STRATEGI AKTIVIS MAHASISWA UNTUK BERPRES
STRATEGI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI
DAN AKTIF DALAM ORGANISASI
(REFLEKSI PADA MAHASISWA BERPRESTASI PENGURUS
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) DARUL AMAL STAIN
SALATIGA)
Disusun guna mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah
STAIN Salatiga
Oleh:
Ahmad Fikri Sabiq
NIM. 111 10 196
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia mahasiswa tidak lepas dari yang namanya organisasi yaitu
sebuah lembaga yang menjadikannya belajar lebih di samping belajar dalam
kelas. Dari sebuah organisasi, mahasiswa mencoba dalam perannya sebagai
kaum intelektual yang mengaktualisasikan dirinya dalam bidang organisasi
yang diinginkannya.
Pada umumnya, ada dua jenis organisasi kemahasiswaan yang diikuti
oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yaitu
yang berada di bawah naungan kampus (intra kampus) atau yang biasa
disebut dengan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) dan organisasi yang
tidak berada di bawah naungan kampus (ekstra kampus) atau yang biasa
disebut Elemen Gerakan Mahasiswa (EGM).
Yang dimaksud dengan organisasi yang berada di bawah naungan
kampus atau UKM ini yaitu organisasi yang resmi diakui sebagai tangan
panjang kampus sebagai sarana aktualisasi mahasiswa. Dengan demikian,
organisasi-organisasi ini mendapat legalitas dan mendapatkan dana kegiatan
dari kampus.
Di STAIN Salatiga, ada delapan belas unit organisasi kemahasiswaan
intra kampus, yaitu Dewan Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema),
Resimen Mahasiswa (Menwa), Racana, Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Tarbiyah, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syari’ah, Lembaga
Dakwah Kampus (LDK), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Koperasi
Mahasiswa (Kopma), Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH), CEC, Ittaqo,
Teater, STAIN Sport Club (SSC), STAIN Music Club (SMC), Mahasiswa
Pecinta Alam (Mapala), serta Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI).
Sedangkan yang dimaksud dengan organisasi ekstra kampus atau EGM
yaitu unit organisasi yang tidak diakui legalitasnya di kampus. Dengan
semikian, organisasi ini mendapatkan pendanaan secara mandiri. Pada
umumnya, organisasi ini tersebar di seluruh Indonesia dan diakui legalitasnya
2
secara nasional. Diantara organisasi eksta kampus ini yaitu Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM), dan Front Persatuan Pemuda Indonesia (FPPI).
Kedua jenis organisasi ini mamiliki peran dan karakteristik masingmasing sesuai dengan bidang yang difokuskannya. Mahasiswa yang aktif
dalam organisasi tentunya mendapatkan pengalaman dan ilmu lebih yang
didapatkan dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif. Ilmu dan pengalaman
tersebut diantaranya yaitu ilmu tentang manajemen forum, bersosialisasi
dengan mahasiswa lainnya, ilmu keorganisasian, birokrasi, kepedulian, dan
lainnya.
Mahasiswa yang aktif dalam organisasi ini akan memiliki kepribadian
dan jiwa yang lebih kritis, analitis, dan memiliki jiwa yang lebih kreatif dari
pada mahasiswa yang pasif. Hal ini bisa disebabkan karena kegiatan-kegiatan
organisasi yang bisa mengarahkan kepada pengembangan intelektual dan
kreativitas. Jadi bisa dikatakan bahwa organisasi merupakan sarana belajar
tersendiri setelah pembelajaran di kelas. Orang yang berorganisasi juga
belajar memiliki sense of belonging atau rasa kepemilikan, yaitu kepemilikan
terhadap organisasi yang diikutinya. Hal ini yang setidaknya dimiliki para
aktivis organisasi.
Akan tetapi dalam realitanya, tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan
dari mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki nilai akademik yang
lebih rendah dari pada mahasiswa pasif. Selain itu, kebanyakan mahasiswa
yang aktif dalam organisasi memiliki waktu kuliah yang lama, atau bisa
dibilang telat lulus. Ketika idealnya mahasiswa S1 itu kuliah selama delapan
semester atau empat tahun, hal ini tidak berlaku bagi kebanyakan mahasiswa
yang aktif dalam organisasi.
Dengan semikian, banyak dari mahasiswa yang beranggapan bahwa
kesibukan dalam organisasi bisa menjadikan menurunnya prestasi akademik.
Sehingga muncul rasa takut bagi sebagian orang untuk ikut dalam
berorganisasi meskipun banyak sekali manfaat yang didapatkannya.
3
Meskipun demikian, banyak juga mahasiswa yang aktif dalam
organisasi yang memiliki prestasi di atas rata-rata. Hal ini yang menjadikan
kelebihan tersendiri bagi mahasiswa tersebut yang memiliki prestasi
akademik serta keaktifan dalam organisasi.
Maka dari itu, penulis mencoba mengamati terkait prestasi akademik
dari mahasiswa yang menjadi pengurus dalam salah satu unit keorganisasian,
yaitu pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga. Alasan dari penulis yang menjadikan organisasi ini sebagai objek
penelitian yaitu bahwa sebagian pengurus organisasi ini memiliki prestasi
akademik di atas rata-rata, yaitu Indeks Prestasi Komulatif (IPK) di atas 3,5.
Diharapkan dari penelitian ini, setidaknya dapat diketahui kira-kira
bagaimana strategi organisasi dalam meningkatkan prestasi akademik dari
anggotanya. Dengan latar belakang di atas, penulis membuat judul
“STRATEGI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DAN AKTIF DALAM
ORGANISASI
(REFLEKSI
PADA
MAHASISWA
BERPRESTASI
PENGURUS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) DARUL AMAL
STAIN SALATIGA)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penelitian ini merumuskan beberapa
pertanyaan sebagai rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara yang dilakukan mahasiswa pengurus Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga untuk
mendapatkan prestasi akademik yang bagus?
2. Bagaimana cara untuk aktif dalam organisasi dan mamiliki prestasi
akademik yang bagus?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang terkait dengan prestasi akademik serta
keaktifan dalam organisasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara yang dilakukan pengurus Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga untuk mendapatkan
prestasi akademik yang bagus.
4
2. Untuk mengetahui cara untuk aktif dalam organisasi dan memiliki
prestasi akademik yang bagus.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan bisa memberikan suatu manfaat yang
bisa digunakan ke depan.
1.
Manfaat teoritis
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan hasil darinya
dapat memperkaya khazanah kajian keilmuan dalam bidang prestasi
akademik dan kemahasiswaan.
2.
Manfaat praktis
a. Manfaat bagi mahasiswa
Penelitian yang direncanakan ini diharapkan memberikan
pemahaman kepada mahasiswa terkait dengan model atau cara
belajar dan tips berorganisasi agar tidak mengganggu aktifivitas
akademik.
b. Manfaat bagi lembaga terkait
Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan tidak hanya
memberikan solusi praktis bagi mahasiswa, akan tetapi juga
memberikan manfaat kepada lembaga terkait, yaitu Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga. Manfaat
yang didapatkannya yaitu terkait strategi keorganisasian kaitannya
dengan prestasi anggotanya.
E. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari
timbulnya kesalah pahaman terhadap apa yang terkandung dalam judul
penelitian ini, maka perlu diperjelas dan dibatasi pengertian yang terkandung
dalam variabel penelitian sebagai berikut:
1. Strategi
Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus (KBI, 2009:751). Sedangkan dalam
Wikipedia Bahasa Indonesia pengertian dari strategi adalah pendekatan
5
secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Sementara Wina Sanjaya (2008:34) mengemukakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan hasil dari kesatuan proses kegiatan
pembelajaran yang diikuti oleh seseorang. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah prestasi belajar yang diraih oleh seorang mahasiswa. Prestasi
belajar dikategorikan menjadi dua hal, yaitu prestasi dalam hal nilai
akademik dan prestasi dalam hal lulus dengan tepat waktu.
Dalam penelitian ini, penulis membatasi yang dimaksud dengan
prestasi belajar adalah prestasi nilai akademik. Nilai hasil belajar dalam
perkuliahan disebut dengan Indeks Prestasi (IP) untuk tiap semesternya
dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk rata-rata dari total
keseluruhan semester yang sudah ditempuh.
Terkait dengan nilai ini, peneliti menggunakan patokan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai tolok ukur prestasi belajar. Dalam
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun
2010, disebutkan predikat nilai IPK ini sebagai berikut:
-
2,00-2,49 = cukup
-
2,50-2,99 = memuaskan
-
3,00-3,49 = sangat memuaskan
-
3,50-4,00 = cumlaude
Dari predikat di atas, peneliti akan mengambil sampel yaitu dari
mahasiswa dari pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul
Amal STAIN Salatiga yang memiliki nilai IPK di atas 3,50.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
6
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti
hendak mengetahui lebih dalam terkait alasan berprestasi seiring keaktifan
dalam organisasi.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode
wawancara dan dokumentasi. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai pengamat penuh. Dengan demikian kehadiran peneliti atas
sepengetahuan subjek penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa dari pengurus Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga yang memiliki nilaii
IPK di atas 3,50.
4. Sumber Data
Yang menjadi data utama atau sumber data primer adalah mahasiswa
dari pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga yang memiliki nilai IPK di atas 3,50. Sedangkan penentuan
sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive
sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan maksud dan tujuan
penelitian.
5. Prosedur Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah cara pengumpulan
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan memberikan
pertanyaan kepada narasumber.
b. Metode Dokumentasi
Penelitian
ini
menggunakan
dokumentasi
untuk
mendokumentasikan hal-hal yang mendukung dari penelitian ini. Halhal yang didokumentasikan yaitu profil tentang Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga dan bukti Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) mahasiswa terkait.
6. Analisis Data
7
Analisis data dari hasil wawancara dan dokumentasi ini adalah
dengan cara sebagai berikut:
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
7. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan data dari hasil wawancara dan dokumentasi ini yaitu
dengan cara membandingkan hasil wawancara seseorang dengan orang
lainnya.
8. Tahap-tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengamati obyek
2. Menentukan judul
3. Mencari landasan teori
4. Pengamatan dengan beberapa tahap
5. Memproses data
G. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
1. Bab I
Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II
Menjelaskan tentang landasan teori dari penelitian ini.
3. Bab III
Menulis hasil pengamatan, data-data, hasil wawancara, dan
hasil observasi.
4. Bab IV
Membahas hasil dari wawancara dan dokumentasi, serta
menganalisisnya, dan membuat sebuah kesimpulan.
5. Bab V
Membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian ini,
serta pernyataan untuk memberikan saran terhadap penelitian ini
ataupun kepada peneliti.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan
Sedangkan dalam buku pedoman penyelenggaraan pendidikan STAIN
Salatiga disebutkan bahwa organisasi kemahasiswaan STAIN Salatiga adalah
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan
dan peningkatan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual.1
Mahasiswa adalah seorang siswa yang telah mencapai tingkat lebih
tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di
perguruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial
dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan
lingkungan masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of
change, social controler, dan the future leader.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat
yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus
mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi
perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Organisasi adalah sebuah sistem (wadah) yang terdiri dari sekelompok
individu
yang terstruktur dan sistematis, yang saling berinteraksi,
memanfaatkan sumber daya dan memiliki harapan dan kepentingan bersama
untuk mencapai tujuan bersama
Nilai Indeks Prestasi adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai
oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti mahasiswa dalam
jangka tertentu, yang dinyatakan dalam bentuk bilangan. Indeks Prestasi
terdiri atas 2 macam, yaitu Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) pada setiap semesternya.
B. Berprestasi Akademik
Prestasi akademik sebagaimana didefinisikan oleh Crow adalah
diartikan sebagai tingkat pembelajaran dari instruksi yang diberikan padanya
1
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun 2010, hlm. 97.
9
dalam area pembelajaran tertentu atau dengan kata lain prestasi tercermin
oleh tingkat keterampilan dan pengetahuan yang telah di sampaikan
padanya.2
Dalam perkuliahan, hasil dari proses pembelajaran disebutkan dengan
Indeks Prestasi (IP). Dalam buku pedoman penyelenggaraan pendidikan
STAIN Salatiga disebutkan bahwa Indeks Prestasi (IP) yaitu nilai kredit ratarata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu
penyelesaian suatu program pendidikan. Indeks prestasi dihitung pada setiap
akhir semester yang hasilnya disebut dengan IP Semester, dan pada akhir
program pendidikan yang hasilnya disebut IP Kumulatif (IPK).
Cara menghitung Indeks Prestasi adalah menjumlahkan kredit mata
kuliah yang diperoleh dikalikan dengan nilai masing-masing mata kuliah,
kemudian dibagi dengan jumlah kredit mata kuliah yang diambil.3
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara garis besar, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar
seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.4
1. Faktor Internal
Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak
dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat
mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.
Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya
hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis
meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,
kognitif dan daya nalar peserta didik.
1. Faktor Eksternal
2
http://www.psychologymania.com/2013/06/pengertian-prestasi-akademik.html
3
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun 2010, hlm. 83.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 124.
4
10
Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil
belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain.
Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara
akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran
pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang
cukup untuk bernafas lega.
Sedangkan menurut Sunarto (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar antara lain:
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara
faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
seseorang antara lain kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, motivasi.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang
tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ekstern antara lain yaitu keadaan
lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, keadaan lingkungan
masyarakat.5
5
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html
11
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah
LDK Darul Amal STAIN Salatiga didirikan secara resmi pada tanggal 28
April 2002. Berikut cerita singkat dari sejarah berdirinya lembaga tersebut
yang dikutip dari buku profil LDK Darul Amal STAIN Salatiga 2013.
