Evaluasi penggunaan antibiotika selama kemoterapi pada pasien kanker payudara periode Januari 2010-Januari 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

  

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SELAMA KEMOTERAPI

PADA PASIEN KANKER PAYUDARA PERIODE JANUARI 2010 –

JANUARI 2012 DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

  

Oleh :

Siska Deselia Eunike Atpen

NIM : 088114150

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  Kupersembahan karya ini untuk : My Best Friend, JESUS CHRIST. . ., U’re the best Bro^^ Mama-Papaku tercinta

  Adex2q: Merry, Rico n Melly My Sweetheart. . . Nicholas Ivan Andrea Sahabat2q: Evi, Dita, Gita, Noveli, Gery, Yuli, dan semua temen2 yang ga bisa q sebutin satu-persatu

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 18 Juli 2012 Penulis Siska Deselia Eunike Atpen

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : SISKA DESELIA EUNIKE ATPEN

  Nomor Mahasiswa : 088114150 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul : Evaluasi Penggunaan Antibiotika Selama Kemoterapi Pada Pasien Kanker

Payudara Periode Januari 2010 – Januari 2012 Di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 7 Desember 2012 Yang menyatakan ( Siska Deselia Eunike Atpen )

  

PRAKATA

Puji syukur kepada TUHAN atas berkat, rahmat, dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “EVALUASI

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SELAMA KEMOTERAPI PADA PASIEN

KANKER PAYUDARA PERIODE JANUARI 2010 – JANUARI 2012 DI

RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA”. Skripsi ini disusun guna

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan motivasi, kritik dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini,

terutama kepada :

  

1. Ibu Valentina Dwi Yuli Siswanti, M.Kes., selaku direktur pelayanan

kesehatan dan infrastruktur, atas ijin yang telah diberikan, dan Staf Personalia serta Rekam Medik RS Panti Rapih Yogyakarta, atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian

  

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Si., Apt., selaku Dekan farmasi USD atas segala

bimbingan yang telah diberikan

  

3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., atas segala waktu, bimbingan,

arahan dan masukan, terimakasih sekali karena telah menjadi dosen pembimbing yang sangat baik dan sabar

  

4. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hatayu, M. Kes., Apt.,Ph.D., selaku dosen

penguji atas segala arahan, kritik, saran dan masukan serta waktunya

  

5. Bapak Ipang Djunarko, M.Si., Apt., selaku dosen penguji, atas segala arahan,

bimbingan, dan masukan, serta waktu yang telah diberikan

  

6. Bapak Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik (DPA) atas

segala perhatian, masukan dan arahan yang telah diberikan

  

7. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan banyak hal kepada penulis sebagai bekal untuk praktik kefarmasiannya kelak

  

8. Mama dan Papa, untuk semua cinta, kasih sayang, doa, kesabaran, keringat

dan airmata, semua yang telah diberikan

  

9. My lovely sweetheart, Nicolas Ivan Andreas, untuk cinta, semangat dan

motivasi dan kesabaran selama ini

  

10. Adik-adik penulis, Merry, Rico, Melly, untuk semua motivasi, dukungan,

semangat, cinta dan keceriaan yang telah kalian hadirkan

  

11. Sahabat-sahabat penulis, Evi, Dita, Gita, Noveli, Gery, Yuli, teman-teman

FKK angkatan 2008, teman-teman KKN, dan teman-teman kost, untuk kebersamaan, keceriaan, dan dukungan yang diberikan

  12. Dan segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca serta

berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

  Penulis

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................... i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI......................................... vi PRAKATA......................................................................................... vii DAFTAR ISI...................................................................................... ix DAFTAR TABEL.............................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv

  INTISARI........................................................................................... xvi ......................................................................................... xvii ABSTRACT BAB I PENGANTAR ........................................................................

  1 A. Latar Belakang .......................................................................

  1 1. Permasalahan...................................................................

  3 2. Keaslian penelitian ..........................................................

  4 3. Manfaat penelitian...........................................................

  6 B. Tujuan Penelitian ...................................................................

  7 1. Tujuan umum ..................................................................

  7 2. Tujuan khusus .................................................................

  7

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.................................................

