STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA
KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

DI SUSUN OLEH :

NOVITA WIDYASARI
P.10113

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013

STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA
KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

NOVITA WIDYASARI
P.10113

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Gastritis
Pada Keluarga Tn. D Di Desa Baratan Kelurahan Jeron Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali”.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1.

Setiyawan S.Kep.,Ns., selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di kampus STIKes
Kusuma Husada Surakarta.

2.

Erlina Windyastuti S.Kep.,Ns., selaku sekretaris program studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di
kampus STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3.

Nurma Rahmawati S.Kep.,Ns., selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukanmasukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

4.

Siti Mardiyah S.Kep.,Ns., selaku dosen penguji kedua yang telah memberi
masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta
memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5.

Diyah Eka Rini S.Kep.,Ns., selaku dosen penguji ketiga yang telah memberi
masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta
memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6.

Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang teleh memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.


7.

Kedua orangtua ku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
untuk menyelesaikan pendidikan.

8.

Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta kelas 3B dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………...ii
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………...iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv
KATA PENGANTAR……………….……………………………………………v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..…vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………....x
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….……..1
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………...5
C. Manfaat Penulisan………………………………………………….6

BAB II

LAPORAN KASUS
A. Data Umum Keluarga………………………………………………7

B. Pengkajian…………………………………………………………..8
C. Diagnosa Keperawatan……………………………………………11
D. Intervensi Keperawatan………...…………………………………11
E. Implementasi………………………………………………………12
F. Evaluasi…...……………………………………………………….14

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan……...………………………………………………..15
1. Pengkajian Keperawatan…..………………………………….15
2. Diagnosa Keperawatan……………………………….……….20
3. Intervensi atau Rencana Keperawatan………………………..22
4. Implementasi…………………………………………………..23
5. Evaluasi Keperawatan………………………………………...24
B. Simpulan…………………………………………………………..25
C. Saran………………………………………………………………27
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1

Genogram Keluarga Tn. D…………………………...…………....8

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 2

: Asuhan Keperawatan

Lampiran 3

: Satuan Acara Pembelajaran Gastritis

Lampiran 4


: Tinjauan Teori SAP Gastritis

Lampiran 5

: Leaflet Gastritis

Lampiran 6

: Look Book

Lampiran 7

: Lembar Konsultasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau komunitas. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi
stressor. Sehat juga diartikan sebagai keadaan dimana seseorang ketika
diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda penyakit atau kelainan. Sedangkan kesehatan adalah suatu
keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan, di
samping itu juga mampu produktif (Mubarak 2009).
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan
sejahtera dari tubuh (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut WHO,
sehat dikatakan sebagai suatu keadan yang lengkap, meliputi: kesejahteraan
fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau
kelemahan. Dalam konsep sehat WHO tersebut diharapkan adanya
keseimbangan yang serasi dalam interaksi antara manusia dan makhluk hidup
lain dengan lingkungan (Mubarak 2009).
Menurut Perkins, sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan
yang menimpa seseorang, sehingga

1


menimbulkan gangguan dalam

beraktivitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani, maupun sosial. Selain
itu, sakit juga berarti suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan
dan gejala sakit secara subjektif dan objektif, sehingga penderita tersebut
memerlukan pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke keadaan sehat.
Keadaan sakit merupakan kesalahan adaptasi (maladaption) terhadap
lingkungan dan reaksi antara manusia serta sumber-sumber penyakit.
Kesakitan adalah reaksi personal, interpersonal, cultural, atau perasaan
kurang nyaman akibat dari adanya sakit (Mubarak 2009).
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.
Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung
sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab
terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan
merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin 2012).
Menurut Smelzer dalam Ardiansyah (2012), gastritis adalah inflamasi
mukosa lambung, akibat diet yang sembarangan. Biasanya individu akan
makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan makanan yang terlalu
berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.

Penyebab dari gastritis adalah konsumsi obat yang mengandung kimia
digitalis, konsumsi alkohol yang berlebihan, terapi radiasi, kondisi stress dan
infeksi bakteri seperti helicobater pilory, salmonella. Yang dapat
menimbulkan tanda dan gejala anoreksia, mual dan muntah, perdarahan
saluran cerna dan nyeri ulu hati (Ardiansyah 2012).

Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada
jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi memindahkan
stimulus nyeri. Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang
terlokalisasi pada suatu bagian tubuh sering kali dijelaskan dalam istilah
proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas yang terbakar, melilit
seperti emosi perasaan kaku, mual dan takut (Judha 2012).
Prevelensi kasus gastritis yang disebabkan oleh infeksi helicobacter
pylori di perkirakan terjadi pada 50 persen populasi di dunia dimana sebagian
besar infeksi tersebut terjadi di Negara-negara berkembang yaitu 70 sampai
90 persen dan hanya 40 sampai 50 persen di negara-negara industry
(Mariadi 2011). Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99 persen dan
insiden gastritis sebesar 115 tiap 100.000 (Wulansari 2011). Pada tahun 2010
hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,0 persen pasien mengalami gastritis,
55,0 persen pasien berumur tua, 84,0 persen pasien memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi tentang gastritis, 90,0 persen pasien memiliki
kebiasaan makan yang baik (Gustin 2011). Sedangkan prevalensi penyakit
gastritis di puskesmas Gondangrejo terdapat 166 kasus dari 99.173 jiwa
penduduk (Puskesmas Gondangrejo, 2013).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi
klien (penerima) asuhan keperawatan. Keluarga berperan penting dalam
menentukan asuhan keperawatan yang diperlukan oleh anggota keluarga
yang sakit. Menurut Friedment keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional di mana

individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga. Menurut Duval dan Logan keluarga ialah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik,

mental,

emosional,

serta

sosial

dari tiap

anggota keluarga

(Efendi 2009).
Dalam pengkajian keluarga terdapat lima tugas keluarga berkaitan
dengan fungsi pemenuhan kesehatan diantaranya kemampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan, yang menjelaskan sejauh mana keluarga
mengetahui fakta dari masalah kesehatan, melupiti pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi
keluarga terhadap masalah kesehatan terutama yang dialami oleh anggota
keluarga. Selanjutnya mengkaji tentang kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan mengenaai tindakan kesehatan yang tepat diantaranya
mengkaji tentang kemampuan keluarga memahami sifat dan luasnya masalah,
Tugas keluarga berikutnya adalah kemampuan kelurga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit, hal yang perlu dikaji antara lain pengetahuan
keluarga tentang penyakit yang dialami anggota keluarga meliputi sifat,
penyebaran, komplikasi, kemungkinan setelah tindakan, dan ara perawatan.
Disamping itu perlu dikaji juga kemaampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan rumah yang sehat tentang pengetahuan keluarga akan pentingnya
sikap keluarga terhadap sanitasi lingkungan yang higienis sesuai syarat
kesehatan, pengetahuan keluarga tentang upaya penegahan penyakit yang

dapat dilakukan keluarga. Tugas keluarga yang terakhir adalah kemampuan
keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dimasyarakat
berdasarkan pengetahuan keluarga tentang keuntungan yang didapat dari
fasilitas kesehatan, kemampuan keluarga dalam menjangkau fasilitas
kesehatan (Suprajitno 2004).
Dari studi kasus yang penulis lakukan di Puskesmas Gondangrejo
terhadap keluarga Tn. D didapatkan Ny. N mengeluh nyeri di ulu hati saat
batuk, nyeri karena terlambat makan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dengan
skala nyeri 4. Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, makan tidak
teratur, pola makan tidak pasti. Ny. N juga mengatakan tidak tahu apa
gastritis itu, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis dan Ny. N juga
mengatakan ingin dijelaskan tentang penyakit gastritis. Ny. N terlihat tegang,
ekspresi wajah tampak menahan sakit, dari pemeriksaan palpasi di abdomen
didapatkan nyeri tekan pada ulu hati.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik membuat karya tulis
ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan Gastritis pada
Keluarga Tn. D di Desa Baratan Kelurahan Jeron Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. N dengan
gastritis pada keluarga Tn. D di Desa Baratan Kelurahan Jeron
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. N dengan Gastritis
pada keluarga Tn. D.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. N
dengan Gastritis pada keluarga Tn. D.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. N
dengan Gastritis pada keluarga Tn. D.
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. N dengan Gastritis
pada keluarga Tn. D.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. N dengan Gastritis pada
keluarga Tn. D.

C. Manfaat Penulisan
1. Untuk penulis
a.

Sebagai acuhan dasar dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga
dengan kasus gastritis.

b.

Sebagai penambah wawasan bagi penulis dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan penulis.