Keadaan masyarakat kampus STAIN Salatiga khususnya di kalangan
mahasiswa yang jauh dari nilai-nilai Islam menjadikan sebagian
mahasiswa STAIN Salatiga terketuk hati untuk menciptakan sebuah
wadah untuk mengarahkan saudaranya ke jalan yang lebih baik dan
diridhoi Allah swt. Para mahasiswa yang peduli tersebut kemudian
membentuk sebuah wadah bernama Forum Studi Ilmiah (FSI) Refleksi.
Kemudian pada tanggal 28 April 2002, FSI Refleksi tersebut secara resmi
diakui menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa di STAIN Salatiga dengan
berganti nama menjadi Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM). Dan,
selanjutnya pada Musyawarah Akbar (MUSYAK) I, LDM ini berubah
nama menjadi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga.
B. Visi dan Misi
Sebuah lembaga tentunya memiliki visi dan misi yang diembannya.
Adapun visi dan misi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga yaitu sebagai berikut:
1. Visi:
Sebagai wadah positif bagi mahasiswa STAIN Salatiga untuk melahirkan
kader-kader yang robbaniyah, ilmiyah dan profesional.
2. Misi:
- Menghimpun,
membina,
memberdayakan
dan
mengarahkan
mahasiswa guna menigkatkan kualitas ruhiyah, fikriyah, jasadiyah dan
perannya di kampus STAIN Salatiga serta masyarakat secara luas.
- Menyebarkan nilai-nilai Islam dalam mewujudkan kampus yang
islami.
C. Struktur
Adapun struktur pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal
STAIN Salatiga ini yaitu sebagai berikut:
Ketum
: Ahmad Fikri Sabiq
12
Sekum
: Mucharror
Biro kestari
: Khusnul Arifah B.
Bendum
: ARR Karim
Biro danus
: Siti Qomariyah
Kabid Kaderisasi : Mohamad Ali shodikin
Sekbid
: Siti Fatimah
Staf
:
Sunarnoto
Ika setyawati
Luqman Hakim
Rini Riftiyani
Wahid Kurniawan
Mulya Candrasari
M. Cahyo Riswanto
Riyanti
Kabid Syiar
: Abdul Khamim
Sekbid
: Gunarti Yulfani
Staf
:
As’ad Syamsul Arifin
Febri Ari Sandi
Nur Rohim
Ika Setya Wijayanti
Nur Salim
Widi Utami
Agus Eko Suponco
Novi Zuliyati N
Kabid Nisa’
: Yeni Purnamasari
Sekbid
: Diantina Bashiroh
Staf
:
Endang Tri W
Al milatul Mizza
Fischa Amila
Sri Wuryani
Nur Wulan M.
D. Program Kerja
1. Bidang Kaderisasi
a. Ibtida’, yaitu sebagai pintu gerbang dan sarana perekrutan anggota baru.
b. MisKa (Majelis Kader), yaitu konsep belajar berbasis kelompok studi
untuk mendapatkan tambahan wawasan keislaman yang dilakukan tiap
pekan.
13
c. Small Islamic Environment (SIE), yaitu sebagai sarana menambah
wawasan keislaman berbasis klasikal, yang juga sebagai monitoring
terhadap kader yang dilakuan tiap bulan.
d. Training Kader, yaitu merupakan jenjang pengkaderan dari anggota yang
dilaksanakan di akhir semester kedua dan ketiga.
e. Data Base Kader, yaitu mendata kader dan perubahan-perubahan yang
terjadi pada kader lembaga ini.
2. Bidang Syi’ar
a. Kajian Intensif Mahasiswa yang dilaksanakan tiap dua pekan sekali.
b. Penerbitan Buletin Iltizam setiap bulan sekali.
c. Pesantren kilat di beberapa sekolah di Salatiga tiap Bulan Ramadhan
d. Training-training untuk mahasiswa dan pelajar se-Salatiga, seperti
training pidato, training Bahasa Jawa, dan sebagainya.
e. Diskusi dan kajian terhadap isu kontemporer
f. Menjalin hubungan dengan rohis-rohis sekolah dan lembaga atau instansi
yang berbasis Islami.
3. Bidang Nisa’
a. Madrasah Nisa’ (Manis), yaitu training keterampilan untuk perempuan
yang diadakan tiap bulan.
b. Madrasah for Akhwat (Mafora), yaitu kajian untuk perempuan.
c. Kajian Rutin Muslimah (Karimah), yaitu kajian tentang perempuan yang
diadakan tiap hari jum’at.
d. Dauroh Pra Nikah (DPN), yaitu training yang memberikan bekal kepada
remaja tentang bab-bab pernikahan.
e. Dauroh Mar’atus Sholihah (DMS), training wawasan keislaman dan
motivasi kepada perempuan yang diadakan tiap semester.
E. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mewawancarai beberapa
mahasiswa berprestasi dari pengurus LDK Darul Amal STAIN Salatiga. Ada
lima mahasiswa yang diwawancarai dengan prestasi akademik sebagai berikut:
14
No
Nama
Jurusan/Prodi
Angk IPK
1 Rini Riftiyani
Tarbiyah/PAI
2011
3,75
Mengajar di RA
2 Nofi Zuliyati N.
Tarbiyah/TBI
2012
3,78
CEC, JQH
3 Endang Tri W
Tarbiyah/PGMI
2011
3,54
TPA, KAMMI
4 Al Milatul Mizza
Tarbiyah/PAI
2011
3,61
-
5
Tarbiyah/PGMI
2011
3,72
Karang Taruna, Yayasan
Widi Utami
Keaktifan selain di LDK
Dari lima mahasiswa tersebut, penulis rasa sudah cukup untuk
memberikan kontribusinya dalam menjawab rumusan permasalahan ini. dari
kelima narasumber tersebut, penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan pada
wawancaranya terkait dengan berorganisasi dan berprestasi.
Terkait dengan alasan berprestasi di akademiknya, penulis menanyakan
apakah
ada sebab
yang melatarbeakangi
narasumber
sehingga
bisa
mendapatkan prestasi tersebut, semisal pernah belajar di pesantren sehingga
nilai-nilai mata kuliah yang basicnya Islam bisa mendapatkan prestasi atau
nilai yang bagus, semisal untuk bahasa Inggris mungkin pernah belajar kursus
atau lainnya, dan sebagainya.
Dari pertanyaan tersebut, didapatkan jawaban dari kelimanya yaitu
bahwa tidak ada hal yang melatar belakangi antara program studi dan latar
belakang pengalamannya. Semua berawal dari keinginan untuk belajar terkait
progran studi yang dipilihnya. Semua berawal dari usaha, dukungan orang tua,
dan orang-orang sekitar, serta doa yang dipanjatkan kepada-Nya. “Yang
pertama adalah atas izin Allah, meliputi usaha dan doa, dukungan kedua
orang tua, didikan dan bimbingan para guru dan orang-orang di sekeliling
kita yang memiliki kemuliaan untuk berbagi ilmu atau pengetahuan yang
mereka miliki. Juga motivasi untuk menjadi orang yang berilmu dan
bermanfaat bagi sesama.” demikian katan Nofi Zuliyati Ningsih ketika ditanya
terkait hal tersebut. (12 November 2013)
Sedangkan Endang menuturkan bahwa latar belakang dari prestasinya ini
bukan karena faktor awal yaitu adannya hubungan antara kemampuan awal
dengan program studi atau mata kuliah di STAIN akan tetapi karena ada
15
semangat dan kepercayaan dari orang tua, keluarga, dan orang-orang tercinta.
