PERENCANAAN MANAJEMEN STRATEGIS DALAM ME

PERENCANAAN MANAJEMEN STRATEGIS
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
STRATEGIC MANAGEMENT PLANNING
IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION HIGH SCHOOL
Ni Luh Putu Hariastuti
Jurusan Teknik Industri
ITATS Surabaya
Putu_hrs@yahoo.com

ABSTRAK
Ketatnya persaingan di bidang pendidikan semakin terasa dengan diterapkannya
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah yang merupakan model manajemen
otonomi yang diberikan kepada sekolah untuk memberdayakan dirinya. Otonomi yang
dimaksudkan adalah pemberian kewenangan yang lebih besar kepada sekolah untuk
menyusun perencanaan sesuai dengan tuntutan dan kondisi sekolah. Kondisi tersebut
mengharuskan SMAN yang ada memerlukan sebuah perencanaan strategis dalam
menentukan keberhasilan serta meningkatkan kualitas sekolahnya dimasa yang akan
datang.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa strategi yang diperoleh dari analisa
Matriks QSPM, sebagai analisa strategi tahap keputusan, adalah strategi Agresif dengan

nilai TAS yang diperoleh 5,44. Strategi ini merupakan strategi yang paling tepat
didalam usaha pengembangan mutu sekolah dan didukung proses diversifikasi program
unggulan sekolah didalam menghadapi persaingan sebagai upaya menjadikan Sekolah
Bertaraf Internasinal.
Kata Kunci: Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Perencanaan strategis,
Kualitas, Matriks QSPM, Sekolah Bertaraf Internasinal
ABSTRACT
Intense competition in education more so with the implementation of School
Based Management Quality Improvement which is a model of management autonomy
granted to schools to empower themselves. Autonomy is meant giving greater authority
to the schools to develop plans in accordance with the demands and conditions of the
school. These conditions require that the existing SMA requires a strategic plan in
determining the success and improve the quality of schooling in the future.
From the research, found that the strategy obtained from the analysis QSPM
matrix, as the analysis stage of the strategy-making, is the aggressive strategy with the
value obtained TAS 5.44. This strategy is most appropriate strategy in the business
development of quality schools and supported the process of diversification of the
flagship program of the school in the face of competition as an effort to make the School
Level international
Keywords: Quality Improvement of School Based Management, Strategic Planning,

Quality, Matrix QSPM, School Level international

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia pendidikan di Indonesia, terutama pada jenjang pendidikan Dasar dan
Menengah dihadapkan pada salah satu persoalan pendidikan yang paling mendasar
yakni rendahnya mutu pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional antara lain; perbaikan, pengadaan, penyempurnaan sarana dan
prasarana, peningkatan kompetensi guru, dan lain-lain. Serta diberlakukannya
Standarisasi Nasional Pendidikan yaitu kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan PP No 19
Tahun 2005, yakni standar: isi, kompetensi lulusan, pengelolaan proses, ketenagaan,
sarana dan prasarana, penilaian dan standar pembiayaan.
Berbagai pengamatan dan analisis dilakukan, memberikan kesimpulan bahwa
kurang lebih ada tiga (3) faktor yang menjadi penyebab mutu pendidikan kita belum
mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu:
1. Faktor pertama adalah penyelenggaraan pendidikan kita menggunakan
pendekatan “Educational Function” atau “Input-Output Analysis” yang tidak
dilaksanakan secara konsekuen.
2. Faktor kedua adalah penyelenggaraan pendidikan secara “Birokratrik

Sentralistik” sehingga sekolah sangat bergantung pada keputusan birokratis.
3. Faktor ketiga adalah minimnya peran serta masyarakat
Kondisi manajemen pendidikan/sekolah seperti digambarkan di atas, secara
menyeluruh akan mempengaruhi upaya peningkatan mutu sekolah. Sehingga untuk
menyiasatinya perlu diterapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah yang
merupakan model manajemen strategis dengan memberikan otonomi yang lebih besar
kepada sekolah untuk memberdayakan dirinya dalam upaya peningkatan kualitas
pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian
yang akan dibahas yaitu bagaimanakah strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri jika dianalisis berdasarkan pada
keputusan Manajemen Strategik?
Tujuan Penulisan
1. Menentukan strategi yang diperoleh berdasarkan atas analisa matrik SWOT,
matriks SPACE, dan matrik Grand Strategic.
2. Memberikan rekomendasi strategi yang tepat berdasarkan atas tahap keputusan
dengan matriks QSPM.
Batasan dan Asumsi
1. Objek penelitian meliputi beberapa SMA Negeri
2. Responden adalah siswa, tenaga kerja pendidik (guru), dan tenaga kerja

