PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUKUM TAJWID SISWA KELAS XI DI SMK KARSA MULYA PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HADI PURWANTO NIM. 120 111 1672 INSTITU

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN
TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUKUM
TAJWID SISWA KELAS XI DI SMK KARSA
MULYA PALANGKA RAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
HADI PURWANTO
NIM. 120 111 1672

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2017 M/1438 H

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUKUM TAJWID
SISWA KELAS XI DI SMK KARSA MULYA PALANGKA RAYA
ABSTRAK
Membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, sesuai dengan
aturan tajwid merupakan fardhu ‘ain atau kewajiban pribadi.
Artinya siapa yang tidak membacanya dengan menggunakan
aturan tajwid maka ia berdosa. Oleh karenanya, penelitian ini
bermaksud untuk mengetahui lebih dalam tentang pengaruh
kemampuan
membaca
al-Qur’an
terhadap
kemampuan
memahami hukum tajwid siswa. Adapun permasalah yang
diangkat adalah: (1) Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an
siswa kelas XI SMK Karsa Mulya Palangka Raya?; (2) Bagaimana
kemampuan memahami hukum tajwid siswa kelas XI SMK Karsa
Mulya Palangka Raya?;
dan (3) Apakah ada pengaruh
kemampuan

membaca
Al-Qur’an
terhadap
kemampuan
memahami hukum tajwid siswa kelas XI SMK Karsa Mulya
Palangka Raya?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
korelasional. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK
Karsa Mulya Palangka Raya yang berjumlah 37 siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan
dokumentasi. Teknik pengolahan data melalui: editig, tabulating,
dan coding,
Hasil penelitin ini adalah: (1) Kemampuan membaca alQur’an siswa kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya adalah
sebesar 67,48 berada pada interval 62.52 – 81.27 termasuk
dalam kategori mampu. dari total 37 siswa yang diteliti 11 siswa
(29,73%) memiliki berkategori sangat mampu, 9 siswa (24,32%)
berkategori mampu, 13 siswa (35,14%) berkategori kurang
mampu, dan 4 siswa 10,81% yang memiliki kemampuan
membaca al-Qur’an berkategori tidak mampu. (2) Kemampuan
memahami hukum tajwid siswa kelas XI di SMK Karsa Mulya

Palangka Raya adalah sebesar 57,77 berada pada interval 51 –
75 termasuk dalam kategori paham. Dari total 37 siswa yang
diteliti 10 siswa (27,03%) berkategori sangat paham, 9 siswa
(24,32%) paham, 18 siswa (48,65%) berkategori kurang paham,
dan tidak ada siswa atau 0 siswa (0%) yang memiliki
kemampuan memahami hukum tajwid berkategori tidak paham.
(3). Ada pengaruh yang signifkan antara kemampuan membaca
al-Qur’an terhadap kemampuan memahami hukum tajwid siswa
kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya, hal ini terlilihat dari
perolehan thitung sebesar 5,728 lebih besar dari ttabel baik pada

vi

signifkansi 5% (2,030) maupun pada taraf 1% (2,724). Adapun
hasil dari uji hipotesis menunjukkan bahwa dengan perolehan
angka korelasi product moment (rxy) sebesar 0,743 lebih besar
dari rtabel yang menggunakan db atau df =35, baik pada
signifkansi 5% (0,325) maupun pada taraf 1% (0,418), yang
berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Kata kunci: Pengaruh, Kemampuan Membaca Al-Qur’an,

Kemampuan Memahami Hukum Tajwid.
THE EFFECT OF READING AL-QUR'AN ABILITY TOWARD
THE ABILITY OF UNDERSTANDING THE LAW OF TAJWID OF
XI GRADES STUDENTS OF SMK KARSA MULYA PALANGKA
RAYA
ABSTRACT
Reading Al-Qur'an properly and correctly, appropriate with
the rules of tajwid is fardhu 'ain or personal obligation. It is
means that whoever does not read it by using the rules of tajwid
he got sins. Therefore, this study intends to fnd out more about
the efect of reading al-qur’an ability toward The students’ Ability
Of Understanding The Law Of Tajwid. The problem raised were:
(1) How is the reading Al-Qur'an ability of XI grades students of
SMK Karsa Mulya Palangka Raya?, (2) How is the ability to
understand the law of tajwid of XI grades students of SMK Karsa
Mulya Palangka Raya ?; And (3) Is there any efect of reading AlQur'an ability Toward The Ability Of Understanding The Law Of
Tajwid of XI grades of SMK Karsa Mulya Palangka Raya ?
The study used correlation quantitative approach. The
subject of the study was the students of XI grades in SMK Karsa
Mulya Palangka Raya which amounted to 37 students. Data

collection
techniques
used
tests,
observations,
and
documentation. Data processing techniques used: editing,
tabulating, and coding.
The results of the study were: (1) the reading al-Qur'an
ability of XI grades students of SMK Karsa Mulya Palangka Raya
was 67.48 which in the 62.52 - 81.27 interval included in
capable category. From of 37 of students were studied, 11
students (29.73%) have a very capable category, 9 students
(24.32%) categorized capable, 13 students (35.14%) categorized
less capable, and 4 students 10.81% Had reading Qur'an ability
categorized as incapable. (2) The ability to understand the law of
tajwid of XI grades students in SMK Karsa Mulya Palangka Raya

vii


was 57.77 which in the 51 - 75 intervals included in understand
category. From of 37 students were studied, 10 students
(27.03%) categorized very understand, 9 students (24.32%)
understand, 18 students (48.65%) categorized less understood,
and no students or 0 students (0%) Who do not understand the
law of tajwid. (3). There is a signifcant efect between Reading
Al-Qur'an Ability Toward The Ability Of Understanding The Law Of
Tajwid of XI grades Students Of SMK Karsa Mulya Palangka Raya,
it is seen from the calculation of t count 5,728 was higher than t table
either at 5% signifcance (2.030) As well as at the level of 1%
(2,724). The result of testing hypothesis with the result of
product moment correlation (rxy) shown that 0,743 was bigger
than rtabel using db or df = 35, both at 5% signifcance (0,325) and
at 1% (0,418) signifcance, it is mean that Ha Accepted and Ho
rejected.
Keywords: Efect, Reading Al-Qur'an ability, Ability to Understand
the law of Tajwid.
KATA PENGANTAR

ِ ‫لر‬

ِ ‫ب ِ ۡس‬
َٰ ‫لر ۡح‬
ّ ‫من ِٱ‬
ّ ‫مٱللّهِٱ‬
ِ ‫حيم‬

Alḥamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. Dzat yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang lagi Maha Mengetahui, yang telah memberikan kemudahan,
taufik dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul “PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN
TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUKUM TAJWID SISWA
KELAS XI DI SMK KARSA MULYA PALANGKA RAYA”
Kasih sayang, penghormatan, dan juga shalawat dan salam semoga selalu
dicurahkan kepada baginda Muhammad Saw, keluarga Nabi dan para sahabatnya,
semoga Allah Swt juga meridhai orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik
dan benar hingga tiba hari pembalasan kelak. Penulis menyadari bahwa
terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari motivasi dan dukungan dari berbagai

viii


pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. Ibnu Elmi AS Pelu, S.H., M.H., Rektor IAIN Palangka Raya yang
telah memberikan fasilitas selama kuliah.
2. Bapak Drs. Fahmi, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Palangka Raya yang telah memberikan izin penelitian.
3. Ibu Dra. Hj. Rodhatul Jennah, M.Pd, wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya yang telah memberikan
dukungan dalam penelitian.
4. Ibu Jasiah M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Palangka Raya yang telah
menyetujui judul penelitian dan penetapan pembimbing.
5. Bapak Asmail Azmy H.B. M.Fil.I ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam IAIN Palangka Raya yang telah menyeleksi judul penelitian dan
membantu dalam penilaian instrumen penelitian.
6. Bapak Ajahari, M.Ag pembimbing I dan Bapak Ali Iskandar, M.Pd
pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan
masukan dalam penulisan skripsi.
7. Ibu Asmawati, M.Pd, Dosen pembimbing akademik yang banyak memberikan
bimbingan dan arahan dalam perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu Dosen di IAIN Palangka Raya yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di IAIN Palangka Raya.
9. Bapak Marsiyo ST, Kepala SMK Karsa Mulya Palangka Raya yang telah
memberikan izin tempat penelitian.

ix

10. Ibu Ruanda, S. Pd. M.M, Kepala SMKN 1 Palangka Raya yang telah
memberikan izin tempat dalam uji coba instrumen penelitian.
11. Sahabat-sahabat PAI semuanya, keluarga besar mahasiswa Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan dan seluruh mahasiswa IAIN Palangka Raya, yang telah
menemani dalam perjuangan bersama menggali ilmu di IAIN Palangka Raya,
semoga Allah Swt meridhainya. Penulis memanjatkan do’a kehadirat Allah
Swt, semoga segala motivasi dan dukungan dari siapapun agar mendapatkan
balasan yang sebaik-baiknya.
Akhirnya penulis hanya berserah diri kepada Allah SWT atas anugerah
dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini serta para pihak yang telah memberikan bantuan maupun motivasi
dengan segala ketulusan yang diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT
selalu memberikan taufik dan rahmat-Nya atas kebaikan semua, dan semoga
skripsi yang disusun oleh penulis ini dapat bermanfaat buat penulis khususnya dan

yang membacanya. Amin yarobbal „alamin.
Palangka Raya, 25 April 2017
Penulis,

Hadi Purwanto
NIM. 120 111 1672

x

Motto
‫ن ت َ ۡرت ِ ل‬
:٧٣/‫مل‬
ُ ‫ل ۡٱل‬
َ ‫ق ۡرءَا‬
ّ ‫يل )الم ّز‬
ِ ّ ‫وَ َرت‬. . . .

“. . . . Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”
(Kementerian Agama RI, 2010 : 574)


xi

Persembahan
Penulis persembahkan skripsi ini
untuk
Ibunda tercinta (Puryanti) dan Ayahanda tercinta (Rikin) yang telah
berjuang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih
sayang dan do’anya yang selalu dipanjatkan untuk kebaikan dan
keselamatan penulis. Terima kasih atas motivasi dan dukungan yang
tiada henti-hentinya yang kalian berikan sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
Adik pertama penulis (Siti Norhasanah almh.) semoga Allah
memberikan tempat yang terbaik yakni di surga-Nya, adik kedua
penulis (Neneng Suryani) serta untuk keluarga penulis yang lain (Mei
Marlina), kalian adalah salah satu sumber semangat dan inspirasi
penulis. Do’a dan harapan penulis panjatkan untuk kalian tercinta,
semoga kita selalu menjadi manusia yang semakin bertaqwa kepada
Allah dan selalu menjadi orang yang berbakti kepada orang tua, dan
sukses menggapai cita-cita.

Sahabat-sahabatku yang baik hatinya dengan sejuta karakter, penulis
tidak bisa sebutkan satu persatu terimakasih terima kasih untuk kalian
semua atas bantuan baik berupa saran ataupun kritik sehingga skripsi
ini bisa penulis selesaikan.

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan 0543/b/U/1987, tanggal 22
Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal

‫ا‬
‫ب‬
‫ت‬
‫ث‬
‫ج‬
‫ح‬
‫خ‬
‫د‬
‫ذ‬
‫ر‬
‫ز‬
‫س‬
‫ش‬
‫ص‬
‫ض‬

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

‫ط‬
‫ظ‬
‫ع‬
‫غ‬
‫ف‬
‫ق‬
‫ك‬
‫ل‬
‫م‬
‫ن‬
‫و‬
‫ه‬
‫ء‬
‫ى‬

Alif
Ba
Ta
Sa
Jim
Ha
Kha
Dal
Zal
Ra
Zai
Sin
Syin
Sad
Dad

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Ta
Za
‘ain
Gain
Fa
Qaf
Kaf
Lam
Mim
Nun
Waw
Ha
Hamzah
Ya

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap

‫معقدين‬
‫عدةة‬

Ditulis

Muta’aqqidain

Ditulis

‘iddah

Ditulis

Hibbah

Ditulis

Jizyah

C. Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h

‫هبة‬
‫حزية‬

(Ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila dikehendaki dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu
terpisah, maka ditulis dengan h.
xiii

‫كرمة الولياء‬

Ditulis

Karamah al-auliya

2. Bila ta’marbutah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, atau dammah
ditulis t.

‫زكاة الفطر‬

Ditulis

Zakatul fitri

D. Vokal Pendek
-

Fathah
Kasrah
Dammah

Ditulis
Ditulis
Ditulis

a
i
u

E. Vokal Panjang
Fathah + alif

Ditulis

a

‫جاهلية‬

Ditulis

Jahiliyah

Fathah + ya’ mati

Ditulis

a

‫يسعى‬

Ditulis

Yas’a

Kasrah + ya mati

Ditulis

i

‫كريم‬

Ditulis

karim

Dammah + wawu
mati

Ditulis

u

‫فروض‬

Ditulis

furud

Fathah + ya’ mati

Ditulis

ai

‫بينكم‬

Ditulis

bainakum

Fathah + wawu mati

Ditulis

au

‫قول‬

Ditulis

qaulun

F. Vokal Rangkap

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
apostrof

‫أأنتم‬
‫أعدتة‬
‫لئن شكرتم‬

Ditulis

A’antum

Ditulis

U’iddat

Ditulis

La’in syakartum

xiv

H. Kata Sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qamariyah

‫القران‬

Ditulis

Al-Qur’an

b. Bila Diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf
syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l” (el) nya.

‫السماء‬
‫الشمس‬

Ditulis

As-Sama>’

Ditulis

Asy-syams

I. Penulisan Kata-Kata Dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.

‫ذوى الفروض‬
‫أهل السنة‬

xv

Ditulis

zawI al-furud

Ditulis

Ahl as-Sunnah

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................

ii

PERSETUJUAN SKRIPSI ...........................................................................

iii

NOTA DINAS ................................................................................................

iv

PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................

v

ABSTRAK ......................................................................................................

vi

ABSTRACT ....................................................................................................

vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

viii

MOTTO ..........................................................................................................

xi

PERSEMBAHAN ..........................................................................................

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN..........................................

xiii

DAFTAR ISI...................................................................................................

xvi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xx

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ......................................................................

8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................

8

D. Batasan Masalah .........................................................................

9

E. Manfaat Penelitian ......................................................................

10

F. Sistematika Penulisan .................................................................

11

BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Sebelumnya ...............................................................

13

B. Deskripsi Teoritik .......................................................................

15

xvi

1. Pengertian Pengaruh .............................................................

15

2. Pengertian Kemampuan ........................................................

16

3. Pengertian Memahami ..........................................................

17

4. Pengertian Hukum Tajwid ....................................................

20

5. Pengertian Membaca Al-Qur’an ...........................................

41

6. Fungsi Ilmu Tajwid dalam Membaca Al-Qur’an .................

42

7. Pengertian siswa ...................................................................

43

C. Hipotesis .....................................................................................

44

D. Konsep dan Pengukuran .............................................................

45

BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................

55

B. Pendekatan Penelitian .................................................................

57

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................

57

D. Populasi dan Sampel ...................................................................

58

E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

60

F. Instrumen Penelitian ...................................................................

63

G. Pengabsahan Instrumen ..............................................................

65

H. Teknik Pengolahan Data .............................................................

71

I. Teknik Analisis Data ..................................................................

71

BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..........................................

79

B. Hasil Penelitian ...........................................................................

82

C. Analisis Data Hasil Penelitian ....................................................

90

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 106
B. Saran ........................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tanda-tanda Waqof dalam Al-Qur’an ............................................ 35
Tabel 2.2 Kriteria Kemampuan Membaca Al-Qur’an ..................................... 51
Tabel 2.3 Indikator Pemahaman Siswa terhadap Hukum Tajwid.................... 52
Tabel 2.4 Kriteria Kemampuan Memahami Hukum Tajwid .......................... 42
Tabel 3.1 Data Populasi Siswa yang Beragama Islam Kelas XI di SMK
Karsa Mulya Palangka Raya............................................................ 59
Tabel 3.2 Data Sampel Masing-masing Jurusan Kelas XI di SMK Karsa
Mulya Palangka Raya....................................................................... 60
Tabel 3.3 Rincian Ayat al-Qur’an yang digunakan dalam Tes
Kemampuan Membaca..................................................................... 64
Tabel 3.4 Rincian Jumlah Soal Pemahaman Hukum Tajwid........................... 65
Tabel 3.5 Interpretasi Korelasi Product Moment............................................. 77
Tabel 4.1 Keadaan Guru SMK Karsa Mulya Palangka Raya Tahun
Ajaran 2016/2017 ............................................................................ 79
Tabel 4.2 Keadaan Siswa SMK Karsa Mulya Palangka Raya Tahun
Ajaran 2016/2017 ............................................................................ 80
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Karsa Mulya Palangka
Raya Tahun Ajaran 2016/2017........................................................ 81
Tabel 4.4 Data Singkat Hasil Penilaian terhadap Isi Butir-butir Soal.............. 83
Tabel 4.5 Data Singkat Hasil Uji Validitas Soal.............................................. 84
Tabel 4.6 Data Singkat Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal.............................. 85

xviii

Tabel 4.7 Data Singkat Hasil Uji Daya Beda Soal........................................... 86
Tabel 4.8 Rincian Soal yang digunakan dalam Penelitian............................... 87
Tabel 4.9 Data Singkat Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an...................... 87
Tabel 4.10 Data Singkat Tes Kemampuan Memahami Hukum Tajwid............ 89
Tabel 4.11 Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa kelas XI di
SMK Karsa Mulya Palangka Raya .................................................. 90
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Siswa Kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya .................... 92
Tabel 4.13 Kemampuan Memahami Hukum Tajwid Siswa kelas XI di
SMK Karsa Mulya Palangka Raya .................................................. 94
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Kemampuan Memahami Hukum Tajwid
Siswa Kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya .................... 95
Tabel 4.15 Data Pengaruh Kemampuan Memahahami Hukum Tajwid
terhadap Kemampuan Membaca al-Qur’an .................................... 98
Tabel 4.16 Perhitungan Skor Pengaruh (Variabel X) Kemampuan Membaca
Al-Qur’an terhadap Kemampuan Memahami Hukum Tajwid
(Variabel Y) Siwa Kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya. 101

xix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas XI di SMK
Karsa Mulya Palangka Raya ........................................................... 92
Gambar 2 Kemampuan Memahami Hukum Tajwid Siswa Kelas XI
di SMK Karsa Mulya Palangka Raya ............................................. 96

xx

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah sebagai
salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW untuk mengatur dan memberi
petunjuk seluruh manusia. Walaupun demikian, jika ditelusuri lebih mendalam
mengenai ajaran-ajaran yang ada di dalam Al-Qur’an tidak hanya membawa
rahmat bagi manusia saja, melainkan bagi seluruh alam semesta termasuk
hewan, tumbuhan dan jin. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. AlAnbiya/21:107., berikut ini:

َ
َ َٰ ‫س ۡلن‬
(١٠٧ :٢١/‫ين )النبياء‬
ٗ ‫م‬
ِ َ ‫ة ل ّ ۡلعَٰل‬
َ ‫ما أ ۡر‬
َ ‫ك إ ِ ّل َر ۡح‬
َ َ‫و‬
َ ‫م‬
“dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam”. (Kementrian Agama RI, 2010: 331)
Keberadaan Al-Qur’an di dunia ini merupakan suatu anugerah yang
sangat mencerahkan kehidupan umat manusia, terutama bagi umat Islam yang
idealnya seluruh ajaran dan perintah yang ada dalam Al-Qur’an dijalankan dan
diterapkan secara menyeluruh di dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam AlQur’an merupakan sumber rujukan utama yang dijadikan sebagai landasan
umat Islam. Salah satu usaha agar dapat memahami dan mempelajari isi
kandungan Al-Qur’an terlebih dahulu seorang muslim harus memiliki
kemampuan dalam hal membaca Al-Qur’an.

1

Seorang muslim tentu tidak diperkenankan untuk membaca Al-Qur’an
secara asal-asalan, karena di dalam Al-Qur’an ada ayat yang memerintahkan
untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, yaitu dalam Q.S. AlMuzammil/73:4., sebagai berikut:

‫ن ت َ ۡرت ِ ل‬
(٤ :٧٣/‫مل‬
َ ‫ل ۡٱل ُق ۡرءَا‬
ّ ‫يل)الم ّز‬
ِ ّ ‫ َو َرت‬. . . .
“. . . dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”.(Kementrian
Agama RI, 2010: 547)
Ayat di atas menekankan agar membaca Al-Qur’an dengan tartil,
adapun yang dimaksud membaca Al-Qur’an dengan tartil dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tartil Al-Qur’an adalah membacanya dengan perlahan-lahan sambil
memperjelas huruf-huruf berhenti dan memulai (ibtida’) sehingga
pembaca dan pendengarnya dapat memahami dan menghayati isi
kandungan pesan-pesannya. Sedang, yang membaca Al-Qur’an adalah
nama bagi keseluruhan firman Allah yang diterima oleh nabi
Muhammad saw. melalui malaikat Jibril dari ayat pertama Al-Fatihah
sampai dengan ayat terakhir an-Nas. Dalam saat yang sama, AlQur’an juga merupakan nama dari bagian-bagiannya yang terkecil.
Satu ayat pun dinamai ‘al-Qur’an’ (Shihab, 2002: 516).
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa membaca Al-Qur’an
dengan tartil adalah kegiatan membaca Al-Qur’an dengan perlahan-perlahan
dengan cara memperjelas huruf-huruf berhenti (waqof) dan memulai (ibtida’)
sehingga pembaca dan pendengarnya dapat memahami dan menghayati isi
kandungan pesan-pesannya.

2

Salah satu upaya untuk menghindari membaca Al-Qur’an secara asalasalan adalah dengan cara memahami dan menguasai kaidah ilmu tajwid
dengan baik dan benar.
Dalam buku Ensiklopedia Islam di jelaskan bahwa, secara umum
fungsi ilmu tajwid adalah untuk memberikan tuntunan bagaimana cara
pengucapan ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara. Ilmu
tajwid ditujukan dalam pembacaan Al-Qur’an, meskipun pengucapan huruf
hija’iyah (alfabet arab dari alif sampai ya’) di luar Al-Qur’an juga harus
dilakukan secara benar karena pengucapan yang tidak tepat akan
menghasilkan arti yang lain (Azra, dkk, 2005:39).
Selain itu, dijelaskan juga bahwa mempelajari ilmu tajwid sebagai
disiplin ilmu merupakan fardhu kifayah atau kewajiban kolektif. Dan
membaca Al-Qur’an dengan memakai aturan tajwid merupakan fardhu ‘ain
atau kewajiban pribadi (Azra, dkk, 2005:38).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang
ingin membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar harus memakai aturan
tajwid dan apabila kita membaca Al-Qur’an dengan tidak menggunakan aturan
tajwid maka kita akan berdosa. Hal ini dikarenakan membaca Al-Qur’an
dengan memakai aturan tajwid hukumnya adalah fardhu ain.
Kegiatan tadarus Al-Qur’an selalu dilaksanakan di SMK Karsa Mulya
Palangka Raya setiap hari jum’at, kegiatan ini dilaksanakan ketika para siswa
melaksanakan sholat jum’at di luar lingkungan sekolah. Berdasarkan
observasi sementara yang penulis temukan dilapangan, bahwa menurut guru

3

mata pelajaran pendidikan agama Islam tidak semua siswa kelas XI di SMK
Karsa Mulya Palangka Raya bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar, dan juga
dalam hal pemahaman tentang hukum bacaan tajwid masih ada siswa yang
belum mengerti.
Setelah penulis memperhatikan silabus mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam untuk SLTA sederajat, penulis menemukan bahwa membaca
ayat Al-Qur’an dan mengidentifikasi hukum bacaan tajwid dalam ayat AlQur’an termasuk indikator pencapaian dalam beberapa kompetensi pada
materi kelas XI. Tentu hal ini harus diusahkan oleh guru pemegang mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam agar seluruh anak didiknya mampu
membaca Al-Qur’an dan menguasai ilmu tajwid, demi tercapainya tujuan
pembelajaran dan menjadi bekal yang sangat berguna bagi peserta didik untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu Standar Kompetensi (SK) yang berkaitan dengan hal itu
adalah sebagai berikut:
 Standar Kompetensi (SK) 1 : tentang “Memahami ayat-ayat alQur’an tentang kompetisi dalam kebaikan”;
 Kompetensi Dasar (KD) 1.1 : tentang “membaca QS. al-Baqarah
ayat 148 dan QS. al-Fathir ayat 32”; dan
 Indikator pencapaian: (1) Membaca dengan fasih QS. al-Baqarah
ayat 148 dan QS. al-Fathir ayat 32, (2) Mengidentifikasi hukum
tajwid dalam QS. al-Baqarah ayat 148 dan QS. al-Fathir ayat 32.5

5

Silabus PembelajranPAI Satuan Pendidikan SMA/MA/SMKA, Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
4

Dalam proses pembelajaran, penulis mendapat informasi dari NH
selaku guru pemegang mata pelajaran PAI kelas XI bahwa dalam membahas
hukum tajwid NH menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Pembahasan tentang ilmu tajwid diberikan selama 1 kali pertemuan secara
penuh membahas tentang 1 (satu) hukum tajwid saja misalnya hukum nun
mati dan tanwin, hal ini bertujuan agar peserta didik benar-benar paham
mengenai hukum nun mati dan tanwin tersebut. Adapun langkah-langkah
pembelajaran tentang hukum nun mati dan tanwin adalah sebagai berikut6:
1. Pembelajaran diawali dengan mengulang atau mengingatkan kembali
terhadap materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya;
2. NH menyampaikan judul materi dan tujuan dari pembelajaran yang akan
dipelajari hari itu kepada siswa yaitu tentang hukum nun mati dan tanwin;
3. Sebelum masuk ke materi inti, NH mengecek pemahaman siswa tentang
ilmu tajwid dengan cara menanyakan kepada siswa apa itu ilmu tajwid?,
hukum tajwid apa saja yang kalian ketahui? dan lain-lain;
4. Dari respon siswa terhadap pertanyaan awal NH, tidak banyak siswa yang
dapat menjawab pertanyaan NH. Kemudian NH mulai membahas materi
inti dengan cara mengenalkan terlebih dahulu apa itu nun sukun / nun
mati, menggambarkan bentuk nun mati di papan tulis, menjelaskan apa itu
tanwin, menggambarkan bentuk tanwin di papan tulis, kemudian
menjelaskan dan menggambarkan macam-macam tanwin di papan tulis.

6

Hasil observasi awal proses pembelajaran hukum tajwid pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya, Sabtu, 27 Agustus 2016 pukul 09.15
WIB - selesai.
5

Tak lupa disela-sela penjelasan NH memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya jika ada yang belum dipahami.
5. Selanjutnya NH menjelaskan tentang pembagian hukum nun mati dan
tanwin yang 4 (empat). Dimulai dari hukum idzhar dengan cara
menjelaskan pengertian idzhar, huruf-huruf idzhar, sebab terjadinya
hukum idzhar, contoh hukum idzhar dalam Al-Qur’an dan cara membaca
hukum idzhar. Begitu seterusnya hingga seluruh pembahasan tentang
hukum nun mati dan tanwin tersampaikan kepada siswa;
6. Di dalam penjelasannya tentang hukum nun mati dan tanwin NH selalu
menghubungkan dengan ayat Al-Qur’an yang telah di pelajari sebelumnya
seperti pada Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 148, hal ini untuk memberikan
pemahaman yang utuh kepada siswa. Adapun untuk contoh hukum nun
mati dan tanwin yang tidak terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 148
maka NH mengajak siswa untuk membuka dan mencari di dalam AlQur’an secara langsung.
7. Di akhir pembelajaran NH menyimpulkan pembelajaran yang telah
disampaikannya kemudian memberikan evaluasi secara lisan tentang
hukum nun mati dan tanwin ini sebelum menutup pembelaran.
Dari hasil observasi awal dapat diketahui urutan pembelajaran pada
SK No.1 yaitu pertemuan pertama, membahas mengenai membaca ayat dan
terjemahan Q.S. Al-Baqarah ayat 148 kemudian dilanjutkan dengan
membahas mengenai isi kandungan Q.S. Al-Baqarah ayat 148. Pertemuan
kedua, membahas mengenai hukum tajwid yang terdapat dalam Q.S. Al-

6

Baqarah ayat 148 khususnya hukum nun mati dan tanwin. Pertemuan ketiga
adalah ulangan atau evaluasi.
Adapun hasil evaluasi materi Q.S. Al-Baqarah/2:148 :

َ ِ ۚ ‫خ ۡير‬
ۡ
ْ ‫مةةا تَكُون ُةةوا‬
ۡ َ‫موَلّيهَ ۖا ف‬
ٌ َ‫وَلِك ُ ٖ ّل وِ ۡجه‬
َ ‫ن‬
ُ َ‫ة هُو‬
َ ‫تأ ۡي‬
َٰ َ ‫ٱستَبِقُوا ْ ٱل‬
َ َ ّ ‫ن ٱ لل‬
ّ ‫ى ك ُةةة‬
‫ر‬ٞ ‫شةةة ٖء قَةةةدِي‬
‫ل َ ۡي‬
ِ ‫ج‬
ِ ‫ي َ ۡأ‬
ّ ِ ‫ميعل ۚا إ‬
َ ‫ه‬
ُ ّ ‫م ٱلل‬
ُ ُ ‫ت بِك‬
ٰ ‫ه عَل‬
)٢٣ :٢/‫(البقرة‬
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu”(Kementrian Agama RI, 2010: 23).
tentang kompetensi dalam kebaikan guru NH menyimpulkan bahwa, dalam
membaca ayat Q.S. Al-Baqarah ayat 148 para siswa masih banyak yang belum
sesuai dengan hukum tajwid. Akan tetapi untuk mengidentifikasi hukum
tajwid pada hukum nun mati dan tanwin rata-rata peserta didik sudah mampu .
Hal ini, terlihat dari hasil ulangan harian yang menurut NH banyak peserta
didik yang berhasil menjawab dengan benar. Walaupun masih ada siswa yang
masih salah dalam menjawab soal-soal yang berhubungan dengan hukum
tajwid.7
Berdasarkan paparan di atas, dengan melihat keadaan di lapangan dan
memperhatikan tujuan materi pembelajaran yang ada pada silabus maka
penulis bermaksud untuk mengetahui lebih dalam tentang pengaruh
kemampuan

