ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN BOTOL

FRUIT TEA RASA STRAWBERRY Studi Kasus pada Konsumen di Ngupasan Yogyakarta

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh: AGUS DARJANTO

NIM : 00 2214 091

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

MOTTO

“Belajarlah dari Pengalaman”

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat dan tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka layaknya sebuah karya ilmiah.

Y o g y a k a r t a , 21 April 2008 Penulis

Agus Darjanto

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama

: Agus Darjanto

Nomor Mahasiswa : 00 2214 091

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea Rasa Strawberry Studi Kasus pada Konsumen di Ngupasan Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak umtuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Juli 2008

Yang menyatakan

(Agus Darjanto)

ABSTRAK

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea rasa Strawberry

Studi kasus pada konsumen di Ngupasan Yogyakarta Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, sikap, dan atribut yang paling mempengaruhi konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry. Studi kasus dilakukan terhadap konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry di daerah Ngupasan Yogyakarta.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 100 responden yang dijumpai sedang mengkonsumsi produk Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis persentase digunakan untuk mengetahui profil konsumen. Multi-attribute Attitude Model digunakan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap atribut- atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis prioritas kepentingan digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam membeli suatu produk.

Dari penelitian diketahui bahwa konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry sebagian besar adalah laki-laki (61%), tingkat pendidikan sebagian responden adalah mahasiswa (41%), berusia antara 16 – 25 Th (47%), mempinyai pekerjaan sebagai pelajar (36%), dan tingkat penghasilan antara Rp. 300.000 – Rp. 400.000 (38%). Atribut yang paling mempengaruhi sikap adalah atribut citra rasa produk. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry adalah positif.

ABSTRACT

An Analysis on Consumers' Attitudes foward Bottled Fruit Tea

Strawberry Taste

A Case Study on consumers in Ngupasan Yogyakarta.

Sanata Dharma University

This study is aimed to know consumers’ profile, attitude, and the most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste. This case study was conducted on bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers in Ngupasan, Yogyakarta.

The research was conducted by distributing questionaires to 100 respondents who were consuming bottled Fruit Tea Strawberry taste product. Percentage analysis is employed to know consumers' profile. Multi-attribute Attitude Model is employed to analyse consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry taste. Analysis of interest priority is employed to know the most influmential attributes on consumers' attitudes in buying the product.

Result show that majority of bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers are male (61%) of education al level of university students (41%), 16 - 25 years old (47%) are students (36%), and of income group between Rp 300.000,00 and Rp 400.000,00 (38%). The most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste is product's flavour. Consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry is positive.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Falkutas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen, Falkutas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, saran, masukan, waktu, tenaga dan pikiran demi terwujudnya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Marianus Mukhtar Modesir, M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, saran, masukan, waktu, tenaga dan pikiran demi terwujudnya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan saat presentasi dan proses revisi.

6. Segenap dosen dan karyawan Falkutas Ekonomi yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan masukan dan kerjasama yang baik selama ini.

8. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa selama ini.

9. Untuk kedua saudara kandungku yang menemaniku di setiap waktu

10. Seluruh temanku yang telah memberikan support dan masukannya dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Yogyakarta, 21 April 2008 Hormat saya,

Agus Darjanto

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin ...........................

39 Tabel V.2. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendidikan ...................

40 Tabel V.3. Deskripsi Responden menurut Kelompok Umur .......................

41 Tabel V.4. Deskripsi Responden menurut Pekerjaan .................................

42 Tabel V.5. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendapatan ..................

43 Tabel V.6. Hasil uji Validitas Item Ideal Sikap terhadap Merek .................

44 Tabel V.7. Hasil uji Reliabilitas Item Ideal Sikap terhadap Merek .............

45 Tabel V.8. Hasil uji Validitas Item Believe Sikap terhadap Merek .............

46 Tabel V.9. Hasil uji Reliabilitas Item Believe Sikap terhadap Merek .........

47 Tabel V.10. Tabel Peringkat Skor ................................................................

48 Tabel V.11. Tabel Perhitungan Bobot ..........................................................

49 Tabel V.12. Tabel Hasil Perhitungan Ab ......................................................

51

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dimanapun dan kapanpun kita berada, kebutuhan akan air sangat kita perlukan. Karena setiap orang memerlukan air untuk menambah cairan dalam tubuhnya. Salah satu caranya yaitu dengan meminum air. Ada dua jenis minuman yaitu minuman keras dan minuman ringan. Di antara kedua jenis minuman tersebut minuman ringan sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk minuman jadi non alkohol penduduk di Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta sebesar Rp.14.181,59 1) . Berbagai minuman ringanpun banyak tersedia di sekitar kita.

Contohnya saja minuman dalam kemasan siap saji seperti kardus, plastik, kaleng, botol dan lain-lain. Salah satu contoh minuman tersebut adalah minuman ringan dari teh. Teh sendiri mempunyai manfaat bagi kesehatan, seperti memperkuat gigi dan mencegah karies pada gigi, memperkuat daya tahan tubuh, menyegarkan tubuh, mengurangi resiko keracunan makanan, menangkal kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi, mengoptimalkan metabolisme gula, mencegah pertumbuhan kanker dan mengandung

banyak vitamin 2) .

