DAFTAR ISTILAH DALAM PELAYARAN docx

DAFTAR ISTILAH DALAM PELAYARAN
Hazardous Cargo: Barang berbahaya atau sering disebut dangerous goods
Hatch: Ruang untuk muatan kapal
Hatch Beam: Balok yang diangkat untuk menyangga tutup palka
Harbour Master: Seorang pejabat yang menangani aspek-aspek operasional dan navigasi
dari suatu Pelabuhan
Hatch Square: Mulut palka atau ambang palka
Haulage: Lihat Trucking
Heavy Lift Surcharge: Tambahan freight heavy-lift surcharge untuk barang yang mempunyai
berat di atas 5 (lima) ton secara bertingkat
High Speed Diesel (HSD): Solar, jenis minyak yang digunakan untuk mesin-mesin putaran
tinggi
High Water Ordinary Spring Tide: Ketinggian permukaan air pada musim panas (HWOST)
Hogging: Lengkung gunung, terlalu banyak menaruh muatan di ujungujung kapal maka
bentuk kapal akan melengkung ke atas
Hook Cycle: Banyaknya angkatan yang dilakukan oleh derek dalam jangka waktu tertentu
Hook Capacity: Kapasitas daya angkat dari derek dalam periode tertentu
Hook output: Hasil angkatan keseluruhan yang dihasilkan
Hour meter: Penunjukan waktu pemakaian mesin pada kendaraan, alat angkut/angkat
House Flag: Bendera pengenal dari perusahaan pemilik kapal yang dikibarkan pada tiang
utama

Hold: Ruangan-ruangan di bawah geladak kapal yang disediakan untuk muatan
Hull: Tubuh kapal lengkap dengan permesinannya
Hull Insurance : Asuransi kapal
International Association of Ports and Harbour (IAPH): Asosiasi Pelabuhan Internasional
Idle Time: Waktu yang terbuang (tidak berproduksi)
International Chambre of Comerce (ICC): Kamar Dagang dan Industri Internasional
Inland Container Depot (ICD): Depo petikemas
Immigration: Suatu pemeriksaan terhadap pasport atau dokumen terkait seperti visa atau
sertifikat kesehatan, biasanya terdapat di pintu-pintu perbatasan, untuk meyakinkan bahwa

semua dokumen tersebut memenuhi syarat sehingga orang yang bersangkutan bisa
meneruskan perjalanan
International Maritime Organization (IMO): Organisasi Kemaritiman Internasional
Import Shed: Gudang penumpukan barang impor sementara sebelum didistribusikan
Incoterms 1988O: Peraturan Internasional untuk menafsirkan istilah-istilahyang sering
digunakan dalam kontrak-kontrak perdagangan internasional. Peraturan ini dikeluarkan oleh
ICC dan meliputi FOB, CIF dan sebagainya
Inwards Clearence: Pemeriksaan kapal oleh pabean pada saat kedatangan di Pelabuhan agar
pembongkaran muatan bisa segera dilaksanakan
International Standard Organization (ISO): Organisasi Standard Mutu Internasional

International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code): Kode internasional untuk
pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang terdiri dari persyaratan wajib dan petunjuk
pelaksanaan (rekomendasi)
Institute (of insurance) Warranty Limits (IWL): Daerah yang tidak didukung asuransi
sehingga penyewa harus membayar ekstra
Jacob’s Ladder: Tangga yang terbuat dari tali dengan anak tangga yang terbuat dari kayu
atau logam yang dipergunakan sebagai jalan darurat dari geladak kapal ke permukaan air
Jetty Struktur: tambatan yang menjorok ke arah perairan, biasanya untuk tambatan kapal
curah cair
Konosemen: Daftar muatan atau bill of loading
Keel: Bagian bawah dari lunas kapal
Keel Clearence: Ambang batas kedalaman lunas bawah kapal terhadap dasar perairan
Laydays: Kelonggaran atau tenggang waktu yang diberikan kepada kapal untuk memulai
pemuatan dan pembongkaran, dimana pencharter dapat melakukan bongkar/muat tanpa
membayar biaya ekstra
Laytime: Waktu labuh
LCL/LCL: Pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di container
freight station (CFS) di pelabuhan muat sampai dengan barang diserahkan ke consignee dari
CFS di pelabuhan bongkar. Less Than Full Container Load (LCL)Petikemas isi yang dikuasai
lebih dari satu pemilik.

