Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Steak House Kota Bandung.
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE
KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Disusun Oleh : Destiana 1005588
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA
BANDUNG
Oleh Destiana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Destiana 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
(4)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Steak House Kota Bandung” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan
Destiana 1005588
(5)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Destiana (1005588) “Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Steak House Kota Bandung”. Di bawah bimbingan HP. Diyah Setiyorini, MM dan Wendi Andriatna, STP.,M.Si.
Restoran Steak yang lebih khusus dan spesialisasi lagi biasanya dikenal dengan Steak House. Steak House Kota Bandung sendiri cukup banyak dan terus berkembang sangat pesat. Banyaknya faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, kepuasan konsumen, dan citra merek yang paling membuat penulis tertarik dan melatarbelakangi penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Steak House Kota Bandung”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian baik secara simultan maupun parsial. Objek penelitian ini adalah konsumen pada Steak House Kota Bandung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah citra merek (X1) dan kepuasan konsumen (X2) sedangkan variabel terikat adalah keputusan pembelian (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verifikatif dengan metode survey dengan teknik probility sampling serta jumlah sampel sebanyak 200 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis dengan alat bantu software komputer SPSS 20.0. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuisioner.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, tetapi kepuasan konsumen berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian secara simultan maupun parsial dengan pengaruhnya sebesar 64,3%, dan sisanya sebesar 35,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, bahwa saran yang diuraikan pada steak house di Kota Bandung, yaitu rendahnya atau tidak berpengaruhnya citra merek terhadap keputusan pembelian merupakan hal harus diteliti kembali oleh para pemilik steak house, karena sebagian dari mereka tidak memutuskan membeli steak house karena dari citra merek itu sendiri, maka citra merek harus ditingkatkan agak steak house Kota Bandung dapat lebih banyak dikunjungi karena adanya citra merek yang baik, tetapi dari hasil data menyatakan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian itu sudah baik tetapi masih harus ditingkatkan.
(6)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Destiana (1005588) “The Influence of Brand Image and Customer Satisfaction
to the Purchase Decision On Bandung City Steak House”. Under the advisory of HP. Diyah Setiyorini, MM dan Wendi Andriatna, STP.,M.Si.
Steak Restorant more specialized and specialization more usually known as steak house. Steak house city of bandung own quite a lot and continue to grow very rapidly. Many factors that affects purchase decision, customer satisfaction, brand image and make the most interested and writer behind the research with a title “The Influence of Brand Image and Customer Satisfaction of The Decision on a Steak House Purchase City of Bandung”.
This study aimed to determine the effect of brand image and customer satisfaction to the purchase decision either simultaneously or partial. The object of this research is consumers steak house in the city of bandung. The independent variable in this study is brand image (X1) and customer satisfaction (X2) while the dependent variable is purchase decision (Y). This research is a verification descriptive with survey method and uses probility sampling the 200 respondents. The data analysis technique used is the path analysis by the means of spss 20.0 computer software. The data used is the data obtained from the interviews and the spread of kuisioner.
The result of the study stated that the brand image not affect to the purchase decision, but customer satisfaction influential in a positive way with the purchase decision of simultaneously and partial by 64,3 %, and the rest of 35,7 % effect by another not be researched.
Based on the results of research and the conclusion that has been described above that advice which was expounded in steak house in the city of bandung, that low or no effect of the brand image with the purchase decision is something has to be researched back by the owners of the steak house, because some of them does not decide buy steak house because of brand image itself, The image of a brand to be raised to a steak house the city of bandung more can be visited because of the image of a good brand, but data from the stated that customer satisfaction effect to the purchase decision it was have been good but still must be improved.
(7)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ...xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 10
2.1Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Konsep Citra Merek dalam Restoran ... 10
2.1.1.1 Konsep Pemasaran ... 10
2.1.1.2 Strategi Pemasaran ... 12
2.1.1.3 Merek (Brand) ... 13
2.1.1.4 Manfaat Merek ... 14
2.1.1.5 Persepsi Merek ... 15
2.1.1.6 Posisi Produk Merek ... 16
2.1.1.7 Strategi Penerapan Merek ... 17
2.1.1.8 Elemen Merek ... 17
2.1.1.9 Citra Merek (Brand Image) ... 19
2.1.1.10 Proses Pengembangan Citra Merek ... 21
2.1.1.11 Dimensi Citra Merek ... 22
2.1.1.12 Konsep dan Definisi Restoran ... 27
2.1.2 Konsep Kepuasan Konsumen ... 31
2.1.2.1 Konsep Kepuasan Konsumen ... 31
2.1.2.2 Pengukuran Kepuasan Konsumen ... 32
2.1.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ... 35
2.1.3 Konsep Keputusan Pembelian ... 36
2.1.3.1 Konsep Keputusan Pembelian ... 36
2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian ... 36
2.1.3.3 Struktur Keputusan Pembelian ... 39
2.1.3.4 Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 40
(8)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.3.6 Dimensi-dimensi Keputusan Pembelian ... 41
2.1.4 Konsep Pengaruh Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen ... 43
2.1.5 Konsep Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 44
2.1.6 Konsep Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 44
2.1.7 Konsep Pariwisata ... 45
2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 46
2.2Kerangka Pemikiran ... 47
2.3Hipotesis ... 52
BAB III METODE PENELITIAN ... 53
3.1Objek Dan Subjek Penelitian ... 53
3.2Metode Penelitian ... 53
3.3Operasional Variabel ... 55
3.4Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 61
3.4.1 Sumber Data ... 61
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 61
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling ... 62
3.5.1 Populasi ... 62
3.5.2 Sampel ... 63
3.5.3 Teknik Penarikan Sampling ... 64
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas ... 64
3.6.1 Uji Validitas ... 64
3.6.2 Uji Realibilitas ... 68
3.7 Teknik Analisis Data ... 70
3.8 Teknik Analisis Verifikatif Menggunakan Analisis Path (Path Analysis) ... 71
3.9 Pengujian Hipotesis ... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77
