Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Pengembangan Pembelajaran Assure dalam Mengimplementasikan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Di Kelas 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam dunia pendidikan SD, pembelajaran manusia dalam mengenal alam didapatkan melalui mata pelajaran IPA. IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.

  Prihantoro dkk (dalam Trianto, 2012:137) menyatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan.

  Kurikulum Sekolah Dasar (SD), KTSP 2006 juga menyebutkan bahwa salah satu program pengajarannya adalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fungsinya adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, berpikir ilmiah, membuat keputusan, dan meningkatkan kesadaran siswa untuk menghargai alam semesta.

  Di dunia ini manusia tak bisa lepas interaksinya dengan alam, manusia dapat memahami dirinya serta mengambil manfaat dari alam, hal ini sejalan dengan pendapat. Sulistiyanto (2008:3) bahwa:

  Kita selalu berhubungan dengan alam. Alam banyak memberikan manfaat bagi kita. Dengan belajar mengenal alam kita dapat mengambil manfaat dan menjaga kelestarian alam.

  Dengan pemahaman akan pentingnya IPA maka manusia akan dapat mengambil banyak manfaat antara lain untuk membantu manusia dalam pemecahan masalahnya pada kehidupan sehari-hari. Semakin berkembangnya sebagai upaya untuk keberlangsungan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Akan tetapi fenomena yang terjadi banyak sekali siswa yang kesulitan dalam memahami IPA, siswa sering kali merasa proses pembelajaran IPA terlalu banyak materi, metode yang diajarkan dengan cara hafalan.

  Hal ini senada dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti dimana hasil observasi di SD Negeri Dukuh 02 Kecamatan Sidomukti yang dilaksanakan pada saat mahasiswa melaksanaan PPL tanggal 9 Oktober 2014 - 1 Desember 2014, didapatkan data hasil observasi bahwa selama ini guru masih kurang memaksimalkan proses pembelajaran. hal yang sama juga ditemui peneliti di SD Negeri Semowo 1 kecamatan Pabelan. Kedua SD tersebut dalam melaksanakan pembelajaran yang biasa dilakukan selama ini adalah pembelajaran yang diawali penjelasan singkat materi oleh guru, siswa diajarkan teori, pemberian contoh soal, kemudian diakhiri dengan latihan soal. Pola itu dilakukan secara monoton dari waktu ke waktu. Hal yang melatar belakangi kenapa pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal adalah kurang dipahaminya RPP yang sudah dibuat. RPP yang digunakan guru hanya digunakan sebagai pelengkap administrasi saja, RPP yang digunakan pun berasal dari KKG . KKG (Kelompok Kerja Guru) merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,(2008:6). Penggunaan RPP dari KKG memang bukan merupakan sebuah kesalahan akan tetapi pelaksaanan pembelajaran dengan menggunakan RPP dari KKG tanpa melakukan penyesuaian siswa dikelas yang diampunya, akan mengakibatkan pembelajaran yang dilakukan kurang sesuai dengan kondisi kelas dan siswa sehingga pada akhirnya berdampak pada berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini terlihat ketika pada proses tanya jawab serta pengerjaaan soal beberapa siswa terlihat masih kebingungan dengan materi yang ada, serta jawaban yang diberikan siswa cenderung melihat pada buku materi sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah. Bila melihat data hasil rata-rata nilai menyenangkan, menciptakan iklim belajar yang serta melibatkan siswa secara efektif dalam pembelajaran yang akan berdampak pada konsep dan materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

  Penerapan pendekatan saintifik yang diintegrasikan dengan Pengembangan Pembelajaran ASSURE dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Pendekatan saintifik yang mempunyai langkah pembelajaran 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan) mempunyai karakteristik menurut Zalim (2014:2) adalah sebagai berikut: a. Berpusat pada siswa.

  b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.

  c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

  d. Dapat mengembangkan karakter siswa.