1) Susenas, Badan Pusat Statistik PropinsiD.I. Yogyakarta 2) What is The Indonesian Word for Tea? SOSRO

Dengan melihat berbagai manfaat tersebut banyak perusahaan minuman berlomba-lomba memproduksi minuman teh dalam berbagai kemasan. Seperti perusahaan PT. Ultra Jaya dengan Teh Kotak-nya, PT. Indotirta Jaya Abadi dengan Indoteh, Coca-Cola dengan meluncurkan produk Frestea dan HI-C, PT. SINAR SOSRO dengan teh botol Sosro dan Fruit Tea dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut juga memasarkan produknya secara gencar agar dapat menarik pangsa pasar yang luas.

Setelah meluncurkan tiga rasa Fruit Tea dalam kemasan botol (lemon, apple dan mix fruit) yang sukses di pasar dan untuk menanggapi persaingan, maka PT SINAR SOSRO mengeluarkan produk baru berupa Fruit Tea dalam kemasan botol dengan rasa Strawberry. Minuman ringan teh dengan rasa strawberry dikemas dalam botol 235 ml. Selain menanggapi keinginan dan kebutuhan pelanggan, produk baru PT. SINAR SOSRO ini diharapkan dapat bersaing dengan produk pesaing baru lainnya. Beberapa langkah pemasaranpun telah dijalankan oleh PT. SINAR SOSRO untuk memperkenalkan produk dan menarik konsumen.

Uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang sikap konsumen terhadap peluncuran produk baru dan judul yang akan penulis ambil adalah “Analisis Sikap Konsumen Terhadap

Minuman Botol Fruit Tea Rasa Strawberry - Studi Kasus pada

konsumen di Ngupasan Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Pada Tahun 2004, tepatnya tanggal 12 Februari, PT. SINAR SOSRO meluncurkan satu rasa terbaru dari produk Fruit Tea kemasan botol yaitu Fruit Tea rasa Strawberry. Dengan adanya peluncuran produk baru ini penulis ingin mengetahui sikap konsumen terhadap produk baru Fruit Tea botol rasa Strawberry dan faktor yang mempengaruhi pembelian Fruit Tea botol rasa Strawberry. Maka timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana profil konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry?

2. Atribut apa yang paling mempengaruhi konsumen untuk membeli Fruit Tea botol rasa Strawberry?

3. Bagaimana sikap konsumen terhadap Fruit Tea botol rasa Strawberry?

C. Batasan Masalah

Faktor yang mempengaruhi pembelian produk air minum Fruit Tea begitu banyak, maka penulis membatasi pembahasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pembelian air minum Fruit Tea.

1. Jenis produk yang diteliti adalah minuman botol Fruit Tea rasa Strawberry.

2. Konsumen yang diteliti adalah orang yang mengkonsumsi produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry di Ngupasan Yogyakarta.

Pembatasan ini diperlukan untuk menghindari uraian yang tidak relevan.

D. Tujuan Penelitian

Perusahaan dalam menerapkan strategi bersaing yang berbeda untuk memenangkan persaingan di pasaran dimana perusahaan menggunakan konsep pemasaran yang berorentasi pada konsumen. Maka kepuasan konsumen menjadi titik penentu segala aktifitas perusahaan sehingga pencapaian laba perusahaan harus melalui kepuasan konsumen. Maka perusahaan bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

2. Untuk mengetahui atribut yang paling dominan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk baru Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya peluncuran Fruit Tea botol rasa Strawberry maka PT. SINAR SOSRO ingin mengetahui sikap konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Oleh karena itu diadakan penelitian tentang sikap konsumen tentang produk baru minuman botol yang berstudi kasus pada Fruit Tea botol rasa Strawberry dimana hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak seperti:

1. Bagi Perusahaan

a. Sebagai informasi tambahan bagi para menejer berkaitan dengan tingkat permintaan dan sikap terhadap produk baru.

b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih jauh dalam penentuan kebijakan perusahaan untuk pelaksanaan peningkatan penjualan dan produksi.

2. Bagi Universitas

a. Penulis sangat berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Sebagai bahan keperpustakaan pada Universitas Sanata Dharma.

c. Memberi gambaran pada penelitian yang berhubungan.

3. Bagi penulis

a. Penulis menjadi mempunyai wawasan yang lebih mengenai penelitian ini.

b. Penulis dapat menyumbangkan ide dan gambaran tentang penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan Bab ini memuat tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori Bab ini memuat tentang pengertian pemasaran, strategi marketing mix, perilaku konsumen, sikap, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, atribut, tanggapan dan review penelitian terdahulu.

BAB III Metodologi Penelitian Bab ini memuat tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, sample dan populasi, variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah ringkas berdirinya perusahaan, visi dan prinsip-prinsip perusahaan, dan produksi perusahaan .

BAB V Analisis Data Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai teori yang dipakai sebagai landasan yang berdasarkan pada data perusahaan dengan menggunakan metode statistika.