Lighterage: Bongkar/muat melalui alat angkut sejenis tongkang/perahu
Length Between Perpendiculars (LBP): Panjang kapal diukur dari linggi-linggi paling depan
dan bagian paling belakang dari buritan pada garis maksimum sarat musim panas
Length Over All (LOA): Panjang kapal secara keseluruhan yang diukur dari bagian paling
ujung dari linggi-linggi sampai bagian paling belakang dari buritan

Lift On/Off (LoLo): Kegiatan mengangkat/menurunkan petikemas dari lapangan penumpukan
ke atas chasis atau sebaliknya
Lighter Carrier: Kapal pengangkut tongkang, variasi dari kapal pengangkut petikemas,
dimana sebagai pengganti petikemas, kapal jenis ini mengangkut tongkang bermuatan
Light Displacement: Berat kapal dalam keadaan kosong
Liner: Kapal yang memiliki tujuan, rute dan jadwal yang tetap
Loading Berth: Suatu tempat atau daerah di Pelabuhan dimana kita menaikkan barang ke
kapal
Loading List: Daftar muatan yang akan dimuat keatas kapal
Loading Plan: Perencanaan muatan
Long Distance: Jarak pengangkutan barang yang terlalu jauh (sampai ke gudang/lapangan
penumpukan), biasanya lebih dari 130 meter.
Long Term Storage: Penumpukan atau penimbunan barang untuk jangka waktu lama
Loose Cargo: Muatan yang terpisah-pisah

Lower Hold: Palka paling bawah
Loading Vesel: Kapal yang mengangkut barang yang dimuat
Log Book: Buku harian kapal
Loaded Displacement: Berat kapal beserta muatannya pada sarat kapal (draft) maksimum
yang diperkenankan oleh peraturan
Load Line: Garis batas maksimum kapal dapat dimuat
Longlength Surcharge: Tambahan freight long length surcharge untuk barang yang
panjangnya melebihi 8 meter, secara bertingkat
Lump sum Freight: Uang tambang yang dihitung berdasarkan atas unit atau sejumlah unit
tertentu
Low Water Ordinary Spring Tide (LWOST): Permukaan air terendah pada musim panas biasa
Manifest: Daftar barang yang dimuat kapal
Master Cable: Berita/kawat yang dikirim Nakhoda kapal berisikan perkiraan kedatangan
kapal di pelabuhan
Marshalling Area: Suatu daerah dimana kita merakit barang-barang atau mobil untuk
menunggu pengapalan atau pendistribusian melalui jalur darat
Marpol Marine Pollution Prevention Convention 1973/1978, yang membahas aspek
perlindungan lingkungan perairan, khusus untuk pencegahan pencemaran yang asalnya dari
kapal, alat apung dan usaha penanggulangannya


Marine Diesel Fuel (MDF): Bahan bakar untuk mesin putaran rendah dan menengah
Marine Fuel Oil (MFO): Residual Fuel Oil, bahan bakar motor diesel dengan putaran rendah
Mix Comodity Box Rate: Tarif yang diberlakukan untuk petikemas yang berisi beberapa jenis
barang
Minimum Freight (M/F): Uang tambang minimum yang harus dibayar per B/L oleh pemilik
barang dan jumlahnya bukan berdasarkan ton/m3 barang
Mooring Buoys: Pelampung
melakukan suatu kegiatan

pengikat,

pelampung

dimana

kapal

ditambatkan

untuk


Mooring Dolphin: Dolphin yang digunakan untuk menambat kapal dan tidak untuk
dibenturkan ke kapal
More or Less at Owners Option (MOLOO): Kesepakatan mengenai Cargo dead-weight,
pemilik kapal mendapat kelonggaran lebih atau kurang, karena yakin situasi dari
bunker/stores yang ada
Multi Port Itineraries: Jadwal pelayaran sebuah kapal yang melalui sejumlahPelabuhan
dengan mengangkut barang, misalnya dari jenis minyak
Multi Purpose Berth: Dermaga yang mampu menangani berbagai jenis barang dalam
berbagai bentuk misalnya pallet, kontainer, barang curah, mobil, termasuk kapal dengan
berbagai spesifikasi
Natural Harbour: Daerah perairan yang terlindungi secara alami, yang dapat digunakan
untuk kegiatan bongkar/muat kapal
Net Regitered Tonnage (NRT): Berat bersih kapal tercatat
Not always afloat but safely aground (Naabsa): Tidak selalu terapung namun badan kapal
duduk dengan aman di dasar (misalnya di lumpur)
Notice of Readiness (NOR): Pemberitahuan secara tertulis oleh nahkoda kepada penyewa
bahwa kapal siap untuk dimuat atau dibongkar
Occasional Surcharge: Biaya tambahan yang dikenakan untuk kondisi dan kejadian tertentu
yang menyebabkan meningkatnya biaya operasional