(16 November 2013)
Kemudian terkait dengan strategi menyeimbangkan antara akademik dan
organisasi, penulis juga melakukan wawancara kepada narasumber terkait hal
tersebut. Rini Riftiyani menuturkan bahwa dia masih mementingkan kuliah
(akademik) dari pada berorganisasi. (27 November 2013) “Mengutamakan
akademik. Sebisa mungkin saya tidak mengabaikan aktivitas akademik, karena
ini terkait dengan pertanggungjawaban saya terhadap amanah orang tua,
apalagi dapat beasiswa, amanah rakyat.” tutur Widi Utami. (18 November
2013) Novi Zuliyati Ningsih juga menuturkan terkait dengan hal tersebut.
”Memprioritaskan akademik dahulu dibandingkan organisasi. Terutama ketika
ada undangan rapat atau kegiatan seperti seminar, trainig atau kompetisikompetisi, saya lebih mementingkan kuliah, selanjutnya baru akan mengikuti
berbagai kegiatan tersebut seusai kuliah. Prinsip saya, saya tidak ingin nilai
akademik maupun kegiatan-kegiatan akademik terganggu karena fokus di
organisasi. Walaupun saya juga ingin tetap memberikan yang terbaik dalam
berorganisasi.‟‟
tutur
Novi
Zuliyati
Ningsih.
(12
November
2013)
“Mengaturnya, seperti pada orang umumnya, lebih mementingkan akademik
dibanding organisasi.” tutur juga oleh Al Milatul Mizza. (27 November 2013)
Dari penuturan bahwa narasumber labih mendahulukan antara akademik
dari pada organisasi ini, penulis selanjutnya menanyakan terkait pola belajar
yang dipakai. ”Seiringnya belajar sungguhan di saat ada ujian atau tugas.
Saat ini belajarnya kurang maksimal karena kondisinya sudah lelah, tetapi
biasanya waktu belajar yang efektif yaitu setelah „isya`, sebelum tidur” tutur
Rini Riftiyani. (27 November 2013) Novi Zuliyati Ningsih juga menjelaskan
yaitu “Waktu belajar kurang teratur setiap harinya. Kadang belajar kadang
tidak, tapi diusahakan membaca buku setiap hari. Waktu belajar adalah
malam hari ba‟da „isya` setelah makan malam. Caraya yaitu dengan
menyiapkan materi atau buku yang dibutuhkan saat kuliah, berusaha
mengerjakan tugas sebelum deadline dan mengumpulkan tepat waktu,
memanfaatkan waktu kosong untuk membaca.‟‟
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Berorganisasi merupakan sebuah pilihan bagi seorang mahasiswa. Dalam
sebuah penelitian di IAIN Mataram berjudul “Pengaruh Organisasi Intra Kampus
terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi Semester
V di IAIN Mataram Tahun Akademik 2009/2010”, ada sebuah hasil atau
kesimpulan yaitu bahwa prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti organisasi
intra kampus lebih baik/tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar mahasiswa
yang tidak mengikuti organisasi intra kampus.
Selanjutnya, dari hasil wawancara di atas, penulis memberikan pembahasan
terkait dengan berorganisasi dan berprestasi. Pembahasan tersebut difokuskan
pada beberapa permasalahan, yaitu:
1. Keseimbangan antara akademik dan organisasi
Penulis berpendapat bahwa berorganisasi memang penting adanya.
Karena dari organisasi, seorang mahasiswa bisa memiliki pengalaman lebih
dari pada mahasiswa yang tidak berorganisasi. Dan pengalaman dalam
organisasi tentunya akan bermanfaat kelak ketika sudah hidup di
masyarakat.
Kemudian untuk membangun strategi agar dalam berorganisasi ini
tetap bisa berprestasi yaitu dengan tetap mendahulukan akademik dari pada
kegiatan organisasi. Hal inilah yang setidaknya dilakukan oleh narasumber
dari pengamatan ini.
2. strategi belajar mahasiswa yang aktif dalam organisasi
Selanjutnya, terkait dengan strategi belajarnya, dari pengamatan ini
bisa diambil strateginya yaitu dengan memilih waktu yang efektif untuk
belajar. Dan setiap orang tentunya memiliki waktu-waktu yang efektif
tersendiri.
3. Peran yang bisa dilakukan organisasi untuk mendukung anggotanya
berprestasi
Dan peran yang bisa dilakukan organisasi untuk mendukung prestasi
akademik dari anggotanya yaitu dengan tidak memberikan paksaan kepada
17
anggotanya.
Berorganisasi
merupakan
kepentingan
bersama
untuk
mengimplementasikan visi dan misi serta cita-cita dari organisasi tersebut.
Kegiatan akademik merupakan kegiatan
yang sifatnya individual,
sedangkan kegiatan organisasi adalah kegiatan bersama.
Jadi, ketika seseorang itu lebih mendahulukan organisasi, maka
akademiknya tidak ada yang menggantikannya. Sedangkan jika seseorang
mendahulukan akademik, mungkin untuk kegiatan organisasi bisa
digantikan seseorang lainnya dan tentunya ini masih bisa jalan..
Terlepas dari hal itu, penulis menambahkan bahwa seseorang harus
memiliki skala prioritas. Skala prioritas tersebut yaitu:
1. Penting dan mendesak
2. Mendesak dan tidak penting
3. Tidak penting dan mendesak
4. Tidak penting dan tidak mendesak
Jadi, antara organisasi dan akademik ini bisa diterapkan konsep
tersebut.
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, penulis mengambil kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Orang yang aktif dalam organisasi tetap bisa memiliki prestasi
akademik yang bagus.
2. Dalam berorganisasi dan akademik, seseorang bisa mendahulukan
kegiatan akademik dari pada kegiatan organisasi
3. Organisasi memiliki peran terhadap prestasi akademik anggotanya
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
a. Jangan takut untuk berorganisasi dengan alasan khawatir nilai
akademiknya akan turun.
b. Ketika
berorganisasi,
tetap
dahulukan
akademik
dengan
mempertimbangkan skala prioritas.
c. Buatlah pola atau strategi belajar sesuai dengan kondisi dan kesukaan
dari masing-masing.
2. Bagi organisasi
Saran bagi organisasi yaitu jangan memaksakan anggota dalam
berorganisasi. Karena organisasi adalah tujuan kedua dari rumah dimana
tujuan utamanya adalah belajar formal akademik di kampus.
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun 2010
http://www.psychologymania.com/2013/06/pengertian-prestasiakademik.html
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhihasil.html
Rusman.
2012.