kependidikan (pegawai tata usaha) yang terlibat secara langsung dalam proses
peningkatan kualitas sekolah.
3. Pesaing yang dilibatkan adalah SMA Negeri yang berada dalam level yang sama
Studi Litelatur
Pendidikan
Pendidikan menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam manajemen
pendidikan, variasi dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif.,efisien dan berkualitas. Sebagaimana yang ditetapkan oleh Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan Nasional, kriteria
Sekolah Bertaraf Internasinal (SBI) diberikan pada tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1 Kriteria Sekolah Berstandar Internasional (SBI)
Parameter
Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
Guru

Kepala Sekolah
Akreditasi
Sarana Prasarana
Kurikulum
Pembelajaran
Manajeman
Evaluasi
Lulusan
Kultur Sekolah
Pembiayaan

Persyaratan
Harus sudah terpenuhi
Min S2/S3: 10% (SD) , 20% (SMP), 30% (SMA/K)
Min S2 dan mampu berbahasa asing secara aktif
A(95)
Berbasis TIK
KTSP diperkarya dengan kurikulum dari Negara maju penerapan SKS pada
SMA/SMK
Berbasis TIK dan bilingual (mulai dari kelas 4 SD)

Berbasis TIK; ISO 9001 dan ISO14000
Menerapkan model UN dan diperkarya dengan sistem ujian internasional (Negara
maju atau Negara lain yang memiliki keunggulan tertentu)
Nilai rata-rata UN 8,0 dan memiliki daya saing internasional dalam melanjutkan
pendidikan dan bekerja (SMK)
Terjaminnya Pendidikan Karakter, Bebas Bullying, Demokratis dan Partisipatif
APBN, APBD dan boleh memungut biaya dari masyarakat atas dasar RAPBS yang
akuntabel; min 20% peserta didik tidak mampu mendapatkan subsidi pendidikan

Kualitas
Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (Quality Management
System) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar
untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan
produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Sedangkan
Manajemen strategis (Strategic Management) adalah sekumpulan keputusan manajemen
serta tindakan untuk mencapai prestasi jangka panjang dari suatu perusahaan.Setiap
keputusan yang diambil dapat dikatakan sebagai Keputusan Strategis (Strategc
Decisson).
TAHAP INPUT
Matriks Evaluasi Faktor

Eksternal (EFE)

Matriks Profil
Kompetitif (CPM)

Matriks Evaluasi Faktor Internal
(IFE)

TAHAP ANALISA
Matriks
Kekuatan-KelemahanPeluang-Ancaman
(SWOT)

Matriks Posisi Strategis dan
Evaluasi Tindakan
(SPACE)

Matriks Strategi Besar
(Grand Strategy Matrix)


TAHAP KEPUTUSAN
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Gambar 1 Kerangka Analitis Perumusan Strategi.
METODOLOGI
Beberapa langkah yang dilakukan didalam menyelesaikan penelitian ini adalah

Tahap Pendahuluan yang meliputi tahap identifikasi masalah dan penetapan tujuan
penelitian. Ditahap ini diputuskan obyek penelitian yaitu dibidang pendidikan
khususnya tingkat SMA Negeri sedangkan konsep pustaka yang akan digunakan adalah
analisa metode manajemen strategic.
Tahap Pengumpulan Data, yaitu tahap perancangan alat pengumpulan data yang
berupa kuisioner, dimana sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum
dilakukan penyebaran kuisioner resmi
Tahap Pengolahan dan Analisa Hasil, merupakan tahap pengolahan data berdasarkan
tahapan analisa manajemen.strategik sehingga ditentukan strategi yang tepat
berdasarkan tahap keputusan melalui matriks QSPM.
Tahap Kesimpulan dan Saran, merupakan tahap akhir sebagai tahap kesimpulan dari
apa yang telah dianalisa pada tahapsebelumnya..
HASIL DAN PEMBAHASAN

