SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG LABORATORIUM KOMPUTER BERBASIS ANDROID DI STMIK TASIKMALAYA

Seminar Nasional Informatika 2014

SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG LABORATORIUM
KOMPUTER BERBASIS ANDROID DI STMIK TASIKMALAYA
Fitri Nuraeni 1, Teuku Mufizar2, Novan Ganda Holis Suparman3
1,2

Jurusan Teknik Informatika
STMIK Tasikmalaya, Jl. RE Martadinata No. 272 A Tasikmalaya
e-mail: 1nenk_ufit@gmail.com, 2fizargama@gmail.com, 3ganda.holis92@gmail.com
3

Abstrak
Mobilitas pengolahan data sangat diperlukan untuk mempercepat pengolahan data inventori barang yang
mencakup pendataan barang masuk, peminjaman dan pengembalian barang sampai informasi kondisi barang
yang selalu di lakukan oleh bagian Pusat Komputer (PUSKOM) STMIK Tasikmalaya dalam hal pengelolaan 5
laboratoium komputer yang terletak di dua gedung yang berjauhan. Dengan populernya aplikasi berbasis android
memungkinkan informasi inventori barang tersebut yang dapat diakses melalui perangkat smartphone kapan saja
dan dimana saja. Sistem informasi inventori barang berbasis android ini dirancangan dengan menerapkan metode
berorientasi objek yaitu Unified Modeling Language (UML) untuk dapat menggambarkan data dan proses
menjadi kesatuan yg dinamakan objek[1]. Dengan adanya sistem inventori barang berbasis android ini, mampu

memberikan solusi untuk menangani masalah penyajian informasi inventori barang karena pengolahan data
inventori bias dilakukan dimana saja dengan perangkat smartphone tiap pegawai serta menampilkan informasi
barang kapan saja saat dibutuhkan.
Kata kunci : Mobilitas, Laboratorium Komputer, Inventori, Android
1.

PENDAHULUAN

Pengolahan data inventori barang di suatu
instansi sangat penting bagi manajemen maupun
staf yang mengelolanya. Sebuah sistem yang
khusus mengolah keluar masuknya barang, serta
laporan-laporannya sangatlah diperlukan bagi
suatu
instansi
untuk
keberlangsungan
produktifitas di instansi tersebut. Adapun
pentingnya di adakan sistem informasi inventori
barang di suatu instansi untuk manajemen barang

dalam jumlah yang banyak agar barang yang ada
dapat terdokumentasi secara baik dan menyeluruh
untuk menghindari kerugian di instansi terkait.
Di STMIK Tasikmalaya, sistem informasi
inventori barang di bagian Pusat Komputer
(PUSKOM) khususnya di laboratorium sudah
menggunakan komputer. Namun, hanya dengan
aplikasi pengelola inventori barang yang bersifat
stand alone mengurangi fleksibilitas kerja staf di
bagian laboratorium komputer. Hal tersebut,
terdapat 5 laboratorium komputer yang letaknya
saling berjauhan sehingga dapat berakibat
pengolahan data yang dilakukan akan memakan
waktu lebih lama.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mobilitas
dalam hal pengolahan data inventori barang tentu
harus diperhatikan karena menyangkut kepada
efektifitas kerja dan efisiensi waktu.
Baru-baru ini hadir perangkat yang memiliki
potensi dalam hal membantu menyelesaikan

permasalahan tersebut, yaitu android yang
mendukung penggunaan smartphone. Android ini

merupakan sistem operasi berbasis linux yang
dirancang untuk perangkat layar sentuh seperti
smartphone atau tablet[2]. Sistem operasi ini
bersifat open source yang memungkinkan
penggunanya dapat memanipulasi sistem bahkan
menambahkan aplikasi secara bebas. Hal tersebut
merupakan kesempatan untuk pengguna android
membuat aplikasi yang dapat di akses secara
bebas dan lebih luas. Dengan adanya teknologi
ini, maka dapat dibuat sistem informasi inventori
barang yang dapat diakses menggunakan
smartphone berbasis android.
Sistem yang dibuat menyimpan data pada
server yang diakses menggunakan aplikasi yang
dibuat berbasis web berfungsi sebagai penerima
data. Sedangkan untuk fasilitas inputan data
inventori barang dan menyajian informasinya