4.1 Gambaran Umum Steak House Kota Bandung ... 77
4.2 Karakteristik Responden dan Pengalaman dan Penilaian Responden ... 78
4.2.1 Profil Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung ... 78
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia . 79 4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 81
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan .... 82
4.2.1.4 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan Alasan Konsumen ... 84
4.2.1.5 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Dalam Satu Bulan ... 85
4.2.1.6 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan Biaya ... 86
4.2.1.7 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan Jumlah Orang ... 87
4.2.1.8 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan Jenis Steak Yang Dibeli ... 88
(9)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1.9 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan
Waktu Menikmati Steak ... 89 4.2.1.10 Pengalaman dan Penilaian Responden Berdasarkan
Media Sosial ... 90 4.2.1.11 Penilaian Responden Tentang Logo Yang Menarik ... 91 4.3 Gambaran Citra Merek di Steak House Kota Bandung ... 92
4.3.1 Tanggapan Konsumen Terhadap Favorability Of Brand
Association pada Steak House ... 93 4.3.2 Tanggapan Konsumen Terhadap Strength Of Brand Association
pada Steak House ... 96 4.3.3 Tanggapan Konsumen Terhadap Uniqueness Of Brand Association
pada Steak House ... 100 4.3.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Terhadap Citra Merek di
Steak House Kota Bandung ... 103 4.4 Gambaran Kepuasan Konsumen di Steak House Kota Bandung ... 105
4.4.1 Tanggapan Konsumen Mengenai Kepuasan Konsumen
Mengenai Kualitas Produk ... 105 4.4.2 Tanggapan Konsumen Mengenai Kepuasan Konsumen
Mengenai Harga ... 108 4.4.3 Tanggapan Konsumen Mengenai Kepuasan Konsumen
Mengenai Kualitas Pelayanan ... 109 4.4.4 Tanggapan Kosumen Mengenai Kepuasan Konsumen
Mengenai Emosional ... 111 4.4.5 Tanggapan Konsumen Mengenai Kepuasan Konsumen
Mengenai Biaya ... 113 4.4.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Terhadap
Kepuasan Konsumen di Steak House Kota Bandung ... 115 4.5 Gambaran Keputusan Pembelian di Steak House Kota Bandung ... 117
4.5.1 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Pembelian
Mengenai Pilihan Produk ... 118 4.5.2 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Pembelian
Mengenai Pilihan Merek ... 120 4.5.3 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Pembelian
Mengenai Pilihan Saluran Distribusi ... 122 4.5.4 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Pembelian
Mengenai Waktu Pembelian ... 124 4.5.5 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Pembelian
Mengenai Jumlah Pembelian ... 126 4.5.6 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan Pembelian
Mengenai Metode Pembayaran ... 128 4.5.7 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian ... 129 4.6 Pengujian Hipotesis Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 132 4.6.1 Pengujian Simultan ... 132 4.6.2 Pengujian Parsial ... 133
(10)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.7 Implikasi Hasil Temuan ... 133
4.7.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 137
4.7.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 141
5.1Kesimpulan ... 141
5.2Saran ... 142
DAFTAR PUSTAKA ... 144
(11)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang
Datang ke Kota Bandung Tahun 2012-2013 ... 2
1.2 Data Jumlah Restoran, Rumah Makan dan Bar Yang Berijin di Kota Bandung ... 4
1.3 Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang 2010-2011 ... 5
1.4 Data Steak House di Kota Bandung ... 5
2.1 Manfaat Merek Bagi Konsumen ... 15
2.2 Definisi Brand Image Menurut Para Ahli ... 20
2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... 46
3.1 Operasional Variabel ... 56
3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 65
3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Citra Merek (X1) ... 66
3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (X2) ... 67
3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 68
3.6 Hasil Pengujian Realibilitas ... 70
4.1 Data Steak House di Kota Bandung ... 77
4.2 Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 79
4.3 Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 81
4.4 Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 83
4.5 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Alasan Konsumen Melakukan Pembelian di Steak House ... 84
4.6 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Dalam Satu Bulan ... 85
4.7 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Biaya Yang Dikeluarkan Saat Membeli Steak House ... 86
4.8 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Jumlah Orang Yang Datang Bersama ... 87
4.9 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Jenis Steak Yang Dibeli ... 88
4.10 Data Pengalaman Responden Berdasarkan Waktu Menikmati Steak ... 89
4.11 Data Pengalaman Responden Berdasarkan Media Sosial Yang Digunakan Untuk Mendapatkan Informasi Mengenai Steak House ... 90
4.12 Data Penilaian Responden Mengenai Logo Yang Paling Menarik ... 91
4.13 Tanggapan Konsumen Terhadap Citra Merek Berdasarkan Favorability Of Brand Association ... 93
4.14 Penilaian Mengenai Favorability Of Brand Association ... 96
4.15 Tanggapan Konsumen Terhadap Citra Merek Berdasarkan Strength Of Brand Association ... 97
4.16 Penilaian Mengenai Strength Of Brand Association ... 99
4.17 Tanggapan Konsumen Terhadap Citra Merek Berdasarkan Uniqueness Of Brand Association ... 100
(12)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.18 Penilaian Mengenai Uniqueness Of Brand Association ... 102 4.19 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Terhadap Citra Merek Pada
Steak House Kota Bandung ... 103 4.20 Tanggapan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Berdasarkan
Kualitas Produk ... 106 4.21 Penilaian Mengenai Kualitas Produk ... 107 4.22 Tanggapan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Berdasarkan
Harga ... 108 4.23 Penilaian Mengenai Harga ... 109 4.24 Tanggapan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Berdasarkan
Kualitas Pelayanan ... 110 4.25 Penilaian Mengenai Kualitas Pelayanan ... 111 4.26 Tanggapan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Berdasarkan
Emosional ... 112 4.27 Penilaian Mengenai Emosional ... 113 4.28 Tanggapan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Berdasarkan
Biaya ... 114 4.29 Penilaian Mengenai Biaya ... 115 4.30 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Terhadap Kepuasan
Konsumen ... 115 4.31 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan
Pilihan Produk ... 118 4.32 Penilaian Mengenai Pilihan Produk ... 119 4.33 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan
Merek ... 120 4.34 Penilaian Mengenai Pilihan Merek ... 121 4.35 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan
Pilihan Saluran Distribusi ... 122 4.36 Penilaian Mengenai Pilihan Saluran Distribusi ... 123 4.37 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan
Waktu Pembelian ... 124 4.38 Penilaian Mengenai Waktu Pembelian ... 125 4.39 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan
Jumlah Pembelian ... 126 4.40 Penilaian Mengenai Jumlah Pembelian ... 127 4.41 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan
Metode Pembayaran ... 128 4.42 Penilaian Mengenai Metode Pembayaran ... 129 4.43 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian ... 130 4.44 Pengujian Secara Simultan ... 132 4.45 Matriks Korelasi Antara Citra Merek dan Kepuasan Konsumen
Dengan Keputusan Pembelian ... 133 4.46 Pengujian Parsial ... 134
(13)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.47 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Dari Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap
(14)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
1.1 Gambar Identitas dan Citra ... 21
2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 37
2.3 Tahap-Tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 38
2.4 Kerangka Pemikiran ... 49
2.5 Paradigma Pemikiran ... 50
3.1 Struktur Hubungan Kausal Antara X1, X2, Y ... 72
3.2 Struktur Hipotesis ... 73
3.3 Diagram Jalur Hipotesis ... 73
4.1 Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 80
4.2 Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 82
4.3 Karakteristik Konsumen Steak House Kota Bandung Berdasarkan Pendapatan ... 83
4.4 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Alasan Konsumen Melakukan Pembelian di Steak House ... 84
4.5 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Dalam Satu Bulan ... 85
4.6 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Biaya Yang Dikeluarkan Saat Membeli Steak House ... 86
4.7 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Jumlah Orang Yang Datang Bersama ... 87
4.8 Data Pengalaman Konsumen Berdasarkan Jenis Steak Yang Dibeli ... 88
4.9 Data Pengalaman Responden Berdasarkan Waktu Menikmati Steak ... 89
4.10 Data Pengalaman Reponden Berdasarkan Media Sosial Yang Digunakan Untuk Mendapatkan Informasi Mengenai Steak House ... 90
4.11 Happy Cow Dan Karnivor ... 91
4.12 Variabel Citra Merek Pada Garis Kontinum ... 105
4.13 Variabel Kepuasan Konsumen Pada Garis Kontinum ... 117
4.14 Variabel Keputusan Pembelian Pada Garis Kontinum ... 131
4.15 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 134
(15)
1
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini dunia pariwisata merupakan dunia yang sangat berkembang begitu pesat, karena di dalam dunia ini orang-orang semakin banyak menjadi salah satu bagian yang terlibat didalamnya. Pariwisata adalah sebuah kegiatan kunjungan seseorang ke suatu tempat yang didalamnya mengandung nilai seni dan bisnis yang sangat menarik, akomodasi serta jenis makanan yang beragam yang sesuai dan dibutuhkan serta diinginkan.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomer 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.
Pariwisata juga merupakan bagian yang tidak terpisah dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial ekonomi. Untuk itu di Negara-negara maju pariwisata merupakan industri yang sangat menjanjikan dalam menunjang devisa Negara. Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara yang didalamnya banyak sekali tempat wisata yang menjanjikan untuk meningkatkan devisa. Semakin banyaknya pelaku di dunia pariwisata ini tidak luput dari kota-kota besar di Indonesia yang memajukan dan menambah tempat wisata tersebut. Salah satu kota di Indonesia yang mendukung pariwisata tersebut adalah Kota Bandung.
Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia, yang merupakan kota dengan beragamnya tempat wisata. Tempat-tempat wisata yang beragam merupakan aset Kota Bandung agar semakin meningkatnya wisatawan yang berkunjung. Mulai dari wisata alam, wisata belanja, dan wisata kuliner itu merupakan kelengkapan dan menambahkan keragaman wisata di Kota Bandung.
(16)
2
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kebanyakan wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang ke Bandung adalah mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang tua.
Adapun data statistik perkembangan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Kota Bandung pada Tahun 2012-2013 sebagai berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Datang Ke Kota Bandung Tahun 2012-2013
No Keterangan 2012 2013 Satuan
1 1. Jumlah pengunjung melalui gerbang tol
32.587.386 33.731.385 orang
2. Jumlah pengunjung melalui bandara, stasiun, terminal
80.501.064 83.838.979 orang
Jumlah 113.088.450 117.570.364 orang
2 Wisatawan yang datang melalui pintu gerbang kedatangan
1. Wisman 176.855 176.432 orang
2. Wisnus 5.080.584 5.388.292 orang
Jumlah Wisatawan 5.257.439 5.564.724 orang
Jumlah Keseluruhan 118.345.889 123.135.088 orang
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Data statistik pada tabel 1.1 di atas adanya peningkatan jumlah wisatawan asing maupun domestik yang datang ke Kota Bandung. Terjadi peningkatan di lihat dari tahun 2012 wisatawan mancanegara dan lokal yang datang ke Kota Bandung yaitu sebanyak 118.345.889 orang dan pada tahun 2013 wisatawan yang datang yaitu sebanyak 123.135.088 orang. Berdasarkan data tersebut berarti terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke Kota Bandung yaitu sebesar 4.789.199 orang dengan pertumbuhan sebesar 4,05%. Peningkatan wisatawan yang datang ke Kota Bandung merupakan salah satu hal yang positif bagi perkembangan pariwisata di Bandung terutama bagi para pelaku yang bekerja dalam pariwisata. Wisata Bandung sendiri merupakan wisata yang sangat beragam, salah satu wisata yang sangat terkenal di Bandung adalah wisata kuliner. Zaman sekarang ini perkembangan dunia wisata pada bidang kuliner di Indonesia merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan yang
(17)
3
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sangat pesat. Perkembangan dunia kuliner di Indonesia tidak luput dari berkembangnya wisata kuliner di berbagai kota dan salah satunya adalah Kota Bandung. Kota Bandung merupakan kota yang terkenal dengan wisata kuliner yang beragam. Salah satu penunjang tempat wisata kuliner itu berkembang yaitu restoran. Pengertian Restoran menurut Marsum (2005, hlm.7) adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan dan minuman. Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana tercantum dari definisi Marsum (2005, hlm. 7) : “Usaha Restoran adalah untuk mencari untung dan selain itu untuk bisnis dan membuat puas para tamu yang merupakan tujuan utama dalam sebuah restoran”.
Banyak dan beragamnya restoran di Kota Bandung yang sekarang ini menjadi hal yang mudah kita temui, tidak hanya terletak di mall tetapi tempat-tempat di pinggiran jalan yang menghiasi dan menambah tempat-tempat wisata kuliner di Kota Bandung. Semakin pesatnya wisata kuliner di Kota Bandung tentu itu akan menimbulkan daya saing dari restoran itu. Timbulnya daya saing itu maka pemilik restoran akan timbul ide-ide kreatif agar restoran itu tidak sama dengan yang lain
dan membuat suatu hal yang baru dalam sebuah restoran dan meningkatkan
kualitas pada produk dengan citra produk yang baik agar tidak kalah dengan pesaing yang serupa. Restoran di Kota Bandung sekarang ini sudah banyak yang menawarkan menu dan nama restorannya. Restoran-restoran di Kota Bandung sendiri sudah banyak restoran yang sudah terdaftar dalam badan kebudayaan dan pariwisata Kota Bandung. Banyak klasifikasi dari restoran yang berbeda-beda jenis dan menu yang disediakan. Dalam hal ini dijelaskan dalam tabel 1.2 mengenai klasifikasi dari restoran dan jumlah dari restoran.