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai saran-saran yang diberikan kepada perusahaan. Sekaligus berisi keterbatasan akan penulisan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Persaingan-persaingan antar perusahaan sejenis makin ketat, untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya di tengah persaingan, keberhasilan perusahaan ditentukan oleh sikapnya dalam menghadapi situasi tersebut. Dimana penggunaan konsep pemasaran yang beroreintasi pada produk untuk menahan arus perubahan lingkungan saat ini sudah tidak sesuai. Konsep pemasaran yang tepat diterapkan adalah konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen, dimana kepuasan konsumen menjadi titik tolak bagi perusahaan dalam mengelola usahanya.

Adapun pengertian pemasaran antara lain sebagai berikut;

Menurut Philip Kotler, Marketing Management (1997:8) “Pemasaran adalah proses managerial dan sosial melalui individu-

individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak yang lain”

Menurut Alex S. Nitisemito (1981:13) “Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk

memperluas arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.”

Menurut William J. Stanton (1991:5) “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan produk, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli.”

Kegiatan pemasaran ditujukan untuk pemuasan keinginan konsumen. Dalam usaha pemuasan keinginan konsumen tersebut harus dapat menilai dan menaksirkan perilaku konsumen. Dari perilaku konsumen tersebut akan terbentuk sikap konsumen.

Dengan mempelajari sikap konsumen tersebut secara tidak langsung perusahaan akan dapat mengetahui proses pembelian mereka, yang meliputi keputusan-keputusan apa yang mereka pertimbangkan dan juga tahap-tahap yang mereka gunakan dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Dalam pengambilan keputusan pembelian, konsumen akan mempertimbangkan rugi dan laba yang akan diperoleh dari produk tersebut. Konsumen akan membeli produk yang memberikan nilai terhantar tinggi.

Melalui pemahaman sikap konsumen ini perusahaan akan mendapatkan informasi yang penting bagi usahanya dalam mencapai tujuan yaitu memuaskan keinginan konsumen.

Jadi secara singkat pemasaran mencakup berbagai keputusan antara lain keputusan produk meliputi kualitas, ciri, desain, dan merek. Keputusan promosi meliputi periklanan personal menyangkut strategi Jadi secara singkat pemasaran mencakup berbagai keputusan antara lain keputusan produk meliputi kualitas, ciri, desain, dan merek. Keputusan promosi meliputi periklanan personal menyangkut strategi

B. Strategi Marketing Mix

Dalam merencanakan kegiatan pemasaran yang akan datang, perusahaan harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi pemasaran tersebut adalah Marketing Mix.

Dalam kegiatan pemasaran tidak terlepas dari hubungan dengan konsumen, hal ini akan memberikan masukan bagi bagian pemasaran untuk mengetahui penawaran produk atau pelayanan yang paling sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen tersebut ada empat variabel yang dapat dimanipulasi maupun yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Variabel-variabel yang dapat dikendalikan ini diidentifikasikan sebagai komponen bauran pemasaran atau marketing mix.

Philip Kotler (1993) memberikan definisi mengenai marketing mix sebagai berikut; “marketing mix adalah perangkat variable–variabel pemasaran

terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.”

Definisi di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel saling berhubungan dalam sistem pemasaran suatu perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan atau mempengaruhi Definisi di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel saling berhubungan dalam sistem pemasaran suatu perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan atau mempengaruhi

Adapun masing-masing variabel marketing mix dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Produk Produk adalah benda, fisik, jasa ataupun manfaat yang ditawarkan dan didesain untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, dan konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Konsumen dalam membeli suatu produk akan mempertimbangkan tentang atribut yang ada di dalamnya. Karakteristik produk tersebut meliputi: kualitas produk, ciri produk, desain produk dan merek produk.

Menurut karakteristiknya, barang dapat diklasifikasikan dalam dua cara yaitu:

a. Berdasar daya tahannya Berdasarkan daya tahannya, barang dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu:

1) Barang tidak tahan lama (non durable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya harus segera dikonsumsi dan secara normal hanya dapat digunakan satu kali atau beberapa kali saja. Pembelian barang ini biasanya sering dilakukan.

2) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang bewujud yang mempunyai manfaat penggunaan untuk jangka waktu dan simpan.

3) Jasa (servise), yaitu kegiatan, manfaat atau pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen merupakan barang tak berwujud, tak terpisahkan, berubah-ubah dan tidak dapat disimpan.

b. Berdasar tujuan pemakaiannya Berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1) Barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Pembeliannya berdasar atas kebiasaan membeli dari konsumen (consumer habit). Sehingga pembeli ini merupakan konsumen ahkir termasuk diberikan kepada orang lain, karena barang- barang tersebut hanya dipakai sendiri, barang konsumen ini dapat dibagi tiga yaitu:

a) Barang konvenien (convenien goods) adalah barang yang mudah dipakai dapat dibeli disembarang tempat pada setiap waktu.

b) Barang shoping (shopping goods) adalah barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen melakukan pertimbangan yang matang dengan keserasian, harga dan mutu.

c) Barang spesial (spesial goods) adalah barang yang ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam c) Barang spesial (spesial goods) adalah barang yang ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Dalam

2) Barang industri adalah barang–barang yang dibeli untuk diproses lagi, untuk kepentingan dalam industri. Barang industri dapat dibedakan dalam lima golongan yaitu: bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, intalasi dan peralatan ekstra.

