Analisis 移動動詞 (Idoudoushi)Yang Berkaitan Dengan 助詞(Joshi) Yang Menyertainya (Kajian Sintaksis dan Semantik).

(1)

日本語文

移動動詞

助詞

関係分析

統語論

意味論

要旨

タキ ス 教大学

文学部


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha 序論

日本語 品詞 種類 あ 特 研究 い テ 動詞

助詞 関係 い あ

私達 周 存在 い 状態 変化 動 表 感情

振舞い 関係 状態 様子 人間 行 表 語 動詞 言う そ

動詞 基本的 性質 単独 述語 働 あ

方 語 語 節 節 接続 機能 持 名詞 接続 主題 補

語 働 語 助詞 言う

本研究 特 移動動詞 そ 属 助詞 取

寺村照代 移動動詞 い 以 う 述 い

移動 動詞 英語 そ 特徴 観察 い 日本語

主 助詞 使い方 見 次 グ プ 分

う あ ; 出 (出発 ) 通 (通過 ) 入

(到達 )

方 移動動詞 属 助詞 第 出発 表

第 通過 表 第 到達 表 あ

移動動詞 そ 属 助詞 統語論 意味論 観 分析


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

統語論 文中 い 語 あ 要素 そ 要素 結合 解

構文的機能 関係 主語 述語 目的語 取 研究 分野 あ

意味論 談話 語句 意味 関係 言語構 取 そ 組

般的 言語 意味 研究 分野 あ

本論

本研究 季刊誌 あ 掲載 い 文章 編取

移動動詞 そ 属 助詞 出発 表

分析

世界 魚市場 呼 築地市場 東京 中心部 銀座

歩い わ 15分 あ

新日本旅行案内 築地市場 世界 巨大魚市場

47 2008

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体 人

々 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動動


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ

語 dari 当 そ 動詞 歩 語意 ネシ 語

jalan 当 場面 意図 到着 地 築地市場

あ 文全体 意味 世界 魚市場 呼 築地市場 出発

東京 中心部 銀座 到着 築地市場 足 進 わ 15分

以 文 出発 示 移動動詞 グ プ 属

セ 場 仲買店 集 棟 出 目 前 魚 横

新日本旅行案内 築地市場 世界 巨大魚市場

47 2008

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体 人

々 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動動詞

出 あ 移動 出発 地 棟 中 あ

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ 語

dari 当 動詞 出 語意 ネシ 語 keluar


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

全体 意味 出発 セ 場 仲買店 集 棟 中 到着 棟

外 行 目 前 魚 横 あ

以 文 出発 示 移動動詞 グ プ 属

相手 投 土俵 外 出

ッ 暮 夢 続 相撲 果 - サグ

27 2003

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体 力

士 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動動詞

出 あ 移動 出発 地 土俵内 あ

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ 語

dari 当 動詞 出 語意 ネシ 語 keluar

当 場面 意図 到着 地 土俵 外 あ

文全体 意味 相手 投 出発 土俵内 到着 土俵 外

以 文 出発 示 移動動詞 グ プ 属


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

乗 換え 地 走 社線 相互乗 入 多

特集 地 日本 見え 地 広 快適空間

23 2002

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体 地

鉄 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動動

詞 走 あ 移動 通過 地 地 あ

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ 語

di 当 動詞 走 語意 ネシ 語 berjalan

cepat 当 文全体 意味 乗 換え 通過 地

移動 社線 相互乗 入 多い

以 文 通過 示 移動動詞 グ プ 属

対岸 連 山 越え 京都 いう位置 あ 湖 交

通 要衝 17世紀以来 政 軍 拠

栄え

新日本旅案内 彦根 城 広 江戸時代 計画都


(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体 人

々 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動動詞

越え あ 移動 通過 地 山 京都

山 あ

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ 語

di 当 動詞 越え 語意 ネシ 語 melewati

当 文全体 意味 対岸 連 通過 山 京都

山 通 過 京都 いう位置 あ 湖 交通 要衝

17世紀以来 政 軍 拠 栄え

以 文 通過 示 移動動詞 グ プ 属

日本 帰 畠山 気 湾 注 大川 源流 室

根山 木 植え 思い立

特集 海 浮 ぶ森 日本 森 守 育 人び 24

2003

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体

畠山 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移

動動詞 帰 あ 移動 通過 地 フ ス 日


(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ

語 di 当 動詞 帰 語意 ネシ 語 tiba

当 文全体 意味 通過 フ ス 日本 戻 畠

山 気 湾 注 大川 源流 室根山 木 植え 思い立

以 文 通過 示 移動動詞 グ プ 属

移動動詞 そ 属 助詞 到達 表 分析

帳場 宿 手続 済 宿 客 世話係 仲居

案内 部屋 向 う

特集 温 行 う 温 旅館 過 日 26 2003

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体

宿 客 あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動

動詞 向 う あ 移動 到達 地 部屋 あ

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ

語 ke 当 動詞 向 う 語意 ネシ 語 mengan


(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha

客 世話係 仲居 案内 帳場 到達 部屋 目 行

以 文 到達 示 移動動詞 グ プ 属

温 行 う

特集 温 行 う 26 2003

統語論 観 文 主語 書 い い 動作 主体 人々

あ 助詞 移動動詞 伴う あ 文 移動動詞

行 う あ 移動 到達 地 温 あ

意味論 観 文 助詞 語意 ネシ 語

ke 当 動詞 行 語意 ネシ 語 pergi 当

文全体 意味 各地 到達 温 出 う

以 文 到達 示 移動動詞 グ プ 属

結論


(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha

移動動詞 助詞 使い方 グ プ 分

助詞 伴う移動動詞

出 出 歩 出

助詞 伴う移動動詞

抜 走 通 渡 帰 飛ぶ 歩 回 訪

出 越え

助詞 伴う移動動詞

飛び 行 入 向 う 帰 い 来

移動動詞 属 助詞 出発 通過 到達 表 グ

プ 分

出発 機能 印 助詞

通過 機能 印 助詞


(11)