(18)
4
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2
Data Jumlah Restoran, Rumah Makan dan Bar Yang Berijin di Kota Bandung
No Klasifikasi Jumlah Potensi
2012 2013
1 Restoran Talam Kencana 1 1
2 Restoran Talam Salaka 64 67
3 Restoran Talam Gangsa 165 165
4 Restoran Waralaba 46 55
5 Bar 12 12
6 Rumah Makan A 35 36
7 Rumah Makan B 145 151
8 Rumah Makan C 157 158
Jumlah 625 645
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Data pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa restoran terbagi menjadi delapan klasifikasi. Restoran jenis talam kencana di bandung hanya satu restoran, restoran ini merupakan restoran kelas atas yang menyajikan pelayanan dan menu kelas atas. Restoran talam kencana, talam salaka, dan talam gangsa merupakan restoran yang mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan atau perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai dari instansi yang dibinanya. Restoran talam salaka dan bar sendiri merupakan restoran yang menjual minuman beralkohol yang sudah berijin. Kelompok restoran waralaba merupakan pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan. Tabel 1.2 juga menunjukkan bahwa terjadi kenaikkan jumlah restoran dari tahun 2012 berjumlah 625 restoran dan 2013 berjumlah 645 restoran di Kota Bandung.
Banyaknya klasifikasi restoran di Kota Bandung tentu akan menimbulkan persaingan yang semakin tinggi karena Bandung merupakan Kota dengan berbagai macam kulinernya. Salah satu kuliner yang wajib di kunjungi di Kota
(19)
5
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bandung yaitu steak. Steak merupakan makanan yang berbahan dasar berbagai macam daging yang diolah. Berikut tabel 1.3 merupakan data mengenai bahan utama pembuatan steak yaitu daging.
Tabel 1.3
Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang 2010 dan 2011
Kelompok Barang
Perkotaan dan Pedesaan
2010 2011
Daging/Meat 12.448 12.637
Sumber: BPS Kota Bandung
Berdasarkan data pada tabel 1.3 terjadi kenaikkan dari tahun 2010 sampai 2011 yaitu sebesar 189 per kapita dalam sebulan. Data dari bahan baku steak tersebut menunjukkan bahwa konsumen terus naik tiap tahunnya, memang bukan dalam pengolahan steak saja tetapi cukup berpengaruh dalam kenaikkannya.
Restoran Steak yang lebih khusus dan spesialisasi lagi biasanya dikenal dengan Steak House (www.wikipedia.org), dimana Steak House merupakan restoran yang menjual dan menu utama yaitu steak. Saat ini steak house sangat diminati oleh para konsumen di Kota Bandung terlihat dari menjamurnya restoran steak atau Steak House yang tersebar di berbagai daerah di Bandung.
Adapun data steak house yang tercatat dalam dinas kebudayaan dan pariwisata Kota Bandung dan tidak tercatat sebagai berikut dalam tabel 1.4.
Tabel 1.4
Data Steak House di Kota Bandung
No Nama Restoran Jumlah
Restoran
1. Warung Steak & Shake 7
2. Abuba Steak 3
3. Suis Butcher 3
4. Double Steak 2
5. Karnivor 1
6. Mylk Steak House 1
7. Javan Steak 1
8. Steak Ranjang 1
9. Steak Obonk 1
(20)
6
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dan diolah peneliti pra penelitian 9 September 2014
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa di Kota Bandung sendiri cukup banyak restoran yang menjual nama steak pada restorannya atau Steak House. Steak House yang cukup mendominasi di Kota Bandung yaitu Warung Steak & Shake dengan memiliki outlet terbanyak yaitu berjumlah tujuh outlet yang tersebar diberbagai daerah. Abuba Steak dan Suis Butcher memiliki tiga outlet, dua steak house ini sangat terkenal dengan brand image yaitu produk yang berkualitas dengan citra steak house kalangan atas. Double Steak dan Happy Cow mempunyai dua outlet di Kota Bandung. Karnivor, Mylk Steak House, Javan Steak, Steak Ranjang, dan Steak Obonk mempunyai masing masing yaitu satu outlet.
Dilihat dari menjamurnya steak house yang berada di Kota Bandung tentu akan menimbulkan persaingan dan menjadikan para pengusaha steak house ini terus meningkatkan kualitas dan mendorong pengusaha steak house untuk terus berinovasi demi menarik para konsumen dengan citra yang baik. Steak house yang tersebar di Kota Bandung pada tabel 1.4 tentu mempunyai citra merek yang berbeda-beda. Setiap steak house mempunyai produk yang menjual menu steak andalan masing-masing dengan citra yang berbeda.
Citra menurut Kotler dan Keller (2009, hlm. 406) adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek. Sedangkan Citra Merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang tercermin asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler dan Keller, 2009, hlm. 403). Surachman (2008, hlm. 13) mendefinisikan citra merek sebagai bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah produk atau jasa yang diwakili oleh merek. Definisi citra merek tersebut membuat konsumen memutuskan untuk membeli suatu merek yang diinginkan untuk memuaskan konsumen. Citra merek merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika mengevaluasi suatu produk atau jasa sebelum melakukan pembelian. Citra merek yang
(21)
7
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dirasakan baik oleh konsumen akan meningkatkan kepuasan serta loyalitas konsumen terhadap merek.
Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsi produk atau hasil terhadap harapan mereka (Kotler Keller, 2009). Definisi tersebut menunjukkan yaitu terlihat konsumen mempunyai harapan terhadap merek yang akan dipilih dan memutuskan untuk membeli. Menurut Lupiyoadi terdapat lima faktor utama yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen, diantaranya kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emosional, dan biaya. Menurut Kotler dan Amstrong yaitu jika pelanggan merasa puas terhadap kinerja maka mereka akan melakukan pembelian, bahkan dengan cara melakukan pemanfaatan yang berulang-ulang dalam Tjiptono (1998, hlm. 150).
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2012, hlm. 154)
yang menyebutkan “consumer’s purchase decision will be to buy the most
preferred brand” atau keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai. Para konsumen dapat memutuskan untuk membeli dan memilih restoran mana yang akan menjadikan konsumen puas dengan persepsi citra merek dari produk yang sudah ada.