dapat dilakukan melalui aplikasi yang dibuat
berbasis android dan diakses menggunakan
perangkat mobile. Dengan adanya sistem
informasi tersebut sehingga pengolahan data dan
penyajian informasi inventori barang dari 5
laboratorium komputer yang ada di STMIK
Tasikmalaya dengan lebih mudah.
Pada proses perancangan sistem ini
menggunakan Unified Modeling Language
(UML) yaitu bahasa standar yang digunakan
untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak
dari proses analisis dan desain berorientasi objek.
Pemodelan secara visual ini membantu untuk
menangkap struktur dan kelakukan dari obyek,
mempermudah penggambaran interaksi antar
elemen dalam sistem dan mempertahankan

339

Seminar Nasional Informatika 2014


konsistensi antara desain dan implementasi dalam
pemrograman[3]. Diagram yang digunakan untuk
pemodelan sistem ini adalah use case diagram,
activity diagram, class diagram, dan entity
relationship diagram.
Use case diagram digunakan untuk
memodelkan proses bisnis berdasarkan persfektif
pengguna sistem. Diagram ini terdiri dari use case
dan actor. Actor menggambarkan orang yang
mengoperasikan atau orang yang berinteraksi
dengan
sistem
aplikasi.
Use
case
merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan
oleh actor[4].
Activity Diagram menggambarkan berbagai
alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang,

bagaimana masing-masing alur berawal, decision
yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka
berakhir.
Activity
Diagram
juga
dapat
menggambarkan proses parallel yang mungkin
terjadi pada beberapa eksekusi. Sama seperti State
Diagrams, standar UML menggunakan segiempat
dengan sudut membulat untuk menggambarkan
aktifitas.
Decicion
digunakan
untuk
menggambarkan behavior pada kondisi tertentu.
Untuk mengilustrasikan proses-proses parallel
(fork dan join) diggunakan titik sinkronisasi yang
dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
Class diagram menunjukan hubungan antar

class dalam sistem yang sedang dibangun dan
bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk
mencapai suatu tujuan[3]. Class sesungguhnya
merupakan deskripsi dari konsep yang dating dari
bidang aplikasi yang sedang dikembangkan[5].
Entity
relationship
diagram
(ERD)
berhubungan dengan data didalam entitas dan
hubungan antar entitas. Entitas adalah kumpulan
konseptual field-field data yang saling
berhubungan.
Dengan
ERD
dapat
mengungkapkan entitas-entitas mana yang
sebaiknya secara konseptual dihubungkan dengan
entitas yang lain[6].
2.


Analisis
Perancangan
implementasi
pengujian
Pemeliharaan
Gambar 1. Kerangka Kerja SDLC
1.

2.

3.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam perancangan
system informasi ini adalah metode berorientasi
objek dengan menggunakan tool Unified
Modeling Language (UML) namun untuk
langkah-langkah pengerjaannya mengadopsi

proses pada system development life cycle
(SDLC) seperti pada gambar 1 berikut.

340

Perencanaan

4.

Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini, dilakukan studi kebutuhan
dari semua elemen sistem dan menganalisa
keinginan user. meliputi input, proses hingga
output, waktu pengerjaan , ukuran dan
jumlah data yang ditangani dengan
melakukan wawancara kepada kordinator
inventori barang untuk mendapatkan data
yang akurat. Pada tahapan ini, digunakan use
case diagram untuk menangkap kebutuhan
dan harapan pengguna[5].

