bukanlah permulaan dari kesedihan tetapi sebaliknya permulaan bagi kebangkitan. Jangan pernah sekali-kali biarkan kesediahan dan duka mengawal diri ini meski jatuh berkali-kali tetaplah berusaha untuk bangkit kembali karena hidup ini adalah sebuah perjuangan.”

  PERSEMBAHAN

  Karya ini ku persembahkan kepada: Ayah dan ibu yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada ku baik secara material maupun non material serta doanya dalam ku menuntut ilmu,

  Anak dan istriku yang selalu memberikan semangat, Saudara, sahabat dan teman-teman PGMI 2009 yang memberikan semangat serta membantu dalam menyelesaikan karya ini,

  Dosen-dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama aku menuntut ilmu di sini, Dan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga karya ini dapat selesai.

KATA PENGANTAR

  Tiada kata yang bisa diucapakan selain puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

  Karya ilmiah ini merupakan salah satu hasil kerja keras penulis, dan mempunyai arti, makna dan kembanggaan tersendiri bagi penulis yang telah mampu menyelesaikannya. Hal ini tidak terlepas dari bantuan orang-orang yang memberikan semangat dan dukungan kepada penulis serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penulisan karya ilmiah ini.

  Dengan sepenuh hati penulis ucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, S. Pd., M. Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Peni Susapti, S. Si., M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.

  4. Rasimin, S. PdI, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam pembuatan skripsi.

  5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga, khususnya pada program studi PGMI.

  6. Segenap keluarga besar MI Asas Islam Kalibening Salatiga yang memberikan ijin dan membantu penulis selama mengadakan penelitian.

  7. Ayah, Ibu, saudara serta anak dan istri tercinta yang selalu memberikan semangat dan do’a demi keberhasilan penulis.

  8. Sahabat seperjuangan PGMI yang selalu memberikan masukan.

  9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung, yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

  Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari Allah SWT Serta memperoleh kesuksesan dunia dan akherat. Penulis sadari, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembaca. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 20 Mei 2015 Penulis Eryen Bayu Aditya

  

ABSTRAK

  Aditya, Eryen Bayu 2014 Peningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan

  Islam Materi Kisah Nabi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 .

  Sekripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin, S. PdI, M. Pd.

  Kata Kunci: Prestasi Belajar SKI dan Media Audio Visual Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, sehingga komunikasi tersebut kurang efektif dan efisien. Dalam proses belajar mengajar mengakibatkan komunikasi yang seharusnya dua arah berubah menjadi satu arah, menyebabkan siswa kurang berminat dan memperhatikan dalam belajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam materi kisah nabi melalui melalui media audio visual pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, yang bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga putaran (siklus). Setiap siklus dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, tes dan dokumentasi.

  Temuan penelitian ini menunjukan bahwa melalui media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Data ini dibuktikan bahwa pada pra siklus nilai yang tuntas 13 siswa (52%), kemudian pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa (79,14%) , pada siklus II meningkat menjadi 24 siswa (96%) dan pada siklus III meningkat menjadi 25 siswa (100%)

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6 F. Definisi Operasional ..................................................................... 7 G. Metode Penelitian ......................................................................... 8 H. Sistematika Penalitian .................................................................. 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 17 A. Prestasi Belajar ........................................................................... 17 1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 17 2. Indikator Prestasi Belajar .................................................... 18

  3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 19 4.

  Upaya-upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar ........ 22 5. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi ..................................... 23 B. Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW ................................. 24 1.

  Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW ...................... 24 2. Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW .................... 25 3. Peristiwa Pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad

  SAW. .................................................................................. 26 4. Keadaan Penduduk Mekah Menjelang Kelahiran Nabi

  Muhammad SAW ............................................................... 29 5. Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW ....................... 30 6. Kelahiran Nabi Muhammad SAW ...................................... 31 C.

  Media Audio Visual .................................................................... 32 1.