Berdasarkan teori tersebut citra merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian saling berhubungan. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan suatu penelitian tentang “Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Steak House Kota
Bandung”
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi dan Rumusan Masalah mengenai Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Steak House Kota Bandung:
1. Bagaimana gambaran mengenai citra merek pada Steak House Kota Bandung?
(22)
8
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan konsumen Steak House Kota Bandung?
3. Bagaimana gambaran tingkat keputusan pembelian pada Steak House Kota Bandung?
4. Bagaimana pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian pada Steak House Kota Bandung?
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana gambaran citra merek pada Steak House Kota Bandung.
2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat kepuasan konsumen pada Steak House Kota Bandung.
3. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat keputusan pembelian pada Steak House Kota Bandung.
4. Mengetahui bagaimana pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian pada Steak House Kota Bandung.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak sebagaimana yang diharapkan restoran terhadap konsumennya. Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan materi dari citra merek atau brand image dan kepuasan konsumen yang di harapkan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
(23)
9
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Manfaat bagi peneliti sendiri yaitu dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian.
2. Manfaat
Manfaat penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan steak house di Kota Bandung untuk mengembangkan citra dari merek dan kepuasan konsumen yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
1.4Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan setelah adanya penelitian yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Secara teoristis, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan manfaat pada pengembangan ilmu manajemen dan pemasaran khususnya citra merek, keputusan pembelian dan kepuasan konsumen serta teori-teorinya.
2. Secara manfaat, penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan yang bergerak di bidang kuliner khususnya steak house untuk lebih memperhatikan tingkat kepuasan konsumen, keputusan pembelian dan citra merek.
(24)
53
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Dan Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan kepada konsumen yang pernah berkunjung dan membeli pada steak house di Kota Bandung. Pengamatan ini mengukur persepsi konsumen terhadap citra merek dan kepuasan konsumen yang nantinya akan dilihat pengaruh dari dua variabel tersebut terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu variabel independen dan variable dependen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 4), variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 4) variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent variable) yaitu citra merek dan kepuasan konsumen. Kemudian variabel terikat (dependent variable) adalah keputusan pembelian pada steak house di Kota Bandung.
Responden pada penelitian ini adalah para konsumen yang melakukan keputusan pembelian pada steak house di Kota Bandung. Dari variabel tersebut maka akan diteliti mengenai pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian pada steak house Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2012) metodologi penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode merupakan cara umum yang digunakan untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Terdapat tiga kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional itu berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan
(25)
54
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, walaupun langkah-langkah penelitian antara metode kuantitatif, kualitatif dan R&D berbeda namun semuanya sistematis.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode jenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 53) penelitian deskriptif merupakan “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri tanpa membuat
perbandingan dan atau mencari hubungan variabel satu sama lain)”. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya. Dalam hal ini penelitian verifikatif dilakukan penulis dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian pada steak house Kota Bandung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode survey menurut Sugiyono (2012, hlm. 11) adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi penelitian melakukan pelakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Menurut Kerlinger yang dikutip Sugiyono (2009, hlm. 7) yaitu “Metode survey yaitu metode penelitian yang digunakan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
(26)
55
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan psikologis”. Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagai populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagai populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapatan dari sebagian populasi terhadap objek yang diteliti.
3.3 Operasional Variabel
Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukan diatas bahwa Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah Variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) yaitu citra merek (X1) dan kepuasan konsumen (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
Hermawan (2006, hlm. 118) berpendapat bahwa, “operasional variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel”. Dalam hal ini, operasionalisasi variabel menjabarkan ke dalam konsep variabel, indikator, ukuran dan skala sehingga memungkinkan bagi suatu varibel untuk diukur.
(27)
56
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penjabaran operasional variabel-variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel/ Sub Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Citra Merek
(Brand Image) (X1)
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam ingatan konsumen. Kotler dan Keller (2009:403) Interval Favorability of brand association (keuntungan asosiasi merek) Merek memerlukan analisa dari konsumen untuk menentukan dalam memposisikan merek dan merupakan pembentuk asosiasi merek yang menunjukan kesan positif konsumen terhadap suatu merek karena keuntungan atau manfaat yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Keyakinan konsumen terhadap citra merek restoran yang dimiliki restoran
1.Tingkat kesesuaian merek dibenak konsumen terhadap rasa dari produk steak house
Interval
2.Tingkat kesesuaian citra merek steak house terhadap
pelayanan yang diberikan
Kesesuaian merek terhadap produk yang telah terbentuk dibenak konsumen
1.Tingkat kesesuaian merek dibenak konsumen terhadap porsi yang disajikan
2.Tingkat kepercayaan kehalalan makanan yang disajikan dari citra merek steak house
3.Tingkat kesesuaian merek dengan harga menu yang diberikan
Kesesuaian atribut yang cukup bermanfaat bagi kebutuhan dan keinginan konsumen
1.Tingkat kesesuaian citra merek terhadap manfaat fasilitas terhadap kenyamanan konsumen
2.Tingkat kesesuaian citra merek dengan fasilitas yang diberikan di steak house
3.Tingkat kesesuaian citra merek steak house dari suasana tempat yang ada
(28)
57
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Strength of brand association (kekuatan asosiasi merek) Kekuatan asosiasi merek menunjukan kekuatan suatu merek dalam ingatan konsumen dan dapat bertahan dalam ingatan konsumen, sehingga
menciptakan suatu sikap positif terhadap merek. Seorang konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi suatu produk atau jasa, maka akan tercipta suatu asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen.
Kesesuaian nama, slogan, symbol restoran terhadap produk yang ada
1.Tingkat seberapa dalam ingatan terhadap nama, slogan, symbol, warna merek steak house
2.Tingkat harapan konsumen dari nama, slogan, symbol teradap produk
Kesesuaian informasi yang didapatkan mengenai citra merek restoran terhadap produk
1.Tingkat kesesuaian merek melalui informasi yang ditangkap oleh konsumen
2.Tingkat sejauh mana konsumen tertarik terhadap suatu merek sehingga memilih steak house ini dibandingkan dengan yang lainnya berdasarkan informasi yang didapat
Kualitas produk serta keragaman menu yang menguatkan citra merek restoran
1.Tingkat sejauh mana merek mencerminkan kualitas produk
Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) Keunikan asosiasi merek merupakan pembentuk asosiasi merek yang menunjukan kelebihan terhadap merek lain sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing. Keuntungan yang dimiliki karena memiliki keunikan restoran
1.Tingkat ketertarikan dari keunikkan nama steak house bagi konsumen
2.Tingkat kemenarikan dari nama menu bagi konsumen
Keunikan informasi yang diterima konsumen
1.Tingkat keunikkan gambar atau logo dari steak house
2.Tingkat keunikkan warna dari logo steak house
Keunikan promosi yang dilakukan restoran
1.Tingkat keunikan slogan dari steak house
2.Tingkat antusiasme konsumen berkunjung berdasarkan nama atau merek
(29)
58
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kepuasan Konsumen (X2)
Kepuasan
(satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsi produk (atau hasil) terhadap harapan mereka. (Kotler Keller, 2009)
Interval
Kualitas Produk
Kotler and Armstrong (2004 : 283) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Kepuasan terhadap keseluruhan produk yang ditawarkan pada steak house tersebut
1.Tingkat kepuasan terhadap kualitas produk dari rasa, warna, penampilan, bau dari produk steak house
Interval
2.Tingkat kepuasan terhadap keragaman menu di steak house
1.Tingkat kepuasan terhadap porsi makanan
2.Tingkat kepuasan terhadap fasilitas steak house
(30)
59
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Harga Menurut Tjiptono (2006:178) harga secara sederhana, istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapat suatu jasa.
Kepuasan terhadap harga pada steak house
1.Tingkat kepuasan terhadap harga terhadap produk yang ditawarkan
Interval
Kualitas Pelayanan
kosumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan harapan.
Kepuasan terhadap pelayanan pada steak house
1.Tingkat kepuasan kualitas pelayanan yang diberikan steak house
Interval
2.Tingkat kesesuaian pelayanan yang diberikan terhadap kenyamanan dan keamanan
Emosional Konsumen merasa puas ketika orang memuji dia karena menggunakan merek yang mahal
Rasa puas yang ditimbulkan dari konsumen
1.Tingkat kepuasan dari antusiasme berkunjung karena merek steak house
Interval
2.Tingkat kepuasan saat makan di steak house karena merek yang sudah terkenal
Biaya Produksi yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.
Kepuasan dari biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang didapatkan
1.Tingkat kepuasan terhadap steak house berdasarkan jarak tempuh meski jarak jauh
Interval
2.Tingkat kepuasan terhadap steak house meski antrian yang panjang
(31)
60
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu
Interval Pilihan Produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.
Kotler dan Keller (2012:161)
Keyakinan konsumen terhadap produk yang ditawarkan pada restoran
1.Tingkat kesesuaian produk yang diinginkan
Interval
2.Tingkat keragaman menu pada setiap steak house kota bandung
Pilihan Merek
Konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli.
Kotler dan Keller (2012:161)
Keyakinan konsumen terhadap merek restoran yang akan dipilih
1.Tingkat kepercayaan terhadap merek steak house ini
2.Tingkat kesesuaian merek steak house ini dengan produk
Pilihan Saluran Distribusi
Konsumen harus mengambil keputusan tentang sarana mana yang akan digunakan. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan restoran/rumah makan mana yang dapat dijadikan referensi untuk tempat makan. Kotler dan Keller (2012:161)
Keyakinan konsumen terhadap restoran satu dengan yang lainnya mana yang akan dipilih
1.Tingkat Kemudahan akses dari steak house house kota bandung
2.Tingkat Kestrategisan lokasi steak house kota bandung
Waktu Pembelian Waktu pembelian berkaitan dengan penentuan pilihan konsumen dalam memutuskan kapan ia akan membeli atau
Keyakinan waktu yang tepat untuk
mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh restoran
1.Tingkat berkunjung konsumen pada steak house kota bandung
(32)
61
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh restoran/rumah makan.
Kotler dan Keller (2012:161)
2.Tingkat seberapa sering waktu yang tepat, konsumen makan di steak house kota bandung
Jumlah Pembelian Jumlah pembelian berkaitan dengan berapa banyak konsumen membeli produk yang ada di restoran/rumah makan.
Kotler dan Keller (2012:161)
Keyakinan jumlah produk yang akan dibeli konsumen
1.Tingkat banyaknya jumlah menu yang dipesan
2.Tingkat seberapa banyak variasi menu yang dipesan
Metode Pembayaran
Metode pembayaran merupakan cara yang digunakan kosumen dalam melakukan transaksi. Kotler dan Keller (2012:161)
Kemudahan konsumen dalam proses
pembayaran pada suatu restoran
1.Tingkat keragaman cara pembayaran
2.Tingkat kemudahan pembayaran
3.4Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data
Sumber data menurut Arikunto (2010, hlm. 172), subjek dimana data dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data primer
Data primer menurut Siregar (2012, hlm. 128) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi ke tempat penelitian.
2. Data sekunder
Untuk melengkapi data primer maka digunakan data sekunder, menurut Siregar (2012, hlm. 128) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan organisasi yang bukan pengolahnya. Data sekunder yang digunakan
(33)
62
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada penelitian ini adalah dengan mempelajari berbagai tulisan yaitu buku, jurnal, dan sumber dari internet.
3.4.2Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Teknik Observasi
Teknik observasi menurut Abdurahman (2011, hlm. 38) merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan). Sedangkan pelaksanaan observasinya menggunakan cara observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek peneliti secara langsung (tanpa perantara).
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara menurut Abdurahman (2011, hlm. 38) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber data (responden).
3. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 142), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dipandang dari cara menjawabnya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, menurut Arikunto (2010, hlm. 195), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Bentuk kuesionernya menggunakan bentuk pilihan ganda. Dalam teknik kuesioner ini responden tinggal memilih jawaban yang menurut responden paling tepat sesuai alternatif jawaban yang telah disediakan. Menurut Arikunto (2010, hlm. 209), Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah :
(34)
63
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel.
b. Penulisan bulir soal, atau item kuesioner, menyusunkan skala, penyusunan pedoman wawancara.
c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain jika perlu.
d. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar. Dalam penelitian ini peneliti menyebar kepada 30 responden.
e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran, dan sebagainya.
f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa sudah baik, dan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.
3.5Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling 3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut.
Berdasarkan data yang telah didapat, maka populasi untuk penelitian ini adalah konsumen steak house Kota Bandung.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 62) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
(35)
64
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Agar memperoleh sampel yang representive dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memilih peluang yang sama menjadi sampel. Namun dalam pelaksanaan penelitian ini, tidak semua populasi dapat di teliti oleh penulis dikarenakan adanya beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, yaitu:
1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga
3. Keterbatasan waktu yang tersedia
Maka dari itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 62) bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel dari populasi harus benar-benar respresentative (mewakili).
Berdasarkan data yang telah didapat, maka sampel pada penelitian ini adalah dari sepuluh steak house yang diteliti.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampling
Menetukan ukuran sampel pada penelitian ini, pada buku Ferdinand (2006, hlm. 46) mengatakan jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Jadi bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah antara 100-200 responden. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyebaran kuesioner dengan jumlah responden 200, karena semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk mengetahui sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.
(36)
65
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini teknik sampling digunakan adalah probility sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2012, hlm. 63).
Dari non probability sampling teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 66) accidental sampling dimana penelitian ini diambil secara acak tehadap populasi konsumen yang akan datang. Dimana pengambilan acak dilakukan tidak berdasarkan pada kriteria tertentu melainkan pengambilan acak didasarkan pada konsumen baik berupa wawancara maupun diberi angket.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel, maka peneliti mengambil jumlah sampel 200 responden pada konsumen yang sudah melakukan pembelian di steak house Kota Bandung.
3.6Uji Validitas dan Reabilitas 3.6.1 Uji Validitas
Validitas menurut Arikunto (2010, hlm. 211) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur ketepatan instrumen penelitian yang dibuat. Untuk menguji validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan instrumen pada sasaran dalam penelitian. Pada uji validitas ini peneliti menyebarkan kepada 30 responden dengan taraf signifikasi 5% rumusnya yaitu (n-2) = (30-2) = 28, dan didapat harga r tabel 0,374 (dalam Siregar, 2012, hlm. 316). Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi Product Moment dengan rumus :
∑ ∑ ∑
(37)
66
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2012:228) Keterangan :
r = Koefisien Validitas Item Yang Dicari X = Skor Total
∑X = Jumlah Skor Dalam Distribusi X ∑Y = Jumlah Skor Dalam Distribusi Y
∑ = Jumlah Kuadrat Dalam Skor Distribusi X ∑ = Jumlah Kuadrat Dalam Skor Distribusi Y N = Banyaknya Responden
Tabel di bawah ini, merupakan table pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi:
Tabel 3.2
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2012, hlm. 231
Menurut Ating dan Sambas (2006, hlm. 49), Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data.
2. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkapnya lembaran data yang terkumpul.
3. Memberikan skor (skoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya.
5. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item dari data observasi yang diperoleh.
(38)
67
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Membandingkan nilai koefisien product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi produk moment yang terdapat dalam tabel.
7. Membuat kesimpulan, maka jika r hitung lebih besar dari nilai r tabel , maka instrumen tersebut valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tersebut tidak valid.
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian dilakukan pada setiap item pertanyaan, yang terdiri dari 19 pertanyaan untuk variabel citra merek (X1), 11 pertanyaan untuk variabel kepuasan konsumen (X2), dan 12 pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian (Y). Hasil pengujian setiap item pertanyaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel Citra Merek (X1)
No Item
Instrumen r hitung r tabel Keterangan
1 0,469 0,374 Valid
2 0,735 0,374 Valid
3 0,545 0,374 Valid
4 0,454 0,374 Valid
5 0,544 0,374 Valid
6 0,477 0,374 Valid
7 0,580 0,374 Valid
8 0,834 0,374 Valid
9 0,775 0,374 Valid
10 0,554 0,374 Valid
11 0,828 0,374 Valid
12 0,680 0,374 Valid
13 0,699 0,374 Valid
14 0,693 0,374 Valid
(39)
68
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16 0,578 0,374 Valid
17 0,614 0,374 Valid
18 0,617 0,374 Valid
19 0,501 0,374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014, SPSS 20
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (X2)
No Item
Instrumen r hitung r tabel Keterangan
1 0,778 0,374 Valid
2 0,629 0,374 Valid
3 0,447 0,374 Valid
4 0,576 0,374 Valid
5 0,661 0,374 Valid
6 0,634 0,374 Valid
7 0,449 0,374 Valid
8 0,422 0,374 Valid
9 0,448 0,374 Valid
10 0,718 0,374 Valid
11 0,732 0,374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014, SPSS 20
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Item
Instrumen r hitung r tabel Keterangan
1 0,669 0,374 Valid
2 0,706 0,374 Valid
(40)
69
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
�� ��
ΣX�
� �
4 0,638 0,374 Valid
5 0,699 0,374 Valid
6 0,507 0,374 Valid
7 0,685 0,374 Valid
8 0,710 0,374 Valid
9 0,565 0,374 Valid
10 0,403 0,374 Valid
11 0,563 0,374 Valid
12 0,384 0,374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014, SPSS 20
3.6.2 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas menurut Arikunto (2010, hlm. 221) bahwa suatu instrumen cukup dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Crobach, menurut Siregar (2012, hlm. 175), dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden yang menginterprestasikan penilaian sikap. Pada uji realibilitas ini peneliti menyebarkan kepada 30 responden dengan taraf signifikasi 5% rumusnya yaitu (n-2) = (30-2) = 28, dan didapat harga r tabel 0,374 menurut Siregar (2012, hlm. 316).
Menurut Siregar (2012, hlm. 176), tahapan perhitungan uji realibilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu
1. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.
Keterangan:
(41)
70
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
�11 � 1 1 � ∑��
��
X = Jumlah Skor Item n = Jumlah Responden
2. Menentukan nilai varians total
X
Keterangan:
= Varians Total
X = Jumlah Skor Item n = Jumlah Responden
3. Menentukan realibilitas instrument
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
X = Nilai Skor yang Dipilih = Varians Total
∑
= Jumlah Varians Butir k = Jumlah Butir Pertanyaan= Koefisien Realibilitas Instrumen
Pengujian realibilitas instrumen dalam penelitian dilakukan pada setiap item pertanyaan, yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk variabel citra merek, 11 pertanyaan untuk variabel kepuasan konsumen, dan 12 pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian (Y). Hasil pengujian pertanyaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.6 yaitu sebagai berikut :
(42)
71
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Hasil Pengujian Realibilitas
Variabel r hitung r tabel Keterangan
Citra Merek (X1) 0,909 0,374 Reliabel
Kepuasan Konsumen (X2) 0,810 0,374 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,821 0,374 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014, SPSS 20
3.7Teknik Analisis Data
Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian.