iv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………i

DAFTAR ISI………..iv

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah………1

1.2 Rumusan Masalah……….10

1.3 Tujuan Penelitian………..10

1.4 Metode dan Teknik Penelitian……..……….11

1.5 Organisasi Penulisan………...11

Bab II Landasan Teori 2.1 Sintaksis……….13

2.2 Semantik………...15

2.3 移動動詞 Idoudoushi………19

2.3.1 出 ‘dedokoro’ 出発 ‘shuppatsuten’………..21

2.3.2 通 ‘toorimichi’ 通過 ‘tsuukaten’………..24


(12)

v Universitas Kristen Maranatha Bab III Analisis

3.1 Bermakna ‘dari’………..……….31

3.2 Bermakna ‘di’ dan ‘melalui’……...………36

3.3 Bermakna ‘ke’………..48

Bab IV Kesimpulan……….59

SINOPSIS……….vi


(13)

LAMPIRAN

1. 今溶室 出 違い っ (KK:10/1991) Ima kyoushitsu kara dete kita bakari ni chigai nakatta.

Sekarang tidak hanya keluar dari kamar mandi.

2. そ 足 部屋 出 (KK:16/1991) Ore ha sono ashi de heya kara deta.

Saya keluar dari ruangan itu dengan berjalan kaki.

3. そ ス扉 開 中へ入 (KK:16/1991) Sono garasu tobira wo akete naka he hairu.

Membuka pintu masuk ke garasi itu kemudian masuk ke dalamnya.

4. う 時 十分 回 う い (KK:16/1991) Jikou ha ichiji sanjyuppun wo mawarou to shiteiru.

Sedang berjalan-jalan dalam waktu satu jam tiga puluh menit.

5. 溶室 出 (KK:16/1991) Youshitsu kara detekuru.

Keluar dari kamar mandi.

6. 階 ェ . ス 降 日 課 っ

(KK:16/1991)

Kono ikkai no kafee terasu ni oritekuru no ga nikka datta.

Aktifitas sehari-harinya adalah turun ke lantai dasar pada halaman kafe itu.

7. 四十分 過 (KK:16/1991) Bonyari to yonjyuppun hodo sugosu.

8. そ 部屋へ帰っ ゆ (KK:17/1991)

Sore kara heya he kaette yuku.

9. そ 後 歩も部屋 出 い (KK:17/1991) Sono ato ha ippo mo heya kara denai.

Tidak keluar selangkah pun dari ruangan itu.

10. 女 ッ 入 ロア 閉 もっ い


(14)

Hitasura onna gab beddo ni hairu made, boro apaato ni tojiko motteiru dake de aru.

11.車 降 枚目 両側 っ 寄 添っ

(KK)

Kuruma kara oriru to, nimaime to debu ga ore no ryougawa ni pittari to yori sotta.

Mendekati kedua sisi saya, dengan rapih seorang pria tampan dan gemuk turun dari mobil.

12.相手 投 土俵 外 出 (NP:27/2003) Aite wo nageru ka, dohyou no soto ni dasu .

Menghadapi kekalahan terhadap lawan atau keluar dari arena pertandingan.

13. 人 い っ 非常階段 降 う へ

降 (KK)

Ore wa futari no ii nari ni natte, hijyou kaidan wo ori, hoteru no urate e orita. Yang turun dari tangga, kemudian turun ke hotel yang ada di belakang rumah dan yang menjadi pembicaraan kedua orang tersebut adalah saya.

14.世界 魚市場 呼 築地市場 東京 中心部 銀座 歩 い わ 15分 あ (NP:47/2008)

Sekai ichi no Uoichiba to yobareru Tsukijishijou wa, Tokyo no chushinbu, Ginza kara, aruite wazuka juu go fun no tokoro ni aru.

Dikatakan bahwa pasar ikan yang ada di daerah Tsukiji merupakan salah satu yang terbaik di dunia yang terletak di pusat kota Tokyo, hanya dengan berjalan kaki selama 15 menit dari Ginza.

15.セ 場 仲買店 集 棟 出 目 前 魚 横 あ (NP:27/2008)

Seriba ya nakagaiten no atsumaru tou no deru to, sugu me no mae ni [uogashi yokocho] ga aru.

Setelah berkumpul di seriba dan keluar dari gedung, kemudian ada pasar uogashi.

16.地 走 他社線 相 乗 入 も多い (NP:23/2002) Chijyou wo hashiru tashasen to no sougo nori ire mo ooi.

Banyak juga perusahaan lain yang saling mengemudi dengan berlari di atas tanah.