Tahapan Analisis
Tahapan analisa ini bertujuan mengenali
segenap permasalahan pada sistem yang
berjalan di bagian PUSKOM STMIK
Tasikmalaya,
mengenali
komponenkomponen
system,
objek-objek
dan
hubungan antar objek tersebut.
Tahapan Perancangan
Dalam
tahapan
perancangan
sistem
informasi inventori barang ini digunakan
tool Usecase, class diagram, ERD dan
rancangan antar muka (interface).
Implementasi

Dalam tahap ini penulis merancang program
dengan menggunakan coding berbasis
bahasa pemrograman php dan java.

Bahasa pemrograman PHP digunakan untuk
merancang web yang berfungsi sebagai penerima
data inputan dari mobile android, sedangkan
bahasa pemrograman java digunakan untuk
merancang form yang bisa di akses secara mobile
untuk melakukan proses input dalam pengolahan
data inventori barang.

Seminar Nasional Informatika 2014

5.

6.

3.

Pengujian
Dalam tahap ini setelah sistem selesai
dirancang, dilakukan pengetesan terhadap
sistem yang telah dibuat menggunakan
metode black box. Pengujian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah sistem yang telah
dibuat berjalan sesuai keinginan atau tidak.
Pemeliharaan
Setelah proses pengetesan sistem yang telah
dibuat, maka tahap selanjutnya adalah
pemeliharaan. Dalam tahap pemeliharaan,
akan ada tahap perbaikan apabila sewaktuwaktu terjadi kegagalan sistem dan jika ada
peningkatan sistem sebagai kebutuhan yang
baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Use Case Diagram
Sistem ini memiliki actor yaitu a)
koordinator barang yang bertugas untuk mengolah
data barang secara keseluruhan, b) koordinator
setiap laboratorium yang bertanggung jawab
untuk setiap barang yang ada dimasing2 lab dan
c) ketua Puskom yang bertugas untuk mengawasi
pengelolaan inventori barang.

Gambar 3. Diagram Activity Olah Data
Barang Masuk
2. Olah Data Jenis Barang
Activity Diagram yang diusulkan untuk
perancangan sistem informasi inventori barang
laboratorium di STMIK TASIKMALAYA di
bagian Olah Data Jenis Barang seperti gambar 4.

Gambar 4. Diagram Activity Olah Data Jenis
Barang

Gambar 2. Use Case Diagram
Pada usecase diagram pada gambar 2,
dapat dilihat bahwa setiap actor dapat melakukan
pengolahan data inventori. Untuk setiap barang
baru datang akan diinput oleh koordinator barang.
Untuk
pengelolaan
peminjaman
dan
pengembalian barang serta pengecekan keadaan
barang dilakukan oleh setiap koordinator lab.
Sedangkan untuk pengaturan hak akses user
dilakukan oleh Ketua PUSKOM.
B. Activity Diagram
1. Olah Data Barang Masuk
Activity Diagram yang diusulkan untuk
perancangan sistem informasi inventori barang
laboratorium di STMIK TASIKMALAYA di
bagian Olah Data Barang seperti gambar 3.

3. Olah Data Peminjaman Barang
Activity Diagram yang diusulkan untuk
perancangan sistem informasi inventori barang
laboratorium di STMIK TASIKMALAYA di
bagian Olah Peminjaman Barang seperti gambar
5.

Gambar 5. Diagram Activity Olah Data
Peminjaman Barang

341

Seminar Nasional Informatika 2014

4. Olah Data Cek Barang
Activity Diagram yang diusulkan untuk
perancangan sistem informasi inventori barang
laboratorium di STMIK TASIKMALAYA di
bagian Olah Data Cek Barang seperti seperti
gambar 6.
Koordinator