  8 A. Antibiotika .............................................................................

  8 B. Kanker Payudara ....................................................................

  10

1. Definisi ............................................................................

  10

2. Epidemiologi ...................................................................

  10

3. Etiologi ............................................................................

  11

4. Patofisiologi ....................................................................

  12

5. Diagnosis dan prognosis..................................................

  14 C. Kemoterapi .............................................................................

  14 D. Penggunaan Antibiotika Selama Kemoterapi ........................

  17 E. Evaluasi Penggunaan Obat.....................................................

  23 F. Keterangan Empiris................................................................

  25 BAB III METODE PENELITIAN.....................................................

  26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................

  26 B. Definisi Operasional...............................................................

  27 C. Subyek Penelitian...................................................................

  29 D. Bahan Penelitian.....................................................................

  29 E. Lokasi Penelitian....................................................................

  30 F. Tata Cara Penelitian ...............................................................

  30

1. Tahap awal ......................................................................

  30

2. Tahap pengambilan data..................................................

  30

3. Tahap penyelesaian data..................................................

  32

  G. Tata Cara Analisis hasil .........................................................

  33

  1. Karakteristik demografi pasien kanker payudara yang Menjalani kemoterapi......................................................

  33

2. Golongan dan jenis antibiotik .........................................

  34

3. Evaluasi kesesuaian penggunaan antibiotika ..................

  34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................

  35 A. Gambaran Umum Pasien Kanker Payudara dan Karakteristik Demografi Pasien Kanker Payudara yang Menjalani

Kemoterapi .............................................................................

  35

1. Gambaran umum pasien kanker payudara ......................

  36

  

2. Karakteristik demografi pasien demografi pasien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi..............................

  36 B. Pola Penggunaan Antibiotika Sebelum atau Setelah

Kemoterapi .............................................................................

  40 C. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Antibiotik.........................

  43 BAB V PENUTUP.............................................................................

  49 A. Kesimpulan ............................................................................

  49 B. Saran.......................................................................................

  50 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

  51 LAMPIRAN .......................................................................................

  54

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel I. Resiko Terjadinya Kanker Payudara Seiring

  Bertambahnya Usia ....................................................

  11 Tabel II. Bakteri yang secara Umum Menyebabkan Infeksi

Pada Pasien Neutropenidan Antibiotika yang dapat

digunakan ...................................................................

  18 Tabel III. Kategori Drugs Therapy Problems ............................

  24 Tabel IV. Profil Penggunaan Antibiotika Sebelum dan/atau Setelah Kemoterapi di Instalasi Rawat Inap Rumah SakitPanti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  42 Tabel V. Profil Frekuensi Penggunaan Jenis Antibiotika

Sebelum dan/atau Setelah Kemoterapi di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  42 Tabel VI. Persentase Kejadian DTPs Selama Kemoterapi

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Januari 2010 – Januari 2012 ......

  45 Tabel VII. Kejadian DTPs Kategori Terapi Antibiotika yang Tidak Diperlukan

  Periode Januari 2010 – Januari 2012..........................

  45 Tabel VIII. Kejadian DTPs Kategori Memerlukan TambahanTerapi AntibiotikaPeriode Januari 2010 – Januari 2012........

  46 Tabel IX. Kejadian DTPs Kategori Antibiotika yang TidakEfektif Periode Januari 2010 – Januari 2012..........................

  46 Tabel X. Kejadian DTPs Kategori Potensial Adverse Drugs Reaction Periode Januari 2010 – Januari 2012..........................

  47

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I. Manajemen Awal dari Demam dan Neutropeni .........

  20 Gambar II. Peninjauan Ulang setelah 2-4 Hari Terapi Antibiotik Empiris .......................................................................

  21 Gambar III. High-Risk Patient dengan Demam setelah 4 Hari TerapiAntibiotik Empiris............................................

  22 Gambar IV. Distribusi Pola Pengobatan Kanker Payudara

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  36 Gambar V. Distribusi Usia Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  37 Gambar VI. Distribusi Kelompok Stadium Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  38 Gambar VII. Distribusi Nilai HbPasien Kanker Payudara Sebelum dan/atau Setelah Kemoterapi periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  39 Gambar VIII. Distribusi Nilai ANC Pasien Kanker Payudara Sebelum dan/atau Setelah Kemoterapi periode Januari 2010 – Januari 2012 ..........................

  40

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Surat Ijin Melakukan Penelitian di Rumah Lampiran I. Sakit Panti Rapih Yogyakarta ............................................