Belajar
dan
Pembelajaran
Berbasis
Komputer
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dan R&D,
Bandung : Alfabeta
20
DAN AKTIF DALAM ORGANISASI
(REFLEKSI PADA MAHASISWA BERPRESTASI PENGURUS
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) DARUL AMAL STAIN
SALATIGA)
Disusun guna mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah
STAIN Salatiga
Oleh:
Ahmad Fikri Sabiq
NIM. 111 10 196
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia mahasiswa tidak lepas dari yang namanya organisasi yaitu
sebuah lembaga yang menjadikannya belajar lebih di samping belajar dalam
kelas. Dari sebuah organisasi, mahasiswa mencoba dalam perannya sebagai
kaum intelektual yang mengaktualisasikan dirinya dalam bidang organisasi
yang diinginkannya.
Pada umumnya, ada dua jenis organisasi kemahasiswaan yang diikuti
oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yaitu
yang berada di bawah naungan kampus (intra kampus) atau yang biasa
disebut dengan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) dan organisasi yang
tidak berada di bawah naungan kampus (ekstra kampus) atau yang biasa
disebut Elemen Gerakan Mahasiswa (EGM).
Yang dimaksud dengan organisasi yang berada di bawah naungan
kampus atau UKM ini yaitu organisasi yang resmi diakui sebagai tangan
panjang kampus sebagai sarana aktualisasi mahasiswa. Dengan demikian,
organisasi-organisasi ini mendapat legalitas dan mendapatkan dana kegiatan
dari kampus.
Di STAIN Salatiga, ada delapan belas unit organisasi kemahasiswaan
intra kampus, yaitu Dewan Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema),
Resimen Mahasiswa (Menwa), Racana, Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Tarbiyah, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syari’ah, Lembaga
Dakwah Kampus (LDK), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Koperasi
Mahasiswa (Kopma), Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH), CEC, Ittaqo,
Teater, STAIN Sport Club (SSC), STAIN Music Club (SMC), Mahasiswa
Pecinta Alam (Mapala), serta Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI).
Sedangkan yang dimaksud dengan organisasi ekstra kampus atau EGM
yaitu unit organisasi yang tidak diakui legalitasnya di kampus. Dengan
semikian, organisasi ini mendapatkan pendanaan secara mandiri. Pada
umumnya, organisasi ini tersebar di seluruh Indonesia dan diakui legalitasnya
2
secara nasional. Diantara organisasi eksta kampus ini yaitu Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM), dan Front Persatuan Pemuda Indonesia (FPPI).
Kedua jenis organisasi ini mamiliki peran dan karakteristik masingmasing sesuai dengan bidang yang difokuskannya. Mahasiswa yang aktif
dalam organisasi tentunya mendapatkan pengalaman dan ilmu lebih yang
didapatkan dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif. Ilmu dan pengalaman
tersebut diantaranya yaitu ilmu tentang manajemen forum, bersosialisasi
dengan mahasiswa lainnya, ilmu keorganisasian, birokrasi, kepedulian, dan
lainnya.
Mahasiswa yang aktif dalam organisasi ini akan memiliki kepribadian
dan jiwa yang lebih kritis, analitis, dan memiliki jiwa yang lebih kreatif dari
pada mahasiswa yang pasif. Hal ini bisa disebabkan karena kegiatan-kegiatan
organisasi yang bisa mengarahkan kepada pengembangan intelektual dan
kreativitas. Jadi bisa dikatakan bahwa organisasi merupakan sarana belajar
tersendiri setelah pembelajaran di kelas. Orang yang berorganisasi juga
belajar memiliki sense of belonging atau rasa kepemilikan, yaitu kepemilikan
terhadap organisasi yang diikutinya. Hal ini yang setidaknya dimiliki para
aktivis organisasi.
Akan tetapi dalam realitanya, tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan
dari mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki nilai akademik yang
lebih rendah dari pada mahasiswa pasif. Selain itu, kebanyakan mahasiswa
yang aktif dalam organisasi memiliki waktu kuliah yang lama, atau bisa
dibilang telat lulus. Ketika idealnya mahasiswa S1 itu kuliah selama delapan
semester atau empat tahun, hal ini tidak berlaku bagi kebanyakan mahasiswa
yang aktif dalam organisasi.
Dengan semikian, banyak dari mahasiswa yang beranggapan bahwa
kesibukan dalam organisasi bisa menjadikan menurunnya prestasi akademik.
Sehingga muncul rasa takut bagi sebagian orang untuk ikut dalam
berorganisasi meskipun banyak sekali manfaat yang didapatkannya.
3
Meskipun demikian, banyak juga mahasiswa yang aktif dalam
organisasi yang memiliki prestasi di atas rata-rata. Hal ini yang menjadikan
kelebihan tersendiri bagi mahasiswa tersebut yang memiliki prestasi
akademik serta keaktifan dalam organisasi.
Maka dari itu, penulis mencoba mengamati terkait prestasi akademik
dari mahasiswa yang menjadi pengurus dalam salah satu unit keorganisasian,
yaitu pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga. Alasan dari penulis yang menjadikan organisasi ini sebagai objek
penelitian yaitu bahwa sebagian pengurus organisasi ini memiliki prestasi
akademik di atas rata-rata, yaitu Indeks Prestasi Komulatif (IPK) di atas 3,5.
Diharapkan dari penelitian ini, setidaknya dapat diketahui kira-kira
bagaimana strategi organisasi dalam meningkatkan prestasi akademik dari
anggotanya. Dengan latar belakang di atas, penulis membuat judul
“STRATEGI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DAN AKTIF DALAM
ORGANISASI
(REFLEKSI
PADA
MAHASISWA
BERPRESTASI
PENGURUS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) DARUL AMAL
STAIN SALATIGA)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penelitian ini merumuskan beberapa
pertanyaan sebagai rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara yang dilakukan mahasiswa pengurus Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga untuk
mendapatkan prestasi akademik yang bagus?
2. Bagaimana cara untuk aktif dalam organisasi dan mamiliki prestasi
akademik yang bagus?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang terkait dengan prestasi akademik serta
keaktifan dalam organisasi ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara yang dilakukan pengurus Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga untuk mendapatkan
prestasi akademik yang bagus.
4
2. Untuk mengetahui cara untuk aktif dalam organisasi dan memiliki
prestasi akademik yang bagus.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan bisa memberikan suatu manfaat yang
bisa digunakan ke depan.
1.
Manfaat teoritis
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan hasil darinya
dapat memperkaya khazanah kajian keilmuan dalam bidang prestasi
akademik dan kemahasiswaan.
2.
Manfaat praktis
a. Manfaat bagi mahasiswa
Penelitian yang direncanakan ini diharapkan memberikan
pemahaman kepada mahasiswa terkait dengan model atau cara
belajar dan tips berorganisasi agar tidak mengganggu aktifivitas
akademik.
b. Manfaat bagi lembaga terkait
Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan tidak hanya
memberikan solusi praktis bagi mahasiswa, akan tetapi juga
memberikan manfaat kepada lembaga terkait, yaitu Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga. Manfaat
yang didapatkannya yaitu terkait strategi keorganisasian kaitannya
dengan prestasi anggotanya.