17.犯人 ンネ 駆 公園 出 待機 い 車 乗っ 逃走 (KK)


(15)

Hanin wa tonneru wo kake nuke, kouen kara deru to, taikishiteita kuruma ni note tousoushita.

Orang jahat itu berlari melalui terowongan, kemudian keluar dari taman, dan bersiap-siap naik ke mobil untuk melarikan diri.

18.彼 屋 走 出 (KK)

Kare wa okujyou no ue no wo hashiri dashita. Dia sudah mulai berlari di atas bubungan atap.

19. もあそ 通っ (KK) Ore mo asoko wo tootte.

Saya juga melewati tempat itu.

20.組織 そ い橋 渡 う (KK) Soshiki wa sonna yabai hashi wo wataran darou.

Menurut saya, cara seperti itu adalah menyeberang di jembatan berbahaya.

21.日本 帰っ 畠山 気仙 湾 注 大川 源流 室根山

木 植え 思い立っ (NP:24/2003)

Nihon ni kaetta kara, Hatayama san wa kesennuma wan ni sosogu ookawa no genryuu muronesan ni ki wo ueru koto wo omoi tatta.

Begitu tiba di Jepang, ia memutuskan untuk menanam pohon di Gunung Murone, sumber Sungai Okawa yang mengalir ke teluk kesennuma.

22. 空 飛 い (NP:23/2002) Kono sora ni toki wo tobashitai.

Di langit itu burung bangau besar ingin terbang. 23.迷路 う 館内 歩 わ (NP:27/2003)

Meiro no youna kannai wo aruki mawaru.

Berjalan ke sana kemari, seperti orang yang sedang tersesat di dalam gedung.

24.セ 場 訪 (NP:47/2008) Seri ba wo tazuneta.

Berkunjung di gedung olah raga.

25.食後 温泉街 散歩 出 (NP:26/2003) Shoku go, onsen machi no shanpo ni dekakete miru koto ni shita.


(16)

Setelah makan, kemudian berjalan-jalan keluar untuk melihat-lihat jalan di sekitar onsen.

26.浴場 通っ (NP:18/2001) Yokujyou ni toottekuru.

Datang melewati tempat mandi.

27.対岸 連 山 越え 京都 いう位置 あ 湖 交通 要

衝 も 17 世紀以来 政 軍 拠点 栄え

(NP:17/2001)

Taigan ni tsuranaru yama wo koereba sugu Kyoto toiu ichi ni ari, kojyou koutsuu no yousho toshite ha mochiron, 17 seiki irai, gunji no yoten toshite sakaete kita.

28. 叫ぶ 同時 手 乗 越え 踊 場へ跳 (KK) Ore wa sakebu to douji ni, tesuri wo norikoe, odori ba e tobiorita.

Saya berteriak secara bersamaan dan menaiki tangga, kemudian melompat ke bawah.

29.温泉へ行 う (NP:26/2003) Onsen e ikou.

Ayo pergi ke onsen!

30. っ 玄 入 (NP:26/2003) Noren wo kugutte genkan ni hairu.

Untuk masuk ke pintu masuk, harus melewati tanda pada pintu masuk yang ada di toko itu.

31.案内 部屋 向 う (NP:26/2003) Annai de heya ni mukau.

Dengan menunjukkan jalan ini untuk pergi ke kamar.

32. 腹いっ い っ 帰っ い 見 (NP:23/2002) Onaka ippai ni natte negura ni kaetteiku toki wo mite.

Burung bangau besar itu terlihat sudah kenyang kemudian kembali ke sarangnya.

33. ニ ク 来 (KK) Ore wa nyuuyooku e kita.

Saya datang ke New York. 34.山頂へ向 う (NP:46/2008)


(17)

Sanchou e mukau.

Menuju ke puncak gunung.

35.温泉津へ行っ (NP:44/2008)

Yunotsu e itta. Pergi ke Yunotsu.

36.天守 入 …(NP:20/2002) Tenshukaku ni hairi…


(18)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam berkomunikasi diperlukan rangkaian kalimat untuk dapat

menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Kalimat tersebut disusun dari berbagai

jenis kata, dan kata tersebut digabungkan dengan kata-kata yang lainnya sehingga

membentuk sebuah kalimat. Penggabungan dari berbagai jenis kata tersebut di

antaranya yaitu nomina, adjektiva, adverbia, verba, dan lain sebagainya. Menurut

Harimurti Kridalaksana dalam bukunya yang berjudul Kamus Linguistik (2001:226),

“Verba adalah kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat”. Verba terdiri dari berbagai macam jenis verba di antaranya seperti verba aktif, verba pasif, verba

bantu, verba intransitif dan lain sebagainya.

Dalam bahasa Inggris ada istilah yang disebut dengan movement verb.

Movement verb atau biasa disebut dengan verba gerak, menurut David Lightfoot dan Nobert Hornstein dalam bukunya yang berjudul Movement Verb (1994:1), sebagai

berikut :

Theories emerged which predicted the position to which noun phrases could move, the positions from which they could move, the positions from which they had to move, and the locality restrictions on the movement.


(19)

2 Universitas Kristen Maranatha Teori yang muncul yang diperkirakan posisi frase nomina dapat bergerak, posisi-posisi dari mana saja mereka dapat bergerak, posisi-posisi dari mana saja mereka harus pindah, dan pembatasan lokalitas pada gerakan.