Oil/Bulk/Ore (OBO): Pengangkut barang curah multi purpose
Oil/Bulk Terminal: Dermaga atau terminal di Pelabuhan yang dilengkapi dengan peralatan
untuk menangani transhipment barang atau minyak
Oil Terminal: Dermaga atau terminal di pelabuhan yang dilengkapi dengan peralatan untuk
menangani transhipment minyak
Opening Date: Tanggal atau hari tercatat dimana barang bisa diterima untuk dikapalkan
secara liner pada suatu pelayaran tertentu.

Open Dock System : Suatu sistem dok di sebuah Pelabuhan yang dipengaruhi oleh variasi
pasang surut
Operating Port : Pelabuhan yang menyediakan dan menyiapkan prasarana, sarana dan
peralatan mekanik serta melaksanakan seluruh kegiatan usaha pelayanan jasa kapal dan
barang
Outward Clearence: Pemeriksaan kepabeanan dari suatu kapal sebelum kapal yang
bersangkutan keluar dari Pelabuhan
Out Turn Report: Laporan yang menggambarkan secara detail barang-barang yang
diturunkan dari petikemas
Overbrengen: Angsuran, pekerjaan pemindahan dari tempat penumpukan ke tempat
penumpukan lainnya yang meliputi lift on di tempat asal, trucking dari tempat asal ke tempat
baru dan lift off di tempat baru

Overside Discharge: Pembongkaran barang langsung antar kapal ke kapal yang lebih kecil
melalui samping kapal dengan menggunakan derek kapal
Particular Average: Suatu pertanggungjawaban yang melekat pada polis asuransi maritime
yang berkaitan dengan kerusakan tertentu, kehilangan sebagian (tidak dengan sengaja) atau
secara langsung diakibatkan oleh risiko-risiko yang termasuk dalam cakupan kerugian yang
dinyatakan dalam kontrak pembelian asuransi
Panamax Class: Kapal dengan ukuran terbesar yang dapat melewati terusanPanama, ukuran
kapal lebih kurang 60.000 DWT dan lebar kapal tidak melebihi 32 meter
Passenger Ship: Kapal penumpang
Passenger Terminal: Terminal yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melayani penumpang
seperti imigrasi, pabean, ruang tunggu, kantin dan sebagainya
Pallet : Platform dari kayu atau rangkaian dari plat baja denganukuran 1000mm X 1200mm
dimaksudkan untuk pengepakan barang-barang agar mudah untuk pengapalannya atau
gerakannya ke darat
Pier :D ermaga yang menjorok ke arah perairan atau tegak lurus ke arah pantai
Plimsoll Mark : Markah Kambangan, tanda batas daya muat kapal dan garis batas summer
draft di laut, yang terdapat di kiri/kanan kapal
Port Dues : Sejumlah biaya yang dikenakan pada kapal yang masuk ke pelabuhan,
perhitungan berdasarkan pada GRT kapal
Port Facility Security Plan (PFSP): Rencana yang dikembangkan agar tindakan dan

pelaksanaan telah dibuat sedemikian rupa untuk melindungi fasilitas di pelabuhan termasuk
kapal, manusia, barang, pengangkutan dan pengerjaan barang di pelabuhan agar terhindar
dari kejadian yang mengganggu atau merusak
Port Facility Security Officer (PFSO): Petugas yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan, pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan fasilitas keamanan pelabuhan
serta hubungan dengan petugas

keamanan perusahaan (CSO) dan petugas keamanan kapal (SSO)
Protection and Indemnity Club: Asuransi bersama para pemilik/operator kapal untuk (P & I
Club) menutup risiko yang tidak dapat diasuransikan pada perusahaan asuransi
Port of Refuge: Pelabuhan dimana kapal dapat labuh jangkar dengan aman pada cuaca laut
yang jelek, misalnya pada saat badai
Port Traffic Operation: Sistem operasi yang mengatur lalu lintas keluar masuk kapal di
pelabuhan, untuk beberapa Pelabuhan bisa juga berarti pengaturan distribusi barang-barang
di darat dari dan ke Pelabuhan dengan menggunakan truk atau kereta api
Pre-Slinging: Perakitan kotak-kotak kargo di dermaga sebelum dimuat ke kapal