Class Diagram adalah sebuah grafik
presentasi dari gambaran yang statis yang
menunjukan sekumpulan model elemen yang
terdeklarasi (statis), seperti kelas, tipe, dan isinya
serta hubungannya. Untuk merancang sistem
informasi inventori barang ini, dibuat class
diagram seperti pada gembar 8.
D. ERD (Entity Relationship Diagram)
Sedangkan untuk perancangan basis
datanya menggunakan alat bernama ERD, yang
menghasilkan gambaran entitas dan relasinya
seperti pada gamabar 9.
Id_jenis_barang
Jenis_barang
Dt_jenis_barang

Id_lab
Terdiri

Nama_lab
Merk

Id_pengecekan

Tanggal_masuk

Kode_barang

Gambar 6. Diagram Activity Olah Data
Peminjaman Barang
5. Olah Data Pengguna
Activity Diagram yang diusulkan untuk
perancangan sistem informasi inventori barang
laboratorium di STMIK TASIKMALAYA di
bagian Olah Data Pengguna seperti gambar 7.
Ketua

Dt_lab
posisi

Id_jenis_barang
Terletak

Tanggal_pengecekan

kondisi

Dt_pengecekan

Dt_barang

Memiliki

Kode_barang
spesifikasi

Id_lab

Id_peminjaman
Kode_barang
Memiliki

Nama_peminjam
Dt_peminjaman

Kondisi_kembali

Tanggal_pinjam
Kondisi_pinjam

Tanggal_kembali

Gambar 9. ERD Inventori Barang
Desain
database
Sistem
Informasi
Inventori Barang menggunakan 5 entitas, yaitu
data barang, data jenis barang, data lab, data
pengecekan barang, dan data peminjaman barang.
Entitas data barang memiliki hubungan one to
many dengan entitas data pengecekan dan data
peminjaman. Entitas data jenis barang memiliki
hubungan one to one dengan entitas data barang.
Entitas data lab memiliki hubungan one to one
dengan entitas data barang.

Gambar 7. Diagram Activity Olah Data
Peminjaman Barang
C. Class Diagram

Gambar 8. Class Diagram

342

D. Interface
Pengolahan
data
inventori
barang
menggunakan aplikasi berbasis android yang
dapat diakses menggunakan perangkat mobile.
Aplikasi tersebut dibuat menggunakan bahasa
java pada editor Eclipse yang merupakansebuah
IDE (Integrated Development Environment)
untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat
dijalankan di semua platform (platformindependent). Layout program dapat dilihat pada
gambar 10.

Seminar Nasional Informatika 2014

dapat diakses dengan mudah menggunakan media
perangkat mobile.
5.

SARAN
Sistem yang dirancangan masih memiliki
kekurangan dari sisi pengguna, karena pengguna
masih dibatasi untuk staf Puskom saja. Sedangkan
untuk unit kerja lain di STMIK Tasikmalaya belum
dapat mengakses langsung informasi data barang
pada saat akan melakukan peminjaman barang ke
bagian Puskom. Untuk pengembangan selanjutnya,
diharapkan dapat memberikan fasilitas penyajian
informasi data barang untuk unit kerja lainnya yang
berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]

[3]

[4]
Gambar 10. Layout program
[5]

4.

KESIMPULAN

Dengan adanya sistem informasi inventori
barang dengan berbasis android ini, telah dapat
menyelesaikan masalah pengolahan data barang di
setiap laboratorium komputer yang ada di STMIK
Tasikmalaya, karena data dapat diinputkan pada
satu server data dan informasi yang dibutuhkanpun

[6]

H. Al-Fatta, Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi. ANDI, 2007, p. 91.
J. Enterprise, Step By Step Ponsel
Android. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2010, p. 1.
J. Hermawan, Analisa Desain dan
Pemograman Berorientasi Obyek dengan
UML dan Visual Basic.NET. .
M. F. Azis, Object Oriented Programming
dengan PHP 5. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2005.
A. Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak
Berorientasi Objek dengan Metode USDp.
Yogyakarta: ANDI, 2010, p. 318.
R. Mc Leod and G. Sc P Shell, Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat, 2008, p. 572.

343