MAKALAH PENDIDIKAN DAN PANCASILA (1)

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Dosen Pengajar: Rita Anggraini

Disusun oleh:
Kelompok 2:
1. Silvia
2. Sri Wahyuni
3. Mashuri

Mata Kuliah Umum

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

Daftar isi
Kata pengantar.......................................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah.............................................................................................1

b. Rumusan masalah......................................................................................................1
c. Tujuan penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian dan makna ideologi..................................................................................2
b. Fungsi ideologi..........................................................................................................2
c. Macam-macam ideologi............................................................................................3
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................................................6
Daftar pustaka.......................................................................................................................7

KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah
menurunkan nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
pendidikan pancasila yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” ini. Shalawat
beriring salam senantiasa penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah menuntun kita kealam ilmu pengtahuan maju seperti sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam meyelesaikan penulisan makalah ini. Khususnya kepada Ibu Rita Anggraini selaku
dosen pendidikan pancasila, yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini sehingga
kami dapat lebih memahami tentang pancasila sebagai ideologi nasional.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon
maaf jikalau dalam makalah ini terdapat kekurangan. Dan kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian yang mungkin dapat kami jadika pelajaran untuk penulisan
makalah selanjutnya.

Padang, 18 Oktober 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara mempunyai
ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya.Karena ideologi merupakan dasar
atau ide atau cita-cita negaratersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun,
dengansemakinberkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang
dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya.
Ideologi Negara Indonesia adalah Pancasila. Ideologi pancasila ini dijadikan sebagai
pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan negara Indonesia
dalam berbagai aspek. Dengan ideologi inilah bangsa Indonesia bisa mencapai

kemerdekaan dan
Bertambah maju baik dari potensi sumber daya alam maupun sumberdaya
manusianya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, semakin maju zaman, dan
semakin maju teknologi seolah-olah ideologi pancasila hanya sebagai pelengkap
negara agar tampak bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang merdeka dan
mandiri. Banyak tingkah laku baik kalangan pejabat maupun rakyatnya bertindak
tidak sesuai dengan ideologi pancasila. Ada beberapa faktor mengapa bangsa kita
sedikit melenceng dari ideologi pancasila. Selain berkembangnya ideologi-ideologi
luar atau selain pancasila tetapi juga bangsi Indonesia kurang mengerti ideologinya
bahkan tidak tahu sama sekali. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini dengan
judul “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” agar kita mengenal ideologi kita dan
bertindak sesuai dengan ideologi kita.
b. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dan makna ideologi
2. Apa fungsi ideologi
3. Apa macam-macam ideologi
c. Tujuan penulisan
1. Menjelaska pengertian dan makna ideologi
2. Menjelaskan fungsi-fungsi ideologi
3. Menjelaska macam-macam ideologi


1.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan makna ideologi
Kata ideologi berasal bahasa yunan yaitu “edios” yang artinya gagasan atau konsep
dan “logos” yang berarti ilmu. Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau
masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita
yang mereka inginkan. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi
menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa
komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran
ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk
melaksanakannya.
B. Fungsi ideologi
Kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian ideologi bervariasi, tetapi jika
dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan. Kesamaan-kesamaannya, yakni
ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan. Selain mengetahui
pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi ideologi. Adapun fungsi dari ideologi
dalam kehidupan, yakni:

1. Struktur kognitif
keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian
dalam keadaan alam sekitarnya.
2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan masyarakat.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5. Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta
mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung
didalamnya.
7. Menghubungkan manusia dengan masyarakat.
8. Idologi sebagai distorsi (Sutrisno, 1996)
9. Ideologi senantiasa tidak distorsi, tetapi bisa direfleksikan sehingga dengan refleksivitas
tersebut membuktikan bahwa ideologi tidak senantiasa distorsi akan tetapi pertautan
antara distorsi dengan praksis yang membuka simbolik kehidupan manusia dalam sistem
kebudayaan.
10. Fungsi lainnya yaitu fungsi “integrasi” dalam sistem sosial yaitu memelihara identitas
sosial yang memformulasikan eksistensi sosial dan dieksplorasikan secara positi dengan

dialog, bukan dengan alat atau senjata, dan sak wasangka. Fungsi ideologi sebagai
integritas juga mengubah sikap dasar. Jika dalam fungsi distorsi sikap dasar adalah
“kecurigaan”, dalam fungsi legitimasi berupa “beban nilai”, maka fungsi integritas adalah
“perbincangan” sebagaimana lazimnya di kalangan sosiolog.

