HUBUNGAN SELF MANAGEMENT PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN KADAR GULA DARAH DI RUMAH SAKIT KOTA BANDA ACEH
SEL Vol. 3 No. 2 November 2016: 56-63
HUBUNGAN SELF MANAGEMENT PASIEN DIABETES
MELLITUS TIPE II DENGAN KADAR GULA DARAH DI
RUMAH SAKIT KOTA BANDA ACEH
Nunung Sri Mulyani
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh Email : [email protected]
ABSTRAK
Upaya yang sangat penting dilakukan oleh penderita diabetes mellitus adalah
dengan mengatur pola makan (diet), olahraga/aktifitas fisik, dan pengontrolan kadar
gula darah secara rutin hal ini dinamakan dengan self management.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan self management pasien diabetes mellitus tipe
II dengan kadar gula darah di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh.Penelitian ini bersifat deksriptif analitik dengan desain
cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Kuota Sampling.
Instrumen penelitian adalah kuesioner, data dikumpulkan dengan cara wawancara
dan observasidi Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh pada bulan Agustus 2015. Data dianalisa secara univariat dan bivariat,
dengan uji statistik chi-square test dengan tingkat kepercayaan 0,05
(95%).Didapatkan bahwa self management pasien diabetes mellitus tipe II berada
pada kategori kurang baik , yaitu 13 responden (52%), sedangkan tingkat kadar gula
darah (KGD) sebagian besar berada pada kategori tidak normal, yaitu 13 responden
(52%).Dari hasil uji statistik diperoleh nilai 0,001 (<0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa adahubungan self management pasien diabetes mellitus tipe II
dengan kadar gula darah di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh. Kata Kunci : Self Management, Diabetes Mellitus, Kadar Gula Darah.
ABSTRACT
The disease affected the woman more than the man. The most important efforts to do
by patient with diabetic were diet, exercise/physical activity, and control the sugar
blood level routinely. Those efforts were commonly called self- management.The aim
of the research was to find out the correlation between self-management of patient
with diabetic types II with blood sugar level at Endokrin Polyclinic of dr.
ZainoelAbidin General Hospital Banda Aceh.The research was descriptive analytic
with cross sectional design. The research samples were 32 patients with diabetes
mellitus type II chosen by quota sampling. The research was conducted at Polyclinic
Endokrin of dr. ZainoelAbidil General Hospital Banda Aceh started from August
2015. The research found that the “self-management” of patient with diabetes
mellitus type II categorized not good of 13 respondents (52%), while the blood sugar
which categorize not normal also came from 13 respondents (52%). The statistic test
showed that the value was on 0,001 (<0,05),therefore it concluded that there was
correlation between self-management of patient with diabetic types II with blood
Hubungan Self Management Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Dengan … (Nunung Sri Mulyani)
sugar level at Endokrin Polyclinic of dr. ZainoelAbidin General Hospital Banda
Aceh in 2015. Keywords :Self Management, Diabetes Mellitus, blood sugar level PENDAHULUANDiabetes mellitus tipe II adalah suatu kelainan metabolisme glukosa yang disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kronik.
1 Diabetes mellitus
tipe II dulu dikenal sebagai tipe dewasa atau tipe onset maturitas dan tipe non-independent diabetes mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tipe II sering dikaitkan dengan obesitas.
2 Diabetes mellitus tipe
II dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan penderitanya dan pasien DM tipe II memiliki peningkatan resiko terjadinya komplikasi dan dapat mengancam jiwa apabila tidak segera ditangani dan dilakukan pengontrolan yang tepat.