Quay : Dermaga tempat dimana kapal melakukan bongkar/muat barang
Ramp: Suatu fasilitas yang menghubungkan dermaga dan kapal untuk memudahkan
kendaraan bisa keluar/masuk ke kapal (ferry) secara horisontal (roll on/roll off)

Ratio Date : Tanggal dimana sebuah kapal sudah harus berada di suatu tempat
Red Channel : Pintu gerbang yang harus dilalui oleh setiap penumpang beserta barang
bawaannya yang harus dideklarasikan pada pabean
Realocation : Realokasi, pekerjaan pengaturan/penempatan kembali petikemas yang masuk
di terminal petikemas sesuai perencanaan
Restricted Areas: Daerah-daerah terbatas/terlarang, mencegah masuknya orang-orang yang
tidak berwenang guna melindungi fasilitaspelabuhan dan kapal
Resources Allocation : Alokasi sumber-sumber tenaga dan peralatan yang diperlukan dalam
kegiatan operasional
Roll On/Roll Off : Terminal Terminal laut untuk kapal yang membutuhkan gerakanhorisontal
saat kendaraan keluar/masuk dari dan ke kapal, termasuk untuk barang yang melalui suatu
fasilitas yang
disebut dengan ramp
Roll-on, Roll-off (Ro-Ro) : Jenis kapal yang didesain untuk muat bongkar barang ke kapal di
atas kendaraan
Popularity: 23% [?]
Incoming search terms for the article:
* istilah muat petikemas ke kapal
Posted in Kepelabuhanan, Operasional Pelabuhan, Peralatan Pelabuhan, Petikemas Tags:
BONGKAR MUAT KEPELABUHAN, istilah dalam bongkar muat, istilah dunia pelayaran

dermaga apung, istilah general cargo, istilah kapal kargo, istilah kepelabuhanan, istilah
pelayaran berthing, istilah penyandaran kapal, istilah untuk bangunan apung, istilah-istilah
charter kapal No Comments »

“P” ISTILAH-ISTILAH KEPELABUHANAN
November 4th, 2010 admin
Particular Average: Suatu pertanggungjawaban yang melekat pada polis asuransi maritime
yang berkaitan dengan kerusakan tertentu, kehilangan sebagian (tidak dengan sengaja) atau
secara langsung diakibatkan oleh risiko-risiko yang termasuk dalam cakupan kerugian yang
dinyatakan dalam kontrak pembelian asuransi
Panamax Class: Kapal dengan ukuran terbesar yang dapat melewati terusanPanama, ukuran
kapal lebih kurang 60.000 DWT dan lebar kapal tidak melebihi 32 meter
Passenger Ship: Kapal penumpang
Passenger Terminal: Terminal yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melayani penumpang
seperti imigrasi, pabean, ruang tunggu, kantin dan sebagainya
Pallet : Platform dari kayu atau rangkaian dari plat baja denganukuran 1000mm X 1200mm
dimaksudkan untuk pengepakan barang-barang agar mudah untuk pengapalannya atau
gerakannya ke darat
Pier :D ermaga yang menjorok ke arah perairan atau tegak lurus ke arah pantai
Plimsoll Mark : Markah Kambangan, tanda batas daya muat kapal dan garis batas summer
draft di laut, yang terdapat di kiri/kanan kapal
Port Dues : Sejumlah biaya yang dikenakan pada kapal yang masuk ke pelabuhan,
perhitungan berdasarkan pada GRT kapal
Port Facility Security Plan (PFSP): Rencana yang dikembangkan agar tindakan dan
pelaksanaan telah dibuat sedemikian rupa untuk melindungi fasilitas di pelabuhan termasuk
kapal, manusia, barang, pengangkutan dan pengerjaan barang di pelabuhan agar terhindar
dari kejadian yang mengganggu atau merusak
Port Facility Security Officer (PFSO): Petugas yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan, pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan fasilitas keamanan pelabuhan
serta hubungan dengan petugas
keamanan perusahaan (CSO) dan petugas keamanan kapal (SSO)
Protection and Indemnity Club: Asuransi bersama para pemilik/operator kapal untuk (P & I
Club) menutup risiko yang tidak dapat diasuransikan pada perusahaan asuransi
Port of Refuge: Pelabuhan dimana kapal dapat labuh jangkar dengan aman pada cuaca laut
yang jelek, misalnya pada saat badai
Port Traffic Operation: Sistem operasi yang mengatur lalu lintas keluar masuk kapal di
pelabuhan, untuk beberapa Pelabuhan bisa juga berarti pengaturan distribusi barang-barang
di darat dari dan ke Pelabuhan dengan menggunakan truk atau kereta api
Pre-Slinging: Perakitan kotak-kotak kargo di dermaga sebelum dimuat ke kapal
 GRT (gross register ton) adalah volume/isi sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu uk
keamanan kapal (deducted spaces)