Dalam hal ini minuman Fruit Tea botol termasuk barang tidak tahan lama jika dilihat dari daya tahannya, sedangkan bila dilihat dari tujuan pemakaiannya termasuk barang konsumsi yang konvenien. Artinya barang yang mudah dipakai dan dapat dibeli di sembarang tempat.

2. Harga Harga merupakan atribut yang melekat erat pada keberadaan suatu produk. Dan merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur yang lain menunjukkan biaya. Sehingga dalam menentukan titik harga merupakan penentuan utama dalam menentukan pembelian konsumen. Harga hendaknya dapat diterima baik untuk pihak perusahaan maupun konsumen.

Perusahaan dapat memilih di antara dua strategi penetapan harga yang dianggap ekstrim, (Philip Kotler, 1993) yaitu:

a. Skim-the cream pricing Merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya. Harga yang tinggi dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian, pengembangan dan promosi

b. Penetration pricing Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu relatif singkat.

3. Saluran distribusi Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menyalurkan barang tersebut ke konsumen atau pasar. Hal ini menyangkut penentuan strategi distribusi yang dipilih. Strategi distribusi ini terdiri dari tiga unsur, yaitu:

a. Distribusi fisik Menurut pendapat Philip Kotler (1993) dirtibusi fisik adalah: “Berhubungan dengan pemindahan dan penggudanggan barang

secara nyata sesudah diproduksi dan sebelum dikonsumsi. Tujuan distribusi fisik ialah untuk menghantarkan barang yang tepat ke tempat yang tepat, pada waktu yang cepat, dengan biaya yang serendah-rendahnya.”

b. Lembaga-lembaga Lembaga–lembaga yang dimaksud adalah penjual eceran (retailer) dan pedagang besar (wholeseller). Penjual eceran adalah semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan produk langsung kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri. Sedangkan pedagang besar meliputi semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan produk kepada mereka yang membeli atau untuk kepentingan bisnis.

c. Jalur-jalur pemasaran Dalam perekonomian sebagian produsen tidak menjual barang- barang mereka secara langsung kepada konsumen atau pemakai akhir secara langsung, melainkan melalui suatu jalur yang disebut saluran distribusi. Jadi lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang adalah produsen, perantara (pedagang dan agen) dan konsumen atau pemakai akhir.

4. Promosi Bentuk promosi yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan barang yang akan dijual antara lain:

a. Iklan Dalam mengadakan periklanan, manajemen dihadapkan pada berbagai masalah penilaian media yang ada meliputi; media surat a. Iklan Dalam mengadakan periklanan, manajemen dihadapkan pada berbagai masalah penilaian media yang ada meliputi; media surat

b. Personal selling Merupakan penampilan secara lisan dalam suatu percakapan dengan seseorang atau lebih calon pembeli untuk menciptakan penjualan.

c. Publisitas Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, produk atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya.

d. Promosi penjualan Menurut Joseph. P. Guiltian (1985) promosi merupakan: “Perangsang ekonomis, hiburan atau informasi yang ditawarkan

oleh suatu perusahaan kepada para pembeli atau distribusi.”

C. Perilaku Konsumen

Untuk bisa mengetahui konsep pemasaran dengan baik kita harus mengetahui pula perilaku konsumen agar perusahaan bisa merancang strategi pemasaran demikian rupa sehingga dapat memperoleh tanggapan yang efektif dari konsumen.

Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Membahas perilaku konsumen berarti membahas kegiatan manusia, dan pembahasan ini lingkupnya terbatas. Perilaku konsumen akan selalu berubah–ubah sesuai dengan pengaruh sosial yang semakin mendesak Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Membahas perilaku konsumen berarti membahas kegiatan manusia, dan pembahasan ini lingkupnya terbatas. Perilaku konsumen akan selalu berubah–ubah sesuai dengan pengaruh sosial yang semakin mendesak

1. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Basu Swasta. D.H. dan Hani Handoko (1982) perilaku konsumen adalah: “kegiatan–kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang–barang dan jasa–jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dalam persiapan dan penentuan kegiatan–kegiatan tersebut.”

Hampir serupa dengan pendapat di atas, James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard (1994) perilaku konsumen adalah: “kegiatan–kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang–barang dan jasa–jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.”