  Pengertian media Audio Visual .......................................... 32 2. Manfaat Media Dalam Pembelajaran ................................. 33 3. Keuntungan dan Kelemahan Media Audio Visual (film atau video) .......................................................................... 36

  4. Langkah Penggunaan Film ................................................. 38

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 40 A. Deskripsi Pelaksanaan penelitian ............................................... 40 1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ........................................ 40 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................... 44 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .......................................... 50

  4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................ 54

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 59 A. Dekripsi Hasil Penelitian Per Siklus ........................................... 59 1. Pra Siklus ............................................................................ 59 2. Siklus I ................................................................................ 61 3. Siklus II ............................................................................... 63 4. Siklus III ............................................................................. 64 B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 66 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 68 A. Kesimpulan ................................................................................ 68 B. Saran .......................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

  3.1 Hasil Observasi pada Guru Siklus I ..........................................................47

  3.2 Hasil Observasi pada Siswa Siklus I .........................................................48

  3.3 Hasil Observasi pada Guru Siklus II .........................................................52

  3.4 Hasil Observasi pada Siswa Siklus II .......................................................53

  3.1 Hasil Observasi pada Siswa Siklus III ......................................................57

  3.2 Hasil Observasi pada Guru Siklus III .......................................................58

  4. Hasil Nilai Siswa Pra Siklus .......................................................................60

  5. Hasil Nilai Siswa Siklus I ...........................................................................62

  6. Hasil Nilai Siswa Siklus II ..........................................................................63

  7. Hasil Nilai Siswa Siklus III .........................................................................65

  8. Data Hasil Ketuntasan Pra Siklus-Siklus III ...............................................66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional

  dalam mengajar yaitu guru masih menggunakan cara-cara lama seperti ceramah enggan menggunakan media pembantu dalam pembelajaran karena tidak mau repot-repot mempersiapkan medianya dan apa lagi kalau medianya memang harus merogoh uang, contohnya media tersebut harus dicopy dalam jumlah yg cukup banyak agar setiap siswa mendapatkannya atau media tersebut harus dibuat sendiri dan lain sebagainya. Pembelajaran yang seperti itu tentunya membuat anak menjadi jenuh dan membosankan. Mereka tidak memperhatikan dan cenderung bercerita dengan temannya, menjaili temannya, tidur dan lain sebagainya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi tidak bernilai apapun bagi siswa dan tidak bermanfaat karena hal yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya diterima oleh siswa masuk telinga kanan dan keluar lagi melalui telinga kiri. Inilah yang menyebabkan prestasi siswa menurun drastis karena informasi tidak dapat tersampaikan sepenuhnya dalam pembelajaran tersebut.

  Menurut Asnawir dan Usman (2002: 13) pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain di sebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidak siapan siswa, kurang minat dan kegairahan.

  Disinilah guru memegang peran dalam mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi yang sedang berlangasung agar komunukasi tidak mengalami hambatan karena menjurus ke arah verbalisme, sehingga mengurangi kegairahan murid, disamping kurang kesiapan murid sendiri.

  Kalau terjadi hal yang demikian, mengakibatkan komunikasi yang seharusnya dua arah, berubah menjadi satu arah. Akibatnya, dalam proses belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien dalam membangkitkan daya penalaran dikalangan murid-murid. Peranan murid ikut menentukan keberhasilannya, kerena peningkatan daya penalaran akan perpengaruh terhadap pembentukan kepribadian si murid.

  Menurut Darwanto (2007: 99) Memang masalah belajar merupakan suatu yang sangat kompleks dan keberhasilannya sangat individual, seperti dinyatakan oleh Yusuf Hadi Miarso di dalam tulisannya tentang media pendidikan sebagai berikut: “Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Tiap orang mempunyai ciri yang unik untuk belajar. Hal itu terutama disebabkan oleh efisiensi mekanisme penerimaannya dan kemampuann tanggapannya. Seorang pelajar yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar, yang ditanggapi dengan cara mengolah rangsangan dari luar, yang ditanggapi indranya, baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba. Semakin baik tanggapan seseorang tentang sesuatu objek, orang, peristiwa atau hubungan, semakin baik pula hal tersebut dapat dimengerti dan diingat” (Miarso, 1984: 111).

  Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya dan fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal tertentu media juga berfungsi mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.

  Media sendiri menurut Oemar Hamalik dalam Asnawir dan Usman (2002: 29) di bagi menjadi 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu: 1.

  Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya gambar-gambar, poster, peta dan lain sebagainya.

  2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya radio, rekama pada tape rekorder , transkripsi electris.

  3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar atau audio visual misalnya film, televisi, benda-benda tiga dimensi yang bisanya dipertunjukkan, misalnya model.

  4. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka dan sebagainya.

  Dengan adanya media dalam proses belajar mengajar ditekankan dapat menata kembali arah dan tujuan pendidikan itu sendiri. Masalah proses belajar mengajar, kalau dulu masih ditekankan pada bentuk kata-kata, sehingga menjurus ke arah verbalisme, dengan diperlukannya alat bantu pelajaran atau media maka untuk menjurus keverbalisme itu akan dapat dihindari.

  Contoh kasus tentang pembelajaran dengan ceramah ini sering terjadi terutama pada pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan sejarah contohnya kisah tentang nabi-nabi misalnya. Pada pelajaran tersebut jika menggunakan media seperti buku cerita atau media audio visual seperti pemutan film tentunya sangatlah menarik bagi siswa. Dari daya tarik tersebut tentunya semangat belajar siswa akan bertambah dan tentunya siswa akan memperhatikan. Sehingga informasi atau materi dapat tersampaikan sepenuhnya ke siswa.

  Dengan penggunaan alat audio visual ini, ditujukan dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses belajar, sehingga diharapkan anak-anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekaannya. Menurut Darwanto (2007: 101) menunjukkan bahwa proses belajar dan mengajar dengan menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi pengajaran 20%-50%. Dengan menignkatnya efisiensi dalam pengajaran maka materi atau informasi yang tersampaikan akan mengalami peningkatan sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar menjadi lebih baik.

  Apalagi kalau pembelajaran konvensional atau ceramah tersebut diterapkan pada kelas rendah tentunya siswa atau anak didik akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan nalar mereka. Karena siswa kelas rendah masih membutuhkan pembelajaran yang bersifat kongkrit atau nyata dan menarik perhartian mereka.

  Beranjak dari uraian diatas, penulis ingin meneliti secara langsung apakah melalui media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Oleh karena itu penulis merumuskan judul “Peningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Kisah Nabi Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui media audio visual dapat meningkatan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam materi kisah nabi melalui melalui media audio visual pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. D.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoristis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1992: 87). Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah

  “melalui penerapan media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2013/2014 ”.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik dari segi toritik maupun praktis. Secara teoritik penelitian ini dapat menguraikan penerapan media audio visual melalui film di MI Asas Islam Kalibening Salatiga sehingga mampu memberikan kontribusi dalam memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran terhadap perkembangan pendidikan khususnya di tingkat sekolah dasar.

  Secara praktis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak antara lain:

1. Bagi sekolah

  Bagi sekolah penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai masukan dalam meningkatkan pretasi belajar anak didiknya.

  2. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan prestasi belajar muridnya dengan menggukan media audio visual melalui pemutaran film.

  3. Bagi siswa Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya sebelumnya menjadi lebih baik.

  4. Bagi pembaca Bagi Pembaca penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam meningkatkan prestasi siswa.

F. Definisi Operasional 1.

  Peningkatan Prestasi Belajar Peningkatan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu usaha seseorang atau individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri melalui penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan adanya perubahan peningkatan nilai tes atau hasil belajar yang diberikan oleh guru.