 NRT (netto register ton) a/volume/isi sebuah kapal dikurangi dengan jumlah isi ruangan2 ygtidak dapat dipakai
u/mengangkut muatan.
 TPC (ton per centimeter) adalah bobot dalam ton yg diperlukan untuk merubah draft kapal sebesar 1 cm .
 FWA (fresh water allowance) adalah besarnya perubahan sarat kapal yang terjadi jika kapal yang mengapung disuatu
perairan laut yang memiliki berat jenis 1025 kg/m³,berpindah tempat ke perairan yang memiliki berat jenis1000
kg/m³/sebaliknya.
 DWA (Dock water allwance) a/jarak perpindahan secara otomatis bila kapal berlayar dilaut & memasuki sungai/air.
 LOA (length over all) adalah jarak membujur kapal dari titik terdepan linggi haluan kapal sampaike titik terbelakang
dari buritan kapal diukur sejajar lunas.
 LBP (length between perpendicular) adalah panjang kapal dihitung dari garis tegak depan sampai ke garis tegak
belakang.
 lambung bebas (free board) adalah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung bebas/garis deck (deck line).
 Berat benaman (displacement) adalah jumlah berat kapal & segalanya yang berada pada kapal tsb & dinyatakan
dalam ton .
 Bobot mati (DWT – dead weight tonnage) a/ selisih berat kapal maksimum dikurangi berat kapal kosong (load
displacement – light displacement).
 Sarat kapal (draft) adalah jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air (sarat moulded).

Berikut ini daftar Singkatan yang sering ditemui dalam Istilah Pelayaran :


AIS

: Automatic Identification System



ALC

: Articulated Loading Column



AMVER

: Automated Mutual Assistance Vessel Rescue System



ASL

: Archipelagic Sea Lane



ATBA

: Area To Be Avoided



ATLAS

: Autonomous Temperature Line Acquisition System



CALM

: Catenary Anchor Leg Mooring



CBM

: Conventional Buoy Mooring



CDC

: Certain Dangerous Cargo



CHA

: Competent Harbour Authority



COTP

: Captain of the Port



CVTS

: Co-operative Vessel Traffic System



DART

: Deep-ocean Assessment and Reporting Tsunamis



DF

: Direction Finding



DG

: Degaussing



DGPS

: Differential Global Positioning System



DPG

: Dangerous and Polluting Goods



DSC

: Digital Selective Calling



DW

: Deep Water



DWT

: Deadweight Tonnage



DZ

: Danger Zone



E

: East



ELSBM

: Exposed Location Single Buoy Mooring



ENE

: East Northeast



EPIRB

: Emergency Position Indicating Radio Beacon



ESE

: East Southeast



ETA

: Estimated Time of Arrival



ETD

: Estimated Time of Departure



FAD

: Fish Aggregating Device



feu

: Forty Foot Equivalent Unit



fm

: Fathom(s)



FPSO

: Floating Production Storage and Offloading Vessel



FPU

: Floating Production Unit



FSO

: Floating Storage and Offloding Vessel



ft

: Foot (Feet)