2. Untuk institusi pendidikan
Sebagai bahan pembelajaran dan penambah daftar pustaka demi
kemajuannya institusi.

BAB II
LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga
Dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 25 April 2013 di
Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar di dapatkan data yang di peroleh dari
wawancara dengan metode alloanamnesa dan autoanamnesa pada keluarga
Tn. D, observasi lingkungan rumah Tn. D, didapatkan identitas umum
keluarga Tn. D. Tn. D adalah sebagai kepala keluarga yang berumur 59
tahun, Ny. N berumur 51 tahun, dan kelima anaknya yaitu Sdr. W yang
berumur 23 tahun, Sdri. A yang berumur 20 tahun, Sdri. I yang berumur 18
tahun, Sdr. T yang berumur 17 tahun dan Sdri. F yang berumur 13 tahun.
Tn. D sebagai tulang punggung keluarga yang bekerja sebagai guru Sekolah
Dasar, kemudian Ny. N adalah sebagai Ibu Rumah Tangga, Sdr. W bekerja di
Bandara juga membantu keuangan dalam keluarga, Sdri. A sebagai guru TK
dan Sdri. I, Sdr. T juga Sdri. F masih sekolah.
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti atau nuclear family yaitu keluarga
yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan lima orang anak. Saat di kaji tentang
status ekonomi sosial keluarga Tn. D, Ny. N mengatakan pendapatan seluruh
anggota keluarga kurang lebih Rp. 3.500.000,00 per bulan, dan pengeluaran
per bulan kurang lebih Rp. 2.900.000,00 untuk keperluan sekolah, bayar
listrik, pajak motor, makan dan beli pakaian. Ny. N mengatakan bahwa dalam
keluarga memiliki kendaraan pribadi berjumlah 6 buah, Ny. N mengatakan

7

tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan. Genogram kelurga Tn. D
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Ny.N
51th

Tn.D
59 th

Sdr. W
23th

Sdri. A
20 th

Sdri. I
18 th

Sdr.T
17 th

Sdri. F
13th

Gambar 2.1
Genogram Keluarga Tn. D

Keterangan:
: meninggal
: laki-laki
: perempuan
: menikah
: anak
: tinggal serumah
: pasien/ klien

B. Pengkajian
Pada saat pengkajian tentang riwayat dan tahap perkembangan keluarga
saat ini, Ny. N mengatakan mempunyai anak lima, yang tertua adalah Sdr. W
berusia 23 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn. D adalah keluarga
dengan anak remaja. Dalam tahapan perkembangan keluarga Tn. D terdapat

tugas perkembangan antara lain adalah pertama memberikan kebebasan yang
seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa
muda dan mulai memiliki otonomi, kedua mempertahankan hubungan intim
dalam keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang
tua, serta yang ketiga mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan
(anggota) keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga.
Ketika dikaji tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
Ny. N menjawab pada tahap mempersiapkan perubahan system peran dan
peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota
keluarga dikarenakan Sdr. W sebagai anak tertua mengatakan belum siap dan
belum mau untuk menikah ataupun membina keluarga baru.
Dalam riwayat keluarga inti Ny. N mengatakan sudah menikah selama
kurang lebih 24 tahun yang lalu, sekarang dikaruniai lima orang anak. Tn. D
mengatakan batuk dan pilek kurang lebih tiga hari yang lalu, kemudian
diperiksakan ke puskesmas dan batuk pilek berkurang, Tn. D mengatakan hal
ini tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari untuk mengajar. Ny. N
mengeluh nyeri di ulu hati kira-kira tiga hari yang lalu, nyeri seperti ditusuktusuk, nyeri dirasakan hilang timbul dan terlebih lagi pada saat batuk, skala
nyeri 4, Ny. N mengatakan suka makan tidak teratur, makan-makanan asam
dan bila makan pola makan tidak pasti. Ny. N mengatakan bahwa kondisi
seperti ini sangat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga karena
selama sakit rumah tidak ada yang membersihkan. Sdr. W, Sdri. A, Sdri. I,
Sdr. T dan Sdr. F mengatakan bahwa kondisi badannya dalam keadaan sehat

dan tidak ada masalah dengan kesehatan. Saat dikaji riwayat keluarga
sebelumnya Tn. D menjawab, bahwa dalam keluarga Tn. D ayah dan ibu
kandung Tn. D tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti
hipertensi, diabetes mellitus. Dan dari keluarga Ny. N pun juga tidak ada
yang mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
Saat dikaji Ny. N mengatakan tidak mengetahui apa itu gastritis,
penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis dan faktor pencetus gastritis. Ny.
N mengatakan nyeri di ulu hati sudah tiga hari yang lalu, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri dirasakan hilang timbul dan sangat terasa
saat batuk, Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, makan tidak
teratur, pola makan tidak pasti. Ny. N terlihat tegang, ekspresi wajah tampak
menahan sakit.
Hasil pemeriksaan fisik atau head to toe pada Ny. N yang dilakukan
pada tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D didapatkan data sebagai berikut
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92 kali per menit, pernapasan 24 kali per
menit, tinggi badan kurang lebih 147 cm, berat badan 56 kg. Di bagian
abdomen, inspeksi perut tampak cembung, tidak ada bintik merah, tidak ada
striae, auskultasi bising usus 20 kali per menit, palpasi terdapat nyeri tekan di
ulu hati, perkusi timpani. Ny. N mengeluh nyeri tekan di ulu hati, provocate:
karena makan tidak teratur, quality: seperti ditusuk-tusuk, region: ulu hati,
severity: skala 4, time: hilang timbul dan sangat dirasakan saat batuk.

