APA YANG SALAH DENGAN PENDIDIKAN KITA (1)

APA YANG SALAH DENGAN PENDIDIKAN KITA ?

Tidak satupun pendidikan yang mengajarkan untuk mencari uang di
Indonesia. Rata-rata pendidikan cenderung mengajarkan untuk memahami suatu hal
dan kemudian bekerja untuk perusahaan besar. Rata-rata guru akan berbangga hati
jika anak muridnya bekerja di Chevron, Caltex, Antam atau perusahaan-perusahaan
multinasional lainnya. Namun mereka akan memandang biasa-biasa saja kalau
mantan muridnya membuka usaha pembuatan kerupuk, bengkel atau menjadi
penulis. Kenapa ? Saya pribadi berpikir ini mungkin ada pengaruhnya terhadap
berapa lamanya kita dijajah. Sehingga kita membiasakan diri untuk bekerja untuk
seseorang, bukan untuk diri sendiri.
Sejarah dan budaya yang melekat pada bangsa kita tentu tidak bisa
dilepaskan begitu saja, namun hampir sekuruh masyarakat Indonesia sepakat
bagaimana kita begitu tertinggal jika dibandingkan negara tetangga. Tidak usah jauh,
Malaysia saja. Ada pameo yang menyebutkan, jika dulu mereka mengirim guru
untuk belajar di Indonesia, maka kini kita yang mengiri mahasiswa kita ke sana.
Banyak sekolah di Indonesia yang mengajarkan sebuah pendidikan formal
yang kemudian tidak aplikatif begitu mereka menamatkan pendidikannya. Jika dalam
standar akademis kita sudah minus, sama halnya dalam standar etika dan moral.
Sudah tidak terhitung banyaknya kasus murid mendemo guru, murid unjuk rasa dan
lain-lain. Apa yang mendasari mereka ? HAM ? Hak sebagai anak ? Karena saya

menilai justru sejak banyaknya pemerhati anak justru kegilaan anak-anak terutama
yang masih usia sekolah malah emakin menggila.
Saya terkenang akan masa pendidikan dasar dulu, dimana rotan dan mistar
sudah menjadi makanan sehari-hari telapak tangan karena tidak mengerjakan PR
sebagaimana mestinya, namun hal itu tidak serta merta membuat Ayah dan Ibu saya
berlarian ke Polres terdekat untuk melaporkan tindakan “penganiayaan” oleh guru
saya tersebut. Zaman sekarang ? Tidak sedikit guru yang harus meninggalkan jam
mengajarnya karena harus memberikan keterangan di kantor polisi, dan bahkan ada
yang sampai pengadilan.

Jadi jika saya pribadi memandang, sulit untuk mengharapkan hasil yang baik
dari dunia pendidikan Indonesia. Secara ilmu kita tidak aplikatif, secara adab
amburadul. Jika kita berusaha mencari apa yang salah, maka jawaban standar
seperti biasanya, yang salah adalah seluruh stakeholders dunia pendidikan di
Indonesia, yaitu pemerintah, murid, guru, orang tua dan banyak lainnya. Namun
sampai kapan kita mampu menahan degradasi dunia pendidikan kita itu ? Mungkin
secara akademis kita maju, namun maju sesuai dengan pencapaian masa lalu.
Bukan maju dengan standar yang berlaku di sekeliling kita.
Banyak yang mengatakan kepintaran akademis tidak serta merta menjamin
orang akan sukses, 100% benar. Banyak orang menjadikan Zuckerberg, Bill gates

dan banyak orang kaya lain menjadi panutan, dan memang benar bahwa
kebanyakan dari mereka adalah siswa drop out dari universitas ternama di negeri
Paman Sam sana. Namun kita lupa, mungkin mereka tidak baik secara akademis,
namun mereka luar biasa dengan adab dan kreatifitas mereka. Sehingga saya
pribadi dapat menyimpulkan, bahwa keberhasilan seseorang bisa didapat dari 3 hal,
yaitu :




Adab/Etika
Kreatifitas
Ilmu akademis

Banyak generasi muda di Indonesia menganggumi para penghuni Silicon Valley,
namun mereka lupa untuk mencontoh dan menyamai kreatifitas dan originalitas
mereka dalam berusaha. Mereka hanya sibuk mengatakan “Bill Gates yang terkaya
di jagad raya aja drop out koq !” Namun mereka tidak pernah mencari tahu, apa
yang dilakukan Bill Gates hingga sampai di drop out, yang pasti bukan main domino
apalagi menyusun rumus kode buntut.

Semoga ke depan, kita tidak lagi terjebak dengan metode pendidikan yang
mengelaskan antara si bodoh dengan yang pintar (karena di banyak kesempatan
dan kenyataan si Pintar malah bekerja untuk si Bodoh), membuat murid gantung diri
hanya karena tidak lulus ujian UN (karena orang yang saat ini dikenal dunia karena
keberhasilannya malah tidak sempat menjalani UN mereka, keburu di drop out
duluan Bro !). Wassalam...