2. Media Audio Visual

  Menurut asnawir dan usman (2002: 11) media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa. Media audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dari penyerapan melalui pendengaran dan pandangan sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

3. Sejarah Kebudayaan Islam

  Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan sejarah kebudayaan Islam adalah sebuah mata pelajaran yang diajarkan di MI Asas Islam Kalebening Salaitga pada siswa kelas III.

  Jadi yang dimaksud dengan judul: Peningkatan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi melalui melalui media audio visual pada siswa kelas III MI Asas Islam Kalibening Salatiga tahun

  pelajaran 2013/2014 adalah upaya peningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam agar lebih baik yang dilakukan dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas III MI Asas Islam.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan meminta bantuan seorang guru (kolaboratif). Penelitian tindakan demikian diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kolaboratif atau collaborative action research .

  2. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Salatiga.

  Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 MI Asas Islam Salatiga yang berjumlah 25 siswa.

  3. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi: a. Perencanaan

  PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian ilmiah yang lain yang selalu dipersiapkan secara matang. Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti.

  Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.

  Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan. Rancangan yang dilakukan adalah: 1)

  Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi.

  2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran. 3) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi. 4) Menyiapkan perangkat tes berupa soal tes tertulis.

  b.

  Pelaksanaan Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak rekayasa. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan pembelajaran ini dengan tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup.

  c.

  Observasi Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing).

  Supardi dalam bukunya Suyadi (2010: 63) menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data.

  Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses belajar mengajar, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama pembelajaran. Selama proses belajar mengajar berlangsung, peneliti meminta bantuan guru untuk melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan lembar observasi. Adapun aspek pengamatan yang diamati adalah aspek keaktifan siswa, perhatian siswa dan minat siswa.

  d.

  Refleksi Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi.

  Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi sering disebut dengan istilah memantul. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya, baik kelemahan dan kekurangannya. Refleksi dilakukan setelah tindakan berakhir, yaitu diakhir proses pembelajaran. Sebelumnya peneliti melakukan analisis mengenai hasil tes dan observasi. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil analisis data-data yang diperoleh, dilakukan refleksi terhadap pembelajaran. Jika ada kelebihan dalam pembelajaran maka kelebihan tersebut harus dipertahankan dan jika permasalahan selama pembelajaran haruslah dicarikan pemecahannya. Permasalahan tersebut dianalisa dan dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Setelah melakukan tahapan-tahapan pembelajaran pada siklus penelitian, maka akan diketahui beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan aktifitas belajar siswa selama pembelajaran, yaitu tentang peningkatan hasil belajar sejarah kebudayaan Islam melalui media audio visual.

4. Instrumen Penelitian a.

  Peneliti sendiri (participan observation), dengan membuat desain tindakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengamati proses pembelajaran bersama kolabulator.

  b.

  Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuntitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kom petensi. (Sam’s, 2010: 92) c.

  Observasi observasi adalah pengamatan terhadap pokok permasalahan yang diselidiki (Hadi, 1980: 136). Peneliti mengamati dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran sejarah kebudayaan Islam melalui media audio visual pada siswa kelas III Mi Asas Islam Kalibening Salatiga tahun pembelajaran 2013/2014.

5. Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, tes, dan pengamatan.

  a.

  Dokumentasi Metode dokumentasi menurut Arikunto (1992: 236) adalah metode penelitian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

  Teknik ini juga digunakan untuk menghimpun data tentang hasil pengamatan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam menggunaka media audio visual, tinjauan historis struktur organisasi, keadaan siswa, dan sarana prasarana yang dimiliki oleh MI Asas Islam Kalibening Salatiga untuk melihat nilai pelajaran Sejarah kebudayaan Islam sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.

  b.

  Wawancara wawancara yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu melihat dan yang lain mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya. Teknik ini digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang diinginkan.

  c.