Perilaku dalam ilmu–ilmu sosial kadangkala diartikan hanyalah menyangkut kegiatan yang nampak jelas atau susah diamati, tetapi dalam perkembangannya dewasa ini mengakui bahwa kegiatan yang jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan keputusan. Jadi analisis perilaku konsumen yang realitis juga menganalisis proses–proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembeli, bagaimana kebiasaannya, dalam kondisi macam apa barang dan jasa itu dibeli. Dimana kesemuanya ini Perilaku dalam ilmu–ilmu sosial kadangkala diartikan hanyalah menyangkut kegiatan yang nampak jelas atau susah diamati, tetapi dalam perkembangannya dewasa ini mengakui bahwa kegiatan yang jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan keputusan. Jadi analisis perilaku konsumen yang realitis juga menganalisis proses–proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembeli, bagaimana kebiasaannya, dalam kondisi macam apa barang dan jasa itu dibeli. Dimana kesemuanya ini

2. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

a. Faktor-faktor lingkungan eksternal Faktor lingkungan eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, yaitu:

1) Kebudayaan

2) Kelas sosial

3) Kelompok referensi

4) Keluarga

b. Faktor-faktor lingkungan internal Faktor lingkungan internal adalah faktor–faktor psikologis yang berasal dari proses internal individu, yaitu:

4) Kepribadian dan konsep diri

5) Sikap

D. Sikap

Sikap merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen. Setiap orang memiliki sikap terhadap segala sesuatu. Sikap ini timbul dari suatu proses belajar atau dari pengalaman dan Sikap merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen. Setiap orang memiliki sikap terhadap segala sesuatu. Sikap ini timbul dari suatu proses belajar atau dari pengalaman dan

1. Pengertian sikap William G. Nickles (dalam Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1982) sikap adalah: “suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap

penawaran produk dalam masalah–masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.”

Melalui bertindak dan belajar orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini yang kemudian sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Setiap orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, musik, makanan, dan sebagainya.

2. Komponen sikap Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah memperoleh respon dari segmen pasar sasaran. Pada umumnya sikap dibedakan atas tiga komponen utama menurut Thomas C. Kinnear dan James R. Taylor (1992) yaitu:

a. Komponen kognitif atau komponen pengetahuan Komponen ini merupakan keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang suatu obyek. Komponen kognitif sangat penting sebagai sumber informasi yang menyangkut kesadaran pengetahuan pasar tentang ciri–ciri produk, kampanye periklanan penetapan harga, ketersediaan produk, dan sebagainya.

b. Komponen Afektif Perasaan atau reaksi emosional manusia tentang suatu obyek merupakan komponen afektif dari sikap misalnya pernyataan– pernyataan “Fruit Tea rasanya tidak enak”, aksi afektif yang negatif. Maka komponen afektif juga merupakan aspek yang penting dalam memperoleh informasi guna mengambil keputusan suatu produk pemasaran.

c. Komponen perilaku Merupakan reaksi seorang terhadap suatu obyek melalui tingkah lakunya. Rekomendasi untuk memilih merek lain (karena tidak puas), kepada seseorang yang berniat juga untuk membeli barang sejenis, merupakan wujud dari komponen sikap perilaku. Perilaku mengacu kepada kesiapsiagaan seseorang untuk berperilaku tanggap terhadap obyek.

3. Ciri-ciri sikap Menurut Bimo Walgito (1983), sikap mempunyai beberapa ciri yaitu sebagai berikut :

a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir. Ini berarti bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah membawa suatu sikap yang tertentu.

b. Sikap itu adanya hubungan antara individu dengan obyek. Oleh karena itu sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan obyek–obyek.

c. Sikap dapat tertuju kepada suatu obyek saja, tetapi juga dapat sekumpulan obyek-obyek. Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif atau tidak senang kepada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut yang menjadi obyek sikap tergabung.

d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar kalau sesuatu telah terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai dalam kehidupan seseorang sikap akan berlangsung lama.

e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor motif. Ini berarti bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu obyek tertentu itu akan selalu diikuti adanya perasaan tertentu. Apakah perasaan yang bersifat positif (senang) atau negatif (tidak senang) terhadap obyek tertentu.

4. Pengukuran sikap Dalam penelitian ini, pengukuran sikap menggunakan “Skala Likert” menurut Bimo Walgito (1983). Skala ini melibatkan serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan sikap responden diminta menyatakan “setuju” atau “tidak setuju” dari setiap pernyataan. Jawaban ini diberi nilai yang merefleksikan secara konsisten sikap responden. Nilai total keseluruhan pernyataan dihitung untuk setiap responden.

E. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Para pemasar telah jatuh mendalami berbagai hal yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan mereka pada waktu membeli sesuatu. Para pemasar harus mengenal siapakah yang membuat keputusan itu, bagaimana langkah–langkah dalam proses pembelian itu. Struktur Keputusan Pembelian

Setiap keputusan membeli mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen, yaitu :

a. Keputusan tentang jenis produk Konsumen bisa mengambil guna membeli produk tertentu.

b. Keputusan tentang bentuk produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu bentuk produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, corak, dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk yang bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tariknya.

c. Keputusan tentang merek Konsumen dapat mengambil keputusan tentang merek dari suatu produk yang akan dibeli. Setiap merek mempunyai perbedaan– perbedaan sendiri.

d. Keputusan tentang penjualannya Konsumen harus mengambil keputusan di mana dia akan membeli suatu produk. Seperti di pasar, di pedagang besar atau di pengecer.

e. Keputusan tentang jumlah produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai keinginan yang berbeda–beda dari para pembeli.

f. Keputusan waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan dia harus melakukan pembelian suatu produk tertentu. Dalam hal ini akan menyangkut tersediannya uang untuk membeli.

g. Keputusan cara pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan.