Menurut teori verba gerak di atas, yang dimaksudkan adalah adanya suatu

pergerakan dan adanya suatu aktivitas perpindahan dan ada tempat dari mana mereka

berasal dan ada tempat tujuannya. Agar dapat lebih memahami maksud teori di atas,

perhatikan contoh berikut ini :

1. John could have visited New York. (VM:1994)

John telah mengunjungi New York.

2. The children have arrived in New York. (VM:1994)

Anak-anak telah tiba di New York.

Berdasarkan contoh kalimat di atas, dapat dipahami bahwa visited pada kalimat

(1), berarti ‘mengunjungi’. Kata visited termasuk ke dalam kelas kata verba, visited dalam kalimat (1) mengalami suatu pergerakan atau perpindahan, yaitu John akan

pergi mengunjungi New York. Dalam kalimat ini, sangat jelas ada tempat dan tujuan

yang dimaksud, yaitu mengujungi New York, maka visited termasuk ke dalam verba

gerak atau movement verb. Sedangkan dalam kalimat (2) arrived memiliki arti

‘datang’ atau tiba. Arrived juga termasuk dalam verba, dalam kalimat (2) juga ada tempat tujuannya yaitu, anak-anak sudah datang atau tiba di New York. Dalam hal ini

kata arrived juga mengalami suatu pergerakan dan perpindahan tempat dan memiliki


(20)

3 Universitas Kristen Maranatha Verba dalam bahasa Jepang disebut dengan doushi (動詞). Dalam buku Bunpoo

no Kiso Chishiki to sono Oshiekata karangan Tomita Takayuki (1991:8), dijelaskan bahwa

私たち (行動 動作) (容姿 状態) 私達 周 あ も (動

変化) 状況 を表す単語を動詞 言います

“Watashitachi no (koodo, doosa), ya (yooshi, jyootai), watashitachi no mawari

no aru mono no (ugoki, henka), ya (jyoukyoo) nado wo arawasu tango wo doushi to iimasu”.

“Kata yang mengungkapkan keadaan dan perubahan atau pergerakan benda yang berada di sekeliling kita, dan juga situasi atau keadaan yang berhubungan dengan perasaan dan perbuatan atau tindakan manusia disebut verba”.

Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa macam jenis verba. Salah satu di

antaranya adalah verba gerak. Verba gerak disebut juga dengan idoudoushi (移動動

). Penelitian terhadap idoudoushi ini dilakukan dari segi semantik dan sintaksis

untuk mengetahui makna dan struktur kalimat yang terbentuk dalam penggunaan

idoudoushi. Menurut Okitsukikei Ichiro dalam bukunya yang berjudul Nihon e no

Shoutai (日本語 へ 招待) ( 1990:53 ), teori dari idoudoushi (移動動詞) adalah

sebagai berikut :

移動動詞 起点 目標を もうひ 移動 場所 通過点を示

す成分を こ あ

Idoudoushi wa kiten to mokuhyou wo toru ga, mou hitotsu, idou no basho ya tsuukaten wo shimesu seibun wo toru koto ga aru.

Idoudoushi adalah tempat asal dan tujuan sasaran, dan juga merupakan bagian dari tempat pergerakan dan unsur suatu lintasan.


(21)

4 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan teori tersebut, dapat dipahami bahwa idoudoushi merupakan verba

yang menunjukkan adanya pergerakan. Ciri-ciri yang menunjukkan verba tersebut

termasuk dalam idoudoushi yaitu adanya kiten (起 点), tempat asal atau awal,

mokuhyou (目標), tempat tujuan, idou no basho (移動 場所), tempat pergerakan itu

terjadi, dan tsuukaten (通過点), tempat lintasan atau tempat yang dilewati. Dalam hal

ini, yang dimaksud dengan pergerakan itu sendiri adalah bergerak dengan memiliki

tempat asal atau awal saat pergerakan itu terjadi dan memiliki tujuan yaitu harus

berpindah atau bergerak ke tempat yang akan dituju, dan adanya tempat pergerakan

serta tempat lintasan atau tempat yang dilewati. Apabila tidak ada salah satu ciri-ciri

seperti yang telah disebutkan di atas, maka verba tersebut tidak dapat disebut sebagai

idoudoushi.

Verba yang termasuk dalam idoudoushi diantaranya seperti doraibusuru (ドラ

イ ブ す ), hashiru (), hau (爬 う), iku (), toori-sugiru (通 過 ),

wataru (渡 ), dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwa verba tersebut

merupakan verba gerak seperti yang diungkapkan oleh Kawashima (1999:176).

Unsur-unsur sintaksis yang berkaitan dengan idoudoushi yaitu dalam penggunaan

partikel, atau dalam bahasa Jepang biasa disebut dengan joshi (助詞).

Bahasa Jepang selain memiliki ciri-ciri universal, juga mempunyai karakteristik


(22)

5 Universitas Kristen Maranatha dalam kalimat bahasa Jepang. Masuoka (1992:49) dalam bukunya Kiso Nihongo

Bunpo mengatakan tentang joshi (助詞) sebagai berikut :

名詞 接続し 補足語 主題を作 働 をす も 語 語 節 節を

接続す 働 をす も 等を一括し 助詞 いう

Meishi ni setsuzokushite hosokugo ya shudai wo tsukuru hataraki wo suru mono, go to go, setsu no setsu wo setsuzokusuru hataraki wo suru mono, nado

wo ikkatsushite “joshi” to iu.