C. Macam-macam Ideologi
Ideologi dari sudut pandang dan subtansi ideologi tesebut dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:
 Pembagian ideologi menurut sifatnya.
Ditinjau dari sifatnya, ideologi dapat dibagi menjadi ideologi terbuka dan
ideologi tertutup.
a. Ideologi terbuka
Bila suatu ideologi mampu berinteraksi dengan perkembangan lingkungan
sekitarnya, dan adanya dinamika internal, maka disebut ideologi terbuka.
Ideologi terbuka memiliki 3 dimensi yaitu dimensi realitas, dimensi
idealisme, dan dimensi fleksibelitas. Dimensi realita maksudnya nilai-nilai
yang termuat dalam ideologi harus bersumber dari nilai-nilai real yang ada
dalam masyarakat, bukan hasil pemikiran belaka. Dimensi idealisme
maksudnya di dalam ideologi itu termuat cita-cita yang hendak
diwujudkan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dimensi fleksibelitas maksudnya ideologi itu tidak kaku, melainkan
mampu menampung dan menanggapi segala persoalan yang muncul dalam
masyarakat, bangsa dan negara.
b. Ideoloi tertutup
Bila suatu ideologi tidak mampu berinteraksi dengan lingkungannya dan
merasa dan sudah mempu menyelesaikan masalah dalam kehidupan
masyarakat, maka disebut ideologi tertutup.
Dalam ideologi tertutup, lingkungan biasanya dituntut agar mampu
menyesuaikan dengan tututan ideologi tersebut. Untuk itu, suatu ideologi
bila perlu mengandung norma yang diikuti dengan sanksi. Pada negara
yang menganut ideologi ini, biasaynya ada kelompok kecil manusia yang
melakukan pemaksaan agar ideologi itu terjelma dalam kehidupan
masyarakat.
 Pembagian ideologi menurut cakupannya
Ditinjau dari cakupannya, ideologi dapat dibedakan atas ideologi
komprehensif dan partikular. Perbedaan ideologi komprehensif dan partikular
deitentukan oleh keberadaan ideologi tersebut dalam masyarakat atau bangsa.
Ideologi komprehensif yaitu ideologi yang mencakup ruang lingkup yang luas
dan melingkupi banyak aspek. Ideologi ini menyajikan suatu formulasi yang
berisi pandua untuk mengarahkan pertimbangan dan tindakan manusia dalam

berbagai bidang kehidupan seperti politik, ekonomi sosial budaya dan aspekaspek lainnya. Jangkauan ideologi ini tidak hanya individu tetapi juga
kelompok yang lebih besar berupa masyarakat ataupun bangsa. Ideologi
partikular maksudnya suatu ideologi yang lebih khusus yang hanya
menyangkut aspek tertentu guna menjadi panduan dalam mencapai tata
kehidupan yang diinginkan. Jadi, jangkauan ideologi partikular agak lebih
sempit.

 Pembagian ideologi menurut substansinya
Ditinjau dari substansinya ideologi dapat dibedakan menjadi liberalisme,
sosialisme, komunisme, sekulerisme, dan ideologi-ideologi keagamaan.
a. Liberalisme
Liberalisme pada awal pertumbuhannya sering dikonotasikan sebagai
kebebasan individu dalam dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini
dimaksudkan sebagai langkah awal dalam usaha memberikan jaminan
terhadap hak asasi manusia. Negara sebagai salah satu organisasi yang
membantu manusia untuk mengejar kehidupan yang dicita-citakan perlu
dibatasi fungsinya. Fungsi negara terbatas pada mempertahakan negara
dari gangguan negara atau pihak lain. Dalam kehidupan masyarakat,
fungsi negara tidak lebih mempertahankan hukum dan ketertiban dalam
masyarakat. Negara harus memberikan jaminan kepada setiap warga