E. Penegasan Istilah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari
timbulnya kesalah pahaman terhadap apa yang terkandung dalam judul
penelitian ini, maka perlu diperjelas dan dibatasi pengertian yang terkandung
dalam variabel penelitian sebagai berikut:
1. Strategi
Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus (KBI, 2009:751). Sedangkan dalam
Wikipedia Bahasa Indonesia pengertian dari strategi adalah pendekatan
5
secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Sementara Wina Sanjaya (2008:34) mengemukakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan hasil dari kesatuan proses kegiatan
pembelajaran yang diikuti oleh seseorang. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah prestasi belajar yang diraih oleh seorang mahasiswa. Prestasi
belajar dikategorikan menjadi dua hal, yaitu prestasi dalam hal nilai
akademik dan prestasi dalam hal lulus dengan tepat waktu.
Dalam penelitian ini, penulis membatasi yang dimaksud dengan
prestasi belajar adalah prestasi nilai akademik. Nilai hasil belajar dalam
perkuliahan disebut dengan Indeks Prestasi (IP) untuk tiap semesternya
dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk rata-rata dari total
keseluruhan semester yang sudah ditempuh.
Terkait dengan nilai ini, peneliti menggunakan patokan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai tolok ukur prestasi belajar. Dalam
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun
2010, disebutkan predikat nilai IPK ini sebagai berikut:
-
2,00-2,49 = cukup
-
2,50-2,99 = memuaskan
-
3,00-3,49 = sangat memuaskan
-
3,50-4,00 = cumlaude
Dari predikat di atas, peneliti akan mengambil sampel yaitu dari
mahasiswa dari pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul
Amal STAIN Salatiga yang memiliki nilai IPK di atas 3,50.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
6
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti
hendak mengetahui lebih dalam terkait alasan berprestasi seiring keaktifan
dalam organisasi.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode
wawancara dan dokumentasi. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai pengamat penuh. Dengan demikian kehadiran peneliti atas
sepengetahuan subjek penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa dari pengurus Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga yang memiliki nilaii
IPK di atas 3,50.
4. Sumber Data
Yang menjadi data utama atau sumber data primer adalah mahasiswa
dari pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga yang memiliki nilai IPK di atas 3,50. Sedangkan penentuan
sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive
sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan maksud dan tujuan
penelitian.
5. Prosedur Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah cara pengumpulan
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan memberikan
pertanyaan kepada narasumber.
b. Metode Dokumentasi
Penelitian
ini
menggunakan
dokumentasi
untuk
mendokumentasikan hal-hal yang mendukung dari penelitian ini. Halhal yang didokumentasikan yaitu profil tentang Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga dan bukti Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) mahasiswa terkait.
6. Analisis Data
7
Analisis data dari hasil wawancara dan dokumentasi ini adalah
dengan cara sebagai berikut:
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
7. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan data dari hasil wawancara dan dokumentasi ini yaitu
dengan cara membandingkan hasil wawancara seseorang dengan orang
lainnya.
8. Tahap-tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengamati obyek
2. Menentukan judul
3. Mencari landasan teori
4. Pengamatan dengan beberapa tahap
5. Memproses data
G. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
1. Bab I
Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II
Menjelaskan tentang landasan teori dari penelitian ini.
3. Bab III
Menulis hasil pengamatan, data-data, hasil wawancara, dan
hasil observasi.
4. Bab IV
Membahas hasil dari wawancara dan dokumentasi, serta
menganalisisnya, dan membuat sebuah kesimpulan.
5. Bab V
Membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian ini,
serta pernyataan untuk memberikan saran terhadap penelitian ini
ataupun kepada peneliti.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan
Sedangkan dalam buku pedoman penyelenggaraan pendidikan STAIN
Salatiga disebutkan bahwa organisasi kemahasiswaan STAIN Salatiga adalah
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan
dan peningkatan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual.1
Mahasiswa adalah seorang siswa yang telah mencapai tingkat lebih
tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di
perguruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial
dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan
lingkungan masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of
change, social controler, dan the future leader.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat
yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus
mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi
perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Organisasi adalah sebuah sistem (wadah) yang terdiri dari sekelompok
individu
yang terstruktur dan sistematis, yang saling berinteraksi,
memanfaatkan sumber daya dan memiliki harapan dan kepentingan bersama
untuk mencapai tujuan bersama
Nilai Indeks Prestasi adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai
oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti mahasiswa dalam
jangka tertentu, yang dinyatakan dalam bentuk bilangan. Indeks Prestasi
terdiri atas 2 macam, yaitu Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) pada setiap semesternya.
B. Berprestasi Akademik
Prestasi akademik sebagaimana didefinisikan oleh Crow adalah
diartikan sebagai tingkat pembelajaran dari instruksi yang diberikan padanya
1
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun 2010, hlm. 97.
9
dalam area pembelajaran tertentu atau dengan kata lain prestasi tercermin
oleh tingkat keterampilan dan pengetahuan yang telah di sampaikan
padanya.2
Dalam perkuliahan, hasil dari proses pembelajaran disebutkan dengan
Indeks Prestasi (IP). Dalam buku pedoman penyelenggaraan pendidikan
STAIN Salatiga disebutkan bahwa Indeks Prestasi (IP) yaitu nilai kredit ratarata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu
penyelesaian suatu program pendidikan. Indeks prestasi dihitung pada setiap
akhir semester yang hasilnya disebut dengan IP Semester, dan pada akhir
program pendidikan yang hasilnya disebut IP Kumulatif (IPK).
Cara menghitung Indeks Prestasi adalah menjumlahkan kredit mata
kuliah yang diperoleh dikalikan dengan nilai masing-masing mata kuliah,
kemudian dibagi dengan jumlah kredit mata kuliah yang diambil.3
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara garis besar, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar
seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.4
1. Faktor Internal
Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak
dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat
mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.
Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya
hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis
meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,
kognitif dan daya nalar peserta didik.
1. Faktor Eksternal
2
http://www.psychologymania.com/2013/06/pengertian-prestasi-akademik.html
3
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun 2010, hlm. 83.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 124.
4
10
Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil
belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain.
Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara
akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran
pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang
cukup untuk bernafas lega.
Sedangkan menurut Sunarto (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar antara lain:
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara
faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
seseorang antara lain kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, motivasi.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang
tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ekstern antara lain yaitu keadaan
lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, keadaan lingkungan
masyarakat.5
5
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html
11
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah
LDK Darul Amal STAIN Salatiga didirikan secara resmi pada tanggal 28
April 2002. Berikut cerita singkat dari sejarah berdirinya lembaga tersebut
yang dikutip dari buku profil LDK Darul Amal STAIN Salatiga 2013.
