BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD N Karanggondang 01 Kec. Pabelan K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

  09.00 Siklus

  Subjek Penelitian Subjek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas V SDN SDN

  25 Kolaborator: 2 orang c.

  1 (pertemuan 2)

  09.00 Siklus

  8 April 2015 07.00-

  25 Kolaborator: 2 orang Rabu,

  1 (pertemuan 1)

  09.00 Siklus

  7 April 2015 07.00-

  3. Selasa,

  25 Kolaborator: 2 orang

  1 (pertemuan 2)

  Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas melalui rancangan penelitian sebagai berikut: a.

  Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

  25 Kolaborator: 2 orang Rabu,

  09.00 Siklus 1 (pertemuan 1)

  31 Maret 2015 07.00-

  2. Selasa,

  25 Sumber data: guru kelas

  09.30 Observasi

  09.00-

  18 Februari 2015

  1. Rabu,

  No. Hari/tanggal Waktu Acara tindakan Jumlah siswa keterangan

Tabel 3.1 Pelaksanaan penelitian di SDN Karanggondang 01

  Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 2 siklus seperti jadwal berikut ini:

  b.

  1 April 2015 07.00- Tahun Pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa 25, terbagi menjadi 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas

  Desain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah desain penelitian tindakan kelas yang model Kurt Lewin dan terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:20), yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindaka Kelas menurut Kurt Lewin

  Acting Planning Observating

  Reflecting Keterangan: 1.

  Planning (Perencanaan Tindakan) Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan diteliti, termasuk hasil prapenelitian. Kemudian merencanakan tindakan yang akan dilakukan, termasuk perangkat pembelajaran yang diperlukan dan lain-lain.

2. Acting (Pelaksanaan Tindakan)

  Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP.

  Observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator dan/atau observer secara bersamaan saat pembelajaran berlangsung.

4. Reflecting (Refleksi)

  Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama kolaborator yang akan direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/indikator yang ditentukan.

3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

  Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus ada empat tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanan, tahap pengamatan, tahap refleksi.

3.3.1 Siklus 1 a.

  Tahap Perencanaan 1.

  Meminta izin mengajar pada jam pelajaran matematika dengan materi Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antarbangun.

2. Menyusun perangkat pembelajaran

  a) Silabus Mata Pelajaran Matematika

  Silabus mata pelajaran matematika kelas 5 semester 2 tahun

  pelajaran 2014/2015, dengan Kompetensi Dasar (KD6) tentang Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antarbangun.

  b) Program semester dua tahun pelajaran 2014/2015

  Program semester dua tahun pelajaran 2014/2015 kelas 5 dengan materi pembelajaran (KD6) Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antarbangun yang terdiri dari indikator 1: mengientifikasi sifat bangun datar, indikator 2: menggambarkan bangun datar. Setiap siklus dilaksanakan 5 jam pelajaran dan dibelajarkan pada bulan Maret-April 2015.

  c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  RPP pada siklus 1 meliputi indikator: 6.1.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun segitiga, persegi panjang, pesegi, dan trapesium. 6.1.2. menggambarkan bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, dan trapesium. Pembelajaran dilaksanakan dengan model

  Realistic Mathemathics Education .

  d) Bahan Ajar (Materi pembelajaran)

  Materi pembelajaran pada RPP siklus 1 adalah sifat-sifat bangun datar yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran.

  e) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

  LKS tentang pemahaman sifat-sifat bangun datar melalui model

  Realistic Mathemathics Education yang dirancang dalam kelompok belajar.

  f) Media alat/sumber belajar

  Media dan alat yang digunakan adalah papan tulis, bangun datar, Lembar Kerja Siswa, gunting, alat tulis, kertas lipat. Buku sumber seperti pada RPP.

  b.