  55 Lampiran II. Blanko Pengambilan Data di Instalasi Rekam Medis ........

  56 Lampiran III. Kesesuaian Penggunaan Antibiotika .........................

  57 Sebelum dan/atau Setelah Kemoterapi Lampiran IV. Evaluasi Kasus Berdasarkan Subjektif, Objektif, Assessment, dan Plan (SOAP) ................................................................

  61 Lampiran V. Perhitungan Nilai ANC ...................................................... 135

  

INTISARI

Salah satuefeksampingkemoterapi adalah neutropenia yang dapat

meningkatkan resiko terjadinya infeksi, sehingga dibutuhkan antibiotika untuk

mengatasi infeksi yang terjadi pada pasien selama menjalani

kemoterapi.Penggunaan antibiotika harus dilakukan dengan tepat, untuk itu perlu

dilakukan evaluasi terhadap antibiotika yang digunakan. Penelitian ini dilakukan

untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika selama kemoterapi pada pasien

kanker payudara periode Januari 2010 – Januari 2012 di Rumah Sakit PantiRapih

Yogyakarta.

  Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan rancangan

penelitian evaluatif yang bersifat cross-sectional dengan menggunakan data rekam

medik pasien rawat inap periode Januari 2010 -Januari 2012.Evaluasi dilakukan

berdasarkan nilai ANC danantibiotika yang digunakanterhadap kesesuaiannya

dengan Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in

Neutropenic Patients with Cancer tahun 2010.

  Dari hasil penelitian, dari32 pasien terdapat 66 kasus kemoterapi, dengan 7

golongan antibiotika dan 11 jenis antibiotika yang digunakan dalam pola

pengobatan pada kasus kanker payudara sebelum atau setelah kemoterapi.

Antibiotika tunggal digunakan dalam 22 kasus dan kombinasi 2 antibiotika

sebanyak 5 kasus.Terdapat 25 kasus (37,88 %) yang tidak sesuai dengan Clinical

Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic Patients

with Cancer tahun 2010, dengan 27 kejadian DTPs (Drugs Therapy

Problems )terkait penggunaan antibiotika.

  Kata kunci : kanker payudara, penggunaan antibiotika, kemoterapi

  

ABSTRACT

One of side effects of chemotherapy is neutropenia, that can rising the risk

of infections, thus antibiotics is needed to weathered the infections that happened

when patient take chemotherapy. The used of antibiotics must be done accurately,

because of that the used of antibiotics must be evaluated. This observation was

done to evaluating the used of antibiotics during chemotherapyon breast cancer

patient periode januari 2010 – januari 2012 at panti rapih yogyakarta hospital.

  This observation include non-experiment research with evaluatif design of

cross-sectional using in-patient’s medical records datas on periode Januari 2010 –

Januari 2012. The evaluation be done based ANC value and antibiotics that be

usedabout it’s suitability withClinical Practice Guideline for the Use of

AntimicrobialAgents in Neutropenic Patients with Cancer: 2010.

  From the result of observation, from32 patients who gets chemotherapy,

there are66 chemotherapy cases with 7 categories of antibiotics and 11 kinds of

antibiotics that used on medicinal pattern on breast cancer case before or after

patient gets chemotherapy. Single antibiotics are used in 22 cases and

combination 2 antibiotics in 5 cases.There are 25 cases are not suitable with

Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic

Patients with Cancer tahun 2010whichaboutthe used of antimicrobial agents.

  Keywords : breast cancer, the used of antibiotics, chemotherapy

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Antibiotika adalah zat atau senyawa yang dapat menghambat atau

  

membunuh mikroba jenis lain (Setiabudy, 2008). Selama dirawat di rumah sakit,

hampir semua pasien rawat inap mendapatkan antibiotika baik untuk terapi atau

dengan tujuan profilaksis (Rehm, S.J., Sekeres, J.K., Neuner, E., dkk., 2009).

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker

payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di

Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Hal ini sama dengan

estimasi Globocan (IACR) tahun 2002. Dalam data tersebut, ditunjukkan bahwa

kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan

angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16

per 100.000 perempuan (Depkes, 2011).

  Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel

payudara (American Cancer Society, 2010). Kanker payudara merupakan suatu

penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak

terkontrol pada sel-sel (jaringan) payudara. Beberapa penanganan medis yang

dapat dilakukan bagi pasien kanker payudara adalah dengan memberikan terapi

radiasi, pembedahan dan kemoterapi (American Cancer Society, 2010).