Sesuatu yang berfungsi menyambung kata dengan kata, klausa dengan klausa, juga membuat nomina (meishi) yang diikutinya menjadi sebuah topik kalimat ataupun pelengkap, dapat disebut dengan joshi.

Berdasarkan teori di atas, setiap joshi (助詞) dalam bahasa Jepang, memiliki

fungsi spesifiknya masing-masing, yaitu untuk menyambung kata dengan kata

sehingga membuat kata tersebut berubah fungsi sintaksisnya. Karena tidak

ditemukannya padanan kata yang sesuai dalam kata-kata bahasa Indonesia, dalam arti

joshi tidak dapat diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia, maka pelajar asing merasa kesulitan ketika mempelajari bahasa Jepang, terutama tentang joshi

yang mempunyai fungsi penting dalam sebuah kalimat bahasa Jepang. Perhatikan

contoh kalimat dalam bahasa Jepang berikut ini:

3. 日本語を話せ (NP:24/2003)

Nihongo wo hanaseru.


(23)

6 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan contoh kalimat (3), 日本語 (nihongo) yang menyatakan objek

象 ‘taishou’ memiliki makna ‘bahasa Jepang’, yang kemudian disertai dengan 助詞 ‘joshi’ を(wo) yang berfungsi sebagai penanda objek dalam kalimat (3) tersebut. Sedangkan 話 せ ‘hanaseru’ merupakan verba yang memiliki makna ‘dapat berbicara’.

Jadi jelas bahwa peranan joshi terlihat ketika telah masuk ke dalam kalimat,

karena memang joshi tidak dapat berdiri sendiri seperti layaknya kata yang dapat

berdiri sendiri jiritsugo (自 立 語), karenanya joshi sangat terikat dengan kata-kata

lain. Tetapi walaupun demikian, joshi memberi nuansa dalam kalimat, sehingga

makna dari suatu kalimat menjadi beragam.

Ada beberapa joshi yang menyertai idoudoushi (移 動 動 詞). Joshi yang

menunjukkan adanya pergerakan atau aktivitas, maka joshi tersebut dapat menyertai

idoudoushi. Menurut buku yang berjudul A Dictionary of Japanese Particles, karangan Sue A.Kawashima berberapa joshi yang menunjukkan adanya pergerakan

atau aktivitas diantaranya yaitu joshi ni ( ), e (), wo (), kara ( ), dan lain

sebagainya. Dalam hal ini, penulis hanya membatasi pada joshi yang dapat menyertai

idoudoushi berdasarkan teori-teori yang ada. Dalam penggunan joshi yang menyertai idoudoushi, joshi ni menunjukkan adanya arah dan tujuan terjadinya pergerakan, joshi e, hanya menunjukkan arah pergerakan, tetapi tidak ada tujuannya. Joshi kara, menunjukkan jika setelah nomina, maka kara menunjukkan ‘dari’, jika setelah


(24)

7 Universitas Kristen Maranatha adjektiva atau verba selain 移動動詞 ‘idoudoushi, maka kara menunjukkan ‘sebab’. Sedangkan joshi made menunjukkan tempat tujuan dari pergerakan yang

dimaksudkan. Kemudian joshi wo, dalam buku Nihongo e no Shoutai (1990:53)

menunjukkan nomina tempat untuk menyatakan pergerakan yang dimaksudkan.

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dari masing-masing joshi yang menyertai

verba idoudoushi :

4. 僕 日学校へ行 い (NS : 52)

Boku wa ashita gakkou e ikanai.

Saya ( laki-laki ) besok tidak pergi ke sekolah.

Dalam kalimat (4), joshi e () menyertai verba ikanai (行 い). Dalam

kalimat ini joshi e (へ) hanya menunjukkan bahwa ‘tidak pergi’. Verba ikanai berarti tidak pergi. Verba Ikanai adalah bentuk negatif dari iku (). Maka verba ikanai

juga termasuk kedalam idoudoushi, karena adanya tempat pergerakan yang terjadi.

Meskipun verba ikanai berarti ‘tidak pergi’, dalam pengertian secara makna, verba ikanai tidak mengalami pergerakan, tetapi dilihat secara sintaksisnya atau secara struktur kalimatnya, joshi e menunjukkan bahwa tidak ada arah tujuan pergi ke

sekolah. Oleh karena itu, verba ikanai juga termasuk dalam idoudoushi bentuk

negatif.

5. 僕 う ち 帰 た 妹 も学 校 帰 た (ADJP : 121)


(25)

8 Universitas Kristen Maranatha Ketika saya ( laki-laki ) sudah pulang ke rumah, adik perempuan saya juga pulang ke rumah dari sekolah.

Pada kalimat (5), joshi ni ( ) menunjukkan adanya tujuan yaitu pulang ke

rumah. Verba yang menyertai joshi ni yaitu kaetta (帰 た). Verba kaetta merupakan

verba bentuk lampau dari verba kaeru (帰 ) yang berarti ‘pulang’. Dalam kalimat ini, uchi ni kaetta (うち 帰 た), menunjukkan bahwa ‘saya’ mempunyai tujuan yaitu sudah pulang ke rumah yang menyatakan adanya pergerakan. Maka, verba

kaetta juga termasuk salah satu idoudoushi dalam bentuk lampau.

