Analisis 形式名詞 (Koto, Mono, No) Pada Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis dan Semantik).

(1)

日本語

形式

分析

意味

構造

一考祭

フ イ チャ

0642013

マ タ• キ ス 教• 大学

文学部• 日本文学科

バン ン


(2)

Universitas Kristen Maranatha 序論

日本語 イン ネシ 語 い 特徴 持 い そ

一 形式 詞 あ 富 (1991:6) 形式 詞 いう 格助詞 [ ]

付い 文 主語 [ ] 付い 対象語 詞 文

法的 性質 持 い そ 単語 独立 使わ

く 常 そ 前 単語 い 前 単語 あ 意味 付 加

え そ 単語 詞代 働 い 言 い

富 (1991 : 6) 形式 詞 [ ] [ ]

[ ] [ ] [わ ] あ 述べ い 広 高西

(1987:80) [ ] 言う 形式 詞 述べ

1 私 趣味 写真 撮

2 時間 早い

3 私 John 来 待

例1[ ] 抽象的 詞 作 用法 あ 例2 あ [ ]

意味 普遍的 一般真理 あ 次 例3 [ ] 具体的

表 意味 持 [ ] [ ] [ ] 言う形式 詞 あ 場合

い 交換 日本語 勉強 い 外国人 学生 そ 習得

困難 一 い 上記 理 基 文 [


(3)

Universitas Kristen Maranatha 本論

I.

久野(1973:213) 麻野(1999:161) [ ] 意味 [抽象的] あ

述べ い そ 例 次 挙 い

1. 小説 書く 難 い .

文 あ [ ] 動詞[書く] 辞書形 あ 付 具象 詞

抽象 詞 変え 表 い

II.

里子(1998:594) [ ] 意味 真理 一般的 いわ い

本来 性質 い あ 種 感慨 述べ 用い

一般的 性質 述べ 訓戒 あ そ 例 次

挙 い

2. (31) 赤 坊 泣く (NBJ: 594)

文 あ [ ] 動詞[泣く] 辞書形 あ 付 [普遍的一


(4)

Universitas Kristen Maranatha III.

久野(1973:221) 牧野 筒井(1989:318) [ ] 意味 具体的

表 述べ い そ 例 次 挙 い

3. (54) 公園 和子 走 い 見え (NBH: 178)

文 あ [ ] 動詞[走 い ] 辞書形 あ 付 動作

見 聞い 言う意味 動詞(知覚動詞) 表 い

結論

1.

意味: 話 手自身 事実• 経験 • 習慣 • 思考 • 意見• 意向• 評価 • 断

[ ] 使う場合: [A~ ( etc.)~B]

B=話 伝え 約束 祈 希望 聞く 要求

頼 強制

2.

意味: 普遍的一般的真理• 慣習 • 規則 • 思想 • 法則• 傾向• 基準 • 常識


(5)

Universitas Kristen Maranatha

[本来 昔 以前, ~ 頃] 使う 多い

3.

意味: 具体的 • 個 的人 事物 • 話 手 個人的 主張 • 断定 •

疑問• 感情

[

] 使う場合: [A~ ( etc.)~B]

B=待 手伝う 助 見送 見 見え 聞く 聞 え


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR……….…...ii

DAFTAR ISI……….……..v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….………..1

1.2 Rumusan Masalah………....8

1.3 Tujuan Penelitian……….8

1.4 Metode dan Teknik Penelitian……….9

1.5 Organisasi Penulisan………...10

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sintaksis……….12

2.1.2 Satuan Gramatikal ………13

2.2 Semantik……….17

2.2.1 Makna Gramatikal……….…...19

2.3 Hinshibunrui (品詞分類)………...20

2.3.1 Meishi ( 詞)………..……...21

2.3.2 Keishikimeishi (形式 詞 )...………....22

2.3.2.1 Macam-macam keishikimeishi…..……...24 2.4 Keishikimeishi koto (形式 詞 )………….…...25


(7)

Universitas Kristen Maranatha

2.5 Keishikimeishi mono (形式 詞 ) ………...30

2.5.1 Klasifikasi (mono) ..………...32

2.6 Keishikimeishi no (形式 詞 ) ………...35

2.6.1 Klasifikasi (no) ..………….…...……...37

BAB III ANALISIS 形式 詞 (KOTO, MONO, NO) PADA KALIMAT BAHASA JEPANG………...40

3.1 ………...……..…41

3.2 ………...……..…48 3.3 ………...………..…55

BAB IV KESIMPULAN……….62

SINOPSIS...vii

DAFTAR PUSTAKA ………..………...xi

LAMPIRAN………...………...……...xiv


(8)

xiv

LAMPIRAN I

使い方 分 類語例 (WRG)

1. う 夫 世話 (WRG: 999-56)

Uchi no otto tokitara sewa no yakeru koto da. Jika suami di rumah, saya meminta bantuannya.

2. あ 人 わ 困 (WRG: 999-56)

Ano hito no wagamama ni mo komatta koto da. Kesombongan orang itu membuat susah saja.

3. 私 兄 働 頼 (WRG: 999-56)

Watashi wa ani ni hataraku koto wo tanonda. Saya telah meminta kakak perihal untuk bekerja.

4. 子供 いう 世話 (WRG: 999-56)

Kodomo to iu no wa sewa no yakeru mono da. Yang namanya anak-anak perlu bantuan.

5. エ 気 食 (WRG: 999-56)

kaeru nante yoku heiki de taberareru mono da. Saya dapat makan kodok dengan tenang tuh.

6. 四 前 見 私 い 健康 (WRG:

999-56)

San,yonnen mae kara miru to,watashi mo zuibun kenkou ni natta mono da. Begitu melihat dari tiga, empat tahun yang lalu, saya juga cukup menjadi sehat.

7. え-- い先生 い !(WRG: 999-56)

Ee, hidoi sensei mo ita mon da! Ee, guru galak itu juga ada!

8. う 婚 夫婦 仲 わ い

(WRG: 999-56)

Mou rikon shichatta nante, fuufu no nakatte wakaranai mono desu ne. Karena sudah cerai, jadi saya tidak mengerti hubungannya suami istri.


(9)

xv

日 語文法ハン ック(NBH)

9. 病気 早 祈 い (NBH: 178)

Go byouki ga hayaku yoku naru koto wo inotteimasu. Berdoa perihal untuk segera sembuh.

10. 私 趣味 映 見 (NBH:178)

Watashi no shumi wa eiga wo miru koto desu. Hobi saya adalah nonton film.

11. 園 和子 走 い 見え (NBH: 178)

Kou’en de wako san ga hashitteiru no ga miemasu. Terlihat Wako sedang berlari di taman.

12. 隣 家 聞 え (NBH: 178)

Tonari no uchi de dare ka ga yobu no ga kikoeta. Terdengar seseorang memanggil di sebelah rumah.

13. 子供 寝 待 電話 (NBH: 178)

Kodomo ga neru no wo matte, denwa wo kaketa. Ketika menunggu anak untuk tidur, ada telepon.

14. パンコン 運 手伝 い (NBH: 178)

Kono pankon wo hakobu no wo tetsudatte kudasai. Tolong bantu saya mengangkat laptop ini.

15. 花見 行 (NBH: 178)

Ame na node hanami ni iku no wo yamemashita.

Membatalkan pergi untuk melihat bunga (sakura) karena hujan.

日 語文型辞 (NBJ)

16. 彼 死 う 世 い い( いう) 私 信

い気 (NBJ: 112)

Kare wa shinde mou kono yo ni inai (to iu) koto ga, mada watashi ni wa sinjirarenai ki ga suru.

17. 休 必 学校 連絡 (NBJ: 112)

Yasumi toki wa, kanarazu gakko ni renraku suru koto. Ketika saya absen, biasanya saya menghubungi sekolah.


(10)

xvi

18. 体育館 土足 い い (NBJ: 112)

Tai’ikukan ni wa dosoku dewa iranai koto.

Dilarang menggunakan alas kaki di gedung olah raga.

19. 人 心 わ い (NBJ: 594)

Hito no kokoro wa, naka-naka wakaranai mono da. Hati manusia sulit dimengerti.

20. 赤 坊 泣 (NBJ: 594)

Akanbou wa naku mono da. Bayi memang sering menangis.

21. 金 いう (NBJ: 594)

Kane to iu no wa sugu naku naru mono da. Yang namanya uang pasti cepat habisnya.

22. 水 来 流 (NBJ: 594)

Mizu wa honrai hikuki ni nagareru mono desu. Pada umumnya air mengalir di tempat yang rendah.

23. 学生 いう 来勤勉 (NBJ: 594)

Gakusei to iu no wa honrai kinben na mono da. Yang namanya pelajar pada dasarnya adalah rajin.

24. -- 書 忘 (NBJ: 594)

Sumimasen, repouto wo kaku no wo wasuremashita. Maaf, jangan lupa menulis laporannya.

25. 校舎 古 (NBJ: 595)

Kono kousha mo furukunatta mono da. Gedung sekolah ini juga telah menjadi tua.

26. 昔 い (NBJ: 595)

Kono machi mo, mukashi to chigatte kirei ni natta mono da. Kota ini juga menjadi indah berbeda dengan yang dulu.

27. 昔 思う いい世 中 思う (NBJ: 595)

Mukashi no koto wo omou to, ii yo no naka ni natta mono da to omou. Begitu berpikir tentang hal yang lalu, berpikir kehidupan telah menjadi baik.

28. あ 負債 大 会社 再建 .NBJ:595


(11)

xvii

Mendapat rekonstruksi perusahaan besar yang berutang seperti ini.

29. い問題 解 (NBJ: 595)

Konna muzukashii mondai ga, yoku toketa mono da. Soal yang sulit seperti itu dapat terpecahkan.

30. 学生 頃 貧乏旅行 (NBJ: 595)

Gakusei no koro, yoku binbou ryokou wo shita mono desu.

Waktu masih pelajar, saya sering melakukan perjalanan yang konyol.

31. 小 い記事 (NBJ: 595)

Konna chiisai kiji ga yoku mitsukerareta mono da.

Dapat perlihatkan dengan baik deskripsi yang kecil seperti ini.

32. あ 不況 就職 思う (NBJ: 595)

Anna ni fukyou no toki ni yoku shuushoku dekita mono da to omou.

Saya berpikir bisa mendapat pekerjaan yang baik jika sepi (dagang) seperti ini.

33. 見 い (NBJ: 595)

Sore wa zehi mitai mono da. Saya ingin sekali melihat itu.

34. 私 彼 好運 あ い (NBJ: 595)

Watashi mo kare no kou’un ayakaritai mono da. Saya juga ingin sama beruntungnya dengan dia.

35. 今 私 死 両親 い い (NBJ: 595)

Ima no watashi wo, shinda ryoushin ni mite moraitai mono da. Sekarang saya mencoba untuk menerima kematian orang tuaku.

36. 和 生活 い い (NBJ: 595)

Kono mama heiwa na seikatsu ga tsuzuite hoshii mono da. Saya ingin kehidupan yang damai ini tetap berlanjut.

外国人 日 語例文問題 --ズ II (GTN)

37. 前 私 知人 会社 来 覚え い (GTN:116)

Kono mae, watashi no chijin ga kaisha ni kita koto wo oboeteimasuka Sebelumnya, masih ingatkah kenalanku yang datang ke kantor.


(12)

xviii

38. あ 人 会 ,初 , 前 知 い

う 気 不思議 驚い い . (GTN 116)

Ano hito ni atta no wa, hajimete na no desu ga, zutto mae kara shitteita you na ki ga suru fushigi na koto da to odoroiteiru.

Hal bertemu orang itu adalah pertama kali tetapi saya merasa aneh karena seperti mengenalnya makanya tadi saya merasa terkejut.

39. 洋服 色 濃い 合わ い. (GTN:116)

Youfuku no iro ga koi mono wa awanai. Warna bajunya gelap, saya tidak cocok.

40. 自然 中 過 素晴 い (GTN:116)

Jizen no naka de nonbiri sugosu no wa subarashii mono da. Melewati hidup dengan santai di alam, sungguh menakjubkan.

あ (N)

41. 秋葉原 あ 電気製品 買え 世界的 有

(N: 8)

Akihabara wa, arayuru denki seihin ga yasuku kaeru koto de seikaiteki ni mo yuumei na machi da.

Kini Akihabara terkenal di dunia karena toko-tokonya menjual semua jenis barang kebutuhan rumah tangga dan barang elektronik dengan harga yang murah.

42. 江戸料理 最大 特色 献立 種類 多い いう

Edo ryouri no saidai no tokushoku wa, kondate no shurui ga totemo ooi koto da to iu. (N: 10)

Hal yag paling menarik tentang makanan Edo adalah pilihannya yang sangat banyak.

43. 正統的 江戸料理 伝統 い い 今 百善

い う (N: 10)

Seitouteki na Edo ryouri no dentou wo tsuideiru no wa, ima dewa yaozen dake jyanai deshou ka.

Saya kira Yaozen merupakan satu-satunya restoran yang masih meneruskan tradisi asli masakan Edo.

44. う語 七代目当主 澤野修一 (N: 11)


(13)

xix

Perkataan itu dikatakan oleh Sawano shuuichi, pemilik generasi yang ketujuh.

45. 巨大都市•江戸 暮 支え 腕 確 職人

愛想 いい商人 (N: 14)

Sonna kyodai toshi•Edo no kurashi wo sasaeta no wa, ude no tashika na shokunin, aiso no ii shounin tachi.

Hidup di metropolitan didukung oleh para pengrajin ahli dan para pedagang yang ingin sekali merasa puas.

46. 男女 数 19 世紀半 (N: 16)

Danjo ga hobo dousuu ni naru no wa, 19 sekai hanba ni natte karada. Baru pertengahan tahun 19-an jumlah wanita hampir menyamai jumlah pria.

47. 擬人化 動物 絵巻物語 鳥獣戯 描 12世紀

(N: 17)

Gijinka sareta doubutsu no emaki monogatari [choujuugiga] ga egakareta no wa, 12 seiki.

Gulungan choujugiga atau gambar binatang dan burug

48. 感情 直接表現 心 内 出 う 表

(N: 19)

Kanjou mo chokusetsu hyougen suru no dewanaku, kokoro no nai kara ni jimi deru youni arawasu.

Perasaan tidak diekspresikan secara langsung tetap kelihatannya muncul dari jiwa sang aktor.

49. メ --ン 日 演劇交流 夢 .(N:19)

Yukuyuku, kamerun to nihon no engeki souryuu wo suru koto ga yume da. Dia berharap suatu hari kelak dapat mempromosikan ikatan teater antara Kamerun dan Jepang.

50. 日 和室 時々 応 必要 出

用途 対応 空間 わ (N: 20)

Nihon no washitsu wa sono tokidoki ni oujite hitsuyou na mono wo dashite kuru koto de, samazama na youto ni taiou dekiru kuukan ni naru wake da. Ruang bergaya Jepang mempunyai fungsi yang berbeda-beda-perabot digunakan hanya kalau diperlukan.

51. い いう 少々極端 確 伝統的 日 い


(14)

xx

Nai to iu no wa shoushou kyokutan daga, tashika ni, dentouteki na nihon no sumai ni wa kagu ga sukunai you ni mieru.

“tidak berisi sesuatu” agak berlebihan, tetapi secara sepintas ruang-ruang yang disusun secara tradisional tersebut memang tampak seperti tidak mempunyai perabot.

52. 現在 絵 描 美術品 鑑賞

多い う風 (N: 21)

Mata genzai dewa, samazama na e ga kakareta bijutsuhin toshite kanshou saseru koto ga ooi byoubu.

Sekat lipat dengan bermacam-macam lukisan yang indah sering dikagumi sebagai suatu karya seni saat ini.

53. 習俗 日 伝わ ウ サ 一緒

い いわ う (N: 25)

Kono shuuzoku ga nihon ni tsutawari, uma wo mamoru ni wa saru to isshoni shite oku no ga yoi, to iwareru you ni natta.

Kebiasaan ini menyebar ke Jepang yaitu memelihara kuda bersamaan dengan kera.

54. 鶏卵 日 食 う 江戸時代 (N:

27)

Keiran ga nihon de taberareru you ni natta no wa, Edo jidai karada. Telur ayam pertama kali di makan di Jepang pada jaman Edo.

55. 今あ う 卵焼 幕 治 (19世紀

後半) い う (N: 27)

Ima aru youna tamago yaki ga dekita no wa, bakumatsu kara meiji ni kakete (19 seiki kouhan) dewa nai deshou ka, iu koto da.

Resep tamagoyaki yang kita makan sekarang mungkin pertama kali saat jatuhnya Shogun pada akhir tahun 19-an.

56. 真 只中 あ い発展 臨海副都心

いわ い 台場 (N: 30)

Sono mattada naka ni aru no ga, mezamashii hatten buri kara, rinkaisoku toshin to iwareteiru odaiba da.

Pusat upaya ini adalah odaiba, tanah reklamasi yang telah berkembang menjadi pusat kota di pinggir laut.

57. う語 佃島 老舗 佃煮屋 天 営 店主·宮田松


(15)

xxi

Sou kataru no wa, tsukudajima de, shinise no tsukudaniya [tenyasu] wo itonamu tenshu ·Miyata matsunosuke san.

Perkataan itu dikatakan oleh Miyata matsunosuke, pemilik toko yanmg sukses yang bernama Tenyasu yang dikenal karena makanan tsukudaniya yang direbus dengan kecap asin.

58. 門 生 い 父 子供 頃 役者

家 う 家庭 (N: 34)

Meimon no umare to ittemo, chichi wa kodomo no koro ni yakusha ni naru koto wo yameta node boku no uchi wa gokufutsuu no katei nan desu. Saya lahir di dalam keluarga pameran Kabuki tetapi ayah saya mengurungkan niatnya menjadi aktor ketika masih kanak-kanak sehingga saya dibesarkan di rumah yang sangat awam.

59. 現実 虚構 世界 行 来 い 子供心 理解

い (N: 34)

Genjitsu to kyokou no sekai wo ikikishite iru koto wo, kodomo kokoro ni chando rikai shiteimashita yo.

Saya ingat lamunan saya sewaktu kecil bahwa saya sedang berpindah-pindah antara pulsu fantasi kabuki dan dunia kenyataan.

60. 役者 芸 習得 専念 当 前 いう歌舞伎 世界 (N

: 34)

Yakusha wa gei no shuutoku ni sennen suru no ga atari mae, to iu kabuki no sekai.

Para aktor kabuki diharapksn memusatkan pelajaran mereka pada seni.

天才え 金魚 食 (TEKT)

61. あ 日 学校 い い あい い

(TEKT: 10)

Aru hi boku ga gakkou e itteiru aida ni, taihen na koto ga okita. Suatu hari saya sulit bangun untuk pergi ke sekolah.

62. う う え (TEKT: 12)

Boku wa, pio wa douna suru no darou to kangaeta. Saya bagaimanapun berfikir keadaan Pio

63. 生 い い い


(16)

xxii

Ikan mas hidup di dalam tubuh merupakan suatu hal yang sangat aneh. (TEKT: 15)

64. 一 い 手術

Mada ichi sai desukara, shujutsu wo suru no wea kiken desu.

Bahaya melakukan operasi karena belum ada yang berumur satu tahun.( TEKT: 15)

65. え 女 子 飛 行 窓

見 (TEKT: 38)

Sakki, Eri chan ni nita onna no ko ga, uchuu wo toned iku no wo, mado kara mita yo.

Baru saja saya melihat anak yang mirip Eri terbang ke luar angkasa di jendela lo.

日 語 ョ (NJ)

66. 日 語 一生懸 勉強 意 (NJ: 23)

Nihongo wo isshou kenmei benkyou suru koto wo ketsui shimashita. Menetapkan hati belajar bahasa Jepang dengan sungguh-sungguh.

67. 日 語 書 楽 (NJ: 34)

Nihongo wo kaku koto ga tanoshiku narimasu. Menjadi menyenangkan menulis bahasa Jepang.

68. 敬語 使う 忘 い い (NJ: 35)

Keigo wo tsukau koto wo wasurenaide kudasai. Jangan lupa menggunakan keigo (bentuk hormat).

69. 友 場合 手紙 体 書 普通 (NJ:

35)

Tomodachi no baai mo, tegami wa [desumasu karada] de kaku no ga futsuu desu.

Ini biasanya menggunakan bentuk desumasu ketika menulis surat kepada teman.

70. 考え 早 う (NJ: 48)

Mada, teinen no koto wo kangaeru no wa hayasugiru deshou. Masih terlalu cepat untuk memikirkan usia pensiun.


(17)

xxiii

い 話 (HTB)

71. [ え いう

] (HTB:31)

[omae no iu koto wo nandemo kiku kara, chotto ore ni mo sono omegane wo kashite kure] to, tanomimashita.

Saya meminta kamu meminjamkan kacamatamu sebentar saya mendegar apa pun yang kamu katakana.

72. い い い い い (HTB:59)

Itai, itai. Itazura suru no wa dare ja. Sakit, sakit. Siapa sih yang nakal.

73. い い え 一 い

い い (HTB:61)

Hikoichi wa, okashii no wo koraete, mura ni ikken shika nai yorozuya e haitte ikimashita.

Hikoichi bersabar untuk berbuat yang aneh, lalu pergi tidak hanya ke satu toko serba ada di desa.

74. い い (HTB:70)

Konna obake, hanashi ni mo kiita koto ga nai. Tidak pernah mendengar suara setan tuh.

文法 基礎知識 教え方 (BKC)

75. あ い 田中 (BKC: 74)

Asoko ni iru no wa tanaka san desu. Yang ada di sana adalah Tanaka.

76. あ 机 あ 何 (BKC: 74)

Ano, tsukue no ue ni aru no wa nan desu ka Ehm, yang ada di atas meja itu apa ya?

77. 田中 走 速い (BKC: 75)

Tanaka san wa hashiru no ga hayai desu. Larinya Tanaka itu cepat.

78. 私 音楽 聞 好 (BKC: 75)

Watashi wa ongaku wo kiku no ga suki desu. Saya suka mendengarkan musik.


(18)

xxiv

日 語文法 (NB)

79. 人 別 い (NB: 278)

Hito to wakareru no wa tsurai mono da. Berpisah dengan orang itu sangat berat.

80. 別 いう い . (NB: 278)

Wakare to iu no wa tsurai mono da. Yang namanya pisah itu sangat berat.

81. 人 別 いう い (NB: 278)

Hito to wakareru no wa tsurai mono da.

Yang namanya berpisah dengan orang iu sangat berat.

82. 人間 いう い 死 (NB: 278)

Ningen to iu no wa itsuka wa shinu mono da.


(19)

xxv

LAMPIRAN II

I.

3. う 夫 世話 (WRG: 999-56)

Uchi no otto tokitara sewa no yakeru koto da. Jika suami di rumah, saya meminta bantuannya.

4. あ 人 わ 困 (WRG: 999-56)

Ano hito no wagamama ni mo komatta koto da. Kesombongan orang itu membuat susah saja.

4. 私 兄 働 頼 (WRG: 999-56)

Watashi wa ani ni hataraku koto wo tanonda. Saya telah meminta kakak perihal untuk bekerja.

5. 病気 早 祈 い (NBH: 178)

Go byouki ga hayaku yoku naru koto wo inotteimasu. Berdoa perihal untuk segera sembuh.

6. 私 趣味 映 見 (NBH:178)

Watashi no shumi wa eiga wo miru koto desu. Hobi saya adalah nonton film.

7. 彼 死 う 世 い い( いう) 私 信

い気 (NBJ: 112)

Kare wa shinde mou kono yo ni inai (to iu) koto ga, mada watashi ni wa sinjirarenai ki ga suru.

8. 休 必 学校 連絡 (NBJ: 112)

Yasumi toki wa, kanarazu gakko ni renraku suru koto. Ketika saya absen, biasanya saya menghubungi sekolah.

9. 体育館 土足 い い (NBJ: 112)

Tai’ikukan ni wa dosoku dewa iranai koto.

Dilarang menggunakan alas kaki di gedung olah raga.

10. 前 私 知人 会社 来 覚え い (GTN:116)

Kono mae, watashi no chijin ga kaisha ni kita koto wo oboeteimasuka Sebelumnya, masih ingatkah kenalanku yang datang ke kantor.


(20)

xxvi

11. あ 人 会 ,初 , 前 知 い

う 気 不思議 驚い い . (GTN 116)

Ano hito ni atta no wa, hajimete na no desu ga, zutto mae kara shitteita you na ki ga suru fushigi na koto da to odoroiteiru.

Hal bertemu orang itu adalah pertama kali tetapi saya merasa aneh karena seperti mengenalnya makanya tadi saya merasa terkejut.

12. 秋葉原 あ 電気製品 買え 世界的 有

(N: 8)

Akihabara wa, arayuru denki seihin ga yasuku kaeru koto de seikaiteki ni mo yuumei na machi da.

Kini Akihabara terkenal di dunia karena toko-tokonya menjual semua jenis barang kebutuhan rumah tangga dan barang elektronik dengan harga yang murah.

13. 江戸料理 最大 特色 献立 種類 多い いう

Edo ryouri no saidai no tokushoku wa, kondate no shurui ga totemo ooi koto da to iu. (N: 10)

Hal yag paling menarik tentang makanan Edo adalah pilihannya yang sangat banyak.

14. メ --ン 日 演劇交流 夢 .(N:19)

Yukuyuku, kamerun to nihon no engeki souryuu wo suru koto ga yume da. Dia berharap suatu hari kelak dapat mempromosikan ikatan teater antara Kamerun dan Jepang.

15. 日 和室 時々 応 必要 出

用途 対応 空間 わ (N: 20)

Nihon no washitsu wa sono tokidoki ni oujite hitsuyou na mono wo dashite kuru koto de, samazama na youto ni taiou dekiru kuukan ni naru wake da. Ruang bergaya Jepang mempunyai fungsi yang berbeda-beda-perabot digunakan hanya kalau diperlukan.

16. 現在 絵 描 美術品 鑑賞

多い う風 (N: 21)

Mata genzai dewa, samazama na e ga kakareta bijutsuhin toshite kanshou saseru koto ga ooi byoubu.

Sekat lipat dengan bermacam-macam lukisan yang indah sering dikagumi sebagai suatu karya seni saat ini.

17. 門 生 い 父 子供 頃 役者


(21)

xxvii

Meimon no umare to ittemo, chichi wa kodomo no koro ni yakusha ni naru koto wo yameta node boku no uchi wa gokufutsuu no katei nan desu. Saya lahir di dalam keluarga pameran Kabuki tetapi ayah saya mengurungkan niatnya menjadi aktor ketika masih kanak-kanak sehingga saya dibesarkan di rumah yang sangat awam.

18. 現実 虚構 世界 行 来 い 子供心 理解

い (N: 34)

Genjitsu to kyokou no sekai wo ikikishite iru koto wo, kodomo kokoro ni chando rikai shiteimashita yo.

Saya ingat lamunan saya sewaktu kecil bahwa saya sedang berpindah-pindah antara pulsu fantasi kabuki dan dunia kenyataan.

19. あ 日 学校 い い あい い

(TEKT: 10)

Aru hi boku ga gakkou e itteiru aida ni, taihen na koto ga okita. Suatu hari saya sulit bangun untuk pergi ke sekolah.

20. 日 語 書 楽 (NJ: 34)

Nihongo wo kaku koto ga tanoshiku narimasu. Menjadi menyenangkan menulis bahasa Jepang.

21. 日 語 一生懸 勉強 意 (NJ: 23)

Nihongo wo isshou kenmei benkyou suru koto wo ketsui shimashita. Menetapkan hati belajar bahasa Jepang dengan sungguh-sungguh.

22. 敬語 使う 忘 い い (NJ: 35)

Keigo wo tsukau koto wo wasurenaide kudasai. Jangan lupa menggunakan keigo (bentuk hormat).

23. い い (HTB:70)

Konna obake, hanashi ni mo kiita koto ga nai. Tidak pernah mendengar suara setan tuh.

24. [ え いう

] (HTB:31)

[omae no iu koto wo nandemo kiku kara, chotto ore ni mo sono omegane wo kashite kure] to, tanomimashita.

Saya meminta kamu meminjamkan kacamatamu sebentar saya mendegar apa pun yang kamu katakana.


(22)

xxviii

II.

24. 子供 いう 世話 (WRG: 999-56)

Kodomo to iu no wa sewa no yakeru mono da. Yang namanya anak-anak perlu bantuan.

25. エ 気 食 (WRG: 999-56)

kaeru nante yoku heiki de taberareru mono da. Saya dapat makan kodok dengan tenang tuh.

26. 四 前 見 私 い 健康 (WRG:

999-56)

San,yonnen mae kara miru to,watashi mo zuibun kenkou ni natta mono da. Begitu melihat dari tiga, empat tahun yang lalu, saya juga cukup menjadi sehat.

27. え-- い先生 い !(WRG: 999-56)

Ee, hidoi sensei mo ita mon da! Ee, guru galak itu juga ada!

28. う 婚 夫婦 仲 わ い

(WRG: 999-56)

Mou rikon shichatta nante, fuufu no nakatte wakaranai mono desu ne. Karena sudah cerai, jadi saya tidak mengerti hubungannya suami istri.

29. 人 心 わ い (NBJ: 594)

Hito no kokoro wa, naka-naka wakaranai mono da. Hati manusia sulit dimengerti.

30. 赤 坊 泣 (NBJ: 594)

Akanbou wa naku mono da. Bayi memang sering menangis.

31. 金 いう (NBJ: 594)

Kane to iu no wa sugu naku naru mono da. Yang namanya uang pasti cepat habisnya.

32. 水 来 流 (NBJ: 594)

Mizu wa honrai hikuki ni nagareru mono desu. Pada umumnya air mengalir di tempat yang rendah.

33. 学生 いう 来勤勉 (NBJ: 594)


(23)

xxix

Yang namanya pelajar pada dasarnya adalah rajin.

34. 校舎 古 (NBJ: 595)

Kono kousha mo furukunatta mono da. Gedung sekolah ini juga telah menjadi tua.

35. 昔 い (NBJ: 595)

Kono machi mo, mukashi to chigatte kirei ni natta mono da. Kota ini juga menjadi indah berbeda dengan yang dulu.

36. 昔 思う いい世 中 思う (NBJ: 595)

Mukashi no koto wo omou to, ii yo no naka ni natta mono da to omou. Begitu berpikir tentang hal yang lalu, berpikir kehidupan telah menjadi baik.

37. あ 負債 大 会社 再建 .NBJ:595

Anna ni fusai no ookikatta kaisha no saiken ga yoku dekita mono da. Mendapat rekonstruksi perusahaan besar yang berutang seperti ini.

38. い問題 解 (NBJ: 595)

Konna muzukashii mondai ga, yoku toketa mono da.

Soal yang sulit seperti itu tetapi dapat terpecahkan dengan baik.

39. 学生 頃 貧乏旅行 (NBJ: 595)

Gakusei no koro, yoku binbou ryokou wo shita mono desu.

Waktu masih pelajar, saya sering melakukan perjalanan yang konyol.

40. 小 い記事 (NBJ: 595)

Konna chiisai kiji ga yoku mitsukerareta mono da.

Dapat perlihatkan dengan baik deskripsi yang kecil seperti ini.

41. あ 不況 就職 思う (NBJ: 595)

Anna ni fukyou no toki ni yoku shuushoku dekita mono da to omou.

Saya berpikir bisa mendapat pekerjaan yang baik jika sepi (dagang) seperti ini.

42. 見 い (NBJ: 595)

Sore wa zehi mitai mono da. Saya ingin sekali melihat itu.

43. 私 彼 好運 あ い (NBJ: 595)

Watashi mo kare no kou’un ayakaritai mono da. Saya juga ingin sama beruntungnya dengan dia.


(24)

xxx

44. 今 私 死 両親 い い (NBJ: 595)

Ima no watashi wo, shinda ryoushin ni mite moraitai mono da. Sekarang saya mencoba untuk menerima kematian orang tuaku.

45. 和 生活 い い (NBJ: 595)

Kono mama heiwa na seikatsu ga tsuzuite hoshii mono da. Saya ingin kehidupan yang damai ini tetap berlanjut.

46. 洋服 色 濃い 合わ い. (GTN:116)

Youfuku no iro ga koi mono wa awanai. Warna bajunya gelap, saya tidak cocok.

47. 自然 中 過 素晴 い (GTN:116)

Jizen no naka de nonbiri sugosu no wa subarashii mono da. Melewati hidup dengan santai di alam, sungguh menakjubkan.

III.

48. あ い 田中 (BKC: 74)

Asoko ni iru no wa tanaka san desu. Yang ada di sana adalah Tanaka.

49. あ 机 あ 何 (BKC: 74)

Ano, tsukue no ue ni aru no wa nan desu ka Ehm, yang ada di atas meja itu apa ya?

50. 田中 走 速い (BKC: 75)

Tanaka san wa hashiru no ga hayai desu. Larinya Tanaka itu cepat.

51. 私 音楽 聞 好 (BKC: 75)

Watashi wa ongaku wo kiku no ga suki desu. Saya suka mendengarkan musik.

52. -- 書 忘 (NBJ: 594)

Sumimasen, repouto wo kaku no wo wasuremashita. Maaf, jangan lupa menulis laporannya.

53. 園 和子 走 い 見え (NBH: 178)

Kou’en de wako san ga hashitteiru no ga miemasu. Terlihat Wako sedang berlari di taman.


(25)

xxxi

54. 隣 家 聞 え (NBH: 178)

Tonari no uchi de dare ka ga yobu no ga kikoeta. Terdengar seseorang memanggil di sebelah rumah.

55. 子供 寝 待 電話 (NBH: 178)

Kodomo ga neru no wo matte, denwa wo kaketa. Ketika menunggu anak untuk tidur, ada telepon.

56. パンコン 運 手伝 い (NBH: 178)

Kono pankon wo hakobu no wo tetsudatte kudasai. Tolong bantu saya mengangkat laptop ini.

57. 花見 行 (NBH: 178)

Ame na node hanami ni iku no wo yamemashita.

Membatalkan untuk pergi melihat bunga (sakura) karena hujan.

58. 人 別 い (NB: 278)

Hito to wakareru no wa tsurai mono da. Berpisah dengan orang itu sangat berat.

59. 別 いう い . (NB: 278)

Wakare to iu no wa tsurai mono da. Yang namanya pisah itu sangat berat.

60. 人 別 いう い (NB: 278)

Hito to wakareru no wa tsurai mono da.

Yang namanya berpisah dengan orang iu sangat berat.

61. 人間 いう い 死 (NB: 278)

Ningen to iu no wa itsuka wa shinu mono da.

Yang namanya manusia, pada suatu hari akan meninggal.

62. 正統的 江戸料理 伝統 い い 今 百善

い う (N: 10)

Seitouteki na Edo ryouri no dentou wo tsuideiru no wa, ima dewa yaozen dake jyanai deshou ka.

Saya kira Yaozen merupakan satu-satunya restoran yang masih meneruskan tradisi asli masakan Edo.

63. う語 七代目当主 澤野修一 (N: 11)

Sou kataru no wa, nanadaimetoushu no Sawano shuuichi.

Perkataan itu dikatakan oleh Sawano shuuichi, pemilik generasi yang ketujuh.


(26)

xxxii

64. 巨大都市•江戸 暮 支え 腕 確 職人

愛想 いい商人 (N: 14)

Sonna kyodai toshi•Edo no kurashi wo sasaeta no wa, ude no tashika na shokunin, aiso no ii shounin tachi.

Hidup di metropolitan didukung oleh para pengrajin ahli dan para pedagang yang ingin sekali merasa puas.

65. 男女 数 19 世紀半 (N: 16)

Danjo ga hobo dousuu ni naru no wa, 19 sekai hanba ni natte karada. Baru pertengahan tahun 19-an jumlah wanita hampir menyamai jumlah pria.

66. 擬人化 動物 絵巻物語 鳥獣戯 描 12世紀

(N: 17)

Gijinka sareta doubutsu no emaki monogatari [choujuugiga] ga egakareta no wa, 12 seiki.

Gulungan choujugiga atau gambar binatang dan burug

67. 感情 直接表現 心 内 出 う 表

(N: 19)

Kanjou mo chokusetsu hyougen suru no dewanaku, kokoro no nai kara ni jimi deru youni arawasu.

Perasaan tidak diekspresikan secara langsung tetap kelihatannya muncul dari jiwa sang aktor.

68. い いう 少々極端 確 伝統的 日 い

家 少 い う 見え (N: 20)

Nai to iu no wa shoushou kyokutan daga, tashika ni, dentouteki na nihon no sumai ni wa kagu ga sukunai you ni mieru.

“tidak berisi sesuatu” agak berlebihan, tetapi secara sepintas ruang-ruang yang disusun secara tradisional tersebut memang tampak seperti tidak mempunyai perabot.

69. 習俗 日 伝わ ウ サ 一緒

い いわ う (N: 25)

Kono shuuzoku ga nihon ni tsutawari, uma wo mamoru ni wa saru to isshoni shite oku no ga yoi, to iwareru you ni natta.

Kebiasaan ini menyebar ke Jepang yaitu memelihara kuda bersamaan dengan kera.

70. 鶏卵 日 食 う 江戸時代 (N:


(27)

xxxiii

Keiran ga nihon de taberareru you ni natta no wa, Edo jidai karada. Telur ayam pertama kali di makan di Jepang pada jaman Edo.

71. 今あ う 卵焼 幕 治 (19世紀

後半) い う (N: 27)

Ima aru youna tamago yaki ga dekita no wa, bakumatsu kara meiji ni kakete (19 seiki kouhan) dewa nai deshou ka, iu koto da.

Resep tamagoyaki yang kita makan sekarang mungkin pertama kali saat jatuhnya Shogun pada akhir tahun 19-an.

72. 真 只中 あ い発展 臨海副都心

いわ い 台場 (N: 30)

Sono mattada naka ni aru no ga, mezamashii hatten buri kara, rinkaisoku toshin to iwareteiru odaiba da.

Pusat upaya ini adalah odaiba, tanah reklamasi yang telah berkembang menjadi pusat kota di pinggir laut.

73. う語 佃島 老舗 佃煮屋 天 営 店主·宮田松

之助 (N: 31)

Sou kataru no wa, tsukudajima de, shinise no tsukudaniya [tenyasu] wo itonamu tenshu ·Miyata matsunosuke san.

Perkataan itu dikatakan oleh Miyata matsunosuke, pemilik toko yanmg sukses yang bernama Tenyasu yang dikenal karena makanan tsukudaniya yang direbus dengan kecap asin.

74. 役者 芸 習得 専念 当 前 いう歌舞伎 世界 (N

: 34)

Yakusha wa gei no shuutoku ni sennen suru no ga atari mae, to iu kabuki no sekai.

Para aktor kabuki diharapksn memusatkan pelajaran mereka pada seni.

75. う う え (TEKT: 12)

Boku wa, pio wa douna suru no darou to kangaeta. Saya bagaimanapun berfikir keadaan Pio

76. 生 い い い

Karada no naka de, kingyo ga ikiteiru no wa, taihen mezueashii koto desu. Ikan mas hidup di dalam tubuh merupakan suatu hal yang sangat aneh. (TEKT: 15)


(28)

xxxiv

Mada ichi sai desukara, shujutsu wo suru no wea kiken desu.

Bahaya melakukan operasi karena belum ada yang berumur satu tahun.( TEKT: 15)

78. え 女 子 飛 行 窓

見 (TEKT: 38)

Sakki, Eri chan ni nita onna no ko ga, uchuu wo toned iku no wo, mado kara mita yo.

Baru saja saya melihat anak yang mirip Eri terbang ke luar angkasa di jendela lo.

79. い い い い い (HTB:59)

Itai, itai. Itazura suru no wa dare ja. Sakit, sakit. Siapa sih yang nakal.

80. い い え 一 い

い い (HTB:61)

Hikoichi wa, okashii no wo koraete, mura ni ikken shika nai yorozuya e haitte ikimashita.

Hikoichi bersabar untuk berbuat yang aneh, lalu pergi tidak hanya ke satu toko serba ada di desa.

81. 友 場合 手紙 体 書 普通 (NJ:

35)

Tomodachi no baai mo, tegami wa [desumasu karada] de kaku no ga futsuu desu.

Ini biasanya menggunakan bentuk desumasu ketika menulis surat kepada teman.

82. 考え 早 う (NJ: 48)

Mada, teinen no koto wo kangaeru no wa hayasugiru deshou. Masih terlalu cepat untuk memikirkan usia pensiun.


(29)

xxxv

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Fainalica Julmikasari

Alamat : Jl. Letjend Suprapto 49 Bulu-Jepara

Tempat/Tgl Lahir : Jepara, 18 Juli 1987

Agama : Kristen

Nama Ayah : Thsai Hoi Thsung

Nama Ibu : Linawati

Pendidikan

1993-1999 : SD Kanisius, Jepara 1999-2002 : SLTP Negeri 1, Jepara 2002-2005 : SMUN 1, Jepara


(30)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bahasa merupakan jembatan komunikasi antarmanusia sehingga terjalinnya hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka. Terdapat keragaman bahasa yang memiliki ciri khas tersendiri di masing-masing negara. Salah satunya adalah bahasa Jepang yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari huruf, struktur, maupun kosakatanya.

Pada umumnya, bahasa terangkai dari susunan kata-kata yang menjadi kalimat. Kata-kata tersebut terdiri dari kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), kata benda (nomina), dan sebagainya. Di dalam bahasa Jepang, pada kelas kata nomina terdapat nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式 詞 (keishikimeishi).

Tomita (1991:6) menyatakan tentang 形式 詞 (keishikimeishi) sebagai berikut:

次 文 ---- 単語 , 格助詞 [ ] 付い 文 主語 ,

[ ] 付い 対象語 , 文法的 性質 持 いま . ,そ 単語 け独立 使わ こ く,常 ,そ 前 単

語 い ,前 単語 あ 意味 付け加え も ,そ 単語

詞代 働 いま .

Tsugi no bun----no tango wa, kakujoshi no [ga] ga tsuite bun no shugo ni nattari, [wo] ga tsuite taishougo ni nattari, bunpouteki to onaji seishitsu wo motteimasu. Shikashi sono tango dake dokuritsu shite tsukawareru koto wa naku, tsune ni, sono mae no tango ni tsuite, mae no tango ni aru


(31)

Universitas Kristen Maranatha 2

imi wo tsuke kuwaeru to tomoni, sono tango wo meishidai suru hataraki wo shiteimasu.

‘Kata benda abstrak yang menjelaskan bahwa kata-kata yang secara gramatikal mempunyai sifat yang sama seperti kata benda, misalnya jika dilekati dengan [ga] dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat, dan jika dilekati kata bantu [wo] dapat berfungsi sebagai objek. Akan tetapi kata-kata ini tidak dapat digunakan tanpa digabung dengan kata lain karena tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya kata-kata ini menambahkan makna pada kata di depannya dan dapat pula berfungsi sebagai kata yang membendakan kata di depan yang disebut nominalisator’.

Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa 形式 詞 (keishikimeishi) berbeda dengan kata benda biasa. Kata-kata yang termasuk 形式 詞 (keishikimeishi) dapat berfungsi sama dengan kata benda tetapi akan memiliki makna apabila dikombinasikan dengan kata lain atau tidak dapat berdiri sendiri.

Tomita (1991:6) mengemukakan bahwa terdapat berbagai macam 形式 詞 (keishikimeishi) dalam bahasa Jepang, diantaranya こ (koto), も (mono), (toki), こ (tokoro), わけ (wake) yang berfungsi sebagai nominalisator yaitu kata yang membendakan kata di depan.

Perhatikan contoh berikut:

(1) そ こ ,私 知 い わけ あ ま .(Tomita,1991:6) Sonna koto wo, watashi ga shitteiru wake ga arimasen.

Sudah sewajarnya hal seperti itu saya tidak mengetahuinya.

(2) 田中さ 今日 来 言 い 必 来 .

Tanaka san wa, kyou, kuru to itteitakara, kanarazu kuru hazu desu. Karena Tanaka sudah berkata akan datang hari ini, maka pasti datang. (3) 私 日本語 話 こ ま . (Tomita, 1991:6)

Watashi wa kuruma wo unten suru koto ga dekimasu. Saya dapat mengendarai mobil.

(4) 夜 遅く電話 け も あ ま . (Tomita, 1991:6) Yoru, osoku denwa wo kakeru mono dewa arimasen yo.


(32)

Universitas Kristen Maranatha 3

Jangan menelepon kalau sudah larut malam.

Dalam contoh kalimat (1), kata わけ(wake) dapat diartikan ‘sudah

sewajarnya’ karena dalam kalimat (1) tersebut, bila hal begitu saya tidak

mengetahuinya adalah merupakan hal yang wajar. Kalimat (2), kata (hazu)

memiliki makna ‘prediksi yang sudah sewajarnya atau dapat dipastikan’, karena

Tanaka sudah berkata kalau dia akan datang hari ini, maka menurut prediksi dia pasti akan datang.

Pada contoh kalimat (3), こ (koto) dapat dipahami maknanya sebagai

‘hal’. こ (koto) dapat mempunyai makna yang utuh jika digabungkan dengan kata yang menyertainya, yaitu pada kalimat tersebut struktur こ + ま bergabung dengan verba 話 < berbicara >. Jadi こ (koto) dalam kalimat ini mempunyai fungsi untuk membendakan verba 話 <berbicara>. こ (koto) dalam kalimat tersebut memiliki nuansa makna bahwa pembicara memiliki keahlian bahwa dia mampu berbicara bahasa Jepang.

Berikutnya contoh kalimat (4) merupakan kalimat tunggal dengan struktur menggunakan bentuk negasi ~ あ ま (dewa arimasen) yang diikuti oleh も (mono). も (mono) dalam kalimat tersebut menjadi nominalisator untuk verba け sehingga dapat mempunyai makna yang utuh. Pada kalimat tersebut mengungkapkan penyangkalan terhadap kepantasan


(33)

Universitas Kristen Maranatha 4

Ahli linguistik lainnya yaitu Hirota dan Takanishi (1987: 80 ) mengatakan bahwa no juga dapat dikatakan sebagai keishikimeishi, karena dalam kalimat bahasa Jepang dapat berfungsi sebagai nominalisator seperti contoh berikut ini:

(5) 私 John Mary 打 見 . (Kuno, 1973: 219) Watashi wa John ga Mary utsu no wo mita.

Saya melihat John memukul Mary.

Pada kalimat (5), no berfungsi sebagai keishikimeishi dalam kalimat bahasa Jepang. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat kata kerja. [私 John 見 ] <saya melihat John> sebagai induk kalimat dan [John Mary 打 ] <John memukul Mary> sebagai anak kalimat yang menerangkan objek. (no) dalam kalimat tersebut bergabung dengan verba 打 <memukul> sehingga memiliki makna yang utuh. Kalimat tersebut menunjukkan nuansa keadaan yang konkrit berkaitan dengan tindakan langsung bahwa pembicara secara langsung melihat dengan nyata bahwa John (objek yang dituju) memukul Mary.

Akan tetapi, tidak semua (no) berfungsi sebagai keishikimeishi seperti dalam contoh kalimat berikut ini:

(6) こ 日本語 本 . (Tomita, 1991:74)

Kore wa konpyuuta no hon desu. Ini adalah buku bahasa Jepang. (7) こ 私 . (Tomita, 1991:74)

Kore wa watashi no desu. Ini adalah kepunyaanku.

(no) pada kalimat (6) dan (7) bukan merupakan keishikimeishi melainkan joshi. (no) pada kalimat (6) merupakan pemarkah genetif yaitu untuk


(34)

Universitas Kristen Maranatha 5

menggabungkan 2 kata benda. Sedangkan (no) pada kalimat (7) menunjukkan posesif yaitu menyatakan kepemilikan.

Dari beberapa keishikimeishi yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk meneliti keishikimeishi こ (koto), も (mono), dan (no), karena ketiganya selain berfungsi sebagai nominalisator, dalam konteks kalimat tertentu, di antaranya dapat saling bersubtitusi. Perhatikan contoh kalimat berikut:

(8) 私 John ピアノ 弾く 聞い . (Kuno, 1973:220) Watashi wa John ga piano wo hiku no wo kiita.

Saya mendengar (suara) John bermain piano.

(9) 私 John ピアノ 弾くこ 聞い . (Kuno, 1973:220) Watashi wa John ga piano wo hiku koto wo kiita.

Saya mendengar (kabar) bahwa John bermain piano. (10) *私 John ピアノ 弾くも 聞い .

Watashi wa John ga piano wo hiku mono wo kiita. Saya mendengar John bermain piano.

Kalimat (9) dengan menggunakan こ (koto) dapat berterima di dalam kalimat, tetapi maknanya berbeda dengan kalimat (8). Predikat kata kerja kalimat (8) yaitu 聞い (kiita), tidak berkaitan langsung dengan pancaindera: yang artinya saya mendengar (kabar) bahwa John bermain piano. こ (koto) pada kalimat (9) hanya mengungkapkan berita yang telah dipikirkan oleh pembicara.

Maka terdapat nuansa makna yang tidak langsung ‘merasakan’ tetapi ‘berpikir’

dengan sengaja mengenai objek yang dituju. Sedangkan も (mono) pada kalimat (10) tidak dapat berterima secara makna dan struktur dalam kalimat tersebut.


(35)

Universitas Kristen Maranatha 6

Akan tetapi dalam konteks kalimat bahasa Jepang ada kalanya keishikimeishi koto, mono dan no tidak dapat saling bersubtitusi sehingga dalam penggunaannya seringkali menyulitkan pembelajaran bahasa asing..

(10) 私 趣味 写真 撮 こ . (Tomita, 1991:6) Watashi no shumi wa shashin wo toru koto desu. Hobi saya adalah memotret.

(11) 時間 早いも . (Yasuko, 1997: 75) Jikan ga tatsu no wa hayai mono desu.

Waktu terasa cepat ya.

(12) 私 John 来 待 . (Kuno, 1973:221) Watashi wa John ga kuru no wo matta.

Saya menunggu kedatangan John.

Pada kalimat (10), こ (koto) tidak dapat bersubtitusi dengan も (mono) dan (no) karena dapat dipahami maknanya sebagai ‘hal’, dalam kalimat tersebut. こ (koto) menjadi nominalisator untuk verba 撮 <mengambil (foto)> yaitu maknanya adalah pembicara ingin menyampaikan bahwa dia memiliki hobi dalam hal memotret.

Berikutnya contoh kalimat (11) tidak dapat digantikan dengan こ (koto) dan (no). も (mono) dalam kalimat tersebut menunjukkan suatu objek yang nyata yaitu menjadi nominalisator untuk adjektiva 早い <cepat>. Pada kalimat tersebut membuktikan fakta bahwa tak terasa waktu telah berlalu dengan cepat,

ditunjukkan dengan kata 早いも .

Yang terakhir kalimat (10), tidak dapat bersulih こ (koto) dan も (mono). (no) memiliki makna menunjukkan suatu peristiwa yang nyata, dalam


(36)

Universitas Kristen Maranatha 7

kalimat tersebut menjadi nominalisator verba 来 <datang> yang menjelaskan bahwa John memang akan datang sehingga pembicara menunggu kedatangannya.

Para ahli linguistik berpendapat mengenai makna koto, mono dan no, yaitu sebagai berikut:

Asano (1999:161) menyatakan koto sebagai keishikimeishi adalah:

コト 型的 機能 象 詞 抽象 詞 変え こ , 基本的

捕部 抽象 詞 必要 動詞 意味的 コト 選択 .

Koto no tenkeitekina kinou wa gushoumeishi wo chuushoumeishi ni kaeru koto de kihonteki ni hobu ni chuushoumeishi wo hitsuyou to suru doushi ga imiteki ni koto wo sentaku suru.

Fungsi dasar dari koto adalah mengubah kata benda konkrit ke dalam kata benda abstrak, pada prinsipnya kata kerja yang memerlukan kata benda abstrak di bagian pelengkap yang memilih atau menggunakan koto berdasarkan maknanya.

Sedangkan Yasuko (2005) menyatakan mono sebagai keishikimeishi adalah:

上記 例え モノ 使用 言い訳 気持 郷愁 欲望

表 いま こ 感情 何 突然 い

い 我々 長い時間 念頭 置い 我々 懐 そう覚え

Jouki no tatoeba dewa, mono wo shiyou shi, iiwake, kimochi, kyoushuu, yokubo, nado wo arawashiteimasu. Tadashi, korera no kanjou wo nani ka totsuzen no sei dewanai ga, ware-ware wa nagai jikan wo nentou ni oite, ware-ware wo natsukashisou oboete nani ka.

Penggunaaan mono dalam contoh di atas untuk merepresentasikan alasan, perasaan, nostalgia, hasrat, dan lain-lain. Namun, perasaan ini bukan karena sesuatu yang tiba-tiba, tetapi sesuatu yang kita miliki di pikiran waktu yang lama dan kita merindukannya.

Selanjutnya Hayashi (1993:767) menyatakan no sebagai keishikimeishi adalah: 活用語 け , 詞 わ .[.... も ][.... こ ] い


(37)

Universitas Kristen Maranatha 8

Katsuyougo ni tsukete, meishi no kawari wo suru. […surumono] […surukoto] to iu imi wo arawasu.

Menempel pada kata yang mengalami perubahan, dan mengubahnya

menjadi kata benda yang menunjukkan arti seperti […suru mono] dan

[…suru koto].

Adapun teori-teori dan contoh kalimat yang telah dikemukakan tersebut menunjukkan bahwa pada satu konteks tertentu ketiga keishikimeishi tersebut dapat saling menggantikan, namun ada kalanya keishikimeishi koto, mono dan no tidak dapat saling menggantikan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti ketiganya. Sebelum penulis mengambil topik ini sebagai judul penelitian, penulis menemukan penelitian tentang mono secara terpisah. Namun di sini penulis meneliti hubungan ketiga-tiganya yaitu koto, mono dan no dalam keishikimeishi.

1.2Rumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan 形式 詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang?

2. Makna apakah yang terdapat pada 形式 詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang?

1.3Tujuan Penelitian


(38)

Universitas Kristen Maranatha 9

1. Mendeskripsikan penggunaan 形式 詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang?

2. Mendeskripsikan makna yang terdapat pada 形式 詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang?

1.4Metode Penelitian dan Teknik Kajian

Metode yang akan dipakai penulis dalam menganalisis penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini: 1. Membaca teori-teori

Akan dimulai dengan melakukan studi kepustakaan. Manfaat data yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan.

2. Pengumpulan data

Mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, seperti: buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah

3. Pemilihan data

Data dijaring dari berbagai sumber buku, cerpen dan novel dan data-data tersebut akan di seleksi lagi.


(39)

Universitas Kristen Maranatha 10

4. Menganalisis data

Kemudian dianalisis untuk kemudian diambil suatu kesimpulan yang menjawab permasalahan yang telah dirumuskan

5. Penyusunan laporan hasil penelitian

Penelitian Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teknik substitusi yaitu:

“proses atau hasil penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar untuk memperoleh unsur-unsur pembeda /u/

menjelaskan suatu struktur tertentu; misal /p/ dengan /b/ dalam pa.”

(Kridalaksana, 2001:204)

Kegunaan teknik substitusi ini untuk mengetahui dalam konteks kalimat bagaimana koto, mono, dan no dapat saling menggantikan dan dalam konteks kalimat yang bagaimana ketiganya tidak dapat saling menggantikan seperti contoh kalimat di bawah ini.

(13) 私 John ピアノ 弾く 聞い . (Kuno, 1973:220) Watashi wa John ga piano wo hiku no wo kiita.

Saya mendengar John bermain piano.

(14) 私 John ピアノ 弾くこ 聞い . (Kuno, 1973:220) Watashi wa John ga piano wo hiku koto wo kiita.

Saya mendengar John bermain piano.

(15) *私 John ピアノ 弾くも 聞い . Watashi wa John ga piano wo hiku mono wo kiita. Saya mendengar John bermain piano.

1.5Organisasi penulisan

Sistematika dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bab yang di mana setiap bab membahas pokok bahasan yang berbeda, yaitu:


(40)

Universitas Kristen Maranatha 11

Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan alasan melakukan penelitian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisan.

Bab II Kajian Teori, akan diuraikan teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu pengertian sintaksis, pengertian semantik, pengertian makna gramatikal dan makna leksikal, kelas kata, pengertian meishi, pengertian keishikimeishi berserta ciri-cirinya, macam-macam keishikimeishi, dan pengertian koto, mono, dan no.

Bab III Analisis 形式 詞 (keishikimeishi) pada kalimat bahasa Jepang, mengenai bagaimana penggunaannya serta makna yang terkandung dalam 形式 詞 (keishikimeishi) pada kalimat bahasa Jepang.

Bab IV Kesimpulan analisis 形式 詞 (こ , も , ).

Penulis juga menyertakan daftar pustaka serta buku-buku yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian. Demikianlah organisasi penulisan penelitian ini dibuat dengan harapan agar pembaca dapat memahami urutan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(41)

Universitas Kristen Maranatha 62

BAB IV KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang dilakukan pada Bab III, penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan keishikimeishi こと (koto), もの (mono), dan (no) adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan 形式の名詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang a. Penggunaan こと (koto) sebagai berikut:

 Digunakan untuk menunjukkan maksud atau tujuan dari si pembicara dalam kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat verba seperti: 話 < berbicara > 伝える < melapor > 約束 る < berjanji > 祈る < berdoa > 希望 る < berharap > 聞く < mendengar (kabar) >.

 Digunakan untuk menunjukkan perintah atau permintaan dari si pembicara dalam kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat verba seperti:

要求 る<meminta>,命 る<menyuruh>,頼む<meminta> 強制 る<memaksa>.

 Digunakan untuk menyatakan sesuatu dari pemikiran si pembicara sehingga menunjukkan peristiwa atau kejadian tidak konkrit.


(42)

Universitas Kristen Maranatha 63

b. Penggunaan もの (mono) sebagai berikut:

Penggunaan mono biasanya bersamaan dengan 本来 <pada umumnya> pada kalimat bahasa Jepang.

Penggunaan mono menunjukkan waktu di masa lampau yang disertai keterangan waktu seperti: 昔<dulu> 以前 <dahulu>, ~の頃 <waktu>

 Penggunaannya lebih kuat untuk menunjukkan perasaan atau emosi dari si pembicara.

c. Penggunaan の (no) sebagai berikut:

 Digunakan dalam kalimat majemuk betingkat yang berpredikat verba:待つ <menunggu>, 手伝う <membantu>, 助ける <menolong>, 見送る<mengantar>.

 Penggunaan berhubungan langsung dengan panca indra pada kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat verba seperti :見る <melihat> 見えま <terlihat> 聞く<mendengar(suara)> 聞こえ る <terdengar> 感 る <merasakan (suhu)>.

 Menyatakan suatu penekanan. Biasanya disertai kata keterangan

seperti: 一本 <sebuah> 本当に <sungguhkah> いくら ても

 Penggunaannya untuk menyatakan tindakan langsung sehingga menunjukkan peristiwa atau keadaan yang konkrit.


(43)

Universitas Kristen Maranatha 64

2. Makna yang terdapat pada 形式の名詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang?

• Kata ‘koto’ memiliki arti ‘hal’ dan menyatakan pemikiran, pendapat, maksud atau tujuan, penilaian, keputusan, pengalaman, kebiasaan, perasaan seperti terkejut dan kagum.

Nuansa makna yang ada pada koto menunjukkan suatu peristiwa atau keadaan sebagai sesuatu yang abstrak yaitu pembicara akan berpikir terlebih dahulu sehingga tidak melakukan tindakan secara langsung. • Kata ‘mono’ menyatakan pemahaman umum, emosi, nasehat, teguran,

peringatan, pola pikir, peraturan atau kewajiban, kenangan atau kebiasaan di masa lampau.

Mono menyatakan objek sebagai sesuatu yang nyata, menunjukkan perasaan emosi yang lebih kuat dari si pembicara.

• Kata ‘no’ menyatakan kesimpulan, pertanyaan, perintah. Nuansa maknanya untuk menunjukkan suatu tindakan, keadaan, dan kejadian yang konkrit.


(44)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR PUSTAKA

Asano, Makiko. 1999. Gengogaku To Nihongo Kyouiku. Tokyo: Kuroshio Shuuten.

Crane, L. Ben dkk. 1981. An Introduction to Linguistics. Toronto: Little, Brown and Company.

Harumi, Nakata dkk. 1975. Gengogaku Nyuumon. Taishukan Shoten: Japan Hayashi, Shirou. 1993. Reikai Shinkokugo Jiten. Tokyo: Sanseido.

Hirota, N dan Takanishi, Y. 1987. Gaikokujin No Tame No Nihon Reibun Mondai Shirizu II • keishikimeishi. Tokyo: Atatake Shuupan.

Hiroi, Matsuoka. 2004. Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo: Suriienettowaku. Ishida, Seiichiro. 1975. Gaikokujin No Tame No Kihongo Yourei Jiten. Tokyo:

Bunkacho.

Izuhara, Shoji. 1998. Ruigigo Tsukaiwake Jiten. Tokyo: Kenkyusha.

Kawashima, Sue A. 1999. A Dictionary of Japanese Particles. Cetakan II. Tokyo: Kodansha International.

Keraf, Gorys.1982. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 2004. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Kobayashi, Sachikou dkk. 2003. Keishiki Meishi ga Kore de Wakaru. Ishikawa: Hitsujishobou.

Kuno, Susumu. 1973. The Structure Of The Japanese Language. USA: Halliday Lithograph.


(45)

Universitas Kristen Maranatha xii

Machida, Ken. 2000. Seisei-Bunpou ga Wakaru Hon. Kenkyusha: Tokyo. Machida, Ken dkk. 2004. Gengogaku Nyuumon. Kenkyusha: Japan.

Makino, S dan Tsutsui, M. 1984. A Dictionary of Basic Japanese Grammar. Tokyo: The Japanese Times, Ltd.

Masuoka, T dan Takubo, Y. 1992. Kiso Nihongo Bunpou. Cetakan XII. Tokyo: Kuroshio Shuuten.

Nomura, Masaki dan Koike, Seiji. 1992. Nihongo Jiten. Tokyo: Doushutsuhan. Richards, Jack dkk. 1985. Longman Dictionary of Applied Linguistics. Cetakan II.

Tokyo: Minami Undou.

Ryunosuke, Takeshita dan Ayako, Obara. 1997. Tensai Erichan Kingyo wo Tabeta. Tokyo: Iwasaki.

Satoko. 1998. Nihongo Bunkei Jiten. Tokyo: Kuroshio Shuuten.

Satou, Kensho.1994. Tsukaikata no Wakaru Rui Gorei Jiten. Tokyo: Shogakukan. Sakuma, Junichi; Machida, Ken dkk. 2004. Gengogaku Nyuumon: A Guide to

Linguistics. Tokyo: Kenkyusha.

Taisou, Koubou. 1993. Hikoichi Tonchi Banashi. Tokyo: Kane no Shousha. Tanaka, Kyuko. 1992. Basic Japanese-English Dictionary. Tokyo: Bojinsha

Oxford.

Tomita, Takayuki. 1991. Bunpou no Kiso Chishiki to Sono Oshiekata. Cetakan III. Tokyo: Bonjinsha.

Toshio, Tanaka. 1990. Tanaka Toshio no Nihongo no Bunpou (Kyoushi no Gimon ni Kotaemasu). Nihon Bungaesha: Tokyo.


(46)

Universitas Kristen Maranatha xiii

Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Cetakan V. Massachusetts: Blackwell Publishers Inc.


(1)

BAB IV KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang dilakukan pada Bab III, penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan keishikimeishi こと (koto), もの (mono), dan (no) adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan 形式の名詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang a. Penggunaan こと (koto) sebagai berikut:

 Digunakan untuk menunjukkan maksud atau tujuan dari si pembicara dalam kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat verba seperti: 話 < berbicara > 伝える < melapor > 約束 る < berjanji > 祈る < berdoa > 希望 る < berharap > 聞く < mendengar (kabar) >.

 Digunakan untuk menunjukkan perintah atau permintaan dari si pembicara dalam kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat verba seperti:

要求 る<meminta>,命 る<menyuruh>,頼む<meminta> 強制 る<memaksa>.

 Digunakan untuk menyatakan sesuatu dari pemikiran si pembicara sehingga menunjukkan peristiwa atau kejadian tidak konkrit.


(2)

b. Penggunaan もの (mono) sebagai berikut:

Penggunaan mono biasanya bersamaan dengan 本来 <pada umumnya> pada kalimat bahasa Jepang.

Penggunaan mono menunjukkan waktu di masa lampau yang disertai keterangan waktu seperti: 昔<dulu> 以前 <dahulu>, ~の頃 <waktu>

 Penggunaannya lebih kuat untuk menunjukkan perasaan atau emosi dari si pembicara.

c. Penggunaan の (no) sebagai berikut:

 Digunakan dalam kalimat majemuk betingkat yang berpredikat verba:待つ <menunggu>, 手伝う <membantu>, 助ける <menolong>, 見送る<mengantar>.

 Penggunaan berhubungan langsung dengan panca indra pada kalimat majemuk bertingkat yang berpredikat verba seperti :見る <melihat> 見えま <terlihat> 聞く<mendengar(suara)> 聞こえ る <terdengar> 感 る <merasakan (suhu)>.

 Menyatakan suatu penekanan. Biasanya disertai kata keterangan seperti: 一本 <sebuah> 本当に <sungguhkah> いくら ても  Penggunaannya untuk menyatakan tindakan langsung sehingga


(3)

2. Makna yang terdapat pada 形式の名詞 koto, mono dan no dalam kalimat bahasa Jepang?

• Kata ‘koto’ memiliki arti ‘hal’ dan menyatakan pemikiran, pendapat, maksud atau tujuan, penilaian, keputusan, pengalaman, kebiasaan, perasaan seperti terkejut dan kagum.

Nuansa makna yang ada pada koto menunjukkan suatu peristiwa atau keadaan sebagai sesuatu yang abstrak yaitu pembicara akan berpikir terlebih dahulu sehingga tidak melakukan tindakan secara langsung.

• Kata ‘mono’ menyatakan pemahaman umum, emosi, nasehat, teguran, peringatan, pola pikir, peraturan atau kewajiban, kenangan atau kebiasaan di masa lampau.

Mono menyatakan objek sebagai sesuatu yang nyata, menunjukkan perasaan emosi yang lebih kuat dari si pembicara.

• Kata ‘no’ menyatakan kesimpulan, pertanyaan, perintah. Nuansa maknanya untuk menunjukkan suatu tindakan, keadaan, dan kejadian yang konkrit.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Asano, Makiko. 1999. Gengogaku To Nihongo Kyouiku. Tokyo: Kuroshio Shuuten.

Crane, L. Ben dkk. 1981. An Introduction to Linguistics. Toronto: Little, Brown and Company.

Harumi, Nakata dkk. 1975. Gengogaku Nyuumon. Taishukan Shoten: Japan Hayashi, Shirou. 1993. Reikai Shinkokugo Jiten. Tokyo: Sanseido.

Hirota, N dan Takanishi, Y. 1987. Gaikokujin No Tame No Nihon Reibun Mondai Shirizu II • keishikimeishi. Tokyo: Atatake Shuupan.

Hiroi, Matsuoka. 2004. Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo: Suriienettowaku. Ishida, Seiichiro. 1975. Gaikokujin No Tame No Kihongo Yourei Jiten. Tokyo:

Bunkacho.

Izuhara, Shoji. 1998. Ruigigo Tsukaiwake Jiten. Tokyo: Kenkyusha.

Kawashima, Sue A. 1999. A Dictionary of Japanese Particles. Cetakan II. Tokyo: Kodansha International.

Keraf, Gorys.1982. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 2004. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Kobayashi, Sachikou dkk. 2003. Keishiki Meishi ga Kore de Wakaru. Ishikawa: Hitsujishobou.

Kuno, Susumu. 1973. The Structure Of The Japanese Language. USA: Halliday Lithograph.


(5)

Machida, Ken. 2000. Seisei-Bunpou ga Wakaru Hon. Kenkyusha: Tokyo. Machida, Ken dkk. 2004. Gengogaku Nyuumon. Kenkyusha: Japan.

Makino, S dan Tsutsui, M. 1984. A Dictionary of Basic Japanese Grammar. Tokyo: The Japanese Times, Ltd.

Masuoka, T dan Takubo, Y. 1992. Kiso Nihongo Bunpou. Cetakan XII. Tokyo: Kuroshio Shuuten.

Nomura, Masaki dan Koike, Seiji. 1992. Nihongo Jiten. Tokyo: Doushutsuhan. Richards, Jack dkk. 1985. Longman Dictionary of Applied Linguistics. Cetakan II.

Tokyo: Minami Undou.

Ryunosuke, Takeshita dan Ayako, Obara. 1997. Tensai Erichan Kingyo wo Tabeta. Tokyo: Iwasaki.

Satoko. 1998. Nihongo Bunkei Jiten. Tokyo: Kuroshio Shuuten.

Satou, Kensho.1994. Tsukaikata no Wakaru Rui Gorei Jiten. Tokyo: Shogakukan. Sakuma, Junichi; Machida, Ken dkk. 2004. Gengogaku Nyuumon: A Guide to

Linguistics. Tokyo: Kenkyusha.

Taisou, Koubou. 1993. Hikoichi Tonchi Banashi. Tokyo: Kane no Shousha. Tanaka, Kyuko. 1992. Basic Japanese-English Dictionary. Tokyo: Bojinsha

Oxford.

Tomita, Takayuki. 1991. Bunpou no Kiso Chishiki to Sono Oshiekata. Cetakan III. Tokyo: Bonjinsha.

Toshio, Tanaka. 1990. Tanaka Toshio no Nihongo no Bunpou (Kyoushi no Gimon ni Kotaemasu). Nihon Bungaesha: Tokyo.


(6)

Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Cetakan V. Massachusetts: Blackwell Publishers Inc.