  Kemoterapi memberikan berbagai efek samping salah satu diantaranya

adalah bone marrow changes, yang akan mengakibatkan terjadinya neutropenia.

  2 Neutropenia merupakan penurunan jumlah granulosit atau neutrofil yang ada di

dalam darah dan merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi. Jika jumlah

neutrofil turun hingga di bawah 1.000 sel/L hingga 7 hari (pada pasien kanker,

apabila ANC kurang dari 500 sel/L), maka akan meningkatkan resiko terjadinya

infeksi. Sekitar 90% penderita kanker meninggal akibat infeksi, perdarahan, atau

infeksi yang terjadi bersamaan dengan perdarahan, oleh karena itu dibutuhkan

antibiotika untuk mengatasi infeksi yang terjadi untuk mengurangi resiko

kematian akibat terjadinya infeksi (American Society Cancer, 2009 dan Koda-

Kimble, 2001). Keadaan neutropenia harus segera diatasi karena apabila

neutropeni tidak segera diatasi, kemungkinan terjadinya morbiditas dan mortalitas

akibat infeksi akan meningkat.

  Untuk mengatasi infeksi yang terjadi, diperlukan terapi antibiotika.

Diperkirakan sedikitnya 50% dari pasien yang mendapatkan antibiotika tidak

membutuhkannya. Hal tersebut termasuk peresepan antibiotika profilaksis yang

tidak semestinya, pemberian antibiotika empiris meskipun tidak terdapat kultur

mikroba pada pasien, dan kurangnya kesadaran akan susceptibility patterns of

common pathogens . Akibat pemberian antibiotika secara tidak tepat, tidak hanya

meningkatkan biaya pengobatan namun juga dapat menimbulkan superinfeksi

karena resistensi bakteri terhadap antibiotika disamping, opportunistic fungi, dan

dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya adverse drugs reactions (Rehm, S.J.,

dkk., 2009). Untuk itu penggunaan antibiotika harus dilakukan secara tepat.

  Ketepatan penggunaan antibiotika selama kemoterapi mendorong peneliti

untuk melakukan evaluasi pada pasien kanker payudara. Penelitian terhadap

  3

penggunaan antibiotika selama kemoterapi pada pasien kanker payudara ini

mengambil tempat di Rumah Sakit Panti Rapih (RSPR) Yogyakata, karena

Rumah Sakit Panti Rapih merupakan rumah sakit rujukan dari rumah sakit swasta

yang terletak di Yogyakarta dan diketahui bahwa Rumah Sakit Panti Rapih

merupakan rumah sakit dengan kunjungan pasien kanker payudara yang cukup

besar yakni sebanyak 141 kunjungan pada tahun 2010 dan 191 kunjungan pada

tahun 2011.

1. Permasalahan

  Masalah yang dapat dirumuskan mengenai evaluasi penggunaan

antibiotika pada pasien kanker payudara selama kemoterapi periode Januari 2010

  • – Januari 2012di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, adalah sebagai berikut :

  a. Seperti apakah karakteristik demografi pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi? b. Apa sajakah golongan dan jenis serta berapakah jumlah antibiotika yang yang diterima pasien selama kemoterapi? c. Seperti apakah kesesuaian penggunaan antibiotikadalam hal indikasi dan jenis penggunaan antibiotika sebelum dan setelah kemoterapi dengan

  Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic Patients with Cancer tahun 2010?

  4

2. Keaslian penelitian

  Berdasarkan penelusuran pustaka yang pernah dilakukan, pernah dilakukan penelitian mengenai : a. Evaluasi Penggunaan Antibiotikaa Pasca Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2004 (Revianti,

  2005). Pada penelitian tersebut, diperoleh hasil sebanyak 17 kasus kanker payudara pasca kemoterapi dan kasus DRPs yang paling banyak terjadi adalah kasus DRPs 4 dengan kategori dosis kurang sebanyak 3 kasus. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada penelitian tersebut, yang dievaluasi hanya antibiotika yang diberikan setelah kemoterapi dan evaluasi dilakukan berdasarkan kategori Drugs Related Problems , sedangkan pada penelitian ini antibiotika yang dievaluasi adalah antibiotika yang diberikan sebelum maupun setelah kemoterapi diberikan diluar antibiotika kemoterapi, dan evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi kesesuaiannya terhadap Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic Patients with Cancer tahun 2010, berdasarkan nilai ANC pasien, jumlah mikrooganisme dalam tubuh pasien dari hasil pemeriksaan urin atau feses atau hasil uji kultur selama pasien di rawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu dalam hal waktu penelitian. Dimana pada penelitian terdahulu periode yang digunakan adalah tahun 2004, sedangkan pada penelitian ini pada periode Januari 2010 – Januari 2012.