F. Atribut

Merupakan faktor-faktor ataupun nilai-nilai yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam pembelian suatu produk konsumen tentu akan memperhitungkan rugi laba dari barang tersebut. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang memberikan nilai yang diberikan (delivered value) yang tinggi. Customer delivered value Merupakan faktor-faktor ataupun nilai-nilai yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam pembelian suatu produk konsumen tentu akan memperhitungkan rugi laba dari barang tersebut. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang memberikan nilai yang diberikan (delivered value) yang tinggi. Customer delivered value

Total customer value adalah sejumlah keuntungan yang diharapkan konsumen dari suatu produk tertentu, terdiri dari nilai produk dan nilai citra. Sedangkan total customer price terdiri dari harga, biaya waktu, biaya energi dan biaya fisik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Penjual harus mengukur nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total dihubungkan dengan tawaran di tiap-tiap pesaing untuk mengetahui posisi tawaran yang diberikan.

2. Untuk menarik pembeli yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan mempunyai dua alternatif yaitu penjual dapat mencoba untuk meningkatkan nilai pelanggan total atau mengurangi biaya pelanggan total.

Philip Kotler (1993) menyatakan bahwa: “Yang termasuk dalam nilai produk adalah ciri-ciri produk atau

karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk, tingkat kinerja, karakteristik produk saat beroperasi, tahan lama (durability), rentabilitas yaitu kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi atau rusak dalam suatu periode tertentu, repairability yaitu kemudahan perbaikan suatu produk yang mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan, dan model atau desain produk.”

G. Tanggapan

Tanggapan konsumen dapat diartikan sebagai pendapat, pandangan dan anggapan konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepadanya. Tanggapan dapat diberikan oleh konsumen terhadap barang atau jasa melalui iklan yang dipasang dan disampaikan baik dalam media Tanggapan konsumen dapat diartikan sebagai pendapat, pandangan dan anggapan konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepadanya. Tanggapan dapat diberikan oleh konsumen terhadap barang atau jasa melalui iklan yang dipasang dan disampaikan baik dalam media

H. Review Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan analisis sikap konsumen terhadap suatu produk tertentu yaitu sebagai berikut:

a. Hwan Che; (1998) Dalam penelitian Hwan yang berjudul sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman air minum dalam kemasan di Kotamadya Yogyakarta. Masalah yang diangkat mengenai bagaimana sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang ada pada produk air minum dalam kemasan dan atribut apakah yang terpenting menurut konsumen, apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut atribut yang ada yaitu harga, kualitas, merek, kemasan, kebersihan, ukuran dan ketersediaan produk.

Maka Hwan Che melakukan penelitian dengan menganalisis data dengan Chi Square, Multiattribute Attitude Model (MAM) dan validitas serta reliabilitas. Kemudian mengetahui hasilnya bahwa tanggapan konsumen positif atau memuaskan, dimana menurut konsumen atribut yang paling penting adalah harga dan kualitas.

b. A. Doni Andrianto (1997) Judul penelitian yang ditulis oleh A. Doni Andrianto adalah analisa perilaku konsumen dan pemilihan minuman ringan Coca- Cola Coke di Semarang. Dengan masalah faktor apakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian minuman Coca-Cola Coke, apakah ada perbedaan perilaku pemilihan minuman Coca-Cola Coke ditinjau dari jenis kelamin, jenis pekerjaan, iklan produk, promosi, lokasi dan tingkat pendapatan.

Untuk mendapatkan hasil digunakan korelasi (product moment) korelasi Spearman Brown, analisa pengujian hepotesis I property dan analisis Chi Square atau analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaaan atau mengungkap permasalahan sesuai dengan waktu, tempat tertentu termasuk lingkungannya (Umar Hussein, 1997). Dalam studi kasus pada penelitian ini adalah Fruit Tea rasa Strawberry dalam kemasan botol. Kesimpulan yang diberikan dari hasil penelitian ini hanya dapat berlaku terhadap obyek yang diselidiki.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : Penelitian dilakukan di sepanjang Jalan Malioboro Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Prawirodirjan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu : Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2005.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek : Responden yang mengkonsumsi minuman botol Fruit Tea rasa Strawberry.

2. Obyek : Sikap konsumen terhadap atribut-atribut minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

D. Sampel dan Populasi

Menurut Dr. Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena penulis menggunakan metode kuesioner maka penulis mengambil sampel sebanyak 100 responden dengan teknik samplingnya purposive sampling. Daftar kuesioner akan dibagikan ke 5 lokasi di tempat penelitian. Lima lokasi tersebut yaitu 5 gerobak dorong yang berada di sepanjang jalan Malioboro. Dari masing-masing lokasi akan diambil 20 responden.

Menurut Dr. Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti oleh penulis adalah seluruh konsumen yang pernah meminum Fruit Tea rasa Strawberry dalam kemasan botol di daerah Ngupasan Yogyakarta.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang akan diteliti dan dibahas, yaitu variabel sikap konsumen dan variabel kepuasan konsumen menjadi dependent variable, sedangkan produk, harga, distribusi dan promosi menjadi independent variable dalam penelitian ini.