Visi Dan Misi
Visi : Unggul Dalam Prestasi, dan Berwawasan Global
Misi :
1. Melaksanakan komitmen bersama menuju peningkatan mutu.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara efektif kepada seluruh warga
sekolah.
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar siswa
berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
4. Menyiapkan dan melengkapi sarana prasarana pendukung pembelajaran berbasis
ICT dan berbahasa Inggris.
5. Menciptakan suasana sekolah yang bersih, nyaman, dan berbudaya Lingkungan
Matrik IFAS dan EFAS dan SWOT
Berdasarkan atas penyebaran kuisioner kepada para responden, dan dari hasil
analisa Internal dan Eksternal yang telah dilakukan sebelumnya maka diperoleh
beberapa atribut kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas berdasarkan matrik
IFAS dan EFAS seperti pada tabel berikut :
Tabel 2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFAS)
Faktor-Faktor Internal Utama
Kekuatan
Guru mengajar sesuai bidang studi

1
Jumlah guru/tenaga pendidik
2
Guru memiliki pendidikan S-1
3
Guru memiliki pendidikan S-2
4
Disiplin dan motivasi belajar siswa
5
Kegiatan tambahan pelajaran pada sore hari di
6
berikan khusus untuk kelas XII
Jumlah ruang belajar
7
Sarana perpustakaan
8
Sarana lapangan olahraga
9
10 Sarana penunjang
total

Kelemahan
11 Guru memahami KTSP
12 Siswa dalam melaksanakan kegiatan Life Skill
13 Guru menguasai bahasa inggris

Bobot

Nilai

Skor Bobot

0,112
0,071
0,081
0,097
0,075

4
3
4
3
3

0,448
0,213
0,324
0,291
0,225

0,048

3

0,144

0,080
0,063
0,033
0,017

4
3
3
3

0,32
0,189
0,099
0,05
1,86

0,151
0,033
0,023

2
2
2

0,302
0,066
0,046

14
15

Pelaksanakan perbaikan dan akselerasi
Sarana laboraturium
Total
Total Keseluruan IFAS

0,062
0,054

2
2

0,124
0,108
1,13

1,00

2,99

Tabel 3 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS)
Faktor-Faktor Eksternal Utama

Bobot

Nilai

Skor Bobot

0,175
0,144
0,144

3
4
4

0,525
0,576
0,576

0,064

3

0,192

0,105

3

0,315

Peluang
Buku paket/buku sumber untuk guru dan siswa
1
Usulan kenaikan pangkat para guru
2
Gaji guru dan pegawai
3
Siswa yang diterima memiliki nilai UN SMAN
4
tinggi
Dana rutin bantuan dari pemerintah pusat
5
berjalan lancar
Total
Ancaman
Peranan orang tua terhadap sekolah
6
Latar belakang ekonomi orang tua siswa
7
Partisipasi masyarakat terhadap sekolah
8
Peran pengusaha daerah terhadap sekolah
9
Peranan instansi lain yang terkait dengan
10
pendidikan
Bantuan dari masyarakat alumni
11
Total
Total Keseluruhan EFAS

2,18
0,045
0,048
0,048
0,048

2
1
2
1

0,090
0,048
0,096
0,048

0,048

1

0,048

0,048

1

0,048
0,56

1,00

2,74

Berdasarkan matrik IFAS dan EFAS, maka dapat dilakukan analisa SWOT. Dari total
nilai skor bobot keempat faktor dilakukan perhitungan matriks sebagai berikut:
Total Skor Bobot Kekuatan - Total Skor Bobot Kelemahan = 1,856 – 1,134 = 0,72
Total Skor Bobot Peluang - Total Skor Bobot Ancaman = 2,184 – 0,557 = 1,63
3. Mendukung Strategi
Turn-Around

BERBAGAI
PELUANG

1.

