TRADISI PEMAKAMAN NEGERI DI ATAS AWAN TA

TANGGAPAN ORANG TORAJA TERHADAP
UPACARA PEMAKAMAN NEGERI DI ATAS
AWAN

LATAR BELAKANG
Aluk Rambu Solo adalah upacara adat kematian
masyarakat Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan
menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh. Istilah aluk rambu solo’ terbangun dari tiga kata,
yaitu aluk (keyakinan), rambu (asap atau sinar), dan solo’
(turun). Dengan demikian, aluk rambu solo’ dapat diartikan
sebagai upacara yang dilaksanakan pada waktu sinar
matahari mulai turun (terbenam).

TUJUAN PENELITIAN
1.Mengetahui tanggapan orang toraja
terhadap upacara pemakaman negeri diatas
awan.
2.mengetahui makna upacara pemakaman
negeri di atas awan .


METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian historis/
Penelitian sejarah.Berkenaan dengan
analisis yang logis terhadap kejadian
kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Pada penelitian ini kami menggunakan 3
teknik peneltian, yaitu:
1. Kajian Pustaka
2. Wawancara
3. Deskripsi

waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada tanggal:
8 AGUSTUS 2017 di kota MAKASSAR

HASIL PENELITIAN


Rambu Solo merupakan upacara adat kematian masyarakat Tana
Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan

arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh, yaitu kembali
kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat
peristirahatan. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut
hanya dianggap sebagai orang “sakit” atau “lemah”, sehingga ia
tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di
tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan minuman bahkan
selalu diajak berbicara.

• Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual
yang paling penting dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan
berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya akan
semakin mahal. Pesta pemakaman seorang bangsawan biasanya
dihadiri oleh ribuan orang dan berlangsung selama beberapa hari.
• Pada sebagian besar masyarakat toraja .......

• Dunia sudah mengetahui dan mengenal akan keindahan
budaya dan tradisi masyarakat Tana toraja. Dari sekian
banyaknya budaya dan tradisi yang dimiliki, yang paling
banyak diekspos adalah Rambu solo’ atau yang disebut
dengan upacara kematian. Rambu solo’ adalah upacara

besar-besaran yang sering diadakan oleh masyarakat
Toraja, sehingga tidak heran jika dari semua acara baik
itu acara perkawinan maupun acara syukuran, upacara
rambu solo’ menduduki urutan pertama. Masyarakat
Tana Toraja bahkan tidak segan-segan untuk
mengeluarkan uang ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Oleh karena itu, upacara rambu solo’ adalah upacara yang sering
dicari-cari oleh wisatawan dari luar. Tetapi tahukah kalian apa yang
terjadi di balik upacara adat itu?
Ada keluarga kelihatan sangat sederhana, hidup pas-pasan
mempunyai empat anak. Bisa menyediakan puluhan babi dan 3
sampai 5 kerbau dalam setiap upacara rambu solo’. Sekedar tahu saja,
harga seekor babi diatas dua jutaan dan harga seekor kerbau diatas
10 juta. Belum lagi dengan kerbu belang (Tedong bonga)
Namun, Apakah ada dampak yang dirasakan dari pihak keluarga itu
sendiri? Kalau kita menyusuri beberapa keluarga yang masih sangat
kuat dengan adat istiadanya, dampak negatifnya lebih banyak dari
yang positif.


Orang tua cenderung untuk mempertahankan status sosialnya dalam
masyarakat, sehingga yang menjadi tujuan mereka adalah upacara
adat dan cenderung mngesampingkan pendidikan dan masa depan
anak-anaknya. Sehingga tidak heran jika orang tua yang demikian,
akan selalu mengeluh bahkan menolak untuk membayar uang sekolah,
giliran pengadaan dana untuk upacara adat, orang tua selalu siap. Jadi
upacara rambu solo’ menjadi prioritas pertama dibandingkan
pendidikan anak, lifestyle dan property.
Namun bagaimanakah seharusnya menyikapi hal tersebut?

Budaya memang sangat penting, akan
tetapi jangan sampai budaya itu
menjerumuskan orangnya sendiri, ya
kembali lagi harus mengutamakan
kebenaran dan realistis

KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil penelitian yang kami
lakukan maka ditarik kesimpulan bahwa
sebagian besar masyarakat toraja tidak

mengetahui secara pasti tujuan di
adakannya upacara pemakaman Rambu
Solo negeri di atas awan. Mereka
sebagian besar hanya mengutamakan
tradisi tanpa memikirkan biaya. Padahal
upacara tersebut membutuhkan persiapan
yang besar seperti dana dan waktu.