C. Diagnosa Keperawatan
Dari analisa data ditemukan data subyektif antara lain: Ny. N
mengatakan nyeri di ulu hati, provocate: makan tidak teratur, quality: seperti
ditusuk-tusuk, region: ulu hati, skala: 4, time: hilang timbul dan sangat terasa
saat batuk. Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, pola makan tidak
pasti. Ny. N juga mengatakan bahwa Ny. N tidak mengetahui apa gastritis
itu, penyebab dari gastritis, tanda dan gejalanya, juga faktor pencetus dari
gastritis. Dari data obyektif ditemukan pada saat kunjungan Ny. N terlihat
tegang, ekspresi wajah Ny. N tampak menahan sakit, dari pemeriksaan
palpasi di abdomen di dapat nyeri tekan di ulu hati. Tekanan darah Ny. N
120/80 mmHg, nadi 92 kali per menit.
Untuk itu muncul diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal
masalah kesehatan tentang penyakit gastritis dengan Skor 4.
D. Intervensi keperawatan
Tujuan umum dari intervensi keperawatan berkaitan dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis
adalah setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah, nyeri berkurang dengan
kriteria hasil skala nyeri 2, ekspresi wajah rileks, dan tujuan khususnya adalah
setelah dilakukuan 2 kali kunjungan rumah di harapkan keluarga Tn. D
mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis dengan

kriteria hasil antara lain keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian,
faktor penyebab, tanda dan gejala, serta faktor pencetus dari gastritis.
Tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk tercapainya tujuan
di atas antara lain, pertama kaji tentang karakteristik nyeri dengan rasional
untuk menentukan langkah intervensi selanjutnya, kedua anjurkan makan
sedikit-sedikit tetapi sering agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan
rasional makanan sebagai penetralisasi asam lambung, ketiga ajarkan teknik
relaksasi nyeri (nafas dalam) dengan rasional mengurangi nyeri klien.
Kemudian yang keempat berikan pendidikan kesehatan kepada Ny. N dan
keluarga tentang penyakit gastritis antara lain tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, juga faktor pencetus gastritis dengan rasional untuk
menambah wawasan keluarga dan klien. Kemudian yang kelima kaji kembali
sejauh mana keluarga dapat menerima pendidikan kesehatan yang diberikan
dengan rasional dapat memudahkan keluarga dalam mengidentifikasi tentang
penyakit gastritis itu sendiri.

E. Implementasi
Tindakan keperawatn yang di lakukan penulis sesuai dengan
perencanaan. Pada prioritas diagnosa keparawatan nyeri akut pada Ny. N
berhubungan dengan ketidakmampuan Tn. D dalam mengenal masalah
kesehatan tentang penyakit gastritis, dilakukan pengkajian karakteristik nyeri
pada Ny. N tanggal 25 April 2012 jam 10.00 WIB di rumah Tn. D dan hasil
dari data subyektif

yaitu provoate: karena makan tidak teratur, quality:

seperti ditusuk-tusuk, Region: di ulu hati, severity: skala 4, time: hilang

timbul dan sangat terasa saat batuk. Data obyektif yaitu ekspresi wajah Ny. N
terlihat tengang menahan sakit. Selanjutnya pada jam 10.00 WIB penulis
menganjurkan makan sedikit tetapi sering agar asupan nutrisi Ny. N
terpenuhi, data subyektifnya Ny. N mengatakan bahwa dirinya akan makan
tiga kali dalam sehari. Data obyektif Ny. N tampak kooperatif. Yang ketiga
pada jam 10.05 WIB penulis mengajarkan teknik relaksasi nyeri dengan nafas
dalam agar mengurangi nyeri Ny. N didapatkan data subyektif Ny. N
mengatakan sudah paham dengan apa yang diajarkan oleh penulis dan data
obyektif Ny. N tampak menarik nafas dalam.
Pada kunjungan rumah berikutnya tanggal 26 April jam 11.05 WIB
penulis memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang penyakit
gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta faktor
pencetus dari gastritis kepada keluarga Tn. D. Saat penulis menanyakan
apakah sudah paham dengan yang penulis jelaskan, data obyektif keluarga
menjawab sudah paham dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang
penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor
pencetusnya. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali tentang
penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor
pencetusnya. Pada jam 11.15 WIB penulis melakukan pengkajian ulang
mengenai karakteristik nyeri Ny. N, Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati
sudah berkurang, provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di tusuktusuk, region: ulu hati, severity: skala 2, time: hilang timbul dan sangat terasa
saat batuk.

F. Evaluasi
Evaluasi yang di lakukan penulis berdasarkan prioritas diagnosa
keperawatan utama yaitu nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang
penyakit gastritis pada tanggal 26 April 2012 di rumah Tn. D jam 11.05 WIB
yaitu didapatkan data subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan
pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga faktor
pencetus dari gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah berkurang
karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di tusuktusuk, region: ulu hati, severity: skala 2, time: hilang timbul dan sangat terasa
saat batuk. Data obyektifnya keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai
penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor
pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut pada Ny. N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal
masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi, dan intervensi dapat
dihentikan.

BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang “Asuhan Keperawatan
Pada Ny.N Dengan Gastritis Pada Keluarga Tn.D di Desa Baratan Kelurahan
Jeron Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” prinsip pembahasan ini
adalah memfokuskan keluarga sebagai klien.
Proses keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang dipilih secara
matang dalam usaha memperbaiki status kesehatan keluarga atau pasien serta
manambah kemampuan mereka

dalam mengatasi masalah kesehatannya.

Dalam proses keperawatan terdapat langkah-langkah yang harus dilalui
secara urut dari pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, rencana
asuhan keparawatan, implementasi dan evaluasi (Zaidin 2010).

1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian

adalah

suatu

tahapan

ketika

seorang

perawat

mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga. Dalam pengkajian keluarga mencakup, antara lain
data umum meliputi kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan
dan komposisi keluarga (Suprajitno 2004).

15

Dari data umum yang penulis kumpulkan adalah Tn. D sebagai kepala
keluarga, berumur 59 tahun, tempat tinggal di Desa Baratan, Kelurahan
Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pekerjaan Tn. D adalah
sebagai guru Sekolah Dasar dan pendidikan terakhir Tn. D adalah Diploma
III. Keluarga Tn. D beranggotakan Tn. D, Ny. N sebagai istri, dan lima
orang anak yaitu Sdr. W, Sdri. A, Sdri.I, Sdr. T, dan Sdri. I.
Tipe keluarga Tn. D adalah keluarga inti atau nuclear family. Hal ini
didukung oleh teori menurut

Suprajitno (2004), keluarga yang hanya

terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau
adopsi atau keduanya adalah nuclear family.
Pengkajian status sosial keluarga menurut Suprajitno (2004), antara
lain meliputi penghasilan seluruh anggota keluarga, kebutuhan dan barang
yang di miliki oleh keluarga. Pengkajian status sosial ekonomi keluarga
Tn. D di dapatkan Ny. N mengatakan pendapatan seluruh keluarga kurang
lebih Rp. 3.500.000,00 per bulan dan pengeluaran per bulan kurang lebih
Rp. 2.900.000,00 untuk keperluan sekolah, bayar listrik, pajak motor,
makan dan beli pakaian. Ny. N mengatakan bahwa dalam keluarga
memiliki kendaraan pribadi berjumlah 6 buah, Ny. N mengatakan tidak
mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan.
Pengkajian tahap perkembangan keluarga saat ini, didapatkan bahwa
Ny. N mengatakan mempunyaianak lima, yang tertua adalah Sdr. W
berusia 23 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn. D adalah
keluarga dengan anak remaja. Didukung oleh teori keluarga menurut

Suprajitno (2004), bahwa dalam tahapan perkembangan keluarga terdapat
tugas perkembangan utama yang harus di penuhi secara urut antara lain
adalah memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki
otonomi,

mempertahankan

hubungan

intim

dalam

keluarga,

mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, serta
mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan (anggota) keluarga
untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga.
Menurut Suprajitno (2004), pada riwayat kesehatan keluarga inti hal
yang dikaji adalah riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan
penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan. Dalam pengkajian yang
penulis dapatkan pada keluarga Tn. D adalah Ny. N mengatakan sudah
menikah selama kurang lebih 24 tahun yang lalu, sekarang diberi anak
lima orang. Tn. D mengatakan batuk dan pilek kurang lebih tiga hari yang
lalu, kemudian diperiksakan ke puskesmas dan batuk pilek berkurang, Tn.
D mengatakan hal ini tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari untuk
mengajar. Ny. N mengeluh nyeri di ulu hati kira-kira tiga hari yang lalu,
nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul dan sangat terasa
saat batuk, skala nyeri 4, Ny. N mengatakan suka makan tidak teratur,
makan-makanan asam, pola makan tidak pasti. Ny. N mengatakan bahwa
kondisi seperti ini sangat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu rumah

tangga karena selama sakit rumah tidak ada yang membersihkan. Sdr. W,
Sdri. A, Sdri.I, Sdr. T dan Sdr. F mengatakan bahwa kondisi badannya
dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah dengan kesehatan.
Saat dikaji tentang riwayat keluarga sebelumnya Tn. D menjawab,
bahwa dalam keluarga Tn. D ayah dan ibu kandung Tn. D tidak ada yang
mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus. Dan
dari keluarga Ny. N pun juga tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Sesuai dengan teori hal
yang perlu dikaji riwayat generasi diatas orang tentang riwayat penyakit
keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya penanggulangan
penyakit, upaya kesehatan yang di pertahankan sampai saat ini (Suprajitno
2004).
Menurut Suprajitno (2004), hal-hal yang perlu di kaji sejauh mana
keluarga melakukan pemenuhan tugas dan perawatan keluarga adalah
mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan. Hal
yang dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah
kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan
faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah
terutama yang dialami oleh salah satu anggota keluarga. Dalam pengkajian
didapatkan Ny. N mengatakan tidak tahu apa

itu gastritis, penyebab

gastritis, tanda dan gejala gastritis dan faktor pencetus gastritis. Ny. N
mengatakan nyeri di ulu hati sudah tiga hari yang lalu, nyeri seperti

ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri dirasakan saat batuk, Ny. N mengatakan
suka makan-makanan asam, makan tidak teratur, pola makan tidak pasti.
Hasil pengkajian kemampuan keluarga pada keluarga Tn. D dalam
mengambil keputusan adalah Ny. N mengatakan apabila ada anggota
keluarga yang sakit di belikan obat di warung bila dalam waktu tiga hari
belum berkurang di periksakan ke Puskesmas atau dokter terdekat, sesuai
dengan teori menurut Suprajitno (2004), hal yang dikaji antara lain
kemampuan keluarga dalam memahami sifat dan luasnya masalah,
masalah dirasakan keluarga atau tidak, keluarga merasa menyerah terhadap
masalah yang dialami, keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah
kesehatan yang dialami anggota keluarga, keluarga tidak mendukung
upaya kesehatan, keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau
fasilitas pelayanan kesehatan, dan kepercayaan terhadap tenaga kesehatan.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis di fokuskan pada abdomen
Ny. N, pada pengkajian tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D, dari palpasi
yang dilakukan penulis di daerah abdomen Ny. N terdapat nyeri tekan di
ulu hati. Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa
lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa
lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi
penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel
akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin
2012). Menurut Smelzer, dalam Ardiansyah (2012) gastritis adalah
inflamasi mukosa lambung, akibat diet yang sembarangan. Biasanya

individu ini akan makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan makanan
yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab
penyakit. Hasil dari pengkajian pada Ny. N dengan gastritis dikarenakan
makan tidak teratur yang dapat menyebabkan nyeri akut. Nyeri akan
dirasakan terutama pada saat lambung kosong (secara siklus selama kurang
lebih 3 jam asam lambung akan mengalami peningkatan) (Sukarmin
2012).
Menurut Ardiansyah (2012), penyebab dari gastritis adalah konsumsi
obat yang mengandung kimia digitalis, konsumsi alkohaol yang
berlebihan, terapi radiasi, kondisi stress dan infeksi bakteri seperti
helicobater pilory, salmonella. Tanda dan gejala pada penyakit gastritis
antara lain anoreksia, mual dan muntah, perdarahan saluran cerna dan
nyeri ulu hati. Sehingga sesuai dengan teori Ardiansyah (2012), nyeri ulu
hati yang dirasakan oleh Ny. N adalah tanda dan gejala dari penyakit
gastritis yang baru pertama kali dialami oleh Ny. N.

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Shoemaker dalam Hariyanto (2005), diagnosa keperawatan
adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau masyarakat yang
diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan
sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana
perawat bertanggung jawab melaksanakannya.

Pada Ny. N gejala yang dirasakan adalah nyeri di ulu hati, nyeri
dirasakan saat batuk, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri
karena makan tidak teratur. Hasil pemeriksaan abdomen pada Ny. N ketika
di palpasi Ny. N merasakan nyeri tekan di daerah ulu hati.Dari hasil
pengkajian maka penulis menuliskan problem nyeri akut. Hal ini di
karenakan nyeri adalah salah satu gejala yang dikeluhkan oleh Ny. N dan
berkaitan dengan rasa aman dan nyaman dalam kebutuhan dasar manusia.
Pada dasarnya nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional
yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh sering kali dijelaskan dalam
istilah proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas yang
terbakar, melilit seperti emosi perasaan kaku, mual dan takut. Nyeri
biasanya terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada
daerah kulit di ujung-ujung syaraf bebas yang disebut nosireseptor. Pada
kehidupan nyeri dapat bersifat lama dan ada yang singkat, berdasarkan
lama waktu terejadinya inilah maka nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri
kronik dan nyeri akut. Nyeri akut biasanya terjadi kurang dari enam bulan,
nyeri akut biasanya berkurang sejalan dengan terjadinya penyembuhan.
Sedangkan nyeri kronik lebih sulit untuk menentukan awitannya, nyeri ini
dapat berlangsung lebih lama (lebih dari enam bulan) dibandingkan
dengan nyeri akut dan resisten terhadap pengobatan (Judha 2012).
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial
atau digambarkan dalam hal kerusakan (NANDA 2011).