  Tahap Pelaksanaan Tindakan

a) Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator.

  b) Peneliti melaksanakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Langkah-langkah pelaksana pembelajaran adalah sebagai berikut: Kegiatan awal dimulai dengan presensi, pemberian motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru menggunakan alat peraga berupa benda konkrit yang dekat dengan siswa dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pada materi ini guru memberikan alat peraga bangun datar yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kemudian siswa diajak untuk berdiskusi mengamati alat peraga bangun datar secara langsung, Sehingga dapat menemukan kembali ide dan konsep sifat- sifat dan menggambar bangun datar dengan bimbingan guru. c) Pada pertemuan ketiga siswa diberikan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar matematika.

  c.

  Tahap Observasi Secara bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung, kedua kolaborator melakukan penilaian atas pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas.

  d.

  Tahap Refleksi Merefleksi hasil evaluasi analisis data penelitian siklus 1 tentang aspek/indikator berikut: a)

  Penilaian kualitas proses pembelajaran di kelas

  b) Hasil belajar secara individu dan klasikal

  Hasil evaluasi dan diskusi tim kolaboratif dapat direfleksikan dalam bentuk rekomendasi untuk dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan RPP sesuai indikator, yaitu materi pembelajaran, LKS, instrumen penilaian, dan lain-lain; namun menggunakan model yang sama.

3.3.2 Siklus II

  Berdasarkan refleksi siklus I yang direkomendasikan, perlu dilakukan tahapan perbaikan perencanaan tindakan ulang (replanning) pada siklus II, antara lain:

1. Tahap Perencanaan

  a) Meminta izin dan persetujuan guru kelas untuk mengajar bidang studi yang sama, yaitu Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan

  Antarbangun

  b) mata pelajaran Matematika tidak mengalami Silabus perbaikan/perubahan.

  c) Program semester dua tahun pelajaran 2014/2015 tidak mengalami perubahan/perbaikan.

  d) Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

  1) SK dan KD adalah sama

  2) Indikator 6.1.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar jajar menggambarkan bangun datar jajar genjang, belah ketupat, layang- layang, lingkaran. 3)

  Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator

4) Materi ajar (materi pembelajaran): sifat-sifat bangun datar.

  5) Model pembelajaran sama/tetap

  6) Langkah-langkah pembelajaran disesuaiakan dengan sintak model, materi pembelajaran, serta tujuan pembelajaran

  7) belajara sesuai dengan materi Media/alat/sumber pembelajaran/submateri pembelajaran sifat-sifat bangun datar dan alat/media yang digunakan adalah papan tulis, bangun datar, Lembar Kerja Siswa, gunting, alat tulis, kertas lipat. Buku sumber seperti pada RPP.

  8) Penilaian kisi-kisi soal dan butir soal disusun dengan materi/submateri sifat-sifat bangun datar.

2. Tahap Pelaksanaan

  a) Ruang belajar ditata kembali agar lebih kondusif dari keadaan pembelajaran siklus I.

  b) Setelah siswa masuk ke dalam kelas, mulai dengan berdoa dan dilanjutkan dengan presensi, pemberian motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru menggunakan alat peraga berupa benda konkrit yang dekat dengan siswa dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pada materi ini guru menujukkan alat peraga bangun datar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

  c) Setelah siswa dibentuk 5 kelompok, diinformasikan submateri pembelajran tentang sifat-sifat bangun datar dan dibagikan LKS kemudian siswa diajak untuk berdiskusi mengamati alat peraga bangun datar secara langsung, Sehingga dapat menemukan kembali ide dan konsep sifat-sifat bangun datar dengan bimbingan guru.

  d) Melaksanakn penilaian/tes dengan menggunakan instrumen penilaian hasil refleksi siklus I. e) Mengakhiri kegiatan dengan menarik kesimpulan, pemberian tugas, dan informasi materi pada perteemuan berikutnya.

  3. Tahap Observasi Mulai kegiatan awal sampai akhir pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti secara bersamaan: a)

  Kolaborator mengobservasi dan menilai pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran yang sama dengan memperhatikan aspek/indikator yang direfleksikan pada siklus I.

  b) Melakukan observasi keaktifan siswa dengan menggunaan lembar observasi.