6. 新幹線 東京 京都ま 3時間 走 ます (NS : 51)

Shinkansen wa Tokyo kara Kyoto made san jikan de hashirimasu. Shinkansen berlari dari Tokyo ke Kyoto dalam waktu tiga jam.

Pada kalimat (6) joshi kara ( ) dan made (ま ), menunjukkan adanya

gejala pergerakan, yang menjelaskan hal yang paling utama selain subjek. Ada dua

unsur yaitu adanya suatu pergerakan dari tempat asal dan adanya suatu sasaran atau

tempat tujuan. Tempat asal yang dimaksudkan dalam kalimat (6) adalah Tokyo dan

sasaran atau tempat tujuan yang dimaksudkan dalam kalimat (6) ini adalah Kyoto.

Idoudoushi yang menyertai joshi kara dan made dalam kalimat ini adalah

hashirimasu (走 ます ). Verba hashirimasu, memiliki arti berlari. Berlari

menyatakan suatu aktivitas pergerakan. Dalam kalimat ini, shinkansen berlari dari


(26)

9 Universitas Kristen Maranatha berlari bukan berarti lari seperti manusia, tetapi yang dimaksudkan dalam kalimat

tersebut adalah berjalan cepat, maka menggunakan verba hashirimasu. Oleh karena

itu, verba hashirimasu temasuk ke dalam idoudoushi.

7. 太郎 橋を渡 た (NS : 53 )

Tarou wa hashi wo watatta.

Taro sudah menyeberangi jembatan.

Pada kalimat (7), joshi wo () sebagai penanda idoudoushi yang menyertainya.

Joshi wo dalam kalimat ini menunjukkan nomina tempat. Nomina tempat yang dimaksudkan dalam kalimat ini adalah hashi (橋) yang berarti jembatan. Dalam

kalimat ini verba yang digunakan adalah watatta (渡 た). Verba watatta adalah

bentuk lampau dari verba wataru (). Watatta berarti sudah menyeberang. Maka,

joshi wo dalam kalimat ini menunjukkan tempat pergerakan itu sudah terjadi. Verba yang menyertai joshi wo dalam kalimat ini adalah watatta. Oleh karena itu, hashi wo

watatta (橋 を 渡 た) menunjukkan pergerakan sudah menyeberangi jembatan.

Maka, verba watatta, termasuk ke dalam idoudoushi dalam bentuk lampau.

Dengan demikian untuk dapat dipahami dari penulisan latar belakang, yaitu

bahwa dalam bahasa Jepang, fungsi masing-masing joshi yang dapat menyertai

idoudoushi sangat berpengaruh besar karena dapat mempengaruhi makna dari idoudoushi yang digunakan. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang idoudoushi beserta joshi yang menyertainya.


(27)

10 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Rumusan Masalah

Idoudoushi (移 動 動 詞) dalam bahasa Jepang, sering menimbulkan suatu

permasalahan karena makna dari idoudoushi yang digunakan belum dipahami. Begitu

juga dalam hal penggunaan joshi (助詞) yang menyertai idoudoushi. Maka terkadang

para pemakai bahasa sering kali salah dalam penggunaan joshi yang menyertai

idoudoushi dan pemahaman dari verba tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang penulis telah uraikan dalam halaman

sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Joshi (助詞) apa sajakah yang dapat menyertai idoudoushi (移動動詞)

dalam kalimat bahasa Jepang, serta apa saja fungsi dari masing-masing

joshi tersebut.

2. Apa makna dari idoudoushi yang terkandung dalam sebuah kalimat

bahasa Jepang.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan fungsi dari masing-masing joshi (助詞) yang menyertai

idoudoushi (移動動詞) dalam kalimat bahasa Jepang.


(28)

11 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

Subana dan Sudrajat (2001:26), “penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan

menyajikan apa adanya”.

Teknik yang penulis gunakan adalah deskriptif analitis, yaitu dengan cara

menelaah, menggali konsep dan teori yang didapat dari buku-buku referensi, yang

mendukung pemecahan masalah yang diteliti, lalu mendeskripsikan dan menganalisis

sumber data tersebut sesuai dengan teori yang ada. Teknik penelitian dilaksanakan

dengan mencari data-data di perpustakaan, mengumpulkan data-data. membaca

buku-buku, kemudian mencatat. Jadi secara ringkas, penelitian ini saya uraikan berupa

penetapan tema dan judul penelitian, pengumpulan data dan teori, penulisan data,

analisis dan penulisan penelitian, serta penyimpulan penelitian.

1.5 Organisasi Penulisan

Dengan demikian, tahap penelitian ini akan terbentuk dalam empat bab yang

mencakup landasan teori, analisis data yang diteliti, dan juga kesimpulan yang

diambil oleh penulis. Untuk memperlancar penulisan secara sistematis, penulis


(29)

12 Universitas Kristen Maranatha Bab I adalah tentang latar belakang penulis mengambil tema tentang

idoudoushi dan joshi yang berkaitan dengan idoudoushi sebagai penelitian, bagaimana kesulitan yang dihadapi para pelajar asing tentang penggunaan joshi yang

menyertai idoudoushi. Kemudian diuraikan juga tentang rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini, tujuan penelitian dilakukan, juga metode serta teknik

yang digunakan.