1. Menyusun data
Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden.
2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul
3. Tabulasi data
Tabulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Memberikan skor pada setiap item
(1)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelian. Sedangkan secara parsial citra merek terhadap keputusan pembelian tidak berpengaruh, tetapi citra merek terhadap kepuasan berpengaruh signifikan. Kepuasan konsumen dan keputusan pembelian berpengaruh signifikan
5.2 Saran
Saran berdasarkan penelitian untuk meningkatkan citra merek dan kepuasan konsumen dan kuputusan pembelian yang positif dibenak konsumen, maka pihak dari keseluruhan steak house harus terus menerus melakukan evaluasi dan meningkatkan kepuasan konsumen demi menambahkan keputusan pembelian berdasarkan citra merek. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Citra merek dari steak house Kota Bandung yang ada sudah baik karena konsumen percaya dari steak house yang dikunjungi, tetapi berdasarkan keunikkan dari merek kurang diperhatikan dan ditingkatkan sehingga membuat beberapa steak house terlihat sama tidak ada yang membedakan satu dengan yang lainnya.
2. Kepuasan konsumen dari steak house Kota Bandung harus lebih ditingkatkan lagi karena tingkat kepuasan berada pada cukup tinggi, itu tidak membuat konsumen benar-benar puas karena konsumen merasa ada yang kurang dari segi pelayanan dan dari biaya yang dikeluarkan dari segi menunggu makanan yang lama dan lokasi steak yang beberapa memang agak jauh.
3. Keputusan pembelian dari steak house Kota Bandung secara umum sudah cukup tinggi, tapi harus ditingkatkan lagi berdasarkan metode pembayaran yang kurang beragam dan lain sebagainya.
4. Secara keseluruhan pengaruh citra merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian pada steak house Kota Bandung semuanya sudah cukup tinggi. Rendahnya atau tidak berpengaruhnya citra merek terhadap keputusan pembelian merupakan hal harus diteliti kembali oleh para pemilik steak house, karena sebagian dari mereka tidak memutuskan
(2)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membeli steak house karena dari citra merek itu sendiri, maka citra merek harus ditingkatkan agar steak house dapat lebih banyak dikunjungi karena adanya citra merek yang baik, tetapi dari hasil data menyatakan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian itu di sudah baik tetapi masih harus ditingkatkan.
(3)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdurahman, M. (2011). Dasar-dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia
Alma, B. (2008). Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: ALFABETA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Augusty, F. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro
Ferinadewi, E. (2008). Merk dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hermawan, A. (2006). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT.
Gramedia Widia Sarana Indonesia
Hurriyati, R. (2008). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta
J.Paul, P & Olson. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 4 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Juwandi, H. I. (2004). Kepuasan Pelayanan Jasa. Jakarta: Erlangga
Kapferer, J. N. (2012). The New Strategic Brand Management: Advanced Insight
& Strategic Thinking, 5th edition. London & Philadelphia: Kogan Page
Keller, K. L. (2008). Strategic Brand Management: Building, Measuring, And
Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Keller & Kotler. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kotler, P & Armstrong, G. (2012). Principle of Marketing, 14th edition. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, P & Armstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga
(4)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kotler, P. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Kotler, P & Kevin L. Keller. (2012). Marketing Management, 14th edition. New Jerser: Prentice Hall.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Martinez, E., Polo, Y., & De Chernatony, L. (2008). Effect of Brand Extension
Strategies on Brand Image: A Comparative Study of the UK and Spanish Markets. International Marketing Review. Vol.25. No.1 Page 107-137
Oentoro, D. (2012). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo
Ridwan & Engkos A.K. (2012). Cara menggunakan dan memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta
Roslina. (2009). Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra Merek Terhadap
Pembelian Produk
Roslina, (2010). Citra Merek: Dimensi, Proses Pengembangan Serta Pengukuran.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 No.3
S.A, Surachman. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang: Bayumedia Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen Edisi 7. Jakarta: Prentice Hall Siregar, S. (2012). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Soekadijo. (2000). Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia
Somantri, A. & Ali Muhidin, S. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono, (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sumarwan U, Puspitawati H, Hariadi A, Ali MM, Gazali M, Hartono S, Farina T. (2013). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press
(5)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumarwan, U. (2005). Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapan dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Rosda Karya
Tjiptono, F. (1998). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Tjiptono, F. (2002). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. (2011). Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, F. (2011). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia
W.A. Marsum. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset
Jurnal dan Skripsi:
Ballantyne, R., Warren, A., & Nobbs, K. (2006). The Evolution of Brand Choice.
Journal of Brand Management, 13 (4/5), 339-352
Cho, E. (2011). Develepment of a Brand Image Scale and The Impact of
Lovemarks on Brand Equity. Graduate Theses and Dissertations. Paper 11962. Digital Repository Iowa State University
Hawkins, D, Mothersbough, dan Best, R. (2003). Cunsumer Behavior, Building
Marketing Strategy 10th Edition. McGraw Hill Irvin
Khan, M. (2006). Consumer Behavior and Advertising Management, New Delhi:
New Age International
Koubaa, Y. (2008). Country of Origin, Brand Image Perception, and Brand
Image Structure. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics. Vol.20.
No.2. Page 139-155
Manullang, I. (2008). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Jasa Penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara Ponia Medan : USU
Solomon, S & Kasser, T. (2004). The Urge to Splurge: A Terror Management
Account of Materialism and Consumer Behavior. Jurnal of Consumer Psychology, 14 (3), 198-212
(6)
Destiana, 2015
PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STEAK HOUSE KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sulistyari, I. N. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan
Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame : Universitas Diponegoro
Sulistiono, A. B. (2010). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Lokasi
Terhadap Keputusan Menginap : Universitas Diponegoro
Tama, A. B. (2011). Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Cepat Saji
Melalui Pendekatan Data Mining : Jurnal Generic
Ullah, I & Muhammad Jawad Khan. (2009). To Investigate Brand Awareness &
Brand Image of KFC in Sweden. Malardarens Hogskola Master Thesis
(international Marketing)
Undang-Undang RI
Undang Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek Undang Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata
Database:
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
- Badan Pusat Statistik (bps.go.id)
- Wikipedia.org
- Lampiran Keputusan Menteri Keuangan. Uraian Klasifikasi Lapangan Usaha.[Online].Tersedia:http://ortax.org/files/lampiran/03PJ_KEP34k.htm [4 Juli 214]