1. Variabel dependen Menurut Dr. Sugiyono, variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering 1. Variabel dependen Menurut Dr. Sugiyono, variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering

2. Variabel independen Menurut Dr. Sugiyono, variabel independen sering disebut variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

F. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data primer dan data sekunder yang diperoleh dari responden dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari responden berkaitan dengan sikap konsumen terhadap atribut produk.

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti:

1. hasil dari wawancara

2. hasil pengisian kuesioner Data sekunder adalah data yang sudah dipublikasikan melalui laporan, data atau berita dalam bentuk majalah, ensiklopedia, dan lain-lain. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain;

1. data dokumentasi perpustakaan

2. data dari Badan Pusat Statistik

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung penelitian ini adalah :

1. Metode Kuesioner adalah metode yang menggunakan serangkaian pertanyaan yang dikirim per pos atau diserahkan pada responden guna diisi. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup dan terbuka. Kuesioner bersifat tertutup, dalam arti pihak peneliti telah menyediakan jawaban yang telah tersedia sedangkan kuesioner bersifat terbuka, dalam arti jawaban yang diberikan berasal dari responden. Responden dalam metode ini merupakan konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry.

2. Metode Wawancara adalah cara observasi yang bersifat langsung. Bila kita ingin mengetahui sesuatu dari seseorang kita harus bertanya secara langsung padanya. Metode ini dilakukan pada perusahaan minuman Fruit Tea botol.

3. Studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen atau catatan wilayah dan mengutip data monografi yang ada hubungannya dengan penelitian.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Prosentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui prosentase konsumen ditinjau dari segi usia, profesi / pekerjaan, tingkat penghasilan,

pendidikan terakhir 4 .

Keterangan :

A = jumlah responden yang menjawab A+B

= total responden A+B% = nilai prosentase jawaban responden

2. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)

Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat dalam produk 5 . Adapun langkah-

langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan metode MAM ini adalah sebagai berikut 6 :

a. mengembangkan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan oleh konsumen dalam proses evaluasi alternative.

b. memberi nilai untuk masing-masing atribut tersebut;

4 Supramono dan Sugiarto (1992;35) 5 Fishbein 6 Engel, et.al, 1994:353)

Nilai 1 = sangat setuju Nilai 2 = setuju

Nilai 3 = tidak setuju Nilai 4 = sangat tidak setuju

c. Menghitung ideal dan belief konsumen dalam skala Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap atribut produk.

Nilai Ideal = Skor x Σ absolut responden ideal masing-masing atribut.

Nilai Ideal rata-rata = Jumlah nilai ideal : Jumlah responden. Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat dalam produk.

Nilai Belief = skor x Σ absolut responden belief masing-masing atribut. Nilai Belief rata-rata = Jumlah nilai belief : jumlah responden.

d. Memasukkan data ke dalam tabel, kemudian memasukkan ke dalam rumus atau model.

e. Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk dengan menggunakan rumus 6

Ab = Wi Ii − Xin ∑

6 Del. I. Hawkins, Roger J. Best dan Kenneth A. Coney:351)

Keterangan : Ab = sikap konsumen terhadap atribut produk keseluruhan. Wi = bobot rata-rata terhadap urutan kepentingan atribut. Ii = ideal rat-rata dari konsumen pada atribut i. Bi = belief rata-rata konsumen terhadap atribut i. n = jumlah atribut yang diteliti.

f. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan dengan skala sikap dibandingkan dengan skala yang dipakai dan terdiri dari empat interval, dimana perbedaan ideal dan belief adalah | 4-1| x bobot 100 = 300.

225 300 sangat sangat

positif negatif Dari skala tersebut dapat diketahui bahwa jika hasil perhitungan

semakin condong ke kiri maka sikap konsumen secara relatif adalah sangat positif, artinya apa yang diyakini oleh konsumen relatif sama dengan apa yang diinginkan konsumen. Jika condong ke kanan, maka sikap konsumen relatif sangat negatif, artinya apa yang diyakini tidak sama dengan apa yang diinginkan konsumen.

3. Analisis Prioritas Kepentingan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam membeli suatu produk. Dari Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam membeli suatu produk. Dari

Peringkat 1 diberi bobot 5 Peringkat 2 diberi bobot 4 Peringkat 3 diberi bobot 3 Peringkat 4 diberi bobot 2 Peringkat 5 diberi bobot 1

Jawaban jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian ditambah. Hasil kali setiap atribut menentukan urutan-urutan kepentingan, dimana hasil yang nilainya paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam pembelian produk.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Berdirinya Perusahaan

“Merek SOSRO sebenarnya merupakan singkatan nama dari sebuah keluarga yaitu Sosrodjojo”. Keluarga Sosrodjojo mulai merintis usaha teh wangi pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu teh wangi milik keluarga Sosrodjojo yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Teh Cap Botol.