Keadaan masyarakat kampus STAIN Salatiga khususnya di kalangan
mahasiswa yang jauh dari nilai-nilai Islam menjadikan sebagian
mahasiswa STAIN Salatiga terketuk hati untuk menciptakan sebuah
wadah untuk mengarahkan saudaranya ke jalan yang lebih baik dan
diridhoi Allah swt. Para mahasiswa yang peduli tersebut kemudian
membentuk sebuah wadah bernama Forum Studi Ilmiah (FSI) Refleksi.
Kemudian pada tanggal 28 April 2002, FSI Refleksi tersebut secara resmi
diakui menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa di STAIN Salatiga dengan
berganti nama menjadi Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM). Dan,
selanjutnya pada Musyawarah Akbar (MUSYAK) I, LDM ini berubah
nama menjadi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga.
B. Visi dan Misi
Sebuah lembaga tentunya memiliki visi dan misi yang diembannya.
Adapun visi dan misi Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN
Salatiga yaitu sebagai berikut:
1. Visi:
Sebagai wadah positif bagi mahasiswa STAIN Salatiga untuk melahirkan
kader-kader yang robbaniyah, ilmiyah dan profesional.
2. Misi:
- Menghimpun,
membina,
memberdayakan
dan
mengarahkan
mahasiswa guna menigkatkan kualitas ruhiyah, fikriyah, jasadiyah dan
perannya di kampus STAIN Salatiga serta masyarakat secara luas.
- Menyebarkan nilai-nilai Islam dalam mewujudkan kampus yang
islami.
C. Struktur
Adapun struktur pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal
STAIN Salatiga ini yaitu sebagai berikut:
Ketum
: Ahmad Fikri Sabiq
12
Sekum
: Mucharror
Biro kestari
: Khusnul Arifah B.
Bendum
: ARR Karim
Biro danus
: Siti Qomariyah
Kabid Kaderisasi : Mohamad Ali shodikin
Sekbid
: Siti Fatimah
Staf
:
Sunarnoto
Ika setyawati
Luqman Hakim
Rini Riftiyani
Wahid Kurniawan
Mulya Candrasari
M. Cahyo Riswanto
Riyanti
Kabid Syiar
: Abdul Khamim
Sekbid
: Gunarti Yulfani
Staf
:
As’ad Syamsul Arifin
Febri Ari Sandi
Nur Rohim
Ika Setya Wijayanti
Nur Salim
Widi Utami
Agus Eko Suponco
Novi Zuliyati N
Kabid Nisa’
: Yeni Purnamasari
Sekbid
: Diantina Bashiroh
Staf
:
Endang Tri W
Al milatul Mizza
Fischa Amila
Sri Wuryani
Nur Wulan M.
D. Program Kerja
1. Bidang Kaderisasi
a. Ibtida’, yaitu sebagai pintu gerbang dan sarana perekrutan anggota baru.
b. MisKa (Majelis Kader), yaitu konsep belajar berbasis kelompok studi
untuk mendapatkan tambahan wawasan keislaman yang dilakukan tiap
pekan.
13
c. Small Islamic Environment (SIE), yaitu sebagai sarana menambah
wawasan keislaman berbasis klasikal, yang juga sebagai monitoring
terhadap kader yang dilakuan tiap bulan.
d. Training Kader, yaitu merupakan jenjang pengkaderan dari anggota yang
dilaksanakan di akhir semester kedua dan ketiga.
e. Data Base Kader, yaitu mendata kader dan perubahan-perubahan yang
terjadi pada kader lembaga ini.
2. Bidang Syi’ar
a. Kajian Intensif Mahasiswa yang dilaksanakan tiap dua pekan sekali.
b. Penerbitan Buletin Iltizam setiap bulan sekali.
c. Pesantren kilat di beberapa sekolah di Salatiga tiap Bulan Ramadhan
d. Training-training untuk mahasiswa dan pelajar se-Salatiga, seperti
training pidato, training Bahasa Jawa, dan sebagainya.
e. Diskusi dan kajian terhadap isu kontemporer
f. Menjalin hubungan dengan rohis-rohis sekolah dan lembaga atau instansi
yang berbasis Islami.
3. Bidang Nisa’
a. Madrasah Nisa’ (Manis), yaitu training keterampilan untuk perempuan
yang diadakan tiap bulan.
b. Madrasah for Akhwat (Mafora), yaitu kajian untuk perempuan.
c. Kajian Rutin Muslimah (Karimah), yaitu kajian tentang perempuan yang
diadakan tiap hari jum’at.
d. Dauroh Pra Nikah (DPN), yaitu training yang memberikan bekal kepada
remaja tentang bab-bab pernikahan.
e. Dauroh Mar’atus Sholihah (DMS), training wawasan keislaman dan
motivasi kepada perempuan yang diadakan tiap semester.
E. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mewawancarai beberapa
mahasiswa berprestasi dari pengurus LDK Darul Amal STAIN Salatiga. Ada
lima mahasiswa yang diwawancarai dengan prestasi akademik sebagai berikut:
14
No
Nama
Jurusan/Prodi
Angk IPK
1 Rini Riftiyani
Tarbiyah/PAI
2011
3,75
Mengajar di RA
2 Nofi Zuliyati N.
Tarbiyah/TBI
2012
3,78
CEC, JQH
3 Endang Tri W
Tarbiyah/PGMI
2011
3,54
TPA, KAMMI
4 Al Milatul Mizza
Tarbiyah/PAI
2011
3,61
-
5
Tarbiyah/PGMI
2011
3,72
Karang Taruna, Yayasan
Widi Utami
Keaktifan selain di LDK
Dari lima mahasiswa tersebut, penulis rasa sudah cukup untuk
memberikan kontribusinya dalam menjawab rumusan permasalahan ini. dari
kelima narasumber tersebut, penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan pada
wawancaranya terkait dengan berorganisasi dan berprestasi.
Terkait dengan alasan berprestasi di akademiknya, penulis menanyakan
apakah
ada sebab
yang melatarbeakangi
narasumber
sehingga
bisa
mendapatkan prestasi tersebut, semisal pernah belajar di pesantren sehingga
nilai-nilai mata kuliah yang basicnya Islam bisa mendapatkan prestasi atau
nilai yang bagus, semisal untuk bahasa Inggris mungkin pernah belajar kursus
atau lainnya, dan sebagainya.
Dari pertanyaan tersebut, didapatkan jawaban dari kelimanya yaitu
bahwa tidak ada hal yang melatar belakangi antara program studi dan latar
belakang pengalamannya. Semua berawal dari keinginan untuk belajar terkait
progran studi yang dipilihnya. Semua berawal dari usaha, dukungan orang tua,
dan orang-orang sekitar, serta doa yang dipanjatkan kepada-Nya. “Yang
pertama adalah atas izin Allah, meliputi usaha dan doa, dukungan kedua
orang tua, didikan dan bimbingan para guru dan orang-orang di sekeliling
kita yang memiliki kemuliaan untuk berbagi ilmu atau pengetahuan yang
mereka miliki. Juga motivasi untuk menjadi orang yang berilmu dan
bermanfaat bagi sesama.” demikian katan Nofi Zuliyati Ningsih ketika ditanya
terkait hal tersebut. (12 November 2013)
Sedangkan Endang menuturkan bahwa latar belakang dari prestasinya ini
bukan karena faktor awal yaitu adannya hubungan antara kemampuan awal
dengan program studi atau mata kuliah di STAIN akan tetapi karena ada
15
semangat dan kepercayaan dari orang tua, keluarga, dan orang-orang tercinta.