  Tes Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab soal- soal dan mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal (lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan latihan dengan campuran metode dokumentasi.

  d.

  Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

6. Analisis data

  Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran dan melakukan pengematan terhadap aktivitas belajar siswa. Sehingga data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini berupa data kuantitatif dan kualitatif yang kemudian diolah dengan menggunakan teknik pengolahan hasil test dan hasil observasi.

  Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan hasil tes yang akan dirinci dari data mentah yang diperoleh dari hasil tes tertulis kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar dalam memahami pelajaran sejarah kebudayaan Islam. Untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut: Rumus menghitung nilai siswa Rumus menghitung rata-rata nilai siswa

  Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan tes formatif kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum. Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar semua siswa dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan rumus berikut:

  = ℎ × 100 Keterangan: N = Nilai R = R = Nilai rata-rata ∑ R

  = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa

  Keterangan : X = x 100 % X = Ketuntasan belajar ∑ x = Jumlah siswa yang tuntas belajar ∑ N

  = Jumlah siswa

  Setelah itu hasil belajar dianalisis secara kuantitatif yakni dengan memberikan angka/nilai yang kemudian dideskripsikan menggunakan teknik deskripsi persentase dimana analisis data hasil perhitungan mulai dari siklus pertama sampai terakhir dipakai sebagai acuan penilaian

  (Muslich, 2007: 36).

  H.

  Sistematika Penelitian Sistematika penulisan skripsi, meliputi:

  Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II Kajian Pustaka berisi tentang: prestasi belajar, indikator prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, upaya- upaya dalam meningkatkan prestasi belajar, prinsip dasar pengukuran prestasi, materi kisah nabi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW, pengertian media audio visual, manfaat media dalam pembelajaran, keuntungan dan kelemahan media audio visual (film atau video), langkah penggunaan film.

  Bab III Pelaksanaan Penelitian terdiri dari: Dekripsi pelaksanaan tiap- tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan refleksi.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari dua subbab. Subbab pertama tentang deskripsi per siklus yang meliputi data hasil pengamatan (observasi) dan wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan. Subbab kedua tentang pembahasan.

  Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi dalam kamus besar bahasa indonesia menurut Poerwadarminta (2006: 910) adalah hasil yang dicapai (dilakukan,

  dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut Mulyati (2005: 5) belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan- pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.

  Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia menurut Bakir (2006: 256) adalah penguasaan pengetahuaan atau keterampilan yang dikembangakan melalui mata pelajaran dan ditujukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan prestasi belajar adalah suatu usaha seseorang atau individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri melalui penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dan ditujukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

2. Indikator Prestasi Belajar

  Indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil.

  Menurut Djamarah (2000: 87) ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan belajar anak didik, yaitu: a.

  Anak didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya.

  b.

  Anak didik menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran.

  c.

  Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pengajaran relatif lebih singkat.

  d.

  Teknik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat digunakan untuk mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa.

  e.

  Anak didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri.

  f.

  Timbulnya motivasi intrinsik (dorongan dalam diri anak didik) untuk belajar lebih lanjut.

  g.

  Tumbuh kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi kegiatan di sekolah.

  h.

  Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya. i.

  Tumbuh kebiasaan dan ketrampilan membina kerjasama dan atau hubungan sosial dengan orang lain. j.

  Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain.

  Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator prestasi belajar dapat dilihat dari daya serap anak didik dan ketrampilan yang dimilki anak didik.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor- faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan.

  Hal ini diperkuat oleh Suryabrata, Elliot dan Woolfolk dalam Sriyanti (2011: 23) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal, yaitu: a.

  Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Faktor-faktor eksternal terdiri dai faktor nonsosial dan faktor sosial. 1)

  Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar diri individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar, seperti: kondisi bangunan sekolah, keadaan cuaca, alat-alat belajar dan lain sebagainya.