Ketika dikaji apakah Ny. N mengerti tentang penyakit gastritis
meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta faktor pencetus dari
gastritis, Ny. N menjawab tidak tahu tentang penyakit tersebut dan ingin
dijelaskan. Dari data tersebut penulis menuliskan etiologi ketidakmampuan
keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
gastritis. Menurut teori, kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan dapat ditentukan dari sejaauh mana keluarga mengetahui fakta
dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah
kesehatan terutama yang dialami anggota keluarga (Suprajitno 2004). Dari
problem dan etiologi di atas penulis merumuskan masalah kesehatan nyeri
akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Tn. D
dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis.

3. Intervensi Atau Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan merupakan kesimpulan tindakan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan dan masalah atau diagnosis keperawatan yang ditetapkan
(Zaidin 2010).
Dengan ditegakkannya diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah
kesehatan tentang penyakit gastritis, maka penulis merencanakan tindakan
keperawatan dengan tujuan setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah,

nyeri akut pada Ny. N berkurang dengan kriteria hasil skala nyeri 2, dan
ekspresi wajah rileks dan keluarga Tn. D mampu mengenal masalah
kesehatan tentang penyakit gastritis dengan kriteria hasil keluarga Tn. D
mampu

menjelaskan

kembali

tentang

penyakit

gastritis

meliputi

pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Dengan
intervensi pertama yaitu kaji karakteristik nyeri Ny. N yang meliputi
Provocative (penyebab), Quality (kualitas), Region (tempat), Severity
(skala), dan Time (waktu) dengan rasional untuk menentukan tindakan
keperawatan selanjutnya. Intervensi kedua anjurkan Ny. N untuk makan
sedikit tetapi sering, agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan rasional
makanan sebagai penetralisasi asam lambung. Intervensi ketiga kemudian
ajarkan teknik relaksasi nyeri (napas dalam) dengan rasional agar nyeri
yang dirasakan oleh Ny. N dapat berkurang. Intervensi keempat jelaskan
tentang pengertian dari gastritis dengan rasional agar keluarga tahu apa itu
gastritis. Intervensi kelima jelaskan penyebab dan faktor pencetus dari
gastritis dengan rasional supaya Ny. N dan keluarga dapat menghindari
penyebab dan faktor pencetus tersebut. Intervensi keenam jelaskan tanda
dan gejala dari gastritis dengan rasional keluarga dapat mengidentifikasi
tanda dan gejala penyakit gastritis.

4. Implementasi
Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan
yang penulis buat. Tindakan keperawatan dilakukan dalam 2 kali

kunjungan rumah. Pada kegiatan implementasi perawat perlu melakukan
kontrak sebelumnya (saat mensosialisasikan diagnosis keperawatan) untuk
pelaksanaan yang meliputi kapan dilaksanakan, berapa lama waktu yang
dibutuhkan,

materi

atau

topik

yang

didiskusikan,

siapa

yang

melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat informasi (sasaran
langsung implementasi), dan (mungkin) peralatan yang perlu disiapkan
keluarga (Suprajitno 2004).
Implementasi yang penulis berikan kepada keluarga Tn. D
khususnya Ny. N

sesuai dengan perenanaan keperawatan yang telah

penulis buat.

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah sebagai langkah akhir dari proses keperawatan, adalah
upaya untuk menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah
berjalan dengan naik dan apakah tindakan berhasil dengan baik (Zaidin
2010).
Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat,
yaitu evaluasi formatif yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi
secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan sesuai kontrak
pelaksanaan dan evaluasi sumatif yang bertujuan menilai secara
keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis keperawatan apakah rencana
diteruskan, diteruskan sebagian, diteruskan dengan perubahan intervensi
atau dihentikan (Suprajitno 2004).

Evaluasi pada kunjungan terakhir tanggal 26 April 2012 di rumah
Tn. D jam 11.05 WIB dengan prioritas diagnosa utama nyeri akut pada
Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam
mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis. Didapatkan data
subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan pengertian gastritis,
penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga faktor pencetus dari
gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah berkurang
karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di tusuktusuk, region: ulu hati, skala: 2, time: hilang timbul dan sangat terasa saat
batuk. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali tentang
penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta
faktor pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut
pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam
mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi, intervensi
dapat dihentikan.

B. Simpulan
1. Pengkajian pada keluarga Tn. D khususnyapada Ny. N dengan gastritis
akut pada tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D didapatkan bahwa Ny.N
mengatakan nyeri di ulu hati, nyeri dikarenakan terlambat makan, nyeri
dirasakan hilang timbul dan sangat terasa saat batuk, nyeri seperti di tusuktusuk, dengan skala nyeri 4. Keluarga Tn. D mengatakan tidak tahu apa
gastritis itu, penyebab dari gastritis, tanda dan gejala dari gastritis serta
faktor pencetus gastritis.

2. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan oleh penulis adalah nyeri akut
pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam
mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis.
3. Rencana keperawatan yang disusun oleh penulis dengan diagnosa diatas
adalah setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah nyeri akut Ny. N
berkurang dengan kriteria hasil, ekspresi wajah Ny. N terlihat rileks, skala
nyeri berkurang menjadi 2, keluarga Tn. D mampu mengenal masalah
kesehatan tentang penyakit gastritis dengan kriteria hasil keluarga Tn. D
mampu

menjelaskan

kembali

tentang

penyakit

gastritis

meliputi

pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Intervensi
pertama yaitu kaji karakteristik nyeri Ny. N yang meliputi Provocative
(penyebab), Quality (kualitas), Region (tempat), Severity (skala), dan Time
(waktu) dengan rasional untuk menentukan tindakan keperawatan
selanjutnya. Intervensi kedua, anjurkan Ny. N untuk makan sedikit tetapi
sering, agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan rasional makanan
sebagai penetralisasi asam lambung. Intervensi ketiga, ajarkan teknik
relaksasi nyeri (napas dalam) dengan rasional agar nyeri yang dirasakan
oleh Ny. N dapat berkurang. Intervensi keempat, jelaskan penyebab dan
faktor pencetus dari gastritis dengan rasional supaya Ny. N dan keluarga
dapat menghindari penyebab dan faktor pencetus tersebut. Intervensi
kelima, jelaskan tanda dan gejala dari gastritis dengan rasional keluarga
dapat mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit gastritis.
4. Implementasi yang telah penulis lakukan sesuai perencanaan yang penulis
susun antara lain mengkaji karakteristik nyeri meliputi Provokate, Quality,

Region, Saverity, Time Ny. N, menganjurkan makan sedikit tetapi sering,
mengajarkan teknik relaksasi napas dalam dan member penjelasan tentang
penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta
faktor pencetus.
5. Evaluasi yang penulis lakukan sesuai dengan tujuan intervensi dan criteria
hasil yaitu data subyektif

keluarga mengatakan sudah paham dengan

pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga
faktor pencetus dari gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah
berkurang karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti
di tusuk-tusuk, region: ulu hati, skala: 2, time: hilang timbul dan sangat
terasa saat batuk. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali
tentang penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala
serta faktor pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri
akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D
dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi,
intervensi dapat dihentikan.

C. Saran
1. Bagi institusi pendidikan.
Diharapkan pendidikan lebih meningkatkan mutu anak-anak didiknya
melalui pembimbing yang berkualitas demi kemajuannya institusi dan
tercapainya misi institusi untuk meluluskan tenaga kesehatan yang
profesional.

2. Bagi tenaga kerja kesehatan
a. Diharapkan

mampu

memberikan

pelayanan

kesehatan

demi

kemajuannya mutu pelayanan kesehatan.
b. Diharapkan tenaga kesehatan mampu bekerjasama dengan tenaga
kesehatan yang lainnya dalam meningkatkan derajat kesehatan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta :
Diva Press.

Data Register Pasien Penderita Gastric Ulcer Bulan April Tahun 2013.
Puskesmas Gondangrejo.

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori
dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Gustin, Rahmi Kurnia. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Gastristis pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Bancah Kota
Bukit Tinggi Tahun 2011. http://downloadjurnalpenelitianpdf.co.id. Diakses
pada tanggal 26 April 2013.

Hariyanto, Tanto, Imam Subekti, Joko Wiyono. 2003. Asuhan Keperawatan
Keluarga : Konsep dan Prosesi. Malang : Buntaro Media.

Herman, T. Heather. 2011. Nursing Diagnoses: Definitions And Classifikation
2009-2011, NANDA International. Jakarta: EGC.

Judha, Mohamad, Sudarti, Afroh Fauziah. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan
Persalinan di Sertai Contoh Askeb. Yogyakarta : Nuha Medika.

Mariadi, IK. PK Kurniari, IDN Wibawa, N Purwadi, dan IGA Suryadarma. 2011.
Interleukin 8 Berhubungan Dengan Derajat Gastritis Pada Pasien Terinfeksi
Helicobacter Pylori. Http://emedicine.medscape.com/article/176938overview. diakses pada tanggal 29 April 2013.

Mubarak, Iqbal, Nurul Cahyatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar
dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.

Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik.
Jakarta: EGC.

Wulansari, Ronasari Mahaji Putri, Hanum Agustin. 2010. Hubungan Pola Makan
dengan Timbulnya Gastritis pada Pasien di Universitas Muhammadiyah
Malam Medical Center (UMC). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/
keperawatan/article/viewarticle/406. diakses pada tanggal 29 April 2013.

Zaidin, Ali H. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25