  5

  b. Evaluasi Penggunaan Antibiotikaa Pada Pasien Kanker Leher Rahim yang Menjalani Kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Agustus 2004 - Agustus 2008 (Marlinah, 2009). Pada penelitian tersebut diperoleh hasil, jumlah pasien yang dianalisis sebanyak 27 pasien dan terdapat 6 golongan antibiotika yang digunakan, dengan presentasi penggunaan terbanyak adalah golongan penicilin sebanyak 66,6% dan kasus DTPs yang paling banyak terjadi adalah kategori terapi obat tidak diperlukan yakni sebanyak 7 kasus. Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut dalam hal waktu, subyek penelitian dan lokasi penelitian. Dimana pada penelitian terdahulu periode yang digunakan adalah periode Agustus 2004

  • – Agustus 2008, dengan subyek penelitian pasien kanker leher rahim di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, sedangkan pada penelitian ini periode yang digunakan adalah periode Januari 2010 – Januari 2012, dengan subjek penelitian merupakan pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, yang terdiagnosa kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Selain itu metode yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda. Pada penelitian terdahulu yang dievaluasi hanya antibiotika yang diberikan setelah kemoterapi diberikan dan evaluasi hanya dilakukan berdasarkan kategori Drugs Therapy Problems. Sedangkan pada penelitian ini, yang dievaluasi adalah antibiotika yang diberikan sebelum maupun setelah kemoterapi, selain antibiotika kemoterapi, dan evaluasi dilakukan berdasarkan nilai ANC pasien, jumlah mikrooganisme dalam tubuh pasien dari hasil pemeriksaan urin atau feses atau hasil uji kultur untuk

  6 mengidentifikasi kesesuaiannya kesesuaiannya terhadap Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic Patients with Cancer tahun 2010.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan bahan masukan untuk mendukung proses terapi bagi pasien kanker payudara oleh dokter maupun farmasis, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam penggunaan antibiotika selama kemoterapi bagi pasien kanker payudara di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

  b. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi ilmiah mengenai penggunaan antibiotika untuk mengurangi dan mencegah terjadinya infeksi pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat teoritis berupa informasi penanganan neutropenia pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

  7 B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara selama kemoterapi periode Januari 2010 - Januari 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

  2. Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah :

  a. Mengidentifikasi karakteristik demografipasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, yang berupa usia pasien, stadium kanker payudara yang diderita pasien, nilai ANC dan nilai Hb pasien sebelum dan/atau setelah kemoterapi.

  b. Mengidentifikasi golongan, jenis dan jumlah antibiotika yang diterima pasien selama kemoterapi c. Mengidentifikasi ada atau tidaknya indikasi infeksi pada pasien, mengidentifikasi antibiotika yang dipilih, kemudian membandingkannya dengan Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic Patients with Cancer tahun 2010

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Antibiotika Antibiotika adalah zat atau senyawa yang dapat menghambat atau

  

membunuh mikroba jenis lain. Obat yang digunakan untuk membunuh mikroba

harus memiliki sifat toksisitas selektif, yang artinya obat tersebut harus bersifat

sangat toksik bagi mikroba namun tidak menimbulkan efek toksik pada manusia.

Berdasarkan sifat toksisitas selektif, antibiotika yang bersifat menghambat

pertumbuhan mikroba dikenal sebagai bakteriostatik dan antibiotika yang bersifat

membunuh mikroba dikenal sebagai bakterisid. Kadar minimal yang diperlukan

suatu antibiotika untuk dapat menghambat pertumbuhan mikroba disebut sebagai

kadar hambat minimal (KHM), sedangkan kadar minimal yang diperlukan suatu

antibiotika untuk dapat membunuh mikroba disebut sebagai kadar bunuh minimal

(KBM) (Setiabudy, 2008).