Mendukung Strategi
Agresif,

1,63
KELEMAHAN
EKSTERNAL

4. Mendukung Strategi
Defensive

0,72

BERBAGAI
ANCAMAN

KEKUATAN
INTERNAL

2. Mendukung Strategi
Diversifikasi

Gambar 2 Diagram Analisa strategi SWOT

Berdasarkan diagram SWOT di atas, maka diketahui bahwa strategi yang cocok
dengan kondisi internal maupun eksternal adalah mendukung strategi agresif yaitu
menjalankan strategi SO (strategi menggunakan kekuatan (S) untuk mencapai peluang
(O)

Tabel 4 Strategi Matriks SWOT
Kekuatan (S)
1. Guru mengajar sesuai bidang
studi sebesar 95 %
2. Jumlah guru/tenaga pendidik
mencukupi
3. 85 % guru berpendidikan S-1
4. 52 % guru berpendidikan S-2
5. Disiplin dan motivasi belajar
siswa baik
6. Kegiatan tambahan pelajaran
pada sore hari di berikan khusus
untuk kelas XII
7. Jumlah
ruang
belajar
mencukupi
8. Sarana dan prasarana sekolah
memadai
Strategi SO
1. Melaksanakan rintisan sekolah
standar program akselerasi
2. Meningkatkan skor rata-rata
UN menjadi +2
3. Pengadaan
sarana
dan
prasarana tambahan melalui
program RAPBS (Rencana
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah) yang dananya
bersumber dari Direktorat
Pendidikan Menengah Umum.

Peluang (O)
1. Buku paket/buku sumber
untuk guru dan siswa
mencukupi
2. Usulan kenaikan pangkat
para guru barjalan lancar
3. Gaji guru dan pegawai
berjalan lancar
4. Siswa
yang
diterima
memiliki nilai UN SMP
tinggi
5. Dana rutin bantuan dari
pemerintah pusat berjalan
lancar
Ancaman (T)
Strategi ST
1. Peranan orang tua terhadap 1. Guru berperan aktif dalam hal
sekolah
masih
belum
meningkatkan motivasi siswa
maksimal
yang lebih besar.
2. Partisipasi masyarakat dan 2. Menciptakan suasana rasa ingin
instansi terkait terhadap
memiliki terhadap sekolah bagi
sekolah
masih
belum
pihak –pihak diluar sekolah
maksimal
3. Bantuan dari alumni masih
belum maksimal

Kelemahan (W)
1. Siswa kurang dalam
melaksanakan kegiatan
Life Skill
2. Guru kurang menguasai
bahasa inggris
3. Semua
melaksanakan
perbaikan dan akselerasi
tapi kurang maksimal
4. Sarana laboraturium IPA,
komputer dan bahasa
masih kurang

Strategi WO
1. Melengkapi
buku
referensi untuk guru dan
siswa yang sesuai dengan
kurikulum
2. Diberikan
pelatihan
bahasa inggris untuk
guru
agar
dapat
memenuhi
tantangan
nyata yaitu 80%
3. Pengadaan bahan dan
fasilitas praktikum IPA,
yang dibiayai melalui
APBD dan komite.
Strategi WT
1. Pemanfaatan
sumber
daya yang telah ada
secara efektif

Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE)
Analisis matriks SPACE menggunakan beberapa atribut utama yang diambil
dari matrik IFAS dan EFAS serta matriks profil kompetitif. Berdasarkan atribut yang
ada, maka dapat dibuat matrik SPACE seperti tabel 5 berikut
Tabel 5 Matriks SPACE Analisis
Posisi Strategis Internal
Financial Strength (FS)
1. Dana rutin dari pemerintah pusat
2. Ekonomi orang tua siswa
3. Gaji guru dan pegawai

Rating
5
3
5
13

Competitive Advantage (CA)

Posisi Strategis Eksternal
Environmental Stability (ES)
1. Tingkat persaingan semakin
tinggi
2. Perubahan teknologi
3. Disiplin dan motivasi belajar
siswa
Industry Strength (IS)