  4. Tahap Refleksi Peneliti melakukan evaluasi atas hasil analisis data atas aspek: a) penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas, b) hasil belajar siswa secara individu, di mana refleksi siklus II ternyata menunjukkan hasil yang baik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa studi dokumentasi, observasi, dan tes.

  a.

  Studi Dokumentasi Study dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa kelas 5 dan daftar nilai dari ulangan harian mata pelajaran Matematika.

  b.

  Observasi 1.

  Menilai pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tim kolaborator yang terdiri dari 2 orang (guru dan mahasiswa) melakukan penilaian berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Penilaian pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam bentuk centang atau checklist pada instrumen yang sama.

2. Mengobservasi keaktifan siswa secara berkelompok dengan lembar

  c.

  Tes Tertulis Melaksanakan penilaian tes tertulis (dua submateri ajar) dengan bentuk soal pilihan ganda yang berbeda setiap siklus untuk mengukur ketercapaian indikator yang disampaiakan oleh peneliti, sekaligus mengukur nilai kompetensi dasar (KD).

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas pembelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Ini dilakukan dengan model Realistic Mathematics Education dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Karanggondang Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Jadi, data dikumpulkan dengan instrumen sebagai berikut: 1.

  Kisi-kisi lembar observasi guru

  Tabel 3.2 Kisi-kisi observasi guru dengan model Realistic Mathemathics

  Education (RME)

NO. ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

  I Pra Pembelajaran

  1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

  2. Kesiapan guru sebelum proses belajar mengajar dimulai

  II Kegiatan Awal Pembelajaran

  1. Memotivasi siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai

  2. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa

  3. Guru memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran

  4. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

  10. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

  3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

  2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

  1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya proses belajar mengajar

  IV Kegiatan Penutup

  14. Menggunakan media secara efektif dan efisien

  13. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

  12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

  11. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

  9. Menguasai kelas

  III Kegiatan Inti Pembelajaran

  8. Guru tenang dalam menyampaikan materi pembelajaran (tidak grogi)

  7. Merespon positif partisipasi siswa

  6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar mengajar kepada siswa

  5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen dalam kelompok

  4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik

  3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa

  2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif

  1. Mengaitkan materi dengan realita kehidupan

  4. Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan

  5. Melaksanakan tindak lanjut

  6. Guru menutup proses belajar mengajar

  V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah RME 1. Guru memberikan siswa masalah kontekstual.

  2. Guru merespon secara positif jawaban siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan strategi siswa yang paling efektif.

  3. Guru mengarahkan siswa pada beberapa masalah kontekstual dan selanjutnya meminta siswa mengerjakan masalah dengan menggunakan pengalaman mereka

  4. Guru mengelilingi siswa sambil memberikan bantuan seperlunya

  5. Guru mengenalkan istilah konsep

2. Kisi-kisi lembar observasi siswa

  Tabel 3.3 Kisi-kisi observasi siswa dengan model Realistic Mathemathics

  Education (RME)

NO. HAL YANG DIAMATI YA TIDAK

  I. Kesiapan belajar 1.

  Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran

  II. Keaktifan Siswa 1.

  Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas

  2. Siswa disiplin dalam pembelajaran 3.

  Siswa aktif dalam menyampaikan laporan hasil diskusi kelompok

  4. Siswa dapat menyimpulkan hasil diskusi 5.

  Siswa dapat mengajuan pertanyaan kepada guru menggunakan bahasa yang sopan

  6. Siswa mampu menjawab pertanyaan dengan berani

  dan benar 7. Siswa mampu merumuskan masalah sementara

3. Intrumen penilaian tes

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Postes Siklus 1 Jumlah Soal: 20

  No. Indikator Tingkat Ke Sukaran

  Nomor Soal Jumlah Soal

  1. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium.

  Mudah (1, 3, 4, 5, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20)

  13 Sedang (2, 6, 8, 11, 13)

  5 Sukar

  2. Menggambarkan bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan

  Mudah ( 9 )

  1 Sedang (7)

  1 Sukar Jumlah Soal Mudah

  14 Sedang

  6 Sukar

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Postes Siklus 2 Jumlah Soal: 20

  Jumlah Soal Mudah

  Reduksi Data Dalam tahap ini, peneliti memilih dan memilah data yang relevan serta tidak relevan (data yang tidak relevan dibuang).

  b.

  Pengumpulan Data Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran di kelas, observasi keaktifan siswa, dan hasil belajar.

  Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas dengan statistik deskriptif yaitu analisis data sederhana, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a.

  2

  5 Sukar

  13 Sedang

  5 Sedang Sukar

  No. Indikator Tingkat Ke Sukaran

  Mudah (2, 10, 11, 18, 20)

  2. Menggambarkan bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan

  2

  5 Sukar (8, 17)

  8 Sedang (1, 6, 13, 14, 19)

  Mudah (3, 4, 5, 7, 9, 12, 14, 15, )

  1. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.

  Nomor Soal Jumlah Soal

3.6 Analisis Data

  Dalam tahap ini, peneliti memaparkan data-data yang terseleksi dalam bentuk (urutan jenis data): 1)

  Data hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas

  a) Tabulasi, menghitung rata-rata serta persentase

  b) Analisis dan interpretasi data

  2) Data hasil tes

  Teknik penghitungan data hasil tes dilakukan dengan cara berikut:

  a) Tabulasi nilai hasil belajar

  b) Menghitung rata-rata dan persentase

  c) Membuat tabel ketuntasan hasil belajar dan diagram ketuntasan hasil belajar.

  d) Melakukan analisis butir soal untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Salah satu ciri butir soal yang baik adalah bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites. Tingkat kesukaran suatu butir soal ditandai oleh banyaknya presentase siswa yang menjawab dengan betul butir soal yang bersangkutan. Rumus yang digunakan adalah: taraf

  

kesukaran (TK) = banyak siswa yang menjawab benar

jumlah siswa

  e) Untuk menganalisis butir soal, pergunakan indeks tingkat kesukaran butir soal sebagai berikut

Tabel 3.6 Interval nilai kesukaran butir soal Interval nilai Interpretasi/makna

  0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah

  f) Menyusun tabel distribusi frekuensi

  g) Membuat diagram histogram d.

  Analisis Data dan Interpretasi Data

  Konversi nilai hasil penelitian untuk menganalisis dan menginterpretasi data dapat menggunakan tabel konversi, yaitu data kuantitatif dikonversi menjadi kualitatif atau sebaliknya.

Tabel 3.7 Konversi nilai hasil penelitian

  Interval nilai Kategori Makna 81-100 A Sangat baik 61-80 B Baik 41-60 C Cukup baik 21-40 D Kurang baik 0-20 E Jelek/sangan tidak baik

  Tabel konversi nilai ini dapat diterapkan ke pengukuran lain dan disesuaikan dengan jenis pengukuran yang dilakukan. Bandingkan hasil analisis data setiap siklus (dalam tabel, matriks, atau deskriptif: berupa rangkuman perbandingan hasil penelitian setiap siklus sebelum pembahasan).

3.7 Validitas Instrumen

  Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013: 121).

  Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas yang digunakan untuk uji validitas. Kriteria validitas instrumen dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 3.8 Nilai-nilai r product moment Jumlah Siswa Taraf Signifikan 5% 1%

  21 0,433 0,549 22 0,423 0,537 23 0,413 0,526 24 0,404 0,515 25 0,396 0,505 26 0,388 0,496 27 0,381 0,487 28 0,374 0,478 29 0,367 0,470 30 0,361 0,463

  Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas 5 SD Negeri

  Karanggondang 01 Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

Standar Kompetens Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas

Kompetensi i Dasar

  Valid Tidak Valid 6.

  6.1.

  6.1.1. Mengidentifikasi 1, 5, 6, 7, 8, 1, 5, 6, 7, 9, 28, 31 Memahami Mengident sifat-sifat bangun 9, 11, 13, 24, 8, 11, 13, 34, 47, sifat-sifat ifikasi segitiga, persegi 25, 28, 29, 24, 25, 29, bangun dan sifat-sifat panjang, pesegi, dan 30, 31, 34, 30, 37, hubungan bangun trapesium. 37, 41, 44, 41, 44, 48 antar bangun datar 47, 48

  6.1.2. menggambarkan 10, 12, 15, 12, 15, 16,

  10 bangun datar segitiga, 16, 26, 27 26, 27 persegi panjang, persegi, dan trapesium.

  6.1.1. Mengidentifikasi 2, 14, 17, 19, 2, 14, 17, 22, 39, 42 sifat-sifat bangun datar 20, 21, 22, 19, 20, 21, jajar genjang, belah 23, 33, 35, 23, 33, 35, ketupat, layang- 38, 39, 40, 38, 40, 43 layang, lingkaran. 42, 43 6.1.2. menggambarkan 3, 32, 45, 46, 3, 32, 45,

  49 bangun datar jajar 49, 50 46, 50 genjang, belah ketupat, layang-layang, lingkaran.

  3.8 Uji Reliabilitas Tes

  Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama/ konsisten (Sugiyono, 2013: 121). Setelah melakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui kosistensi alat ukur. Ketentuan reliabilitas mengacu pada pendapat Sekaran (Azwar, 2010:98) yang menyatakan bahwa reliabiliti < 0,6 kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan > 0,8 baik. Dari hasil uji reliabilitas yang diolah dengan bantuan SPSS 16.0 for windows, diperoleh hasil sebagai berikut.

  Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas 5 SDN

Karanggondang 01 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

  

Reliability Statistics

ronbach's Alpha N of Items .927

  50

  3.9 Indikator Keberhasilan penelitian

  Penelitian tindakan kelas diasumsikan bila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, sehingga akan berdampak terhadap perbaikan hasil belajar. Urutan indikator disusun kembali menjadi; 1.

  Indikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran minimal baik (indikator ini untuk tujuan umum dari tujuan penelitian) 2. Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal yaitu: minimal 75% dari jumlah siswa mencapai KKM.

  3.10 Tim Kolaborasi

  Tim kolaborasi terdiri dari dua orang. Anggota tim kolaborasi disebut kolaborator atau observer. Berikut ini adalah yang menjadi observer dalam

1. Nama : Jiman, S.Pd

  Jabatan: Guru Kelas 5 Fungsi : Kolaborator/Observer 2. Nama : Dwi Rahayu

  Jabatan: Mahasiswa semester 8 PGSD FKIP UKSW Fungsi : Kolaborator/Observer Kedua observer tersebut bertugas memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran dan melakukan penilaian, analisis data, evaluasi, merefleksi, serta menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas.

  3.11Rancangan Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Tabel 3.11 Rancangan Jadwal Penelitian

  No. Jenis kegiatan Bulan Januari Februari Maret April

  1. Penyusunan proposal

  X X penelitian tindakan kelas

  2. Diskusi tim dan perbaikan

  X

  3. Penelitian di lapangan

  X X

  4. Analisis data

  X

  5. Penyusunan laporan hasil X penelitian tindakan kelas

  6. Finalisasi dan laporan X akhir

  7. Karya tulis ilmiah (KTI)

  X

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan

0 1 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Numbered Head Together Berbantuan Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Numbered Head Together Berbantuan Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Numbered Head Together Berbantuan Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 26

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI RINGINHARJO 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Numbered Head Together Berbantuan Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 57

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD N Karanggondang 01 Kec. Pabelan Kab. Sema

0 0 16