Bab II akan mengkaji tentang teori-teori yang mendukung penelitian, apa saja

verba yang termasuk kedalam idoudoushi dilihat dari sisi semantik atau pengertian

secara maknanya, kemudian juga joshi yang menyertai idoudoushi dilihat dari sisi

sintaksis yaitu secara struktur kalimat.

Bab III, dalam analisis data, penulis akan menuliskan tentang pengaplikasian

kalimat-kalimat yang terdapat idoudoushi serta joshi-joshi yang terdapat dalam

kalimat itu sendiri, lalu bagaimana hubungannya dengan teori-teori yang telah

diungkapkan oleh para ahli tentang idoudoushi.

Bab IV, penulis akan mengungkapkan kesimpulan yang penulis dapatkan

melalui penelaahan teori juga penyesuaian dari sumber-sumber data yang ada.

Dengan adanya organisasi penulisan skripsi ini, penulis mengharapkan agar

pembaca skripsi saya dapat melihat pikiran penulis secara sistematis, dan dapat


(30)

59 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil analisa pada setiap data yang terjaring untuk joshi yang dapat

menyertai idoudoushi, yang memiliki makna masing-masing berdasarkan jenis

idoudoushi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Joshi yang dapat menyertai idoudoushi, yaitu:

Joshi か ‘kara, dan を‘wo dapat menyertai idoudoushi 出て来

detekuru’, 下 ‘oriru’, 歩く‘aruku’, 出 ‘deru’。

Joshi に dan を dapat menyertai idoudoushi 走 ‘aruku’, 駆け抜

け ‘kakenukeru’, 走 出 す ‘hashiridasu’, 通 ‘tooru’, 渡

wataru’, 帰 ‘kaeru’, 飛ぶ‘tobu’, 歩き回 ‘arukimawaru’, 訪

ね ‘tazuneru’, 出かけ ‘dekakeru’, 越え ‘koeru’。

Joshi に dan へ dapat menyertai idoudoushi 跳 び 下

tobioriru’, 行く‘iku’, 入 ‘hairu’, 向かう ‘mukau’, 帰って行く

kaetteiku’, 来 ‘kuru’。

2. Fungsi dari masing-masing joshi yang menyertai idoudoushi tersebut,


(31)

60 Universitas Kristen Maranatha

Joshi か dan を memiliki fungsi sebagai penanda 出 発 点

shuppatsuten’ yang memiliki makna titik tolak pergerakan.

Joshi に dan を memiliki fungsi sebagai penanda 通 過 点

tsuukaten’ yang memiliki makna titik yang dilalui dalam sebuah pergerakan.

Joshi に dan へ memiliki fungsi sebagai penanda 到 達 点


(32)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Kridalaksana, Harimukti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lightfoot, David, dkk. 1994. Verb Movement. Melbourne: Cambridge University Press.

Takayuki, Tomita. 1991. Bunpoo no Kiso Chishiki to sono Oshiekata. Tokyo: Bonjinsha.

Ichiro, Okitsukikei. 1990. Nihongo e no Shoutai. Tokyo: The Japan Foundation.

Kawashima, Sue A. 1999. A Dictionary of Japanese Particle. Japan: Kodansha International.

Masuoka, Takashi. 1992. Kiso Nihongo Bunpo. Tokyo: Kuroshio Shuppan.

Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Teramura, Teruyo. 1982. Nihingo no Sintaksis to Imi. Tokyo: Kuroshio Shuppan.

Matsuko, dkk. 2000. Nihongo Bunpoo Handobukku. Tokyo: Suriie Nettowaku.

Tsujimura, Natsuko. 1996. Japanese Linguistic. USA: Blackwell.

Ikegami, Makiko. 1998. Japanese Language/ Resource Book. Tokyo: Babel Press.

Makino, Seichi dkk. 1986. A Dictionary Of Basic Japanese Grammar. Japan: The Japan Times.

Teramura, Teruyo. 1993. Teramura Hideo Ronbunsho II. Tokyo: Kuroshio Shuppan.


(1)

10 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Idoudoushi (移 動 動 詞) dalam bahasa Jepang, sering menimbulkan suatu permasalahan karena makna dari idoudoushi yang digunakan belum dipahami. Begitu juga dalam hal penggunaan joshi (助詞) yang menyertai idoudoushi. Maka terkadang para pemakai bahasa sering kali salah dalam penggunaan joshi yang menyertai idoudoushi dan pemahaman dari verba tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang penulis telah uraikan dalam halaman sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Joshi (助詞) apa sajakah yang dapat menyertai idoudoushi (移動動詞) dalam kalimat bahasa Jepang, serta apa saja fungsi dari masing-masing joshi tersebut.

2. Apa makna dari idoudoushi yang terkandung dalam sebuah kalimat bahasa Jepang.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan fungsi dari masing-masing joshi (助詞) yang menyertai idoudoushi (移動動詞) dalam kalimat bahasa Jepang.


(2)

11 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Subana dan Sudrajat (2001:26), “penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya”.

Teknik yang penulis gunakan adalah deskriptif analitis, yaitu dengan cara menelaah, menggali konsep dan teori yang didapat dari buku-buku referensi, yang mendukung pemecahan masalah yang diteliti, lalu mendeskripsikan dan menganalisis sumber data tersebut sesuai dengan teori yang ada. Teknik penelitian dilaksanakan dengan mencari data-data di perpustakaan, mengumpulkan data-data. membaca buku-buku, kemudian mencatat. Jadi secara ringkas, penelitian ini saya uraikan berupa penetapan tema dan judul penelitian, pengumpulan data dan teori, penulisan data, analisis dan penulisan penelitian, serta penyimpulan penelitian.

1.5 Organisasi Penulisan

Dengan demikian, tahap penelitian ini akan terbentuk dalam empat bab yang mencakup landasan teori, analisis data yang diteliti, dan juga kesimpulan yang diambil oleh penulis. Untuk memperlancar penulisan secara sistematis, penulis menggunakan organisasi penulisan sebagai berikut :


(3)

12 Universitas Kristen Maranatha

Bab I adalah tentang latar belakang penulis mengambil tema tentang idoudoushi dan joshi yang berkaitan dengan idoudoushi sebagai penelitian, bagaimana kesulitan yang dihadapi para pelajar asing tentang penggunaan joshi yang menyertai idoudoushi. Kemudian diuraikan juga tentang rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, tujuan penelitian dilakukan, juga metode serta teknik yang digunakan.

Bab II akan mengkaji tentang teori-teori yang mendukung penelitian, apa saja verba yang termasuk kedalam idoudoushi dilihat dari sisi semantik atau pengertian secara maknanya, kemudian juga joshi yang menyertai idoudoushi dilihat dari sisi sintaksis yaitu secara struktur kalimat.

Bab III, dalam analisis data, penulis akan menuliskan tentang pengaplikasian kalimat-kalimat yang terdapat idoudoushi serta joshi-joshi yang terdapat dalam kalimat itu sendiri, lalu bagaimana hubungannya dengan teori-teori yang telah diungkapkan oleh para ahli tentang idoudoushi.

Bab IV, penulis akan mengungkapkan kesimpulan yang penulis dapatkan melalui penelaahan teori juga penyesuaian dari sumber-sumber data yang ada.

Dengan adanya organisasi penulisan skripsi ini, penulis mengharapkan agar pembaca skripsi saya dapat melihat pikiran penulis secara sistematis, dan dapat memahami isi penulisan skripsi saya.


(4)

59 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil analisa pada setiap data yang terjaring untuk joshi yang dapat menyertai idoudoushi, yang memiliki makna masing-masing berdasarkan jenis idoudoushi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Joshi yang dapat menyertai idoudoushi, yaitu:

Joshi か ‘kara, dan を‘wo dapat menyertai idoudoushi 出て来 ‘detekuru’, 下 ‘oriru’, 歩く‘aruku’, 出 ‘deru’。

Joshi に dan を dapat menyertai idoudoushi 走 ‘aruku’, 駆け抜 け ‘kakenukeru’, 走 出 す ‘hashiridasu’, 通 ‘tooru’, 渡 ‘wataru’, 帰 ‘kaeru’, 飛ぶ‘tobu’, 歩き回 ‘arukimawaru’, 訪 ね ‘tazuneru’, 出かけ ‘dekakeru’, 越え ‘koeru’。

Joshi に dan へ dapat menyertai idoudoushi 跳 び 下 ‘tobioriru’, 行く‘iku’, 入 ‘hairu’, 向かう ‘mukau’, 帰って行く ‘kaetteiku’, 来 ‘kuru’。

2. Fungsi dari masing-masing joshi yang menyertai idoudoushi tersebut, yaitu:


(5)

60 Universitas Kristen Maranatha

Joshi か dan を memiliki fungsi sebagai penanda 出 発 点 ‘shuppatsuten’ yang memiliki makna titik tolak pergerakan.  Joshi に dan を memiliki fungsi sebagai penanda 通 過 点

tsuukaten’ yang memiliki makna titik yang dilalui dalam sebuah pergerakan.

Joshi に dan へ memiliki fungsi sebagai penanda 到 達 点 ‘toutatsuten’ yang memiliki makna titik akhir pergerakan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kridalaksana, Harimukti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lightfoot, David, dkk. 1994. Verb Movement. Melbourne: Cambridge University Press.

Takayuki, Tomita. 1991. Bunpoo no Kiso Chishiki to sono Oshiekata. Tokyo: Bonjinsha.

Ichiro, Okitsukikei. 1990. Nihongo e no Shoutai. Tokyo: The Japan Foundation. Kawashima, Sue A. 1999. A Dictionary of Japanese Particle. Japan: Kodansha

International.

Masuoka, Takashi. 1992. Kiso Nihongo Bunpo. Tokyo: Kuroshio Shuppan. Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka

Setia.

Teramura, Teruyo. 1982. Nihingo no Sintaksis to Imi. Tokyo: Kuroshio Shuppan. Matsuko, dkk. 2000. Nihongo Bunpoo Handobukku. Tokyo: Suriie Nettowaku. Tsujimura, Natsuko. 1996. Japanese Linguistic. USA: Blackwell.

Ikegami, Makiko. 1998. Japanese Language/ Resource Book. Tokyo: Babel Press. Makino, Seichi dkk. 1986. A Dictionary Of Basic Japanese Grammar. Japan: The

Japan Times.

Teramura, Teruyo. 1993. Teramura Hideo Ronbunsho II. Tokyo: Kuroshio Shuppan.