Rating
-2
-4
-2
-8

1. Standar kompetensi Lulusan
2. Buku paket/buku sumber
3. Pelaksanakan
perbaikan
akselerasi

-3
-2
-5

dan

1. Sarana dan Prasarana
2. Guru/tenaga pendidik
3. Standar pembiayaan

5
5
4

-10

14

FS : 13/3 = 4,33
CA : -10/3 = -3,33

ES : -8/3 = -2,67
IS : 10/3 = 4,67

Dari total nilai rating yang ada, maka dilakukan perhitungan untuk mendapatkan
posisi kuadran seperti pada Gambar 3, sehingga diperoleh strategi berdasarkan analisa
matrik SPACE. ( Garis Vertikal = FS + ES =
4,33 + (-2,67) = + 1,66 )
(Garis Horisontal CA + IS =
(-3,33) + 4,67 = + 1,34)
FS
Contervative

6

Aggressive

1,66
CA

IS
1,34

-6

Defensive

6

Competitive

-6
ES

Gambar 3 Diagram SPACE Analisis
Berdasarkan Gambar terlihat jelas garis vektor bersifat positif, sehingga dapat
disimpulkan secara keuangan sekolah relatif cukup kuat sehingga dapat
mengoptimalkan keuntungan kompetitif dengan cara melaksanakan tindakan internal
yang lebih agresif, semisal mengadakan seminar dan pelatihan guru dalam
meningkatkan kompetensi guru, serta lebih intensif memberikan tambahan waktu
belajar bagi siswa berupa les sekolah dan peningkatan saraana dan prasarana belajar
sekolah.
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix )
Berikut perhitungan Matrik Strategi Besar (Grand Strategy Matrix), sebagai teknik
untuk merumuskan strategi alternatif, dijabarkan dalam tabel berikut :
Tabel 6 Competitive Position Grand Strategy Matrix
Atribut
Bobot Rating
Kompetensi Lulusan
0,33
4
Buku paket/buku sumber untuk guru dan siswa
0,17
3
Usulan kenaikan pangkat para guru
0,25
4
Pelaksanakan perbaikan dan akselerasi
0,25
1
Total

Skor Bobot
1,3
0,5
1,0
0,3
3,1

Tabel 7 Market Growth Grand Strategy Matrix
Atribut
Bobot Rating
Dana rutin dari pemerintah pusat
0,17
3
Pendidik dan tenaga kependidikan
0,34
3
Standar pengelolaan
0,21
4
Standar isi
0,29
4
Total
Kuadran II

PERTUMBUHAN PASAR
YANG CEPAT

Skor Bobot
0,5
1,2
0,8
1,1
3,6

Kuadran I

4
3,6
POSISI KOMPETITIF
YANG LEMAH

POSISI KOMPETITIF
YANG KUAT

1

4

3,1

1
Kuadran III

PERTUMBUHAN PASAR
YANG LAMBAT

Kuadran IV

Gambar 4 Diagram Grand Strategy Matrix
Dari gambar diagram Grand Strategy Matrix bahwa posisi sekolah berada pada
kuadran I yaitu posisi strategi sempurna, yaitu dengan tingginya kompetitif yang ada,
maka strategi integrasi adalah strategi yang efektif. Sekolah hendaknya terus
meningkatkan kemampuan dari seluruh sumber daya internalnya sehingga dapat
mencapai peluang dan kesempatan yang tersedia dimasyarakat.
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning QSPM)
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic PlanningQSPM) merupakan matrik analisa keputusan didalam mengevaluasi berbagai strategi
alternatif yang ada secara objektif. Beberapa Rekomendasi keputusan strategi yang telah
diperoleh seperti Matriks SWOT (Strategi SO), Matriks SPACE (strategi Agresif
pengembangan mutu dan diversifikasi) serta Matriks Grand Strategik (Strategi
Integrasi Horisontal), akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan strategi terbaik
melalui analisa keputusan berdasarkan Matriks QSPM.
Tabel 7 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Faktor-Faktor Utama
Peluang
Buku paket/buku pustaka bagi
1
guru dan siswa
2
Usulan kenaikan pangkat guru