negara untuk memilih dan menentukan kehidupannya, berbicara,
mengemukakan pendapat secara bebas, dan bekerja sesuai dengan
kemauan dan kemampuannya.
Menurut paham liberalisme, hak asasi manusia harus dijunjung tinggi,
tidak dapat diganggu da dipindahkan oleh siapapun. Negara berkewajiban
memberikan perlindungan bukan mencampuri hak-hak tersebut, sebab
negara dan kekuasaan pada dasarnya berasal dari rakyat.
Dalam abad 20, terutama sesudah perang dunia ke II, terjadi perubahan
sosial ekonomi yang sangat besar. Perubahan itu ikut mempengaruhi
liberalisme sehingga liberalisme baru. Liberalisme baru merupakan
modifikasi dari liberalisme asli atau ortodoks.
Liberalisme baru berpandangan bahwa negara harus ambil bagian dan
berperan dalam memajukan kesejahteraan rakyat. Usaha untuk memajukan
kesejahteraan rakyat tidak hanya dalam lingkungan masyarakat yang
terbatas tetapi menyeluruh dan melampaui batas-batas negara. Oleh karena
itu, negara harus berperan lebih banyak. Pandangan liberalisme baru ini
sudah memperlihatkan sedikit prinsip-prinsip sosialisme, bahkan
dikemukakan joseph P. Roucek sebagai penganut aliran liberalisme baru
berpendirian bahwa pemerintah harus mengupayakan pemenuhan
kebutuhan hidup secara memadai, tetapi tidak boleh menghapus hak milik

perorangan. Walaupun demikian, ideologi liberalisme tetap tidak boleh
keluar dari nilai-nilai intinya yaitu individualisme, nasionalisme,
kebebasan, keadilan, dan toleransi. Sesuai dengan nilai-nilai inti yang
terkandung didalamnya, liberalisme akan menuju kepada sistem
kapitalisme.
b. Komunisme
Komunisme adalah salah satu betuk khusus dari sosialisme. Sosialisme
adalah suatu ideologi yang berlawanan dengan kapitalisme dan berupaya
memberikan hak keanusiaan yang lebih dan memberikan keuntungan
dalam kehidupan sosial. Inti dari sosialisme adalah suatu visi manusia
yang diapndang sebagai masyarakat sosial yang berinteraksi dalam

kesatuan masyarakat umum. Kekhususan yang dimiliki komunisme adalah
adanya paham kepemilikan bersama tidak adanya hak milik pribadai atas
alat produksi dan dihapusnya pembagian kerja. Selain itu, dalam
mengupayakan kehidupa yang dicita-citakan dilakukan dengan cara
revolusi. Setelah revolusi berhasil, kekuasaan pemerintah dipegang oleh
kaum proletar dengan cara diktator (diktator proletar).
Komunisme berpangkal dari ajaran karl marx, seorang tokoh sosialis
revolusioner yang menganut teori konflik dalam sosiologi. Ajaran Karl

Marx yang ditambah dengan pemikiran Fried Rich Engles dan Lelin di
rusia, melahirkan komunisme yang didasarkan kepada kebendaan
(materialis). Agama dam pandangan komunisme sebagai racun dalam
masyarakat, oleh karena itu harus dihilangkan.
Dalam pandangan komunisme masyarakat yang dicta-citakan adalah
masyarakat tanpa kelas masyarakat sama rata sama rasa. Masyarakat yang
ada adalah masyarakat komunis dunia yang bertjuan untuk membangun
masyarakat komunis.
c. Sekulerisme
Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan urusan negara dengan
urusan agama. Paham ini muncul dalam masyarakat liberalisme yang
memberikan kebebasan kepada individu untuk mengejar kehidupan yang
dicita-citakannya.
d. Ideologi agama
Ideologi agama merupakan ideologi yang berakar dari ajaran agama yang
tersusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya untuk menanggapi
dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan individu,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu pandangan dalam
ideologi islam yaitu islam sebagai suatu masyarakat politik hanya
merupakan suatu alat praktis untuk membuat prinsip tauhid menjadi suatu
faktor yang hidup dalam kehidupan intelektual dan emosional umat
manusia

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi adalah prinsip dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan . Macam-macam ideologi

dapat diklasifikasikan menurut sifatnya, menurut cakupannya dapat dibedakan
menjadi ideologi komprehensif dan partikular, dan menurut substansinya dapat
dibedakan menjadi liberalisme, komunisme, sekulerisme, dan ideologi keagamaan.

Daftar pustaka
M. Fachari Adnan, Dkk.2003.”Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi”.Padsng:UNP
Press
http://artikelbermanfaat100.blogspot.com/2013/04/makalah-ideologi-pancasila.html