  2) Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Misalnya masyarakat sekitar, teman, dan keluarga.

  b.

  Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu seperti keadaan jasmani pada umumnya yaitu kesehatan dan kebugaran diri individu dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. 2)

  Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu seperti: a)

  Tingkat inteligensi (kecerdasan) Tinggi rendahnya inteligensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar. Anak dengan inteligensi tinggi akan lebih cepat menangkap dari pada anak yang memiliki inteligensi rendah. Tetapi anak yang dengan inteligensi rendah memerlukan perhatian khusus dari guru demi keberhasilan belajarnya. Anak ini memerlukan waktu yang lebih banyak serta ketekunan yang lebih tinggi agar berhasil. Masih ada pelunang bagi anak yang berinteligensi rendah untuk meraih kesusksesan dengan mengoptimalkan potensi yang lainnya.

  b) Minat

  Merupakan merupakan kecendrungan untuk memperhatikan sesuatu. Minat terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak, karena itu ia akan meluangkan waktu untuk pelajaran tersebut.

  c) Bakat

  Merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi aktual jika melalui proses belajar/latihan. Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu. Bakat tersebut menunjang keberhasilan belajar, tidak saja karena lebih cepatnya anak memahami materi tersebut, namun kemampuan anak di bidang tersebut bisa meningkatkan rasa percaya diri sebagai dasar pembentukan kepribadian yang tangguh untuk belajar.

  d) Motivasi

  Menurut Gleitman, 1986: Reber, 1988 dalam Syah (2010: 153) Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Dengan adanya motivasi yang kuat pada anak didik akan mempunyai banyak tenaga yang mendorong belajar sehingga aktivitas belajarnya lebih bertahan lebih lama. e) Sikap

  Menurut Syah (2010: 150) sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan unruk merelaksasi atau merespon (response tendency) dengan cara dengan cara relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama pada pelajaran dan guru merupakan pertanda yang awal yang baik bagi proses belajar sisiwa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap guru atau pada pelajaran, apalahi jika di iringi rasa kebencian maka akan menimbulkan kesulitan dalam belajar siswa maupun guru dalm menyampaikan materi.

4. Upaya-upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

  Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukukan dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran menurut Mulyasa (2007: 21) adalah sebagai berikut: a.

  Menciptakan iklim belajar yang kondusif Dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dapat dilakukan oleh seorang guru antara lain, yaitu:

  1) Melibatkan Peserta didik dalam mengorganisasikan dan merencanakan pembelajaran.

  2) Menunjukkan empati dan penghargaan kepada peserta didik. 3) Mendengarkan dan menghadapi hak peserta didik untuk bicara. b.

  Mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran Dalam hal ini dapat dilukukan dengan kemampuan menghadapi dan menangani peserta didik yang bermasalah, kemampuan memberikan transisi bahan ajar dalam pembelajaran.

  c.

  Memberikan umpan balik dan penguatan Memberikan umpan respon yang bersifat membantu peserta didik yang lamban dalam belajar, memberikan tindak lanjut terhadap jawaban peserta didik yang kurang memuaskan.

  d.

  Kemampuan untuk meningkatkan diri Menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif, memperluas dan menambah pengetahuan.

5. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi

  Norman E. Gronlund (1977) dalam bukunya mengenai penyusunan test prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut: a.

  Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional. Prinsip ini menjadi dasar langkah pertama dalam penyusunan tets prestasi, yaitu sesuai dengan tujuan ukurannya.

  b.

  Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program intruksi atau pengajaran. Yang dimaksud dengan representative dalam hal ini adalah perwujudan soal test dalam bentuk item yang mewakili kesemua pertanyaan yang mungkin dibuat.

  c.

  Test prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.

  d.

  Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya.

  e.

  Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.

  f.

  Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa (Azwar, 1987: 16-18)a.