  Antibiotika empiris merupakan agen antibiotika yang sering digunakan

sebelum patogen penginfeksi diketahui secara pasti. Penggunaan agen-agen

antibiotika ini disebut terapi empiris yang didasarkan pada pengalaman dengan

unit klinis khusus. Alasan umum pemberian terapi empiris adalah harapan bahwa

penanganan awal akan memperbaiki hasil. Terapi empiris diindikasikan ketika ada

risiko penyakit serius yang berbeda jika terapi tidak diberikan sampai patogen

tertentu dideteksi oleh laboratorium klinis (Katzung, 2004).

  9 Antibiotika profilaksis merupakan agen antibiotika yang efektif untuk

mencegah infeksi pada banyak situasi. Antibiotika profilaksis sebaiknya

digunakan dalam keadaan-keadaan dimana khasiat antibiotikaa telah terbukti dan

manfaat yang diterima lebih besar dari risiko (Katzung, 2004). Menurut Priyanto,

2008, antibiotika dapat dibagi berdasarkan mekanisme kerjanya, antara lain :

  

1. Mengganggu metabolisme sel mikroba, dengan menghambat enzim yang

berperan dalam metabolisme folat. Bersifat bakteriostatik. Contohnya : trimetroprim dan sulfonamid.

  

2. Menghambat sintesis dinding sel bakteri, bersifat bakterisid. Contohnya :

golongan penisilin, golongan sefalosporin, karbapenem, monobaktam, dan vankomisin.

  

3. Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba, bersifat bakterisid.

  Contohnya : polimiksin.

  4. Menghambat sintesis protein sel mikroba

a. Mengikat ribosom sub unit 30 S, bersifat bakterisid. Contohnya : aminoglikosida.

  b. Mengikat ribosom sub unit 30 S dan 50 S, dapat bersifat bakterisid maupun bakteriostatik. Contohnya : kloramfenikol, makrolid, tetrasiklin, dan klindamisin.

5. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba, bersifat bakterisid. Contohnya : rifampisin dan quinolon.

  10 B. Kanker Payudara

  1. Definisi Menurut Sukardja (2000), kanker disebabkan karena adanya gen

abnormal, yang terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan

dan diferensiasi sel (protooncogen dan supressor gen), sehingga terjadi

ketidakteraturan dalam pertumbuhan dan diferensiasi sel.

  Kanker payudara merupakan tumor ganas yang bermula pada sel-sel

payudara. Tumor ganas merupakan sekumpulan sel-sel kanker yang dapat tumbuh

di dalam (menginvasi) jaringan di sekitarnya atau menyebar (metastasis) ke

jaringan lain dalam tubuh (American Cancer Society, 2010).

  Penyusun utama payudara berupa lobulus (kelenjar yang memproduksi

susu), duktus (saluran yang menghubungkan lobulus dan putting), dan stroma

(jaringan lemak dan penghubung di sekitar duktus dan lobulus, pembuluh darah

dan pembuluh limfa). Seringkali kanker payudara bermula pada sel penyusun

duktus (ductal cancer), namun ada juga yang dimulai dari sel penyusun lobulus

(lobules cancer) dan jaringan lainnya (American Cancer Society, 2010).

  2. Epidemiologi Kanker payudara termasuk jenis kanker yang paling sering diderita kaum

wanita. Dari semua kasus kanker yang terjadi pada wanita di Amerika Serikat,

kanker payudara menduduki peringkat pertama (32%) dan kematian akibat kanker

jenis ini mencapai 18% (King, 2000). Di Indonesia prevalensi tumor/kanker

adalah 4,3 per 1000 penduduk. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat

  11

inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim

(11,78%). Hal ini sama dengan estimasi Globocan (IACR) tahun 2002.

Ditambahkan, kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker

payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher

rahim dengan 16 per 100.000 perempuan (Depkes, 2011).

3. Etiologi

  Menurut Michaud, Janet dan Fransisco, risiko terjadinya kanker payudara meningkat seiring dengan bertambahnya usia, seperti tertera pada tabel berikut : Tabel I. Resiko Terjadinya Kanker Payudara Seiring Bertambahnya Usia

(Michaud, Janet dan Fransisco,2008)

  Interval Usia (tahun) Kemungkinan (%) Perkembangan Invasiv Kanker Payudara

  30-40 0,43 atau 1 dari 233 40-50 1,44 atau 1 dari 69 50-60 2,63 atau 1 dari 38 60-70 3,65 atau 1 dari 27