  Dari karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang mengunakan pendekatan saintifik dapat mengaktifkan siswa dan mendorongya untuk ikut dalam membangun ilmu pengetahuan sehingga siswa tidak terbebani dengan penguasaan materi yang banyak serta melatih mereka untuk berpikir tingkat tinggi yang lambat laun mengembangkan karakter siswa dalam upaya menjalani kehidupannya. Selain itu agar didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal maka diperlukan persiapan yang matang sehingga akan didapatkan proses belajar mengajar yang baik atau yang sering disebut pembelajaran efektif. untuk itu diperlukan.

  Pengembangan Pembelajaran ASSURE di desain untuk membantu Guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan teknologi dan media dalam kelas. Dalam Pengembangan Pembelajaran ASSURE terdapat enam langkah yang harus dijalankan sebagai dkk (2011:110) menyebutkan langkah Pengembangan Pembelajaran ASSURE sebagai berikut

  a. Analyze Leaner

  b. State Standars and Objacctives

  c. Select Strategies, Technology Media, and Material

  d. Utillize Techology, Media, and Material,

  e. Require Learner Participation

  f. Evaluate and Revise

  Pelaksanaan Pengembangan Pembelajaran ASSURE akan menghasilkan sebuah perencaanan pembelajaran yang efektif dikarenakan perencanaan yang dikembangkan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu dari segi pembelajar dan materi yang kemudian dipertimbangkan penggunaan strategi pelaksanaannya,teknologi, dan media yang akan digunakan. Sehingga perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat benar-benar terlaksana secara efektif.

  Penggunaan Pendekatan saintifik yang di integrasikan kedalam Pengembangan Pembelajaran ASSURE berdasarkan paparan diatas maka akan didapatkan sebuah model pembelajaran yang efektif dalam pelaksanaan serta mendorong siswa untuk berfikir tingkat tinggi sehingga dari gabungan keduanya akan menghasilkan hasil belajar yang baik.

  Berdasarkan masalah dan didukung penelitian yang relevan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 3 melakukan Penelitian PreEksperimen yang berjudul” Efektifitas pengembangan pembelajaran ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar muatan IPA siswa di kelas 3.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Apakah penggunaan pengembangan pembelajaran ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar muatan IPA siswa di kelas 3 SDN Semowo 01 semester II tahun pelajaran 2014 / 2015 efektif.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui efektifitas penggunaan pengembangan pembelajaran

  

ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar

  muatan IPA siswa di kelas 3 SDN Semowo 01 semester II tahun pelajaran 2014 / 2015 efektif.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Manfaat dalam penelitian ini terdiri dari 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Sedangkan manfaat teoritis adalah yang umum untuk dunia pendidikan. Manfaat praktis adalah yang berkaitan dengan siswa, guru dan sekolah.

  a. Manfaat Teoritis

  a) Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan serta pemahaman praktisi pendidikan dalam upaya mengefektifkan pembelajaran dengan penerapan pengembangan pembelajaran ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik. pembelajaran berdasarkan ASSURE dan pendektan saintifik dapat mengefektifkan pembelajaran karena perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan mempertimbangkan beberapa sisi siswa, materi, dan ketersediaan sarana dan prsarana. b) Penelitian diharapkan hasil belajar ipa siswa kelas III akan menjadi lebih baik jika telah mengetahui model pembelajaran yang efektif pada pokok bahasan yang diajarkan oleh guru.

  c) Penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang selanjutnya.

  b. Manfaat Praktis

  a) Bagi Peneliti

  Mendapatkan pengalaman melaksanakan proses pembelajaran efektif dalam rangka meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas III SD.

  b) Bagi Siswa Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

  c) Bagi Guru

  Dengan menggunakan pengembangan pembelajaran ASSURE dalam merancang pembelajaran yang diimplementasikan pendekatan saintitik guru dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien untuk siswa.

  d) Bagi Sekolah

  Sebagai bahan masukan dalam pembinaan guru-guru untuk memperbaiki sistem pengajaran pendidikan yang ada di sekolah dalam upaya mengembangkan kreativitas dalam menghadapi inovasi pendidikan

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupate

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semara

0 0 27

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARING (PBL) SISWA KELAS 5 SDN WONOREJO 04 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 2 22

4.1.1. Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pring

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 2 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 1 76