(16 November 2013)
Kemudian terkait dengan strategi menyeimbangkan antara akademik dan
organisasi, penulis juga melakukan wawancara kepada narasumber terkait hal
tersebut. Rini Riftiyani menuturkan bahwa dia masih mementingkan kuliah
(akademik) dari pada berorganisasi. (27 November 2013) “Mengutamakan
akademik. Sebisa mungkin saya tidak mengabaikan aktivitas akademik, karena
ini terkait dengan pertanggungjawaban saya terhadap amanah orang tua,
apalagi dapat beasiswa, amanah rakyat.” tutur Widi Utami. (18 November
2013) Novi Zuliyati Ningsih juga menuturkan terkait dengan hal tersebut.
”Memprioritaskan akademik dahulu dibandingkan organisasi. Terutama ketika
ada undangan rapat atau kegiatan seperti seminar, trainig atau kompetisikompetisi, saya lebih mementingkan kuliah, selanjutnya baru akan mengikuti
berbagai kegiatan tersebut seusai kuliah. Prinsip saya, saya tidak ingin nilai
akademik maupun kegiatan-kegiatan akademik terganggu karena fokus di
organisasi. Walaupun saya juga ingin tetap memberikan yang terbaik dalam
berorganisasi.‟‟
tutur
Novi
Zuliyati
Ningsih.
(12
November
2013)
“Mengaturnya, seperti pada orang umumnya, lebih mementingkan akademik
dibanding organisasi.” tutur juga oleh Al Milatul Mizza. (27 November 2013)
Dari penuturan bahwa narasumber labih mendahulukan antara akademik
dari pada organisasi ini, penulis selanjutnya menanyakan terkait pola belajar
yang dipakai. ”Seiringnya belajar sungguhan di saat ada ujian atau tugas.
Saat ini belajarnya kurang maksimal karena kondisinya sudah lelah, tetapi
biasanya waktu belajar yang efektif yaitu setelah „isya`, sebelum tidur” tutur
Rini Riftiyani. (27 November 2013) Novi Zuliyati Ningsih juga menjelaskan
yaitu “Waktu belajar kurang teratur setiap harinya. Kadang belajar kadang
tidak, tapi diusahakan membaca buku setiap hari. Waktu belajar adalah
malam hari ba‟da „isya` setelah makan malam. Caraya yaitu dengan
menyiapkan materi atau buku yang dibutuhkan saat kuliah, berusaha
mengerjakan tugas sebelum deadline dan mengumpulkan tepat waktu,
memanfaatkan waktu kosong untuk membaca.‟‟
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Berorganisasi merupakan sebuah pilihan bagi seorang mahasiswa. Dalam
sebuah penelitian di IAIN Mataram berjudul “Pengaruh Organisasi Intra Kampus
terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi Semester
V di IAIN Mataram Tahun Akademik 2009/2010”, ada sebuah hasil atau
kesimpulan yaitu bahwa prestasi belajar mahasiswa yang mengikuti organisasi
intra kampus lebih baik/tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar mahasiswa
yang tidak mengikuti organisasi intra kampus.
Selanjutnya, dari hasil wawancara di atas, penulis memberikan pembahasan
terkait dengan berorganisasi dan berprestasi. Pembahasan tersebut difokuskan
pada beberapa permasalahan, yaitu:
1. Keseimbangan antara akademik dan organisasi
Penulis berpendapat bahwa berorganisasi memang penting adanya.
Karena dari organisasi, seorang mahasiswa bisa memiliki pengalaman lebih
dari pada mahasiswa yang tidak berorganisasi. Dan pengalaman dalam
organisasi tentunya akan bermanfaat kelak ketika sudah hidup di
masyarakat.
Kemudian untuk membangun strategi agar dalam berorganisasi ini
tetap bisa berprestasi yaitu dengan tetap mendahulukan akademik dari pada
kegiatan organisasi. Hal inilah yang setidaknya dilakukan oleh narasumber
dari pengamatan ini.
2. strategi belajar mahasiswa yang aktif dalam organisasi
Selanjutnya, terkait dengan strategi belajarnya, dari pengamatan ini
bisa diambil strateginya yaitu dengan memilih waktu yang efektif untuk
belajar. Dan setiap orang tentunya memiliki waktu-waktu yang efektif
tersendiri.
3. Peran yang bisa dilakukan organisasi untuk mendukung anggotanya
berprestasi
Dan peran yang bisa dilakukan organisasi untuk mendukung prestasi
akademik dari anggotanya yaitu dengan tidak memberikan paksaan kepada
17
anggotanya.
Berorganisasi
merupakan
kepentingan
bersama
untuk
mengimplementasikan visi dan misi serta cita-cita dari organisasi tersebut.
Kegiatan akademik merupakan kegiatan
yang sifatnya individual,
sedangkan kegiatan organisasi adalah kegiatan bersama.
Jadi, ketika seseorang itu lebih mendahulukan organisasi, maka
akademiknya tidak ada yang menggantikannya. Sedangkan jika seseorang
mendahulukan akademik, mungkin untuk kegiatan organisasi bisa
digantikan seseorang lainnya dan tentunya ini masih bisa jalan..
Terlepas dari hal itu, penulis menambahkan bahwa seseorang harus
memiliki skala prioritas. Skala prioritas tersebut yaitu:
1. Penting dan mendesak
2. Mendesak dan tidak penting
3. Tidak penting dan mendesak
4. Tidak penting dan tidak mendesak
Jadi, antara organisasi dan akademik ini bisa diterapkan konsep
tersebut.
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, penulis mengambil kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Orang yang aktif dalam organisasi tetap bisa memiliki prestasi
akademik yang bagus.
2. Dalam berorganisasi dan akademik, seseorang bisa mendahulukan
kegiatan akademik dari pada kegiatan organisasi
3. Organisasi memiliki peran terhadap prestasi akademik anggotanya
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
a. Jangan takut untuk berorganisasi dengan alasan khawatir nilai
akademiknya akan turun.
b. Ketika
berorganisasi,
tetap
dahulukan
akademik
dengan
mempertimbangkan skala prioritas.
c. Buatlah pola atau strategi belajar sesuai dengan kondisi dan kesukaan
dari masing-masing.
2. Bagi organisasi
Saran bagi organisasi yaitu jangan memaksakan anggota dalam
berorganisasi. Karena organisasi adalah tujuan kedua dari rumah dimana
tujuan utamanya adalah belajar formal akademik di kampus.
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga tahun 2010
http://www.psychologymania.com/2013/06/pengertian-prestasiakademik.html
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhihasil.html
Rusman.
2012.
Belajar
dan
Pembelajaran
Berbasis
Komputer
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dan R&D,
Bandung : Alfabeta
20