TUGAS MAKALAH TUGAS INI DI GUNAKAN UNTUK

TUGAS MAKALAH
TUGAS INI DI GUNAKAN UNTUK MEMENUHI
SYARAT PERJANJIAN

OLEH:
Nama

: Rahmad Rangga Firmansyah

Kelas

: X MI2

Sekolah : SMKN 1 Gending
Kab.Probolinggo Th 2014/2015

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................1
Iman Kepada Allah.......................................2
Iman Kepada Malaikat.......................................3
Hikmah Mengamalkan Asmaul Husnah..................4

Sifat dan ciri –ciri Malaikat...........................................5
Penutup...........................................................................6
Kesimpulan....................................................................7
Saran............................................................................. 8

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi
Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan agama islam, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar
Pendidikan Agama Islam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan siswa−siswi yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai implementasi iman dan takwa
dalam kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari

sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik.

Iman kepada Allah SWT
Pengertian iman
dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian
iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah
adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu
diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan
dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang.
Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana
firman Allah yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya,
serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian,
maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka
akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan
kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya
adalah untuk kebaikan manusia.

Iman Kepada Malaikat
Salah satu makhluk Allah swt. yang diciptakan di alam ini adalah malaikat. Dia
bersifat gaib bagi manusia, karena tidak dapat dilihat ataupun disentuh dengan panca
indra manusia.
Sebagai muslim kita diwajibkan beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat
tersebut termasuk rukun iman yang kedua. Apa yang dimaksud iman kepada malaikat?
Iman kepada malaikat berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu
dari Allah.
Dasar yang menjelaskan adanya makhluk malaikat tercantum dalam ayat berikut ini

yang artinya:
“Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.” (Q.S. Fatir: 1)
Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim tentang iman dan rukunnya.
Dari Abdullah bin Umar, ketika diminta untuk menjelaskan iman, Rasulullah
bersabda, “iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitabkitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan (takdir) yang
baik maupun yang buruk.”
Dalam hadits tersebut, percaya kepada malaikat merupakan unsur kedua keimanan
dalam Islam. Percaya kepada malaikat sangatlah penting karena akan dapat memurnikan
dan membebaskan konsep tauhid dari bayangan syirik.
Dari ayat dan hadits di atas dapat diketahui bahwa beriman kepada malaikat merupakan
perintah Allah dan menjadi salah satu syarat keimanan seseorang. Kita beriman kepada
malaikat karena Al Qur’an dan Nabi memerintahkannya, sebagaimana kita beriman
kepada Allah dan Nabi-Nya.

Hikmah mengamalkan Asmaul Husnah
Hikmah Asmaul Husna adalah keilmuan yang Hikmah intinya adalah
tercantum 99 Asmaul Husna yang memberi Hikmah terkabulnya segala Hajat
Anda. Ilmu Hikmah Asmaul Husna biasanya di miliki dan diamalkan secara

rutin para ahli ilmu Hikmah dan para Tokoh agama seperti Kyai, ulama' ,ustad
dan santri.
Namun juga banyak orang yang awam yang ingin memperoleh berkah dan
hikmah yang banyak maka mereka ingin mendapatkan ijazah ilmu hikmah
Asmaul Husna. sangat banyak sekali hikmah yang dapat Anda peroleh
apabila Anda mengamalkan ilmu Asmaul Husna untuk segala hajat Anda di
dunia juga untuk di akhirat.
Adapun Hikmah Ilmu Asmaul Husna ini diantaranya ;
1. Untuk mencukupi segala hajat Anda di dunia.
2. Untuk pertahanan dan keselamatan.
3. Untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Untuk kesejahteraan anak cucu, dan kelapangan rezeki Anda.
5. Ketenangan Jiwa.
6. Kesehatan jasmani rohani.
7. Untuk kharisma dan pangkat jabatan dls.
Banyak sekali hikmah Ilmu Asmaul Husna yang bisa Anda peroleh, kalau di
tulis tidak akan habis sampai akhir zaman. Insya Allah bagi Anda yang
mengamalkan Ilmu Asmaul Husna menjadi berkah kehidupannya serta
tercukupi segala hajatnya di dunia dan di akhirat.
Bahkan salah satu hadits nabi, menyebutkan akan di jamin masuk surga bagi

yang menghafal dan mengamalkan Asmaul Husna. Termasuk ilmu Asmaul
Husna karena di dalam keilmuan ini lafadz Asmaul Husna 99 secara lengkap
tercantumkan dan diamalkan. semoga Allah Meridhoi Anda.