Pada tahun 1965, teh wangi merek Cap Botol yang sudah dikenal di daerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Teknik mempromosikannya dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa di bawah koordinator Bapak Soetjipto Sosrodjojo, putera ke-empat Bapak Sosrodjojo. Secara rutin, tim promosi teh wangi merek Cap Botol mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan massa. Lalu teh wangi merek Cap Botol dibagikan secara cuma-cuma. Saat bersamaan juga diadakan demo menyeduh teh wangi merek Cap Botol yang hasil seduhannya dibagikan kepada pengunjung.

Setelah bertahun-tahun dilakukan strategi Cicip Rasa, pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol.

Tahun 1970, dikeluarkan air teh siap minum dalam kemasan botol pertama dengan merek Teh Cap Botol. Tahun 1972, desain botol diubah dengan merek Teh Botol bertahan selama 2 tahun. Tahun 1974, dengan didirikan PT. SINAR SOSRO di kawasan ujung Menteng, desain botol berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di dunia.

B. Visi dan Prinsip-prinsip Perusahaan

1. Visi Perusahaan PT. SINAR SOSRO mempunyai visi yaitu menjadi perusahaan teh dengan kemasan terbaik di Indonesia dan menjadi peringkat pertama dalam industri minuman yang ada di Indonesia

Menjadi yang terbaik berarti perusahaan melalui fokus dan komitmen untuk melakukan perbaikan yang terus menerus terhadap kualitas produk, pelayanan pada konsumen, karyawan perusahaan terus mnghasilkan produk yang memiliki nilai dan kualitas tinggi.

2. Prinsip-prinsip Perusahaan Dalam menjalankan usahanya PT. SINAR SOSRO melakukan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh karyawan dalam setiap aktivitas perusahaan. Prinsip-prinsip yang ditetapkan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memuaskan kebutuhan pelanggan SOSRO berusaha menghasilkan kualitas terbaik secara terus menerus memperbaiki produk dan pelayanan untuk semua konsumen pihak internal maupun eksternal.

2. Komunikasi dan kerjasama secara menyeluruh SOSRO akan menjadi perusahaan multi nasional dengan mengembangkan komunikasi, kemampuan menerima ide-ide baru dan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang ada dalam mendukung kesuksesan pertumbuhan perusahaan.

3. Menjadi enterpreneurialship company Menjadi enterpreneurial yang bekerja sama dengan dalam pengertian tinggi dalam teamwork yang mendorong pembuatan keputusan secara tepat cepat dan bermanfaat untuk setiap level organisasi.

4. Bersaing dengan perusahaan lain secara jujur Dengan kepercayaan dan saling menghormati nilai-nilai kebudayaan perusahaan dan perbedaan individu untuk bersaing secara jujur dan sehat.

5. Memelihara komunikasi lingkungan sekitar

C. Produksi

Seiring dengan kemajuan dan tuntutan permintaan konsumen, kini PT. SINAR SOSRO tidak hanya memproduksi Teh Botol Sosro dalam Seiring dengan kemajuan dan tuntutan permintaan konsumen, kini PT. SINAR SOSRO tidak hanya memproduksi Teh Botol Sosro dalam

1. Fruit Tea kemasan tetra wedge 200ml dengan beraneka rasa seperti rasa strawberry, leci, lemon, blackcurrant, orange, mix fruit dan jambu klutuk dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 450113007151, 450113017151, 450113003151, 450113015151, 450113005151, 450113006151, dan 450113008151

2. Fruit Tea kemasan kaleng 330ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 550110021001

3. Fruit Tea kemasan botol dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 150111001063

4. Teh Kotak SOSRO 250ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 450110030001

5. Air minum dalam 4 ukuran kemasan (220 ml dengan kemasan poly prophylensi, 500ml dengan kemasan poly ethyleneterephtala, 1500ml dengan kemasan ethyleneterephtalad, dan 19 liter dalam kemasan gallon carbonas) dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 249110018001

6. Teh celup SOSRO 60 gram dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 341211018033

7. Happy Jus kemasan tetra 150ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 453710064001

Bahan baku dasar yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut sebagian besar dari perusahan milik PT. SINAR SOSRO sendiri. Adapun bahan-bahan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Air baku dengan standar Nasional Indonesia.

2. Teh hijau terbaik dari perkebunan sendiri.

3. Gula pasir industri terbaik yang memiliki standar warna, rasa dan ukuran kerjasama dengan Dolog Jaya.

BAB V ANALISIS DATA

A. Analisis Prosentase Profil Responden

Dari sejumlah 100 sampel responden yang dipilih oleh peneliti dengan kriteria penduduk di daerah Ngupasan Yogyakarta selama beberapa minggu, dapat diperoleh profil karakteristik sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini. Karakteristik profil responden sebagai sampel penelitian ini selanjutnya dapat dilihat pada hasil pembahasan berikut yang ditunjukkan dalam bentuk tabel-tabel di bawah ini.

Hasil pengumpulan sampel menunjukkan bahwa menurut kelompok jenis kelamin, terdapat 61 responden berjenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya

39 orang responden berjenis kelamin perempuan.

Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin

Cumulative

Percent Valid

Frequency

Percent

Valid Percent

Laki – Laki 61 61.0 61.0 61.0 Wanita

Sumber : data primer, diolah 2007

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26