3 Menurut laporan World Health
Organization (WHO) Indonesia
menempati urutan keempat terbesar dari jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China, dan Amerika Serikat dan (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari jumlah 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO International Diabetes
Foundation (IDF) pada tahun 2009
memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun 2030.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan terjadi peningkatan prevalensi pada penderita diabetes mellitus yang diperoleh berdasarkan wawancara 1,1% pada tahun 2007 menjadi 1,5% pada tahun 2013 sedangkan prevalensi diabetes mellitus berdasarkan diagnosis dokter atau gejala pada tahun 2013 sebesar 2,1% dengan prevalensi terdiagnosis tertinggi pada daerah Sulawesi Tengah (3,7%) dan paling rendah pada daerah Jawa Barat (0,5%). Dari data Riskesdas tersebut menyebutkan prevalensi dari penderita diabetes mellitus cenderung meningkat pada wanita dibandingkan dengan laki-laki dan terjadi peningkatan prevalensi diabetes mellitus sesuai dengan pertambahan umur namun mulai umur ≥ 65 tahun cenderung menururn dan cenderung lebih tinggi pada penderita yang tinggal di perkotaan dibandingkan dengan perdesaan. Hasil Riskesdas tahun 2013 menyebutkan prevalensi dari pengonsumsian makanan atau minuman yag manis sebesar 53,1% dan makanan dengan penyedap rasa sebesar 77,3%.
4 Berdasarkan data dari RSUD
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh dalam tahun 2014 jumlah pasien rawat jalan menurut golongan umur 40-60 tahun sebanyak 873 pasien dan menurut jenis kelamin kasus diabetes mellitus tipe II lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan laki-laki dengan jumlah kasus baru diabetes mellitus selama tahun 2014 yang diderita oleh wanita sebanyak 858 kasus sedangkan laki-laki sebanyak 650 kasus. Diantara beberapa kasus diabetes mellitus tipe
II yang terjadi di RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh, penyebab salah satunya adalah diakibatkan oleh pengelolaan diri (self management) yang kurang baik yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
SEL Vol. 3 No. 2 November 2016: 56-63
Diabetes mellitus tipe II dapat mempengaruhi seluruh aspek penderitanya dan pasien diabetes mellitus tipe II memiliki peningkatan resiko terjadinya komplikasi dan dapat mengancam jiwa apabila tidak ditangani dan dilakukan pengontrolan yang tepat. Masalah-masalah tersebut dapat diminimalkan dengan melakukan pengelolaan terhadap penyakitnya yaitu dengan cara self
Square menggunakan perangkat lunak analisia data.
dengan menggunakan food recalldan data kadar gula darah yang didapat dari hasil pemeriksaan kadar gula darah. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi-
management diet pasien diperoleh
Data self management pasien yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan observasi dimana data
sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan dengan kriteria inklusi : bersedia menjadi sampel, penderita dewasa berumur > 40 tahun, pasien dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi, tidak membedakan jenis kelamin.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 orang.
Sampling yaitu teknik menentukan
tipe II dengan Kadar Gula Darah di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Januari 2015 di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Kuota
Management Pasien Diabetes Mellitus
Penelitian ini bersifat deksriptif analitik dengan desain cross sectional yaitu melihat Hubungan Self
METODE
diabetes mellitus seringkali mengharuskan perubahan gaya hidup pasien diabetes mellitus, meliputi pengawasan diri terhadap gula darah, obat-obatan, mengontrol kandungan gula dan nutrisi dalam makanan, olahraga yang teratut, dan perawatan kaki dan kulit.
Self management yang efektif terhadap
(manajemen diri) pada penderita diabetes mellitus dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah dan mengurangi resiko serius terhadap komplikasi penyakit.
Self management
manajemen diabetes mellitus terdiri dari edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, intervensi farmakologis, dan monitoring keton dan gula darah. Kadar gula darah dipengaruhi oleh olahraga, diet, pola hidup, obat- obatan/terapi insulin, genetik, obesitas, usia, dan self management.
pengontrolan gula darah secara optimal serta mencegah terjadinya komplikasi, karenaself management memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan pasien.
management adalah untuk mencapai
adalah tindakan yang dilakukan perorangan untuk mengontrol diabetes meliputi tindakan pengobatan dan pencegahan komplikasi. Tujuan self
menggambarkan perilaku individu yang dilakukan secara sadar, bersifat universal, dan terbatas pada diri sendiri.