  Faktor resiko lain yang turut mempengaruhi perkembangan kanker payudara antara lain : a. Jenis kelamin : wanita beresiko lebih tinggi dibandingkan pria

  b. Faktor genetik : seseorang yang memiliki hubungan darah dengan pasien kanker payudara memiliki resiko 2-3 kali lebih tinggi. Gen utama yang terkait dengan timbulnya kanker payudara adalah BRCA-1 dan BRCA-2

  c. Suku dan ras : wanita keturunan Afrika-Amerika memiliki resiko yang lebih tinggi.

  d. Jaringan payudara : wanita dengan jaringan payudara yang padat, memiliki banyak glandular tissue dan sedikit jaringan lemak sehingga beresiko tinggi terhadap kanker payudara

  12

  e. Masa menstruasi : wanita yang memiliki masa menstruasi yang panjang (berawal pada usia di bawah 12 tahun sampai di atas 55 tahun) memiliki resiko yang tinggi

  f. Reproduksi : wanita dengan usia menarke kecil, henti haid lanjut dan siklus haid yang pendek serta wanita yang pertama kali melahirkan pada usia lebih dari 30 tahun dan setelah melahirkan belum menyusui, memiliki resiko yang lebih tinggi g. Penggunaan obat : penggunaan jangka panjang hormon insidennya lebih tinggi h. Radiasi pengion : kelenjar payudara relatif lebih peka terhadap radiasi pengion, sehingga paparan secara berlebih dapat menyebabkan resiko yang lebih tinggi i. Diet dan gizi : diet tinggi lemak dan kalori serta konsumsi alkohol berkaitan langsung dengan timbulnya karsinoma mamae (Mintian, Yang dan Wang Yi, 2008, dan American Cancer Society, 2010).

4. Patofisiologi

  Identifikasi tipe histopatologi kanker payudara penting untuk diketahui

karena berkaitan dengan aspek klinik yang meliputi prediksi metastasis, terapi dan

prognosis. Klasifikasi tersebut menurut WHO tahun 1981, antara lain :

a. Karsinoma noninvasif Massa sel tumor terdapat hanya pada intraduktus atau intralobular.

  Total kejadian hanya 5% dari seluruh karsinoma payudara. Bentuk yang paling sering adalah karsinoma komedo, karsinoma papiler intraduktus dan karsinoma intralobular.

  13

  b. Karsinoma invasif Kira-kira 50% dari total kejadian karsinoma payudara. Massa sel tumor solid, bentuk dan besar bervariasi, tersusun berupa kord maupun sarang-sarang yang dibatasi jaringan ikat dan sering disertai reaksi desmoplastik (Tambunan, 1995).

  Tingkat atau derajat keparahan kanker payudara dapat diketahui melalui

stage atau stadium, berdasarkan sifat histologi sel kanker yang dilihat dari ukuran

tumor (tumor size), nodus limfe (node) dan metastasis (metastase) yang disingkat

TNM.

  Menurut American Cancer Society beberapa kasus kanker payudara tidak

dapat diprediksi dengan menggunakan mammogram. Gejala dan tanda yang utama

pada kanker payudara yaitu terdapat gumpalan atau masa, dimana masa tersebut

keras, bentuk tidak beraturan dan tidak terasa sakit saat ditekan. Gejala dan tanda

lain yang dapat timbul antara lain:pembengkakkan pada sebagian atau seluruh

payudara (kecuali jika tidak terasa ada gumpalan); iritasi kulit atau dimpling; luka

pada payudara atau puting; nipple retraction (puting masuk ke dalam); kulit

payudara atau puting kemerahan, menjadi lebih tebal atau memiliki ukuran yang

tidak sama; ada cairan yang keluar selain ASI; terkadang kanker payudara dapat

menyebar melalui nodus limfa di bawah lengan dan menyebabkan penggumpalan

atau pembengkakkan, sebelum sel tumor aslinya yang berada di payudara cukup

besar untuk dirasakan

  14

5. Diagnosis dan Prognosis

  Kanker dapat ditemukan atau diketahui keberadaannya dengan berbagai

pemeriksaan. Menurut American Cancer Society pemeriksaan tersebut antara lain:

a. Sadari (pemeriksaan payudara sendiri atau Breast Self Examination)

  b. Pemeriksaan klinis

  c. Mamografi

  d. Breast ultrasound

  e. Nipple discharge exam

  f. Biopsy Faktor yang paling berperan dalam penilaian resiko rencana terapi pada

kanker payudara adalah ukuran tumor dan status kelenjar getah bening, seperti

yang tertera pada kriteria perkembangan sel kanker dengan klasifikasi TNM.