GMDSS

: Global Maritime Distress and Safety System



GPS

: Global Positioning System



GRT

: Gross Register Tonnage



GT

: Gross Tonnage



HAT

: Highest Astronomical Tide



HF

: High Frequency



hm

: Hectometre



HMS

: Her (His) Majesty's Ship



HP

: Horse Power



hPa

: Hectopascal



HSC

: High Speed Craft



HW

: High Water



IALA

: International Association of Lighthouse Authorities



IHO

: International Hydrographic Organization



IMDG

: International Maritime Dangerous Goods



IMO

: International Maritime Organization



ISPS

: International Ship and Port Facility Security Code



ITCZ

: Intertropical Convergence Zone



ITZ

: Inshore Traffic Zone



JRCC

: Joint Rescue Co-0rdination Centre



kHz

: Kilohertz



km

: Kilometre(s)



kn

: Knot(s)



kW

: Kilowatt(s)



LANBY

: Large Automatic Navigation Buoy



LASH

: Lighter Aboard Ship



LAT

: Lowest Astronomical Tide



LF

: Low Frequency



LHG

: Liquefied Hazardous Gas



LMT

: Local Mean Time



LNG

: Liquefied Natural Gas



LOA

: Length Overall



LPG

: Liquefied Petroleum Gas



LW

: Low Water



mb

: Milibar(s)



MCTS

: Marine Communications and Traffic Service Centres



MF

: Medium Frequenncy



MHz

: Megahertz



MHHW

: Mean Higher High Water



MHLW

: Mean Higher Low Water



MHW

: Mean High Water



MHWN

: Mean High Water Neaps



MHWS

: Mean High Water spring



MLHW

: Mean Lower High Water



MLLW

: Mean Lower Low Water



MLW

: Mean Low Water



MLWN

: Mean Lower Water Neaps



MLWS

: Mean Lower Water Spring



MMSI

: Maritime Mobile Sevice Identity



MRCC

: Maritime Rescue Co-ordination Centre



MRSC

: Maritime Rescue Sub-Centre



MSI

: Marine Safety Information



MSL

: Mean Sea Level



MV

: Motor Vessel



MW

: Megawatt(s)



N

: North



NATO

: North Atlantic Treaty Organization



Navtex

: Navigational Telex System



NE

: Northeast



NNE

: North Northeast



NNW

: North Northwest



No

: Number



NRT

: Net Register Tonnage



NT

: Net Tonnage



NW

: Northwest



ODAS

: Ocean Data Acquisition System



PEC

: Pilotage Exemption Certificate



PEL

: Port Entry Light



PLEM

: Pipe Line End Manifold



PMSC

: Port Marine Safety Code



POL

: Petrol,Oil & Lubricants



PSSA

: Particularly Sensitive Sea Areas



PWC

: Personal Watercraft



RCC

: Rescue Co-ordination Centre



RMS

: Royal Mail Ship



RN

: Royal Navy



RoRo

: Roll-on,Roll off



RT

: Radio Telephony



S

: South



SALM

: Single Anchor Leg Mooring System



SALS

: Single Anchored Leg Storage System



SAR

: Search And Rescue



Satnav

: Satellite Navigation



SBM

: Single Buoy Mooring



SE

: Southeast



SHA

: Statutory Harbour Authority



SPM

: Single Point Mooring



sq

: Square



SRR

: Search and Rescue Region



SS

: Steamship



SSCC

: Ship Sanitation Control Certificate



SSE

: South Southeast



SSCEC

: Ship Sanitation Control Exemption Certificate



SSW

: South Southwest



STL

: Submerged Turret Loading



STS

: Ship to Ship



SW

: Southwest



SWATH

: Small Waterplane Area Twin Hull Ship



teu

: Twenty Foot Equvalent Unit



TRITON

: Triangle Trans-Ocean Buoy Network



TSS

: Traffic Separation Scheme



UHF

: Ultra High Frequency



UKC

: Under-kell Clereance



UKHO

: United Kingdom Hydrographic Office



ULCC

: Ultra Large Crude Carrier



UN

: United Nations



UT

: Universal Time



UTC

: Co-ordinated Universal Time



VDR

: Voyage Data Recorder



VHF

: Very High Frequency



VLCC

: Very Large Crude Carrier



VMRS

: Vessel Movement Reporting system



VTC

: Vessel Traffic Centre



VTMS

: Vessel Traffic Management System



VTS

: Vessel Trrafic Services



W

: West



WGS

: World Geodetic System



WMO

: World Meteorological Organization



WNW

: West Northwest



WSW

: West Southwest



WT

: radio (Wireless) Telegraphy

UKURAN POKOK SEBUAH KAPAL TERDIRI DARI
1. UKURAN MEMBUJUR/MEMANJANG (LONGITUDINAL)