B. Sejarah Kebudayaan Islam Materi Sejarah Nabi Muhammad SAW

  Adapun materi sejarah kebudayaan Islam sejarah Nabi Muhammad SAW pada siswa kelas III antara lain yaitu: 1.

  Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Robiulawal tahun gajah. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah karena

  Menjelang Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun itu datang pasukan tenta ra gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Pasukan itu dipimpin oleh seorang raja dari negeri Yaman bernama Abrahah. Disebut tentara gajah karena Abrahah dan tentaranya datang dengan membawa gajah. Abrahah bermaksud menghancurkan Ka’bah agar bangsa Arab tidak lagi datang ke

  Mekah untuk berziarah melainkan berziarah kesebuah bangunan megah yang telah dibangunnya di negeri Yaman.

  Namun, rencana Abrahah pun gagal karena Allah SWT menjaga dan melindungi Ka’bah dengan mengutus segerombolan burung Ababil yang membawa batu kerikil yang sangat panas dari sijil (tanah yang terbakar). Burung-burung itu melempari tetara Abrahah sehingga hancur binasah. Peristiwa ini dijelaskan oleh Allah dalam surah Al-fil ayat 1-5 (Syaeins, 2009: 43).

2. Peristiwa Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW

  Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW adalah orang yang dipercaya memelihara serta menjaga Ka’bah dan sumur zam-zam. Saat Abdul Muthalib mengajak penduduk Mekkah bergotong royong memperbaiki sumur zam-zam, banyak yang menolak ajakan itu dan hanya beberapa orang saja yang membantunya. Hanya anaknya yang bernama Al-Harits yang waktu itu merupakan anak satu-satunya yang setia membantu penggalian sumur zam-zam tersebut.

  Pada waktu itu Abdul Muthalib bersumpah (bernazar) jika dia dikarunia sepuluh anak laki-laki, ia akan akan mengorbankan satu diantaranya. Ketika Abdul Muthalib telah dikarunia sepuluh anak laki-laki, nazar tersebut benar-benar dilaksanakannya. Untuk menentukan siapa yang akan dikorbankan, Abdul Muthalib mengundinya. Undian itu pun jatuh kepada Abdullah (ayah Nabi Muhammad SAW), padahal Abdullah adalah putra kesayangan Abdul Muthalib dan juga sangat disayangi oleh saudara-saudaranya.

  Atas saran kaum Quraisy dan saran seorang perempuan ahli nujum (ramal) dari Hijaz, undian itu diulang bukan dengan anak-anaknya tetapi dengan sepuluh ekor unta. Namun, hasil indian itu tetap jatuh kepada Abdullah. Oleh karena itu, kaum Quraisy menambah lagi sepuluh ekor unta. Demekianlah undian itu diulang-ulang hingga jumalah unta mencapai seratus ekor. Setelah jumlah unta mencapai seratus, undian pun jatuh kepada seratus ekor unta itu. Namun Abdul Muthalib belum puas, kemudian mengundi lagi hingga tiga kali dan hasilnya selalu jatuh kepada seratus ekor unta. Selamatlah Abdullah dari penyembelihan dan Abdul Muthalib pun melaksanakan nazarnya dengan memotong unta.

  Selamatnya Abdullah dari penyembelihan karena Allah SWT berkehendak menjaga Abdullah sebagaimana Allah SWT telah menjaga Nabi Ismail AS dari penyembelihan karena pengorbanan dan keikhlasannya (Syaeins, 2009: 43).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HADITS MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA IV MI MA'ARI F BIGARAN KEC. BOROBUDUR KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 57

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20082009 SKRIPSI

0 0 110

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI KELILING DAN LUAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KOTA SALATIGA TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 111

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODESNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS III DI MI SUDIRMAN BARAN KECAMATAN AMBARAWA KABUPAEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 147

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 239

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN JUAL BELI ELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015 - Test Repository

0 0 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SDN JETIS O2 DUSUN PREGOLAN, DESA JETIS, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK H

0 2 142