management
. Self
management
3 Self management diabetes
3 Menurut Perkeni (2011)
Hubungan Self Management Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Dengan … (Nunung Sri Mulyani)
HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Sampel Tabel. 1 Karakteristik SampelUsia n %
40-60 tahun 20 62,5 60-75 tahun 12 37,5
Jenis Kelamin
Laki-Laki 22 68,8 Perempuan 10 31,2
Pendidikan
Dasar 19 59,4 Menengah 8 25,0 Tinggi 5 15,6
Pekerjaan
Buruh 1 3,1 Ibu Rumah Tangga (IRT) 9 28,1 Nelayan 1 3,1 Pensiunan 4 12,5 PNS 3 9,4 Swasta 14 43,8
Jumlah
32 100 Berdasarkan tabel. 1 didapatkan laki-laki yaitu sebanyak 22 orang karakteristik pasien penderita Diabetes responden (68,8%). Sedangkan
Mellitus Tipe
II yang menjadi responden terbanyak pendidikan dasar responden dalam penelitian ini dari yaitu sebanyak 19 orang responden segi usia sebagian besar responden (59,4%). Pekerjaan responden yang yaitu berusia 40-60 tahun sebanyak 20 dominan adalah pekerjaan swasta orang responden (62,5%). Responden yaitu sebanyak 14 orang responden dengan jenis kelamin didominasi oleh (43,8%).
2. Management Diet, Olagraga dan Pengontrolan Gula Darah Tabel 2.
Management Diet, Olahraga dan Pengontrolan Kadar GulaDarah
n %
Diet
Baik 19 59,3 Kurang Baik 13 40,7
Olahraga
Baik 17 53,1 Kurang Baik 15 46,9
Pengontrolan Kadar Gula Darah
Baik 29 90,7
SEL Vol. 3 No. 2 November 2016: 56-63
Tipe II dalam jumlah yang sama yaitu baik sebanyak 16 orang responden (50%) dan kurang baik sebanyak 16 orang responden (50%).
50 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa kadar gula darah pasien
16
2 Tidak Normal
50
16
1 Normal
No Kadar Gula Darah n %
Kadar Gula DarahPada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik
Endokrin RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh4. Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
Tabel 5.
management pasien Diabetes Mellitus
Kurang Baik 3 9,3 32 100 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden menerapkan, diet yang baik sebanyak 19 orang responden (59,3%). Responden sebagian besar melakukan olahraga dan termasuk dalam kategori baik sebanyak 17 orang responden (53,1%). Sedangkan responden yang sebagian besar melakukan pengontrolan kadar gula darah secara rutin sebanyak 29 orang responden (90,7%).
50 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel. 4 dapat diketahui bahwa self management pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang meliputi diet, olahraga, dan pengontrolan kadar gula darah. Dari aspek diet dilihat penerapan prinsip 3J (tepat jumlah, tepat jenis, tepat jadwal) jika diterapkan ketiganya maka termasuk dalam self management baik, dari aspek olahraga dilihat penerapan prinsip olahraga bagi penderita diabetes mellitus jika diterapkan prinsip olahraganya maka termasuk dalam self management baik, dan dari aspek pengontrolan KGD dilihat frekuensi pengontrolan KGD yang dilakukan jika pengontrolan KGD dilakukan secara rutin maka termasuk dalam self management baik. Jika ketiga aspek diet, olahraga, dan pengontrolan KGD dilakukan maka dikatakan self management baik. Self
16
2 Kurang Baik
50
16
1 Baik
No Self Management n %
Self Management(Diet, Olahraga, dan Pengontrolan Kadar Gula Darah)
3. Self Management Pasien Diabetes Mellitus
Tabel 4.