2. UKURAN MELINTANG / MELEBAR (TRANSVERZAL )

BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH UNTUK KAPAL :
1. PANJANG : Jarak membujur sebuah kapal dalam meter pada sarat muat musim panas Yang dihitung dari
bagian depan linggi haluan sampai sisi belakang poros kemudi atau tengah- tengah cagak kemudi pada kapal
yang tidak memiliki poros kemudi .Panjang ini tidak kurang dari 96 % dan tak lebih dari 97 % panjang pada
sarat musim panas maksimum dan merupakan panjang yang ditentukan oleh biro klasifikasi dimana kapal
tersebut dikeluarkan.
2. LEBAR : Ialah lebar kulit kapal bagian dalam terbesar yang diukur dari bagian sebelah dalam kulit kapal.
Lebar ini juga merupakan lebar menurut ketentuan biro klasifikasi di mana kapal tersebut dikelaskan.
3. DALAM : Ialah jarak tegak yang dinyatakan dalam meter pada pertengahan panjang kapal diukur dari bagian
atas lumas sampai bagian atas balok geladak dari geladak jalan terus teratas
4. TENGAH-TENGAH KAPAL : Ialah Pertengahan panjang Yang diukur dari bagian depan linggi haluan
5. Lebar terdaftar ( Registered Breadth )Ialah Lebar seperti yang tertera di dalam sertifikat kapal itu. Panjangnya
sama dengan lebar dalam ( Moulded Breadth )
6. Lebar Tonase ( Tonnage Breadth )Ialah Lebar sebuah kapal dari bagian dalam wilah keringat lambung yang
satu sampai ke bagian dalam wilah keringat lambung lainnya, diukur pada lebar terbesar dan sejajar lunas
7. Dalam(Depth):
8. Ialah jarak tegak diukur dari titik terendah badan kapal sampai ke titik di geladak lambung bebas tersebut .
Jarak ini merupakan dalam menurut Biro Klasifikasi dimana kapal tersebut dikelaskan .
9. Dalam tonnase Ialah Dalam yang di hitung mulai dari alas dasar dalam sampai geladak lambung

UKURAN TEGAK ( VERTIKAL Kapal ) :
1. Sarat Kapal Ialah Jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air. Jarak ini sering di
istilahkan dengan sarat moulded.
2. Lambung bebas (Free Board ) : Ialah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung bebas atau garis
deck ( Deck Line )

PENGERTIAN TONASE / Tonage :

Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana pengangkutan di atas air.
Besar kecilnya kapal dinyatakan dalam ukuran memanjang, membujur, melebar, melintang, tegak, dalam dan ukuran
isi maupun berat.

Guna dari ukuran – ukuran ini untuk mengetahui besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya angkut kapal
tersebut dan besarnya bea yang akan dikeluarkan.

TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sebagai Berikut :
1. Isi kotor ( Gross Tonnage) GT
2. Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal itu, Isi kotor merupakan jumlah
3. Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak tonase
4. Isi ruangan / tempat – tempat antara geladak kedua dan geladak atas
5. Isi ruangan – ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak atas atau geladak di atasnya
6. Isi dari ambang palka (1/2 % dari BRT kapal )
7. Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari ruangan - ruangan yang
dibatasi oleh :
8. Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas
9. Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.
10. Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading – gading.

Istilah - Istilah Dalam Bangunan Kapal
1. DISPLACEMENT = Berat Benaman Jumlah berat kapal dan segalanya yang ada pada kapal tersebut dan di
nyatakan dalam Longton
2. LOADED DISPLACEMENT = Berat Benaman dimuati Penuh Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada
pada kapal tersebut pada saat kapal tersebut dimuati sampai mencapai sarat maximum yang diijinkan .
3. LIGHT DISPLACEMENT = Berat Benaman Kapal Kosong Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada
kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan

4. VOLUME OF DISPLACEMENT= Isi Benaman
5. Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan
6. DEAD WEIGT TONNAGE ( DWT = daya angkut / muat kapal )Selisih antara Loaded Displacement – Light
Displacement
7. CARGO DWT = Cargo Carrying Capasity Kemampuan kapal untuk mengangkut muatan ( Jumlah muatan
yang bisa di bawa )
8. BALE CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk muatan
general cargo
9. GRAIN CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk muatan
curah ( Beras, Biji Besi , dll )
10. GRT ( GROSS TONNAGE = Brutto Register Ton =BRT )Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan isi
sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan kapal ( deducted spaces )
11. NRT ( NET TONNAGE = Netto Register Ton = Isi Bersih ) Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan
jumlah isi ruangan – ruangan yang tidak dapat di pakai untuki mengangkut muatan .
12. TONNAGE PERLENGKAPAN ( Equipment tonnage )Tonase yang diperlukan oleh Biro Klasifikasi untuk
menentukan ukuran dan kekuatan alat – alat labuh, seperti jangkar, rantai jangkar, derek jangkar dan lain –
lain.
13. TONNAGE TENAGA ( Power Tonnage ) Berat kapal kotor di tambah PK mesin kapal itu ( BRT + PK Mesin )
14. MODIFIED TONNAGE adalah Kapal yang mempunyai tonnase yang lebih kecil dari yang seharusnya dimiliki.
Untul menjamin keselamatan kapal tersebut terjadilah perubahan di dalam perhitungan tonase kapal tersebut.
Perhitungan tonasenya sama dengan kapal yang geladak antaranya tertutup secara permanen

BIRO KLASIFIKASI

BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam bidang jasa yang berusaha dalam pengelasan ( class )
kapal – kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau yang sedang beroperasi dalam hal yang berkaitan
dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal, termasuk pesawat bantu ( auxileary engine )
Kegiatan Biro Klasifikasi :
1. Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal yang ada sangkut pautnya dengan kelas kapal, baik
lambung maupun mesin
2. Pengadaan survey – survey pada waktu tertentu atau pada waktu yang diminta seperti survey tahunan,
survey kerusakan, dsb.
3. Pemberian sertifikat – sertifikat kelas maupun sertifikat statutory yang sangat berguna untuk kepentingan
charter kapal, jual beli dan asuransi kapal,

Biro Klasifikasi Indonesia
Suatu Badan Hukum yang dimodali oleh Pemerintah dengan bentuk Perum yang dikelola oleh Manajemen tersendiri.

Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1 tertanggal 26 september 1964, tugas BKI adalah :

1. Mengelaskan kapal – kapal yang dibangun di bawah pengawasan BKI baik selama pembuatannya maupun
setelah beroperasi.
2. Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda – tanda lambung timbul pada kapal – kapal tersebut.
3. Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal berbendera Nasional yang dikeluarkan pada BKI
Tanda – tanda Kelas Pada BKI
Untuk Lambung - Kelas Tertinggi A 100 1 - Kelas Terendah A 90 II atau Maltese Cross atau Tanda Manggis berarti
kapal tersebut dibangun dibawah pengawasan BKI
Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan tertinggi BKI
I ; berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muat memenuhi persyaratan BKI
II ; berarti kurang memenuhi persyaratan BKI

Untuk Mesin ,

1. SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi pesyaratan BKI.
2. SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi persyaratan
3. BKI ( kelas terendah )
4. SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi.
5. Untuk kapal – kapal bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan catatan : P = Pelayaran Pantai
6. L = Pelayaran Lokal
7. T = Pelayaran Terbatas
8. Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal – hal yang
9. Diutamakan ialah Hull ( lambung ) dan Machinery ( permesinan )

MERKAH KAMBANGAN ( PLIMSOLL MARK )

Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini dibuat dengan maksud
agar setiap kapal membatasi berat muatan yang diangkutnya sesuai dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di
tempat dimana kapal tersebut berlayar
GARIS Dek ( Deck Line )
Garis dek merupakan sebuah garis datar yang sisi atasnya berimpit dengan sisi atas dari geladak lambung bebas
( Free Board Deck ) di
Tengah panjang garis muat kapal.
PENAMPANG MELINTANG & MEMBUJURPenampangsebuah kapal dibedakan atas Penampang Melintang dan
Membujur Bentuk dari penampang ini tergantung dari tipe kapal dan kegunaan dari kapal tersebut.
Penampang Melintang adalah Suatu gambaran yang jelas mengenai kaitan antara tipe kapal, sistem kerangka yang
digunakan serta perbedaan yang nyata mengenai perkuatan - perkuatan dan jumlahnya pada konstruksi bagian
kapal yang mendapat tekanan terbesar yaitu dasar berganda