Sifat-sifat malaikat dalam Al Quran
Malaikat adalah makhluk Allah yang paling setia, santun tidak pernah mendahului perkataan
Allah, tugasnya hanya melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Ciri Malaikat
Bagaimana ciri malaikat?, sesuai Al Quran dan riwayat para sahabat disebutkan antara lain :
1. Dalam surat Al Fathir:1) Firman Allah : bahwa mereka memiliki sayap yang yang
jumlahnya berbeda-beda dan besarnya dan bentangan sayapnya juga luar biasa. (1)
2. Dari Ibnu Mas’ud ra, beliau mengatakan bahwasanya Nabi Saw melihat malaikat Jibril
memiliki 600 sayap.” (HR Muslim) Dalam Hadis riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu
sayap malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk.
3. Diriwayatkan dari Said bin Musayyib, beliau menyatakan bahwa para malaikat itu bukan
laki-laki dan bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, (2) tidak menikah dan tidak
berketurunan. (3)
Sifat malaikat
Beberapa sifat Malaikat yang ada didalam Al Quran adalah :
1. Malaikat berdialog kepada Allah.

Allah juga memberikan karunia kepada Malaikat sehingga dapat berdialog dengan Allah.
Banyak dalil yang menunjukkan hal ini sebagaimana surat Al Baqarah : 30 (4).
Dalam surat itu, Malaikat menyangsikan penciptaan manusia yang hanya akan membuat
kerusakan di muka bumi dan pertumpahan darah dan itu membuat murka Allah dan Allah
berfirman bahwa Allah maha mengetahui apa tang malaikat tidak ketahui. Dalam berdialog
kepada Allah itu, Malaikat tidak pernah mendahului perkataanNya (5)
2. Malaikat berbicara pada manusia.
Malaikat juga berbicara dengan manusia baik pada saat dalam rupa aslinya atau pun ketika
berwujud manusia. Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara oleh malaikat
pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut.
Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat yang berada di sekelilingnya
tidak bisa melihatnya. (6)
Malaikatpun berbicara dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba’ ayat 23
(7)
3. Malaikat selalu berzikir dan bertasbih
Dalam berbuat demikian, malaikat tiada keletihan dan bosan melakukan itu. Hal ini sesuai
dengan surat Al Anbiya : 20. (8) dan surat Fushilat 38 (9).
4. Malaikat juga merasakan kematian

sebagaimana makhluk hidup lainnya (10)

.

5. Malaikat terjaga dari dosa.
Allah menciptakan para malaikat dan memberikan tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu
malaikat ma’shum (terjaga) dari tindak maksiat dan tidak sedikitpun durhaka kepada Allah,
tugasnya hanyalah melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah semata. (11).
6. Malaikat memiliki ilmu.
Allah juga membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit dan di bumi. Oleh karena
itu tentu mereka memiliki ilmu berkenaan dengan tugas yang diberikan kepada mereka.(12) .
Dengan ilmunya mereka juga kerap berdialog dan berdebat dengan sesamanya mengenai
putusan terkait amal perbuatan manusia yang diawasinya. (13)
Walaupun demikian Malikat dikenal solid dan digambarkan mereka bershaf-shaf dengan
susunan yang rapi. (14)
7. Malaikat sebagai safarah, kiram dan bararah.
Malaikat sebagai safarah adalah sebagai penghubung atau duta antara Allah dan para Nabi
dan RasulNya.
Malikat juga Kiram terkait ciri fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji.Dan malaikat itu bararah
adalah akhlak dan perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna. (15)
8. Malaikat sangat takut kepada Allah
Hal ini adalah sebagaimana digambarkan dalam surat arra’du : 13 (16). Ada suatu riwayat dari

Thabrani dalam Mu’jam Ausath dengan sanad yang hasan dari Jabir. Rasulullah bersabda,
“Pada saat malam Isra’ Mi’raj aku melewati Mala’ A’la (para malaikat) sedangkan Jibril bagaikan
tikar karpet yang usang karena demikian takut kepada Allah.
9. Malaikat bersifat malu.
Rasa malu digambarkan dalam suatu riwayat sebagaimana Nabi bersabda mengenai Utsman,
“Tidakkah aku merasa malu terhadap seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa malu
terhadapnya. (HR Bukhari)
Wallahu a’lam

Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
A. Kesimpulan
Semoga pokok pembahasan yang kami bawakan memberi manfaat bagi

penulis maupun pembacanya.

B. Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca.
Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan
pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga
makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih
baik lagi.