Diabetes Mellitus Tipe II dalam jumlah yang sama yaitu kategori normal sebanyak 16 orang responden
Hubungan Self Management Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Dengan … (Nunung Sri Mulyani)
32 Berdasarkan tabel 6 didapatkan bahwa dari 16 responden yang menerapkan self management yang baik terdapat 11 orang responden (68,75%) responden yang memiliki KGD normal, sedangkan dari 16 orang responden yang memiliki self
management yang baik meliputi diet
Sulitria (2013) Penyakit diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi apabila tidak ditangani dan dilakukan self management yang baik, komplikasi dapat terjadi seiring berjalannya waktu. Lama menderita penyakit diabetes mellitus sebagian besar >5 tahun yaitu 52% dimana kemungkinan untuk terjadi komplikasi ke penyakit lain lebih besar dikarenakan penyakit diabetes mellitus termasuk penyakit kronis yang memerlukan perawatan sepanjang hidup. Dengan menerapkan self
(IMT) sebagian besar responden memiliki status gizi gemuk yaitu 34,4%, gizi lebih (obesitas) merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan diabetes mellitus. Peningkatan kasus diabetes mellitus yang disebabkan oleh obesitas terjadi setiap tahunnya, hal ini mencerminkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara obesitas dan diabetes mellitus. Obesitas merusak pengaturan energi metabolisme dengan dua cara, yaitu obesitas menimbulkan resistensi leptin dan meningkatkan resistensi insulin (Adamo dan Whitney, 2006).
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,034 (<0,05) berarti penelitian ini menemukan hubungan yang bermakna antara self management pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan Kadar Gula Darah di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Diabetes mellitus banyak ditemukan pada kelompok usia pertengahan (40-60 tahun) yaitu sebesar 62,5% dan menurun pada kelompok usia lanjut (60-75 tahun) dengan persentase 37,5%. Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan dari Riskesdas (2013) yang menyebutkan bahwa prevalensi diabetes mellitus meningkat sesuai dengan pertambahan umur namun mulai umur ≥ 65 tahun cenderung menurun. Status gizi responden yang dilihat dari Indeks Massa Tubuh
PEMBAHASAN
orang responden (68,75%) yang memiliki KGD tidak normal.
management kurang baik terdapat 11
16 Jumlah 16 100 16 100
(50%) dan kategori tidak normal sebanyak 16 orang responden (50%).
Kurang Baik 5 31,25 11 68,75
16 0,001
N % n % Baik 11 68,75 5 31,25
KGD Total p Normal Tidak Normal
Zainoel Abidin Banda Aceh Self Management
Hubungan Self Management Pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan Kadar
Gula Darah di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr.5. Hubungan Self Management dengan Kadar Gula Darah
Tabel 6.
dengan menarapkan prinsip 3J (tepat jenis, tepat jumlah, tepat jadwal), olahraga dengan menerapkan prinsip
SEL Vol. 3 No. 2 November 2016: 56-63
olahraga bagi penderita diabetes mellitus, olahraga dilakukan minimal 3-4 seminggu, durasi waktunya minimal 30 menit, dan jenis olahraga yang dilakukan merupakan jenis olahraga ringan seperti jogging dan bersepeda, dan pengontrolan KGD yang dilakukan setiap bulannya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Komplikasi yang diderita oleh responden sebagian adalah hipertensi (18,8%).
Self management merupakan
upaya individu untuk mengatur atau mengendalikan perilakunya sendiri. Melalui self management ,individu dapat melatih dirinya, pelatihan untuk mengevaluasi, memonitor, mengatur, dan bertanggung jawab untuk individu itu sendiri. Self management pasien diabetes mellitus tipe II adalah suatu cara yang dilakukan penderita diabetes mellitus tipe II untuk mengatur pola makan (diet), pemeriksaan kadar gula darah secara rutin, dan olahraga. Diet merupakan dasar pengobatan individu dengan diabetes mellitus. Menjaga berat badan adalah salah satu faktor dalam memantau pengendalian diabetes mellitus dan mempertahankan berat badan ideal merupakan kriteria utama dalam manajemen diabetes.