Bobot

Strategi SO
AS
TAS

Alternatif Strategi
Strategi Aggresif Strategi Integrasi
AS
TAS
AS
TAS

0,175

3

0,53

3

0,53

2

0,35

0,144

1

0,144

2

0,288

2

0,288

3

Gaji guru dan pegawai
Siswa yang diterima memiliki
4
nilai UN SMPN tinggi
Dana
rutin
bantuan
dari
5
pemerintah pusat berjalan lancar
Ancaman
Peranan orang tua terhadap
1
sekolah
Latar belakang ekonomi orang tua
2
siswa
Partisipasi masyarakat terhadap
3
sekolah
Peran pengusaha daerah terhadap
4
sekolah
Peranan instansi lain yang terkait
5
dengan pendidikan
6
Bantuan dari alumni
Kekuatan
Guru mengajar sesuai bidang
1
studi
2
Jumlah guru/tenaga pendidik
3
Guru memiliki pendidikan S-1
4
Guru memiliki pendidikan S-2
Disiplin dan motivasi belajar
5
siswa
Kegiatan tambahan pelajaran
6
pada sore hari
7
Jumlah ruang belajar
8
Sarana perpustakaan
9
Sarana lapangan olahraga
10 Sarana penunjang
Kelemahan
1
Guru memahami KTSP
Siswa dalam melaksanakan
2
kegiatan Life Skill
3
Guru menguasai Bahasa Inggris
Pelaksanakan perbaikan dan
4
akselerasi
5
Sarana laboratorium
Total

0,144

2

0,288

2

0,288

2

0,288

0,064

4

0,256

2

0,128

4

0,256

0,105

4

0,420

3

0,315

2

0,21

0,045

3

0,135

4

0,180

1

0,045

0,048

1

0,048

1

0,048

1

0,048

0,048

1

0,048

2

0,096

1

0,048

0,048

3

0,144

2

0,096

2

0,096

0,048

3

0,144

3

0,144

2

0,096

0,048
1,00

1

0,048

1

0,048

2

0,096

0,112

3

0,336

4

0,448

2

0,224

0,071
0,081
0,097

2
2
2

0,142
0,162
0,194

2
4
4

0,142
0,324
0,388

2
3
3

0,142
0,243
0,291

0,075

4

0,300

2

0,150

2

0,150

0,048

4

0,192

2

0,096

1

0,048

0,080
0,063
0,033
0,017

2
3
2
4

0,160
0,189
0,070
0,070

2
4
3
3

0,160
0,252
0,099
0,051

2
3
3
3

0,160
0,189
0,099
0,051

0,151

3

0,453

4

0,60

3

0,453

0,033

1

0,033

1

0,033

3

0,099

0,023

1

0,023

3

0,069

4

0,092

0,062

3

0,186

4

0,25

3

0,186

0,054
1,00

3

0,162
4,77

4

0,22
5,44

3

0,162
4,41

Catatan: AS adalah “Skor Daya Tarik” yaitu 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tarik
sedang, 4 = daya tariknya tinggi. Sedangkan TAS adalah “Total Skor Daya Tarik” merupakan hasil perkalian
antara bobot dengan AS.

Dari strategi altenatif matriks QSPM, dihasilkan nilai TAS tertinggi yaitu
sebesar 5,44 adalah pada Strategi Agresif, sehingga strategi optimal yang sesuai
digunakan adalah Strategi Agresif dengan mengupayakan pengembangan mutu sekolah
dan diversifikasi pengembangan kemampuan guru dan siswa didalam proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah.

KESIMPULAN
Berdasarkan atas penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
Strategi yang tepat bagi SMAN ini dalam usaha mengembangkan mutu pendidikan

sekolahnya adalah dengan menerapkan strategi Agresif, yaitu strategi pengembangan
mutu sekolah dengan melakukan diversifikasi kemampuan guru dan siswa yang
didukung dengan segala kekuatan yang dimiliki didalam mencapai peluang yang ada di
masyarakat. (strategi SO).
Dalam penerapannya sekolah dapat melakukan proses pengembangan mutu
sekolah berdasar kepada sertifikasi ISO 9002 serta ISO 14000 untuk dapat dimiliki
sekaligus diterapkan didalam proses PBM sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent, 2001, “Total Quality Management”, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Heriningtyas, Tely, 2007, “Aplikasi Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi
Pemasaran Pada PT. Inktech Indahmulya”, ITATS-TI, Surabaya.
Hartono, 2010, “SPSS 16.0 Analisis Data dan Statistika Dalam Penelitian”, Pustaka
Pelajar dan Zavana, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 1997, “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis:
Reorientasi Konsep Perancanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21”, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta