Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
4 ).
4
3 X2
2
1 X
Nonequevalent Control Grup Desain
Tabel 3.1 Desain eksperimen3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006) ‘eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditumbulkan oleh peneliti dengan engurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
2
). Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen (X) , dan pengaruh pembelajaran (O
3
) dan kelompok kontrol (O
1
Desain eksperimen yang digunakan peneliti adalah Quasi (Nonequevalent Grup Desain). Dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (O
3.1.2 Desain Penelitian
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experimental). Penelitian semu (Quasi Experimental) metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah menggunakan model pembelajaran Course Riview Horay.
&O Keterangan : 1 = pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal.
3 = pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.
X = Treatment/perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu kelas III SDN Pernadaran 01 ,pembelajaran dengan menggunakan model Course Riview Horay
2
= posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model Course Riview Horay
4 = posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan model Picture And Picture X2= Treatment/perlakuan untuk kelompok kontrol yaitu kelas III SDN
Pernadaran 02 ,pembelajaran dengan menggunakan model Picture And
Picture
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
1) Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan SD Gugus Kihajar Dewantara. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas 3 SD Negeri Penadaran 01 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Penadaran 02 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa untuk SD Negeri Penadaran 01 sebanyak 18 siswa dan di SD Negeri Penadaran 02 sebanyak 23 siswa. 2) Waktu Penelitian
Kegiatan atau penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai selesai dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapan-tahapan meliputi: Tahap persiapan a.
Pada tahap persiapan ini meliputi pembuatan judul, pembuatan proposal skripsi, permohonan ijin kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian, meminta materi, membuat RPP, membuat instrumen penelitian.
b.
Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan mencangkup observasi untuk mengetahui pembelajaran, mengambil foto dokumentasi, dan mengambil data-data hasil penelitian.
c.
Tahap penyusunan Pada tahap penyusunan ini yaitu pengelolaan dan pengolahan hasil penelitian.
3.2 Populasi Sampel dan teknik Pengambilan Sampel.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Populasi pada penelitian ini adalah SDN Gugus Ki Hajar Dewantara, kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan terdiri dari 8 Sekolah yaitu SDN Glapan 01, SDN Genggang Tani 01, SDN Genggang Tani 02, SDN Trisari 01, SDN Trisari 02, SDN Penadaran 01, SDN Penadaran 02, SDN Penadaran
03. SDN Gugus kihajar Dewatara dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Populasi di Gugus Ki Hajar DewantaraNo Nama Sekolah Jumlah Siswa Status Sekolah kelas 3
1. SDN Penadaran 01
18 SD Negeri
2. SDN Penadarn 02
23 SD Negeri
3. SDN Penadaran 03
24 SD Negeri
4. SDN Galapan 01
32 SD Negeri
5. SDN Genggang Tani 01
29 SD Negeri
6. SDN Genggang Tani 02
25 SD Negeri
7. SDN Trisari 01
22 SD Negeri
8. SDN Trisari 02
26 SD Negeri Jumlah 199
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Untuk mengetahui kelas eskperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Sampel yaang diambil di Gugus Ki Hajar DewantaraNo Nama Sekolah Status Jumlah
1. SDN Penadaran 01 Inti
18
2. SDN Penadaran 02 Imbas
23 Dari Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pada SD inti berjumlah 18 Siswa dan pada SD imbas berjumlah 23 siswa. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu dengan cara SD inti yang berjumlah 18 dibagi menjadi 2 yaitu masing-masing 9, sedangkan pada SD imbas juga dibagi menjadi 2 kelas yaitu 11 dan 12, selanjutnya untuk kelas eksperimen yaitu diambil SD inti 9 siswa dan diambil SD imbas 11 siswa jadi kelas eksperimen berjumlah 20 siswa, untuk kelas kontrol diambil SD inti 9 siswa dan dimabil SD imbas 12 siswa jadi kelas kontrol berjumlah 21 siswa.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono. 2012: 81). Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling
(Area Sampling) karena penelitian pada gugus sekolah
Cluster Sampling
dasar. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber sangat luas (Sugiyono, 2012: 83). Pada SDN Gugus Kihajar Dewantara,kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan terdiri dari
8 Sekolah yaitu SDN Glapan 01, SDN Genggang Tani 01, SDN Genggang Tani 02, SDN Trisari 01, SDN Trisari 02, SDN Penadaran 01, SDN Penadaran 02, SDN Penadaran 03. Karena cakupan sangat luas karenaketerbatasan waktu dan biaya peneliti mengambil 2 kelas 3 yang mewakili satu gugus yaitu SDN Penadaran 01 dan SDN Penadaran 02 kelas 3.
3.3 Variabel dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel
Menurut Sugyono (2010: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variable yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu: a.
Variabel bebas Menurut sugiyono (2010: 61) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab dari perubahan atau timbulnya variabel dependen atau terikat. Dalam penenlitian ini yang merupakan variable bebas adalah model pembelajaran Course Riview
Horay (CRH) dan Picture and Picture (x)). Dalam pembelajaran, model
pembelajaran Course Riview Horay (CRH) akan mempengaruhi hasil belajar IPA kelas 3.
b.
Variabel terikat Menurut Sugiyono (2010: 61) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas 3.
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional pada variabel bebas (x) dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Course Riview Horay (CRH), model pembelajaran
Course Riview Horay (CRH) adalah model pembelajaran dimana siswa
dapat memahami konsep-konsep belajar dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y) yaitu hasil belajar IPA kelas 3.
3.4 Tehnik dan Instrumen Penelitian
a. Lembar Observasi Lembar observasi dibuat untuk mengamati proes belajar mengajar guru pada saat kegiatan proses belajat mengajar. Dalam penelitian ini menggunakan dua lembar observasi. Lembar observasi pertama dibuat untuk mengamati kegiatan proses belajar mengajar guru di kelompok eksperimen yaitu guru kelas 3 SD Negeri 01 Penadaran. Lembar obeservasi kedua dibuat untuk mengamati kegiatan proses belajar mengajardi kelompok kontrol yaitu kela 3 SD Negeri 02 Penadaran. Pembuatan lembar observasi harus disesuaikan dengan sintak pembelajaran pada masing-masing kelompok.
Kelompok eksperimen menggunakan model Course Riview Horay sedangkan kelompok kontrol menggunakan sintak model Picture and picture. Dapat dilihat kisi-kisi lembar observasi pada Tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Kelompok ekperimenNo Kegiatan Aspek yang diamati No 1.
1 Awal pembelajaran 1. Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran.
2.
2 Menyapa dan menayakan kabar.
3.
3 Melakukan kegiatan aparesepsi.
4.
4 Menjelaskan tujuan pembelajaran. 5. langkah-langkah
5 Menjelaskan pembelajaran mengunakan model Course Riview Horay (CRH).
2. Menyampaikan kompetensi yang ingin
6 Inti pelajaran dicapai.
1.
6 Siswa diberi kesempatan untuk menyimak kompetensi yang akan dicapai pada pelajaran
enyajikan atau mendemonstrasikan materi
membuat kartu serta disi nomor yang sudah ditentukan.
12 Salah satu kelompok membacakan hasil diskusinya.
Mengarahkan jalannya diskusi.
12 10.
11 Mendiskusikan soal yang diberikan tadi.
Jawaban di tulis di kartu atau di kotak.
11 9.
mendapat nomor sesuai dengan soal berdiskusi dengan kelompok.
Memberi kesempatan bagi siswa yang
11 8.
10 Soal dibacakan secara acak sesuai nomor yang disebutkan.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
7 2. Memberi kesempatan untuk memahami materi yang disampaikan.
10 7.
9 Membuat kartu atau kotak.
9 6. Membimbing siswa dalam berdiskusi.
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.
9 5.
8 Membagi siswa dalam kelompok- kelompok.
melakukan tanya jawab bila ada yang belum dimengerti
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
8 4.
7 Melakukan tanya jawab
7 3. Memberi kesempatan untuk mengidentifikasi tentang materi yang sudah disampaikan.
13
11. Memberikan kesempatan bagi siswa
membacakan hasil diskusinya bagi siswa yng sesuai dengan soal.
13 Bila dapat tanda (v) langsung berteiak
horay
14 12.
Memberi kesempatan bagi siswa yang dapat tanda (v) untuk berteriak horay
14 Menghitung yang beteriak horay
15 13.
Menunggu penghiitungan.
15 Memberikan reward
16 14.
Memberikan reward bagi yang paling banyak berteriak horay.
16 3. Penutup 1.
Melakukan refleksi
17 2. Memberikan soal evaluasi
18
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol7 2.
8 5. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk
8 4. Memberikan kesempatan siswa untuk memahami gambar.
dengan materi
7 Memperlihatkan gambar yang berkaitan
7 3. Memberikan kesempatan siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting.
baik-baik materi yang disampaikan.
Memahami
6 Menyampaikan materi
N Kegiatan Aspek yang diamati No 1 Awal Pembelajaran 1.
Menyimak kompetensi yang ingin dicapai
6 1.
5 2 Inti Pembelajaran Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
4 5. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran mengunakan model Picture and Picture.
3 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
2 3. Melakukan kegiatan aparesepsi.
1 2. Menyapa dan menayakan kabar.
Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran.
8
Bergantian memanggil siswa untuk
9
menempelkan gambar
6.9 Mengarahkan untuk menempelkan atau mengurutkan gambar 7. kesempatan untuk siswa
9 Memberikan menempelkan atau mengurutkan gambar yang dianggap sesuai.
Menanyakan alasan pemikiran mengurutkan
10 atau menempelkan gambar. 8. kesempatan siswa untuk
10 Memberikan memberikan pendapat atau penjelasan tentang gambar yang sudah diurutkan atau ditempelkan.
Menanamkan materi dari penjelasan tentang
11
gambar 9.
11 Memberikan kesempatan pada siswa untuk mendengarkan dan memahami penjelasan dari gambar
Menulis karangan berdasarkan urutan
12
gambar atau yang ditempelkan 10.
12 Membagi siswa kedalam 5 kelompok 11.
12 Membimbing siswa untuk menulis karangan.
12.
12 Memberikan kesempatan kepada sisa untuk membacakan hasil diskusinya.
Kesimpulan
13 13.
13 Memberikan ksempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan. Penutup 1.
14 Melakukan refleksi 2.
15 Memberikan soal evaluasi b.
Tes Dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui atau mengkur kemampuan subyek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan dua tes yaitu, tes awal (pretest) yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa serta dilakukan sebelum mendapat perlakuan dan tes akhir (posttest) digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA pada materi energi setelah mendapat perlakuan. Pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen sama-sama akan mendapat peerlakuan. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
Course Riview Horay (CRH) sdangakan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.
c.
Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata bahwa sudah melakukan penelitian. Peneliti mengambl foto dalam proses kegiatan pembelajaran.
3.4.1 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelh menjalani sebuah pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan tes piihan ganda. Agar intrumen yang berupa tes pilihan ganda terjamin dengan baik untuk digunakan sebagai pengumpulan data maka tes harus disusun dengan baik anatar lain dengan langkah- langkah sebai berikut.
a.
Menyusun kisi-kisi soal b.
Uji coba instrumen c. Uji validitas soal
Kisi-kisi soal dapat disusun berdasarkan SK dan KD, yaitu dengan SK Memahami berbagai cara gerak benda dan KD Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya. Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini :
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal EvaluasiSrandar Kompetensi SK
Kompetensi Dasar KD
Indikator Item soal pilihan Memahami berbagai cara gerak benda,hubungannya dengan energi dan sumber energi.
Mengidentifikas i sumber energi dan kegunaannya.
1. Mengidentifikasi berbagai macam sumber-sumber energi.
1, 2, 3, 4, 9, 11, 14, 16, 17, 18, 22, 24, 26, 27, 30, 33, 35 2.
Menjelaskan tujuan penggunaan sumber energi.
5, 6, 7, 8, 13, 20, 23, 28, 29,31 3.
Menerapkan cara menghemat energi dalm kehidupan sehari- hari
10, 12, 15, 19, 21, 25, 32,
34
3.5 Uji Coba Instrument Penelitian
3.5.1 Uji Valditas tes
Uji Validitas Instrumen Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid ( Riduwan dan Sunarto, 2012: 348).
Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 dengan menggunakan Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r
hitung
) di bandingkan dengan nilai r
tabel
. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau nilai r hitung > nilai nilai r tabel, maka item tersebut adalah valid (Riduwan dan Sunarto, 2012: 353) Dari 35 item soal, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dapat diperoleh hasil akhir uji validitas seperti pada Tabel 3.7 berikut
Tabel 3.7 Hasil Valditas Intrument Butir SoalBentuk Instrument
Item Soal Valid Tidak Valid Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9,1 0, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 33, 35
9, 13, 19, 21, 26, 28, 32, 34
Dari Tabel 3.7 dapat dilihat beberapa soal yang tidak valid,maka peneliti memperbaiki dan membuang soal berdasarkan indikatornya.
3.5.2 Realibilitas instrumen
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konsisten) (Riduwan dan Sunarto, 2012: 348). Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker, dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
Tabel 3.8 Koefisien RealibilitasNilai Reliabilitas 0,90 ≤...
Sangat Reliabel 0,71- 0,89 Reliabel 0,41- 0,70 Cukup Reliabel 0,21- 0,40 Kurang Reliabel ..... ≤ 0,20
Tidak Reliabel Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.9berikut ini:
Tabel 3.9 Reliability StatisticsCronbach's Alpha
N of Item s
.679
35 Dari Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa Cronbach's Alpha menunjukan 0,679 itu berarti dapat dikatakan cukup reliabel.
3.5.2 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Untuk memperoleh soal yang baik, selain melalui uji validitas dan reliabitas adalah adanya keseimbangan didalam soal. Keseimbangan soal yang dimasud adalah menggolongkan soal mudah, soal sedang, dan soal sukar. Menurut Arikunto (2007:207-210), soal yang baik adalah soal yang yang tidak terlalu mudah atau tidak sulit. Bila soal terlalu mudah maka siswa tidak akan memahami yang sebernanya namun bila soal terlalu sulit maka siswa akan lebih tidak semangat dalam mengerjakannya. taraf atau indeks kesukaran adalah :
Keterangan:
P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P : 0,00
- – 0,30 adalah soal sukar : 0,30
P
- – 0,70 adalah soal sedang
P : 0,70
- – 1,00 adalah soal mudah Misalnya untuk pretest no 1.
P = = = 0.91
Tabel 3.10 Indeks Kesukaran SoalPilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
1, 4, 9, 12, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 26, 34
9
24
2 19, 21, 10, 11, 28, 30, 13,14, 15, 32, 16, 17, 18,
20, 22, 23, 24, 25, 27,
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik dan deskriptif kualitatif. Analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Adapun analisis deskriptif kualitatif dipergunakan untuk menganalisis data dan informasi dari hasil pengamatan dan wawancara serta hasil dari interprestasi analisis statistik dengan SPSS. ` Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilaksanakan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut uraian masing-masing uji prasyarat.
3.6.1 Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel.
Penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2011:228), tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik non parametrik. Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran.Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai P > 0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai P < 0,05 maka sebarannya tidak normal. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software
SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen.Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen).Maka sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol dilakukan dulu uji homogenitas.
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini adalah nilai pre test pembelajaran Matematika dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materimengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.
3.6.3 Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji t-test dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0. Langkah-langkahnya adalah Analyze
- – Compare Means – Independent – Sample T-Test.
3.7 Hipotesis Statistika
Hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Course Riview Horay (CRH) dan Picture and Picture. Adapun hipotesis statistika dalam penelitian ini:
1. Jika nilai sig. (2-tailed) pada uji t > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Course Riview Horay (CRH) dan Picture and Picture terhadap hasil belajar IPA.
2. Jika nilai sig. (2-tailed) pada uji t < 0,05, maka H1diterima dan H0 ditolak.
Artinya ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Course Riview dan Picture and Picture terhadap hasil belajarIPA.
Horay (CRH)