Kenaikan kadar gula darah yang terlalu sering dan tidak terkontrol dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainnya. Mengontrol KGD bagi penderita diabetes mellitus sangat penting karna karena dapat membantu menentukan penanganan medis yang tepat sehingga mengurangi resiko komplikasi yang berat dan menyesuaikan/mengontrol, aktifitas fisik, dan kebutuhan kadar insulin untuk memperbaiki KGD sehari-hari. Menurut Askandar (2007) manajemen yang efektif terhadap diabetes mellitus mengharuskan perubahan gaya hidup pasien diabetes mellitus, meliputi pengawasan diri terhadap kadar gula darah pengkonsumsian obat-obatan, mengontrol kandungan gula dan nutrisi dalam makanan, olahraga yang teratur, dan perawatan kaki dan kulit.
Self management merupakan
pengelolaan diri dari penderita diabetes mellitus meliputi diet, olahraga, dan pengontrolan kadar gula darah. Kadar gula darah yang terkontrol merupakan hal yang dapat menentukan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan
self management , mempertahankan
berat badan ideal dan status gizi normal (Sidiq, 2014).
Penelitian Sutandi (2012) Self
ManagementEducation (DSME)
sebagai Metode Alternatif Dalam Perawatan Mandiri Pasien Diabetes Mellitus di Dalam Keluarga, hasil penelitiannya menjelaskan bahwa perawatan mandiri pasien diabetes mellitus meliputi diet, olahraga, pengontrolan kadar gula darah, perawatan kaki dan kulit, serta terapi obat-obatan dapat menjaga kadar gula darah dalam batas normal dan terkontrol, dan penelitian Sulistria (2013) mengenai Tingkat Self Care Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Kalirungkut, dari hasil penelitiannya dijelaskan bahwa pasien diabetes mellitus tipe II yang memiliki tingkat self care (diet, olahraga, pengukuran kadar gula darah, perawatan kaki dan kulit, dan terapi obat-obatan) yang tinggi dapat memiliki kadar gula darah dalam batas normal dan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang berat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Ada hubungan self management pasien diabetes mellitus tipe II dengan kadar gula darah di Poliklinik
Hubungan Self Management Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Dengan … (Nunung Sri Mulyani)
Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Diharapkan pada pihak rumah sakit untuk selalu meningkatkan upaya promosi kesehatan khususnya kepada pasien penderita diabetes mellitus tipe
Jakarta.
13. Pranadji, DK. 2004. Perencanaan Menu untuk Penderita Diabetes Mellitus. PT. Penebar Swadaya.
12. Moore, MC. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Penerbit Hipokrates. Jakarta.
11. Price, SA. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerbit EGC. Jakarta.
Yogyakarta.
Baru Memerangi Diabetes melalui Diet Golongan Darah. Penerbit B- first PT. Bentang Pustaka.
sebagai Metode Alternatif Dalam Perawatan Mandiri Pasien Diabetes Mellitus di Dalam Keluarga. No.31, Tahun 2012 10. Whitney, C. 2006. Penemuan
Management Education (DSME)
A. 2012. Self
9. Sutandi,
KTI Jurusan Gizi : Aceh.
8. Putri, NM. 2013. Hubungan Pola Makan dan Dukungan Keluarga dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
7. Maulida, M. 2013. Pengaruh Pemberian Serat Apel terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Gampong Mulia Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. KTI Jurusan Gizi : Aceh.
II di BLUD RSUD Meuraxa Banda Aceh. KTI Jurusan Gizi : Aceh.
Terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe
2013. Pengaruh Pemberian Jus Mengkudu
6. Masthura.
Jakarta.
5. Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet RumahSakit. Penerbit EGC.
4. Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Mellitus Tipe II di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Vol.2, No. 2, Tahun 2013.
Care Pasien Rawat Jalan Diabetes
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerbit EGC. Jakarta 3. Sulistria, YM. 2013. Tingkat Self
Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik pada Pasien Rawat Jalan dengan Diabetes Mellitus Tipe II RSD dr. Soebandi Jember. Vol.2, No. 1, Tahun 2014 2. Price, SA. 2005. Patofisiologi:
Education (DSME) Terhadap
Yuanita, dkk. 2014. Pengaruh Diabetes Self Management
Penulis mengucapkan terima kasih kepada manajemen Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini.
II, agar pasien dapat mencapai kualitas hidup yang optimal.