siswa dalam

membaca

al-Qur’an terhadap

kemampuan

memahami hukum tajwid siswa kelas XI SMK Karsa Mulya Palangka Raya
7

Hasil wawancara dengan NH (guru PAI kelas XI) di SMK Karsa Mulya Palangka Raya,
Sabtu, 27 Agustus 2016 pukul 08.44 WIB. (Data Observasi Awal)
7

dengan mengangkat judul: “PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA
AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUKUM
TAJWID SISWA KELAS XI DI SMK KARSA MULYA PALANGKA
RAYA”.
B. Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas XI di SMK
Karsa Mulya Palangka Raya?
2. Bagaimana kemampuan memahami hukum tajwid siswa kelas di XI SMK
Karsa Mulya Palangka Raya?
3. Apakah ada pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap
kemampuan memahami hukum tajwid siswa kelas XI di SMK Karsa
Mulya Palangka Raya?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah disebutkan pada rumusan
masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas XI di
SMK Karsa Mulya Palangka Raya.
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami hukum bacaan
tajwid di kelas XI di SMK Karsa Mulya Palangka Raya.

8

3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap
kemampuan memahami hukum tajwid siswa kelas XI di SMK Karsa
Mulya Palangka Raya.
D. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya pembahasan tentang ilmu tajwid, maka
penulis memutuskan untuk tidak meneliti secara keseluruhan dari ilmu tajwid
tersebut. Penelitian hanya akan dilakukan pada beberapa hukum yang terdapat
dalam ilmu tajwid yang telah dipilih dan ditentukan terlebih dahulu oleh
penulis.
Dalam memilih dan menentukan ilmu tajwid yang akan diteliti penulis
menggunakan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Hukum-hukum tajwid yang dipilih menyesuaikan dari materi pelajaran
yang telah dipelajari oleh peserta didik. Hal ini beracuan pada silabus
pembelajaran untuk SLTA sederajat dan informasi dari guru mata
pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Karsa Mulya Palangka Raya;
2. Pertimbangan selanjutnya adalah memilih hukum-hukum tajwid yang
dianggap lebih penting dari hukum-hukum tajwid yang ada. Misalnya
penulis lebih memilih hukum waqof ketimbang hukum mim matihal ini
dikarenakan hukum waqof dianggap lebih penting dari hukum mim mati,
karena salah mewaqofkan akan berdampak pada berubahnya makna dari
ayat Al-Qur’an yang dibaca; dan
3. Pertimbangan

lain

adalah

tempat

penelitian,

mengingat

tempat

dilakukannya penelitian ini adalah sekolah yang fokus pendidikannya

9

lebih mengarah kepada pengetahuan umum ketimbang pengetahuan
agama, tentu ilmu tajwid yang dipilih adalah yang seharusnya mudah
untuk dipelajari.
Berikut ini merupakan hukum-hukum tajwid yang dipilih oleh penulis
untuk diteliti:
1. Hukum nun mati dan tanwin meliput: idzhar kholqi, idghom (bigunnah
dan bila gunnah), iqlab, dan ikhfa’;
2. Hukum qolqolah meliputi: qolqolah sugro dan qolqolah kubro;
3. Hukum madd thobi’i (madd ashli);
4. Hukum waqof

meliputi: penggunaan tanda waqof dan keteparan

melafalkan lafazh yang diwaqofkan.
Hal yang tidak berhubungan dengan pembahasan di atas, penulis tidak
membahasnya dalam skripsi ini.
E. Manfaat Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan
dapat berguna dan bermanfaat antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi pengetahuan dan rujukan ilmiah bagi lembaga
penyelenggara pendidikan, khususnya bagi pelaksana pendidikan di SMK
Karsa Mulya Palangk Raya;
2. Sebagai bahan informasi bagi guru SMK Karsa Mulya Palangka Raya
tentang pengaruh kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an terhadap
kemampuan memahami hukum tajwid.

10

3. Untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman, terutama yang
berkaitan dengan penelitian ini;
4. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan untuk mengembangkan
teori dan khazanah keilmuan khususnya dalam Pendidikan Agama Islam.
5. Sebagai bekal pengalaman praktis dalam mengaktualisasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dipelajari di Institutit Agama Islam Negeri
Palangka Raya serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam dari Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut Agama Islam
Negeri Palangka Raya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang penulis uraikan dalam proposal skripsi ini
disusun dalam lima bab yaitu :
BAB I

: Pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian

teoritik

yang

berisikan

penelitian

sebelumnya,

memaparkan tentang deskripsi teoritik yang menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan penlitian, hipotesis, serta konsep dan
pengukuran.
BAB III : Metode

penelitian

dilaksanakannya

yang

penelitian,

berisikan

waktu

dan

tempat

pendekatan penelitian, definisi

operasional variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik

11

pengumpulan data, instrumen penelitian, pengabsahan instrumen
penelitian, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian,
hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian.
BAB V : Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

12

BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Sebelumnya
Keberadaan Al-Qur’an di dunia ini merupakan suatu anugerah yang
sangat mencerahkan kehidupan umat manusia, membaca dan memahami AlQur’an tentu merupakan suatu kewajiban bagi manusia khususnya umat Islam.
Dalam membaca Al-Qur’an kita dianjurkan untuk membacanya dengan tartil
atau dengan kata lain membaca Al-Qur’an itu dengan baik dan benar, yakni
dengan menggunakan dan menerapakan aturan-aturan hukum tajwid. Dengan
demikian tentu sangat penting bagi kita untuk memahami hukum tajwid agar
dalam membaca Al-Qur’an dapat dilakukan dengan baik dan benar. Oleh
karena alasan itulah penelitian tentang pengaruh kemampuan membaca AlQur’an terhadap kemampuan memahami hukum tajwid ini sangat penting
untuk dilaksanakan.
Ada beberapa penelitian yang sejalan dengan penilitian yang akan
diteliti oleh penulis ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maisaroh pada tahun 2012 dengan
judul

“KEMAMPUAN

SISWA

MEMBACA

AL-QUR’AN

BERDASARKAN TAJWID DI KELAS XI SMA-NU PALANGKA
RAYA”. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut
adalah sebagai berikut:

12

13

a. Bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Qur’an berdasarkan tajwid
di kelas XI SMA-NU Palangka Raya pada hukum bacaan nun
mati/tanwin?
b. Bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Qur’an berdasarkan tajwid
di kelas XI SMA-NU Palangka Raya pada hukum bacaan mim mati?
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa:
a. Kemampuan siswa membaca Al-Qur’an berdasarkan tajwid di kelas XI
SMA-NU Palangka Raya pada hukum nun mati/tanwin yang termasuk
dalam bacaan izhar, idgham iqlab, ikhfa', yang memperoleh skor 3,504,00 kategori (sangat mampu) tidak ada atau 0%, yang memperoleh
skor 2,50-3,49 kategori (mampu) adalah 1 orang atau 3,6%, yang
memperoleh skor 1,50-2,49 kategori (cukup mampu) adalah 16 orang
atau 57,1%, dan yang memperoleh skor 1,00-1,49 kategori (tidak
mampu) adalah 11 orang atau 39,3%.
b. Kemampuan Kemampuan siswa membaca Al-Qur’an berdasarkan
tajwid di kelas XI SMA-NU Palangka Raya pada hukum mim mati
yang termasuk dalam bacaan izhar syafawi, ikhfa’ syafawi dan idgham
miemi yang memperoleh skor 3,50-4,00 kategori (sangat mampu) tidak
ada atau 0%, yang memperoleh skor 2,50-3,49 kategori (mampu)
adalah 1 orang atau 3,6%, yang memperoleh skor 1,50-2,49 kategori
(cukup mampu) adalah 15 orang atau 53,5%, dan yang memperoleh
skor 1,00-1,49 kategori (tidak mampu) adalah 12 orang atau 42,9%
(Siti Maisaroh, skripsi: 2012).

14

2. Penelitian yang dilakukan oleh

Masdinar pada tahun 2010 yang

mengangkat judul: “KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA
KELAS

V

SDN

B-1

SUKAMANDANG

DESA

SUKAMAJU

KECAMATAN SERUYAN TENGAH KABUPATEN SERUYAN”.
Adapun permasalahan yang diangkat dalam peneitian tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an sesuai makhraj huruf
pada siswa kelas V SDN B-1 Sukamandang Desa Sukamaju
Kecamatan Seruyan Tengah Seruyan ?
b. Bagaimana kemamuan membaca hukum nun mati dan tanwin,
qalqalah, mim mati pada siswa kelas V SDN B-1 Sukamandang Desa
Sukamaju Kecamatan Seruyan Tengah Seruruyan ?
Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan membaca al-Qur’an sesuai dengan makhraj huruf siswa
kelas V SDN B-l Sukamandang Desa Sukamaju Kecamatan Seruyan
Tengah Kabupaten Seruyan, tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah
skor adalah 286, dan nilai mean tertinggi 2.4 dan nilai terendah 1.6
dengan jumlah 57.2 sehingga diperoleh rata-rata 2, maka kemampuan
membaca Al-Qur’an sesuai makhraj huruf berkategori kurang sesuai.
b. Kemampuan membaca hukum bacaan nun mati dan tanwin, qalqalah,
dan mim mati siswa kelas V SDN B-l Sukamandang Desa Sukamaju
Seruyan Tengah, dengan jumlah skor adalah 471, dan nilai mean
tertinggi 3 dan nilai terendah 1.75 dengan jumlah 58.88 sehingga

15

diperoleh rata-rata 2, maka kemampuan membaca membaca hukum
bacaan nun mati dan tanwin, qalqalah, dan mim mati berkategori
cukup mampu (Masdinar, skripsi: 2010).
Berdasarkan beberapa pemaparan penelitian sebelumnya di atas, dapat
penulis kemukakan beberapa kesamaan dan perbedaan dengan penelitian
yang dilakasanakan oleh penulis. Adapun kesamaan antara penelitian
sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang
kemampuan membaca Al-Qur’an berdasarkan hukum tajwid. Sedangkan
perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang perlu
penulis tekankan yaitu ada beberapa hal diantaranya: Pertama, penelitian
sebelumnya di atas tidak mengukur dan mencari tahu sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami hukum tajwid. Kedua, fokus penelitian
ini tentunya akan mencari tahu apakah ada pengaruh dari kemampuan
membaca Al-Qur’an terhadap kemampuan memahmi hukum tajwid siswa.
Dengan demikian, maka penelitian ini masih orisinil dan mengandung unsur
kebaharuan.
B. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas,
2005:849)dinyatakan, “pengaruh diartikan sebagai daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang”.

16

Menurut Rama (2006:372) menyatakan bahwa, “pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda dan sebagainya yang
berkuasa atau yang berkekuatan gaib dan sebagainya”.
Menurut Hadi (1997:20), Mengemukakan bahwa: “Pengaruh di sini
diartikan mempunyai hubungan yang timbal balik antara dua variabel atau
lebih. Sedangkan yang dimaksud hubungan timbal balik adalah hubungan
dimana satu variabel dapat menjadi sebab akibat dari variabel lainnya”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa, pengaruh
adalah kekuatan yang timbul dari sesuatu yang memiliki kemampuan
dengan menunjukan suatu keadaan yang berbeda sebelum dan sesudah
informasi diterima oleh penerima. Adapun yang dimaksud pengaruh dalam
penelitian ini merupakan hubungan timbal balik antara kemampuan
membaca Al-Qur’an terhadap kemampuan memahami hukum tajwid siswa
kelas XI SMK Karsa Mulya Palangka Raya.
2. Pengertian Kemampuan
Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005:707)
menyebutkan bahwa: “kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti
kuasa (bisa/sanggup) melakukan sesuatu kemudian ditambah dengan
awalan ‘ke’ dan akhiran ‘an’, sehingga menjadi kata kemampuan yang
mempunyai arti kesanggupan, kecakapan, kekuatan.”
Menurut

Attia

(1987:111),

mengemukaakan

pengertian

“kemampuan adalah kekuatan penggerak untuk bertindak yang dicapai
oleh manusia melalui latihan atau lainnya. Batasan ini menunjukan bahwa