  

Pengobatan kanker payudara dilakukan berdasarkan dengan tingkat keparahan

(tingkat stadium) kanker payudara dan perkembangan sel kanker dalam tubuh

pasien.

C. Kemoterapi

  Kemoterapi merupakan salah satu treatment pada pengobatan kanker,

dimana treatment tersebut dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang

memiliki kekuatan yang tinggi.

  Agen kemoterapi digolongkan menjadi 7 golongan, berdasarkan struktur kimia, asal obat dan mekanisme kerjanya, antara lain :

  15

  1. Alkilator Alkilator memiliki gugus alkilator aktif yang akan membentuk ion karbonium (alkil) atau kompleks lain yang sangat reaktif, yang akan berikatan secara kovalen dengan berbagai nukleofilik penting di dalam tubuh. Efek sitotoksik zat alkilator terutama melalui pembentukkan ikatan silang secara langsung dengan N

  7 radikal basa guanin atau N 3 adenin dari molekul DNA dan protein sehingga struktur sel rusak dan sel mati.

  2. Antimetabolit Antimetabolit bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA, dengan reaksi hambatan bersaing. Pada sel kanker, metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi daripada pada sel normal. Antipurin dan antipirimidin akan mengambil tempat purin dan pirimidin dalam pembentukkan nukleosida sehingga sintesis DNA pada sel kanker terhambat.

  3. Golongan Antibiotika Golongan antibiotika akan memutus rantai tunggal DNA pada sel kanker, sehingga sel kanker tidak dapat mensintasis DNA dan berpoliferasi.

  4. Inhibitor Protein Mikrotubuli Inhibitor Protein Mikrotubuli akan berikatan dengan mikrotubulus inti sel tumor, menghambat sintesis dan polimerasi mikrotubulus sehingga

mitosis akan berhenti pada tahap metafase dan replikasi sel akan terganggu.

  16

  5. Inhibitor Topoisomerase Menghambat topoisomerase I yang akan menghambat pertautan kembali rantai ganda saat replikasi berlangsung sehingga akan memutus rantai ganda DNA sel kanker.

  6. Hormon Berikatan secara kompetitif dengan reseptor yang sesuai pada sel kanker yang dapat memacu pertumbuhan sel tumor

  7. Golongan Target Molekuler Berikatan dengan sel target, yang akan berhubungan dengan faktor petumbuhan tumor. Misalnya, trastizumab pada terapi karsinoma mamae dengan overekspresi HER2 (Youjian, 2008 dan Nafrialdi, 2008)

  Efek samping agen kemoterapi berbeda-beda tergantung pada jenis agen

kemoterapi yang digunakan. Efek samping dari penggunaan kemoterapi secara

umum (Youjian, 2008) antara lain :

1. Efek Toksik Jangka Pendek

  a. Depresi sumsum tulang : leukopenia, trombositopenia, dan anemia serta infeksi septikemia atau hemoragi visera b. Reaksi gastrointestinal : mual, muntah, ulserasi mukosa mulut atau sariawan, atau diare c. Rudapaksa fungsi hati : peningkatan bilirubin, nekrosis hati akut/subakut, atau infeksi virus hepatitis d. Rudapaksa fungsi ginjal : oliguri, uremia, penyumbatan duktus renalis, nefropati asam urat, hiperurikemia, hiperkalemia, atau hiperfosfatemia

  17

  e. Pulmotoksisitas : fibrosis kronis paru atau pneumonitis interstisial

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan antibiotika selama kemoterapi pada pasien kanker payudara periode Januari 2010-Januari 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 2 180

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi drug therapy problems penggunaan antibiotika pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2006-2008 - USD Repository

0 0 109

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2008-2009 - USD Repository

0 0 119

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153

Evaluasi penggunaan antimikroba pada pasien pneumonia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2008-2010 - USD Repository

0 1 165

Kajian pemahaman dan ketaatan penggunaan obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi dislipidemia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Desember 2010-Januari 2011 - USD Repository

0 0 121

Evaluasi ketaatan penggunaan obat antihipertensi pasien ASKES hipertensi komorbiditas diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Rapih dan Panti Rini Yogyakarta periode Januari-Oktober 2011 - USD Repository

0 0 94