Wijaya Mampukah Cash Flow Ratio Abstract 2011

IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA (ISEI)
Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur
MAMPUKAH CASH FLOW RATIO DALAM MENDETEKSI
KONDISI FINANCIAL DISTRESS?

1

Riesanti Edie Wijaya1
FBE - Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya
riesanti@ubanya.ac.id,
riesanti_ew@yahoo.com

Abstract
Bankruptcy might not occur abruptly. In fact, before the bankruptcy occur, there is a
signal that can be used to predict the state of danger. Cash flow analysis are believed to be
a powerful tool to detect the signal of bankruptcy. The signal of bankruptcy can be taken
into consideration to make an important decision for the Interested parties. But
unfortunately, very few studies that explore the potential ability of cash flows.
Our study sought to explore the cash flow ratios Abilities in detecting financial
distress. The period of the study was from 2005 to 2009. Several previous studies have
empirically proven the ability to cash flow ratio in detecting bankruptcy. Therefore,

research will prove empirically whether the cash flow statement possessed predictive power
to forecast the condition of financial distress.
Keywords:
Financial Distress, Cash Flow Ratio, Z-score, Cash flow from operations

PENDAHULUAN
Cohen et al. (2004) mendokumentasikan bahwa earning management yang dilakukan
perusahaan beranjak meningkat dari tahun 1987 sampai dengan diberlakukannya Sarbanes
Oxley Act (SOX),dengan peningkatan signifikan selama periode sebelum SOX, selanjutnya
diikuti dengan penurunan signifikan setelah berlakunya SOX. Selanjutnya, mereka
menemukan adanya penurunan kualitas audit seiring dengan peningkatan earning
management tersebut. Lebih lanjut, Francis (2004) menyatakan bahwa kualitas audit
ternyata terkait erat dengan kegagalan audit, yaitu: semakin tinggi tingkat kegagalan,
semakin rendah kualitas audit. Salah satu penyebab kegagalan audit adalah kegagalan
auditor untuk menerbitkan laporan audit modifikasian atau kualifikasian.
Penurunan kualitas audit bisa mucul karena adanya kegagalan audit. Ada dua kondisi yang
menyebabkan kegagalan audit terjadi antara lain: saat prinsip akuntansi berterima umum
yang tidak dilaksanakan oleh auditor (GAAP failure), dan saat auditor gagal menerbitkan
laporan audit modifikasian atau kualifikasian pada kondisi yang sesuai (audit report failure).
Kedua sebab tersebut dapat menimbulkan potensi menyesatkan pengguna laporan

keuangan(Francis, 2004).
Adanya kegagalan audit berpotensi mencetuskan adanya gugatan bagi auditor independen.
Pada dasarnya, tuntutan hukum melibatkan suatu persepsi atas audit failure, yaitu kegagalan
untuk mendeteksi atau mengungkapkan secara memadai atau misrepresentasi salah saji
material dalam laporan keuangan. Pada umumnya, dakwaan mencakup suatu pernyataan
bahwa auditor tertuduh gagal untuk bertindak sebagai reasonable auditor (Eu-Jin dan
Houghton, 2010).
Sebenarnya, auditor memerlukan suatu mekanisme agar mampu menjadi reasonable
auditor, diantaranya dengan meningkatkan konservatisma pelaporan. Peningkatan
konservatisma pelaporan merupakan salah satu strategi yang dapat dipergunakan kantor
akuntan saat bersinggungan dengan kenaikan risiko bisnis dan tuntutan hukum(Willekens,
dan Bauwhede, 2003).

Simposium Riset Ekonomi V - 6 Oktober 2011
ISBN: 978-XXXXXXXXX

AK-107

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

5 113 99

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan ManajerialTerhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Automotive & Allied Productyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 46 82

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

1 70 120

Pengaruh Cash Dividend Coverage, Operating Cashflow Per Share, Return On Equity, Return On Assets, Total Assets Turnover, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 39 84

Wijaya Mampukah Cash Flow Ratio References 2011

0 0 2