17

kemampuan adalah kemampuan manusia sekarang untuk melakukan
pekerjaan tertentu, jika keadaan luar yang diperlukan cukup”.
Menurut Usman (1995:14) dalam bukunya Menjadi Guru
Professional mengemukakan bahwa pengertian “kemampuan adalah suatu
hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan baik yang kualitatif
maupun yang kuantitatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan”.
Sedangkan menurut Semiawan (1991:23), kemampuan adalah daya
untuk melakukan sesuatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan
latihan.
Dari beberapa pengertian tentang kemampuan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan merupakan kesanggupan dan kecakapan
dalam berbuat atau melakukan sesuatu baik secara perilaku maupun
pikiran untuk mencapai sesuatu.
3. Pengertian Memahami
Kata

memahami

dalam

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia

(Depdiknas, 2005:811) berasal dari kata “paham” yang memiliki arti
mengerti benar (akan), tahu benar (akan). Adapun kata “memahami”
memiliki pengertian mengerti benar (akan), mengetahui benar (akan). Kata
memahami di sini mengarah kepada suatu kemampuan atau kesanggupan
dalam memahami materi pelajaran.
Arifin (2011:21) dikutip dari Benyamin S.Bloom, dkk. (1956)
dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik, menjelaskan

18

bahwa hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga domain, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa
jenjang kamampuan, mulai dari hasil yang mudah sampai dengan hal yang
sukar, dan mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak.
Salah satu, jenjang dalam domain kognitif (cognitive domain)
adalah pemahaman (comprehension).

Adapun kaitannya dengan

penelitian ini adalah kata “memahami” yang dimaksud penulis dalam
penelitian ini lebih mengarah pada jenjang pemahaman (comprehension)
dalam domain kognitif (cognitive domain)
Pemahaman

(comprehension)

dijelaskan

sebagai

jenjang

kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahamai atau mengerti
tentang

materi

pelajaran

yang

disampaikan

guru

dan

dapat

memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.
Kemampuan
menerjemahkan,
operasional

dijabarkan

menafsirkan,

yang

mempertahankan,

ini

dapat

dan

lagi

mengekstrapolasi.

digunakan,

membedakan,

menjadi

di

tiga,
Kata

antaranya

memprakirakan,

yakni
kerja

mengubah,
menjelaskan,

menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukisan katakata sendiri, meramalkan, menuliskan kembali, meningkatkan.
Lebih rinci Daryanto (2005:106) dalam bukunya yang berjudul
Evaluasi Pendidikan menjelaskan mengenai jenjang pemahaman ini
menjadi tiga.

19

a. Menerjemahkan (translation)
Pengertian menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan (translation)
arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari
konsepsi abstrak menjadi suatu model.
Kata kerja operasional yang digunakan untuk merumuskan dan
mengukur kemampuan menerjemahkan ini adalah: menerjemahkan,
mengubah, mengilustrasikan, dan sebagainya.
b. Menginterpretasi (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan. Ini adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama suatu
komunikasi.
c. Mengekstrapolasi (extrapolation)
Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi
sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk kemampuan ini
adalah memperhitungkan, memprakirakan, menduga, menyimpulkan,
meramalkan, membedakan, menentukan, mengisi, dan menarik
kesimpulan.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa memahami
adalah suatu keadaan di mana seseorang benar-benar mengerti atau benarbenar mengetahui tentang suatu hal. Sedangkan yang dimaksud dengan
memahami dalam penelitian ini adalah lebih mengarah kepada beberapa
poin di bawah ini:

20

a. Siswa mampu mengilustrasikan sebab terjadinya hukum bacaan tajwid
dalam suatu ayat yang disajikan oleh penulis.
b. Siswa mampu mengenal suatu hukum tajwid yang terdapat dalam
suatu ayat yang disajikan oleh penulis.
c. Siswa mampu membedakan beberapa hukum tajwid yang terdapat
dalam suatu ayat yang disajikan oleh penulis.
d. Siswa mampu menentukan hukum tajwid yang terdapat dalam suatu
ayat yang disajikan oleh penulis.
4. Pengertian Hukum Tajwid
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005:410),
kata hukum memiliki beberapa pengertian salah satu pengertian tersebut
adalah patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yang
tertentu. Sedangkan arti kata tajwid dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah cara membaca al-Qur’an dengan lafal atau ucapan yang benar
(Depdiknas, 2005:1123).
Buku Ensiklopedi Islam (bagian 7 Taaw-Zunn) (Azra dkk,
2005:38) menjelaskan bahwa:
Tajwid berasal dari kata jawwada, yujawwidu, atau tajwidan
(membuat bagus). Dalam ilmu qiraah, tajwid berarti mengeluarkan
huruf dari tempatnya dengan memberi sifat yang dimilikinya, baik
yang asli maupun yang akan datang kemudian. Jadi tajwid adalah
ilmu yang mempelajari cara baca dengan baik.
Depag RI (2007:3), menjelaskan bahwa “tajwid adalah melafalkan
huruf-huruf al-Qur’an sesuai dengan makhraj dan sifatnya serta memenuhi
hukum bacaan”. Sejalan dengan penjelasan tersebut, Munir dkk (1994:8)

21

dalam bukunya yang berjudul Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur’an,
disebutkan bahwa “tajwid merupakan ilmu yang mengajarkan cara
bagaimana seharusnya membunyikan atau membaca huruf-huruf hijaiyyah
dengan baik dan benar sempurna, baik ketika berdiri sendirian maupun
bertemu dengan huruf lain”.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hukum tajwid merupakan kaidah atau hukum tentang membaca al-Qur’an
dengan baik dan benar dengan tujuan untuk memberikan tuntunan cara
pengucapan ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara.
Masalah yang dicakup dalam ilmu tajwid adalah makharij al-huruf
(tempat keluar masuk), ahkam al-huruf (hubungan antar huruf), ahkam almadd wa al-qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkam al-waqf wa alibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan), dan al-khat al-Usmani
(bentuk tulisan mushaf [lembar yang sudah dibukukan] Usmani) (Azra
dkk, 2005:38).
Dalam penelitian ini, permasalahan hukum tajwid yang akan diteliti
adalah tentang ahkam al-huruf (hubungan antar huruf) yang meliputi
hukumnun matidantanwin(meliputi Idzhar, Idghom, Iqlab dan Ikhfa’),
danhukum qolqolah (meliputi